Kehalusan budi, ketenangan dan kebiasaan istimewa Nabi Muhammad
Pujian dan kesejahteraan atasnya
Abu Said Al Khudri meriwayatkan bahwa Rasulullah, pujian dan kesejahteraan atasnya, duduk didalam suatu majelis dengan cara melingkarkan kedua tangan baginda pada kedua kaki baginda. Baginda sering duduk dengan cara tersebut pada berbagai kesempatan.
Kata Jabir bin Samuroh: baginda duduk bersila dan terkadang baginda duduk seperti berjongkok.
Mengenai cara berjalan, baginda berjalan tenang dengan badan condong ke depan, mirip cara berjalan seseorang ketika menuruni lereng gunung. Juga dilaporkan, baginda konsentrasi ketika berjalan, dan sedang langkah kaki baginda. Baginda tidak berjalan dengan tergesa-gesa juga tidak lambat.
Abdullah bin Mas’ud berkata, “Sebaik-baik bimbingan adalah bimbingan Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya.”
Jabir bin Abdullah menginformasikan, “Kata-kata Rasulullah, pujian dan kesejahteraan atasnya, sangat elegan dalam susunannya, serta mengalir dengan mudah.”
Bunda Siti Aisyah, semoga Allah meridhainya, memberitahu bahwa ketika berbicara, baginda mengatakannya secara sedemikian rupa sehingga bila seseorang ingin niscaya akan dapat menghitung jumlah kata-kata baginda.
Baginda memakai wangi-wangian, dan dikenal menyukai aroma wangi dan parfum. Baginda sering memakai wewangian dan mendorong untuk menggunakan wangi-wangian. Baginda bersabda, “Dicintakan kepadaku di duniamu ini, wanita dan wangi-wangian, dan dijadikan kesejukan mataku didalam shalat.”
Baginda melarang manusia meniup diatas makanan dan minuman, dan menyuruh mereka untuk makan apa yang didekat mereka. Baginda merekomendasikan penggunaan siwak (kayu gosok gigi), membersihkan sela-sela jari tangan dan kaki, membersihkan tubuh serta mencukur bulu yang tumbuh di ketiak dan kemaluan.
Nabi Muhammad berzuhud (menahan diri dari hal-hal duniawi)
Banyak hadis telah disebutkan di bagian sebelumnya, yang menggambarkan gaya hidup sederhana baginda, ias dikatakan baginda selalu merasa puas dengan sesuatu yang sedikit, dan berpaling dari daya tarik duniawi. Di banyak kesempatan, baginda diberi kekayaan dunia, namun baginda tidak menyimpan melainkan segera membagi-bagikannya, dan ketika meninggal dunia, tidak ada yang baginda tinggalkan kecuali baju perang, yang telah baginda gadaikan kepada seorang Yahudi untuk iasg makan keluarga baginda. Baginda berdoa untuk keluarganya seraya berkata, “Ya Allah, jadikan rizki keluarga Muhammad tanpa berlebihan.”
Bunda Siti Aisyah, semoga Allah meridhainya, berkata: “Rasulullah, pujian dan kesejahteraan atasnya, tidak pernah makan cukup roti selama tiga hari berturut-turut sampai akhir hayat baginda.”
Bunda Siti Aisyah, semoga Allah meridhainya, menegaskan, “Rasulullah, pujian dan kesejahteraan atasnya, tidak meninggalkan sekeping dirham maupun dinar, maupun seekor domba maupun seekor unta.”
Amr bin Haris mengatakan “Tidak ada yang ditinggalkan baginda kecuali hanya baju perang, seekor baghal (hasil peranakan kuda dengan keledai), dan tanah yang telah baginda jadikan sebagai sedekah.”
Bunda Siti Aisyah, semoga Allah meridhainya, berkata, “Ketika baginda meninggal dunia, tidak ada sesuatupun di rumahku yang ias dimakan pemilik jantung kecuali beberapa biji gandum di salah satu rak.” Bunda juga berkata, “Kami keluarga Muhammad, kadang-kadang melewati satu bulan tanpa menyalakan api; tidak terdapat apa-apa kecuali kurma dan air.”
