Ahmad deedaat



Yüklə 0,53 Mb.
səhifə26/34
tarix21.08.2018
ölçüsü0,53 Mb.
#73241
1   ...   22   23   24   25   26   27   28   29   ...   34

Versi Imajinatif


Cerita yang penuh dengan ratapan tangis yang mengerikan dan membekukan darah ini menimbulkan simpati di hati yang mendalam. Dan para pengabar Injil memanfaatkannya dengan efektif. Kita diceritakan bahwa Yesus ditakdirkan untuk meninggal demi menebus dosa umat manusia. Bahwa dia telah "dipersiapkan untuk menjalani pengorbanan diri, sebelum dunia ini dibuat". Bahwa bahkan sebelum bahan-bahan dasar dunia ini terbentuk, sudah ada suatu kontrak antara "Bapa dan Putranya" dan bahwa pada tahun 4000 setelah Adam (menurut perhitungan Kristen, dunia beserta isinya ini berumur 6000 tahun), Tuhan dalam bentuk Yesus sebagai orang kedua dalam Trinitas yang membingungkan, turun langsung untuk menebus manusia dari dosa turunan dan dosa manusia itu sendiri. ("Trinitas": Dalam ajaran Kristen yang ada dalam Injil - Bahwa ada 3 kesaksian dalam surga yaitu Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu (1 Yohanes 5: 7))

Yesus Tidak Peduli Dengan Perjanjian Surga


Dari peristiwa rencana mempersenjatai diri, sang guru menyebar kekuatannya di Getsemani dan doa yang penuh dengan air mata darah untuk meminta pertolongan Tuhain, tergambar bahwa Yesus tidak mengetahui adanya perjanjian mengenai pengorbanan dirinya. Ini mengingatkan pada cerita Ibrahim yang membiarkan anaknya disembelih sebagai pengorbanan kepada Tuhan.

Korban yang Tidak Rela


Jika ini adalah rencana Tuhan untuk suatu pengorbanan diri bagi menebus dosa umat manusia, maka jelaslah bahwa Tuhan telah salah memilih korban. Calon yang dipilih ini sangat enggan untuk mati. Mempersenjatai diri! Meratap! Berkeringat! Menangis! Mengeluh! Berbeda sekali dengan respon Lord Nelson, seorang pahlawan perang yang terkenal dengan kata-katanya yang abadi:

"Terima kasih Tuhan, saya telah menyelesaikan tugas saya!" Telah jutaan orang sampai saat ini yang dengan suka rela mengorbankan jiwanya bagi raja dan negaranya dengan senyum di wajahnya, dengan teriakan Amandhla! atau Allahu Akbar atau "Tuhan menyelamatkan Sang Ratu". Yesus tidak rela untuk berkorban: Jika ini adalah skenario dari pengorbanan, maka ini adalah adegan yang tidak menjiwai. Ini adalah pembunuhan tingkat pertama dan bukannya pengorbanan diri.

Mayor Yeast-Brown, dalam bukunya Life of a Bengal Lancer meringkas ajaran Kristen tentang pengorbanan ini hanya dengan satu kalimat:

"Tak satu pun suku kafir yang pernah menyusun cerita yang sangat aneh yang penuh dengan dugaan, bahwa manusia lahir dengan dosa bawaan dari nenek moyangnya; dan dosa bawaan itu (yang sebetulnya bukanlah tanggungjawabnya secara pribadi) harus ditebus; dan bahwa sang pencipta alam beserta isinya ini telah mengorbankan satu-satunya putranya untuk menebus kutukan misterius ini."


Komoditi yang Ditawarkan


"Tak satu pun suku kafir!" kata orang Inggris ini. Tetapi sebagian besar negara di Barat hidup dan mati dengan 'dongengan' ini. Jika tidak ada lagi barang untuk konsumsi rumah tangga, maka cerita ini masih bagus untuk ditawarkan! Lebih dari 62.000 misionaris mengelilingi dunia, mengajak orang-orang yang mereka sebut "penyembah berhala" . Lebih dari 40% dari penyembah berhala ini adalah anggota sekte "born again" (Lahir kembali) di Amerika! "Born-again" (lahir kembali): salah satu sekte pemujaan berhala di dalam Kristen. Billy Graham mengaku bahwa ada 70 juta pemujaan seperti ini di Amerika. Di San Francisco lebih dari seperempat juta kaum gay dan 50 lesbian bergabung. Di New York, telah satu juta lebih laki-laki dan wanita, dan sepertiga dari laki-laki ini adalah kaum yang melakukan sodomi. Keseluruhannya lebih dari 10 juta orang yang bermasalah dengan minuman keras di USA. Jika ini benar bahwa ada 70 juta orang anggota 'born-again' seperti cerita mereka, maka ini memberikan kebohongan pada Paulus "... sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan ... "- ( 1 Korintus 5: 6). Di sini, di Kristen Barat, tidak hanya sepertiga ragi yang bisa memfermentasi ragi. Aneh!)

Aneh mungkin kedengarannya, setelah bangkit dari doanya, Yesus mendapati bahwa murid-muridnya tertidur dengan lelapnya. Lagi dan lagi, dia meratap:


Yesus - Cobaannya


"Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan aku?" (Injil - Matius 26: 40).

"Lalu ia pergi lagi dan mengucapkan doa yang itu juga. Dan ketika ia kembali pula Ia mendapati mereka sedang tidur..." (Injil - Markus 14: 39-40).

Markus meratapi bahwa murid-murid tersebut tidak bisa dimaafkan karena kelemahan dan kelengahan mereka. Dia mencatat:

"Mereka tidak tahu jawab apa yang harus mereka berikan kepada Yesus" (Injil - Markus 14: 40).

Akan tetapi Lukas, orang yang paling jelas, paling berhubungan dan sangat sistematis sebagai penulis Injil, mengemukakan alasan mengapa murid-muridnya ini tertidur. Dia berkata:

"Lalu ia bangkit dari doanya dan kembali kepada murid-muridnya, tetapi ia mendapati mereka sedang tidur karena dukacita". (Injil - Lukas 22: 45).


Alasan yang Tidak Wajar


Lukas, meskipun bukan anggota dari duabelas murid terpilih Yesus, telah memberikan sejumlah penjelasan menurut orang-orang Kristen. Bagi mereka, dia adalah 'ahli sejarah terbaik', 'tabib tercinta' dan lain-lain. Sebagai seorang tabib, teorinya mengenai orang yang "tertidur karena duka-cita" adalah unik. Tangis, ratapan, kengerian dan penderitaan yang dialami selama perjalanan dari Yerusalem ke Getsemani biasanya akan memberikan tekanan dan kesiagaan pada orang-orang yang bijaksana. Mengapa kesengsaraan ini malah meninabobokkan murid-murid tersebut? Apakah ilmu psikologi mereka berbeda dengan manusia abad 20? Profesor-profesor psikologi telah 'mengeluarkan pendapat-pendapat bahwa di bawah tekanan, stress dan ketakutan, kelenjar adrenalin akan menghasilkan hormon ke saluran darah - diinjeksikan secara alami - yang akan mengusir semua rasa kantuk. Apakah mungkin bahwa murid-murid Yesus itu telah makan terlalu banyak dan minum di saat perjamuan terakhir sebelum berangkat ke Getsemani.

KEBIJAKAN ATAU KEBERANIAN?


 

Salah Perhitungan yang Kedua


Yesus salah perhitungan:

  1. Melihat antusiasme yang ditunjukkan oleh murid-muridnya pada acara perjamuan malam, dia yakin bahwa mereka bisa melawan Yahudi yang akan menangkapnya.

  2. Yahudi lebih cerdik dari apa yang dipikirnya. Mereka membawa tentara Romawi bersama mereka.

Pemikir-pemikir Kristen tidak kurang cerdik dengan terjemahan mereka dan memanipulasi Injil. Mereka telah merubah kata-kata "Pasukan Romawi" dengan menyingkat "pasukan" dan sekarang dari kata pasukan menjadi 'sekelompok orang' dan 'penjaga':

"Maka datanglah Yudas juga ke situ dengan sekelompok orang dan penjaga-penjaga rumah Allah yang disuruh oleh Imam-imam kepala dan orang-orang Farisi lengkap dengan lentera, suluh dan senjata". (Injil - Yohanes 18: 3).



Yüklə 0,53 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   22   23   24   25   26   27   28   29   ...   34




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin