Ahmad deedaat


APA YANG DIKATAKAN MEREKA   PENGAKUAN UMAT KRISTEN



Yüklə 0,53 Mb.
səhifə8/34
tarix21.08.2018
ölçüsü0,53 Mb.
#73241
1   ...   4   5   6   7   8   9   10   11   ...   34

APA YANG DIKATAKAN MEREKA


 

PENGAKUAN UMAT KRISTEN


Dr. W Graham Scroggie dari Moody Bible Institute, Chicago, adalah salah seorang penginjil yang paling dihormati di dunia, ia menjawab pertanyaan, "Apakah Injil Merupakan Firman Tuhan?" (juga judul bukunya), di bawah judul: Bersifat Manusia, Juga Bersifat Ketuhanan, dikatakan pada halaman 17:

"Benar, Injil adalah bersifat manusia, meski beberapa orang yang tidak berdasarkan pengetahuan, telah mengingkari hal ini. Kitab-kitab itu telah melalui pikiran manusia, ditulis dalam bahasa manusia, dengan tangan manusia, dan mengandung gaya karakteristik manusia." (Ditambah penekanan).

Salah seorang Kristen terpelajar lainnya, Kenneth Cragg, Uskup Anglican dari Yerusalem, berkata dalam bukunya "The Call of the Minaret" pada halaman 277:

"Tidak begitu dengan Perjanjian Baru ... Terdapat penyingkatan dan editing, terdapat pilihan, reproduksi dan pembuktian. Di balik penulis Kitab tersebut terdapat pemikiran Gereja. Kitab tersebut mewakili pengalaman dan sejarah."

Jika setiap kata mempunyai arti, apakah perlu kita menambahkan kata lain sebagai komentar untuk membuktikannya? Tidak! Tetapi para pendakwah profesional, setelah membuka rahasia, masih mempunyai keberanian untuk mencoba meyakinkan pembacanya bahwa mereka telah membuktikan di balik bayang-bayang keraguan bahwa Injil adalah "Firman Tuhan yang tak dapat dibantah lagi." Permainan tata bahasa --berdalih, dan bermain dengan kata-kata-- menakjubkan!

Kedua Doktor Teologi ini mengatakan kepada kita dalam bahasa yang sejelas mungkin bagi manusia bahwa Injil adalah pekerjaan tangan manusia, sementara semuanya menganggap mereka sedang membuktikan yang sebaliknya. Seorang Arab mengatakan: "Jika yang seperti itu adalah para pendeta, Tuhan memberkati jamaah tersebut."

Dengan omongan bodoh semacam ini, para penginjil "diberi inspirasi" untuk mengganggu "orang-orang kafir". Seorang mahasiswa teologi belum dikualifikasikan sebagai penginjil muda dari Universitas Witwatersrand, menjadi seorang yang sering mengunjungi Masjid Newtown di Johannesburg, dengan pemikiran "kesaksian mulia" untuk para anggota jemaahnya. Ketika diperkenalkan kepadanya; (dan telah memahami maksudnya), saya mengundangnya makan siang di kediaman kakak saya --letaknya dekat dari Masjid. Saat mendiskusikan keaslian Injil selama makan dan merasakan kekeraskepalaan dogmanya, saya menyelidiki: "Professor Anda yang bernama Geyser (kepala jurusan teologi) tidak percaya bahwa Injil adalah Firman Tuhan." Tanpa terlihat terkejut sedikitpun dia menjawab, "Saya tahu." Saat ini secara pribadi saya tidak mengetahui keyakinan profesor tersebut tentang Injil. Saya hanya mengasumsikan dari kontroversinya tentang "Ketuhanan Kristus". Dia telah mengangkat isu tersebut dengan penganut ortodoks beberapa tahun yang lalu. Kemudian saya melanjutkan, berkata, "Dosen Anda tidak percaya bahwa Injil adalah Firman Tuhan." Anak muda tersebut memberi respon lagi, "Saya tahu," tapi kali ini dia meneruskan dengan kata-kata, "tetapi saya percaya bahwa Injil adalah Firman Tuhan!" Tidak ada obat yang mujarab untuk orang seperti itu. Bahkan Yesus meratapi keadaan ini:

"... Sekalipun melihat, mereka tidak melihat; dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti." (Injil - Matius 13: 13).

Al-Qur'an, kitab suci Tuhan, juga menyalahkan mental seperti ini:

"Mereka tuli; bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar)." (Al-Qur'an - Al-Baqarah (2): 18).

Tulisan ini ditujukan bagi siapa saja yang memiliki jiwa yang tulus, yang benar-benar tertarik mencari Cahaya Tuhan, dan ingin dibimbing oleh-Nya. Bagi yang lain, dengan jiwa yang berpenyakit, fakta-fakta yang diberikan ini hanya dapat menambah penyakit di dalam hatinya.

SIKAP UMMAT ISLAM


 

Orang-orang Kristen yang Sombong


Tak akan pernah Anda temui seorang misionaris, apakah itu Katholik, Protestan, atau salah seorang dari seribu satu sekte dan golongan Kristen, yang tidak, secara umum, mensyaratkan bahwa orang yang menjadi sasaran misi da'wahnya harus menerima "Injil"-nya sebagai kitab terakhir dalam setiap opini keagamaan. Satu-satunya jawaban yang dimiliki orang itu (sasaran misionaris) adalah, mengutip ayat-ayat Injil yang bertentangan dengan para misionaris atau mendebat penafsiran mereka.

Pertanyaan yang Mantap


Ketika seorang Muslim membuktikan suatu masalah dari kitab Injil milik umat Kristen, dan ketika seorang pendeta profesional tidak dapat menyangkal argumen-argumen tersebut --cara umat Kristen mengelak adalah dengan pertanyaan-- "Apakah Anda menerima Injil sebagai firman Tuhan?" Dalam menghadapi hal itu, pertanyaannya terlihat mudah, tetapi jawaban sederhana "Ya" atau "Tidak" tidak dapat diberikan sebagai jawaban. Pertama kali seseorang harus menerangkan posisinya. Tetapi orang Kristen tersebut tidak akan memberikan kesempatan tersebut. Dia menjadi tidak sabar. "Jawab - 'Ya atau Tidak!" dia memaksa. Bangsa Yahudi melakukan hal yang sama terhadap Yesus 2000 tahun yang lalu.

Pembaca dengan segera menyetujui bahwa sesuatu tidaklah selalu hitam atau putih. Di antara keduanya ada ber-jenis jenis bayangan abu-abu. Jika Anda mengatakan "Ya" untuk pertanyaan ini, itu berarti Anda siap menelan mentah-mentah semuanya, dari kitab Kejadian sampai kitab Wahyu. Jika Anda memberi tanggapan dengan mengatakan "Tidak", dengan cepat ia melepaskan diri dari fakta-fakta yang Anda sajikan, dan mengumpulkan dukungan dari teman-teman-nya dengan: "Lihatlah, orang ini tidak percaya terhadap Injil! Apa haknya menjelaskan kasusnya dari kitab kita?" Dengan tipe argumen seperti ini ia tertolong menghindari isu tersebut. Apa yang harus dilakukan oleh seorang Mubaligh? Ia harus menjelaskan posisinya berhadapan dengan Injil, sebagaimana seharusnya.


Tiga Tingkat Pembuktian


Sebagai orang Islam, kita tanpa keraguan mengakui bahwa dalam Injil ada tiga jenis kesaksian berbeda yang dapat dikenali tanpa memerlukan pelatihan khusus apapun, yaitu:

  • Di dalam Injil Anda dapat mengenali apa yang mungkin digambarkan sebagai "Firman Tuhan".

  • Anda juga dapat melihat apa yang digambarkan sebagai "Perkataan Nabi Tuhan".

  • Dan Anda akan mengamati bahwa Injil adalah catatan dari para saksi yang melihat atau yang mendengar, atau tulisan seseorang berdasarkan cerita orang. Yang seperti itu adalah "Perkataan Sejarawan".

