1337 Hadis Sahih, 900 Keistimewaan, 830 Tafsir


Penjelasan tentang sifat-sifat atau ciri-ciri Nabi Muhammad – semoga salawat dan salam tetap atasnya – di kitab Taurat yang asli 2: 146



Yüklə 2,05 Mb.
səhifə7/16
tarix26.10.2017
ölçüsü2,05 Mb.
#14081
1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   ...   16
Penjelasan tentang sifat-sifat atau ciri-ciri Nabi Muhammad – semoga salawat dan salam tetap atasnya – di kitab Taurat yang asli 2: 146

[2.146] Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui

الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ وَإِنَّ فَرِيقاً مِّنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ (146)
[2.147] Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu

الْحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَلاَ تَكُونَنَّ مِنَ المُمْتَرِينَ (147)

: مِنَ المُمْتَرِينَOrang-orang yang ragu
[2.148] Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu

وَلِكُلٍّ وَجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُوا الخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعاً إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (148)

: وَلِكُلٍّMaknanya: Bagi setiap orang yang beragama

: وَجْهَةٌKiblat

: فَاسْتَبِقُواBercepat-cepat dan bersegeralah menuju

: الخَيْرَاتِPerbuatan-perbuatan yang baik


[2.149] Dan dari mana saja kamu ke luar, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam; sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan

وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ المَسْجِدِ الحَرَامِ وَإِنَّهُ لَلْحَقُّ مِن رَّبِّكَ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ (149)


[2.150] Dan dari mana saja kamu keluar, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang lalim di antara mereka. Maka janganlah kamu, takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Dan agar Kusempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk

وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ المَسْجِدِ الحَرَامِ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ لِئَلاَّ يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَيْكُمْ حُجَّةٌ إِلاَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ فَلاَ تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي وَلأُتِمَّ نِعْمَتِي عَلَيْكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ (150)

: وَلَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَKalian mendapat petunjuk
@Misi Nabi Muhammad – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – 2: 151

[2.151] Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan menyucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah (As Sunah), serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui

كَمَا أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولاً مِّنكُمْ يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُم مَّا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ (151)
@Ingat kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya 2: 152

[2.152] Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat) -Ku

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلاَ تَكْفُرُونِ (152)
Diriwayatkan dari Abu Huroiroh RA ia berkata: Rasululloh SAW bersabda: “Allah Yang Maha Luhur berfirman: “Aku sesuai dengan prasangkaan hamba-Ku, dan Aku bersama-Nya bila ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam diri-Nya, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam suatu kelompok maka Aku akan mengingatnya dalam kelompok yang lebih baik dari mereka . jika ia mendekat kepada-Ku satu jengakal, maka Aku akan mendekat kepadanya satu hasta. Jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Bukhooriy dalam bab Tauhid, Muslim dalam bab dzikir dan doa, At-Turmudziy dalam bab doa-doa, Ibnu Maajah dalam bab adab, dan selain mereka. Dan hadits ini diriwayatkan dari sekelompok Sahabat.
Hadits ini termasuk hadits yang mengandung sifat Allah. Oleh karena itu wajib mengimani apa yang terkandung padanya dan menyerahkan hakikat makna yang tersebut padanya kepada Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung. Sebab sesungguhnya tidak ada satu pun yang menyerupai Dia.
Kata-kata dalam hadits tersebut yang menunjukkan tentang makna ayat di atas adalah bahwa sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung mengingat hamba-Nya jika ia mengingat-Nya. Namun kita tidak mengetahui bagaimana cara Dia mengingatnya, meskipun banyak pendapat yang dikemukakan tentang hal ini. Sebab itu termasuk alam ghaib yang bukan wilayah kita.
@Sabar dan sholat 2: 153

[2.153] Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بْالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ (153)
[2.154] Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya

وَلاَ تَقُولُوا لِمْن يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَكِن لاَّ تَشْعُرُونَ (154)


@Allah menguji kita 2: 155 – 157

[2.155] Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمْوَالِ وَالأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (155)
[2.156] (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun"

الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (156)


[2.157] Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk

أُوْلَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُوْلَئِكَ هُمُ المُهْتَدُونَ (157)

: صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْpengampunan
diriwayatkan dari Ummu Salamah RA, isteri Nabi SAW berkata: “Aku mendengar Rasululloh SAW bersabda: “Tidak ada satu hamba pun yang tertimpa musibah kemudian ia mengucap: inna> lilla>hi wa inna> ilaihi ra>ji’u>n. Alla>humma’jurniy – atau dalam riwayat lain: Alla>humma ‘indaka ah}tasibu mus}i>bati> fa’jurni> fi>ha> – wa akhlif lii khayran minha>, kecuali Allah akan memberinya pahala dalam musibahnya itu dan diganti dengan yang lebih baik darinya.” Lalu ketika Abu Salamah (suami pertama Ummu Salamah) wafat aku berkata: “Siapakah yang lebih baik dari Abu Salamah, Sahabat RasulullohSAW ?” Ummu Salamah berkata: “Kemudian Allah memberikan kepadaku keteguhan maka aku mengucapkan kalimat di atas.” Ia berkata: “Lalu aku pun dinikahi oleh Rasululloh SAW
Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim
Musibah yaitu segala sesuatu yang buruk dan yang menyakitkan yang menimpa manusia baik pada dirinya, keluarganya, maupun hartanya, meskipun hanya duri yang menusuknya atau kesedihan yang membuat ia gundah gulana. Jika seseorang ditimpa salah satu dari musibah tersebut maka hendaknya ia kembali kepada apa yang telah ditunjukkan oleh Al-Qur’an dan sunnah Nabi yaitu istirjaa’ (membaca innaa lillaahi….dst) sebab jika ia melakukan hal itu maka ia akan diberi pahala oleh Allah Yang Maha Mulia dan akan diganti dengan sesuatu yang lebih baik. Ditambah lagi apa yang bakal ia terima berupa kesejahteraan dari Allah dan rahmat-Nya.

@Hajji ke Baitulloh 2: 158

[2.158] Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebahagian dari syi`ar Allah. Maka barang siapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-`umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sai antara keduanya. Dan barang siapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui

إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِن شَعَائِرِ اللَّهِ فَمَنْ حَجَّ البَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْهِ أَن يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَن تَطَوَّعَ خَيْراً فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ (158)

: الصَّفَا وَالْمَرْوَةَDua tempat yang terkenal di kota Haram. Shofa dalam bahasa arab berarti batu karang yang halus, sedangkan marwah berarti kerikil kecil.

: مِن شَعَائِرِ اللَّهِDari tempat-tempat yang disyari’atkannya haji, ibadah-ibadahnya dan kewajibannya

: فَلاَ جُنَاحَTidaklah dosa

: وَمَن تَطَوَّعَMenambah dari yang diwajibkan atasnya.


Diriwayatkan dari ‘Urwah bin Az-Zubair RA bahwasanya ia berkata: “Aku berkata kepada ‘Aisyah RA, isteri Nabi SAW sedangkan aku ketika itu amsih berusia sangat muda: “Bagaimana menurut anda tentang firman Allah: “Sesungguhnya Shofa dan Marwah adalah sebagian dari syi’ar (lambang agama) Allah….” (Q.S Al-Baqoroh: 158)? Sebab menurutku (makna ayat itu adalah) tidak apa-apa bagi seseorang untuk tidak sa’iy pada keduanya.” ‘Aa-isyah berkata: “Sekali-kali bukanlah demikian. Sebab seandainya itu seperti yang engkau katakana maka tidaklah berdosa seseorang yang tidak sa’iy pada keduanya. Ayat itu turun berkenaan dengan orang-orang Anshoor bahwa dahulu (pada zaman jahiliah) mereka sering mengelilingi patung Mana>t yang di dekat Qudaid dan mereka merasa berat untuk sa’iy antara Shofa dan Marwah (sebab di sana terdapat berhala-hala). Lalu ketika datang Islam mereka bertanya kepada Rasululloh SAW tentang hal itu maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung menurunkan:

إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِن شَعَائِرِ اللَّهِ فَمَنْ حَجَّ البَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْهِ أَن يَطَّوَّفَ بِهِمَا ....

Artinya: “Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebahagian dari syi`ar Allah. Maka barang siapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-`umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sai antara keduanya….” (Q.S Al-Baqoroh: 158)
Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Bukhooriy dalam bab Hajji dan Tafsir, Muslim dalam bab Hajji, Abu Daawuud, At-Turmudziy dan An-Nasaa-iy keduanya dalam bab Tafsir.
Dan diriwayatkan dari Anas RA bahwasanya ia ditanya: “Apakah kalian dahulu tidak menyukai untuk melakukan sa’iy antara Shofa dan Marwah.” Anas berkata: “Ya. Sebab keduanya dahulu termasuk lambang kejahiliahan (sebab di dua bukit itu diletakkan dua berhala). Sehingga Allah Yang Maha Luhur menurunkan ayat: “Sesungguhnya Shofa dan Marwah adalah sebagian dari syi’ar-syi’ar Allah….” Dalam riwayat lain: “Kami memandang bahwa hal itu termasuk sifat jahiliah, lalu ketika datang Islam kami menahan diri dari (bersa’iy pada) keduanya. Kemudian Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung menurunkan ayat: “Sesungguhnya Shofa dan Marwah…..” dalam riwayat lain: “Adalah dahulu orang-orang Anshoor tidak suka untuk sa’iy antara Shofa dan Marwah sehingga turun ayat: “Sesungguhnya Shofa dan Marwah….”
Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab Hajji dan dalam bab Tafsir, Muslim dalam bab Hajji, dan At-Turmudziy.
Dua hadits diatas merupakan anjuran menjauhi syi’ar-syi’ar jahiliah dan menjauhi perbuatan-perbuatan serta upacara-upacara mereka sebab itu semua dari wahyu setan. Maka marilah kita bandingkan antara para Sahabat Rasululloh SAW dan antara kaum muslim zaman kita ini yang mana mereka – kecuali orang-orang yang dirahmati oleh Allah – mengikuti orang-orang kafir mulai dari hal yang besar sampai hal yang sepele, meskipun dalam keluarnya mereka dari sifat kemanusiaan dan mendekatnya mereka kepada sifat kebinatangan.
Dan diriwayatkan dari Jaabir bin Abdillah RA bahwasanya Rasululloh SAW selesai dari thowaf beliau di Baitulloh kembali ke rukun (hajar aswad) kemudian keluar melalui pintu Shofa sedang beliau berucap: “Sesungguhnya Shofa dan Marwah termasuk sebagian dari syi’ar-syi’ar Allah” kemudian beliau bersabda: “Mulailah dengan yang di mulai oleh Allah” (yakni sa’iy di mulai dari Shofa, sebab Allah menyebutnya lebih dahulu dalam ayat tersebut)
Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dalam bab Hajji.
Dalam hadits itu terdapat kesyari’atan pembacaan ayat tersebut ketika hendak memulia s’iy dan kemudian hendaklah diucapkan: ibada' bima> bad'a Alloa>hu bih (mulailah dengan apa yang dimulai oleh Allah).
@Penyembunyian terhadap ayat-ayat Allah 2: 159 – 163

[2.159] Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati

إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنزَلْنَا مِنَ البَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الكِتَابِ أُوْلَئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللاَّعِنُونَ (159)
[2.160] kecuali mereka yang telah tobat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itu Aku menerima tobatnya dan Akulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang

إِلاَّ الَذيِنَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَبَيَّنُوا فَأُوْلَئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ وَأَنَا التُّوَّابُ الـرَّحِيم (160)

: وَبَيَّنُوا(menjelaskan kepada mereka)Hal-hal yang datang dari Allah kepada mereka, dan mereka tidak menyembunyikannya.
Diriwayatkan dari Abu Huroiroh RA. ia berkata: “Sesungguhnya orang-orang berkata: “Abu Huroiroh banyak meriwayatkan hadits .” seandainya tidak karena dua ayat dari Al-Qur’an maka aku tidak akan menyampaikan satu hadits pun kemudian ia membaca ayat 159 – 160 di atas. Sesungguhnya sahabat kami dari kalangan Muhajirin, mereka disibukkan oleh perdagangan mereka di pasar, sedangkan saudara kita dari kalangan Anshor disibukkan dengan mengurusi harta mereka. Dan sesungguhnya Abu Huroiroh menemani Rasululloh, ia menghadiri apa yang tidak mereka hadiri dan ia menghafal apa yang mereka tidak menghafalnya.
Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Bukhooriy dalam bab ilmu, dalam bab perdagangan dan dalam bab pertanian, dan juag oleh Muslim dalam bab keutamaan.
Dalam hadits tersebut terdapat penjelasan tetang penghafalan Abu Huroiroh terhadap hadits Nabi, perhatiannya dan kesenangannya pada hadits, kemudian bagaimana ia menyampaikan hadits-hadits tersebut dan menyebarkannya kepada kaum muslimin. Oleh karena itu Asy-Syafi’iy – semoga Allah merahmatinya – berkata: “Abu Huroiroh adalah seorang yang paling menghafal hadits di antara para periwayat hadits pada zamannya, dan tidak didapati di antara para sahabat, seorang pun yang mendekatinya dalam hal penghafalannya dan banyaknya jumlah hadits yang diriwayatkan.” Dalam hadits tersebut juga terdapat kewajiban menyampaikan syari’at dan pencelaan terhadap orang-orang yang menyembunyikan ilmu an pelit akan ilmu, dan bahwasanya mereka dila’nat oleh Allah dan para malaikatnya. Hanya saja ini dalam masalah orang yang menyembunyikan ilmu yang wajib di saat ia ditanya tentangnya dan semacamnya. Karena sebuah hadits: “Barangsiapa yang ditanya tentang sebuah ilmu lalu ia menyembunyikannya, maka ia akan dikekang dengan tali kekang dari api neraka.” H.R Abu Dawud dan selainnya.
[2.161] Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ أُوْلَئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ (161)


[2.162] Mereka kekal di dalam laknat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguh

خَالِدِينَ فِيهَا لاَ يُخَفَّفُ عَنْهُمُ العَذَابُ وَلاَ هُمْ يُنظَرُونَ (162)


[2.163] Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

وَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ (163)


@Tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mengerti 2: 164

[2.164] Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلافِ الَليْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَتِي تَجْرِي فِي البَحْرِ بِمَا يَنفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِن مَّاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ المُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ لآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ (164)
: وَاخْتِلافِ الَليْلِ وَالنَّهَارِSilih bergantinya keduanya

: وَالْفُلْكِKapal-kapal. Kata al-fulk adalah kata yang sama untuk bentuk jama’ dan mufrodnya, terkadang digunakan sebagai mudzkkar (kata benda maskulin) dan terkadang mu-annats (kata benda feminim).

: وَبَثَّmenyebarkan
@Tuhan-tuhan batil dan pengikutnya 2: 165 – 167

[2.165] Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat lalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal.

وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّهِ أَندَاداً يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُباًّ لِّلَّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ العَذَابَ أَنَّ القُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعاً وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ العَذَابِ (165)

Dari AbdullohRA ia berkata: “Rasululloh SAW mengatakan suatu kalimat sedangkan saya mengatakan kalimat yang berbeda (namun semakna). Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa yang meninggal dunia sedangkan ia menyerukan sekutu bagi Allah (yakni syirik) maka ia masuk neraka.” Sedangkan aku berkata: “Barangsiapa yang meninggal dunia sedang ia tidak menyerukan sekutu bagi Allah (yakni tidak men yekutukan Allah) maka ia masuk surga.”


Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Bukhooriy dalam bab jenazah dan bab tafsir, juga oleh Muslim dalam bab Iman, dan oleh An-Nasaa-iy dalam kitab Al-Kubroo dan selainnya.
Apa yang terdapat dalam hadits tersebut telah disepakati oleh seluruh ahli sunnah , tidak ada perbedaan antara mereka. Hal ini berbeda dengan Khowarij dan Mu’tazilah yang berpendapata bahwa orang muslim yang melakukan dosa besar kekal selamanya dalam api neraka.
[2.166] (Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali

إِذْ تَبَرَّأَ الَّذِينَ اتُّبِعُوا مِنَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا وَرَأَوُا العَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الأَسْبَابُ (166)


: وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الأَسْبَابُTali silaturrahmi, hubungan, dan kasih sayang
[2.167] Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: "Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami." Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan ke luar dari api neraka

وَقَالَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ كَمَا تَبَرَّءُوا مِنَّا كَذَلِكَ يُرِيهِمُ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ وَمَا هُم بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ (167)

: كَرَّةًKesempatan kembali
@Hati-hatilah! Setan adalah musuh yang nyata bagi manusia 2: 168 – 169

[2.168] Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الأَرْضِ حَلالاً طَيِّباً وَلاَ تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ (168)

: خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِPekerjaan dan kesalahan-kesalahan setan

: عَدُوٌّ مُّبِينٌTelah jelas permusuhan iblis kepada nabi Adam dan dia telah menampakkannya.
[2.169] Sesungguhnya setan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui

إِنَّمَا يَأْمُرُكُم بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَن تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لاَ تَعْلَمُونَ (169)

: السُّوءِ dosa

: وَالْفَحْشَاءِHal-hal yang dianggap keji dikala diucapkan dan didengar seperti bermaksiat kepada Allah dan berzina. Sebagian mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kata as-suu’ disini adalah maksiat kepada Allah, sedangkan al-fachsyaa’ adalah zina.


Diriwayatkan dari ‘Iyaadh bin Chima>r RA bahwasanya Rasululloh bersabda pada suatu hari dalam khutbah beliau: “Ketahuilah bahwa Tuhanku memerintahkanku untuk mengajarkan kepada kalian apa yang kalian belum ketahui dari apa yang Dia ajarkan kepadaku pada hariku ini: “Sesungguhnya setiap harta yang aku berikan kepada para hambaku maka itu halal bagi mereka, dan sesungguhnya aku mencipatkan para hambaku seluruhnya dalam keadaan lurus (suci / bersih), dan bahwasanya mereka didatangi oleh setan-setan maka para setan itu menggeser mereka dari agama mereka dan para setan itu mengharamkan atas mereka apa yang aku halalkan, dan para setan itu menyuruh mereka untuk menyekutukanku, yang mana syirik itu adalah sesuatu yang Aku tidak menurunkan untuknya satu dalil pun….”
Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, dan Muslim dalam penyebutan tentang surge dan neraka. Hadits tersebut sesuai dengan ayat yang mulia yang tesebut diatas yang mana dalam ayat itu Allah menyatakan bahwa Dia menghalalkan segala apa yang ada di bumi bagi hambanya, yaitu segala yang thoyyib (baik) yakni tidak membahayakan bagi badan juga bagi akal. Akan tetapi kemudian para setan datang kepada mereka dan mengahramkan yang halal serta menghalalkan yang haram, serta merusak akidah (keyakinan) mereka dan menyesatkan mereka dari fitrah (kesucian Islam yang mereka bawa sejak lahir). Para setan itu menyuruh mereka untuk menyekutukan Allah dan menyembah selain Allah. Oleh karena itu Allah Yang Maha Luhur berfirman: “Dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan” yakni janganlah kalian ikuti jejak-jejaknya sebab ia adalah musuh kalian yang jelas permusuhannya, maka ia tidak akan memerintah kalian kecuali dengan seagal sesuatu yang akan membuat kalian sengsara dan sedih di dunia dan di akhirat, dan ia juga membawa kalian kepada kelakuan yang keji dan kepada segala maksiat yang besar dan buruk. Sebagaimana mereka ia menyuruh kalian untuk mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah Yang Maha Luhur dari bah}i>roh dan sa>'ibah, dan yang lainnya (dari perbuatan jahiliah)…..
@Kesia-siaan mengikuti tradisi yag tak berdasar yag mana mana mereka lebih mengikutinya ketimbang mengikuti pesan dan peringatan yang dikirim oleh Allah melalui Nabi-Nya 2: 170

[2.170] Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apa pun, dan tidak mendapat petunjuk?"

وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا أَوَ لَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لاَ يَعْقِلُونَ شَيْئاً وَلاَ يَهْتَدُونَ (170)
@Perumpaan bagi orag-orang kafir 2: 171

[2.171] Dan perumpamaan (orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti

وَمَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا كَمَثَلِ الَّذِي يَنْعِقُ بِمَا لاَ يَسْمَعُ إِلاَّ دُعَاءً وَنِدَاءً صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لاَ يَعْقِلُونَ (171)

: يَنْعِقُ بِمَا لاَ يَسْمَعُBerteriak kepada orang yang tidak mengerti, seperti hewan ternak, engkau panggil lalu ia tidak mengerti apa yang ia dengarkan itu (dari pada suaramu).


Diriwayatkan dari Abu Huroiroh – semoga Allah Yang Maha Luhur merdihoinya – ia berkata: Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu Maha Baik dan ia tidak menerima kecuali yang baik dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang mu’min sebagaimana Dia memerintahkan para rasul, Dia berfirman: “Wahai para rasul, makanlah daripada yang baik-baik dan beramal yang salih, sesungguhnya Aku Maha Mengetahui dengan apa yang kalian kerjakan.” [Q.S Al-Mu’minuun: 51] dan Dia berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman makanlah oleh kalian daripada yang baik-baik dari apa yang Kami rezqikan kepada kalian…” kemudian beliau menyebut tentang seseorang yang melakukan perjalanan jauh, dalam keadaan kusut, legi kotor ia menengadahkan kedua tangannya ke langit, (ia berkata:) Wahai Tuhanku, Wahai Tuhanku, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan diberi makan dari harta yang haram, maka bagaimanakah dapat diterima doanya itu.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dalam bab zakat, juga oleh At-Turmudziy dalam bab tafsir, dan oleh Ad-Daarimiy.
Dalam ayat yang mulia tersebut dari Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung mengungkit segala pemberian-Nya berupa rezqi yang baik-baik atas hambanya, dan Dia menunjukkan agar mereka memakan dari sesuatu yang baik itu dan agar mereka bersyukur kepada-Nya atas apa yang sudah Dia karuniakan kepada mereka.
Adapun hadits tersebut menunjukkan bahwa Allah Maha Baik dzat-Nya, sifat-Nya dan af’al (perbuatan-perbuatan)-Nya, dan bahwasanya Dia tidak menerima dari hambanya kecuali yang halal dan baik, dan bahwsanya Dia memerintahkan kepada orang-orang mu’min sebagaimana Dia memerintahkan para rasul dalam hal tersebut. Dalam hadits tersebut juga bahwa seorang yang hidup dari barang yang haram baik makan dan minumnya, maka tidak diterima doanya, meskipun ia menghinakan diri, merendahkan diri dan merengek kepada-Nya, dan melakukan perjalanan yang panjang baik untuk hajji atau pun berjihad. Sebab dia telah menyia-nyiakan dasar dalam hal ini yaitu penghidupan yang baik (yang halal).
@
Yüklə 2,05 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   ...   16




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin