Bila bintang gemintang telah kehilangan cahaya.
Bila gunung-gunung digerakkan dari tempatnya,
Bila makhluk yang mengandung kehilangan sesuatu yang dikandungnya.
Bila binatang-binatang liar dikeluarkan dari sarangnya untuk dikumpulkan dalam keadaan abai karena suasana panik yang sangat dahsyat.
Bila samudra berubah menjadi lautan api.
Bila roh telah disatukan kembali dengan jasadnya.
Bila anak-anak perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya--sebagai tindakan perkenan untuk diri mereka sekaligus sebagai hujatan bagi orang yang memendam mereka, "Dosa apa yang membuat kalian dibunuh?" Padahal, jelas anak-anak perempuan itu tidak punya kesalahan apa-apa.
Bila anak-anak perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya--sebagai tindakan perkenan untuk diri mereka sekaligus sebagai hujatan bagi orang yang memendam mereka, "Dosa apa yang membuat kalian dibunuh?" Padahal, jelas anak-anak perempuan itu tidak punya kesalahan apa-apa.
Bila lembaran-lembaran catatan perbuatan manusia ditampakkan saat hari perhitungan.
Bila langit tidak lagi berada di tempatnya,
Bila api neraka telah dinyalakan dengan dahsyat,
Bila surga telah didekatkan.
Bila semua peristiwa itu telah terjadi, setiap manusia akan menyadari kebaikan dan dosa yang pernah mereka lakukan.
Aku bersumpah dengan setegasnya, demi bintang yang mulai menampakkan diri saat terbit, dengan cahayanya yang redup.
Yang beredar dan yang berlindung saat terbenam bak kijang yang berlindung di persembunyiannya.
Demi malam yang semakin menipis kepekatannya menjelang pagi,
Demi pagi ketika cahayanya mulai tampak dan anginnya mulai bertiup.
Al-Qur'ân itu benar-benar ucapan utusan Allah yang mulia.
Yang diberi kekuatan dalam menjalankan setiap tugas, yang berkedudukan tinggi di sisi Allah, Sang Pemilik Arasy.
Yang ditaati di alam malaikat, yang jujur dalam menyampaikan wahyu.
Muhammad, yang kalian kenal dan kalian ketahui kecerdasan akalnya, bukanlah orang gila.
Aku bersumpah, bahwa Muhammad telah melihat sendiri Jibril di sebuah ufuk yang menampakkan segala yang mungkin terlihat.
Muhammad bukan orang yang kikir dalam menyampaikan wahyu, yang ceroboh dalam menyampaikan dan mengajarkan wahyu
Wahyu yang turun kepadanya bukanlah perkataan setan yang terlaknat, yang dijauhkan dari rahmat Allah Swt.
Adakah jalan lain yang lebih lurus dari jalan yang tengah kalian lalui?
Kitab suci al-Qur'ân ini tidak lain hanyalah sebuah peringatan dan bahan pelajaran bagi penghuni alam.
Bagi orang yang berkeinginan meniti jalan lurus dan mencari kebenaran
Dan tidak satu pun keinginan kalian bakal terwujud, kecuali jika Allah telah menghendakinya.
[[82 ~ AL-INFITHAR (TERBELAHNYA LANGIT) Pendahuluan: Makkiyyah, 19 ayat ~ Surat al-Infithâr memaparkan peristiwa-peristwa dahsyat yang terjadi pada hari kiamat dengan gaya bahasa yang dapat meyakinkan pembaca akan kesungguhan terjadinya kiamat. Saat itu, setiap orang akan mengetahui segala yang diperbuatnya di dunia. Ayat-ayat yang lain berisi peringatan pada manusia yang menyombongkan diri di hadapan Tuhan--yang telah menjadikannya dan memberinya bentuk paling sempurna di seluruh alam--dan mendustakan hari pembalasan. Ayat-ayat selanjutnya memberikan penjelasan bahwa Allah Swt. mempunyai malaikat yang bertugas sebagai penjaga dan pencatat amal perbuatan manusia. Dikemukakan pula, dalam surat ini, bahwa kenikmatan dan kesenangan hidup akhirat akan didapat oleh orang-orang yang berbuat kebajikan. Sementara orang-orang kafir yang bergelimang dosa akan menemukan kesengsaraan. Mereka akan merasakan api neraka pada hari kiamat, hari ketika seseorang tidak berdaya sedikit pun untuk menolong orang lain. Saat itu segala urusan berada dalam kekuasaan Allah.]] Bila langit terbelah.
Bila bintang dan benda-benda langit lain jatuh berserakan,
Bila seluruh lautan dibuka dengan dihilangkan batasan-batasanya.
Bila kuburan dibongkar sehingga keluarlah orang-orang mati yang ada di dalamnya.
Setiap insan akan mengetahui kebaikan dan keburukan yang telah mereka kerjakan, yang lewat maupun yang kemudian.
Wahai manusia, apa yang membuat kalian tergoda sehingga berani mendurhakai Tuhanmu Yang Maha Pemurah?
Yang menghadirkan dirimu dari ketiadaan ke alam wujud, menciptakan organ-organ tubuh yang dapat kamu manfaatkan, dan menjadikanmu seimbang dan serasi.
Dalam bentuk yang dikehendaki-Nya, Tuhan menjadikanmu. .
Tetapi kalian malah mendustakan pembalasan pada hari kiamat.
Sesungguhnya diri kalian itu diawasi dan dijaga oleh para malaikat yang mulia di sisi Kami, yang mencatat dan membukukan segala perbuatan. Mereka mengetahui kebaikan dan kejahatan yang kalian lakukan.
Sesungguhnya diri kalian itu diawasi dan dijaga oleh para malaikat yang mulia di sisi Kami, yang mencatat dan membukukan segala perbuatan. Mereka mengetahui kebaikan dan kejahatan yang kalian lakukan.
Sesungguhnya diri kalian itu diawasi dan dijaga oleh para malaikat yang mulia di sisi Kami, yang mencatat dan membukukan segala perbuatan. Mereka mengetahui kebaikan dan kejahatan yang kalian lakukan.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan sepenuh hati, kelak akan berada dalam kebahagiaan dan kesenangan yang besar.
Sedangkan orang-orang yang menyalahi perintah Allah akan menjadi penghuni neraka yang membakar. Mereka akan masuk ke dalamnya pada hari pembalasan nanti.
Sedangkan orang-orang yang menyalahi perintah Allah akan menjadi penghuni neraka yang membakar. Mereka akan masuk ke dalamnya pada hari pembalasan nanti.
Mereka tidak akan pernah dikeluarkan dari neraka selama-lamanya.
Kamu tidak mengetahui apakah hari pembalasan itu, sebab persoalan ini berada di luar jangkauan pengetahuan dan akal pikiran.
Tahukah kalian betapa dahsyatnya hari pembalasan?
Pada hari itu tidak seorang pun dapat menolong atau mencelakakan orang lain. Semua urusan pada hari itu hanya ada pada Allah semata.
[[83 ~ AL-MUTHAFFIFIN (ORANG-ORANG YANG CURANG) Pendahuluan: Makkiyyah, 36 ayat ~ Surat al-Muthaffifîn dibuka dengan beberapa ayat yang berisi ancaman sangat keras terhadap orang-orang yang melakukan kecurangan dalam bermuamalat, secara khusus dalam soal timbang- menimbang. Kecurangan itu digambarkan dalam sekelompok orang yang cenderung minta dilebihkan takarannya demi keuntungan pribadi tetapi mengurangi jumlah yang semestinya saat menimbang untuk orang lain. Surat ini mengancam orang-orang yang melakukan hal tersebut bahwa hari pembangkitan dan perhitungan pasti akan terjadi. Selain itu, surat ini juga menegaskan bahwa perbuatan mereka itu tercatat dalam sebuah buku. Hanya orang-orang zalim, bergelimang dosa dan terhalang dari Tuhannya yang berani mendustakan catatan buku itu. Tempat kembali mereka, kelak, adalah nereka Jahanam. Pembicaraan kemudian dialihkan kepada ihwal kalangan manusia yang berbakti kepada Allah dengan memberikan keterangan mengenai apa yang telah mereka lakukan. Disebutkan, misalnya, berbagai kenikmatan yang bakal mereka rasakan dan, sekaligus, ciri-ciri mereka. Disebutkan pula sebuah perbuatan yang mereka perlombakan. Ayat-ayat selanjutnya menggambarkan apa yang dilakukan oleh orang-orang kafir yang jahat terhadap orang-orang Mukmin ketika mereka melihat orang-orang Mukmin atau ketika orang-orang Mukmin itu berlalu di hadapan mereka. Akhirnya, surat ini ditutup dengan janji bahwa orang-orang beriman akan diperlakukan secara adil di hari kiamat. Mereka akan ditempatkan di dalam kehidupan yang penuh kesenangan. Mereka akan memandangi dan mentertawakan orang-orang kafir dari atas dipan-dipan yang indah. Sementara orang-orang kafir itu akan mendapatkan balasan buruk yang setimpal dengan perbuatan mereka di dunia.]] Kehancuranlah bagi orang-orang yang berbuat curang. Yaitu orang-orang yang kalau menerima timbangan dari orang lain selalu meminta ukuran yang pas atau cenderung minta dilebihkan. Akan tetapi, jika menimbang untuk orang lain, mereka berbuat curang sehingga dapat merugikan hak orang lain yang semestinya dipenuhi.
[[83 ~ AL-MUTHAFFIFIN (ORANG-ORANG YANG CURANG) Pendahuluan: Makkiyyah, 36 ayat ~ Surat al-Muthaffifîn dibuka dengan beberapa ayat yang berisi ancaman sangat keras terhadap orang-orang yang melakukan kecurangan dalam bermuamalat, secara khusus dalam soal timbang- menimbang. Kecurangan itu digambarkan dalam sekelompok orang yang cenderung minta dilebihkan takarannya demi keuntungan pribadi tetapi mengurangi jumlah yang semestinya saat menimbang untuk orang lain. Surat ini mengancam orang-orang yang melakukan hal tersebut bahwa hari pembangkitan dan perhitungan pasti akan terjadi. Selain itu, surat ini juga menegaskan bahwa perbuatan mereka itu tercatat dalam sebuah buku. Hanya orang-orang zalim, bergelimang dosa dan terhalang dari Tuhannya yang berani mendustakan catatan buku itu. Tempat kembali mereka, kelak, adalah nereka Jahanam. Pembicaraan kemudian dialihkan kepada ihwal kalangan manusia yang berbakti kepada Allah dengan memberikan keterangan mengenai apa yang telah mereka lakukan. Disebutkan, misalnya, berbagai kenikmatan yang bakal mereka rasakan dan, sekaligus, ciri-ciri mereka. Disebutkan pula sebuah perbuatan yang mereka perlombakan. Ayat-ayat selanjutnya menggambarkan apa yang dilakukan oleh orang-orang kafir yang jahat terhadap orang-orang Mukmin ketika mereka melihat orang-orang Mukmin atau ketika orang-orang Mukmin itu berlalu di hadapan mereka. Akhirnya, surat ini ditutup dengan janji bahwa orang-orang beriman akan diperlakukan secara adil di hari kiamat. Mereka akan ditempatkan di dalam kehidupan yang penuh kesenangan. Mereka akan memandangi dan mentertawakan orang-orang kafir dari atas dipan-dipan yang indah. Sementara orang-orang kafir itu akan mendapatkan balasan buruk yang setimpal dengan perbuatan mereka di dunia.]] Kehancuranlah bagi orang-orang yang berbuat curang. Yaitu orang-orang yang kalau menerima timbangan dari orang lain selalu meminta ukuran yang pas atau cenderung minta dilebihkan. Akan tetapi, jika menimbang untuk orang lain, mereka berbuat curang sehingga dapat merugikan hak orang lain yang semestinya dipenuhi.
[[83 ~ AL-MUTHAFFIFIN (ORANG-ORANG YANG CURANG) Pendahuluan: Makkiyyah, 36 ayat ~ Surat al-Muthaffifîn dibuka dengan beberapa ayat yang berisi ancaman sangat keras terhadap orang-orang yang melakukan kecurangan dalam bermuamalat, secara khusus dalam soal timbang- menimbang. Kecurangan itu digambarkan dalam sekelompok orang yang cenderung minta dilebihkan takarannya demi keuntungan pribadi tetapi mengurangi jumlah yang semestinya saat menimbang untuk orang lain. Surat ini mengancam orang-orang yang melakukan hal tersebut bahwa hari pembangkitan dan perhitungan pasti akan terjadi. Selain itu, surat ini juga menegaskan bahwa perbuatan mereka itu tercatat dalam sebuah buku. Hanya orang-orang zalim, bergelimang dosa dan terhalang dari Tuhannya yang berani mendustakan catatan buku itu. Tempat kembali mereka, kelak, adalah nereka Jahanam. Pembicaraan kemudian dialihkan kepada ihwal kalangan manusia yang berbakti kepada Allah dengan memberikan keterangan mengenai apa yang telah mereka lakukan. Disebutkan, misalnya, berbagai kenikmatan yang bakal mereka rasakan dan, sekaligus, ciri-ciri mereka. Disebutkan pula sebuah perbuatan yang mereka perlombakan. Ayat-ayat selanjutnya menggambarkan apa yang dilakukan oleh orang-orang kafir yang jahat terhadap orang-orang Mukmin ketika mereka melihat orang-orang Mukmin atau ketika orang-orang Mukmin itu berlalu di hadapan mereka. Akhirnya, surat ini ditutup dengan janji bahwa orang-orang beriman akan diperlakukan secara adil di hari kiamat. Mereka akan ditempatkan di dalam kehidupan yang penuh kesenangan. Mereka akan memandangi dan mentertawakan orang-orang kafir dari atas dipan-dipan yang indah. Sementara orang-orang kafir itu akan mendapatkan balasan buruk yang setimpal dengan perbuatan mereka di dunia.]] Kehancuranlah bagi orang-orang yang berbuat curang. Yaitu orang-orang yang kalau menerima timbangan dari orang lain selalu meminta ukuran yang pas atau cenderung minta dilebihkan. Akan tetapi, jika menimbang untuk orang lain, mereka berbuat curang sehingga dapat merugikan hak orang lain yang semestinya dipenuhi.
Tidakkah terdetik dalam hati orang yang curang bahwa mereka akan dibangkitkan pada hari kiamat yang amat dahsyat?
Tidakkah terdetik dalam hati orang yang curang bahwa mereka akan dibangkitkan pada hari kiamat yang amat dahsyat?
Ketika seluruh manusia berdiri tegak memenuhi perintah dan keputusan Tuhan Penguasa alam?
Hindarilah kecurangan dan sadarlah akan hari kebangkitan! Sesungguhnya catatan perbuatan orang-orang yang berdosa tersimpan di dalam Sijjîn.
Tahukah kamu apakah Sijjîn itu?
Sijjîn adalah sebuah buku yang berisi catatan yang ditulis dengan jelas.
Celakalah para pendusta, di saat datang hari kebangkitan dan pembalasan.
Yaitu manusia yang mendustakan hari pembalasan.
Sesungguhnya tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu kecuali orang yang melampau batas dan banyak berbuat dosa.
Jika diperdengarkan kepada mereka ayat-ayat Allah yang berbicara tentang hari pembalasan, mereka berkata, "Itu hanya legenda orang-orang terdahulu."
Hindarilah, wahai orang-orang yang melampaui batas, kata-kata yang kalian lontarkan! Hati orang-orang yang melampaui batas itu telah tertutup oleh sikap kafir dan kemaksiatan yang mereka perbuat.
Para pendusta itu benar-benar terhalangi dari rahmat Allah, lantaran maksiat itu.
Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka.
Lalu dikatakan kepada mereka, sebagai penghinaan, "Siksa yang diturunkan pada kalian saat ini adalah siksa yang di dunia dahulu kalian dustakan kebenarannya."
Sungguh, catatan perbuatan golongan manusia yang berbakti berada dalam 'Illiyyûn.
Tahukah kamu apakah 'Illiyyûn itu?
'Illiyyûn adalah kitab yang tertulis dengan tulisan yang sangat jelas, yang disaksikan dan dijaga oleh malaikat-malaikat yang dekat.
'Illiyyûn adalah kitab yang tertulis dengan tulisan yang sangat jelas, yang disaksikan dan dijaga oleh malaikat-malaikat yang dekat.
Sesungguhnya orang-orang yang berbakti akan berada dalam kehidupan penuh kesenangan di surga. Dari atas dipan, mereka memandangi kenikmatan dan kemurahan yang diberikan Allah.
Sesungguhnya orang-orang yang berbakti akan berada dalam kehidupan penuh kesenangan di surga. Dari atas dipan, mereka memandangi kenikmatan dan kemurahan yang diberikan Allah.
Dari wajah mereka, kamu dapat mengetahui kesenangan hidup yang penuh kenikmatan.
Kepada mereka disuguhkan minuman murni yang tersimpan. Semakin lama disimpan, minuman itu semakin bertambah lezat aromanya. Hendaknya manusia saling berlomba untuk mendapatkan kesenangan seperti itu.
Kepada mereka disuguhkan minuman murni yang tersimpan. Semakin lama disimpan, minuman itu semakin bertambah lezat aromanya. Hendaknya manusia saling berlomba untuk mendapatkan kesenangan seperti itu.
Campuran khamar murni itu bersal dari air tasnîm di dalam surga, sebuah sumber air yang hanya boleh diminum oleh penghuni surga yang didekatkan kepada Allah.
Campuran khamar murni itu bersal dari air tasnîm di dalam surga, sebuah sumber air yang hanya boleh diminum oleh penghuni surga yang didekatkan kepada Allah.
Sesungguhnya orang yang melakukan kejahatan-kejahatan menyangkut agama, dengan nada mengejek, mereka selalu mentertawakan orang-orang yang beriman di dunia.
Ketika orang-orang yang beriman berlalu di hadapan orang-orang yang mengejek itu, mereka saling menggunjing sebagai bentuk ejekan.
Dan mereka merasa sangat puas dengan tindakan itu, ketika kembali kepada kelompok mereka.
Apabila melihat orang-orang beriman, meraka berkata, "Mereka adalah orang-orang tersesat karena mau percaya kepada Muhammad." Padahal tidak ada yang memerintah orang-orang yang mengejek itu untuk memberikan penilaian terhadap orang lain: apakah dia tertunjuki atau tersesat, juga bukan untuk menjadi pengawas bagi perbuatan orang lain.
Apabila melihat orang-orang beriman, meraka berkata, "Mereka adalah orang-orang tersesat karena mau percaya kepada Muhammad." Padahal tidak ada yang memerintah orang-orang yang mengejek itu untuk memberikan penilaian terhadap orang lain: apakah dia tertunjuki atau tersesat, juga bukan untuk menjadi pengawas bagi perbuatan orang lain.
Kelak, di hari pembalasan, orang-orang Mukmin akan berbalik menertawakan orang-orang kafir sebagai balasan atas tidakan serupa yang mereka lakukan terhadap orang-orang Mukmin.
Di atas dipan dan persandaran, orang-orang beriman akan menyaksikan berbagai kenikmatan yang diberikan Allah kepada mereka.
Apakah orang-orang kafir juga akan diberi balasan atas perbuatan mereka di dunia?
[[84 ~ AL-INSYIQAQ (PERISTIWA TERBELAHNYA LANGIT) Pendahuluan: Makkiyyah, 25 ayat ~ Dalam surat al-Insyiqâq ini dijelaskan sebagian tanda kiamat dan tunduknya langit dan bumi pada perintah Allah. Diterangkan pula di sini bahwa manusia akan dipertemukan dengan Tuhan, dan bahwa setiap perbuatan manusia dicatat dalam sebuah kitab yang kelak akan diperlihatkan kepada dirinya. Barangsiapa menerima catatan perbuatannya melalui tangan kanan, maka ia akan dihisab dengan mudah. Sebaliknya, siapa yang menerimanya melalui tangan kiri, maka ia akan meminta perlindungan dari sengatan api neraka. Kemudian, pada ayat selanjutnya, Allah bersumpah demi berbagai fenomena ketuhanan yang sekiranya dapat merebut hati manusia beriman pada hari kiamat. Akan tetapi orang-orang kafir tetap tidak mau beriman, enggan merenungkan dan tunduk pada hukum al-Qur'ân. Surat al-Insyiqâq ditutup dengan pernyataan ancaman bahwa Allah Swt. mengetahui apa saja yang menjadi rahasia mereka. Allah telah menyiapkan bagi orang-orang kafir siksa yang amat memilukan dan menyediakan pahala yang abadi dan tidak akan terputus bagi orang-orang beriman.]] Bila langit terbelah, sebagai pertanda akan hancur.
Mendengar dan mentaati perintah Tuhannya. Dan sudah seharusnya langit mendengar dan taat.
Bila bumi diperluas dengan diratakannya gunung-gunung dan tebing-tebingnya.
Lalu melemparkan orang-orang mati dan apa saja yang terpendam di dalamnya sehingga menjadi kosong.
Menurut perintah Tuhan untuk memperluas kawasan dan mengosongkan isi perutnya. Dan begitulah seharusnya. Apabila peristiwa-peristiwa itu telah terjadi, manusia akan segera menerima balasan amal perbuatan masing-masing.
Wahai manusia, sesungguhnya kamu sangat giat dalam segala usaha demi menggapai tujuan, kemudian semua akan menjumpai Tuhan dengan membawa amal perbuatanmu masing-masing. Selanjutnya Allah akan memberimu balasan atas amal perbuatan itu.
Barangsiapa yang diserahi catatan amal perbuatannya melalui tangan kanan, maka ia akan dihisab dengan mudah dan akan kembali kepada sanak keluarganya yang beriman dengan penuh kebahagiaan
Barangsiapa yang diserahi catatan amal perbuatannya melalui tangan kanan, maka ia akan dihisab dengan mudah dan akan kembali kepada sanak keluarganya yang beriman dengan penuh kebahagiaan
Barangsiapa yang diserahi catatan amal perbuatannya melalui tangan kanan, maka ia akan dihisab dengan mudah dan akan kembali kepada sanak keluarganya yang beriman dengan penuh kebahagiaan
Dan siapa yang menerima catatan amal perbuatannya dengan tangan kiri, dari balik punggungnya, sebagai pertanda penghinaan, maka ia akan berangan-angan bahwa dirinya lebih baik binasa saja, masuk dan terbakar di neraka.
Dan siapa yang menerima catatan amal perbuatannya dengan tangan kiri, dari balik punggungnya, sebagai pertanda penghinaan, maka ia akan berangan-angan bahwa dirinya lebih baik binasa saja, masuk dan terbakar di neraka.
Dan siapa yang menerima catatan amal perbuatannya dengan tangan kiri, dari balik punggungnya, sebagai pertanda penghinaan, maka ia akan berangan-angan bahwa dirinya lebih baik binasa saja, masuk dan terbakar di neraka.
Sesungguhnya dahulu, ketika di dunia, ia hidup penuh kesenangan di tengah-tengah keluarganya tanpa memikirkan akibat perbuatannya.
Ia menduga bahwa dirinya tidak akan kembali kepada Allah untuk dihisab.
Tidak demikian! Ia akan kembali kepada-Nya untuk diperhitungkan amal perbuatannya. Sesungguhnya Tuhannya benar-benar Maha Mengetahui diri dan perbuatannya.
Aku benar-benar bersumpah, demi ufuk yang memerah di waktu senja,
demi malam dengan segala makhluk yang diselubungi kegelapannya, baik manusia, binatang dan sebagainya,
dan demi rembulan di waktu purnama, bahwa kalian benar-benar akan melalui beberapa masa yang semakin lama semakin dahsyat: kematian, kebangkitan dan petaka kiamat.
dan demi rembulan di waktu purnama, bahwa kalian benar-benar akan melalui beberapa masa yang semakin lama semakin dahsyat: kematian, kebangkitan dan petaka kiamat.
Lalu, apakah yang merintangi para pendurhaka itu untuk beriman pada Allah dan hari kebangkitan setelah semua bukti yang memastikan hal itu menjadi jelas?
Apabila mendengar ayat-ayat al-Qur'ân mereka tidak mau tunduk dan bersujud.
Bahkan, lantaran sikap kafir mereka, mereka mendustakan dan menentang kebenaran itu dengan sikap sombong.
Allah Mahatahu apa yang tersembunyi dalam hati mereka.
Maka, beritakan pada mereka akan siksa yang memilukan.
Tetapi, orang-orang beriman dan beramal saleh akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah, yang tak akan terputus atau terhitung.
[[85 ~ AL-BURUJ (GUGUSAN BINTANG) Pendahuluan: Makkiyyah, 22 ayat ~ Di dalam surat al-Burûj terdapat hiburan, sekaligus peringatan, untuk orang-orang beriman, dan ancaman bagi kalangan penentang agama. Surat ini dibuka dengan sumpah Allah Swt. dengan menyebut berbagai bukti kekuasaan-Nya bahwa orang yang menyakiti orang-orang Mukmin akan dijauhkan dari rahmat Allah sebagaimana yang terjadi pada orang-orang sebelum mereka. Ayat-ayat lain secara terperinci menuturkan perlakuan para tiran atas kesewenang-wenangan mereka terhadap orang-orang beriman. Kelak, kedua belah pihak akan menadapat balasannya masing-masing. Dinyatakan pula dengan tegas, dalam surat ini, bahwa kebenaran akan selalu mendapat tantangan sepanjang masa. Disebutkan pula bahwa al-Qur'ân yang merupakan penyokong kebenaran, meski mendapat tantangan amat berat dari pihak pendusta, akan tetap terpelihara dari keraguan karena berada di al-Lawh al-Mahfûzh.]] Aku bersumpah demi langit yang memiliki banyak tempat persinggahan bintang ketika beredar(1). (1) Yang dimaksud dengan al-burûj pada ayat ini adalah gugusan bintang letak bintang yang tampak di langit dalam bentuk yang beragam dan terbagi atas dua belas macam yang masing-masing disebut rasi. Bumi dan benda-benda langit lain akan melewati gugusan-gugusan bintang itu setiap kali berputar mengelilingi matahari. Secara berurutan, nama-nama gugusan bintang yang berjumlah dua belas buah itu adalah sebagai berikut: Aries, Taurus, Gemini, Kanser, Leo, Virgo, Libra, Skorpio, Sagitarius, Kaprikornus, Akuarius dan Pises.
Demi hari yang dijanjikan sebagai saat perhitungan dan pembalasan.
Dan demi semua makhluk yang hadir dan setiap peristiwa dahsyat yang sedang terjadi pada hari itu.
Sungguh Allah telah melaknat orang-orang yang menggali lubang panjang di atas tanah.
Orang-orang yang mempunyai api dengan bahan bakar yang dinyalakan untuk menyiksa orang-orang Mukmin.
Yaitu ketika mereka duduk di sekitar perapian itu sambil menyaksikan orang-orang Mukmin yang disiksa.
Mereka benar-benar menyadari tindakan penyiksaan yang mereka lakukan atas orang-orang beriman.
Mereka menyiksa orang-orang Mukmin hanya karena orang-orang Mukmin itu beriman kepada Allah Yang Mahakuat, yang siksaan-Nya amat ditakuti; Maha Terpuji yang pahala-Nya sangat diharapkan.
Tuhan yang memiliki seluruh kerajaan langit dan bumi. Allah Maha Menyaksikan perbuatan orang-orang Mukmin dan orang-orang kafir dan Dia akan memberikan balasan perbuatan itu.
Sesungguhnya golongan yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang Mukmin, baik laki-laki maupun perempuan, dengan cara menyiksa mereka dengan api kemudian tidak mau berhenti dari perbutan itu, mereka kelak akan masuk neraka jahanam lantaran sikap kafir mereka dan akan dibakar dengan api neraka sebagai balasan yang setimpal atas perlakuan mereka terhadap kaum beriman.
Dostları ilə paylaş: |