Anda tidak perlu mencari contoh-contoh dari berbagai jenis bukti yang berbeda di dalam Injil. Kutipan berikut akan memperjelas hal tersebut:

Tipe pertama:


  • "Aku akan membangkitkan seorang Nabi bagi mereka . . . Aku akan menaruh Firman Ku . . . dan ia akan mengatakan kepada mereka segala apa yang Ku perintahkan kepadanya." (Injil - Ulangan 18: 18).
    "Aku, Akulah Tuhan, dan tidak ada juru selamat selain daripada-Ku." (Injil - Yesaya 43: 11).

  • "Berpalinglah kepada Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Aku-lah Allah dan tidak ada yang lain." (Injil - Yesaya 45: 22).

Perhatikan kata ganti orang pertama (yang diberi tekanan) dalam referensi di atas, dan tanpa kesulitan Anda akan menyetujui bahwa redaksi pernyataan tersebut sepertinya layak sebagai firman Tuhan.

Tipe kedua:


  • "... Yesus berseru dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" (artinya: Allah Ku, Allah Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?...." (Injil - Matius 27: 46).

  • "Jawab Yesus kepadanya, 'Hukum yang utama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita adalah Tuhan yang Esa'... " (Injil - Markus 12: 29).

  • "Jawab Yesus kepadanya: 'Mengapa kau katakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain daripada Allah saja'..." (Injil - Markus 10: 18).

Bahkan seorang anak kecil pun dapat menegaskan bahwa: Yesus "berseru," Yesus "menjawab," dan Yesus "berkata," adalah perkataan dari orang yang dijadikan utusan-Nya, yaitu perkataan Nabi Tuhan.

Tipe ketiga:


"Dan dari jauh, Ia (Yesus) melihat pohon Ara yang sudah berdaun. Ia (Yesus) mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia (Yesus) mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia (Yesus) tiba disitu, Ia (Yesus) tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, ..." (Injil - Markus 1 1: 13).

Kesaksian tipe ketiga ini banyak terdapat di dalam Injil, yaitu kata-kata orang ketiga. Perhatikan kata ganti kepunyaan yang telah diberi penekanan, itu semua bukanlah Firman Tuhan atau Perkataan Nabi-Nya, tetapi "perkataan sejarawan".

Amatlah mudah bagi seorang muslim membedakan ketiga tipe redaksi dari bukti di atas, karena semua itu juga terdapat dalam kepercayaannya. Dibanding pengikut agama lain, seorang muslim paling beruntung karena berbagai macam catatan tersebut terdapat dalam kitab yang terpisah!

Pertama: Tipe pertama --Firman Tuhan-- ditemukan dalam kitab yang disebut Kitab Suci Al-Qur'an.

Kedua: Tipe kedua --Perkataan Nabi Tuhan--, (Mu-hammad Shallallahu Alaihi wa Sallam) dicatat di dalam kitab yang disebut Hadits.

Ketiga: Bukti tipe ketiga ini berlimpah-limpah jumlahnya dalam berbagai buku sejarah Islam yang berbeda, beberapa ditulis oleh orang-orang berpengetahuan yang dapat dipercaya, dan yang lainnya ditulis oleh orang-orang yang kurang dapat dipercaya, tetapi umat Islam dianjurkan menyimpan kitab-kitab tersebut dalam buku yang terpisah!

Umat Islam menjaga ketiga tipe tersebut secara terpisah, sesuai tingkatan sumbernya, dengan tidak menyamakannya. Sebaliknya, Injil berisi campuran berbagai literatur, yang berisi hal-hal yang memalukan, mesum dan cabul --semua dalam sampul yang sama. Seorang Kristen terpaksa mengakui persamaan spiritual terhadap semuanya, dan ini menyebabkannya menjadi tidak beruntung.



Yüklə 0,53 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   4   5   6   7   8   9   10   11   ...   34




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin