Bukankah Kami telah menciptakan dua mata untuknya agar ia dapat melihat, juga lidah dan dua bibir agar dapat berbicara?
Dan bukankah telah Kami tunjukkan dan sediakan jalan kebaikan dan keburukan baginya untuk dipilih?
Tetapi ia tidak mengambil manfaat dari apa yang Kami sediakan itu. Dan juga tidak memudahkan jalan mendaki lagi sulit yang menghalang antara dirinya dan keselamatan, yaitu kekikiran dirinya.
Tahukah kamu, apakah yang dimaksud dengan menempuh jalan yang mendaki dan sulit itu?
Membebaskan seseorang dari perbudakan.
Atau memberi makan di hari kelaparan.
Kepada anak yatim yang memiliki hubungan kerabat, sebagai belas kasihan karena kekerabatan dan kemiskinannya.
Atau kepada orang miskin yang sangat fakir dan membutuhkan.
Kemudian menjadi golongan orang-orang yang beriman, yang saling menasihati di antara mereka dengan kesabaran dan kasih sayang.
Mereka yang memiliki sifat-sifat ini adalah orang-orang yang berbahagia dan termasuk golongan kanan.
Dan orang-orang yang ingkar dengan segala yang Kami tunjukkan sebagai bukti kebenaran, yaitu berupa kitab suci dan argumentasi, mereka adalah orang-orang yang sengsara dan termasuk golongan kiri dan mendapatkan azab.
Mereka akan mendapatkan neraka yang pintu-pintunya tertutup rapat.
[[91 ~ ASY-SYAMS (MATAHARI) Pendahuluan: Makkiyyah, 15 ayat ~ Pada permulaan surat ini, Allah bersumpah demi sejumlah makhluk ciptaan-Nya yang begitu besar--yang menunjukkan betapa sempurnanya keesaan dan kekuasaan-Nya--bahwa orang yang menyucikan dirinya dengan keimanan dan ketaatan akan memperoleh kemenangan dan keberuntungan, dan bahwa orang yang mencelakakan dirinya dengan bersikap ingkar dan berbuat maksiat akan memperoleh kerugian. Setelah itu, Allah memperlihatkan bencana yang terjadi pada bangsa Tsamûd, kaum Nabi Shâlih, sebagai salah satu contoh yang dapat dijadikan pelajaran oleh setiap pembangkang dan pendusta. Dikisahkan, misalnya, bahwa ketika kaum Tsamûd itu mendustakan Rasul yang dutus kepada mereka dan menyembelih unta, Allah membinasakan mereka semua. Allah tak akan pernah khawatir terhadap akibat pembinasaan dan apa yang ditimpakan-Nya kepada mereka, karena Dia memang tidak akan ditanya tentang apa yang telah diperbuat. Dia telah menurunkan kepada mereka apa yang berhak mereka terima.]] Aku bersumpah demi matahari: cahaya, terbit dan panasnya.
Demi bulan ketika mengiringi dan menggantikan matahari untuk bersinar setelah matahari terbenam.
Demi siang ketika menampakkan matahari dengan jelas dan tidak tertutupi.
Demi malam ketika menyelimuti matahari sehingga menutupi cahayanya.
Demi langit dan demi Sang Mahakuasa dan Mahaagung yang telah mengangkat dan menjadikannya dengan sempurna.
Demi bumi dan demi Sang Mahakuasa dan Mahaagung, yang telah menghamparkannya dari setiap sisi dan mempersiapkannya untuk ditempati serta menjadikannya terhampar.
Demi jiwa dan demi Tuhan yang menjadikan dan menyempurnakannya dengan meletakkan kekuatan di dalamnya.
Lalu mengenalkan kebaikan dan keburukan kepadanya, serta memberikan kemampuan untuk melakukan salah satu yang diinginkan dari kedua hal itu.
Orang-orang yang menyucikan dirinya dengan selalu taat dan berbuat baik sungguh sangat beruntung.
Dan orang-orang yang memendam sifat-sifat baiknya dan mematikan potensi berbuat baiknya sungguh amat merugi.
Kaum Tsamûd telah mendustakan nabi mereka dengan sikap angkuh dan melampaui batas, ketika orang yang paling celaka di antara mereka bangkit hendak menyembelih unta.
Kaum Tsamûd telah mendustakan nabi mereka dengan sikap angkuh dan melampaui batas, ketika orang yang paling celaka di antara mereka bangkit hendak menyembelih unta.
Lalu Rasulullah Shâlih berkata kepada mereka, "Biarkanlah unta Allah itu makan di bumi Allah. Jangan kalian larang unta itu untuk minum pada hari itu."
Tetapi, kemudian, mereka mendustakan ancaman Shâlih dengan menyembelih unta. Lalu, akibat dosa- dosa mereka sendiri, Allah membinasakan dan meratakan negeri mereka dengan tanah.
Dan Allah tidak akan pernah khawatir terhadap akibat dari tindakan yang dilakukanNya dengan menimpakan hukuman atas mereka itu, karena hal itu adalah balasan yang setimpal atas apa yang mereka lakukan.
[[92 ~ AL-LAYL (MALAM) Pendahuluan: Makkiyyah, 21 ayat ~ Dalam surat ini, Allah Swt. bersumpah dengan tiga sumpah bahwa perbuatan manusia sangat beragam. Ada yang termasuk dalam kategori petunjuk (hudâ) dan ada pula yang termasuk dalam kategori kesesatan (dlalâl). Orang yang mau menginfakkan hartanya, bertakwa dan membenarkan adanya hal-hal yang baik, seperti diterangkan pada ayat selanjutnya, akan diberikan kemudahan oleh Allah. Sebaliknya, orang yang kikir, merasa cukup dan mendustakan adanya hal-hal yang baik, akan mendapatkan kesulitan dari Allah. Kekayaannya tidak akan berguna lagi ketika ia terjerumus ke dalam neraka. Sedangkan ayat-ayat selanjutnya menjelaskan bahwa Allah Swt. menjamin akan menunjuki berbagai jalan petunjuk, sebagai suatu karunia dari-Nya. Hanya milik-Nyalah ihwal kehidupan dunia dan akhirat. Dan Dia memperingatkan dengan neraka yang akan membakar orang-orang yang celaka, sedang orang-orang yang bertakwa akan dijauhkan dari neraka itu.]] Aku bersumpah demi malam, ketika kegelapannya telah merata.
Demi siang ketika cahayanya telah terang benderang.
Demi Zat yang telah menciptakan dua jenis: laki-laki dan perempuan, jantan dan betina, dari setiap makhluk yang berkembang biak.
Usaha kalian sungguh berbeda-beda. Ada yang membuat gembira pelakunya dan ada pula yang membuat celaka.
Orang yang mengeluarkan hartanya di jalan Allah dan takut kepada Tuhannya sehingga menghindari melakukan segala sesuatu yang diharamkan-Nya, serta meyakini adanya hal-hal yang baik--yaitu beriman kepada Allah berdasarkan keyakinan--maka Kami akan menyiapkan untuknya jalan yang mengantarkannya kepada kemudahan dan ketenangan dengan mengarahkannya kepada jalan kebaikan.
Orang yang mengeluarkan hartanya di jalan Allah dan takut kepada Tuhannya sehingga menghindari melakukan segala sesuatu yang diharamkan-Nya, serta meyakini adanya hal-hal yang baik--yaitu beriman kepada Allah berdasarkan keyakinan--maka Kami akan menyiapkan untuknya jalan yang mengantarkannya kepada kemudahan dan ketenangan dengan mengarahkannya kepada jalan kebaikan.
Orang yang mengeluarkan hartanya di jalan Allah dan takut kepada Tuhannya sehingga menghindari melakukan segala sesuatu yang diharamkan-Nya, serta meyakini adanya hal-hal yang baik--yaitu beriman kepada Allah berdasarkan keyakinan--maka Kami akan menyiapkan untuknya jalan yang mengantarkannya kepada kemudahan dan ketenangan dengan mengarahkannya kepada jalan kebaikan.
Sedangkan orang yang kikir dengan hartanya, sehingga tidak melaksanakan hak Allah yang ada pada harta itu, dan merasa cukup dengan kekayaan sehingga tidak butuh kepada apa yang ada di sisi Allah serta mendustakan adanya hal-hal yang baik, maka Kami akan menyiapkan baginya jalan untuk menuju kepada hal-hal yang mengantarkannya kepada kesulitan dan kecelakaan yang abadi.
Sedangkan orang yang kikir dengan hartanya, sehingga tidak melaksanakan hak Allah yang ada pada harta itu, dan merasa cukup dengan kekayaan sehingga tidak butuh kepada apa yang ada di sisi Allah serta mendustakan adanya hal-hal yang baik, maka Kami akan menyiapkan baginya jalan untuk menuju kepada hal-hal yang mengantarkannya kepada kesulitan dan kecelakaan yang abadi.
Sedangkan orang yang kikir dengan hartanya, sehingga tidak melaksanakan hak Allah yang ada pada harta itu, dan merasa cukup dengan kekayaan sehingga tidak butuh kepada apa yang ada di sisi Allah serta mendustakan adanya hal-hal yang baik, maka Kami akan menyiapkan baginya jalan untuk menuju kepada hal-hal yang mengantarkannya kepada kesulitan dan kecelakaan yang abadi.
Maka, jika ia binasa, azab manakah yang dapat ditebus dengan harta yang ia kikirkan dahulu?
Sesungguhnya kewajiban Kamilah--sesuai dengan segala kebijaksanaan Kami--untuk menerangkan jalan petunjuk kepada makhluk.
Dan hanya Kamilah yang berhak untuk mengurus di dunia dan akhirat.
Maka Aku memperingatkan kalian dengan api neraka yang menyala-nyala.
Tidak ada yang kekal di dalamnya kecuali orang kafir yang mendustakan kebenaran dan berpaling dari ayat-ayat Tuhannya.
Tidak ada yang kekal di dalamnya kecuali orang kafir yang mendustakan kebenaran dan berpaling dari ayat-ayat Tuhannya.
Dan orang yang sangat takut untuk bersikap ingkar dan berbuat maksiat yang menafkahkan hartanya di jalan kebaikan untuk menyucikannya dari kotoran kekikiran akan dijauhkan dari api neraka.
Dan orang yang sangat takut untuk bersikap ingkar dan berbuat maksiat yang menafkahkan hartanya di jalan kebaikan untuk menyucikannya dari kotoran kekikiran akan dijauhkan dari api neraka.
Menurut orang yang menginfakkan hartanya ini, tidak ada seorang pun yang berhak untuk memberikan nikmat dan ganjaran baginya.
Tetapi ia menginfakkannya untuk mencari keridaan Allah, Tuhannya yang Mahatinggi.
Dan dia pasti akan mendapatkan apa yang diinginkannya dari Tuhannya dengan sempurna, sehingga keridaan itu benar-benar terwujud.
[[93 ~ ADL-DLUHA (WAKTU DUHA) Pendahuluan: Makkiyyah, 11 ayat ~ Surat ini dibuka dengan sumpah demi dua waktu yang menggambarkan jam kerja dan jam istirahat, bahwa Allah tidak akan meninggalkan dan membenci Rasul-Nya. Kedudukan tinggi di akhirat yang dijanjikan Allah kepadanya jauh lebih baik daripada apa yang dikaruniakan-Nya di dunia. Kemudian Allah bersumpah pula bahwa Dia akan memberi Rasulullah sesuatu yang membuatnya merasa puas. Keadaan masa lalu yang dialami Rasulullah merupakan bukti dari itu semua. Betapa, sebelumnya, Rasulullah adalah seorang anak yatim, tetapi kemudian mendapat perlindungan dari Allah. Betapa ia mengalami kebingungan, tetapi kemudian mendapat petunjuk dari Allah. Dan betapa pula ia adalah seorang fakir, tetapi kemudian memperoleh penghidupan yang cukup dari Allah. Ayat-ayat selanjutnya dalam surat ini mengajak untuk menghormati anak yatim, tidak menghardik orang yang meminta-minta dan menyebutkan nikmat Allah.]] Aku bersumpah demi waktu naiknya matahari dan waktu kerja.
Demi malam ketika telah sunyi dan kegelapannya mulai menyelimutinya.
Bahwa Tuhanmu, wahai Muhammad, tidak meninggalkanmu dan tidak pula membencimu.
Dan bahwa akibat dan akhir keadaanmu adalah lebih baik daripada permulaannya.
Dan Aku bersumpah pula bahwa Tuhanmu pasti akan memberikan kebaikan dunia dan akhirat sampai kamu merasa puas.
Bukankah Allah mendapatimu dalam keadaan yatim dan membutuhkan seseorang untuk memeliharamu, lalu Dia melindungimu dengan menyerahkan dirimu kepada orang yang dapat mengurusmu dengan baik?
Bukankah Dia mendapatimu dalam keadaan bingung, tidak ada satu kepercayaan pun di sekitarmu yang dapat memberimu kepuasan, kemudian Dia memberimu petunjuk kepada jalan kebenaran?
Bukankah Dia mendapatimu dalam keadaan tidak memiliki harta, lalu Dia mencukupimu dengan rezeki yang dikaruniakan-Nya kepadamu?
Apabila hal ini yang Allah lakukan terhadapmu, maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang kepada anak yatim, jangan mengusir orang yang meminta-minta dengan kekerasan, dan sebutlah nikmat Tuhanmu sebagai rasa syukur kepada Allah dan juga untuk menunjukkan nikmat-Nya.
Apabila hal ini yang Allah lakukan terhadapmu, maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang kepada anak yatim, jangan mengusir orang yang meminta-minta dengan kekerasan, dan sebutlah nikmat Tuhanmu sebagai rasa syukur kepada Allah dan juga untuk menunjukkan nikmat-Nya.
Apabila hal ini yang Allah lakukan terhadapmu, maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang kepada anak yatim, jangan mengusir orang yang meminta-minta dengan kekerasan, dan sebutlah nikmat Tuhanmu sebagai rasa syukur kepada Allah dan juga untuk menunjukkan nikmat-Nya.
[[94 ~ ALAM-NASYRAH (KELAPANGAN DADA) Pendahuluan: Makkiyyah, 8 ayat ~ Surat ini memaparkan bahwa Allah Swt. telah melapangkan dan menjadikan hati Nabi- Nya, Muhammad saw., sebagai tempat turunnya berbagai rahasia dan ilmu pengetahuan. Disebutkan pula bahwa Allah juga telah menghilangkan beban menyampaikan dakwah yang terasa berat dari punggungnya, dan bahwa Allah menggandeng nama Muhammad dengan nama-Nya dalam kalimat syahadat yang menjadi dasar akidah dan syiar-syiar agama. Ayat-ayat selanjutnya, dalam surat ini, mengemukakan salah satu sunnatullâh yaitu bahwa kemudahan akan selalu menyertai kesulitan. Kemudian mengajak Rasulullah untuk berusaha mengerjakan kebaikan lain setiap kali selesai mengerjakan suatu kebaikan, juga untuk menjadikan Tuhan sebagai tujuannya. Karena memang Dialah Tuhan Yang Mahakuasa untuk menolongnya.]] Kami telah melapangkan dadamu dengan petunjuk dan keimanan yang ada di dalamnya.
Dan Kami, dengan menolong dan memudahkan urusanmu, telah meringankan beban-beban dakwah yang memberatkan punggungmu.
Yang memberatkan punggungmu.
Dan Kami telah muliakan namamu, lalu menjadikan namamu selalu tersebut oleh setiap orang yang beriman berdampingan dengan nama Kami.
Itu adalah sebagian nikmat Kami padamu. Maka yakinlah dengan kasih sayang Kami, karena sesungguhnya kesulitan itu selalu disertai dengan banyak kemudahan.
Sesungguhnya dalam setiap kesulitan terdapat kemudahan yang banyak pula.
Maka, apabila kamu telah selesai dalam urusan dakwah dan jihad, lakukanlah ibadah dengan sungguh- sungguh. Lakukanlah ibadah sampai dirimu merasa lelah.
Dan hendaknya hanya kepada Tuhanmulah kamu menghadap dan mengadukan segala permasalahan dan kebutuhanmu.
[[95 ~ AT-TIN (BUAH TIN) Pendahuluan: Makkiyyah, 8 ayat ~ Pada bagian pertama surat ini Allah bersumpah demi dua macam buah-buahan yang penuh berkah dan dua tempat yang terhormat, bahwa Dia menciptakan manusia dengan bentuk yang sebaik-baiknya, dilengkapi dengan akal, kehendak dan sifat-sifat kesempurnaan yang lain. Sedang pada bagian selanjutnya Allah menjelaskan bahwa jika manusia tidak melakukan perbuatan sesuai dengan tujuan penciptaannya maka derajatnya akan turun serendah-rendahnya, kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh. Mereka yang beriman dan beramal saleh itu pasti akan memperoleh karunia yang luas dari Allah. Kemudian, terakhir, surat ini menantang orang-orang yang mendustakan hari kebangkitan setelah munculnya bukti-bukti kekuasaan-Nya dan berita tentang hikmah-Nya.]] Aku bersumpah demi buah tin dan zaitun, karena mengandung keberkahan dan manfaat yang amat besar.
Demi gunung tempat Allah berbicara kepada Nabi Mûsâ a. s.
Demi kota Mekkah yang agung, tempat orang yang mengunjunginya bersaksi akan keagungannya dan tempat yang memberikan rasa aman bagi orang yang memasukinya.
Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk dan sifat yang sebaik-baiknya.
Kemudian Kami menurunkan derajatnya ke tingkat yang serendah-rendahnya, karena ia tidak melakukan perbuatan yang sesuai dengan tujuan penciptaannya.
Tetapi, orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh akan memperoleh pahala yang tak terputus-putus.
Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan hari kebangkitan dan hari pembalasan, setelah jelas kekuasaan Kami untuk melakukan hal itu?
Bukankah Allah yang telah melakukan apa yang telah kami beritakan itu adalah Zat Yang paling bijaksana, dalam ciptaan dan aturan-Nya?
[[96 ~ AL-'ALAQ (SEGUMPAL DARAH) Pendahuluan: Makkiyyah, 19 ayat ~ Dalam surat ini terdapat ajakan untuk membaca dan belajar, dan bahwa Tuhan Yang mampu menciptakan manusia dari asal yang lemah akan mampu pula untuk mengajarkannya menulis--yang merupakan sarana penting untuk mengembangkan ilmu pengetahuan--dan mengajarkannya sesuatu yang belum pernah diketahuinya. Allahlah yang mengajarkan ilmu kepada manusia. Selain itu, surat ini mengingatkan kita bahwa kekayaan dan kekuasaan adakalanya dapat mendorong manusia untuk melanggar hukum dan ketentuan Allah, padahal semua kita pasti akan kembali kepada-Nya. Pembicaraan ini diarahkan kepada siapa saja yang layak mendapat peringatan, terutama orang-orang yang berlaku tiran dan menghalangi orang lain untuk berbuat baik. Mereka yang disebutkan terakhir ini diancam akan masuk neraka. Ketika itu, penolong-penolong mereka tidak akan berguna lagi. Akhirnya, surat ini ditutup dengan ajakan kepada mereka yang mematuhi dan melaksanakan perintah Allah untuk mengambil sikap yang berlawanan dengan para pembangkang dan pendusta, dan ajakan untuk mendekatkan diri dengan melakukan kataatan kepada Tuhan semesta alam.]] Bacalah, wahai Muhammad, apa yang telah diwahyukan kepadamu dengan mengawalinya dengan menyebut nama Tuhanmu yang memiliki kemampuan untuk mencipta.
Yang telah menciptakan manusia, yang memiliki tubuh dan ilmu yang sempurna, dari segumpal darah yang tidak memperlihatkan sesuatu yang dapat dibanggakan.
Teruskanlah membaca, Tuhanmu Yang Maha Pemurah akan memuliakanmu dan tidak menghinakanmu.
Yang telah mengajarkan manusia menulis dengan perantaraan pena, padahal sebelumnya ia belum mengetahuinya.
Yang mengajarkan manusia sesuatu yang tidak terdetik dalam hatinya.
Sesungguhnya manusia suka melampaui batas dan sombong di hadapan Tuhannya, karena ia memandang dirinya memiliki kekayaan dan harta.
Sesungguhnya manusia suka melampaui batas dan sombong di hadapan Tuhannya, karena ia memandang dirinya memiliki kekayaan dan harta.
Sesungguhnya, hanya kepada Tuhanmulah, wahai Muhammad, semua manusia akan dikembalikan melalui pembangkitan dan pembalasan.
Apakah kamu perhatikan orang tiran yang melarang seorang hamba untuk melakukan salat ketika hendak melaksanakan salat?
Apakah kamu perhatikan orang tiran yang melarang seorang hamba untuk melakukan salat ketika hendak melaksanakan salat?
Beritahulah Aku tentang orang yang melampaui batas ini kalau ia berada dalam kebenaran ketika melarang atau memerintah untuk bertakwa saat ia memerintah.
Beritahulah Aku tentang orang yang melampaui batas ini kalau ia berada dalam kebenaran ketika melarang atau memerintah untuk bertakwa saat ia memerintah.
Kabarilah Aku tentang orang yang melarang itu kalau ia mendustakan apa yang dibawa oleh para rasul dan berpaling dari keimanan dan perbuatan baik.
Apakah ia tidak mengetahui bahwa Allah memperhatikan segala ihwalnya dan memberinya balasan atas perbuatannya?
Peringatan bagi orang yang melarang tersebut. Jika ia tidak jera dengan apa yang dilakukannya, maka akan Kami hentakkan ubun-ubunnya ke dalam api neraka dengan sekuat-kuatnya.
Yaitu ubun-ubun orang yang wajahnya diliputi oleh kedustaan dan kesalahannya.
Lalu ia memanggil para pendukung dan teman sepergaulannya untuk menjadi penolongnya, di dunia atau di akhirat.
Kami akan memanggil balatentara Kami untuk membantu Muhammad dan siapa yang bersamanya untuk menyeret orang yang melarang tersebut dengan para pendukungnya ke dalam neraka.
Peringatan bagi yang melarang tersebut. Janganlah kamu menuruti apa yang dilarangkan kepadamu. Lakukanlah terus salatmu dan teruslah bersujud dan dekatkanlah dirimu, melalui semua itu, kepada Allah.
[[97 ~ AL-QADR (KEMULIAAN) Pendahuluan: Makkiyyah, 5 ayat ~ Dalam surat ini terdapat penjelasan tentang al-Qur'ân dan malam diturunkannya, dan penjelasan bahwa malam tersebut mempunyai nilai keutamaan yang lebih baik dari seribu bulan. Selain itu, juga terdapat keterangan bahwa para malaikat, termasuk malaikat Jibrîl, pada malam itu turun ke bumi atas izin Allah untuk membawa segala perintah. Malam itu berisi kedamaian dan keselamatan sampai fajar menyingsing.]] Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-Qur'ân pada malam kemuliaan (lailatulkadar, laylat al-qadr) dan kehormatan.
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan dan kehormatan itu?
Malam kemuliaan dan kehormatan itu lebih baik dari seribu bulan karena merupakan malam turunnya al-Qur'ân.
Para malaikat dan malaikat Jibril turun pada malam tersebut ke bumi dengan izin Tuhan untuk membawa segala perintah.
Keselamatan dari kejahatan, dan begitulah sehingga terbitnya fajar.
[[98 ~ AL-BAYYINAH (BUKTI YANG NYATA) Pendahuluan: Madaniyyah, 8 ayat ~ Melalui kitab suci yang ada pada mereka, orang-orang Ahl al-Kitâb mengetahui bahwa akan muncul seorang nabi akhir zaman. Dan orang-orang musyrik Mekah mengetahui hal itu melalui mereka. Hal itu semestinya membuat mereka percaya ketika nabi itu benar-benar telah diutus. Tetapi, ketika seseorang dari kalangan mereka diangkat untuk menjadi rasul utusan Allah, dan diperkuat dengan al-Qur'ân, mereka saling berselisih dan mengingkari janji. Pengingkaran para Ahl al-Kitâb tersebut lebih dari pengingkaran para musyrikin. Kelak, di akhirat, mereka semua akan hidup abadi dalam api neraka. Sedangkan orang-orang Mukmin yang memiliki kedudukan yang tinggi adalah sebaik-baiknya makhluk. Balasan yang disediakan untuk mereka adalah kehidupan abadi di dalam surga dan kepuasan dengan apa yang dicapainya. Kenikmatan ini diperuntukkan bagi mereka yang takut kepada Tuhannya.]] Orang-orang Yahudi, Nasrani dan orang-orang musyrik yang mengingkari Allah dan Rasul-Nya, tidak akan berpaling dari kelengahan dan ketidaktahuan mereka akan kebenaran sampai datang kepada mereka bukti yang nyata.
Seorang Rasul yang diutus Allah untuk membacakan kepada mereka lembaran-lembaran yang bebas dari kesalahan, yaitu al-Qur'ân, yang mengandung hukum-hukum yang benar yang menjelaskan keyakinan dan kebenaran.
Seorang Rasul yang diutus Allah untuk membacakan kepada mereka lembaran-lembaran yang bebas dari kesalahan, yaitu al-Qur'ân, yang mengandung hukum-hukum yang benar yang menjelaskan keyakinan dan kebenaran.
Orang-orang Yahudi dan Nasrani yang diberi kitab suci itu juga tidak akan berselisih sampai datang kepada mereka bukti yang jelas yang menunjukkan bahwa Muhammad adalah utusan Allah yang dijanjikan dalam kitab suci mereka.
Mereka tidak dibebani tugas kecuali agar ibadah mereka hanya ditujukan kepada Allah dengan ikhlas, agar mereka menjauhi kebatilan, beristikamah dalam kebenaran dan agar mereka selalu melaksanakan salat dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus.
Sesungguhnya orang-orang Ahl al-Kitâb dan orang-orang musyrikin, yang ingkar kepada Allah, akan dimasukkan ke dalam api neraka dan tidak akan dapat keluar dari dalamnya. Mereka itu adalah makhluk yang keyakinan dan perbuatannya paling jahat.
Sesungguhnya orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengerjakan amal saleh adalah makhluk yang keyakinan dan perbuatannya paling baik.
Balasan yang akan mereka terima kelak, di akhirat, atas keimanan dan amal saleh yang mereka lalukan adalah surga yang dialiri sungai-sungai di bawahnya. Mereka akan hidup abadi di dalamnya. Allah menerima perbuatan mereka, dan mereka pun bersyukur atas kebaikan-Nya kepada mereka. Demikian itu adalah balasan bagi orang yang takut kepada siksaan Tuhannya, lalu ia beriman dan berbuat amal saleh.
[[99 ~ AL-ZALZALAH (GONCANGAN) Pendahuluan: Madaniyyah, 8 ayat ~ Ayat-ayat dalam surat ini berhubungan dengan salah satu peristiwa yang terjadi pada hari kiamat, seperti goncangan bumi, keluarnya kekayaan alam dan orang-orang yang telah mati dari dalam perut bumi, keheranan dan pertanyaan manusia tentang apakah gerangan yang membuatnya kaget dan terkejut, serta dibangkitkannya manusia dari kubur secara terpisah-pisah untuk mendapatkan balasan.]] Ketika bumi digetarkan dengan getaran yang sangat kuat lalu bergoncang sekuat-kuatnya.
Kemudian bumi pun mengeluarkan kekayaan alam dan orang-orang mati yang ada di dalamnya.
Dan manusia berkata dengan penuh heran dan takut, "Mengapa bumi tergoncang dan mengeluarkan apa yang ada di dalamnya? Apakah hari kiamat telah tiba?"
Ketika itu bumi menceritakan kepada manusia tentang dirinya yang telah mengagetkan manusia, "Tuhan Sang Pencipta dan Pemeliharamu telah memerintahkanku untuk bergetar dan bergoncang. Maka, aku pun segera melakukan perintah-Nya itu."
Ketika itu bumi menceritakan kepada manusia tentang dirinya yang telah mengagetkan manusia, "Tuhan Sang Pencipta dan Pemeliharamu telah memerintahkanku untuk bergetar dan bergoncang. Maka, aku pun segera melakukan perintah-Nya itu."
Dostları ilə paylaş: |