Alquran terjemahan bahasa indonesia



Yüklə 3,5 Mb.
səhifə66/101
tarix26.10.2017
ölçüsü3,5 Mb.
#14093
1   ...   62   63   64   65   66   67   68   69   ...   101

Dan telah Kami perintahkan kepada manusia untuk berbakti kepada orangtuanya, dengan menjadikan ibunya lebih dihormati. Karena ia telah mengandungnya sehingga menjadi semakin bertambah lemah. Lalu kandungan itu sedikit demi sedikit membesar. Ibu kemudian menyapihnya dalam dua tahun. Dan telah Kami wasiatkan kepadanya, "Bersyukurlah kepada Allah dan kedua orangtuamu. Kepada-Nyalah tempat kembali untuk perhitungan dan pembalasan.

Dan apabila kedua orangtuamu memaksamu untuk menyekutukan Allah dengan sesuatu yang kamu ketahui bahwa dia tidak pantas untuk disembah, maka janganlah kalian menaati mereka. Pergaulilah mereka berdua di dunia dengan baik. Dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada ketauhidan dan keikhlasan. Kemudian kepada-Kulah tempat kembali kalian semua, kemudian Aku akan memberitahukan kepada kalian kebaikan dan keburukan yang telah kalian lakukan, agar Aku memberikan balasan atasnya."

Wahai anakku, sesungguhnya kebaikan dan keburukan manusia, meskipun sekecil biji sawi dan berada pada tempat yang paling tersembunyi--seperti di balik karang, di langit, ataupun di bumi--Allah pasti akan menampakkan dan memperhitungkannya. Sesungguhnya Allah Mahahalus, tak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari-Nya; Mahatahu yang mengetahui hakikat segala hal.

Wahai anakku, jagalah salat, perintahlah manusia untuk melakukan segala kebaikan dan laranglah untuk melakukan segala kejahatan. Bersabarlah atas kesulitan yang menimpamu. Sesungguhnya apa yang telah diwasiatkan oleh Allah adalah hal-hal yang harus selalu dilakukan dan dijaga.

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia dengan sikap sombong serta jangan pula berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang sombong yang selalu membangga-banggakan perbuatan baiknya.

Berjalanlah kamu dengan wajar, antara cepat dan lambat, rendahkanlah suaramu, karena sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai: awalnya siulan yang tidak menarik dan akhnya tarikan nafas yang buruk.

Telah kalian lihat bahwa Allah telah menundukkan apa yang ada di langit seperti matahari, bulan, bintang-bintang dan lain sebagainya untuk kalian. Dia juga menundukkan apa yang ada di bumi, yaitu sungai-sungai, buah-buahan dan binatang-binatang. Dia juga telah menyempurnakan nikmat-nikmat-Nya yang nyata dan tersembunyi darimu. Di antara manusia ada yang membantah tentang Zat dan sifat-sifat Allah tanpa bukti dan petunjuk yang didapatkan dari seorang nabi dan juga tanpa wahyu yang menerangi jalan kebenaran.

Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Ikutilah kebenaran dan petunjuk yang diturunkan Allah," mereka menjawab, "Tidak, kami hanya akan mengikuti apa yang kami dapatkan dari nenek moyang kami." Apakah mereka akan mengikuti nenek moyang mereka itu, walaupun mereka sebenarnya diseru oleh setan untuk menuju kepada kesesatan yang membawa mereka kepada siksa neraka?

Barangsiapa yang menghadap kepada Allah dengan hati dan wajahnya, dan menyerahkan segala urusannya kepada-Nya, serta selalu berbuat baik dalam setiap perbuatannya, maka sebenarnya dia telah berpegang pada tali terkuat yang akan mengantarkannya kepada keridaan Allah. Dan kepada-Nyalah tempat kembali segala urusan.

Dan barangsiapa yang tidak menjadikan dirinya hanya untuk Allah semata, maka jangan sampai kedurhakaan dan keberpalingan mereka itu menyedihkanmu. Hanya kepada Kami semata tempat kembali mereka pada hari kiamat. Lalu Kami akan menunjukkan perbuatan-perbuatan mereka, karena ilmu Kami meliputi apa yang ada di dalam jiwa. lebih-lebih lagi perbuatan-perbuatan mereka yang lahir.

Kami akan memberikan kenikmatan kepada mereka dalam waktu yang tidak lama di dunia. Kemudian mereka Kami paksa untuk masuk ke dalam neraka yang keras dan tak tertahankan.

Dan Aku bersumpah kepadamu, wahai Nabi, jika kamu menanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" mereka pasti menjawab, "Yang menciptakannya adalah Allah." Katakanlah, "Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan bukti-bukti keesaan-Nya, yang menghapuskan perbuatan mereka untuk menyekutukan Allah dengan selain-Nya dalam beribadah." Tetapi kebanyakan dari mereka tidak mengetahui bahwa dengan pengakuan mereka itu, sebenarnya mereka telah membuat alasan atas mereka sendiri, yang membuktikan tentang kerusakan akidah mereka.

Milik Allahlah segala yang ada di langit dan di bumi, penciptaan, ukuran dan pengurusannya. Maka bagaimana mungkin mereka meninggalkan ibadah kepada-Nya? Dan sesungguhnya Allah Mahakaya, tidak membutuhkan ciptaan dan peribadatan mereka kepada-Nya. Dia Maha Terpuji Zat-Nya dan Yang paling berhak untuk dipuji oleh hamba-hamba-Nya.

Dan seandainya seluruh pohon yang ada di bumi berubah menjadi pena, dan seluruh air laut yang sangat banyak itu menjadi tinta untuk digunakan untuk menuliskan ilmu Allah (kalimât), niscaya pena-pena itu akan rusak dan air laut itu akan habis sebelum habisnya ilmu Allah. Karena Allah Mahaperkasa, tidak ada sesuatu pun yang dapat mengalahkan-Nya; Mahabijaksana, tidak ada sesuatu pun yang keluar dari ilmu dan hikmah-Nya. Maka ilmu dan hikmah-Nya tidak akan ada habisnya.

Awal penciptaan kalian dan juga pembangkitan kalian setelah kematian di depan kekuasaan Allah tidak lebih hanyalah bagaikan penciptaan atau pembangkitan satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar perkataan orang-orang musyrik yang memungkiri kebangkitan. Dia juga Maha Melihat perbuatan-perbuatan mereka, lalu Dia memberikan balasan atasnya.

Tidakkah kamu perhatikan, wahai orang yang diberi tugas (mukallaf), bahwa Allah mengurangi waktu malam dan menambahkannya kepada siang dengan tepat, dan mengurangi waktu siang dan menambahkannya kepada malam dengan tepat pula. Dia juga menundukkan matahari dan bulan untuk maslahat kalian. Dia pun membuat keduanya berjalan sesuai dengan aturan yang sangat indah, sehingga masing-masing berjalan pada jalan yang tertentu, dan tidak akan melanggarnya. Keduanya akan tetap berjalan seperti itu sampai datangnya hari kiamat. Dan sesungguhnya Allah Swt. Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan dan memberikan balasannya kepada kalian atas perbuatan itu.

Semua keajaiban ciptaan Allah dan kekuasaan-Nya itu disebabkan oleh karena pencipta-Nya adalah Tuhan Yang Mutlak. Dialah satu-satunya Zat yang berhak untuk disembah. Dan sesungguhnya tuhan-tuhan yang kalian sembah selain Allah, ketuhanan mereka adalah batil dan palsu. Hanya Allah semata yang Mahatinggi dan Mahabesar kekuasaan-Nya.

Apakah kamu tidak melihat, wahai manusia, bahtera yang berlayar di laut dengan rahmat Allah dengan membawa segala yang bermanfaat bagi kalian, untuk menunjukkan kepada kalian sebagian keajaiban ciptaan-Nya dan bukti-bukti kekuasaan-Nya. Sesungguhnya di dalam itu semua terdapat bukti-bukti bagi orang yang selalu bersabar atas bencana dan bersyukur atas segala nikmat-Nya.

Apabila orang-orang yang membangkang itu masuk dan menaiki kapal, kemudian mereka diombang- ambingkan oleh air laut dan ombak yang menggunung seakan-akan menaungi mereka sehingga mereka mengira bahwa mereka pasti akan tenggelam, mereka segera bergantung dan berlindung kepada Allah dan berdoa kepada-Nya dengan ikhlas dan tunduk untuk menolong mereka. Lalu apabila Allah telah menyelamatkan mereka sampai ke daratan, sedikit sekali dari mereka yang mengingat janjinya dan berjalan pada jalan yang lurus dalam setiap perbuatannya. Bahkan kebanyakan mereka lupa akan karunia Allah dan tetap membangkang. Sesungguhnya tidak ada yang mengingkari karunia dan kebaikan Tuhannya, kecuali orang yang sangat ingkar dan berlebih-lebihan dalam kekufurannya.

Wahai manusia, kerjakanlah apa yang diperintahkan oleh Tuhan kalian, dan tinggalkanlah apa yang dilarang-Nya, serta berhati-hatilah terhadap azab Allah pada hari kiamat. Hari tatkala seorang bapak tidak dapat memberi pertolongan kepada anaknya sedikit pun. Begitu pula seorang anak tidak akan dapat memberi pertolongan kepada bapaknya sedikit pun. Sesungguhnya hari ini adalah janji Allah, dan janji-Nya adalah benar tidak akan diingkari. Maka janganlah sekali-kali kesenangan dan perhiasan dunia melalaikan kalian dari persiapan untuk menghadapinya. Dan juga jangan sampai godaan setan menipu kalian, sehingga memalingkan kalian dari Allah dan ketaatan kepada-Nya.

Sesungguhnya hanya pada Allah kemutlakan pengetahuan tentang hari kiamat. Tidak ada yang mengetahui selain-Nya. Dan Dia pula yang menurunkan hujan pada waktu yang telah ditentukan-Nya. Dialah yang mengetahui jenis kelamin bayi yang ada di rahim serta kekurangan dan kesempurnaannya. Tak seorang pun--baik yang taat maupun yang jahat--yang tahu apa yang akan diperbuatnya esok hari, baikkah atau buruk. Dan tidak ada seorang pun yang mengetahui di bumi mana dia menemui ajalnya. Karena sesungguhnya hanya Allah yang memiliki kesempurnaan ilmu tentang segala sesuatu, dan Dia tidak memperlihatkan kegaiban kepada seorang pun.

[[32 ~ AS-SAJDAH (SUJUD) Pendahuluan: Makkiyyah, 30 ayat ~ Surat yang turun setelah surat al-Mu'minûn ini berisikan, antara lain, pembicaraan tentang turunnya al-Qur'ân dan misi Rasulullah saw., penciptaan matahari dan bumi dan kekuasaan Allah dalam mengurusnya. Kemudian beralih kepada pembicaraan tentang tingkatan-tingkatan penciptaan manusia, perkataan orang-orang yang mengingkari kebangkitan dan bantahan kepada mereka, keadaan orang-orang jahat pada hari perhitungan, sikap orang-orang Mukmin ketika diingatkan dengan ayat-ayat dan penjelasan tentang balasan untuk orang-orang Mukmin dan fasik. Setelah itu dibicarakan tentang diturunkannya Tawrât kepada Mûsâ dan perlakuan Allah terhadap Banû Isrâ'îl, pengarahan terhadap orang-orang kafir Makkah untuk mengambil pelajaran dari kehancuran orang-orang sebelum mereka, serta pengalihan perhatian mereka agar mereka beriman kepada kebangkitan. Disebutkan pula tentang ejekan mereka terhadap hari kemenangan (yawm al-fath) serta bantahan terhadap mereka. Di antara tujuan terpenting yang terkandung dalam surat ini adalah pengarahan pandangan kepada ayat-ayat tentang alam semesta, pembicaraan tentang kebangkitan dan bantahan terhadap orang-orang yang mengingkarinya, serta pengarahan kepada orang-orang kafir untuk mengambil pelajaran dari kehancuran orang-orang sebelum mereka.]] Alif, Lâm, Mîm adalah huruf-huruf yang membentuk kata dan kalimat al-Qur'ân, sama seperti huruf yang membentuk kata dan kalimat yang kalian gunakan dalam pembicaraan kalian. Sehingga, apabila kalian tidak mampu untuk mendatangkan sesuatu yang semisal, maka hal itu merupakan bukti bahwa al-Qur'ân datang dari sisi Allah dan bukan perkataan manusia.

Penurunan al-Qur'ân ini adalah dari Allah, Tuhan semesta alam dan pemeliharanya. Tidak ada keraguan bahwa al-Qur'ân itu turun dari sisi-Nya.

Tetapi mereka mengatakan, "Al-Qur'ân itu buatan Muhammad, lalu disandangkannya kepada Allah." Sebenarnya mereka tidak pantas mengatakan demikian. Bahkan sebenarnya Al-Qur'ân itu adalah kebenaran yang turun dari Allah kepadamu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum didatangi oleh seorang rasul pun sebelum kamu. Dengan peringatan itu, kamu berharap dapat memberi petunjuk dan membuat mereka tunduk kepada kebenaran.

Allahlah yang menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya selama enam hari. Kemudian Dia bersemayam di atas singgasanya-Nya dengan cara yang sesuai dan laik bagi diri-Nya. Tak ada seorang pun yang dapat menolong kalian selain Allah, juga tak seorang pun yang dapat memberikan syafaat kepada kalian. Maka, apakah kalian akan tetap berada dalam kekufuran dan pembangkangan, lalu kalian tidak dapat mengambil pelajaran-pelajaran Allah?

Dia yang mengurus seluruh urusan ciptaan-Nya dari langit sampai ke bumi. Kemudian urusan itu naik kepada-Nya dalam waktu satu hari yang lamanya sama dengan seribu tahun dunia, sebagaimana hitungan kalian.

Yang bersifat sebagai Pencipta, dan bersemayam, serta mengurus itu adalah Allah yang mengetahui apa yang terlihat dan tidak terlihat oleh ciptaan-Nya. Dialah yang Mahaunggul dan Mahaluas kasih sayang-Nya.

Yang menciptakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan hikmah-Nya, memulai penciptaan manusia pertama dari tanah.

Kemudian setelah itu menjadikan anak cucunya tercipta dari air yang sedikit dan lemah serta--biasanya--sangat diremehkan(1). (1) Kata "al-mahîn" sebagai adjektiva atau kata sifat, jika disandangkan kepada orang, berarti 'lemah'. "Al-rajul al-mahîn" berarti "al-rajul al-dla'îf" ('orang yang lemah'). Kata itu juga dapat berarti 'sedikit'. Dengan demikian, frase "min mâ'in mahîn" pada ayat ini berarti 'air yang sedikit dan lemah'. Selain itu, verba "mahana"--seakar dengan kata sifat "mahîn": m-h. n--dalam bahasa Arab dapat pula berarti 'memerah susu'. Kalimat "mahana al-rajulu al-ibila" berarti 'orang itu memerah susu unta'. Dengan demikian, kiranya tidak terlalu keliru kalau kita menafsirkan kata "mahîn" dalam ayat ini sebagai 'air yang memancar' atau 'air yang sedikit', karena susu yang keluar dari perahan biasanya memancar dan sedikit.

Kemudian Dia menyempurnakannya dan meletakkan di dalamnya salah satu rahasia yang hanya diketahui oleh-Nya, serta menjadikan pendengaran, penglihatan dan akal bagi kalian agar kalian dapat mendengar, melihat dan berpikir. Tetapi walaupun demikian, sedikit sekali rasa syukur kalian.

Orang-orang yang mengingkari kebangkitan itu berkata, "Apabila kami telah menjadi debu dan bercampur dengan tanah, sehingga tidak lagi dapat dibedakan antara debu jasad kami dan debu tanah, apakah kami akan diciptakan dan menjadi baru kembali?" Sesungguhnya mereka tidak mengingkari kebangkitan saja, tetapi mereka juga mendustakan seluruh apa yang terjadi di akhirat.

Katakanlah, "Malaikat maut yang diberi tugas untuk mengambil nyawa kalian pada saat datangnya ajal kalian itu yang akan mematikan kalian. Kemudian hanya kepada Allah semata kalian kembali."

Seandainya kamu mendapatkan kesempatan melihat orang-orang jahat pada saat perhitungan, pasti kamu akan tercengang melihatnya karena orang-orang jahat yang sombong itu menundukkan kepala mereka dengan hina di hadapan Tuhannya. Mereka berkata dalam kehinaan, "Ya Tuhan kami, Kami telah melihat dan mendengar semua yang dulu kami pura-pura tidak melihat dan mendengarnya. Maka kembalikanlah kami ke dunia agar kami dapat mengerjakan amal saleh, bukan seperti yang kami kerjakan dahulu. Kami sekarang yakin dengan kebenaran yang dibawa oleh rasul-rasul-Mu."

Dan apabila Kami menghendaki, maka Kami akan memberi petunjuk kepada setiap jiwa. Tetapi keputusan sudah Aku tetapkan bahwa Kami akan mengisi neraka jahanam dengan penghuni dari golongan jin dan manusia semuanya, karena Kami tahu bahwa kebanyakan mereka akan lebih memilih kesesatan daripada petunjuk.

Maka rasakanlah azab yang disebabkan oleh kelalaian akan pertemuan hari ini. Kami akan meninggalkan kalian di dalam azab seperti orang-orang yang terlupakan. Dan rasakanlah siksa yang abadi dan tidak ada putus-putusnya, karena kekufuran dan kemaksiatan kalian.

Sesungguhnya yang mempercayai ayat-ayat Kami adalah orang-orang yang, apabila diperingatkan dengan ayat-ayat Kami, langsung menyungkur sujud kepada Allah dan menyucikan-Nya dari segala kekurangan, serta selalu memuji-Nya dengan segala kesempurnaan-Nya. Dan mereka tidak sombong untuk tunduk kepada ayat-ayat ini.

Lambung mereka selalu jauh dari tempat tidur untuk berdoa kepada Allah, dengan rasa takut dari murka-Nya dan mengharapkan kasih sayang-Nya. Mereka pun selalu menafkahkan harta yang Kami karuniakan di jalan kebaikan.

Seseorang tidak akan dapat mengetahui banyaknya nikmat besar yang Allah sediakan dan simpan untuk mereka, yang dapat menyedapkan pandangan mereka, sebagai balasan atas ketaatan dan perbuatan yang mereka lakukan.

Apakah balasan manusia itu sama, sedangkan perbuatan mereka berbeda-beda, sehingga orang yang beriman seperti orang yang kafir dan durhaka kepada-Nya? Mereka tidak akan sama!

Orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan memperoleh surga-surga yang di dalamnya terdapat tempat tinggal mereka, sebagai penghormatan bagi mereka atas apa yang mereka lakukan.

Sedangkan orang-orang yang tidak taat kepada Allah dengan bersikap kufur kepada-Nya, maka tempat yang disediakan bagi mereka adalah neraka. Setiap kali mereka berusaha untuk keluar, mereka selalu dikembalikan. Kepada mereka dikatakan, "Rasakan azab neraka yang selalu kalian dustakan di dunia ini!"

Dan Kami bersumpah, "Sungguh Kami akan menimpakan azab kehinaan bagi mereka di dunia sebelum mereka sampai kepada azab yang lebih besar, yaitu kekekalan di dalam neraka. Mudah-mudahan orang-orang yang diazab dengan azab yang lebih ringan itu bertobat dari kekufuran."

Tidak ada yang lebih berbuat sewenang-wenang terhadap diri sendiri dan terhadap kebenaran daripada manusia yang diingatkan tentang ayat dan bukti-bukti kebenaran Allah yang terang kemudian enggan mempercayai kebenarannya. Sungguh Kami akan menuntut balas pada orang-orang yang berbuat kejahatan.

Kami benar-benar telah mewahyukan Taurât kepada Mûsâ, "Jangan engkau meragukan bahwa Mûsâ telah menerima kitab suci itu. Kami telah menjadikan kitab itu sebagai petunjuk bagi Banû Isrâ'îl.

Kami telah mengangkat pemuka-pemuka agama dari kalangan Banû Isrâ'îl yang bertugas menyampaikan petunjuk Kami kepada manusia. Mereka melaksanakan tugas itu sebagai perwujudan dari perintah Kami pada mereka untuk tabah mengamalkan ajaran-ajaran Taurât. Mereka pun meyakini kebenaran ayat-ayat Kami dengan sepenuh hati.

Sesungguhnya hanya Tuhanmu yang akan memberikan keputusan nanti di hari kiamat persoalan- persoalan yang diperselisihkan antara para nabi dan kaumnya.

Apakah Allah akan membiarkan begitu saja orang-orang yang mendustakan para rasul tanpa memberikan penjelasan kepada mereka bahwa Dia telah membinasakan umat-umat terdahulu, padahal para pendusta Muhammad itu telah pernah melewati negeri tempat tinggal mereka? Sungguh, pada peninggalan mereka itu terdapat pelajaran yang menunjukkan kebenaran. Tetapi, apakah mereka tuli sehingga tidak bisa menyimak pelajaran itu?

Apakah penglihatan mereka benar-benar buta dan tidak bisa melihat bahwa Kami mengalirkan air hujan--melalui sungai--menuju tanah yang tak berpepohonan? Lalu, dengan air itu, Kami menumbuhkan tanaman yang menjadi makanan hewan ternak, sementara mereka sendiri memakan buah dan bijinya? Sekali lagi, apakah mereka buta sehingga tidak dapat menyaksikan bukti-bukti kekuasaan Allah menghidupkan orang mati?

Orang-orang musyrik berkata kepadamu dan kepada orang-orang yang beriman, "Kapan Allah akan membukakan pintu kemenangan bagi kalian? Katakan kepada kami bila janji itu akan terpenuhi, jika kalian orang yang jujur."

Katakan kepada mereka, wahai Muhammad, "Jika waktu pengadilan dan keputusan itu telah tiba, keimanan orang-orang kafir tidak akan ada gunanya lagi. Mereka tidak akan mendapatkan tangguhan waktu untuk menerima siksa, walau sekejap saja."

Jika ejekan itu telah menjadi watak, palingkan dirimu dari mereka. Nantikan kebenaran janji Tuhan padamu, sementara mereka menunggu-nunggu kesempatan untuk dapat mengalahkanmu.



[[33 ~ AL-AHZAB (PASUKAN GABUNGAN) Pendahuluan: Madaniyyah, 73 ayat ~ Surat al-Ahzâb diawali dengan perintah Allah kepada Nabi Muhammad saw. untuk bertakwa dan bertawakal kepada Allah, lalu beralih ke pembicaraan tentang status anak angkat. Allah menafikan pemberian status anak pada anak-anak angkat itu oleh orangtua angkatnya. Ayat selanjutnya menjelaskan hak-hak Rasulullah saw. untuk ditaati dan dicinta, dan hak-hak istri Rasulullah untuk dihormati dan dimuliakan. Dalam surat ini dipaparkan pula janji para nabi kepada Allah untuk menyampaikan pesan- pesan suci Allah. Selain itu, surat ini juga mengangkat perincian perang Ahzâb yang sempat memunculkan ketakutan dan kegoncangan luar biasa di kalangan kaum muslimin. Perang itu berakhir dengan kemenangan orang-orang beriman sebagai perwujudan janji Allah. Di samping itu, surat ini menyebutkan beberapa adab sopan santun yang harus dilakukan oleh istri-istri Rasulullah saw. Pembicaraan kemudian kembali ke topik anak angkat. Dalam surat ini ditemukan penghapusan tradisi larangan kawin bagi orangtua angkat dengan bekas istri anak angkatnya. Sebuah tradisi yang telah mengakar di zaman Jahiliah. Berkaitan dengan Nabi Muhammad sendiri, al-Qur'ân memberikan pujian dan sanjungan kepadanya sebagai orang yang pantas mendapat pujian. Al-Qur'ân berpesan kepada nabi agar memisahkan istri yang dicerai sebelum terjadi hubungan suami-istri, dengan cara yang baik. Juga agar memberikan hak mut'ah kepadanya. Dijelaskan pula bahwa Rasulullah memiliki keistimewaan hukum: boleh mengawini wanita mana saja yang menghibahkan diri kepadanya. Disebutkan pula dengan jelas bahwa Rasulullah tidak boleh kawin dengan lebih dari sembilan wanita. Ayat-ayat lain berisi penjelasan tentang aturan dan etika yang harus dipegang teguh saat berkunjung dan meninggalkan rumah kediaman nabi, termasuk di dalamnya etika bertanya kepada para istri Nabi. Dalam surat ini pula al-Qur'ân memerintahkan istri-istri nabi untuk memperhatikan etika pribadi dengan mengharuskan mereka memanjangkan jilbab yang mereka kenakan. Selebihnya, surat al-Ahzâb juga mengangkat topik pembicaraan tentang hari kiamat dan peristiwa-peristiwa dahsyat yang terjadi pada hari itu. Di akhir surat dijelaskan kewajiban keagamaan yang diembankan oleh Allah kepada manusia yang sebelumnya ditolak oleh bumi dan gunung. Secara ringkas, sasaran terpenting yang ingin dicapai oleh surat al-Ahzâb, antara lain, adalah: 1) Mengangkat masalah adopsi dengan maksud meralat tradisi Jahiliah yang melarang bapak angkat untuk mengawini bekas istri anak angkatnya. 2) Realisasi janji Allah yang akan memberikan kemenangan bagi orang-orang Mukmin atas orang-orang kafir. 3) Perincian hukum menyangkut etika orang-orang beriman dalam mengunjungi rumah Rasulullah, larangan mengawini wanita bekas istri Rasulullah dan penjelasan etika khusus bagi istri-istri Rasul.]] Wahai Nabi, tingkatkanlah ketakwaanmu pada Allah. Jangan berkompromi untuk menerima pendapat orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Allah Maha Meliputi--dengan ilmu-Nya--segala sesuatu; Mahabijaksana dalam perkataan dan perbuatan-Nya.

Ikutilah petunjuk wahyu yang diturunkan Tuhan kepadamu. Sesungguhnya Allah, yang menurunkan wahyu kepadamu, adalah Maha Memberitahu rincian-rincian perbuatanmu, perbuatan orang-orang kafir dan orang-orang munafik.

Serahkanlah segala urusanmu kepada Allah. Cukuplah Allah sebagai Penjaga dan Yang diserahi segala urusan.

Allah tidak pernah menciptakan dua hati dalam diri seseorang. Allah tidak menjadikan istri dari salah seorang di antara kalian yang berkata kepada istrinya, "Punggungmu haram bagiku seperti punggung ibuku." Dengan berkata seperti itu, sang istri seolah-olah menjadi ibunya. Dan Allah tidak menjadikan kedudukan anak kalian dari hasil adopsi seperti kedudukan anak kandung. Hal itu--ketika kalian memberikan kedudukan anak angkat sama dengan kedudukan anak darah daging sendiri--adalah perkataan yang tidak ada sisi benarnya dan tidak ada dampak hukumnya. Allah bermaksud menyatakan kebenaran dan membimbing kalian kepada kebenaran itu. Allahlah satu-satunya pemberi petunjuk manusia ke jalan kebenaran.

Berilah anak-anak angkat itu silsilah keturunan dari jalur bapak kandung mereka, karena sesungguhnya hal itu akan lebih adil dalam pandangan Allah. Akan tetapi jika kalian tidak mengenali bapak kandung mereka, maka anak-anak itu menjadi saudara seagama dan penolong kalian. Dan jika kalian menasabkan anak-anak itu bukan kepada bapak kandung mereka secara keliru, maka kalian tidak bersalah. Tapi jika kalian melakukannya dengan sengaja, maka kalian telah berbuat dosa. Allah Maha Mengampuni kesalahan yang tidak kalian sengaja dan Maha Menerima tobat dari dosa yang kalian lakukan dengan sengaja.

Nabi Muhammad lebih berhak untuk memberikan hak perwaliannya kepada orang-orang beriman. Kasih sayang Rasulullah pada mereka melebihi kasih sayang mereka pada diri mereka sendiri. Maka cintailah dan taatilah ia. Istri-istri nabi adalah seperti ibu mereka yang wajib dihormati dan tidak boleh dinikahi sepeninggal nabi. Orang-orang yang terikat dalam hubungan kekerabatan (pertalian darah) lebih utama dari orang-orang beriman lain dan orang-orang muhajirin untuk saling mewarisi dan diwarisi. Ini adalah suatu persoalan yang wajib hukumnya dalam al-Qur'ân. Namun demikian, kalian tidak dilarang untuk memberikan sebagian hak milik kepada orang Mukmin yang membela agama mesipun mereka tidak memiliki hubungan persaudaraan, sebagai suatu bentuk kebajikan. Kalian juga diperbolehkan memberikan harta kalian melalui wasiat. Pewarisan harta bagi para kerabat merupakan hukum yang telah ditetapkan oleh Allah dan tidak dapat berubah.


Yüklə 3,5 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   62   63   64   65   66   67   68   69   ...   101




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin