Alquran terjemahan bahasa indonesia



Yüklə 3,5 Mb.
səhifə41/101
tarix26.10.2017
ölçüsü3,5 Mb.
#14093
1   ...   37   38   39   40   41   42   43   44   ...   101

Sedangkan jin, sebelum itu, ketika Kami menciptakan Iblîs yang merupakan asalnya, Kami ciptakan dari api yang panas dan dapat membakar tubuh manusia.

Renungkanlah, wahai Muhammad, asal penciptaan itu ketika Sang Pencipta, Tuhan alam semesta, berkata kepada malaikat, "Aku akan menciptakan manusia dari tanah kering yang dapat mengeluarkan bunyi ketika diketuk. Tanah itu dapat berubah-ubah warnanya.

Setelah Aku sempurnakan penciptaannya, ketika Aku tiupkan roh yang merupakan milik-Ku, bersujudlah kalian kepadanya sebagai penghormatan."

Mereka semua pun sujud tunduk kepada perintah Allah Swt.

Tetapi Iblîs tidak mau bersujud dan merasa sombong. Ia tidak mau bersama-sama malaikat yang tunduk kepada perintah Allah.

Saat itu Allah berfirman, "Wahai Iblîs, apa yang mendorongmu melanggar perintah-Ku dan tidak mau bersama mereka yang patuh dan sujud?"

Iblîs menjawab, "Tak pantas aku bersujud kepada manusia yang Engkau ciptakan dari tanah kering yang dapat bersuara ketika diketuk dan dapat berubah-ubah warnanya."

Allah berkata, "Kalau kamu membangkang dan tidak mau mematuhi-Ku, keluarlah dari surga ini. Kamu terusir dari naungan kasih sayang-Ku dan dari tempat yang terhormat.

Aku telah memutuskan untuk mengusirmu dari kasih sayang dan kemuliaan-Ku sampai hari kiamat, hari perhitungan dan pembalasan. Pada hari itu, kamu dan siapa saja yang mengikutimu akan memperoleh siksa."

Iblîs yang membangkang berkata, "Wahai Sang Pencipta, berikan aku tenggang waktu dan jangan matikan aku sebelum hari kiamat, saat manusia akan dibangkitkan hidup kembali dari kematiannya."

Allah berkata, "Kamu termasuk mereka yang matinya ditangguhkan,

sampai batas waktu yang telah Aku tentukan dan Aku ketahui. Sepanjang apa pun waktu itu, ia tetap terbatas."

Iblîs yang membangkang dan durhaka itu berkata, "Wahai Penciptaku Yang menghidupkan aku. Karena Engkau telah menghendaki aku sesat, maka aku akan menyesatkan anak cucu Adam dengan membuat kejahatan tampak indah bagi mereka. Aku akan selalu berbuat apa saja demi menyesatkan mereka semua.

Tidak akan ada yang dapat selamat dari penyesatan yang aku lakukan kecuali hamba-hamba-Mu yang beribadah dengan ikhlas. Aku tidak mampu menguasai mereka, karena jiwa mereka penuh dengan zikir menyebut asma-Mu.

Keikhlasan hamba-hamba-Mu dalam sikap beragama mereka itu adalah jalan yang lurus yang tidak dapat aku lawan. Aku tak mampu menyesatkan mereka."

Allah berfirman, "Sesungguhnya hamba-hamba-Ku yang tulus murni dan ikhlas dalam sikap beragama itu memang tidak dapat kau sesatkan. Tetapi, orang-orang tersesat yang mengikutimu, jiwa mereka dapat kau kuasai dan kau sesatkan.

Neraka yang kejam dan amat dalam itu adalah siksaan pedih yang disediakan untuk mereka semua.

Neraka yang kejam itu tidak hanya mempunyai satu pintu, tetapi tujuh pintu, karena begitu banyaknya orang yang pantas masuk neraka. Masing-masing pintu itu dikhususkan untuk golongan tertentu. Dan masing-masing golongan mempunyai derajat sendiri-sendiri sesuai kejahatan yang dilakukan."

Itulah balasan orang-orang yang mengikuti setan. Sedangkan orang-orang yang tak dapat digoda setan, karena membuat dinding pemisah antara dirinya dan hawa nafsunya, akan memperoleh berbagai taman dan air yang mengalir.

Kepada mereka, Allah berkata, "Masuklah kalian ke dalam taman-taman surga itu dengan tenang dan aman. Kalian tidak akan takut dan tidak akan pernah merasa sedih selamanya."

Orang-orang yang beriman hidup di dalam kenikmatan itu dengan hati penuh gembira. Sifat dengki telah Kami cabut dari hati mereka. Mereka semua adalah bersaudara bagai satu keluarga yang saling berjumpa dengan wajah penuh ceria dan rasa cinta. Mereka tidak saling membelakangi, sebaliknya, justru saling ingin berjumpa.

Di sana mereka tidak merasa lelah. Itu adalah kenikmatan abadi, dan mereka tidak akan keluar dari dalamnya.

Kabarkanlah, wahai Muhammad, kepada semua hamba-Ku bahwa pengampunan-Ku amat banyak bagi orang yang bertobat lalu melakukan amal saleh. Sampaikan pula bahwa kasih sayang-Ku amat luas.

Sampaikan pula bahwa siksa yang Aku berikan kepada orang-orang yang durhaka dan ingkar benar- benar pedih. Jenis siksaan lain tidak akan terasa pedih jika dibandingkan dengan siksaan itu.

Dalam menerangkan kasih sayang-Ku dan siksa-Ku di dunia, ceritakanlah kepada mereka kisah beberapa malaikat yang bertamu menemui Ibrâhîm.

Katakan kepada mereka, "Ketika tamu-tamu itu menemui Ibrâhîm, ia merasa takut. Para tamu itu berkata, 'Tenanglah dan tidak usah takut. ' Ibrâhîm pun berkata kepada mereka, 'Kami takut karena kalian datang secara tiba-tiba dan bukan pada waktu bertamu yang biasa. Kami tidak tahu apa maksud kalian. '

Malaikat-malaikat itu berkata, 'Jangan takut dan tenangkan dirimu. Kami membawa kabar gembira tentang anak yang Allah anugerahkan kepadamu. Pada masa hidupnya kelak, anak itu akan diberi banyak pengetahuan oleh Allah. '(1). (1) Anak yang dimaksud di sini bukanlah Ismâ'îl a. s., sebab Ismâ'îl sudah dilahirkan sebelum itu kemudian berhijrah bersama ibundanya, Hâjar, ke kota Mekah. Yang dimaksud di sini adalah Ishâq, yaitu putra Ibrâhîm dari istrinya yang lain, Sârah.

Ibrâhîm berkata, 'Bagaimana kalian membawa kabar gembira tentang anak itu, padahal aku sudah tua renta dan tidak kuat lagi! Atas dasar apa kalian memberi kabar yang aneh ini?'

Mereka menjawab, 'Kami memberi kabar gembira ini atas dasar ketetapan yang tidak perlu diragukan lagi. Oleh karena itu, janganlah kamu berputus asa dari kasih sayang Allah. '

Ibrâhîm menjawab, 'Aku tidak akan pernah putus asa dari kasih sayang Allah. Sebab, hanya orang-orang sesat yang tidak mengerti keagungan kekuasaan-Nyalah yang berputus asa dari rahmat-Nya. '

'Kalau kalian memang membawa kabar gembira ini untuk kami,' kata Ibrâhîm melanjutkan, 'apa gerangan yang akan kalian kerjakan selanjutnya, wahai malaikat-malaikat utusan Allah?'

Mereka berkata, 'Kami diutus oleh Allah kepada kaum yang melanggar terhadap hak Allah, nabi-Nya dan hak mereka sendiri. Mereka memang pelaku-pelaku kejahatan. Mereka adalah kaum Lûth. Kami akan menghancurkan mereka.

Tidak akan ada yang dapat menyelamatkan diri dari kejahatan selain keluarga Lûth. Sebab, Allah Swt. telah memerintahkan kami untuk menyelamatkan mereka semua. '

Semua keluarga Lûth diselamatkan kecuali istrinya. Ia tidak mengikuti suaminya, tetapi malah bersama orang-orang kafir yang pantas disiksa."

Ketika para malaikat yang diutus oleh Allah untuk menurunkan azab di negeri Lûth dan pengikut- pengikutnya itu tiba,

Lûth berkata kepada mereka, "Sesungguhnya kalian adalah kaum yang aku ingkari dan hindari karena khawatir kalian membawa malapetaka untuk kami."

Para malaikat berkata, "Jangan takut kepada kami. Kami tidak datang membawa apa yang kamu khawatirkan. Kami datang dengan berita gembira, yaitu turunnya azab kepada kaummu yang telah mendustakanmu dengan meragukan atau mengingkari kebenaran datangnya azab itu.

Kami datang kepadamu dengan membawa sesuatu yang tidak mengandung keraguan, yaitu penurunan azab. Sesungguhnya menepati janji adalah sifat yang kami miliki atas kehendak Allah.

Jika azab turun menimpa mereka, maka berjalanlah kamu dengan membawa keluargamu yang telah ditetapkan selamat, pada akhir malam. Iringilah mereka dari belakang dan jangan ada seorang pun di antara kalian yang menoleh. Teruslah berjalan ke tempat yang diperintahkan."(1). (1) Pada edisi bahasa Arab, tafsir ayat ini hanya berhenti sampai ". . . di akhir malam."

Allah mewahyukan kepada Lûth, "Sesungguhnya Kami telah memutuskan dan menakdirkan bahwa para pelaku kejahatan itu adalah orang-orang yang binasa. Mereka akan diluluhlantakkan di waktu subuh, dan tak seorang pun dari mereka yang tersisa."

Ketika waktu subuh datang, mereka melihat para malaikat dalam bentuk manusia yang elok rupawan. Mereka gembira melihat itu dengan harapan mereka dapat melakukan kejahatan mereka yang keji, yaitu melampiaskan nafsu seksual kepada laki-laki.

Lûth khawatir mereka akan melakukan perbuatan keji mereka. Lalu ia pun berkata, "Mereka itu adalah tetamuku, maka jangan kalian permalukan aku dengan perbuatan keji kalian itu.

Bertakwalah kalian kepada Allah. Janganlah kalian lakukan kekejian itu, dan janganlah kalian mempermalukan aku di hadapan mereka."

Para pelaku kejahatan itu berkata, "Bukankah kami telah melarangmu untuk menjamu seseorang kemudian sekarang kamu mencegah kami melampiaskan keinginan kami kepada mereka?"

Nabi Lûth, sambil mengingatkan mereka cara wajar yang diperbolehkan, berkata, "Ini gadis-gadis desa. Mereka adalah anak-anakku. Kawinilah mereka jika kalian ingin menyalurkan nafsu kalian."

Demi hidupmu, wahai Nabi yang terpercaya, sesungguhnya mereka lengah, seperti orang mabuk, terhadap azab yang akan menimpa mereka. Mereka adalah orang-orang tersesat dan bimbang, tidak mengerti jalan yang akan dilalui.

Sementara mereka dalam keadaan mabuk yang membuat lengah, hati mereka terguncang oleh suara keras yang sangat mengejutkan ketika matahari terbit.

Allah telah melaksanakan ketetapan-Nya dan berkata, "Kami menjadikan bagian atas kota-kota mereka terbalik ke bawah, hancur porak poranda. Mereka Kami hujani dengan tanah yang membatu sehingga rumah-rumah mereka hancur. Meskipun mereka keluar ke tanah lapang, hujan batu itu menghadang mereka. Dengan demikian, mereka dikelilingi oleh azab."

Di dalam azab yang menimpa kaum Lûth itu terdapat bukti nyata yang menunjukkan pertanda yang jelas bahwa Allah telah membuktikan ancaman-Nya. Hal itu hanya dapat dimengerti oleh orang-orang yang mengenali peristiwa dan akibat-akibatnya dari tanda-tandanya.

Bahkan reruntuhan kota ini masih ada, yaitu terletak di jalan yang masih dilalui manusia. Dan orang yang hendak mengambil pelajaran dapat memetiknya.

Keberadaannya di jalan yang jelas dan dilalui manusia merupakan bukti dilaksanakannya janji Allah yang diketahui oleh orang-orang Mukmin yang tunduk kepada kebenaran.

Seperti pendustaan kaum Lûth, penduduk kota yang ditumbuhi pepohonan lebat dan berbuah juga mendustakan rasul mereka. Mereka adalah orang-orang yang benar-benar zalim dalam akidah dan hidup bermasyarakat.

Maka Kami menurunkan murka Kami kepada mereka. Dan bekas-bekas peninggalan mereka terlihat jelas di jalan, hingga memungkinkan orang yang beriman untuk mengambil pelajaran apabila lewat di depan rumah-rumah mereka.

Sebagaimana bangsa-bangsa terdahulu, penduduk Hijr(1) juga mendustakan rasul yang diutus kepada mereka. Dengan perkataan mereka itu, berarti mereka telah mendustakan semua rasul, karena misi mereka adalah satu. (1) Penduduk Hijr adalah bangsa Tsamûd. Hijr itu sendiri adalah sebuah lembah yang terletak di antara Madinah dan Syam. Lihat catatan kaki tafsir surat al-A'râf, ayat 73).

Kami telah menjelaskan bukti-bukti yang menunjukkan kemahakuasaan Kami dan kerasulan Rasul utusan Kami, tetapi mereka memalingkan diri dan tidak mau merenungkannya.

Dulu mereka adalah bangsa yang mempunyai kekuatan dan kebudayaan. Mereka membuat rumah dengan cara memahat gunung-gunung hingga mendapat rasa aman terhadap diri dan harta mereka.

Ketika ingkar, mereka didatangi oleh suara-suara gaduh yang membawa kebinasaan, hingga mereka semua binasa di pagi hari.

Mereka tidak bisa ditolong oleh harta yang telah mereka usahakan dan benteng, dari kebinasaan yang telah menimpa mereka itu.

Kami tidak menciptakan langit, bumi dan segala yang ada di antara keduanya dari kehampaan. Manusia, binatang, tumbuhan, dan benda mati yang ada di antara keduanya telah Kami ciptakan menurut dasar keadilan, kebijaksanaan dan keselarasan yang tidak menghendaki kerusakan yang tidak ada habisnya. Dari itu, hari berakhirnya kejahatan itu pasti akan datang. Tapi maafkanlah orang-orang musyrik, wahai Muhammad, bila hal itu menyangkut masalah keduniaan. Bersabarlah dalam menghadapi kejahatan mereka, karena dakwah yang bijaksana mengharuskan sikap lemah lembut dan senang memaafkan.

Sesungguhnya Allah yang telah menciptakan dan mendidikmu, wahai Rasulullah, adalah banyak ciptaan- Nya dan Dia Maha Mengetahui keadaanmu dan keadaan mereka. Dia pantas untuk kamu serahi urusanmu dan urusan mereka, dan hal-hal yang lebih baik buat kamu dan mereka.

Sungguh Kami telah memberimu, wahai Nabi yang jujur, tujuh ayat dari al-Qur'ân, surat al-Fâtihah, yang selalu kamu baca dalam setiap salat. Di dalamnya terdapat permohonan kepada Kami dan permintaan petunjuk yang sempurna. Juga telah Kami berikan kepadamu seluruh al-Qur'ân yang mengandung mukjizat dan bukti kebenarannya sendiri. Dengan keadaan seperti ini, kamu adalah pihak yang kuat yang pantas untuk memberi maaf.

Wahai Muhammad, janganlah kamu memandang kesenangan dunia yang telah Kami berikan kepada sebagian orang kafir, musyrik, Yahudi, Nasrani dan Majusi itu dengan pandangan iri dan ingin memiliki. Yang Kami berikan kepada mereka itu adalah sangat kecil jika dibandingkan dengan kesempurnaan hubunganmu dengan Kami dan dengan al-Qur'ân yang telah kami berikan. Kamu tidak perlu bersedih karena mereka tetap dalam kesalahan. Bersikaplah rendah hati dan penyayang kepada orang-orang Mukmin yang menyertaimu, karena mereka adalah pembela kebenaran dan kaum yang dekat kepada Allah.

Katakan, wahai Rasulullah, kepada semua orang yang ingkar, "Aku adalah pemberi peringatan tentang azab yang keras dengan bukti-bukti yang akurat dan tidak bisa disaingi.

Seperti peringatan yang telah Kami berikan kepada mereka yang membagi al-Qur'ân menjadi syair, mantra kedukunan, dongeng dan lain sebagainya, kemudian tidak mempercayainya meskipun telah ada bukti yang nyata.

Yang telah menjadikan al-Qur'ân terpecah menjadi bagian-bagian yang terpisah, padahal ia adalah satu kesatuan yang kemukjizatan dan kebenarannya tidak bisa dipecah-pecah."

Jika seperti itu keadaan mereka, maka demi Tuhan yang menciptakan, memelihara dan mendidikmu, Kami sungguh akan memperhitungkan amalan mereka semua pada hari kiamat.

Menghisab mereka atas perbuatan jahat, ingkar dan olok-olok yang telah mereka lakukan.

Maka berdakwahlah dengan terang-terangan dan jangan hiraukan perkataan dan perbuatan orang-orang musyrik.

Orang-orang musyrik yang mengejek seruanmu itu tidak akan bisa mengalahkanmu dan tidak akan bisa menghalangi-halangi dakwahmu.

Penglihatan mereka telah melemah, hingga membuat mereka menjadikan berhala-berhala sebagai sekutu Allah. Tapi mereka akan mengetahui sendiri akibat-akibat kesyirikan mereka itu, pada saat ditimpakan azab yang menyakitkan.

Kami benar-benar mengetahui betapa sakit dan sesaknya hatimu akibat kata-kata syirik, ejekan dan hinaan yang mereka katakan.

Maka apabila kamu merasakan penderitaan itu, bersegeralah menghadap Allah. Masuklah ke dalam golongan orang-orang yang tunduk dan selalu memohon kepada-Nya. Dan jadikanlah salat sebagai penolongmu, karena salat mengandung kesembuhan.

Beristikamahlah dalam beribadah kepada Allah yang telah mencipta dan menjagamu hingga datang sesuatu yang pasti, hari kiamat dan hari yang dijanjikan.



[[16 ~ AN-NAHL (LEBAH) Pendahuluan: Makkiyyah, 128 ayat ~ Surat ini termasuk dalam kelompok surat Makkiyyah, kecuali tiga ayat terakhir yang termasuk dalam surat Madaniyyah. Surat yang terdiri atas 128 ayat ini dimulai dengan penegasan Allah akan ancaman-Nya terhadap orang-orang musyrik dan penjelasan tentang kekuasaan-Nya dalam melaksanakan ancaman itu. Hal ini dibuktikan dengan penciptaan langit dan bumi. Beberapa karunia yang diberikan kepada manusia seperti penciptaan unta, menumbuhkan tanaman dan segala makhluk laut, seperti segala jenis ikan yang bisa dimakan dan mutiara-mutiara yang dapat dijadikan perhiasan juga dijelaskan. Selanjutnya Allah mengisyaratkan konsekuensi dari nikmat yang telah diberikan, yaitu keharusan bersyukur kepada-Nya dan kewajiban menyembah hanya kepada-Nya. Di samping itu, diisyaratkan juga sikap orang-orang musyrik dalam menyambut seruan kepada ajaran tauhid dan pendustaan yang mereka lakukan terhadap al-Qur'ân. Mereka menuduh bahwa al-Qur'ân adalah termasuk dongeng-dongeng dan legenda orang-orang terdahulu. Kemudian, di bagian lain, Allah menunjukkan siksa bagi orang-orang musyrik dan nikmat bagi orang-orang Mukmin pada hari kiamat. Lalu dijelaskan pula mengenai keingkaran orang-orang musyrik terhadap hari kebangkitan. Allah menolak keingkaran mereka dengan menjelaskan kekuasaan-Nya dan menegaskan janji-Nya kepada orang-orang Mukmin dan ancaman-Nya terhadap orang-orang musyrik. Setelah itu Allah mendekatkan gambaran kebenaran hari kiamat melalui kekuasan-Nya kepada mereka dan ketundukan seluruh alam hanya kepada-Nya. Di surat ini, dijelaskan pula bahwa Allahlah yang akan membuka tabir kepalsuan dari keyakinan orang-orang musyrik mengenai kekuasaan tuhan-tuhan yang tidak dapat mendatangkan manfaat dan mudarat sama sekali dan kekeliruan mereka dalam memandang wanita, baik kecil maupun dewasa. Kemudian, dalam surat ini Allah juga menyebutkan kisah beberapa rasul sebelum Muhammad, pelajaran yang harus dipetik dari penciptaan-Nya terhadap segala sesuatu termasuk pelbagai nikmat-Nya kepada manusia, keterpautan rezeki yang membuat orang kaya memiliki kelebihan dari orang fakir, nikmat-nikmat-Nya yang diberikan kepada manusia dalam penciptaan laki-laki maupun perempuan dan keturunan yang dihasilkan dari perkawinan antara keduanya. Lalu Allah memberikan perumpamaan untuk menjelaskan kekuasaan-Nya dan mengajak untuk memperhatikan kehebatan berbagai ciptaan-Nya yang menunjukkan kebesaran Pencipta dan kemurahan nikmat-Nya, serta sikap orang-orang musyrik dalam menerima nikmat-nikmat yang besar itu. Setelah menjelaskan pandangan-pandangan Islam tentang keadilan, tentang pentingnya menjalin hubungan dengan menepati janji, tentang mukjizat al-Qur'ân serta keingkaran dan tuduhan orang-orang musyrik terhadap mukjizat itu, Allah menunjukkan keadaan orang-orang musyrik pada hari kiamat dan bagaimana dahulu mereka menghalalkan dan mengharamkan sesuatu tanpa alasan. Di bagian akhir surat ini disinggung tentang orang-orang Yahudi yang selalu mendekati orang-orang musyrik. Dijelaskan juga bahwa hukuman balasan itu hendaknya sesuatu yang sepadan, dan orang-orang Mukmin hendaknya selalu bersabar, bertakwa dan berbuat baik.]] Yakinilah, hai orang-orang musyrik, bahwa ancaman Allah kepada kalian pada hari kiamat tidak diragukan lagi pasti akan tiba saatnya. Maka janganlah kalian mengolok-olok dengan meminta agar kedatangan itu dipercepat. Mahasuci Allah dari sekutu yang berhak disembah dan dari segala sesuatu yang kalian sekutukan, yaitu tuhan-tuhan yang tidak memiliki kemampuan apa-apa.

Dia menurunkan malaikat dengan membawa wahyu yang menghidupkan kalbu kepada para hamba-Nya yang dipilih untuk menjadi rasul. Para rasul itu diutus untuk memberi peringatan kepada manusia bahwa tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Aku. Maka jauhilah segala apa yang menyebabkan murka-Ku dan yang menjerumuskan kalian kepada siksaan. Hendaknya kalian selalu taat agar terlindung dari siksaan.

Dia menciptakan langit dan bumi sesuai dengan hikmah-Nya. Allah Mahasuci dari sekutu yang bertindak di dalam kerajaan-Nya atau yang pantas disembah seperti Dia.

Setiap manusia diciptakan dari bahan cair, yaitu sperma. Tetapi kemudian manusia itu berubah menjadi seorang yang sangat membantah hakikat dirinya sendiri, tangguh menghadapi lawan dan kuat argumentasinya.

Allah telah memberikan keutamaan kepada kalian, wahai para hamba. Telah diciptakan untuk kalian unta, sapi, kambing, dan anak kambing yang bulu dan rambutnya bisa dipakai untuk menghangatkan badan, dan dagingnya bisa dimakan untuk kelangsungan hidup kalian.

Kalian mendapatkan kesenangan ketika melihat hewan-hewan ternak itu kembali dari tempat penggembalaan dalam keadaan kenyang dan penuh dengan susu, dan ketika kalian pergi ke kebun dan tempat penggembalaan, dengan cepat hewan-hewan itu memakan makanannya.

Binatang-binatang tersebut membawa barang-barang kalian yang berat ke suatu negeri yang tidak bisa kalian capai kecuali dengan susah payah. Sesungguhnya Tuhan yang telah menyediakan semua itu, untuk kenyamanan kalian, Maha Pengasih lagi Mahaluas rahmat-Nya.

Dia telah menciptakan kuda, baghal (peranakan kuda dan keledai) dan keledai untuk menjadi kendaraan kalian dan hiasan yang menyenangkan hati kalian. Allah akan menciptakan sarana transportasi yang tidak kalian ketahui dari segala apa yang ditundukkan Allah untuk manusia jika kalian mau berpikir dan mengerahkan segala potensi yang ada.

Sesuai dengan karunia dan rahmat-Nya, Allah telah menetapkan atas diri-Nya untuk menjelaskan jalan lurus yang mengantarkan kalian menuju kebaikan. Di antara jalan itu ada yang bengkok menyeleweng, tidak menuju kepada kebenaran. Jika Allah berkehendak memberikan petunjuk kepada kalian, tentulah Dia akan menunjuki dan membawa kalian kepada jalan yang lurus. Akan tetapi Dia telah menciptakan akal yang mampu menalar dan kehendak yang dapat mengarahkan. Selanjutnya Dia memberikan kebebasan kepada kalian untuk memilih.

Dialah yang menurunkan air dari langit untuk kalian. Sebagian untuk diminum dan sebagian yang lain untuk menyuburkan tumbuh-tumbuhan. Di tempat tumbuh-tumbuhan itulah kalian menggembalakan hewan ternak kalian agar dapat menjadikannya makanan dan memberi kalian susu, daging dan bulu.

Air yang diturunkan dari langit itu dapat menumbuhkan tanaman-tanaman yang menghasilkan biji- bijian, zaitun, kurma, anggur, dan jenis buah-buahan lainnya. Sesungguhnya di dalam penciptakan hal-hal di atas terdapat tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya dan selalu memikirkan kekuasaan pencipta-Nya.

Allah menundukkan malam dengan menjadikannya sebagai waktu istirahat kalian, dan siang sebagai waktu yang tepat untuk berusaha dan bekerja. Dia juga menundukkan matahari yang membantu kalian dengan kehangatan dan sinarnya, serta menundukkan bulan agar kalian mengetahui jumlah tahun dan hitungan. Bintang-bintang juga ditundukkan dengan perintah Allah, sehingga kalian mendapat petunjuk dalam kegelapan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda dan bukti-bukti bagi kaum yang memanfaatkan akal yang dikaruniakan kepada mereka.

Selain yang telah diciptakan oleh Allah di langit dan disediakan untuk manfaat kalian, Dia juga menciptakan berbagai macam binatang, tumbuhan dan benda di muka bumi untuk kalian. Dalam perut bumi, Dia juga menciptakan bahan-bahan tambang yang beraneka warna, bentuk dan cirinya. Semua itu diciptakan untuk kalian manfaatkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda yang jelas dan banyak bagi kaum yang selalu merenungkan hingga mengetahui kekuasaan Sang Pencipta dan kasih sayang-Nya kepada mereka.

Dialah yang menundukkan lautan untuk melayani kepentingan kalian. Kalian dapat menangkap ikan-ikan dan menyantap dagingnya yang segar. Dari situ kalian juga dapat mengeluarkan permata dan merjan sebagai perhiasan yang kalian pakai. Kamu lihat, hai orang yang menalar dan merenung, bahtera berlayar mengarungi lautan dengan membawa barang-barang dan bahan makanan. Allah menundukkan itu agar kalian memanfaatkannya untuk mencari rezeki yang dikaruniakan-Nya dengan cara berniaga dan cara-cara lainnya. Dan juga agar kalian bersyukur atas apa yang Allah sediakan dan tundukkan untuk melayani kepentingan kalian.

Allah menjadikan di muka bumi gunung-gunung yang kokoh yang menjaga bumi agar tidak goncang. Dijadikan pula sungai-sungai yang dialiri air yang dapat digunakan untuk minum dan menyirami tanaman. Di bumi itu pula Allah menjadikan jalan-jalan terhampar agar kalian dapat melaluinya untuk mencapai tujuan.

Dia menciptakan tanda-tanda penunjuk jalan bagi manusia di bumi. Dalam perjalanan, mereka dapat menjadikan bintang-bintang di langit sebagai petunjuk, bila tidak mengetahui jalan yang harus ditempuh dan tersesat(1). (1) Lihat catatan kaki pada tafsir surat ayat 97, al-An'âm.

Apakah sama--dalam pandangan akal sehat--antara yang mampu dan yang lemah, sehingga Zat yang menciptakan semua itu sama seperti yang tidak mampu menciptakan apa-apa? Apakah kalian buta, hai orang-orang musyrik, akan tanda-tanda kekuasaan Allah, sehingga kalian tidak mengambil pelajaran dan bersyukur kepada-Nya?


Yüklə 3,5 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   37   38   39   40   41   42   43   44   ...   101




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin