وقف لله تعالى لا يباع ولا يشترى sahih shifa kesembuhan siapa hakim iyad dan pendahuluan shifa



Yüklə 1,07 Mb.
səhifə18/24
tarix21.08.2018
ölçüsü1,07 Mb.
#73245
1   ...   14   15   16   17   18   19   20   21   ...   24

SAHIH SHIFA

KESEMBUHAN
Seri ke-15
MUKJIZAT YANG DIBERIKAN KEPADA

NABI MUHAMMAD

pujian dan kesejahteraan atasnya


Karya

Hakim Agung Abulfadl Iyad

wafat tahun 1123M / 544H
Periwayat Hadis

Muhaddis Agung Hafiz Abdullah Bin Siddiq


Perevisi

Muhaddis Abdullah Talidi


Diadaptasikan oleh

Abdi Hadis Syekh Ahmad Darwish (Arab)

Anne Khadeijah (Inggris)

Siti Nadriyah (Indonesia)


Copyright © 1984-2013 Allah.com Muhammad.com. Hak Cipta dilindungi

Perlindungan untuk Nabi Muhammad

pujian dan kesejahteraan atasnya


Allah telah melindungi Nabi Muhammad serta mencukupkan baginda menghadapi orang-orang yang menyakitinya.

Allah mengatakan kepada Nabi-Nya, pujian dan kesejahteraan atasnya, "Allah melindungimu dari orang-orang." (Al-Maidah,5:67). Dia juga berfirman, "Dan bersabarlah dibawah Hukum Penguasamu, sungguh kamu dihadapan Mata Kami." (At-Tur,52:48). dan, "Bukankah Allah mencukupi para penyembah-Nya." (Az-Zumar,39:36).

Allah berfirman,

"Kami mencukupimu menghadapi para pengejek." (Al-Hijr,15:95).

"Dan ketika mereka yang kafir melakukan maker melawanmu, untuk hendak menawanmu atau membunuhmu atau mengusirmu. Mereka hendak makar (melakukan tipu daya)) dan Allah (untuk menanggapi) juga makar. Dan Allah yang terbaik dalam makar." (Al-Anfal,8:30).

Bunda Siti Aisyah, semoga Allah meridhainya, memberitahu, "Sebelum ayat, 'Allah melindungimu dari orang-orang." (Al-Maidah-Hidangan,5:67) diturunkan, Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, memiliki para pengawal. Setelah wahyu ini turun, baginda memandang keluar tenda dan meminta para pengawal meninggalkannya seraya berkata, "Wahai orang-orang, kalian boleh pergi, Penguasaku, Yang Maha Perkasa lagi Maha Mulia, telah memberiku perlindungan."

Jabir bin Abdullah berkata, "Kami berangkat perang bersama baginda disekitar wilayah dekat Najed. Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, berhenti untuk istirahat siang di suatu tempat tertentu sedang para Sahabat memilihkan pohon yang teduh untuk baginda dimana baginda mungkin beristirahat dibawahnya. Jadi baginda pergi dibawah pohon, menggantung pedangnya dipohon kemudian tidur. Tatkala baginda sedang tidur seorang badui mendatangi baginda dan menghunuskan pedangnya. Si Badui bertanya, "Siapa yang akan melindungimu dariku!" "Allah, Yang Maha Perkasa." jawab Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya. Setelah mendengar ini, tangan Badui mulai gemetar dan pedang jatuh dari tangannya.

Lalu Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, berkata, "Sekarang, siapa yang akan melindungimu dariku." Si Badui, Ghourots bin Harits, menjawab, "Ambillah dengan cara yang baik!" maka Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, bertanya, "Apakah kamu bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah." Badui menjawab, "Tidak, tapi aku janji tidak akan memerangimu dan tidak akan bersama dengan siapapun yang bertempur melawanmu." Kemudian baginda membiarkannya pergi dan si Badui pulang kepada temannya sambil berkata, "Aku datang kepadamu dari yang terbaik dari semua umat manusia."

Allah melindungi Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, sehingga baginda tak terlihat orang-orang kafir saat berada didalam gua, melalui tanda-tanda yang telah Dia siapkan untuk baginda dan melalui laba-laba yang membuat jaring untuk baginda. Peristiwa ini sudah umum di kalangan khalayak ramai.

Didalam hadis koleksi (kumpulan) Abu Bakar yang ditemukan pada permulaan Musnad Imam Ahmad bin Hambal, dilaporkan bahwasanya Abu Bakar ditanya oleh Azib dan anak lelaki Azib yang bernama Al-Baroo’, tentang peristiwa yang terjadi antara Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, dan Suroqoh selama hijrah baginda ke Madinah.

Abu Bakar memberitahu keduanya:

"Banyak orang pergi keluar mencari kami, tetapi hanya Suroqoh bin Malik, yang mempunyai kuda cepat yang mencapai kami dan saat Suroqoh semakin dekat, saya berseru, 'Ya Rasulullah, ini pemburu hadiah telah mencapai kita!' kemudian Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, bersabda, 'Janganlah bersedih, sungguh Allah bersama kita.' padahal jarak diantara kami hanya sejarak dua atau tiga lemparan tombak.

Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, berkata kepadaku, 'Pemburu hadiah telah sampai kepada kita.' lalu aku mulai menangis. Baginda bertanya mengapa saya menangis, maka saya menjawab, 'Bukan untuk diriku aku menangis, sebaliknya aku menangis untuk engkau (karena akan datang bahaya).' Kemudian Rasulullah berdoa, 'Ya Allah, cukupilah kami sebagaimana Engkau menghendaki darinya.' lantas kaki kuda Suroqoh hingga perut kudanya jatuh terperosok kedalam batu. Suroqoh melompat dari kudanya dan berteriak, 'Wahai Muhammad, sungguh, aku tahu ini disebabkan olehmu. Berdoalah kepada Allah untuk menyelamatkanku dari keadaan ini, demi Allah, aku akan mengalihkan perhatian para pemburu hadiah dan mereka di belakangku yang sedang mencarimu. Ambil sarung tombak kepunyaanku ini. Engkau akan melewati unta-unta dan domba-dombaku ditempat ini dan ini. Ambillah apapun yang engkau butuhkan darinya.' Rasulullah, pujian dan kesejahteraan atasnya, menolak secara halus tawaran tersebut seraya berkata, 'Aku tidak butuh itu semua.' Setelah itu, baginda mendoakan Suroqoh dan Suroqoh kemudian berkendara pulang ke teman-temannya.

Abu Hurairah memberitahu kita, Abu Jahal telah bersumpah kalau hendak menginjak leher Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, lain kali kalau melihat baginda sedang sujud, atau mengusapkan debu ke wajah baginda. Kawan-kawan Abu Jahal datang dan memberitahu Abu Jahal bahwa Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, sedang solat di dekat Kabah. Maka Abu Jahal mendekati baginda, lalu Abu Jahal berbalik ketakutan dan melindungi dirinya sendiri dengan kedua tangannya. Kawan-kawannya menanyakan apa yang telah terjadi, lalu Abu Jahal memberitahu mereka, "Tatkala telah mendekat, aku menatap kebawah dan melihat parit penuh dengan api didalamnya, aku hampir saja jatuh. Itu suatu pemandangan yang mengerikan, dan kepakan sayap-sayap memenuhi bumi." Dikemudian hari, Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, memberitahu para Sahabatnya bahwa kepakan sayap-sayap itu adalah para malaikat dan berkata, "Andai Abu Jahal datang lebih mendekat, mereka akan mengoyaknya sepenggal demi sepenggal." Saat itulah turun ayat, "Sungguh manusia itu benar-benar melampaui batas." (Al-Alaq,96:6).

Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, memberitahu bahwa baginda telah dibantu dengan pelontaran teror kedalam hati musuh-musuh baginda yang bahkan sejauh sebulan perjalanan dari baginda.

Ilmu Pengetahuan Nabi Muhammad

pujian dan kesejahteraan atasnya


Allah memberi Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, karunia ilmu pengetahuan yang luas dan melimpah, yang terkait dengan urusan duniawi maupun agama. Dia menganugerahkan kepada baginda pengetahuan syariat Islam, undang-undang agama, ilmu pemerintahan, dan segala ilmu pengetahuan yang membawa kebaikan dan kesejahteraan bagi umat.

Baginda telah diberi pengetahuan mengenai berbagai peristiwa bangsa-bangsa masa lampau, dan menjadi sangat ahli dalam kisah para nabi, para rasul, para tirani bengis (pemerintahan sewenang-wenang), dan kisah setiap umat dari zaman nabi Adam sampai zaman baginda, ditambah dengan pengetahuan tentang hukum-hukum dan kitab suci mereka. Baginda memahami sejarah dan berita mereka, serta bagaimana Allah berurusan dengan mereka, sifat dan ciri-ciri mereka, perbedaan pendapat mereka, pengetahuan jangka waktu dan usia mereka, hikmah kaum bijak mereka dan bantahan orang-orang kafir disetiap umat.

Ketika orang-orang kafir datang kepada baginda, baginda mampu menjawab secara jelas dan tegas pertanyaan orang-orang Yahudi dan Kristen berdasarkan kitab suci mereka sendiri. Baginda juga memberitahu mereka rahasia kitab suci mereka dan membicarakan ilmu mereka yang tersembunyi serta mengungkap apa yang mereka pilih untuk disembunyikan dan bagaimana mereka telah merubah kitab suci mereka.

Baginda mahir (ahli) dengan dialek suku-suku Arab, dan mengetahui kata-kata khas yang dipakai suku-suku tertentu. Baginda mengetahui gaya kefasihan bahasa Arab murni. Baginda juga mengetahui kabar berita pertempuran mereka, ilmu hikmah mereka, kiasan dan makna syair mereka, kosakata baginda mencakup semua kata-kata mereka dan baginda memakainya untuk memperjelas perumpamaan-perumpamaan ataupun peribahasa sehingga semua orang mampu memahami kedalaman sesuatu dan hal-hal yang kabur bisa menjadi terang.

Baginda membuat peraturan hukum jadi mudah dimengerti, tidak ketat dan tidak saling bertentangan. Hukum yang dibawa baginda mengajarkan perilaku yang baik, tata krama, dan segala macam karakteristik (ciri-ciri khusus) yang disukai, begitu terperinci bahkan orang kafir sekalipun tidak dapat menyatakan keberatan kecuali orang-orang yang menjadi frustrasi (kecewa) dan melampiaskan dengan berkata secara sembarangan. Orang-orang kafir di zaman jahiliyah (jaman kebodohan) yang menentang atau mengingkari baginda, tidak dapat menyangkal hal ini malahan mereka mengatakan apa yang dibawa baginda adalah benar dan tidak berusaha membuktikan hal itu menjadi sebaliknya.

Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, menghalalkan apa yang baik untuk semua orang dan mengharamkan segala yang tidak baik, melalui inilah baginda melindungi kehidupan, kehormatan dan harta benda dari bahaya, serta membuat mereka takut akan Api Kehidupan Abadi.

Pengetahuan Nabi telah melampaui setiap orang. Orang-orang yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk mempelajari ilmu pengetahuan, setelah bertahun-tahun studi hanya mampu memperoleh pemahaman yang tak lengkap, mungkin satu atau lebih kajian ilmiah, seperti ilmu pengobatan, arti mimpi, pembagian warisan, matematika, garis keturunan, dsb, sedangkan baginda memiliki semua pengetahuan tersebut. Pengetahuan baginda mencakup semua bidang keilmuan.

Mengenai mimpi, Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, memperingatkan, "Mimpi itu seolah-olah diangkut kaki burung (siap ditafsirkan)." Baginda juga bersabda, "Mimpi terbagi dalam tiga kategori, mimpi yang benar, mimpi seseorang bicara pada dirinya sendiri, dan mimpi menyesatkan dari setan." Baginda juga mengatakan, "Ketika zaman akhir sudah dekat, mimpi seorang mukmin tidak akan pernah bohong."

Baginda telah membahas banyak ilmu pengobatan, termasuk untuk telinga dan bagian dalam mulut, juga tentang cantuk dan obat pencahar. Baginda memberitahu para Sahabatnya bahwa waktu terbaik cantuk yaitu pada bulan Hijriyah tanggal tujuh belas, sembilan belas dan dua puluh satu.

Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, menyebut keadaan perut manusia seraya bersabda, "Anak Adam tidak memenuhi wadah yang lebih buruk daripada perutnya. Andai perut harus dipenuhi, maka sepertiga hendaknya untuk makanan, sepertiga lainnya untuk minuman dan sepertiga sisanya untuk napas."

Baginda ditanya apakah "Sabi" adalah orang atau negara dimana baginda menjawab, "Ia adalah ayah dari sepuluh anak, enam di Yaman dan empat di Syria."

Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, membicarakan waktu seraya bersabda, "Waktu beredar dalam sebuah lingkaran dan seperti itu bentuknya pada hari Allah menciptakan langit dan bumi."

Baginda berbicara tentang Telaga yang berdekatan dengan Kautsar dan menjelaskannya seraya bersabda, "Sudut-sudutnya berbentuk persegi."

Adapun mengenai penyebutan Allah (zikir), Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, memberi kabar baik, "Perbuatan baik mempunyai sepuluh yang sepertinya, karenanya, seratus lima puluh di lisan sama dengan seribu lima ratus di Timbangan."

Rasulullah, pujian dan kesejahteraan atasnya, memberitahu para Sahabatnya bahwa dimana saja antara timur dan barat adalah arah solat (kiblat).

Pada uraian diatas telah disebutkan bahwa Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, memiliki pengetahuan beragam dialek Arab dan arti syair mereka.

Ilmu Nabi dalam bidang bahasa tidak hanya terbatas pada bahasa Arab. Pengetahuan baginda memungkinkan baginda bicara dalam berbagai bahasa. Baginda telah berbicara di Ethiopia dan Persia. Jika seseorang menghabiskan seluruh hidupnya untuk mempelajari aneka bahasa hanyalah mampu menyamai beberapa prestasi (keunggulan) baginda, meskipun baginda tidak bisa membaca maupun menulis, ini sebagaimana yang telah difirmankan Allah bahwa baginda adalah Nabi buta huruf. Baginda tidak mempunyai hubungan dengan orang-orang yang bisa membaca dan menulis, serta tidak dibesarkan dalam masyarakat yang pandai baca tulis, baginda juga tidak mampu membaca materi pelajaran. Tidak ada yang tahu bahwa baginda memiliki kemampuan baca tulis.

Allah berfirman tentang Nabi-Nya, pujian dan kesejahteraan atasnya, "Tidak pernah sebelumnya engkau melantunkan kitab manapun maupun menorehnya dengan tangan kananmu." (Al-Ankabut,29:48).

Orang-orang Arab sangat ahli dalam ilmu silsilah (garis keturunan), puisi kuno dan retorika (seni baca dan tulus), mereka sangat menguasai bidang ini dan telah mengabdikan diri untuk mempelajarinya serta mengkaji dan membahasnya. Bidang ini hanyalah segi lain samudera pengetahuan Nabi.

Tak ada ruang bagi siapapun bahkan yang tak beriman sekalipun, untuk menolak apa yang telah disebutkan diatas maupun menyangkalnya dengan menghadirkan sesuatu yang bertentangan, misalnya dengan menyatakan, "Dongengan orang-orang kuno." (Al-Furqon,25:5), atau "Makhluk hidup mengajarinya." (An-Nahl,16:103). Allah telah menjawab para penentang dengan berfirman, "Lisan yang dituduhkan kepadanya adalah Ajam (bukan-Arab), sedang ini adalah lisan bahasa Arab yang jelas." (An-Nahl,16:103)



Profil (bentuk atau gambaran)Nabi Muhammad dengan para Malaikat dan jin

Diantara mukjizat, tanda dan karunia besar yang dianugerahkan kepada baginda adalah kemampuan baginda berkomunikasi dengan para malaikat dan jin. Banyak laporan yang telah membicarakan hal ini. Allah telah memperkuat baginda dengan para Malaikat dan jin. Banyak juga Sahabat baginda yang telah melihat malaikat dan jin.

Allah memperingatkan, "Dan jika kamu saling gotong royong melawannya, maka (ketahuilah) sungguh Allah adalah Pelindungnya, dan Malaikat Jibril." (At-Tahrim,66:4).

Dia juga berfirman, "Ketika Penguasamu mewahyukan kepada para Malaikat, 'Sungguh Aku bersama kamu maka teguhkanlah mereka yang beriman." (Al-Anfal, 8:12). Juga, "(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Penguasamu, lalu diperkenankan-Nya bagimu, 'Sungguh Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut." (Al-Anfal,8:9).

Dan, "(ingatlah) ketika Kami hadapkan kepadamu serombongan jin yang mendengarkan Al Qur'an, maka tatkala menghadirinya mereka berkata satu sama lain, 'Diamlah'." (Al-Ahqof,46:29).

Mengenai Kata kata-Nya, "Sungguh dia telah melihat sebagian tanda-tanda terbesar Penguasanya." (An-Najm,53:18) Abdullah bin Mas'ud mengatakan kepada kita bahwa Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, telah melihat malaikat Jibril dalam rupa yang sebenarnya dimana malaikat Jibril memiliki enam ratus sayap.

Kutipan terkait peristiwa Isro' Mi'roj yang masyhur, membahas tentang pembicaraan baginda dengan malaikat Jibril, malaikat Isrofil, demikian pula dengan malaikat lainnya, dan juga menceritakan bagaimana baginda menyaksikan banyaknya jumlah mereka dan keagungan rupa sebagian dari mereka.

Sebagaimana yang diuraikan sebelumnya, beberapa Sahabat baginda juga diberkati bisa melihat para malaikat pada waktu dan tempat yang berbeda. Salah satu penglihatan yang termasyhur (terkenal) adalah saat para Sahabat melihat malaikat Jibril yang menjelma berbentuk seorang lelaki dan datang menanyai Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, tentang Islam, Iman (Kepercayaan) dan Ihsan (Kesempurnaan).

Ibnu Abbas, Usamah bin Zaid dan Sahabat lainnya melihat malaikat Jibril dalam bentuk Dihyah Al-Kalbi yaitu seorang pria yang sangat tampan. Sa'ad melihat malaikat Jibril di sebelah kanan Nabi sedangkan malaikat Mikail di sebelah kiri Nabi dalam rupa orang yang memakai jubah putih. Beberapa Sahabat mendengar para malaikat berteriak diatas kuda mereka sewaktu perang Badar.

Para malaikat telah memberi salam kepada Imron bin Husain.

Pada apa yang menjadi dikenal sebagai "Malam Jin", Abdullah bin Mas'ud telah melihat jin dan juga mendengar mereka berbicara. Abdullah bin Mas'ud menggambarkan mereka menyerupai orang-orang Azut (keturunan India).

Pada suatu waktu ketika Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, sedang khusyu’ beribadah, tiba-tiba setan yang terkutuk, bergegas mendekati baginda dan berupaya mengganggu solat baginda, namun Allah telah memberi Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, kekuasaan menghadapi setan. Setelah solat, baginda memberitahu para Sahabatnya bahwa baginda ingin mengikat setan pada salah satu pilar (tiang)Masjid sehingga semua bisa melihatnya, tetapi kemudian Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, teringat pada saudaranya, Nabi Sulaiman yang telah berdoa, "Penguasa, ampunilah aku, dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak untuk seorangpun sesudahku, sungguh Engkau Maha Pemberi." (Sad,38:35) dimana Allah telah menyebut setan sebagai pecundang. Maka Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, dengan tata krama yang baik, membiarkan setan itu pergi.


Berita kerasulan baginda telah diketahui para rabi (pendeta orang yahudi), rahib dan cendekiawan

Kabar berita, gambaran dan tanda-tanda kerasulan baginda telah diketahui oleh para rabi, rahib dan cendekiawan pada masa itu

Ketika datang berita kenabian Nabi Muhammad sebagai nabi dan rasul, sepatutnya diketahui bahwa berita tersebut telah tercantum didalam kitab-kitab suci terdahulu, dimana para rahib, rabi dan para Ahli Kitab berpengetahuan yang telah meriwayatkannya. Gambaran, umat, nama-nama dan tanda-tanda baginda, bahkan cap yang terletak dibahu diantara tulang belikatnya, telah dikenal oleh mereka. Sebutan baginda juga ditemukan didalam syair-syair kaum Unitarian, sedang Zaid bin Amr yang kakeknya adalah Nufail, juga telah mengetahui dan menggambarkan ciri-ciri Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya. Gambaran dan berita kedatangan nabi juga telah diketahui Waroqoh bin Naufal, ‘Atskalaan Al Himyari dan para cendekiawan Yahudi.

Nama Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, telah disebut didalam Kitab Taurat dan Injil yang asli. Para cendekiawan telah mencatat segala berita tentang baginda dan membuatnya jelas serta telah diriwayatkan oleh orang-orang terpercaya yang masuk Islam. Diantara yang meriwayatkannya adalah Abdullah bin Sallaam, mantan kepala rabi Madinah, putra-putra Su'nah, Ibnu Yamiin, Mukhoyriiq, Ka'ab, dan tokoh Yahudi lainnya. Adapun dari kalangan orang-orang Kristen, ada Bachiiroo’ dari Syria, Nasthuuro dari Abyssinia (Ethiopia), gubernur Basra, Doghothiir, Uskup Syria, Al Jarud, Salman dari Persia, Negus (Najaasyi) dan orang-orang Kristen Abyssinia, beberapa uskup Najran serta tokoh Kristen lainnya.

Berita diutusnya Nabi juga telah diakui oleh Kaisar Heraclius, Paus Roma, yang mana keduanya adalah termasuk para cendekiawan dan petinggi Kristen, Muqowqis penguasa Mesir dan kawannya yaitu seorang tokoh Kristen Mesir, sedangkan dari tokoh terkemuka Yahudi: Ibnu Suriya, Ibn Akhthob dan saudaranya, Ka'ab bin Asad, Zubair bin Baathiyaa dan pemimpin Yahudi lainnya.

Banyak catatan asli yang berbicara tentang bagaimana orang-orang Yahudi dan Kristen tidak bisa berbuat apa-apa, melainkan mengakui bahwa nama dan sifat-sifat Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, memang telah tertulis didalam Kitab Suci mereka.

Setiap kali orang Ahli Kitab datang menantang Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, maka baginda mengutip isi kitab suci mereka sendiri sebagai argumen (perdebatan) untuk menghadapi mereka. Baginda mencela mereka karena telah merubah kata-kata didalam kitab suci mereka dan menyembunyikan isinya serta memutarbalikkan kata-kata yang semestinya membuat urusan baginda jadi jelas.

Baginda mengajak para pemuka agama Yahudi dan Kristen berdoa agar laknat Allah jatuh pada orang-orang yang berbohong tetapi mereka menolak. Ketika mereka menyadari kebohongan mereka akan terbongkar, mereka menghindari konfrontasi (pertentangan) dengan baginda, oleh karena itu mereka menghindari pemaparan kitab yang mereka palsukan.

Baginda membuat mereka tak bisa berkutik, karena apa yang baginda katakan ternyata sesuai dengan isi kitab mereka. Andai yang baginda katakan tidak benar, tentu lebih mudah bagi mereka untuk mempersembahkan kitab mereka sebagai bukti, daripada harta mereka menjadi sasaran penyitaan, dalam beberapa kasus bahkan status dan hidup mereka yang tersita. Baginda menantang orang-orang Yahudi dengan sebuah ayat Al-Quran yang berbunyi, "Datangkanlah Taurat kemudian lantunkanlah, jika kamu adalah yang benar; Barangsiapa dari sesudah itu mengada-adakan kebohongan terhadap Allah maka mereka itulah yang zalim." (Ali-Imron,3:93-94), namun mereka memilih tidak merespon.
Kelahiran Nabi Muhammad

pujian dan kesejahteraan atasnya


Tanda-tanda hebat telah muncul ketika Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, lahir. Diantaranya adalah sebuah pancaran cahaya menyertai baginda saat baginda sedang dilahirkan. Ibu baginda, Siti Aminah telah melihat cahaya baginda selama mengandung dan melahirkan baginda.
(Pada hari Senin, 12 Rabiul Awal - 571 tahun setelah nabi Isa naik ke langit untuk menunggu kembalinya beliau ke dunia sebelum akhir zaman - bunda Siti Aminah melahirkan anaknya yang diberkati di rumah Abu Thalib. Saat bunda Aminah melahirkan, cahaya diberkati datang dari diri beliau sehingga beliau dapat melihat istana-istana Syria yang jauh.

Bayi elok lahir secara bersih tanpa ada kotoran, tidak seperti bayi-bayi lainnya, dan aroma harum membelai tubuh kecilnya yang sempurna. Bunda Aminah teringat instruksi (perintah) yang dialaminya dalam sebuah visi (melihat sesuatu yang nyata), maka dengan itulah bunda berdoa kepada Allah untuk putra kecilnya.

Berita bahwa bunda Aminah melahirkan anak laki-laki langsung disampaikan kepada Abdul Muthalib. Begitu mendengar kabar baik tersebut, Abdul Muthalib bergegas melihat cucu barunya. Ketika sampai di rumah Abu Thalib, hati Abdul Muthalib dipenuhi sukacita, kelembutan, dan kasih sayang. Abdul Muthalib menimang bayi manis yang diselimuti kain putih itu di lengannya, kemudian membawanya ke Kabah, beliau sangat bersyukur kepada Allah untuk keselamatan kelahiran cucunya.

Sebelum mengembalikan cucu barunya pada bunda Aminah, terlebih dahulu Abdul Muthalib pulang ke rumahnya untuk memperlihatkan bayi tersebut pada keluarganya. Abbas, anak laki-laki Abdul Muthalib yang masih berusia tiga tahun, tengah berdiri di pintu menunggu kedatangan ayahnya. Dengan lemah lembut, Abdul Muthalib memberitahu anaknya, "Abbas, ini saudaramu, berilah dia ciuman," lalu Abbas mencium saudara barunya itu. Abbas adalah saudara ayah baginda maka Abbas adalah paman baginda.

Bayi mungil itu telah dikagumi semua orang. Abdul Muthalib kembali ke Bunda Siti Aminah. Sesuai dengan visi Bunda Siti Aminah dan visi Abdul Muthalib yang telah dilihat, bayi elok itu dinamakan Muhammad. Ketika orang bertanya mengapa mereka menamainya Muhammad, mereka menjawab, "Agar dipuji di langit dan di bumi."

Setelah semua orang mengagumi bayi mungil itu, Abdul Muthalib lalu mengembalikannya pada bunda Aminah. Sesuai dengan visi yang dialami bunda Aminah dan Abdul Muthalib, bayi elok itu kemudian dinamakan Muhammad. Ketika orang-orang bertanya mengapa mereka menamakannya Muhammad, mereka menjawab, "Agar dipuji di langit dan di bumi."

Uraian diatas yang ditambahkan pada bab ini, diambil dari buku "A Journey of a lifetime with Prophet Muhammad (Perjalanan hidup Nabi Muhammad)" yang terdapat didalam website mosque.com.

(Sisipan Syekh Darwish:

Bunda Aminah melihat cahaya yang menyinari istana-istana Syam, keluar dari beliau, ketika melahirkan Nabi Muhammad

Irbadh bin Saariyah berkata bahwa Rasulullah, sollallahu alaihi wa alihi wasallam, bersabda, "Sungguh aku hamba Allah dan penutup para nabi ketika Adam masih berupa tanah liat. Aku akan memberitahu kalian mengenai hal ini. Aku adalah doa ayahku Ibrahim, kabar gembira Isa, dan penglihatan ibuku, dan begitulah ibu para nabi melihat, dan sesungguhnya ibu Rasulullah, sollallahu alaihi wa alihi wasallam, telah melihat ketika melahirkan baginda, sebuah cahaya memancar dari beliau yang menerangi istana-istana Syam, hingga beliau telah melihatnya."

Diriwayatkan Imam Ahmad bin Hambal, Al-Bazzaar dan Al-Bayhaqi, yang menilai kesahihannya adalah Al-Hafiz Ibnu Hibban dan Al Hakim, kesahihannya telah diakui oleh Hafiz Ibnu Hajar. Al Hafiz Abdullah bin Siddiq Al-Ghumari juga telah meriwayatkan di dalam karyanya "Hadis pilihan keutamaan Rasulullah". Semoga Allah merahmati mereka.

Hadis diatas menggugurkan pendapat orang-orang yang menganggap bunda Aminah termasuk Ahli Fitroh (orang-orang dengan keimanan yang lurus dan tidak menyembah berhala, yang hidup sebelum masa Nabi Muhammad dan sesudah masa Nabi Isma’il).

Terbukti bahwa bunda Aminah adalah wali pertama dalam Islam, dan nyonya besar sekaligus ibu termulia dalam keluarga rumah tangga Rasulullah, karena bunda Aminah telah melihat dengan mata wilayah atau mata auliya'.

Bagaimana para kekasih Allah (auliya') melihat, telah dinyatakan didalam Hadis Qudsi (Hadis yang diriwayatkan oleh Nabi dari Allah) "Aku menjadi penglihatannya yang dia melihat dengannya".

Jadi bunda Aminah melihat istana-istana Syam bukan dengan penglihatan mata biasa namun dengan cahaya baginda. Oleh karena itu, bunda Aminah menyuplai (menyediakan) susu yang terbaik dan menimang baginda dengan kemuliaan, dan Rasulullah telah menerangi bunda Aminah (ketika didalam kandungan beliau) sebelum menerangi dunia.

Di permulaan hadis, baginda menyebut diri baginda dengan kata "aku", namun setelah menyebut sang ibu, demi untuk memuliakan beliau, baginda merubah penyebutan diri baginda menjadi "Rasulullah".

Baginda memberi kesaksian bahwa bunda Aminah telah menyaksikan cahaya secara lengkap dalam keadaan terjaga ketika melahirkan baginda, sedangkan orang-orang selain bunda Aminah hanya mendengar cahaya tersebut tanpa melihatnya.

Baginda sangat bangga dengan bunda Aminah dan menyebut beliau "Ibu Rasulullah".

Bunda Aminah mewariskan keutamaan, kemuliaan, cahaya dan kebahagiaan beliau kepada Sayyidah Khadijah Al-Kubro kemudian kepada Sayyidah Fatimah Az-Zahro’. Semoga Allah meridhai mereka.

Syekh Albani telah mengakui bahwa hadis tentang cahaya baginda Muhammad ketika didalam kandungan dan ketika dilahirkan adalah sahih. Syekh Albani menyebutkan hal itu didalam kitab Sahih Sirah karya Al Hafiz Ibnu Katsir yang telah beliau revisi (tinjau). Dalam kitab yang sama, Syekh Albani juga mengakui berkah baginda Muhammad.

Syekh Albani mencap Tuwayjiriy dan Ibnu Baz telah menyerupakan Allah dengan makhluk ciptaan-Nya. Menyerupakan Allah dengan makhluk termasuk perbuatan kufur. Kata Syekh Albani, Tuwayjiriy dan Ibnu Baz belum memahami ilmu hadis secara mendalam. Syekh Albani memberitahu bahwa beliau telah mengajarkan ilmu kepada para muridnya namun tidak mengajari mereka adab.

Dalam ringkasan ini, Allah memberkati dengan menjadikan kami memahami hadis tersebut. Maka tak sepatutnya mempertimbangkan ucapan orang-orang yang mengatakan bahwa Jabir telah meriwayatkan sabda baginda yang berbunyi, "Wahai Jabir, pertama kali yang diciptakan Allah adalah cahaya Nabimu".

Mereka bilang perkataan itu adalah sabda baginda yang diriwayatkan Jabir dan terdapat didalam kitab Musonnaf Abdul Rozzaq padahal tidak demikian. Setelah melalui penelitian ilmiah yang mendalam dalam ilmu hadits, Al Hafiz Abdullah bin Siddiq Al Ghumari mengungkap didalam berbagai tulisannya bahwa perkataan tersebut adalah hadis palsu).

Tak lama setelah kelahiran baginda, Siti Aminah dan Abdul Mutholib memutuskan mengirim berita kelahiran bayi baru untuk dibesarkan di padang pasir, karena suku padang pasir terkenal dengan kemurnian bahasa arabnya.

Halimah, putri Abu Dzuaib dari suku bani Sa’ad, dan suaminya, Al Harits bin Abdul Uzza - dikenal dengan sebutan Abi Kabsyah - datang ke Mekah. Mereka berharap mendapatkan seorang bayi yang dapat mereka asuh. Mereka kemudian menjadi orang tua susu baginda.

Sejak Halimah menyusui baginda, mereka langsung menyadari keberkahan yang datang secara konstan (terus-menerus) kepada mereka disebabkan oleh baginda. Halimah jadi memiliki ASI (air susu ibu) yang melimpah untuk menyusui baginda. Selain itu, unta tua betina mereka jadi mengeluarkan susu dan domba-domba mereka menjadi subur (mudah hamil). Mereka telah memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan baginda yang ternyata melampaui anak-anak mereka.

Sebelum kedatangan Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, setan dan jin biasa bepergian ke langit dan menguping berbagai peristiwa yang ditakdirkan untuk manusia. Setelah Nabi Muhammad lahir, setan tidak bisa lagi naik ke langit untuk menguping aneka peristiwa dan kejadian yang ditakdirkan bagi manusia.*

Kebencian pada berhala telah tumbuh didalam diri baginda, dan baginda tidak pernah ambil bagian pada segala keburukan yang terjadi selama Zaman Jahiliyah (Kebodohan).

Kesopanan baginda telah dilindungi oleh Allah. Perlindungan ini terlihat jelas pada suatu kejadian ketika Ka'bah dibangun kembali. Sudah menjadi kebiasaan orang-orang Quraisy saat sedang membangun, mengusung bebatuan dengan jubah mereka dan sering kali bagian pribadi (aurot) mereka tersingkap. Muhammad muda, hampir saja menyingkap jubah seperti yang lainnya, tetapi baginda dicegah oleh langit melakukan hal itu serta jatuh ke tanah dan tidak melanjutkan menyingkap jubahnya.

Banyak riwayat yang membicarakan tentang awan yang mengayupi (menaungi) baginda selama perjalanan.

Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, dicintakan mengasingkan diri (khalwat) sampai wahyu turun kepadanya.

Menjelang wafat, baginda memberitahu orang-orang yang dicintainya bahwa ajalnya sudah dekat, dan bahwa makam baginda adalah dikediaman baginda di Madinah. Kamar-kamar istri baginda terhubung ke dalam Masjid. Diantara tempat tinggal dan mimbar baginda adalah bagian dari Taman Surga.

Sekilas pandang kemuliaan baginda juga tampak pada momen kematian. Ketika ajal baginda telah dekat, Allah mengirim Malaikat Maut kepada baginda. Malaikat Maut meminta izin baginda untuk mencabut nyawa baginda, padahal sebelumnya Malaikat tersebut belum pernah meminta izin dari siapapun untuk melakukan hal itu. Tatkala telah tiba ajal baginda, para Malaikat mensolati jasad baginda. Sewaktu para Sahabat melakukan persiapan untuk memakamkan baginda, sebuah suara terdengar berbunyi, "Janganlah mengganti baju baginda ketika baginda dimandikan."


Yüklə 1,07 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   14   15   16   17   18   19   20   21   ...   24




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin