FILSAFAT:
(Bagian 2)
KATA PENGANTAR:
Tulisan ini disusun berdasarkan makalah kuliah, referensi, pengamatan dan pengalaman sehari-hari. Tulisan ini layak dibaca untuk mereka yang suka ngeyel
SALAH satu penyebab keterpurukan bangsa Indonesia yaitu, keputusan-keputusan yang diambil (terutama oleh para pemimpin bangsa) menggunakan konstruksi logika yang salah.
Antara lain:
21.System Logic Error:
Kesalahan berlogika akibat tidak memahami arti sebuah sistem
Contoh:
Ada yang mengatakan “Walaupun sistemnya baik, kalau manusianya tidak baik, maka hasilnyapun tidak baik”.Ini logika yang salah. Sebab, manusia merupakan bagian (subsystem) dari sebuah sistem. Artinya, sistem yang baik, termasuk juga faktor manusia yang baik. Sistem yang baik akan menghasilkan hasil yang baik dan sistem yang buruk akan menghasilkan hasil yang buruk.
22.Definition Logic Error:
Kesalahan berlogika akibat tidak memahami definisinya.
Contoh:
Ada yang berpendapat bahwa Bantuan Langsung Tunai (BLT) tidak efektif untuk mengurangi angka kemiskinan.Ini logika yang salah. Sebab, BLT bukan program pengentasan kemiskinan, melainkan merupakan Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang sifatnya hanya sementara saja.
23.Setting Logic Error:
Kesalahan berlogika karena tidak konsekuen dengan setting yang dipakai
Contoh:
Banyak pengelola milis mengatakan bahwa milisnya khusus untuk tujuan tertentu. Misalnya, milis musik, hanya menerima e-mail yang berhubungan dengan musik. Namun, moderator menggunakan setting “unmoderated”. Akibatnya, bermacam-macam email (iklan,dll) masuk ke milis tersebut. Milis yang bersifat khusus seharusnya menggunakan setting “moderated” (ada sensor terhadap jenis e-mail yang akan dipublikasikan).
24.God Logic Error:
Kesalahan berlogika karena beranggapan kalau sudah mengatasnamakan Tuhan, tentu tidak bisa disalahkan
Contoh:
Umat Islam sering berjanji dengan mengatakan “Insya Allah”. Kemudian ternyata dia ingkar dan tidak meminta maaf. Seolah-olah ingkar janji dengan mengatasnamakan Tuhan merupakan perbuatan yang tidak salah. Padahal, orang yang ingkar janji mempunyai tiga kewajiban. Pertama, melakukan konfirmasi atau pemberitahuan bahwa dia terpaksa tidak bisa menepati janji. Kedua, harus ada alasan yang kuat. Ketiga, tidak mengulangi kesalahannya lagi.
25.Irrasional Logic Error
Kasalahan berlogika karena punya anggapan yang salah
Contoh:
Ketika dukun cilik Ponari tidak praktek, maka para pasiennya berbuat tidak rasional. Antara lain, mencelupkan kartu nomor urut ke air di dalam gelas, kemudian meminumnya. Sebagian lagi mengambil air buangan dari kamar mandi Ponari. Air di saluran yang kotor itu diendapkan di gelas atau botol air mineral, kemudian diminumnya. Mereka beranggapan semua air di rumah Ponari bisa menyembuhkan penyakit.
26.Breakdown Logic Error:
Kesalahan berlogika akibat tidak mampu menjabarkan tujuan.
Contoh:
Semua gubernur/bupati/walikota berkeinginan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di daerahnya masing-masing. Tetapi, tidak tahu bagaimana menjabarkan tujuan itu secara rinci.
27.Nihil Logic Error:
Kesalahan berlogika karena tidak menyadari kalau yang dilakukan tidak ada hasilnya
Contoh:
Ketika Israel menyerang Palestina, maka ada gerakan yang mengajak boikot produk Amerika. Ini merupakan gerakan moral-politik yang positif. Tetapi, hasilnya nihil. Sebab, Amerika tetap tidak akan mengubah keputusan-keputusan politiknya.
28.Objective Logic Error:
Kesalahan berlogika karena salah mengartikan tujuan
Contoh:
Banyak orang beranggapan bahwa tujuan kuliah adalah mencari gelar sarjana. Padahal, tujuan kuliah sesungguhnya yaitu mencari,menuntut dan memperdalam ilmu pengetahuan.
29.Ineffective Logic Error:
Kesalahan berlogika karena melakukan pekerjaan yang hasilnya tidak efektif
Contoh:
Si A adalah seorang pemborong. Dia membangunan trotoar. Lucunya, di pinggir/tepi trotoar lubangnya kecil dan jarak antarlubang cukup jauh. Akibatnya, setiap hujan tiba, maka airpun menggenang di jalan tersebut.
30.Unsignificant Logic Error:
Kesalahan berlogika karena sebuah hasil yang tidak signifikan
Contoh:
Sebuah iklan politik di TV mengatakan, pemerintah telah berhasil menurunkan angka kemiskinan. Padahal, dengan APBN lebih dari Rp 1.000 triliun, angka kemiskinan cuma turun kurang dari 1 persen. Sebuah hasil yang tidak signifikan...
31.Deficit logic Error:
Kesalahan berlogika karena selalu menggunakan anggaran defisit
Contoh:
Sebenarnya APBN/APBD yang selalu menggunakan anggaran defisit merupakan anggaran yang salah. Sebab, sudah pasti defisit akan ditutup dengan utang. Dengan demikian, anggaran defisit selalu menciptakan utang. Sedangkan penerimaan di sektor lain-lain tidak pernah mampu melunasi utang tersebut.
32.Geography Logic Error:
Kesalahan berlogika karena tidak menyesuaikan dengan kondisi geografi
Contoh:
Si A membangun rumah dengan konstruksi tidak tahan gempa. Padahal, wilayahnya adalah daerah rawan gempa. Si B membangun stasiun kereta api di mana ketinggian tanahnya di bawah permukaan air laut. Si C membangun rumah di kawasan rawan banjir, padahal konstruksi rumahnya tidak antibanjir.
33.Perception Logic Error:
Kesalahan berloka karena salah persepsi
Contoh:
Ada sebuah warnet yang memasang papan iklan cukup banyak. Si A mengira tempat itu merupakan tempat pemesanan dan pembuatan papan reklame. Tentu saja persepsi Si A salah besar.
34. Speculative Logic Error:
Kesalahan berlogika karena melakukan sesuatu hanya berdasarkan spekulasi
Contoh:
Pada pemilu tahun yang lalu Si A memilih caleg secara asal-asalan. Dia tidak kenal caleg dan tidak tahu bagaimana kualitasnya. Ternyata, setelah terpilih, caleg tersebut tidak aspiratif. Bahkan tersangkut peristiwa korupsi.
35.Alternative Logic Error:
Kesalahan berlogika karena meniadakan alternatif lain.
Contoh:
MUI mengatakan memilih caleg/pemimpin hukumnya adalah wajib. Padahal, di semua negara Islam, wajib itu ada dua macam. Yaitu fardlu ain (tidak boleh diwakilkan,apabila ada caleg/capres berkualitas) dan fardlu kifayah (boleh diwakilkan, apabila tidak ada caleg/capres yang berkualitas).
36.Comparative Logic Error:
Kesalahan berlogika karena salah menggunakan basis perbandingan
Contoh:
Ada yang mengatakan lulusan UI lebih berkualitas daripada lulusan UGM.Misalanya, Si A lulusan UI,matakuliah X mendapat nilai 90, sedangkan Si-B lulusan UGM di mana matakuliah X mendapat nilai 80. Orang menilai Si A lebih pandai daripada Si B. Padahal, materi kuliah Si A cuma 100 halaman, sedangkan materi kuliah Si B 300 halaman. Seharusnya, membandingkan sesuatu harus berdasarkan basis yang sama.
37.Similar Logic Error:
Kesalahan berlogika karena menganggap orang yang mirip mempunyai kelakuan yang sama
Contoh:
Si A pernah berbisnis dengan Si B dan tertipu hingga Rp 50 juta. Suatu saat, dia bertemu dengan Si C yang mengajak kerja sama bisnis. Kebetulan, wajah Si C mirip dengan Si B. Maka Si A tidak mau kerjasama dengan Si C karena beranggapan Si C pasti punya kelakuan yang sama dengan Si B.
38:Hurried Logic Error:
Kesalahan berlogika karena tergesa-gesa mengambil kesimpulan
Contoh:
Si A beranggapan bahwa Hotel A sepi karena lokasinya tidak strategis, tanpa melakukan survei terlebih dulu. Padahal menurut survei, hotel tersebut sepi karena pelayanannya buruk..
39.Survei Logic Error:
Kesalahan berlogika karena hasil survei dianggap 100 persen benar
Contoh:
Hasil survei politik menunjukkan bahwa capres A adalah yang paling populer. Maka para pemilihpun terpengaruh. Diapun akhirnya memilih Si A. Padahal, kriteria capres berkualitas tidak cukup dari faktor popularitas saja, melainkan juga faktor kepemimpinan (leadership), prestasi yang pernah dilakukan, moralitas, dll.
40.Personal Logic Error:
Kesalahan berlogika karena belum mengenal pribadi seseorang
Contoh:
Dalam kehidupan sering kita temukan orang menilai tanpa mengenal orang yang bersangkutan. Misalnya, Si A menilai Si B itu sombong, pelit, sok pintar, dll. Padahal, kenal saja belum.
BERSAMBUNG
Bisa dibaca di
http://ffugm.wordpress.com
Tiap hari Minggu
Hariyanto Imadha
http://ffugm.wordpress.com
Dostları ilə paylaş: |