Ahmad deedaat



Yüklə 0,53 Mb.
səhifə24/34
tarix21.08.2018
ölçüsü0,53 Mb.
#73241
1   ...   20   21   22   23   24   25   26   27   ...   34

Di Sekitar Meja


Di malam perayaan Paskah, Yesus dan kedua belas muridnya duduk melingkar di sebuah meja besar bersama dengan tuan rumahnya --Murid tercinta-- yaitu Yohanes. Yohanes dan Yesus adalah nama yang biasa bagi kaum Yahudi pada tahun 30 Masehi, seperti nama Tom, Dick, John dan Jimmy di abad ke 20 ini. Jadi paling tidak ada 14 orang dan bukan 13 seperti angka sial dalam tahyul Barat.

Perjalanan Menuju Yerusalem


Yesus melakukan perjalanannya yang agung memasuki Yerusalem sebagai pemimpin dari pengikut-pengikutnya dengan semangat dan antusias untuk membangun 'Kerajaan Tuhan' setiap saat dengan mengendarai keledai untuk memenuhi tugas kerasulannya (Zakharia 9: 9),

"Katakanlah kepada puteri Sion, lihat, Rajamu datang kepadamu ... Mengendarai seekor keledai .... Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan ... . dan menyebarkan ranting-ranting pohon di jalan ... dan orang banyak berseru, "Hosana bagi anak Daud... Hosana di tempat yang Maha Tinggi ... " (Injil - Matius 21: 5-9).

Mari kita lihat Lukas, sang tabib, menambahkan tulisannya untuk menjelaskan gambaran tersebut. '

"....karena ia sudah dekat dengan Yerusalem, dan mereka menyangka bahwa kerajaan Allah akan segera kelihatan". (Injil - Lukas 19: 11).


Kerajaan Surga?


"Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi Rajanya, bawalah mereka kemari, dan bunuhlah mereka di depan mataku." (Injil - Lukas 19: 27).

"... Diberkatilah dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan". (Injil - Lukas 19: 38).

Dan Yohanes menambahkan bahwa rombongan yang bersemangat itu berteriak:

"Hosana! Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan, raja Israel!" (Injil - Yohanes 12: 13).

"Maka kata orang-orang Farisi ... Lihatlah, seluruh dunia datang mengikuti dia (Yesus)" (Injil - Yohanes 12: 19).

"Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini; Sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan keluar." (Injil - Yohanes 12: 31).

Siapa yang bisa tahan terhadap janji kemenangan di masa depan yang memabukkan itu? Sedikit menakjubkan bahwa Yesus tergoda secara fisik untuk mengusir orang-orang yang berjualan di halaman kuil. Dia mendorong meja tempat berjual beli tersebut dan memaksa mereka keluar dengan sebuah 'cambuk tali'- (Yohanes 2: 15).

Serangan yang Gagal


Pembersihan kewenangan kuil itu terjadi dengan cepat, dan menjadi awal pengusiran terhadap orang Romawi untuk mendirikan 'Kerajaan Tuhan'. Tetapi cita-citanya yang tinggi ini tidak pernah terwujud. Pelaksanaannya semua gagal bagaikan sebuah petasan, yang diiringi dengan teriakan 'Hosana', 'anak Daud' dan 'Raja Israel':

Yesus telah mengacuhkan peringatan orang-orang Farisi untuk mengekang kegembiraan yang berlebih-lebihan dari murid-muridnya (Lukas 19: 39). Dia salah perhitungan. Karenanya dia terpaksa menerima akibatnya. Bangsanya tidak siap untuk mengorbankan diri karena sikap kekanak-kanakan mereka.


Pemikiran Yahudi


Pemimpin-pemimpin Yahudi menganggap bahwa laki-laki ini adalah pembawa kerusakan bagi bangsanya. Oleh karenanya,

"Lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa." (Injil -Yohanes 11: 50).

Tetapi dengan adanya orang-orang yang mengelilingi Yesus, maka tidaklah bijak untuk menawan Yesus di hadapan publik. Mereka menunggu kesempatan untuk menangkapnya diam-diam. Keberuntungan rupanya ada pada mereka, kerena mereka berhasil membujuk Yudas, salah satu dari murid pilihan Yesus untuk berkhianat pada Guru dan Tuhan-nya demi 30 batang perak.

Yudas Tidak Puas


Dalam pandangan ajaran Kristiani, yang mendorong Yudas untuk melakukan perbuatan yang bersikap pengecut adalah keserakahannya akan emas. Dia tetap merasa kurang atas apa yang telah diberikan kaum Kristiani kepadanya. Sebagai salah satu murid pilihan Yesus, dia merasa tidak memiliki kesempatan untuk menjadi orang yang berkecukupan. Lalu mengapa tidak mengambil kesempatan dengan mengorbankan waktunya demi 30 batang perak? Yudas tidak puas. Setelah semua demonstrasi massa yang merayakan keberhasilan Yesus memasuki Yerusalem, di antara limpahan simpati massanya: "Waktunya telah tiba - dan sekarang - Pangeran dunia akan diusir - saya harus menguasai mereka - membawa mereka dan membunuh mereka sebelum mereka membunuh saya" Yesus telah meletakkan jejak. Kalau Yesus bisa dihasut, mungkin dia akan bertindak dengan mukjizatnya dan membawa api dan batu-batu panas dari surga untuk melawan musuh-musuhnya; dan tentu saja pasukan malaikat akan membantunya dan murid-muridnya untuk menguasai dunia.

Dari seringnya berhubungan dengan gurunya, Yudas mengetahui bahwa Yesus adalah orang yang baik hati, lembut dan penyayang. Tetapi Yudas bukanlah orang yang pandai bermain kata-kata. Dia tidak mengetahui kapan Yesus sedang senang hati atau sedang susah hati. Mungkin jika Yesus sedang susah hati, maka bukannya kebaikan yang akan diterimanya tetapi malah akan memberikannya kematian.


Pengkhianatan itu Terbongkar


Sikap dan kelakuan Yudas yang mencurigakan akhirnya diketahui Yesus. Dia tidak memerlukan roh kudus untuk membaca pikiran-pikiran yang salah pada diri Yudas. Pada suatu 'makan malam terakhir' yang dihadiri Yesus dan murid-muridnya, Yesus memecat Yudas dengan kata-kata:

"... Apa yang hendak kau perbuat, perbuatlah dengan segera." (Injil - Yohanes 13: 27).

Dan Yudas pergi karena pengkhianatannya sudah diketahui.

PERSIAPAN UNTUK JIHAD


 

Perubahan Kebijakan


Yesus tidak mau hanya duduk dan menunggu ditangkap oleh kaum Yahudi. Dia menyiapkan murid-muridnya akan adanya bentrokan dan pertikaian. Dengan berhati-hati, agar tidak membuat takut murid-muridnya, dia mengajarkan cara-cara mempertahankan diri. Dia memulainya:

"Ketika aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa?"Jawab mereka, 'Suatu pun tidak'. Katanya kepada mereka, 'Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan barangsiapa yang tidak mempunyainya hendaknya dia menjual jubahnya dan membeli pedang'..." (Injil - Lukas 22: 35-36)

Ini adalah persiapan untuk jihad, perang suci --Yahudi melawan Yahudi! Mengapa? Mengapa ini terjadi? Apakah dia tidak menasehatkan mereka untuk 'hidup berdampingan'-- Apakah dia tidak menasehati ke 12 muridnya dengan:

"Lihat, aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati ". (Injil - Matius 10: 16).



Yüklə 0,53 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   20   21   22   23   24   25   26   27   ...   34




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin