Al-khobir, yang maha mengetahui



Yüklə 247,48 Kb.
səhifə10/11
tarix01.08.2018
ölçüsü247,48 Kb.
#65629
1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11

 k~1=eã oM=eãufeã kBæ


Salah satu penyebab kita berantem adalah kita itu tidak tahan terhadap perilaku orang kepada kita, yang akhirnya menyebabkan tersinggung dan bila sudah tersinggung biasanya minimal sibuk bela diri , lalu tingkatan selanjutnya memikirkan kejelekan orang lain.

K
2 Penyejuk Jiwa Penerang Hati


ita harus latihan tidak mudah tersinggung, karena tidak jarang kita bisa berbicara tapi ketika tersinggung tabungan amal kita habis karena marah , sekali marah mata melotot …..kata-kata seperti pisau mengiris, kadang seperti palu menghantam belum lagi tangan bisa bermain, kaki bisa memaki, banyak pahala yang kita kumpulkan hilang gara-gara kita tidak tahan menghadapi singgungan.

Kenapa orang tersinggung ? orang tersinggung karena menilai dirinya lebih dari kenyataan , merasa pintar, merasa berjasa, merasa soleh, merasa tampan, merasa sukses, setiap kali kita terus menilai diri kita lebih dari kenyataan bila ada yang menilai kurang sedikit saja ,……..langsung akan tersinggung.

Jadi memang ada sesuatu yang harus kita perbaiki yaitu proporsional menilai diri , kita biasanya membuka peluang tersinggung karena kita salah dalam menilai diri kita.

Jadi teknik pertama agar kita tidak mudah tersinggung adalah jangan menilai lebih kepada diri kita ; jangan banyak mengingat-ingat bahwa saya telah berjasa,saya seorang guru, saya seorang pemimpin, saya ini orang yang sudah berbuat ,karena makin banyak kita mengaku-ngaku tentang diri kita itulah yang membuat kita makin tersinggung.

K
Penyejuk Jiwa Penerang Hati 1
husus dalam hal ini dalam kaitan supaya tidak mudah tersinggung, misalkan kalau kita sarjana lupakan kesarjanaan kita, atau kita seorang direktur lupakan jabatan kita, kalau kita ustadz lupakan ustadz kita,kalau kita seorang pimpinan lupakan , kalau kita seorang terkenal lupakan,kalau kita seorang kaya lupakan ,anggap semuanya ini amanah, dalam kaitan agar kita tidak tamak kepada penghargaan.

Kalau kita sudah tidak tamak itu akan lebih ringan, kita harus melatih diri kita untuk hanya merasa sekedar hamba Allah yang tidak memiliki apa-apa kecuali ilmu yang dipercikan oleh Allah sedikit, lebih banyak tidak tahu,kita tidak punya harta sedikitpun kecuali sepercik titipan Allah,kita tidak punya jabatan ataupun kedudukan sedikitpun kecuali sepercik yang Allah amanahkan.Dengan merasa hanya sekedar hamba Allah maka akan ringan hidup kita ini, karena makin ingin dihargai, makin ingin dipuji, makin ingin dihormati, akan makin sering sakit hati.

Teknik yang kedua adalah kita harus melihat bahwa apapun yang dilakukan orang kepada kita itu bermanfaat kalau kita dapat menyikapi dengan sikap yang tepat. Seperti teori lempar kucing ,katanya kalau kucing dilempar batu, maka kucing itu lebih sibuk orang yang melempar daripada melihat batunya. Kita ini tidak akan rugi dengan perilaku orang kepada kita kalau kita menyikapinya dengan sikap yang tepat , yang rugi itu adalah ketika kita salah menyikapi kejadian, dan sebenarnya kita tidak bisa memaksa orang lain berbuat sesuai dengan keinginan kita.

Yang bisa kita lakukan adalah memaksa diri kita menyikapi orang lain dengan sikap terbaik kita.Orang berkata apapun kepada kita itu terjadi dengan izin Allah , anggap saja ini episode atau ujian yang harus kita alami untuk mengetes keimanan kita.

"
2 Penyejuk Jiwa Penerang Hati
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (QS : 2 ; 155)"

"(Yaitu) Orang-orang yang apabila ditimpa musibah , mereka mengucapkan Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (QS : 2 ; 156)"

"Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk (QS : 2 ; 157)"

T
Penyejuk Jiwa Penerang Hati 1


eknik yang ketiga adalah kita harus empati , yaitu mulai melihat sesuatu tidak dari sisi kita, seperti teori gajah " ada seorang yang menuntun gajah di depan, seorang lagi mengikuti di belakang, yang depan berkata " Ohh indah nian pemandangan sepanjang hari,……..lalu kontan dilempar dari belakang karena dianggap menyindir , karena orang yang dibelakang sepanjang jalan pemandangan di depannya adalah pantat gajah" Oleh karena itu kita harus belajar empati, kalau tidak ingin mudah tersinggung caranya cari seribu satu alasan untuk bisa memaklumi orang lain.Maksudnya adalah supaya kita tidak mudah dongkol yang menyebabkan emosi dan tersinggung.Harus diingat seribu satu alasan yang kita buat dilakukan untuk memaklumi bukan untuk membenarkan kesalahan, sehingga kita dapat mengendalikan diri.Teknik yang keempat adalah jadikan ladang peningkatan kualitas diri , jadi ketika menghadapi penghinaan itu sebuah kesempatan, pokoknya penghinaan, perilaku buruk orang kepada kita menjadi ladang bagi kita untuk mengamalkan sifat mulia yaitu memaafkan orang yang menyakiti , membalas keburukan dengan kebaikan.Episode disakiti adalah episode peningkatan kualitas diri.Wallahu a’lam

LIMA KIAT PRAKTIS MENGHADAPI PERSOALAN HIDUP


 k~1=eã oM=eãufeã kBæ


 Suatu hal yang pasti tidak akan luput dari keseharian kita adalah yang disebut masalah atau persoalan hidup, dimanapun, kapanpun, apapun dan dengan siapapun, semuanya adalah potensi masalah. Namun andaikata kita cermati dengan seksama ternyata dengan persoalan yang persis sama, sikap orangpun berbeda-beda, ada yang begitu panik, goyah, kalut, stress tapi ada pula yang menghadapinya dengan begitu mantap, tenang atau bahkan malah menikmatinya.

Berarti masalah atau persoalan yang sesungguhnya bukan terletak pada persoalannya melainkan pada sikap terhadap persoalan tersebut. Oleh karena itu siapapun yang ingin menikmati hidup ini dengan baik, benar, indah dan bahagia adalah mutlak harus terus-menerus meningkatkan ilmu dan keterampilan dirinya dalam menghadapi aneka persoalan yang pasti akan terus meningkat kuantitas dan kualitasnya seiring dengan pertambahan umur, tuntutan, harapan, kebutuhan, cita-cita dan tanggung jawab.

K
2 Penyejuk Jiwa Penerang Hati
elalaian kita dalam menyadari pentingnya bersungguh-sungguh mencari ilmu tentang cara menghadapi hidup ini dan kemalasan kita dalam melatih dan mengevaluasi ketrampilan kita dalam menghadapi persoalan hidup berarti akan membuat hidup ini hanya perpindahan kesengsaraan, penderitaan, kepahitan dan tentu saja kehinaan yang bertubi-tubi. Na'udzubillah.

1. Siap

Siap apa? Siap menghadapi yang cocok dengan yang diinginkan dan siap menghadapi yang tidak cocok dengan keiinginan.

Kita memang diharuskan memiliki keiinginan, cita-cita, rencana yang benar dan wajar dalam hidup ini, bahkan kita sangat dianjurkan untuk gigih berikhtiar mencapai apapun yang terbaik bagi dunia akhirat, semaksimal kemampuan yang Allah Swt berikan kepada kita.

Namun bersamaan dengan itu kitapun harus sadar-sesadarnya bahwa kita hanyalah makhluk yang memiliki sangat banyak keterbatasan untuk mengetahui segala hal yang tidak terjangkau oleh daya nalar dan kemampuan kita.

D
Penyejuk Jiwa Penerang Hati 1
an pula dalam hidup ini ternyata sering sekali atau bahkan lebih sering terjadi sesuatu yang tidak terjangkau oleh kita, yang di luar dugaan dan di luar kemampuan kita untuk mencegahnya, andaikata kita selalu terbenam tindakan yang salah dalam mensikapinya maka betapa terbayangkan hari-hari akan berlalu penuh kekecewaaan, penyesalan, keluh kesah, kedongkolan, hati yang galau, sungguh rugi padahal hidup ini hanya satu kali dan kejadian yang tak didugapun pasti akan terjadi lagi.

Ketahuilah kita punya rencana, Allah Swt pun punya rencana, dan yang pasti terjadi adalah apa yang menjadi rencana Allah Swt.

Yang lebih lucu serta menarik, yaitu kita sering marah dan kecewa dengan suatu kejadian namun setelah waktu berlalu ternyata "kejadian" tersebut begitu menguntungkan dan membawa hikmah yang sangat besar dan sangat bermanfaat, jauh lebih baik dari apa yang diharapkan sebelumnya.

Alkisah ada dua orang kakak beradik penjual tape, yang berangkat dari rumahnya di sebuah dusun pada pagi hari seusai shalat shubuh, di tengah pematang sawah tiba-tiba pikulan sang kakak berderak patah, pikulan di sebelah kiri masuk ke sawah dan yang di sebelah kanan masuk ke kolam. Betapa kaget, sedih, kesal dan merasa sangat sial, jualan belum, untung belum bahkan modalpun habis terbenam, dengan penuh kemurungan mereka kembali ke rumah. Tapi dua jam kemudian datang berita yang mengejutkan, ternyata kendaraan yang biasa ditumpangi para pedagang tape terkena musibah sehingga seluruh penumpangnya cedera bahkan diantaranya ada yang cedera berat, satu-satunya diantara kelompok pedagang yang senantiasa menggunakan angkutan tersebut yang selamat hanyala dirinya, yang tidak jadi berjualan karena pikulannya patah. Subhanalloh, dua jam sebelumnya patah pikulan dianggap kesialan besar, dua jam kemudian patah pikulan dianggap keberuntungan luar biasa.

O
2 Penyejuk Jiwa Penerang Hati
leh karena itu "fa idzaa azamta fa tawaqqal alalloh" bulatkan tekad, sempurnakan ikhtiar namun hati harus tetap menyerahkan segala keputusan dan kejadian terbaik kepada Allah Swt. Dan siapkan mental kita untuk menerima apapun yang terbaik menurut ilmu Allah Swt.

Allah Swt, berfirman dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 216, "Boleh jadi engkau tidak menyukai sesuatu padahal bagi Allah Swt lebih baik bagimu, dan boleh jadi engkau menyukai sesuatu padahal buruk dalam pandangan Allah Swt."

Maka jikalau dilamar seseorang, bersiaplah untuk menikah dan bersiap pula kalau tidak jadi nikah, karena yang melamar kita belumlah tentu jodoh terbaik seperti yang senantiasa diminta oleh dirinya maupun orang tuanya. Kalau mau mengikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri, berjuanglah sungguh-sungguh untuk diterima di tempat yang dicita-citakan, namun siapkan pula diri ini andaikata Allah Yang MahaTahu bakat, karakter dan kemampuan kita sebenarnya akan menempatkan di tempat yang lebih cocok, walaupun tidak sesuai dengan rencana sebelumnya.

Melamar kerja, lamarlah dengan penuh kesungguhan, namun hati harus siap andaikata Allah Swt, tidak mengijinkan karena Allah Swt, tahu tempat jalan rizki yang lebih berkah.

Berbisnis ria, jadilah seorang profesional yang handal, namun ingat bahwa keuntungan yang besar yang kita rindukan belumlah tentu membawa maslahat bagi dunia akhirat kita, maka bersiaplah menerima untung terbaik menurut perhitungan Allah Swt. Demikianlah dalam segala urusan apapun yang kita hadapi.


Penyejuk Jiwa Penerang Hati 1




2.Ridha

Siap menghadapi apa pun yang akan terjadi, dan bila terjadi, satu-satunya langkah awal yang harus dilakukan adalah mengolah hati kita agar ridha/rela akan kenyataan yang ada. Mengapa demikian? Karena walaupun dongkol, uring-uringan dan kecewa berat, tetap saja kenyataan itu sudah terjadi. Pendek kata, ridha atau tidak, kejadian itu tetap sudah terjadi. Maka, lebih baik hati kita ridha saja menerimanya.

Misalnya, kita memasak nasi, tetapi gagal dan malah menjadi bubur. Andaikata kita muntahkan kemarahan, tetap saja nasi telah menjadi bubur, dan tidak marah pun tetap bubur. Maka, daripada marah menzalimi orang lain dan memikirkan sesuatu yang membuat hati mendidih, lebih baik pikiran dan tubuh kita disibukkan pada hal yang lain, seperti mencari bawang goreng, ayam, cakweh, seledri, keripik, dan kecap supaya bubur tersebut bisa dibuat bubur ayam spesial. Dengan demikian, selain perasaan kita tidak jadi sengsara, nasi yang gagal pun tetap bisa dinikmati dengan lezat.

K
2 Penyejuk Jiwa Penerang Hati


alau kita sedang jalan-jalan, tiba-tiba ada batu kecil nyasar entah dari mana dan mendarat tepat di kening kita, hati kita harus ridha, karena tidak ridha pun tetap benjol. Tentu saja, ridha atau rela terhadap suatu kejadian bukan berarti pasrah total sehingga tidak bertindak apa pun. Itu adalah pengertian yang keliru. Pasrah/ridha hanya amalan, hati kita menerima kenyataan yang ada, tetapi pikiran dan tubuh wajib ikhtiar untuk memperbaiki kenyataan dengan cara yang diridhai Allah Swt. Kondisi hati yang tenang atau ridha ini sangat membantu proses ikhtiar menjadi positif, optimal, dan bermutu.

Orang yang stress adalah orang yang tidak memiliki kesiapan mental untuk menerima kenyataan yang ada. Selalu saja pikirannya tidak realistis, tidak sesuai dengan kenyataan, sibuk menyesali dan mengandai - andai sesuatu yang sudah tidak ada atau tidak mungkin terjadi. Sungguh suatu kesengsaraan yang dibuat sendiri.

Misalkan tanah warisan telah dijual tahun yang lalu dan saat ini ternyata harga tanah tersebut melonjak berlipat ganda. Orang-orang yang malang selalu saja menyesali mengapa dahulu tergesa-gesa menjual tanah. Kalau saja mau ditangguhkan, niscaya akan lebih beruntung. Biasanya, hal ini dilanjutkan dengan bertengkar saling menyalahkan sehingga semakin lengkap saja penderitaan dan kerugian karena memikirkan tanah yang nyata-nyata telah menjadi milik orang lain.

Yang berbadan pendek, sibuk menyesali diri mengapa tidak jangkung. Setiap melihat tubuhnya ia kecewa, apalagi melihat yang lebih tinggi dari dirinya. Sayangnya, penyesalan ini tidak menambah satu senti pun jua. Yang memiliki orang tua kurang mampu atau telah bercerai, atau sudah meninggal sibuk menyalahkan dan menyesali keadaan, bahkan terkadang menjadi tidak mengenal sopan santun kepada keduanya, mempersatukan, atau menghidupkannya kembali. Sungguh banyak sekali kita temukan kesalahan berpikir, yang tidak menambah apa pun selain menyengsarakan diri.

K
Penyejuk Jiwa Penerang Hati 1
etahuilah, hidup ini terdiri dari berbagai episode yang tidak monoton. Ini adalah kenyataan hidup, kenanglah perjalanan hidup kita yang telah lalu dan kita harus benar-benar arif menyikapi setiap episode dengan lapang dada, kepala dingin, dan hati yang ikhlas. Jangan selimuti diri dengan keluh kesah karena semua itu tidak menyelesaikan masalah, bahkan bisa jadi memperparah masalah.

LIMA KIAT PRAKTIS MENGHADAPI PERSOALAN HIDUP (2)


Yüklə 247,48 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin