Alquran terjemahan bahasa indonesia



Yüklə 3,5 Mb.
səhifə57/101
tarix26.10.2017
ölçüsü3,5 Mb.
#14093
1   ...   53   54   55   56   57   58   59   60   ...   101

Jika anak-anak kalian telah baligh, mereka harus meminta izin terlebih dahulu untuk masuk ke setiap rumah di setiap waktu, seperti halnya orang-orang yang telah balig sebelum mereka. Dengan penjelasan semacam ini Allah menjelaskan kepada kalian ayat-ayat-Nya yang telah diturunkan. Allah swt Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana. Dia mengetahui apa yang bermanfaat bagi hamba-hamba-Nya, memberikan ketentuan hukum yang sesuai dengan keadaan mereka dan akan meminta pertanggungjawaban itu semua.

Wanita-wanita lanjut usia yang tidak berhasrat untuk menikah lagi, tidak berdosa bagi mereka jika tidak terlalu rapat dalam berpakaian dengan tidak menampakkan perhiasan berupa anggota tubuh yang diperintahkan oleh Allah untuk disembunyikan. Meskipun demikian, sikap 'iffah (menjaga diri) mereka untuk menutupnya secara sempurna lebih baik bagi mereka daripada membukanya. Allah Maha Mendengar perkataan mereka lagi Maha Mengetahui segala perbuatan dan niat mereka dan akan membalas itu semua.

Orang-orang yang berhalangan--seperti orang buta, orang pincang dan orang sakit--tidak berdosa untuk makan di rumah anak-anak kalian. Demikian pula kalian, hai orang-orang yang sehat, tidak berdosa melakukan hal itu. Sebab rumah itu adalah juga rumah kalian. Begitu pula tidak berdosa untuk makan di rumah bapak, ibu, saudara laki-laki, saudara perempuan, saudara bapak yang laki-laki, saudara bapak yang perempuan, saudara ibu yang laki-laki dan saudara ibu kalian yang perempuan. Juga tidak berdosa makan di rumah yang dititipkan kepada kalian untuk diurus, atau di rumah kawan-kawan dekat selama tidak ada yang haram dilihat. Semua yang disebutkan di atas dibolehkan jika ada izin dari tuan rumah, baik langsung maupun tidak langsung. Tidak berdosa bagi kalian makan bersama-sama atau sendirian. Jika kalian memasuki suatu rumah, berilah salam kepada penghuninya yang merupakan bagian dari kalian, baik karena pertalian agama maupun karena hubungan kerabat. Mereka sama seperti kalian juga. Salam penghormatan ini adalah salam yang ditetapkan oleh Allah dan diberkati dengan pahala. Dengan cara seperti ini Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya kepada kalian agar dapat menalar nasihat dan hukum yang terkandung di dalamnya, sehingga kalian paham dan kemudian mengerjakannya.

Sesungguhnya orang-orang Mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka tidak meninggalkan Rasul sendirian dalam hal penting yang memerlukan kebersamaan, seperti jihad, kecuali setelah minta izin pergi dan mendapatkan perkenannya. Sesungguhnya orang-orang yang menghargaimu dengan sebenarnya dan mengetahui pentingnya pertemuan, tidak akan pergi kecuali setelah kamu izinkan. Mereka itu adalah orang-orang yang benar dalam keimanan mereka kepada Allah dan rasul-Nya. Jika mereka meminta izin kepadamu untuk memenuhi sebagian keperluan mereka, maka izinkanlah orang yang kamu kehendaki untuk pergi, jika kamu lihat ada tanda-tanda keperluan mendesak yang mengharuskan mereka pergi selagi pertemuan itu tidak mengharuskan mereka berada di situ? Namun demikian, mintakanlah ampunan Allah untuk mereka karena kepergian mereka yang sama sekali tidak pantas itu. Sesungguhnya Allah Mahaluas ampunan dan rahmat-Nya.

Berusahalah menghormati ajakan rasul kepada kalian untuk berkumpul membicarakan persoalan- persoalan penting. Penuhilah seruan itu. Dan jangan kalian jadikan seruan itu seperti seruan sebagian dari kalian yang boleh diremehkan dan ditinggalkan. Jangan kalian pergi kecuali setelah meminta izin dan mendapat perkenannya. Itu pun dalam batas-batas yang ketat dan dalam keadaan yang sangat darurat. Allah swt mengetahui siapa yang pergi tanpa izin dengan sembunyi-sembunyi di antara kerumunan orang yang sulit dilihat oleh rasul. Hendaknya orang-orang yang menyalahi perintah Allah takut akan dihukum oleh Allah--karena kemaksiatan mereka--dengan cobaan berat di dunia seperti kekeringan dan gempa bumi, atau siksa pedih yang memilukan yang telah disediakan di akhirat, yaitu neraka.

Ketahuilah wahai manusia, bahwa hanya Allahlah pemilik kerajaan langit dan bumi beserta isinya. Dia mengetahui kekafiran, ketundukan, kemaksiatan dan ketaatan yang ada pada kalian. Maka janganlah kalian melanggar perintah-Nya. Semua manusia ketika kembali kepada Allah pada hari kiamat akan diberitahukan segala apa yang mereka lakukan di dunia. Dan Dia akan membalas itu semua. Sebab ilmu Allah meliputi itu semua.

[[25 ~ AL-FURQAN (PEMBEDA) Pendahuluan: Makkiyyah, 77 ayat ~ Surat ini memuat 77 ayat. Semuanya diturunkan di Mekkah, kecuali ayat 68, 69, 70 yang diturunkan di Madinah. Surat ini dimulai dengan menerangkan kedudukan al-Qur'ân, luasnya kerajaan Yang telah menurunkannya, yaitu Pemilik kerajaan langit dan bumi. Dengan besarnya kekuasaan Allah, orang-orang musyrik masih saja menyembah berhala-berhala. Mereka mendustakan al-Qur'ân dan menolak risalah nabi Muhammad s. a. w dengan alasan bahwa dia itu manusia yang juga memakan makanan dan pergi ke pasar. Dengan sombong mereka meminta agar malaikat saja yang menyampaikan risalah kepada mereka. Sebenarnya, seandainyapun para rasul itu terdiri atas malaikat--yang tentunya akan berbentuk manusia agar dapat berkomunikasi dengan mereka--maka hal itupun akan tetap samar. Selain itu, mereka pun membantah al-Qur'ân karena diturunkan secara berangsur-angsur. Jawabannya adalah dengan menerangkan hikmah di balik itu semua. Kesombongan mereka masih diikuti oleh contoh-contoh lain yang bisa dilihat dari kasus para rasul dengan kaumnya. Kaum para rasul itu mengikuti hawa nafsu mereka. Maka mereka itu seperti binatang ternak, atau lebih sesat lagi jalannya. Di sini juga disebut beberapa ayat kawniyah yang menunjukkan kesempurnaan dan kekuasaan Allah yang menganjurkan menggunakan nalar dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Surat akhirnya ditutup dengan menyebutkan sifat-sifat orang Mukmin yang membuat mereka menerima tempat mulia di surga dengan diberi salam dan penghormatan.]] Mahasuci Allah dan Mahaberkah dengan segala kebaikannya. Dialah yang menurunkan al-Qur'ân sebagai pembeda antara kebenaran dan kepalsuan kepada hamba-Nya Muhammad saw. agar menjadi pemberi peringatan dan penyampai pesan-pesan-Nya kepada seluruh alam.

Hanya Dialah pemilik kerajaan langit dan bumi. Dia tidak mempunyai anak dan tidak pula ada sekutu bagi-Nya dalam kepemilikan. Dia telah menciptakan segala sesuatu dan memberikan ukuran dan aturan yang sangat cermat kepada masing-masing berupa rahasia-rahasia yang dapat menjamin keberlangsungan tugasnya secara teratur (sistematis)(1). (1) Ilmu pengetahuan modern menyatakan bahwa semua makhluk, dari sisi kejadian dan perkembangan yang berbeda-beda, berjalan sesuai dengan sistem yang sangat teliti dan bersifat konstan. Tidak ada yang mampu melakukan itu kecuali Allah, Zat Yang Maha Pencipta dan Mahakuasa. Dari sisi kejadiannya, sudah jelas bahwa semua makhluk--terlepas dari perbedaan jenis dan bentuknya--terdiri atas kesatuan unsur-unsur yang sangat terbatas jumlahnya, hampir seratus unsur. Dari jumlah itu, baru sembilan puluh unsur di antaranya sudah dikenal saat ini. Sifat-sifat alami, kimiawi dan berat atomnya tumbuh secara berangsur-angsur. Dimulai dengan unsur nomor satu, yaitu hidrogen yang memiliki berat atom 1. Sementara ini yang terakhir ditemukan adalah unsur kesembilanpuluh enam, yaitu unsur urium yang berat atomnya sampai saat ini belum diketahui. Unsur terakhir yang ditemukan berat atomnya adalah uranium yang memiliki berat atom 238,57. Kesatuan unsur-unsur tadi kemudian membentuk sebuah komposisi sesuai dengan hukum yang telah ditetapkan dan tidak akan pernah melenceng. Demikian pula yang terjadi pada tumbuh-tumbuhanan dan hewan. Masing-msing terbagi pada kelompok dan jenis yang berbeda. Sedangkan dalam tahapan perkembangannya, sifat-sifatnya berkembang dari makhluk hidup bersel satu, seperti mikrobat, sampai kepada makhluk hidup yang bersel banyak, seperti manusia yang dapat dikatakan paling sempurna. Setiap jenis memiliki sifat-sifat tertentu yang diwarisi dari generasi ke generasi. Semua itu berjalan menurut hukum dan aturan yang bersifat konstan dan teliti yang menggambarkan secara jelas kebesaran dan kekuasaan Allah Swt. Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan.

Kendati demikian, orang-orang kafir tidak menyembah-Nya, bahkan mereka menjadikan berhala, bintang dan manusia sebagai tuhan-tuhan selain Allah yang selalu mereka sembah. Padahal tuhan-tuhan itu tidak dapat menciptakan sesuatu apa pun, bahkan mereka itu adalah makhluk ciptaan Allah. Mereka juga tidak dapat mencegah datangnya bahaya dan mendatangkan kebaikan untuk diri mereka sendiri, tidak dapat mematikan atau menghidupkan seseorang, dan tidak pula dapat membangkitkan orang mati dari kubur. Setiap yang tidak dapat melakukan itu semua, tidak pantas untuk disembah. Alangkah bodoh orang yang menyembahnya. Yang pantas untuk disembah hanyalah yang mampu melakukan itu semua.

Orang-orang kafir melontarkan tuduhan terhadap al-Qur'ân dengan mengatakan, "Sesungguhnya al-Qur'ân itu adalah suatu kebohongan yang dibuat-buat oleh Muhammad dan diatasnamakan Allah. Untuk mewujudkan itu, Muhammad telah dibantu oleh kelompok lain yang terdiri atas Ahl-al Kitâb". Dengan perkataan semacam ini, orang-orang kafir telah melakukan kezaliman dalam menghukumi dan melakukan permusuhan terhadap kebenaran. Mereka telah mendatangkan kebohongan yang tidak beralasan. Sebab bahasa Ahl al-Kitâb yang mereka katakan telah membantu itu bukan bahasa Arab, sementara al-Qur'ân menggunakan bahasa Arab yang jelas.

Tentang al-Qur'ân, mereka juga mengatakan, "Sesungguhnya al-Qur'ân itu adalah kebohongan orang-orang terdahulu yang mereka tulis di buku-buku mereka. Kemudian Muhammad meminta agar dituliskan kembali untuknya dan dibacakan terus-menerus, pagi dan sore hari, sampai dia hafal betul dan dapat melafalkannya."

Katakan kepada mereka hai Muhammad, "Sesungguhnya al-Qur'ân itu diturunkan oleh Allah yang mengetahui segala rahasia yang tersembunyi di langit dan di bumi. Di dalam al-Qur'ân yang penuh kemukjizatan itu telah tersimpan bukti-bukti bahwa al-Qur'ân itu adalah wahyu Allah Swt. Sesungguhnya Allah Mahaluas ampunan dan rahmat-Nya. Dia memaafkan orang-orang yang berbuat maksiat jika mereka bertobat dan Dia pun tidak menyegerakan hukuman.

Mereka menghina Muhammad dengan mengatakan, "Keistimewaan apa yang membedakan orang yang mengaku dirinya sebagai rasul, padahal dia memakan makanan seperti kita dan berjalan di pasar-pasar untuk mencari penghidupan seperti yang dilakukan manusia lainnya? Kalau dia betul-betul seorang rasul, tentunya Allah akan mencukupi semua itu. Dan tentunya juga dia meminta kepada Tuhannya agar menurunkan seorang malaikat yang akan membantunya memberi peringatan dan bermenyampaikan risalah. Malaikat itu nantinya akan membenarkan dia sehingga kami dapat mempercayainya.

Mengapa dia tidak meminta agar dicukupkan--ketimbang pulang pergi--dengan diberikan perbendaharaan dari langit, sehingga dia dapat memenuhi keperluannya dari situ? Atau, tidakkah dia meminta diberikan sebuah kebun sehingga dia dapat memetik buah-buahannya?" Para pembesar dari orang-orang kafir yang menzalimi diri mereka dengan kekafiran, menghalangi manusia dari beriman kepada Muhammad dan berusaha membuat ragu orang muslim, berkata, "Kalian tidak lain hanya mengikuti orang yang tersihir akalnya. Dia telah berkata melantur yang tidak ada kebenarannya sama sekali."

Perhatikanlah, wahai Nabi, bagaimana mereka telah membuat perumpamaan-perumpamaan yang ditujukan kepadamu. Mereka mengumpamakan kamu seperti orang yang tersihir, orang gila, pembohong dan, dalam kesempatan lain, mereka mengatakan bahwa kamu telah mempelajari al-Qur'ân dari orang-orang non Arab (asing). Dengan begitu sesungguhnya mereka telah sesat dari jalan kebenaran dan bukti- bukti yang benar sehingga tidak menemukan keduanya.

Mahasuci Allah dan Mahaberkah kebaikan-Nya. Dialah yang, jika menghendaki, akan memberimu di dunia sesuatu yang lebih baik dari yang mereka usulkan. Dia akan menyediakan bagimu seperti yang telah dijanjikan untukmu di akhirat. Yaitu kebun-kebun yang banyak yang dialiri sungai-sungai dari celah-celah pepohonannya. Dia juga akan memberimu istana-istana yang megah.

Sebenarnya mereka itu mengingkari semua ayat. Sebab mereka telah mendustakan kebangkitan dan hari kiamat. Untuk itu mereka beralasan dengan mengajukan permintaan-permintaan semacam itu agar dapat memalingkan manusia kepada kepalsuan mereka. Bagi orang yang mendustakan hari kiamat, Kami telah menyiapkan neraka yang menyala-nyala.

Apabila mereka melihat neraka, dan neraka itu melihat mereka dari kejauhan, meraka mendengar desisan apinya yang menyala-nyala, yang siap membinasakan mereka. Perumamaannya seperti nafas yang keluar tersengal-sengal dari dada seseorang yang marah sebagai tanda kesusahan.

Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka--sesuai dengan kejahatan mereka--dalam keadaan tangan terbelenggu di leher, di sana mereka berteriak meminta segera dibinasakan agar cepat terbebas dari pedihnya azab.

Dengan penuh ejekan dan hinaan, dikatakan kepada mereka, "Jangan meminta kebinasaan hanya sekali saja. Tetapi mintalah terus. Kalian pasti tidak akan selamat dari siksaan yang sedang kalian alami. Jenis- jenis siksaan mereka amatlah banyak."

Katakan, hai Muhammad, kepada orang-orang kafir, "Apakah tempat kembali seperti ini, yang dijanjikan untuk orang-orang kafir, merupakan tempat yang baik? Ataukah surga yang kenikmatannya abadi dan telah dijanjikan untuk orang-orang Mukmin yang bertakwa sebagai pahala dan tempat kembali setelah kebangkitan dan perhitungan?"

Di sana mereka akan mendapatkan segala apa yang diingini. Mereka merasakan kenikmatan yang tidak terputus. Kenikmatan itu adalah janji Allah kepada mereka. Mereka meminta janji itu diwujudkan. Maka Allah pun mengabulkan permintaan mereka. Sebab janji Allah tidak akan pernah dipungkiri.

Sebagai suatu peringatan, ingatlah kepada hari di saat Allah mengumpulkan orang-orang musyrik pada hari kiamat untuk dimintakan pertanggungjawaban. Mereka dikumpulkan bersama orang-orang yang mereka sembah selain Allah di dunia seperti 'Isâ, 'Uzair dan para malaikat. Orang-orang yang disembah itu ditanya oleh Allah, "Apakah kalian telah menyesatkan hamba-hamba-Ku dengan menyuruh mereka menyembah kalian? Ataukah mereka yang sesat jalannya dengan memilih untuk menyembah kalian?"

Mereka menjawab, "Mahasuci Engkau. Tidak pantas sama sekali bagi kami untuk mencari penolong dan yang menangani urusan kami selain Engkau. Maka bagaimana mungkin kami mengajak orang lain untuk menyembah selain Engkau? Akan tetapi kekafiran mereka adalah disebabkan nikmat-nikmat yang Engkau berikan kepada mereka. Engkau jadikan mereka dan nenek moyang mereka berlama-lama dalam kesenangan di dunia. Kesenangan itu lalu membuat mereka lalim dan lupa bersyukur dan menyembah hanya kepada-Mu. Karena kezaliman dan kekafiran itulah mereka menjadi kaum yang berhak untuk dibinasakan.

Dikatakan kepada orang-orang musyrik yang menyembah selain Allah, "Sesungguhnya orang-orang yang kalian sembah telah mendustakan apa yang kalian katakan bahwa mereka telah menyesatkan kalian. Saat ini kalian akan mendapatkan siksa. Kalian tidak mempunyai alasan untuk menolak siksaan itu dari kalian. Dan tidak seorang pun yang dapat menyelamatkan kalian dari siksa itu. Hendaknya para hamba tahu bahwa barangsiapa yang berlaku zalim dengan kekafiran dan kesombongan, seperti yang mereka lakukan, maka sesungguhnya Kami akan mengazabnya dengan siksa yang pedih.

Kalaulah orang-orang musyrik itu mencelamu karena kamu memakan makanan dan berjalan di pasar untuk bekerja dan mencari penghasilan, maka itu sebenarnya adalah ketentuan Allah yang berlaku pada rasul-rasul sebelum kamu. Setiap orang yang Kami utus dari mereka selalu memakan makanan dan pulang pergi ke dan dari pasar. Kami jadikan sebagian kalian, wahai manusia, cobaan bagi sebagian yang lain. Para perusak itu selalu berusaha menutupi jalan menuju hidayah dan kebenaran dengan berbagai macam cara. Maka apakah kalian akan bersabar mempertahankan kebenaran kalian, wahai orang-orang Mukmin, dan tetap berpegang teguh pada agama kalian sampai datang pertolongan Allah? Bersabarlah! Allah Maha Mengetahui segala sesuatu dan akan membalas kalian semua sesuai dengan perbuatannya.

Orang-orang yang mengingkari kebangkitan dan tidak memperkirakan balasan perbuatan mereka itu mengatakan, "Mengapa tidak turun malaikat kepada kami untuk mendukungmu atau Tuhan menampakkan dirinya di depan kami untuk memberitahukan bahwa Dia telah mengutusmu?" Sesungguhnya diri mereka telah sombong. Mereka telah melampaui batas dalam kezaliman dan kesombongan mereka.

Pada hari kiamat, mereka akan melihat malaikat seperti yang mereka inginkan. Peristiwa itu justru membuat mereka lari dan bukan menjadi berita gembira. Mereka memohon perlindungan Allah dari para malaikat seperti halnya mereka memohon perlindungan dari segala yang mengejutkan mereka di dunia.

Pada hari kiamat akan Kami beberkan perbuatan mereka yang berbentuk kebaikan dan kebaktian di dunia. Kemudian Kami hapuskan semua itu dan mereka tidak Kami beri pahala. Sebabnya adalah karena mereka tidak beriman. Padahal keimanan itulah yang membuat suatu amal perbuatan dapat diterima.

Para penghuni surga, di hari kiamat, mendapatkan tempat tinggal dan tempat beristirahat yang terbaik. Sebab tempat itu adalah surga yang disediakan untuk orang-orang Mukmin, bukan neraka yang disiapkan untuk orang-orang kafir.

Ingatlah, wahai Nabi, hari ketika langit pecah dan terbuka. Kemudian dari celah-celahnya keluar kabut putih dan secara pasti malaikat turun.

Pada hari itu kepemilikan dan pengakuan manusia menjadi terputus. Kepemilikan saat itu hanya berada di tangan Allah. Hari itu menjadi hari yang sangat sulit bagi orang-orang kafir.

Pada hari kiamat, orang yang menzalimi dirinya dengan kekafiran dan melanggar para rasul menggigit kedua tangannya dengan penuh penyesalan. Dengan berangan-angan mereka berkata, "Aduhai kiranya dulu aku mengikuti para rasul sehingga aku menelusuri jalan menuju surga dan menjauhi jalan menuju neraka."

Dengan nada menyesal karena mengikuti orang-orang yang menyesatkan, mereka berkata, "Aduhai kiranya aku tidak menjadikan Polan sebagai teman yang Engkau jadikan pemimpinku.

Sesungguhnya si Polan itu telah menjauhkan kami dari mengingat Allah dan al-Qur'ân, padahal hal itu sangat mudah bagi kami." Demikianlah setan menaklukkan manusia dan menjerumuskannya ke jurang kehancuran.

Rasulullah mengadukan kesombongan kaumnya yang dia rasakan kepada Allah dengan mengatakan, "Sesungguhnya mereka telah meninggalkan al-Qur'ân dan mencampakkannya. Mereka juga makin menjadi dengan ketaksudian, kesombongan dan permusuhan yang ada pada mereka."

Seperti halnya kami menjadikan kaummu, hai Muhammad, memusuhi dan mendustakanmu, Kami menjadikan untuk setiap nabi seorang musuh dari para pelaku kejahatan yang memusuhi dan menentang seruannya. Allah akan menolongmu dan menunjuki untuk menaklukkan mereka. Cukuplah Allah sebagai pemberi petunjuk dan penolong.

Dengan maksud menghujat al-Qur'ân, orang-orang kafir berkata, " Kenapa al-Qur'ân tidak diturunkan sekaligus?" Sesungguhnya Kami menurunkan al-Qur'ân demikian, secara berangsur-angsur, agar hatimu menjadi teguh karena dapat menghafalnya. Kami membacakan al-Qur'ân melalui Jibril sedikit demi sedikit secara perlahan-lahan.

Setiap kali mereka mendatangkan kepadamu sanggahan-sanggahan yang tidak beralasan, Kami pasti mendatangkan kepadamu kebenaran yang kami jelaskan dengan sebaik-baiknya.

Orang-orang yang mengingkari risalahmu akan diseret ke neraka dengan muka-muka yang menampakkan keterhinaan. Mereka adalah orang-orang yang mendapatkan tempat paling jelek dan orang-orang yang paling sesat jalannya.

Nabi Muhammad saw. dihibur dengan peristiwa-peristiwa yang pernah dialami para rasul terdahulu. Sesungguhnya Kami telah menurunkan Tawrât kepada Mûsâ. Kami tugasi ia untuk menyampaikan risalah Kami. Dan Kami perkuat ia dengan menjadikan Hârûn, saudaranya, sebagai pembantu yang akan menolongnya.

Kemudian Kami berkata, "Pergilah kamu dan saudaramu kepada Fir'aun dan kaumnya." Kami perkuat juga ia dengan mukjizat yang menunjukkan kebenaran. Tetapi mereka tidak percaya pada itu semua dan justru mendustakan Mûsâ. Sebagai akibatnya, Kami membinasakan mereka sehancur-hancurnya.

Demikian pula yang Kami lakukan sebelum Mûsâ terhadap kaum Nûh yang mendustakan rasulnya. Barangsiapa mendustakan seorang rasul, maka sebenarnya dia telah mendustakan semua para rasul. Sesungguhnya Kami telah menenggelamkan mereka dengan badai topan yang dapat dijadikan pelajaran oleh semua manusia. Kami telah menjadikan untuk mereka dan setiap orang musyrik siksa yang pedih di akhirat.

Demikian pula Kami telah menghancurkan 'Ad, Tsamûd dan penduduk al-Rass(1) tatkala mereka mendustakan rasul-rasul mereka. Kami juga telah menghancurkan banyak kaum yang hidup di antara masa kaum Nûh dan 'Ad. Mereka mendapat balasan sebagaimana orang-orang yang zalim. (1) Al-Rass, seperti disebutkan dalam Al-Mufradât karya al-Râghib al-Ashfahânî, berarti 'lembah'. Al-Ashfahânî berdalil dengan sepnggal bait syair: wa hunna al-wâdî al-rass ka al-yad li al-fam. Penduduk al-Rass yang disebutkan pada ayat di atas adalah kaum yang selalu menyembah patung. Kemudian Allah mengutus kepada mereka Nabi Syu'aib a. s. Di dalam al-Qur'ân, kaum Syu'aib terkadang disebut sebagai penduduk Aykah, yang berarti tempat yang dipenuhi pepohonan yang rindang. Terkadang disebut juga dengan penduduk al-Rass, yaitu sebuah lembah yang banyak mengandung kebaikan. Hal itu menunjukkan banyaknya nikmat Allah yang diberikan kepada mereka. Tapi mereka mengingkarinya dan menyembah patung.

Sesungguhnya Kami telah memperingatkan semua kaum tersebut. Kami telah sebutkan kepada mereka beberapa nasihat dan tamsil ibarat yang bermanfaat. Tetapi mereka tidak memetik pelajaran dari situ. Maka Kami timpakan mereka semua dengan azab, dan Kami hancurkan negeri mereka dengan sehancur- hancurnya.

Dalam perjalanan mereka ke Syam, orang-orang Quraisy selalu melewati negeri kaum Lûth yang dihujani dengan hujan yang paling jelek karena membawa bebatuan dari tanah yang terbakar. Apakah mereka tidak memperhatikan negeri itu dan mengambil pelajaran dari musibah yang dialami penduduknya? Mereka tentu telah melihat semua itu, tetapi bukan untuk mengambil pelajaran. Sebab, mereka tidak percaya kepada hari kiamat dan kebangkitan. Mereka pun tidak memperkirakan hari di saat mereka akan dibangkitkan untuk dimintakan pertanggungjawaban.

Jika mereka melihat kamu, mereka menjadikanmu sebagai bahan ejekan dan cacian. Sebagian mereka berkata kepada yang lainnya, "Inikah orang yang diutus oleh Allah kepada kami sebagai rasul yang harus kami ikuti?

Sesungguhnya lelaki itu telah diberikan retorika yang baik dan argumentasi yang kuat sehingga dapat menarik perhatian para pendengar. Dia telah merusak akidah kita sampai-sampai hampir menjauhkan kita dari sembahan-sembahan kita dan mengalihkan kita kepada Tuhannya. Akan tetapi kita tetap teguh pada tuhan-tuhan dan agama kita." Kelak akan Kami jelaskan perkara yang sebenarnya ketika mereka melihat siksa pada hari kiamat. Saat itu mereka akan tahu siapa yang paling sesat.

Apakah kamu melihat, wahai Rasul, kesesatan orang yang mengikuti hawa nafsunya sehingga dia menyembah bebatuan yang tidak dapat mendatangkan bahaya dan manfaat? Akan tetapi kamu diutus hanya sebagai pemberi peringatan dan kabar gembira, bukan untuk memaksa mereka untuk beriman dan mendapat hidayah.

Apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka telah mendengar dengan seksama dan menggunakan akal mereka untuk mendapatkan petunjuk? Sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti perintah mimpi- mimpi kosong mereka. Mereka telah menjadi seperti binatang ternak yang tidak memiliki keinginan sama sekali selain makan, minum dan mengejar kesenangan duniawi. Mereka tidak berfikir apa-apa yang ada di balik itu semua. Bahkan posisi mereka lebih jelek dari binatang ternak. Sebab, binatang ternak tunduk mengikuti tuannya yang menggiring kepada kebaikan dan menjauhkannya dari yang mencelakakannya. Sementara mereka mencampakkan diri mereka kepada kehancuran.

Kami telah memberikan bukti-bukti keesaan Tuhan yang dapat digunakan oleh orang-orang yang mau menggunakan fikiran. Cobalah perhatikan bayang-bayang. Allah telah membentangkannya pada pagi hari dan menjadikannya tenang. Dengan munculnya matahari, bagian bayang-bayang yang terkena sinar menjadi hilang. Maka dengan demikian matahari menjadi bukti adanya bayang-bayang. Kalau tidak karena matahari, niscaya bayang-bayang itu tidak dapat diketahui. Kalau Allah menghendaki, Dia akan menjadikan bayang-bayang itu menyelimuti manusia, sehingga dengan begitu beberapa keperluan manusia menjadi terlewat(1). (1) Ayat ini menyinggung salah satu bukti kekuasaan dan pemeliharaan Sang Pencipta. Panjang dan pendek yang terjadi pada bayangan menunjukkan adanya proses perputaran bumi--baik pada porosnya maupun mengelilingi matahari--dalam posisi miring. Jika dua proses perputaran itu tidak ada, bayangan akan diam, karena matahari hanya menyinari salah satu paroan bumi saja, sedangkan paroan yang lain akan gelap dan malam sepanjang tahun. Akibatnya, keseimbangan suhu udara menjadi rusak dan kehidupan menjadi tidak mungkin. Selanjutnya, hal itu juga bisa terjadi apabila tempo gerak bumi pada porosnya (rotasi) berbanding lurus dengan tempo gerak bumi mengelilingi matahari (revolusi). Dengan demikian, satu hari sama dengan satu tahun. Tidak ada yang dapat melakukan hal seperti itu kecuali Allah, di samping bayangan itu sendiri adalah salah satu karunia Allah. Seandainya Allah menjadikan semua benda menjadi bening atau tembus pandang, maka bayangan tidak akan ada dan kehidupan menjadi tidak mungkin.


Yüklə 3,5 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   53   54   55   56   57   58   59   60   ...   101




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin