1337 Hadis Sahih, 900 Keistimewaan, 830 Tafsir


@ Bani Israil dan sapi betina 2: 67 – 71



Yüklə 2,05 Mb.
səhifə4/16
tarix26.10.2017
ölçüsü2,05 Mb.
#14081
1   2   3   4   5   6   7   8   9   ...   16

@ Bani Israil dan sapi betina 2: 67 – 71

[2.67] Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina". Mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?" Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil"

وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تَذْبَحُوا بَقَرَةً قَالُوا أَتَتَّخِذُنَا هُزُواً قَالَ أَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الجَاهِلِينَ (67)

: فَارِضٌ Yang tua atau lanjut usia

: بِكْرٌ Kecil atau muda. Kata bikr dalam bahasa arab berarti manusia perempuan atau hewan betina yang belum pernah didekati oleh lelaki,atau dikumpuli.

: عَوَانٌ Separuh (pertengahan)yakni sapi itu telah beranak satu demi satu


[2.68] Mereka menjawab: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami, sapi betina apakah itu." Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu"

قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّن لَّنَا مَا هِيَ قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ لاَّ فَارِضٌ وَلاَ بِكْرٌ عَوَانٌ بَيْنَ ذَلِكَ فَافْعَلُوا مَا تُؤْمَرُونَ (68)


[2.69] Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya". Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya."

قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّن لَّنَا مَا لَوْنُهَا قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ صَفْرَاءُ فَاقِعٌ لَّوْنُهَا تَسُرُّ النَّاظِرِينَ (69)

:فَاقِعٌ Murni dan jernih. Namun kata sifat faaqi’ ini khusus untuk warna kuning, sama dengan naashi’ untuk warna putih.

:تَسُرُّ Membuat kagum atau takjub.


[2.70] Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu)."

قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّن لَّنَا مَا هِيَ إِنَّ البَقَرَ تَشَابَهَ عَلَيْنَا وَإِنَّا إِن شَاءَ اللَّهُ لَمُهْتَدُونَ (70)

: تَشَابَهَ Tersamar
[2.71] Musa berkata: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya." Mereka berkata: "Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya". Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu

قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ لاَّ ذَلُولٌ تُثِيرُ الأَرْضَ وَلاَ تَسْقِي الحَرْثَ مُسَلَّمَةٌ لاَّ شِيَةَ فِيهَا قَالُوا الآنَ جِئْتَ بِالْحَقِّ فَذَبَحُوهَا وَمَا كَادُوا يَفْعَلُونَ (71)

: لاَّ ذَلُولٌ Sapi yang tidak digunakan untuk bekerja

: تُثِيرُ الأَرْضَ Membajak tanah (sawah). Terambil dari kata itsaarotul ardhi atau atsaarotul ardhi artinya membolak-balik tanah untuk ditanami.

: وَلاَ تَسْقِي الحَرْثَ Bukan sapi yang ditugaskan untuk mengairi sawah

:مُسَلَّمَةٌ Sehat lagi tidak terdapat kecacatan pada sapi tersebut

: لاَّ شِيَةَ Tidak ada padanya warna putih dan juga warna hitam yang tidak mencampuri warna kuningnya.

Dari Ibn Abbas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi keduanya – ia berkata: “Andaikan mereka mengambil sapi yang paling rendah sungguh telah cukuplah sapi itu, akan tetapi mereka terlalu mempersulit diri dengan memperbanyak pertanyaan, maka Allah pun menyulitkan mereka.”


Apa yang telah dikatakan oleh Ibn Abbas RA. hal itu telah disepakati oleh para ahli tafsir terdahulu, dan boleh jadi Ibnu ‘Abbas mengambil keterangan itu dari Nabi, sebab masalah ini adalah bukan secara akal manusia. Apa yang telah Allah beritakan pada kita dalam cerita bani Israil ini merupakan suatu penjelasan akan pembangkangan, penentangan orang Yahudi serta jauhnya diri mereka dari tunduk kepada Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung dan perintah-Nya, dan oleh karena itu ketika mereka mempersulit diri mereka dengan banyaknya pertanyaan tentang sifat-sifat sapi yang akan mereka sembelih dan Allah pun mempersulit mereka dan menyebutkan sifat-sifat sapi yang akan sulit ditemukan mereka.
@Pembunuhan terhadap seseorang dari bani Israil 2: 72 – 73

[2.72] Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan

وَإِذْ قَتَلْتُمْ نَفْساً فَادَّارَأْتُمْ فِيهَا وَاللَّهُ مُخْرِجٌ مَّا كُنتُمْ تَكْتُمُونَ (72)

: فَادَّارَأْتُمْ Kalian berbeda pendapat dan berselisih


[2.73] Lalu Kami berfirman: "Pukullah mayit itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu!" Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dan memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti

فَقُلْنَا اضْرِبُوهُ بِبَعْضِهَا كَذَلِكَ يُحْيِي اللَّهُ المَوْتَى وَيُرِيكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ (73)


[2.74] Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan

ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُم مِّنْ بَعْدِ ذَلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً وَإِنَّ مِنَ الحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الأَنْهَارُ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ المَاءُ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ (74)

:ثُمَّ قَسَتْ keras

: يَهْبِطُ Jatuh atau turun


@Allah mengingatkan Nabi Muhammad bahwa yahudi mengetahui kebenaran namun mereka bermain-main dengan kebenaran tersebut 2: 75

[2.75] Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?

أَفَتَطْمَعُونَ أَن يُؤْمِنُوا لَكُمْ وَقَدْ كَانَ فَرِيقٌ مِّنْهُمْ يَسْمَعُونَ كَلامَ اللَّهِ ثُمَّ يُحَرِّفُونَهُ مِنْ بَعْدِ مَا عَقَلُوهُ وَهُمْ يَعْلَمُونَ (75)

فَرِيقٌ


Golongan atau kelompok. Lafazh fariiq adalah kata jama’ yang tidak meemiliki bentuk tunggal, seperti juga:ath-thoo-ifah dan al-chizb (keduanya juga berarti kelompok).

: يُحَرِّفُونَهُ Mereka mengganti arti dan takwil atau maksudnya.


@Penipuan yang dilakukan oleh Yahudi Madinah dan mereka yang bermain-main dengan kitab Allah yang datang sebelumnya 2: 76 – 81

[2.76] Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata: "Kami pun telah beriman," tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja, lalu mereka berkata: "Apakah kamu menceritakan kepada mereka (orang-orang mukmin) apa yang telah diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan demikian mereka dapat mengalahkan hujahmu di hadapan Tuhanmu; tidakkah kamu mengerti?"

وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلا بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ قَالُوا أَتُحَدِّثُونَهُم بِمَا فَتَحَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ لِيُحَاجُّوكُم بِهِ عِندَ رَبِّكُمْ أَفَلاَ تَعْقِلُونَ (76)
[2.77] Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan?

أَوَلا يَعْلَمُونَ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ (77)


[2.78] Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga

وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ لاَ يَعْلَمُونَ الكِتَابَ إِلا أَمَانِيَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَظُنُّونَ (78)

:أُمِّيُّونَ Mereka tidak bisa membaca dan menulis. Beliau (Nabi kita) adalah seorang yang ummiy ditengah bangsa yang ummiy pula.

: إِلا أَمَانِيَّ Bohong atau dusta

:يَظُنُّونَ Mereka ragu
[2.79] Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan

فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ عِندِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَناًّ قَلِيلاً فَوَيْلٌ لَّهُم مِّمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَّهُم مِّمَّا يَكْسِبُونَ (79)

: فَوَيْلٌ لَّهُمSiksaan. Sebagian mengatakan: wail adalah nama sebuah lembah di neraka jahannam, ada pula yang mengatakan: nama sebuah gunung (di neraka jahannam)
Ibn Abbas RA berkata: “Ayat ini diturunkan untuk para ahli Kitab.”
Yang dimaksud oleh Ibnu Abbas adalah ayat ini turun disebabkan orang Yahudi yang merubah kitab Taurat, dan mengatakan bahwa hal itu (Taurat yang telah mereka rubah itu) dari Allah maka mereka telah berbuat dua kejahatan, kemudian mereka menambah kejatuhan dengan memakan makanan haram yang mereka ambil dari orang-orang awam sebagai imbalan dari kabar bohong yang mereka beritakan, semoga Allah senantiasa memberi laknat yang bertubi-tubi untuk mereka.
[2.80] Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja." Katakanlah: "Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?"

وَقَالُوا لَن تَمَسَّنَا النَّارُ إِلاَّ أَيَّاماً مَّعْدُودَةً قُلْ أَتَّخَذْتُمْ عِندَ اللَّهِ عَهْداً فَلَن يُخْلِفَ اللَّهُ عَهْدَهُ أَمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لاَ تَعْلَمُونَ (80)

: إِلاَّ أَيَّاماً مَّعْدُودَةً Orang Yahudi mengira bahwa lamanya mereka disiksa dineraka pada hari kiamat itu hanya seperti lamanya mereka menyembah patung anak sapi, yaitu 40 hari
Dari Abu Hurairah RA ia berkata: “Ketika kota Khaibar ditaklukkan, dihadiahkan kepada Rasululloh – SAW sebuah daging kambing yang beracun. Rasul berkata: “Orang-orang Yahudi berkumpullah padaku disini” maka Rasul berkata pada mereka “Siapa ayah kalian?” Mereka berkata: “Si Fulan” Rasul berkata: “Kalian telah bohong, ayah kalian adalah si fulan.” Maka Rasul membaca hadis yang berbunyi: Maka bersabda Rasulullah pada mereka “Siapa penghuni neraka?” mereka menjawab: “Kami berada disana sebentar kemudian kalian (kaum muslimin) akan menggantikan kami (di neraka).” Maka Rasul menjawab: “Enyahlah kalian, demi Allah, kami tidak akan pernah menggantikan tempat kalian di neraka selamanya…”
Apa yang telah disebutkan di dalam ayat dan hadis di atas merupakan omong kosong (kebohongan) dan tipu daya orang-orang Yahudi. Mereka mengaku bahwa mereka tidak akan tersentuh api neraka pada Hari Kiamat kecuali sepanjang kakek mereka dahulu menyembah patung sapi yakni empat puluh hari, kemudian mereka keluar dari neraka dan orang-orang Islam dari ummat ini akan menggantikan mereka di neraka, maka Rasul pun mendustakan apa yang telah mereka sangkakan.
[2.81] (Bukan demikian), yang benar, barang siapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya

بَلَى مَن كَسَبَ سَيِّئَةً وَأَحَاطَتْ بِهِ خَطِيئَتُهُ فَأُوْلَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (81)

: بَلَى مَن كَسَبَ سَيِّئَةً Yang dimaksud dengan sayyi-ah (kejelekan) di sini adalah syirik

: وَأَحَاطَتْ بِهِ خَطِيئَتُهُ Kata khothii-ah telah terdahulu penjelasannya (pada ayat 58).


@ Yahudi yang mengikuti Nabi Musa dan Nabi Isa 2: 82

[2.82] Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُوْلَئِكَ أَصْحَابُ الجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (82)
@Perjanjian dengan bani Israil 2: 83 – 86

[2.83] Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israel (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لاَ تَعْبُدُونَ إِلاَّ اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً وَذِي القُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْناً وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلاَّ قَلِيلاً مِّنكُمْ وَأَنتُم مُّعْرِضُونَ (83)

: وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْناً Baik. Yakni kebaikan secara umum, apapun bentuknya.


[2.84] Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu): kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَكُمْ لاَ تَسْفِكُونَ دِمَاءَكُمْ وَلاَ تُخْرِجُونَ أَنفُسَكُم مِّن دِيَارِكُمْ ثُمَّ أَقْرَرْتُمْ وَأَنْتُمْ تَشْهَدُونَ (84)


[2.85] Kemudian kamu (Bani Israel) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian dari padamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat

ثُمَّ أَنتُمْ هَؤُلاءِ تَقْتُلُونَ أَنْفُسَكُمْ وَتُخْرِجُونَ فَرِيقاً مِّنكُم مِّن دِيَارِهِمْ تَظَاهَرُونَ عَلَيْهِم بِالإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَإِن يَأْتُوكُمْ أُسَارَى تُفَادُوَهُمْ وَهُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْكُمْ إِخْرَاجُهُمْ أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاءُ مَن يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنكُمْ إِلاَّ خِزْيٌ فِي الحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ القِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ العَذَابِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ (85)

: تَظَاهَرُونَMereka saling menopang (mendukung)dan tolong menolong

:خِزْيٌHina dan rendah


[2.86] Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong

أُوْلَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالآخِرَةِ فَلاَ يُخَفَّفُ عَنْهُمُ العَذَابُ وَلاَ هُمْ يُنصَرُونَ (86)


@Orang-orang kafir dari bani Israil mendustakan para nabi dan membunuhi mereka 2: 87 – 88

[2.87] Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada `Isa putra Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul-Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu angkuh; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?

وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الكِتَابَ وَقَفَّيْنَا مِنْ بَعْدِهِ بِالرُّسُلِ وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ البَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ القُدُسِ أَفَكُلَّمَا جَاءَكُمْ رَسُولٌ بِمَا لاَ تَهْوَى أَنفُسُـكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقاً كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقاً تَقْتُلُونَ (87)

: وَقَفَّيْنَاKami ikutkan sebagian mereka dengan sebagian yang lain. Dari kata qofaa-yaqfuu, misalnya: qofawtu fulaanan yakni saya berjalan di belakang tengkuknya si fulan (atau saya berjalan di belakang si fulan).

: أَيَّدْنَاهُ Kami (Allah) menolong nabi Isa dan Kami (Allah) menguatkannya

: بِرُوحِ القُدُسِDengan ruh yang suci yakni Malaikat Jibril AS. Sebagian lain mengatakan: dengan nama Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung yang mana dengan itu Nabi Isa menghidupkan orang-orang mati. Dan para ulama berbeda pendapat tentang ini.


[2.88] Dan mereka berkata: "Hati kami tertutup". Tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk mereka karena keingkaran mereka; maka sedikit sekali mereka yang beriman

وَقَالُوا قُلُوبُنَا غُلْفٌ بَل لَّعَنَهُمُ اللَّهُ بِكُفْرِهِمْ فَقَلِيلاً مَّا يُؤْمِنُونَ (88)

: غُلْفٌTertutup. Dikatakan: sayfun aghlaf pedang yang ada sarungnya.

: لَّعَنَهُمُ Menjauhkan mereka


@Bani Israil mengenali Nabi Muhammad melalui penjelasan yang ada dalam kitab suci mereka namun mereka teta tidak percaya meskipun beliau adalah keturunan Nabi Ibrahim, sebab beliau bukan orang Yahudi 2: 89 - 91

[2.89] Dan setelah datang kepada mereka Al Qur'an dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu

وَلَمَّا جَاءَهُمْ كِتَابٌ مِّنْ عِندِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِّمَا مَعَهُمْ وَكَانُوا مِن قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُم مَّا عَرَفُوا كَفَرُوا بِهِ فَلَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الكَافِرِينَ (89)

: يَسْتَفْتِحُونَMinta pertolongan atau kemenangan. Yahudi dahulu menyangkan bahwa Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau – berasal dari golongan mereka, dan dengan itu mereka mengancam orang-orang arab sebelum pengutusan beliau (yakni mereka ketika berselisih dengan orang-orang arab mereka berkata: “nanti jika nabi yang dijanjikan itu datang kami akan beriman kepadanya dan akan memerangi kalian dibelakang beliau.” Namun setelah Nabi itu datang mereka malah orang-orang yang pertama mengingkarinya, sebab penyakit iri hati mereka sebab Nabi itu bukan berasal dari kalangan mereka)


[2.90] Alangkah buruknya (perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan. Dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan

بِئْسَمَا اشْتَرَوْا بِهِ أَنفُسَهُمْ أَن يَكْفُرُوا بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ بَغْياً أَن يُنَزِّلَ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ عَلَى مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ فَبَاءُوا بِغَضَبٍ عَلَى غَضَبٍ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ مُّهِينٌ (90)

:بَغْياًMelampaui batas (durhaka) dan iri hati.

: فَبَاءُوا Mereka kembali (pulang)

:مُّهِينٌ Rendah dan hina
@Bani Israil mengatakana bahwa mereka percaya kepada kitab yang dibawa oleh Nabi Musa namu mereka tidak mempercayai Al-Qur’an Yang sesuai dengannya. Jika memang mereka percaya kepada kitab suci mereka tidak akan membunuhi para nabi mereka sendiri 2: 91

[2.91] Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kepada Al Qur'an yang diturunkan Allah", mereka berkata: "Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami". Dan mereka kafir kepada Al Qur'an yang diturunkan sesudahnya, sedang Al Qur'an itu adalah (Kitab) yang hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah: "Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kamu orang-orang yang beriman?"

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُوا بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ قَالُوا نُؤْمِنُ بِمَا أُنزِلَ عَلَيْنَا وَيَكْفُرُونَ بِمَا وَرَاءَهُ وَهُوَ الحَقُّ مُصَدِّقاً لِّمَا مَعَهُمْ قُلْ فَلِمَ تَقْتُلُونَ أَنْبِيَاءَ اللَّهِ مِن قَبْلُ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ (91)

: وَيَكْفُرُونَ بِمَا وَرَاءَهُ (ingkar)dengan kitab-kitab Allah setelah kitab Taurat


@Kekafiran bani Israil dan patung sapi 2: 92 – 93

[2.92] Sesungguhnya Musa telah datang kepadamu membawa bukti-bukti kebenaran (mukjizat), kemudian kamu jadikan anak sapi (sebagai sembahan) sesudah (kepergian)nya, dan sebenarnya kamu adalah orang-orang yang lalim

وَلَقَدْ جَاءَكُم مُّوسَى بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ اتَّخَذْتُمُ العِجْلَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَنْتُمْ ظَالِمُونَ (92)
[2.93] Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkat bukit (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!" Mereka menjawab: "Kami mendengarkan tetapi tidak menaati". Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi karena kekafirannya. Katakanlah: "Amat jahat perbuatan yang diperintahkan imanmu kepadamu jika betul kamu beriman (kepada Taurat)”

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّورَ خُذُوا مَا آتَيْنَاكُم بِقُوَّةٍ وَاسْمَعُوا قَالُوا سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَأُشْرِبُوا فِي قُلُوبِهِمُ العِجْلَ بِكُفْرِهِمْ قُلْ بِئْسَمَا يَأْمُرُكُم بِهِ إِيمَانُكُمْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ (93)

:أُشْرِبُوا Makna kata usyribuu dituangkan, diberi minum atau disirami. Yakni disirami (hatinya) dengan kecintaan kepada patung anak sapi.
@Allah menolak pengakuan Yahudi bahwasanya kehidupan akhirat hanyalah milik mereka 2: 94 – 96

[2.94] Katakanlah: "Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian (mu), jika kamu memang benar

قُلْ إِن كَانَتْ لَكُمُ الدَّارُ الآخِرَةُ عِندَ اللَّهِ خَالِصَةً مِّن دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا المَوْتَ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ (94)
[2.95] Dan sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya, karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri). Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang aniaya

وَلَن يَتَمَنَّوْهُ أَبَداً بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ (95)


Diriwayatkan dari Ibn Abbas RA bahwasanya Nabi SAW bersabda: “Andaikan orang Yahudi mengharap kematian, mereka pasti akan mati dan mengetahui tempat mereka di neraka, dan andaikan orang-orang (nasrani dari Najran) yang mengutuk nabi (bermubahalah dengan nabi) keluar (dari rumah mereka) sungguh mereka akan kembali dan tidak akan mendapati keluarga ataupun harta (di sana).
Orang Yahudi mengira bahwa surga itu dikhususkan untuk mereka dan bukan untuk yang lainnya maka Allah mendustakan mereka dan berfirman untuk mereka: “Jika kalian benar dalam hal itu, maka mengharaplah kematian dan rindukanlah kematian itu agar menyampaikan kalian kedalam surga, kemudian Allah memberitahukan bahwa mereka bahwa tidak akan pernah mengharap kematian selama-lamanya karena perbuatan yang telah mereka perbuat dari pada dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan, lalu datang Nabi SAW dengan wahyu dari Allah, beliau mengabarkan jika mereka mengharap kematian maka mereka pada akhirnya akan mati, dan sungguh mereka akan menyaksikan tempat-tempat mereka di neraka jahannam.
[2.96] Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya dari siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan

وَلَتَجِدَنَّهُمْ أَحْرَصَ النَّاسِ عَلَى حَيَاةٍ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ أَلْفَ سَنَةٍ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهِ مِنَ العَذَابِ أْن يُعَمَّرَ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ (96)

: بِمُزَحْزِحِهِ Dijauhkan atau disingkirkan

@Jibril sang pembawa wahyu Al-Qur’an dan kitab-kitab suci lainnya 2: 97

[2.97] Katakanlah: Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman

قُلْ مَن كَانَ عَدُواًّ لِّجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَى قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللَّهِ مُصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ (97)


@Keengganan yahudi dan kekafiran mereka dalam Al-Qur’an 2: 98 – 103

[2.98] Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir

مَن كَانَ عَدُواًّ لِّلَّهِ وَمَلائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِّلْكَافِرِينَ (98)
Diriwayatkan dari Anas RA berkata: Abdullah bin Salam RA mendengar tentang kedatangan Rasulullah SAW dan Rasul sedang duduk di kebun, kemudian dia mendatangi Nabi SAW dan berkata: “Aku ingin bertanya padamu tentang tiga hal yang tidak diketahui kecuali oleh seorang nabi: Apakah tanda-tanda Hari Kiamat itu? Apakah makanan pertama yang dimakan penghuni Surga? Bagaimanakah seorang anak itu dapat mirip dengan ayahnya atau dengan ibunya? Beliau menjawab: “Baru saja Jibril AS memberitahuku tentang tiga perkara itu.” Abdulloh bin Sallaam berkata: “Jibril?” beliau bersabda: “Ya.” Abdulloh berkata: “Itu malaikat yang menjadi musuh orang-orang Yahudi.” Lalu beliau pun membacakan ayat ini:

مَن كَانَ عَدُواًّ لِّجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَى قَلْبِكَ


Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Bukhooriy dalam kitab Tafsir, serta An-Nasa-iy dalam kitab Al Kubro.
Dari Ibn Abbas RA berkata: “Orang-orang Yahudi datang kepada Rasulullah, mereka berkata: “Wahai Abul Qosim, kami akan bertanya padamu tentang lima hal, jika kamu beritahu kami lima hal itu maka kami yakin bahwa kamu adalah seorang nabi dan kami akan menjadi pengikutmu…., maka beliau pun mengambil perjanjian dari mereka sebagaimana Isroil (Ya’quub) mengambil perjanjian dengan anak-anaknya…..” Lalu periwayat menyebutkan sisa haditsnya, dan tersebt dalam hadis itu: “hanya tinggal satu pertanyaan, jika engkau bisa memberitahukan kepada kami maka kami akan mengikutimu: yaitu sesungguhnya tiada seorang nabi pun kecuali ia pasti memiliki malaikat yang mendatanginya untuk memberi kabar, maka beritahukan kami siapa temanmu dari malaikat? Rasul menjawab: “Jibril – semoga salam tetap atasnya -” mereka berkata: “Jibril itu adalah malaikat yang turun ketika adanya peperangan dan azab, maka dia adalah musuh kami, andai kamu berkata Mika’il yang datang dengan kasih sayang, hujan dan menumbuhkan tumbuhan maka kami akan jadi pengikutmu.” Maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung berfirman:

قُلْ مَن كَانَ عَدُواًّ لِّجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَى قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللَّهِ مُصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ (97)


Diriwayatkan oleh Ahmad, At-Tirmidziy dalam bab tafsir, dan An-Nasa-iy dalam bab pergaulan denga isteri dalam kitab Al-Kubroo. Dan disahihkan serta dihasankan oleh At-Turmudziy. Dan akan datang separuh hadits yang lain dalam surat Aalu ‘Imroon.
Dalam dua hadis itu terdapat keterangan bahwa sebab turunnya ayat tersebut adalah pembangkangan orang-orang Yahudi dan terjerumusnya mereka ke dalam pembangkangan, kekufuran dan kebencian mereka pada pemimpin para malaikat (Jibril) serta permusuhan mereka kepadanya, dan hal itu merupakan bentuk dari jelasnya kekufuran menurut kesepakatan orang-orang Islam.
Ibn Jarir Berkata: ahli ilmu pentakwilan ayat atau ahli tafsir telah bersepakat bahwa ayat ini diturunkan untuk menjawab orang-orang Yahudi (bani Israil) ketika mereka mengira bahwa Jibril adalah musuh mereka.
[2.99] Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas; dan tak ada yang ingkar kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik

وَلَقَدْ أَنزَلْنَا إِلَيْكَ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ وَمَا يَكْفُرُ بِهَا إِلاَّ الفَاسِقُونَ (99)


[2.100] Patutkah (mereka ingkar kepada ayat-ayat Allah), dan setiap kali mereka mengikat janji, segolongan mereka melemparkannya? Bahkan sebahagian besar dari mereka tidak beriman

أَوَ كُلَّمَا عَاهَدُوا عَهْداً نَّبَذَهُ فَرِيقٌ مِّنْهُمْ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لاَ يُؤْمِنُونَ (100)

" نَّبَذَهُ membuangnya
[2.101] Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa (kitab) yang ada pada mereka, sebahagian dari orang-orang yang diberi Kitab (Taurat) melemparkan Kitab Allah ke belakang (punggung) nya seolah-olah mereka tidak mengetahui (bahwa itu adalah Kitab Allah)

وَلَمَّا جَاءَهُمْ رَسُولٌ مِّنْ عِندِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِّمَا مَعَهُمْ نَبَذَ فَرِيقٌ مِّنَ الَّذِينَ أُوتُوا الكِتَابَ كِتَابَ اللَّهِ وَرَاءَ ظُهُورِهِمْ كَأَنَّهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ (101)


[2.102] Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudarat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudarat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui

وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنزِلَ عَلَى المَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولاَ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلاَ تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ المَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَا هُم بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللَّهِ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلاَ يَنفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنفُسَهُمْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ (102)

تَتْلُو الشَّيَاطِينُ Memberitakan dan mengatakan. Setan-setan itu mengabarkan teman-teman manusianya setelah kematian Nabi Sulaiman – semoga salam tetap atasnya – yaitu bahwa Nabi Sulaiman adalah tukang sihir.

: السِّحْرَSihir: adalah semua yang dicuri setan-setan dan setelah itu mereka mencampurinya dengan kebohongan dan setelah itu mereka sebarkan ke semua teman manusianya.

: بِبَابِلَ Tanah yang terkenal yaitu babilonia (sekarang wilayah Iraq dan sekitarnya)

: هَارُوتَ وَمَارُوتَ Dua malaikat (diturunkan untuk menguji manusia dengan mengajarkan mereka sihir)

: إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ Cobaan dan ujian

: مِنْ خَلاقٍ Artinya di sini adalah “bagian”

: وَلَبِئْسَSejelek-jeleknya. Bi’sa adalah kata yang digunakan untuk mencela.

: مَا شَرَوْاHal yang mereka jual


[2.103] Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa, (niscaya mereka akan mendapat pahala), dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui

وَلَوْ أَنَّهُمْ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَمَثُوبَةٌ مِّنْ عِندِ اللَّهِ خَيْرٌ لَّوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ (103)


: لَمَثُوبَةٌpahala
[2.104] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan (kepada Muhammad): "Raa`ina", tetapi katakanlah: "Unzhurna", dan "dengarlah". Dan bagi orang-orang kafir siksaan yang pedih

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لاَ تَقُولُوا رَاعِنَا وَقُولُوا انظُرْنَا وَاسْمَعُوا وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ أَلِيمٌ (104)

: رَاعِنَاPerkataan orang-orang Yahudi untuk mengejek (yakni asal artinya: adalah perhatikanlah kami. Namun yahudi mengucapkannya untuk mengejek yakni mereka memaksudkan artinya “kedunguan”), maka Allah menegur orang-orang mukmin agar tidak mengatakannya (yakni tidak lagi mengatakan roo’inaa tetapi menggantinya denga kata unzhurnaa).

: انظُرْنَاBerilah pemahaman pada kami dan terangkanlah


@
Yüklə 2,05 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5   6   7   8   9   ...   16




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin