Kami telah membinasakan umat-umat sebelum kalian karena kekufuran mereka, ketika rasul-rasul mereka datang kepada mereka dan membawa bukti-bukti nyata yang menunjukkan kebenaran dakwah mereka kepada keimanan. Sesuai dengan ilmu Allah--yang mengetahui bahwa mereka tetap bersikeras dalam kekufuran dan kedurhakaan--mereka tidak akan beriman. Maka ambillah pelajaran, wahai orang-orang kafir Quraisy, bahwa sebagaimana Kami telah membinasakan orang-orang sebelum kalian Kami juga akan memberikan balasan bagi orang-orang jahat dengan membinasakan mereka.
Kemudian Kami menjadikan kalian, wahai umat Muhammad, sebagai khalifah di bumi yang membangunnya setelah orang-orang terdahulu itu, untuk menguji kalian dan menampakkan pada kalian apa yang akan kalian pilih untuk diri kalian--ketaatan ataukah kedurhakaan--setelah kalian mengetahui apa yang terjadi atas orang-orang sebelum kalian.
Dan ketika ayat-ayat al-Qur'ân dari Rasul Kami, Muhammad, telah jelas bagi orang-orang musyrik, orang-orang kafir yang tidak takut kepada azab Allah dan tidak mengharapkan pahala dari-Nya berkata kepada Nabi Muhammad, "Datangkanlah kitab selain al-Qur'ân kepada kami, atau gantilah apa yang tidak kami sukai di dalamnya." Katakanlah kepada mereka, wahai Rasulullah, "Aku tidak mungkin mendatangkannya dan tidak boleh mengganti apa yang ada di dalamnya dari diriku sendiri. Aku hanya mengikuti dan menyampaikan apa yang diwahyukan kepadaku dari Tuhanku. Sesungguhnya aku takut bahaya dan besarnya azab pada hari yang sangat mengerikan, apabila aku melanggar wahyu Tuhanku.
Katakanlah kepada mereka, wahai Rasulullah, "Kalau Allah menghendaki untuk tidak menurunkan al-Qur'ân kepadaku dari sisi-Nya dan tidak menghendaki diriku untuk menyampaikannya kepada kalian, niscaya Dia tidak akan menurunkannya. Aku pun tidak akan membacakannya kepada kalian, dan Dia tidak akan memberitahukannya kepada kalian. Tetapi ternyata al-Qur'ân itu turun. Berarti Allah telah mengutusku dengannya, dan aku membacakannya kepada kalian sebagaimana yang Dia perintahkan. Aku telah tinggal di tengah-tengah kalian dalam waktu yang panjang sebelum aku diutus. Pada saat itu aku belum mendakwahkan ajaran dan belum membacakan sesuatu pun kepada kalian. Pada saat itu, kalian juga telah bersaksi atas sifat kebenaran dan kejujuran yang ada pada diriku. Tetapi kemudian wahyu datang, dan aku diperintahkan untuk membacanya. Maka pikirkanlah semua itu dan ketahuilah serta kaitkanlah antara masa lalu dan masa kini.
Tidak ada yang lebih zalim kepada dirinya daripada orang-orang yang kafir dan membuat-buat kebohongan tentang Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya yang dibawa oleh Rasul-Nya. Sesungguhnya orang kafir tidak akan berhasil dalam perbuatannya. Dia benar-benar rugi besar lantaran kekufuran dan perbuatannya yang membangkitkan kemurkaan Allah itu.
Orang-orang musyrik yang membuat-buat kebohongan tentang Allah dengan kesyirikan itu menyembah berhala-berhala yang batil, yang tidak memberikan mudarat atau manfaat kepada mereka. Mereka berkata, "Berhala-berhala itu akan memberi syafaat kepada kami di sisi Allah di akhirat nanti." Katakanlah kepada mereka, wahai Rasulullah, "Apakah kalian memberitahukan kepada Allah tentang adanya sekutu bagi-Nya, yang tidak Dia ketahui keberadaannya di langit dan bumi. Allah Mahasuci dari sekutu dan dari prasangka serta peribadatan kalian kepada sekutu-sekutu itu."
Pada awal penciptaannya, fitrah manusia itu satu. Kemudian Kami mengutus rasul-rasul kepada mereka untuk memberikan arahan dan petunjuk sesuai dengan wahyu Allah. Tabiat manusia yang berpotensi untuk menerima kebaikan dan keburukan adalah penyebab berkuasanya keburukan, hawa nafsu dan godaan setan kepada sebagian mereka. Oleh sebab itu, mereka berselisih satu sama lain. Kalau bukan karena ketetapan terdahulu dari Tuhanmu dengan menangguhkan perkara orang kafir itu denganmu, Muhammad, serta menangguhkan kebinasaan mereka sampai saat yang telah Dia tentukan, niscaya Dia akan mempercepat kebinasaan dan azab bagi mereka, oleh sebab perselisihan yang terjadi di antara mereka, sebagaimana yang terjadi pada umat-umat sebelum mereka.
Dan orang-orang musyrik itu berkata, "Mengapa tidak diturunkan mukjizat dari sisi Allah kepada Muhammad selain al-Qur'ân, yang dapat memuaskan kami akan kebenaran ajaran yang dibawanya?" Maka katakanlah kepada mereka, wahai Rasulullah, "Sesungguhnya turunnya ayat adalah sesuatu yang bersifat gaib. Tidak ada yang mengetahui hal yang gaib itu kecuali Allah. Apabila al-Qur'ân tidak dapat memuaskan kalian, maka tunggulah keputusan Allah antara aku dan kalian tentang apa yang kalian durhakai. Sesungguhnya bersama kalian, aku termasuk orang-orang yang menunggu."
Di antara tabiat manusia adalah bahwa apabila Kami memberikan nikmat kepada mereka--setelah diri, keluarga dan harta mereka tertimpa kesusahan--mereka tidak mensyukuri Allah atas nikmat yang diberikan kepada mereka setelah kesusahan itu dihilangkan. Bahkan sebaliknya, mereka membalasnya dengan terus mendustakan dan menentang bukti-bukti kekuasaan Allah. Katakanlah, wahai Rasulullah, "Kalau bukan karena ketetapan Allah yang terdahulu untuk menangguhkan kalian sampai waktu yang Dia ketahui, sesungguhnya Allah Mahakuasa untuk membinasakan dan mempercepat siksa kalian. Sesungguhnya Rasul- rasul Kami dari jenis malaikat yang Kami sertakan bersama kalaian mencatat tipu daya kalian dan Dia akan menghisab dan mengganjar kalian."
Allah, yang kalian ingkari nikmat-Nya dan kalian dustakan ayat-ayat-Nya, adalah yang menjadikan kalian mampu berjalan di daratan--baik dengan berjalan kaki maupun berkendaraan--dan di lautan dengan bahtera yang berlayar di atas air, dengan kekuatan angin yang disediakan bagi mereka dan mendorongnya dengan selamat sampai ke tujuan. Hingga apabila kalian merasa tenang dan gembira dengannya, datanglah badai yang membawa gelombang dari segenap penjuru. Kalian merasa yakin bahwa kebinasaan akan segera datang dengan pasti. Dalam kesulitan ini, kalian tidak mendapatkan pelindung kecuali Allah, sehingga kalian berdoa kepada-Nya dengan ikhlas dan penuh keyakinan bahwa tidak ada seorang penolong pun selain Allah. Kalian berjanji akan beriman kepada Allah dan menjadi golongan orang yang bersyukur apabila Dia menolong kalian dari bencana ini.
Lalu, ketika Dia menolong mereka dari kebinasaan yang hampir menimpa, mereka mengingkari janji dan kembali dengan cepat kepada kejahatan sebagaimana keadaan mereka semula. Wahai manusia yang mengingkari janji, sesungguhnya dampak buruk dari kejahatan dan kezaliman kalian akan kembali kepada kalian sendiri. Dan sesungguhnya kenikmatan yang kalian rasakan di dunia adalah kenikmatan duniawi yang fana. Kemudian kepada Allahlah, pada akhirnya, tempat kembali kalian. Dia akan memberikan balasan dari segala perbuatan yang telah kalian lakukan di dunia.
Kehidupan dunia dengan kesenangan dan keelokannya yang berakhir dengan kefanaan, bagaikan air yang turun dari langit, bercampur dengan tumbuhan bumi yang menjadi makanan manusia dan hewan. Tumbuh-tumbuhan itu lalu berbunga dan berbuah sehingga menambah keelokan bumi. Kemudian, ketika hiasan ini telah sampai pada kesempurnaannya dan penduduknya telah menguasai serta mengambil manfaat dari buah dan kebaikannya, tiba-tiba datang keputusan Kami untuk mematikannya. Sehingga Kami jadikan itu semua laksana sesuatu yang telah dipanen, seakan-akan tidak pernah berpenghuni dan tidak pernah menjadi bagus sebelumnya. Maka pada kedua keadaan itu--yaitu keelokan yang menggembirakan manusia kemudian disusul dengan kehilangan dan kemusnahan sebagaimana telah dijelaskan oleh Allah dengan tamsil yang jelas ini--Allah menjelaskan ayat-ayat dan merinci segala hukum dan bukti-bukti yang ada di dalamnya kepada kaum yang berpikir dan berakal(1). (1) Ayat ini menunjuk pada suatu hakikat yang mulai memperlihatkan tanda-tandanya, yaitu bahwa manusia mampu menggunakan ilmu pengetahuan untuk kepentingannya dan dengannya manusia mampu mewujudkan tujuannya. Sehingga apabila hakikat ini telah mendekati kesempurnaannya, dan manusia mengira bahwa dia merasa telah sampai pada puncak pengetahuan, maka ketentuan Allah akan datang.
Allah memanggil hamba-hamba-Nya dengan keimanan dan amal saleh ke surga, tempat yang aman dan damai. Dialah yang memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang benar, yaitu keselamatan, disebabkan kesiapan dan kecondongannya kepada kebaikan.
Orang-orang yang berbuat baik dengan memenuhi seruan Allah, sehingga beriman dan berbuat baik untuk agama dan dunia mereka, akan mendapatkan kedudukan yang mulia di akhirat, yaitu surga. Dan mereka juga mendapatkan tambahan karunia dan kemurahan dari Allah. Wajah-wajah mereka tidak tertutup oleh kesedihan berupa kesusahan dan kehinaan. Mereka itulah penghuni surga yang diberi kenikmatan di dalamnya untuk selama-lamanya.
Dan orang-orang yang tidak memenuhi seruan Allah, lalu mereka kufur dan melakukan kemaksiatan, maka mereka akan dibalas sesuai dengan kejahatan yang telah mereka lakukan. Mereka akan tertutupi oleh kehinaan. Tidak ada pelindung yang dapat menghindarkan diri mereka dari siksa Allah. Wajah mereka menjadi hitam karena kesusahan dan kesedihan, seakan-akan tertimpa oleh kegelapan malam. Mereka itulah penghuni neraka yang akan sengsara di dalamnya untuk selama-lamanya.
Ingatlah, wahai Rasul, betapa dahsyatnya keadaan pada hari di saat Kami mengumpulkan semua makhluk. Kami berkata kepada orang-orang yang menyekutukan Allah dengan sembahan selain Dia, "Berdirilah kalian beserta orang-orang yang kalian jadikan sekutu-sekutu selain Allah, sampai kalian melihat apa yang akan mereka lakukan pada kalian." Lalu terjadilah perpecahan antara orang-orang musyrik dan sekutu mereka. Sekutu-sekutu itu berlepas tangan dari penyembah-penyembah mereka, sambil berkata, "Kami tidak menyeru kalian untuk menyembah kami. Dan kalian juga tidak menyembah kami, tetapi kalian menyembah hawa nafsu kalian sendiri.
Dan cukuplah Allah sebagai saksi dan pemisah di antara kita dengan ilmu dan keputusan-Nya. Sesungguhnya kami jauh dari kalian dan tidak merasakan peribadatan kalian kepada kami."
Di tempat itu, setiap orang mengetahui kebaikan dan keburukan yang telah diperbuatnya, dan menerima balasannya. Dan di tempat itu pula, orang-orang musyrik meyakini keesaan Allah Yang Mahabenar, dan menyalahkan segala yang mereka ada-adakan tentang Allah.
Berserulah, wahai Muhammad, kepada tauhid yang murni, dan katakan, "Siapakah yang memberikan rezeki kepada kalian dari langit dengan menurunkan hujan, dan dari bumi dengan menumbuhkan tumbuh- tumbuhan dan buah-buahan? Dan siapakah yang memberi kalian pendengaran dan penglihatan? Siapakah yang melahirkan kehidupan dari kematian, seperti tumbuh-tumbuhan yang hidup di atas tanah yang mati? Siapakah yang mengeluarkan kematian dari kehidupan, seperti manusia yang kehidupannya ditiadakan? Siapakah yang mengurus dan mengatur segala urusan alam semesta dengan kekuasaan dan kebijaksanaan- Nya?" Mereka pasti akan mengakui--dan mereka tidak mungkin mengingkari--bahwa Allahlah satu-satunya yang melakukan semua itu. Maka katakanlah kepada mereka, wahai Rasul, ketika mereka mengakuinya, "Bukankah suatu kewajiban yang pasti bagi kalian untuk tunduk kepada kebenaran dan takut kepada Allah, Sang Pemilik kerajaan?
Itulah Allah yang kalian akui. Dialah satu-satunya Tuhan kalian yang terbukti ketuhanan-Nya dan wajib untuk disembah, bukan selain-Nya. Tidak ada apa-apa setelah kebenaran dari ketauhidan kepada Allah dan penyembahan kepada-Nya, selain keterjerumusan dalam kesesatan, yaitu berupa penyekutuan Allah dan penyembahan kepada selain Dia. Maka, mengapa kalian berpaling dari kebenaran kepada kebatilan?
Sebagaimana terbukti ketuhanan Allah dan kewajiban untuk menyembah-Nya, terbukti pula ketentuan- Nya atas orang-orang yang keluar dari perintah-Nya dengan membangkang. Ketentuan itu, bahwa mereka tidak akan tunduk kepada kebenaran. Hal ini disebabkan Allah tidak akan memberi petunjuk kebenaran kecuali kepada orang-orang yang berjalan pada jalan-Nya, bukan orang-orang yang membangkang kepada- Nya."
Katakanlah, wahai Rasulullah, kepada orang-orang musyrik itu, "Apakah di antara sembahan-sembahan yang kalian jadikan sekutu-sekutu Allah itu ada yang dapat memulai penciptaan makhluk, kemudian mengembalikannya setelah mati?" Mereka pasti tidak akan mampu menjawabnya! Maka, pada saat itu, katakan kepada mereka, "Allahlah satu-satunya yang memulai penciptaan dari ketiadaan, kemudian menghidupkannya kembali setelah mati. Lalu, mengapa kalian menolak beriman kepada-Nya?"
Katakanlah, wahai Rasul, kepada orang-orang musyrik itu, "Apakah di antara sembahan-sembahan kalian yang telah kalian jadikan sekutu-sekutu bagi Allah itu ada yang dapat membedakan antara kebenaran dan kesesatan, sehingga sekutu selain Allah itu dapat mengarahkan kalian ke jalan yang benar?" Mereka, pasti, tidak akan mampu! Dan bukankah Yang Mahakuasa untuk memberi petunjuk kepada kebenaran lebih utama untuk diikuti dan disembah ketimbang yang tidah mampu memberi petunjuk kepada dirinya--dan tentunya tidak dapat memberi petunjuk kepada selain dirinya--kecuali apabila selain dirinya memberi petunjuk kepadanya? Sekutu-sekutu itu, misalnya, seperti para pemimpin orang-orang kafir, pendeta dan rahib yang telah kalian jadikan sebagai tuhan-tuhan selain Allah. Apakah yang membuat kalian berpaling, sehingga kalian menyekutukan mereka dengan Allah? Apakah keadaan yang mengherankan ini yang membawa kalian untuk mengambil keputusan-keputusan kalian yang aneh itu?
Kebanyakan orang musyrik, dalam akidah mereka, tidak mengikuti apa-apa selain prasangka-prasangka batil yang tidak beralasan. Dan prasangka-prasangka itu--secara umum--tidak berguna sama sekali dan tidak dapat menggantikan keyakinan. Lebih-lebih jika prasangka itu lemah, sebagaimana prasangka orang-orang musyrik itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang dilakukan oleh pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu dan pengikut-pengikut mereka yang bertaklid kepada mereka. Allah akan membalas mereka atas hal itu.
Tidak akan ada satu hal pun dalam al-Qur'ân ini yang memungkinkan untuk dibuat-buat oleh seseorang, karena al-Qur'ân--dengan kemukjizatan, petunjuk dan kecermatannya--tidak mungkin dihasilkan oleh selain Allah. Al-Qur'ân ini tidak lain adalah penegas atas kebenaran yang terkandung di dalam kitab-kitab samawi yang telah diturunkan sebelumnya. Al-Qur'ân juga merupakan penjelas bagi fakta-fakta dan syariat-syariat yang telah ditulis dan ditetapkan. Tidak ada keraguan bahwa al-Qur'ân diturunkan dari sisi Allah. Dan al-Qur'ân adalah mukjizat yang tidak ada seorang pun yang mampu membuat sesuatu yang semisal dengannya.
Akan tetapi, orang-orang musyrik itu berkata, "Muhammad telah membuat-buat al-Qur'ân dari dirinya sendiri!" Katakanlah kepada mereka, wahai Rasul, "Jika al-Qur'ân ini adalah hasil karya manusia, maka datangkanlah satu surat yang semisal dengannya. Mintalah pertolongan kepada orang-orang selain Allah yang kalian kehendaki, jika kalian memang benar menganggap al-Qur'ân adalah hasil karyaku."
Namun, orang-orang musyrik itu segera mendustakan al-Qur'ân tanpa merenungi dan mengetahui apa yang ada di dalamnya. Padahal mereka belum mengkajinya secara langsung dan belum meminta penjelasan dan keterangan hukum-hukumnya kepada selain diri mereka. Dengan cara seperti inilah--mendustakan al-Qur'ân tanpa mengkaji terlebih dahulu--orang-orang kafir terdahulu mendustakan rasul-rasul dan kitab-kitab suci mereka. Maka lihatlah, wahai manusia, akibat dari keadaan orang-orang terdahulu yang mendustakan, yaitu berupa kehinaan dan kebinasaan dengan azab. Inilah ketentuan Allah atas orang-orang yang seperti mereka.
Di antara orang-orang yang mendustakan itu terdapat orang yang akan percaya kepada al-Qur'ân setelah mengetahui apa yang ada di dalamnya dan memperhatikan makna-maknanya. Selain itu, di antara mereka juga terdapat kelompok yang tidak percaya kepadanya dan tidak berubah dari kesesatannya. Allah swt lebih mengetahui orang-orang yang berdusta dan berbuat kerusakan. Dia akan membalas mereka atas apa yang mereka lakukan.
Apabila mereka masih bersikeras mendustakanmu, Muhammad, setelah jelas bagi mereka tanda-tanda kenabianmu, maka katakanlah kepada mereka, "Sesungguhnya aku mendapatkan balasan dari perbuatanku, dan kalian juga mendapatkan balasan dari perbuatan kalian--bagaimana pun bentuknya. Aku akan meneruskan dakwahku. Dari itu, kalian tidak perlu mencela perbuatanku, sebagaimana aku tidak akan mencela perbuatan kalian. Maka lakukanlah apa yang kalian kehendaki, dan Allah akan membalas seluruh perbuatan kita sesuai dengan apa yang kita kerjakan."
Di antara orang-orang kafir itu ada yang mendengarmu, wahai Rasul, ketika kamu menyeru mereka kepada agama Allah. Namun demikian, kalbu mereka telah tertutup untuk mendengar seruanmu. Maka kamu tidak akan dapat memperdengarkan mereka yang tuli itu dan tidak pula dapat memberi mereka petunjuk. Apalagi jika ditambahkan dalam ketulian mereka itu, ketidakpahaman mereka terhadap apa yang kamu katakan.
Di antara mereka ada yang melihatmu dan peduli dengan keadaanmu, sehingga ia dapat melihat bukti- bukti kenabianmu yang jelas. Tetapi, sayang, mereka tidak mau menerima petunjuk kenabian itu. Perumpamaan bagi mereka adalah bagaikan orang buta, dan kamu tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang buta itu. Kebutaan penglihatan adalah seperti kebutaan mata hati, kedua-duanya tidak dapat menerima petunjuk. Orang yang buta tidak dapat menerima petunjuk yang berbentuk materi, dan orang yang sesat tidak dapat menerima petunjuk yang bersifat maknawi.
Sesungguhnya Allah Swt. akan memberikan balasan bagi manusia sesuai dengan perbuatan mereka dengan adil. Dia tidak menzalimi seorang pun dari mereka, tetapi manusialah yang menzalimi diri mereka sendiri dengan memilih kekufuran daripada keimanan.
Berilah peringatan kepada mereka, wahai Rasul, akan hari di mana Kami kumpulkan mereka untuk dihitung, sehingga terbukti kedatangan hari akhir setelah mereka mendustakannya. Mereka sadar kehidupan mereka di dunia terasa seakan-akan hanya sesaat dari siang saja, tidak cukup untuk mengerjakan perbuatan baik sebagaimana mestinya. Mereka saling mengetahui satu sama lain dan saling mencela atas kekufuran dan kesesatan mereka. Orang-orang yang mendustakan hari akhir itu sangat merugi, karena mereka tidak sempat mengerjakan amal saleh di dunia, dan mereka tidak akan beruntung untuk mendapatkan kenikmatan akhirat, disebabkan kekufuran mereka.
Dan apabila Kami perlihatkan kepadamu, wahai Rasul, sebagian dari apa yang Kami janjikan kepada mereka, yaitu berupa kemenanganmu atas mereka dan penimpaan azab atas mereka, atau Kami wafatkan kamu sebelum kamu melihat itu semua, maka sesungguhnya kepada Kami jualah mereka akan kembali untuk dihitung dan diberi balasan. Allah Swt. Mahateliti dan Mahatahu apa yang mereka kerjakan, dan akan memberikan balasan kepada mereka.
Telah datang seorang rasul untuk setiap umat guna menyampaikan seruan Allah. Sebagian mereka ada yang beriman dan sebagian lainnya ada yang mendustakan. Maka apabila telah datang hari pengumpulan, dan Rasul mereka datang dan memberikan kesaksian kekufuran atas orang-orang yang mendustakannya, dan kesaksian keimanan kepada orang-orang yang beriman, maka Allah akan memutuskan di antara mereka dengan keadilan yang sempurna. Maka Dia tidak akan menzalimi seorang pun dalam memberikan balasan bagi orang yang berhak menerimanya.
Orang-orang kafir terus-menerus mendustakan hari akhir, dan meminta untuk disegerakan. Dengan mengejek, mereka berkata, "Kapankah datangnya azab yang kamu janjikan kepadaku, apabila kamu, wahai Rasul, dan orang-orang yang bersamamu memang benar dengan apa yang kalian imani dan kalian serukan itu."
Katakan kepada mereka, Muhammad, "Sesungguhnya aku tidak mampu mendatangkan kebaikan atau keburukan kepada diriku, kecuali dengan kemampuan yang diberikan oleh Allah kepadaku. Maka bagaimana aku mampu mempercepat datangnya siksa? Sesungguhnya setiap umat memiliki ajal yang telah ditetapkan oleh Allah sejak dahulu. Apabila saat itu datang, maka mereka tidak akan dapat menangguhkannya ke saat lain atau menyegerakannya."
Katakanlah kepada orang-orang yang mendustakan dan ingin menyegerakan turunnya azab itu, "Katakanlah kepadaku, apabila azab Allah menimpa kalian siang malam, maka manfaat apakah yang didapatkan oleh orang-orang yang jahat yang penuh dengan dosa itu dengan disegerakannya azab itu.
Apakah sekarang kalian tetap mengingkari azab Allah? Lalu, apabila azab itu telah menimpa kalian, dikatakan kepada kalian dengan ejekan, 'Apakah kalian mempercayainya saat kalian telah mengalaminya, sedangkan sebelumnya, di dunia, kalian--dengan sikap meremehkan dan membangkang-telah meminta untuk disegerakan?'"
Kelak di hari kiamat, orang-orang yang telah menganiaya diri dengan melakukan pengingkaran dan kebohongan, akan dikatakan kepada mereka, "Rasakan oleh kalian azab yang kekal. Yang kalian rasakan ini tidak lain kecuali balasan dari perbuatan-perbuatan yang kalian lakukan di dunia."
Dengan nada mengejek dan mengingkari, orang-orang kafir bertanya kepadamu, Muhammad, apakah al-Qur'ân yang kamu sampaikan, hari kebangkitan dan siksaan yang kamu janjikan itu banar. Katakan kepada mereka, "Ya. Demi kemahabenaran Tuhanku yang menciptakanku, itu semua adalah benar. Kalian tidak akan menang dalam menolak dan mencegah siksaan yang dikehendaki oleh Allah untuk kalian."
Seandainya semua yang ada di bumi ini dimiliki oleh orang-orang yang berbuat syirik dan kufur, mereka tentu akan menjadikannya sebagai tebusan untuk menghadapi siksaan yang mereka saksikan pada hari kiamat. Ketika itu, mereka akan merasakan penyesalan dalam hati karena sudah tak sanggup lagi berbicara dan karena begitu ngerinya menyaksikan siksaan itu. Ketentuan Allah pun dilaksanakanlah, sementara mereka tidak akan dizalimi dalam pembalasan itu, sebab pembalasan itu merupakan akibat dari apa yang mereka telah mereka lakukan.
Hendaknya manusa mengetahui bahwa Allah adalah Pemilik dan Pengendali semua yang ada di langit dan di bumi, dan bahwa janji-Nya adalah benar hingga tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkan-Nya dan menghindar dari balasan-Nya. Tetapi mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia, dan mereka tidak mengetahuinya dengan sbenarnya.
Allah Swt. memberi kehidupan kepada sesuatu yang sebelumnya tidak pernah ada dan mencabutnya kembali. Kepada-Nyalah tempat kembali di akhirat. Tidak ada yang besar bagi-Nya.
Wahai umat manusia, telah datang kepada kalian kitab Allah yang disampaikan melalui rasul-Nya, Muhammad. Di dalamnya terdapat peringatan untuk taat dan beriman serta nasihat untuk melakukan kebajikan dan menjauhi kejahatan. Di dalamnya juga terdapat kisah-kisah orang sebelum kalian agar dapat dijadikan bahan renungan dan juga terdapat anjuran untuk melakukan pengamatan terhadap rahasia- rahasia alam raya, sehingga kalian dapat menyadari keagungan ciptaan-Nya. Selain itu, kitab ini pun mengandung terapi penyakit hati, semisal kemusyrikan dan kemunafikan. Kitab yang diturunkan ini (al-Qur'ân) merupakan pedoman untuk mendapatkan jalan kebenaran. Semua itu adalah rahmat bagi orang-orang Mukmin yang menerimanya dengan baik.
Wahai Rasulullah, katakanlah kepada mereka, "Bergembiralah atas rahmat dan karunia Allah kepada kalian dengan diturunkannya al-Qur'ân dan dijelaskannya syariat Islam. Sungguh hal ini adalah lebih baik dari seluruh kesenangan dunia yang dapat dikumpulkan manusia. Karena ia merupakan santapan rohani dan penyembuh segala penyakit hati."
Katakanlah, wahai Rasul, kepada orang-orang kafir yang diberi sebagian kesenangan dunia, "Cobalah jelaskan kepadaku mengenai rizki yang halal dan baik yang telah Allah berikan kepada kalian. Mengapa kalian menganggap diri kalian pembuat hukum, lalu menghalalkan sebagiannya dan mengharamkan sebagian lainnya tanpa mengacu pada syariat yang Allah tentukan? Sesungguhnya Allah tidak memperkenankan kalian melakukan hal itu, kalian hanya membuat-buat kebohongan kepada Allah ketika melakukan hal itu!"
Apa yang diduga akan terjadi oleh orang-orang yang membuat-buat kebohongan kepada Allah dengan menghalalkan dan mengharamkan sesuatu tanpa dalil di hari kiamat nanti? Sesungguhnya Allah telah memberikan kepada mereka nikmat yang banyak. Dengan karunia-Nya, dihalalkanlah semua itu kepada mereka, lalu diturunkan pula syari'at untuk kebaikan mereka. Akan tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukuri nikmat-nikmat Allah, bahkan mereka membuat-buat kebohongan kepada-Nya.
Dostları ilə paylaş: |