Kata Abdurrahman bin Auf: pada saat Rasulullah, pujian dan kesejahteraan atasnya, wafat, baginda dan anggota rumah tangga baginda, tidak memiliki cukup roti gandum untuk ias mengisi perut mereka. Aisyah, Abi Umamah, dan Ibnu Abbas juga mengatakan hal yang sama.
Ibnu Abbas, memberitahu bahwa Rasulullah, pujian dan kesejahteraan atasnya, dan keluarga baginda, tidak menemukan apa-apa untuk makan malam mereka pada banyak malam berturut-turut.
Sahabat Anas mengungkapkan kebiasaan makan Rasulullah, pujian dan kesejahteraan atasnya: Baginda tidak makan diatas meja maupun didalam piring, tidak ada roti lunak untuk baginda maupun rebusan daging domba.
Adapun tempat tidur Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, terbuat dari kulit hewan yang diisi dengan serat-serat palem. Juga dilaporkan kadang-kadang baginda tidur di ranjang yang terbuat dari serabut palem yang meninggalkan bekas setelah baginda berbaring diatasnya.
Ketakwaan, ketaatan dan ketekunan ibadah Nabi Muhammad
pujian dan kesejahteraan atasnya
Ketakwaan, ketaatan dan ketekunan ibadah baginda kepada Allah, bersumber dari pengetahuan baginda tentang Penguasanya. Abu Hurairah memberitahu bahwa Rasulullah, pujian dan kesejahteraan atasnya, bersabda, “Seandainya kalian tahu apa yang aku ketahui, niscaya kalian benar-benar sedikit tertawa dan banyak menangis.”
Informasi lebih lanjut ditambahkan Abu Dzar yang mengatakan bahwa Nabi telah bersabda, “Sungguh aku melihat apa yang tidak kalian lihat, dan mendengar apa yang tidak kalian dengar. Langit merintih, dan rintihannya adalah hak. Tidak ada satu tempat pun selebar empat jari dilangit, kecuali bertempat seorang malaikat yang dahinya bersujud kepada Allah Yang Maha Tinggi. Demi Allah, seandainya kalian tahu apa yang aku ketahui, niscaya kalian benar-benar sedikit tertawa dan banyak menangis, serta tidak akan dapat merasakan kelezatan wanita diatas tempat tidur, dan kalian akan pergi ke tempat-tempat tinggi menjerit kepada Allah.”…. Abu Dzar berkomentar, “Aku berharap agar menjadi pohon yang tumbang!”
Siti Aisyah, istri baginda serta ibu orang-orang beriman, dan beberapa sahabat, termasuk Abu Hurairah, mengatakan bahwa Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, berdiri dalam solat begitu lama hingga kedua kakinya menjadi bengkak. Ketika ditanya mengapa baginda membebani diri sedemikian rupa, padahal Allah telah iasg baginda status pengampunan untuk dosa-dosa masa lalu dan masa depan (melalui perlindungan dari dosa), baginda menjawab, “Tidak bolehkah aku menjadi penyembah yang bersyukur?”
Siti Aisyah, semoga Allah meridhainya, menyebutkan bahwa baginda senantiasa teguh dalam setiap hal yang baginda lakukan, dan bunda menanyai para Sahabat baginda, “Siapa di antara kalian yang dapat melakukan apa yang baginda lakukan?”
Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, sering berpuasa, dan Siti Aisyah, semoga Allah meridhainya, memberitahu, “Baginda berpuasa sampai-sampai kami berkata, ‘baginda tidak akan berhenti puasa!” dan baginda tidak berpuasa sampai-sampai kami berkata, ‘baginda tidak akan berpuasa.’”Ibnu Abbas dan Ummu Salamah juga mengatakan hal yang sama.
Anas berkata, “Bila engkau mengira tidak akan melihat baginda solat di separuh malam, engkau akan mendapati baginda sedang solat, dan saat engkau mengira baginda tidak sedang tidur, engkau akan mendapati baginda sedang tidur.”
Auf bin Malik bercerita: “Saya tengah bersama Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, yang mempersiapkan diri untuk solat. Baginda menggunakan siwak (kayu gosok gigi) terlebih dahulu, kemudian berwudhu dan melaksanakan solat. Lalu saya solat bersama baginda. Setelah mulai, baginda melantunkan surah Al-Baqoroh, setiap kali melewati ayat tentang rahmat, baginda berhenti dan berdoa dan setiap kali melewati ayat tentang hukuman, baginda berhenti untuk memohon perlindungan. Sesudah itu, baginda membungkuk (ruku’) yang lamanya seperti lamanya baginda berdiri dan baginda mengucap, ‘Maha Suci Pemilik kekuasaan, kerajaan terhebat, kebesaran dan keagungan.’ Kemudian saat bersujud, baginda mengucapkan hal yang sama. Setelah semuanya itu, baginda melantunkan surah Ali-Imran, surah demi surah, dan berbuat hal yang sama.
Hudzaifah mengatakan hal yang sama dan menambahkan, lamanya baginda sujud seperti lamanya baginda berdiri, dan lamanya baginda duduk diantara dua sujud juga seperti lamanya baginda berdiri. Baginda berdiri melantunkan surah Al-Baqoroh, Ali-Imron, An-Nisa’, dan Al-Maidah.
Siti Aisyah memberitahu bahwa Rasulullah, pujian dan kesejahteraan atasnya, berdiri sepanjang malam melantunkan satu ayat Al-Qur’an.
Abdullah bin Syikhkhiir, semoga Allah meridhainya, bercerita: suatu hari beliau pergi hendak menemui Rasulullah, pujian dan kesejahteraan atasnya, dan mendapati baginda sedang solat, beliau mendengar ada suara gemuruh (isakan tangis yang sangat) dari rongga dada baginda seperti suara didihan air didalam kuali.
Suatu hari baginda bersabda: “Sungguh aku memohon ampunan kepada Allah, dalam sehari seratus kali”. Dalam riwayat lain dilaporkan, tujuh puluh kali dalam sehari.
Sifat-sifat para nabi mulia
Pujian dan kesejahteraan atas semua nabi Allah
Setiap nabi dan rasul dikaruniai kepribadian yang sempurna. Selain tampan, mereka juga dari keturunan yang terhormat dan mulia. Mereka telah diciptakan sebagai makhluk sempurna yang bagus rupa fisik dan perilakunya. Dalam diri mereka terkumpul sifat-sifat terpuji dan budi pekerti yang luhur. Inilah sebabnya mereka semua memiliki sifat-sifat kesempurnaan sebagai manusia yang utuh lengkap tanpa cela.
Para nabi telah mendapat bimbingan yang sempurna hingga mencapai peringkat yang paling mulia, dan ditinggikan derajat mereka menjadi paling tinggi dari semua manusia. Lima orang rasul telah dilebihkan hingga mendapat predikat ‘Ulul Azmi (pemilik ketetapan hati) untuk beratnya ujian yang mereka alami dan keteguhan mereka menghadapinya yaitu nabi Nuh, nabi Ibrahim, nabi Musa, nabi Isa, dan nabi Muhammad yang termulia diantara mereka semua. Pujian dan kesejahteraan atas mereka semua para nabi dan utusan Allah.
Allah memberitahu bahwa Dia melebihkan sebagian nabi dan rasul-Nya atas sebagian yang lain, sebagaimana tampak dalam firman-Nya ini, “Itu para rasul, Kami telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain.” (Al-Baqoroh,2:253)
“Dan Kami telah memilih mereka, dengan pengetahuan diatas seluruh dunia (dimasa mereka)” (Ad-Dukhon,44:32).
Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, bersabda, “Rombongan pertama yang masuk ias akan terlihat seperti bulan pada malam purnama… setiap orang akan berbentuk seperti bapak mereka Adam, yang tingginya enam puluh hasta.”
Gambaran beberapa nabi telah dijadikan tahu kepada kita melalui Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, yang bersabda, “Aku melihat Musa, beliau ramping dengan rambut berombak (antara lurus dan keriting), dan berhidung mancung dengan sedikit timbul ditengah, beliau mirip orang dari kabilah Syanu’a (suku di Yaman). Dan aku melihat Isa, bertubuh sedang, berkulit kemerah-merahan seolah-olah habis mandi air panas.”
Mengenai dirinya sendiri baginda bersabda, “Diantara anak turun nabi Ibrahim, aku yang paling mirip beliau.”
Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, iasg informasi tambahan mengenai nabi Musa seraya bersabda, “Beliau bagaikan pria terbaik yang pernah kau lihat dengan kulit kecoklatan.”
Abu Hurairah memberitahu sabda baginda, “Sesudah nabi Luth, Allah Yang Maha Tinggi tidak mengutus seorang nabi pun, melainkan dari golongan paling elit kaumnya.”
Suatu ketika, Heraclius (Kaisar Romawi) bertanya tentang nabi Muhammad dengan berkata, “Aku menanyaimu tentang garis keturunannya dan kamu mengatakan dia berasal dari keturunan yang mulia, seperti itulah para rasul yang dulu diutus, semuanya dari keturunan yang mulia.”
Terdapat banyak referensi didalam Al-Qur’an mengenai para nabi dan rasul yang lebih diutamakan Allah, beberapa diantaranya disebutkan di bawah ini.
Tentang nabi Ayyub, Allah berfirman, “Kami dapati dia seorang yang sabar, sebaik-baik penyembah, sungguh dia orang yang patuh.” (Sad,38:44).
Tentang nabi Yahya, Allah berfirman, “’Wahai Yahya, berpegang teguhlah pada Kitab dan Kami telah memberinya Hukum sementara dia masih kanak-kanak; serta kelembutan dari sisi Kami, dan kesucian, dan dia seorang yang waspada; berbakti pada orang tuanya, dan dia tidak menjadi orang sombong maupun durhaka; kesejahteraan atasnya pada hari dia lahir, dan hari dia meninggal dunia, dan hari dia dibangkitkan hidup.” (Maryam,19:12-15).
Dia juga memberitahu tentang saat nabi Zakaria diberi kabar gembira seorang anak laki-laki, “bahwa Allah memberimu kabar gembira tentang Yahya, yang membenarkan Kalimat dari Allah, dan menjadi junjungan, suci (perjaka), seorang nabi, dari golongan orang saleh.” (Ali-Imran,3:39)
Allah berfirman, “Sungguh Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imron diatas seluruh alam.” (Ali-Imran,3:33-34).
Tentang nabi Nuh, Allah berfirman, “Sungguh dia adalah hamba yang benar-benar bersyukur.” (Al-‘Isra,17:3).
Tentang nabi Isa, Allah berfirman, “Ketika para malaikat berkata, ‘Wahai Maryam, sungguh Allah memberimu kabar gembira dengan Kalimat (Jadilah) dari-Nya, namanya Al-Masih, Isa putra Maryam, terhormat di dunia dan akhirat dan termasuk golongan orang yang dekat; dan dia akan berbicara pada manusia didalam buaian dan ketika dewasa, dan dari golongan orang saleh.” (Ali-Imran,3:45)
Firman Allah mengenai ucapan nabi Isa yang berkata, “Sungguh aku hamba Allah. Dia telah memberiku Kitab dan menjadikanku seorang nabi; dan menjadikanku diberkati dimana saja aku berada, dan telah memerintahkanku dengan solat dan zakat selama aku masih hidup.” (Maryam,19:30-31).
Mengenai nabi Musa, Allah berfirman, “Wahai orang-orang beriman, janganlah menjadi seperti mereka yang menyakiti Musa.” (Al-Ahzab,33:69).
Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, memberitahu bahwa nabi Musa adalah seorang pria pemalu yang menutupi dirinya. Tidak ada sesuatu dari tubuhnya yang terlihat disebabkan rasa malunya itu. Allah mengutip ucapan Musa yang berkata, “lalu Penguasaku memberikan kepadaku Hukum dan menjadikanku termasuk diantara para rasul.” (Asy-Syu’ara,26:21)
Beberapa para nabi telah disebut oleh Allah didalam Al-Qur’an sebagaimana perkataan mereka pada umatnya, “Sungguh aku bagimu seorang rasul yang jujur.” (Asy-Syu’ara,26:107).
Merujuk pada nabi Musa, Allah berfirman, “Salah seorang dari kedua wanita itu berkata, ‘Wahai ayahku! Jadikanlah dia sebagai pekerja, sungguh orang terbaik yang engkau ambil sebagai pekerja (pada kita) ialah yang kuat dan dapat dipercaya.” (Al-Qosos,28:26)
Mengenai kesabaran para rasul, Allah berfirman,
“Maka bersabarlah sebagaimana para rasul yang mempunyai keteguhan hati telah bersabar dan janganlah meminta disegerakan bagi mereka. Pada hari mereka melihat apa yang dijanjikan seolah-olah mereka tidak tinggal melainkan sesaat pada siang hari. (Al-Qur’an ini) sebuah Penyampaian! Maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik. (Al-Ahqof, 46:35).
Allah berfirman, “Dan Kami telah menganugerahkan Ishaq dan Ya’kub kepadanya. Kepada masing-masing telah Kami beri bimbingan, dan sebelum itu Kami telah iasg petunjuk kepada Nuh, dan kepada sebagian dari keturunannya (Ibrahim) yaitu Dawud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Dan demikianlah Kami iasg balasan kepada orang-orang yang berbuat baik; dan Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang saleh; dan Isma’il, Ilyasa’, Yunus dan Luth. Masing-masing Kami lebihkan (derajatnya) diatas umat lain (pada masanya); (dan Kami lebihkan pula derajat) sebagian dari nenek moyang mereka, keturunan mereka, dan saudara-saudara mereka. Kami telah memilih mereka (menjadi nabi dan rasul) dan mereka Kami iasg ke jalan yang lurus; Itulah bimbingan Allah, dengan itu Dia membimbing kepada siapa saja diantara para penyembah-Nya yang Dia kehendaki. Sekiranya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan; Mereka itulah orang-orang yang telah Kami berikan Kitab, hikmah, dan kenabian. Jika orang-orang (Quraisy) itu mengingkarinya, maka Kami akan menyerahkannya pada kaum yang tidak mengingkarinya; Mereka itulah (para nabi) yang telah dibimbing Allah, maka ikutilah bimbingan mereka, katakanlah (Muhammad), ‘Aku tidak meminta imbalan kepadamu dalam menyampaikan (Al-Qur’an).’ Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah peringatan untuk (segala umat) seluruh alam.” (Al-An’am,6:84-90).
Allah menggambarkan para nabi dan rasul sebagai manusia pilihan yang mempunyai banyak sifat utama; berperilaku benar, dan diberi kemampuan menghukumi serta kemampuan memberitakan masa depan (nubuat kenabian).
Mengenai nabi Ishaq, Allah memberitahu bahwa Malaikat telah berkata kepada nabi Ibrahim, “’Janganlah takut’, dan mereka iasg kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishaq).” (Az-Zariyat,51:28). Mengenai nabi Ismail, putra pertama nabi Ibrahim, Allah berfirman, “Maka Kami beri kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang sangat santun (Isma’il).” (As-Soffat,37:101).
Allah berfirman, “Sungguh Kami telah menguji kaum Fir’aun sebelum mereka, dan seorang rasul yang mulia telah iasg kepada mereka; (sambil berkata), ‘Patuhlah kepadaku wahai para hamba Allah, sungguh aku Utusan yang terpercaya untukmu.” (Ad-Dukhon,44:17-18).
Suatu ketika, Ibrahim hendak memenuhi instruksi Allah untuk mengorbankan Ismail, putra beliau, dan Ismail berkata kepada beliau, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu. Insya Allah, engkau akan mendapatiku diantara orang yang sabar.” (As-Soffat,37:102).
Tentang nabi Ismail, Allah berfirman, “Dan sebutkan Ismail didalam Kitab, sungguh dia seorang yang benar janjinya, dia adalah rasul dan nabi; dan dia menyuruh ahlinya supaya solat dan zakat, dan dia seorang yang diridhai disisi Penguasanya.” (Maryam,19:54 -55).
Allah memberitahu bahwa nabi Sulaiman adalah, “Sebaik-baik hamba, sungguh dia sangat taat.” (Sod,38:30).
Allah menyeru supaya kita mengingat, “Dan ingatlah para hamba Kami Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub yang mempunyai kekuatan-kekuatan yang besar dan ilmu-ilmu (yang tinggi); Sungguh, Kami telah menyucikan mereka dengan (menganugerahkan) akhlak yang tinggi kepadanya yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat; Dan sungguh, disisi Kami mereka termasuk orang-orang pilihan yang paling baik.” (Sod,38:45-47).
Tentang nabi Daud, Dia berfirman, “dan ingatlah akan hamba Kami Daud, yang mempunyai kekuatan, sungguh dia sangat taat (kepada Allah).” (Sod,38:17), dan “Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan hikmah kepadanya serta kebijaksanaan dalam memutuskan perkara.” (Sod,38:20).
Mengenai nabi Yusuf, Allah berfirman, “Dia (Yusuf) berkata, ‘Jadikanlah aku bendaharawan negeri (Mesir), karena sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, dan berpengetahuan’.” (Yusuf,12:55).
Tentang nabi Musa, Allah berfirman, “Dia (Musa) berkata, ‘Insya Allah, akan engkau dapati aku orang yang sabar.’” (Al-Kahf,18:69).
Allah menyebutkan perkataan nabi Syuaib, “Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang baik.” (Al-Qosos, 28:27). Dan, “Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup.” (Hud,11:88).
Tentang nabi Luth, Allah memberitahu kita, “Dan kepada Luth, Kami berikan hikmah dan ilmu.” (Al-Anbiya’,21:74).
Allah berfirman, “Sungguh, mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan, dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka orang-orang yang khusyuk kepada Kami.” (Al-Anbiya’,21:90).
Ada banyak hadis yang memperinci sifat dan karakteristik para nabi.
Nabi Muhammad, semoga Allah senantiasa melimpahkan pujian, keberkatan dan kesejahteraan kepada baginda, menggambarkan silsilah mulia nabi Yusuf dengan bersabda, “Anak laki-laki mulia seorang putra yang mulia, putra mulia dari seorang lelaki yang mulia, Yusuf putra Yakub putra Ishak putra Ibrahim sang nabi, putra seorang nabi, putra seorang nabi, putra seorang nabi.”
Baginda juga bersabda, “Mata para nabi tidur, tetapi hati mereka tidak tidur.”
Abu Hurairah memberitahu, suatu hari Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, bercerita mengenai nabi Daud. Dijadikan ringan untuk nabi Daud didalam pelantunan. Bahkan ketika sedang menunggu selesainya persiapan kendaraan untuk ditunggangi, beliau juga melantunkan kitab.
Nabi Daud hanya makan dari hasil kerja tangannya sendiri dan beliau berdoa kepada Allah memohon agar diberi rizki dari hasil keringatnya, sehingga tidak perlu mengambil sesuatupun dari perbendaharaan negeri. Allah memberitahu kita, “Dan Kami telah melunakkan besi untuknya, ‘buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya.’” (Saba’, 34:10-11).
Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, berkata kepada para Sahabatnya, “Solat yang paling dicintai Allah adalah solatnya nabi Daud, dan puasa yang paling dicintai Allah adalah puasanya nabi Daud. Nabi Daud tidur diseparoh malam, berdiri di sepertiga malam, dan tidur (lagi) di seperenam malam. Beliau berpuasa setiap selang hari. Beliau memakai pakaian wol (terbuat dari bulu domba) dan tidur diatas (kain terbuat dari) bulu. Beliau makan roti dari biji gandum dicampur dengan garam dan abu.”
Baginda membicarakan ujian terhadap para nabi sebelumnya seraya bersabda, “Beberapa dari para nabi sebelumku, telah diuji dengan kemiskinan… Mereka lebih suka cobaan seperti kamu menyukai hadiah.”
Semua laporan ini telah tercatat dan terbukti kebenarannya. Kesempurnaan sifat, budi pekerti, perilaku dan bentuk fisik para nabi dan rasul, sudah diketahui umum. Jika didalam buku lainnya, pengetahuan yang dipaparkan bertentangan dengan periwayatan ini, maka mereka tidak mendapatkan informasi secara benar.
Kita telah membahas beberapa sifat utama para nabi yang patut dipuji, kebajikan dan kepribadian mereka yang mengagumkan, serta membawakan bukti yang mencukupi melalui laporan yang dapat diandalkan, dimana semua sifat tersebut adalah benar. Namun hendaknya disadari laporan-laporan ini hanyalah sedikit contoh, masih banyak lagi yang ias dibahas, dikoleksi dan dipelajari.
SAHIH SHIFA
KESEMBUHAN
Seri ke-6
DESKRIPSI NABI MUHAMMAD
oleh Imam Tirmidzi
Karya
Hakim Agung Abulfadl Iyad
wafat tahun 1123M / 544H
Periwayat Hadis
Muhaddis Agung Hafiz Abdullah Bin Siddiq
Perevisi
Muhaddis Abdullah Talidi
Adaptasi oleh
Abdi Hadis Syekh Ahmad Darwish (Arab)
Anne Khadeijah (Inggris)
Siti Nadriyah (Indonesia)
Copyright © 1984-2013 Allah.com Muhammad.com. Hak Cipta dilindungi
Gambaran Nabi Muhammad sebagaimana dijelaskan oleh Imam Tirmidzi
Pembahasan materi ini disarikan dari koleksi Kutipan Kenabian karya penulis dan perawi ternama, Imam Tirmidzi
SILSILAH NABI MUHAMMAD:
Bin artinya putra, sedang binti artinya putri
Ibunda baginda bernama Aminah binti Wahab, sedang ayahnya adalah Abdullooh bin Abdul Muththolib, bin Haasyim, bin Abdu Manaaf, bin Qushoy, bin Kilaab, bin Murroh, bin Ka'ab, bin Lu-ay, bin Ghoolib, bin Fihr, bin Maalik, bin Nadhor, bin Kinaanah, bin Khuzaimah, bin Mudrikah, bin Ilyaas, bin Mudhor, bin Nizaar, bin Ma'add, bin ‘Adnaan - dan seterusnya sampai dengan Nabi Ismail putra Nabi Ibrahim. Antara Nabi Ibrahim dan Nabi Adam terdapat sekitar 30 generasi nenek moyang. Banyak diantaranya yang merupakan para nabi. Kesejahteraan atas mereka semua.
RUPA FISIK YANG MENAWAN:
Tidak ada yang mampu mengungkap secara adil segenap keindahan rupa fisik baginda yang luar biasa. Bunda Siti Aisyah, semoga Allah meridhainya, menggambarkan bahwa baginda lebih tampan dari nabi Yusuf, padahal ketampanan nabi Yusuf telah membuat istri-istri para menteri Firaun terkesima saat mereka menatap beliau, sampai-sampai diwaktu makan, menyebabkan pisau mereka terselip dan melukai tangan mereka. Bunda berkata, "Andai teman-teman Zulaikha melihat wajah Rasulullah, pujian dan kesejahteraan atasnya, yang diberkati, mereka akan memotong jantung mereka bukan tangan mereka!"
KEMIRIPAN DENGAN NABI IBRAHIM:
Baginda bersabda, "Para nabi diperlihatkan kepadaku. Aku melihat Musa, kesejahteraan atasnya, beliau bertubuh ramping, seperti orang dari suku Shanuah. Aku melihat Isa (Yesus), kesejahteraan atasnya, dari semua yang pernah kulihat, Urwah bin Mas'ud yang paling dekat dalam kemiripan dengan beliau. Aku melihat Ibrahim, kesejahteraan atasnya, dan dari semua yang kulihat aku yang paling mirip beliau. "
Dostları ilə paylaş: |