Mereka juga berkata sambil memohon pertolongan Allah, "Kami sungguh akan beriman jika Engkau melepaskan kami dari derita kelaparan dan kesempitan rezeki ini."
Bagaimana mereka dapat mengambil pelajaran dan menepati janji untuk beriman setelah siksaan itu dilepaskan, padahal telah datang kepada mereka seorang rasul dengan membawa misi yang jelas disertai dengan mukjizat-mukjizat yang membuktikan kebenarannya. Dan semua itu merupakan pelajaran yang besar.
Kemudian mereka enggan mempercayai rasul yang diperkuat dengan mukjizat-mukjizat yang jelas itu. Mereka bahkan kadang-kadang berkata, secara bohong dan mengada-ada, "Muhammad mendapatkan pelajaran dari manusia biasa," dan pada kesempatan lain berkata, "Muhammad adalah orang yang tidak waras."
Maka, Allah pun menjawab mereka, "Kami akan membebaskan kalian dari siksa itu di dunia. Dan itu amat sedikit. Kelak kalian pasti akan kembali merasakan siksaan lagi."
Ingatlah, wahai Rasulullah, hari ketika Kami menghantam mereka dengan hantaman yang amat keras dan kuat. Dengan hantaman amat keras itu, Kami sungguh-sungguh membalas dendam kepada mereka.
Sebelum orang-orang kafir Mekah, Kami telah menguji kaum Fir'aun dengan mengajak mereka untuk beriman. Mereka didatangi Mûsâ, seorang rasul yang mulia di sisi Allah. Tetapi, kemudian, mereka mengingkarinya dengan congkak. Begitu pula dengan orang-orang musyrik Mekah ini.
Rasul yang mulia itu berkata kepada mereka, "Terimalah dakwahku sebagai bentuk pelaksanaan perintah yang diwajibkan kepada kalian, wahai hamba-hamba Allah. Sebab, aku memang seorang rasul yang diutus khusus untuk kalian. Dan aku benar-benar jujur dalam membawa misi dakwah ini.
Janganlah kalian menyombongkan diri di hadapan Allah dengan mendustakan rasul-Nya. Karena aku datang kepada kalian dengan membawa mukjizat yang jelas, yang menerangkan kebenaran misiku sebagai nabi dan rasul.
Sesungguhnya aku berlindung kepada Sang Penciptaku dan Pencipta kalian dari upaya kalian untuk membunuhku dengan rajam.
Kalau memang kalian tidak mau beriman kepadaku, maka menjauhlah dan jangan sakiti aku."
Mûsâ kemudian memohon kepada Tuhannya dengan mengadukan kaumnya yang sangat ingkar, ketika telah merasa putus asa karena mereka tidak beriman, bahwa dirinya telah melakukan sesuatu yang layak mereka terima.
"Berjalanlah kamu, wahai Mûsâ, bersama orang-orang yang beriman kepadamu pada malam hari secara sembunyi-sembunyi agar mereka tidak mengetahui. Sebab, kalau mereka mengetahui, Fir'aun dan pasukan tentaranya akan mengikuti lalu menangkap kalian.
Biarkan laut itu tetap terbelah setelah kamu pukul dengan tongkat, agar orang-orang yang ingkar itu melaluinya. Mereka pasti akan tenggelam.
Setelah mati ditenggelamkan, mereka meninggalkan banyak taman segar dan mata air yang mengalir.
Tanaman-tanaman yang beraneka ragam dan tempat tinggal yang indah.
Juga, di samping itu, mereka meninggalkan kehidupan menyenangkan yang dahulu mereka nikmati.
Hukuman seperti ini diberikan Allah kepada orang yang melanggar dan tidak menaati perintah-Nya. Kenikmatan yang dahulu mereka rasakan itu diserahkan kepada kaum lain yang sama sekali tidak ada hubungan kerabat dan agama dengan mereka.
Langit dan bumi pun tak bersedih ketka mereka ditimpa siksaan itu, karena mereka memang hina. Mereka tidak diberi tenggang waktu untuk dapat bertobat dan untuk dapat menyadari kesalahannya, sebagai bentuk penghinaan terhadap mereka."
Allah benar-benar telah menyelamatkan Banû Isrâ'îl dari siksaan yang menghinakan mereka.
Allah menyelamatkan mereka dari Fir'aun. Sesungguhnya Fir'aun benar-benar orang yang sombong terhadap kaumnya dan sangat berlebih-lebihan dalam melakukan kejahatan dan kesewenang-wenangan.
Allah bersumpah, "Kami sungguh telah memilih Banû Isrâ'îl, karena Kami mengetahui keberhakan mereka untuk dipilih, di antara kalangan orang-orang berilmu pada zaman mereka. Kami mengutus banyak nabi dari kalangan Banû Isrâ'îl, meskipun Kami mengetahui keadaan mereka yang sebenarnya.
Allah memberikan kepada mereka, melalui Mûsâ, sejumlah bukti yang mengandung ujian yang nyata bagi mereka.
Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan hari kebangkitan itu berkata, "Tidak ada kematian selain kematian yang pertama di dunia. Dan kita sama sekali tidak akan dibangkitkan kembali."
Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan hari kebangkitan itu berkata, "Tidak ada kematian selain kematian yang pertama di dunia. Dan kita sama sekali tidak akan dibangkitkan kembali."
Mereka berkata kepada Rasulullah dan orang-orang Mukmin, "Jika kalian memang orang-orang yang benar dengan klaim kalian bahwa Tuhan akan menghidupkan kembali orang mati untuk dihisab di akheirat, maka mintakanlah kepada Tuhan agar Dia menghidupkan kembali nenek moyang kami yang telah mati."
Apakah orang-orang kafir Mekah lebih kuat, lebih berkuasa dan lebih segalanya, atau kaum Tubba' dan orang-orang sebelum mereka? Orang-orang musyrik kaummu, Muhammad, tidak lebih kuat dari mereka. Mereka yang lebih kuat itu telah Kami musnahkan di dunia akibat sikap kafir dan perbuatan dosa mereka. Maka hendaknya orang-orang musyrik kaummu itu mengambil pelajaran dari mereka.
Allah tidak menciptakan langit dan bumi serta apa saja yang ada di antara keduanya tanpa mengandung hikmah.
Kami tidak menciptakan langit dan bumi kecuali untuk suatu hikmah, dengan aturan yang sangat tepat, yang membuktikan wujud, keesaan dan kekuasaan Kami. Tetapi kebanyakan mereka tidak memperhatikan hal ini dan tidak mengetahui bukti-bukti ini.
Sesungguhnya hari pengadilan antara orang yang berbuat kebenaran dan orang yang berbuat kebatilan adalah waktu yang sudah dijanjikan untuk mereka semua.
Suatu hari ketika seorang kerabat tidak dapat menolak sedikt pun dari azab yang diderita kerabatnya. Begitu juga seorang sekutu terhadap sekutu lainnya. Mereka pun tidak dapat menolong diri sendiri di hadapan Allah.
Tetapi, orang-orang Mukmin yang memperoleh rahmat Allah akan mendapat ampunan dan perkenan- Nya untuk menerima syafaat. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa atas segala sesuatu dan Maha Pengasih terhadap hamba-hamba-Nya yang Mukmin.
Pohon zaqqûm yang terkenal dengan rupanya yang jelek, rasanya yang tidak enak dan baunya yang tak sedap, adalah makanan orang yang banyak berbuat dosa.
Pohon zaqqûm yang terkenal dengan rupanya yang jelek, rasanya yang tidak enak dan baunya yang tak sedap, adalah makanan orang yang banyak berbuat dosa.
Rasanya seperti cairan bahan tambang yang meleleh karena panas, mendidih di dalam perut bagai air yang mencapai puncak titik didih.
Rasanya seperti cairan bahan tambang yang meleleh karena panas, mendidih di dalam perut bagai air yang mencapai puncak titik didih.
Ambillah orang yang penuh dosa ini, wahai penjaga-penjaga jahanam, dan seretlah dengan paksa dan kejam ke tengah-tengah jahanam.
Kemudian tuangkanlah air yang sangat panas di atas kepalanya untuk menambah siksaan dan rasa pedihnya.
Dengan nada mengejek dan menghina, kepada mereka dikatakan, "Rasakanlah siksaan yang pedih ini. Bukankah kamu orang terhormat dan berkedudukan tinggi di kalangan kaummu?"
Siksaan yang kamu rasakan ini adalah benar-benar siksaan yang di dunia dahulu kamu ingkari dan kamu ragukan kejadianya.
Tetapi, orang-orang yang menjaga dirinya dari maksiat dan selalu taat kepada Allah berada di tempat yang tinggi dan aman.
Di dalam surga-surga yang penuh dengan kenikmatan dengan mata air yang mengalir di bawahnya, sebagai suatu penghargaan kepada mereka dengan pemberian nikmat yang amat besar.
Mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal untuk menambah perhiasan mereka. Mereka duduk berhadap-hadapan supaya semakin akrab.
Selain balasan ini, di dalam surga mereka Kami kawinkan dengan bidadari yang putih dan lembut karena kemolekan dan kecantikanya serta matanya yang lebar.
Di dalamnya mereka dapat meminta segala jenis buah-buahan yang mereka inginkan. Mereka terhindar dari rasa sedih, dan kehilangan rezeki
Di sana mereka tidak lagi merasakan mati setelah kematian di dunia ketika ajal mereka datang. Mereka dipelihara Tuhan dari siksa neraka.
Mereka terhindar dari siksaan itu berkat karunia dari kebaikan Sang Penciptamu. Keselamatan dari siksa neraka dan masuknya mereka ke dalam surga merupakan kemenangan yang amat besar.
Kami memberi kemudahan kepadamu, Muhammad, untuk membaca dan menyampaikan isi al-Qur'ân kepada mereka dengan menggunakan bahasa mereka, hanya bertujuan agar mereka dapat mengambil pelajaran lalu mempercayainya dan mengamalkan ajaran yang dikandugnnya.
Maka tunggulah apa yang akan terjadi pada diri mereka. Sesungguhnya mereka pun menunggu apa yang akan terjadi pada dirimu dan dakwahmu.
[[45 ~ AL-JAATSIYAH (YANG BERLUTUT) Pendahuluan: Makkiyyah, 37 ayat ~ Surat ini diawali dengan dua huruf eja, diikuti dengan penjelasan tentang turunnya al-Qur'ân dari sisi Allah yang Mahamulia dan Mahabijaksana, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan bukti- bukti, baik yang bersifat kawniyyah maupun 'aqliyyah, untuk membuktikan kebenaran akidah Islam dan dakwah untuk memeluknya. Pada bagian selanjutnya, surat ini menyinggung dengan menyebutkan nikmat dan karunia Allah yang banyak terhadap hambanya. Orang-orang Mukmin diminta agar memberikan maaf terhadap orang-orang yang ingkar. Hanya Allah semata yang memberikan balasan atas perbuatan sesorang. Nikmat-nikmat itu banyak sekali dikaruniakan kepada Banû Isrâ'îl, sebagaimana yang dipaparkan pada surat ini. Bahwa Allah memberikan kemuliaan terhadap Banû Isrâ'îl dengan nikmat yang banyak. Disebutkan pula bahwa apa saja yang diperselisihkan oleh mereka, akan diperhitungkan Allah pada hari kiamat. Selanjutnya, surat ini membedakan antara orang-orang yang mengikuti kebenaran dan orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya lalu mengingkari hari kebangkitan. Terhadap ayat-ayat al-Qur'ân yang berbicara tentang kemahakuasaan Allah, mereka malah menyikapinya dengan meminta Muhammad untuk menghidupkan kembali leluhur-leluhur mereka. Padahal hanya Allahlah yang mampu menghidupkan dan mematikan. Dia memiliki segala sesuatu. Kelak, pada hari ketika semua orang dikumpulkan di padang Mahsyar, setiap orang akan dipanggil untuk melihat buku catatan amal perbuatannya. Orang-orang Mukmin ketika itu, akan menang dan beruntung. Sedangkan orang-orang yang tidak beriman dan besar kepala akan terhina. Pada ayat-ayat selanjutnya, surat ini kembali berbicara tentang sikap mereka yang mengingkari hari kiamat dan mendustakan bukti-bukti yang menunjukkan datangnya hari kiamat. Selain itu, surat ini juga menyebutkan bahwa Allah melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan datangnya hari kiamat, dan bahwa tempat kembali mereka adalah neraka sebagai akibat sikap mencemoohkan ayat-ayat Allah dan sikap sombong mereka di dunia. Akhirnya surat ini ditutup dengan pujian terhadap Pencipta langit dan bumi yang Mahamulia dan Mahabijaksana.]] Hâ, Mîm. Surat ini diawali dengan dua fonem Arab, sebagimana halnya cara al-Qur'ân dalam mengawali beberapa surat dengan menyebutkan fonem-fonem tertentu, untuk mengisyaratkan betapa orang-orang musyrik tidak mampu membuat sesuatu seperti al-Qur'ân. Padahal, al-Qur'ân sendiri menggunakan huruf dan fonem yang mereka gunakan dalam percakapan mereka sehari-hari.
Al-Qur'ân ini diturunkan oleh Allah yang Mahakuat lagi Mahabijaksana dalam segala aturan dan ciptaan- Nya.
Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi terdapat bukti-bukti yang amat kuat mengenai ketuhanan dan kemahaesaan Allah, yang dipercayai benar oleh orang-orang beriman kepada Allah, melalui fitrahnya yang suci.
Dalam Allah menciptakan kalian, wahai umat manusia, dengan bentuk yang indah dan penciptaan yang sempurna, serta dalam berbagai jenis binatang dengan bentuk dan kegunaannya yang berbeda-beda, benar-benar terdapat bukti yang amat kuat dan jelas bagi kaum yang meyakini melalui perenungan dan pemikiran.
Dan pada perbedaan antara siang dan malam--baik dari segi panjang dan pendeknya, terang dan gelapnya--dengan waktu datangnya yang silih berganti sesuai dengan suatu aturan yang tetap, pada hujan yang diturunkan Allah dari langit sehingga menghidupkan kembali bumi--dengan bermacam-macam tumbuh-tumbuhan--yang telah mati akibat kekeringan, dan pada perputaran angin ke berbagai arah dengan perbedaan suhu dan kekuatannya, semua itu merupakan tanda-tanda amat jelas yang menunjukkan betapa sempurnanya kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir dengan akalnya sehingga memiliki keyakinan yang tulus murni.
Itulah ayat-ayat kawniyyah (kosmis) Allah yang mengandung kebenaran untuk manusia, yang Kami bacakan kepadamu, Muhammad, melalui al-Qur'ân dengan perantaraan malaikat Jibril. Apabila mereka tidak mempercayai ayat-ayat itu, maka perkataan apa lagi setelah firman Allah, yaitu al-Qur'ân, yang akan mereka percaya.
Kehancuran yang dahsyatlah bagi siapa saja yang mengada-ada dengan kebohongan-kebohongan paling buruk terhadap Allah dan bagi orang yang banyak berbuat dosa dengan melakukan perbuatan itu.
Orang yang mengada-ada itu sebenarnya mendengar ayat-ayat Allah yang berbicara tentang kebenaran ketika dibacakan kepadanya. Tetapi kemudian ia tetap bersikap ingkar, menyombongkan diri dan tidak beriman. Ia seolah-olah seperti orang yang tidak pernah mendengar ayat-ayat itu. Oleh karena itu, wahai Muhammad, sampaikanlah "berita gembira"--sebagai penghinaan--bahwa orang itu akan memperoleh azab yang pedih akibat perbuatannya yang memang mengantarkannya kepada siksa itu.
Jika orang yang menyombongkan diri itu mengetahui sedikit tentang ayat Allah, seluruh ayat-ayat Allah dijadikannya sebagai bahan olokan dan hinaan. Orang-orang pendusta yang penuh dengan dosa seperti itu akan memperoleh azab yang menghinakan.
Di belakang mereka, neraka jahanam menunggu. Segala apa yang mereka perbuat di dunia tidak dapat melindungi mereka dari siksaannya. Tuhan-tuhan palsu yang mereka jadikan penolong selain Allah juga tidak mampu melindungi mereka sedikit pun dari siksaannya. Mereka memperoleh siksa yang amat kejam dan menakutkan.
Al-Qur'ân ini merupakan bukti yang sempurna tentang kebenaran yang datang dari sisi Allah. orang-orang yang mengingkari kandungan al-Qur'ân berupa bukti kebenaran Sang Pencipta dan Pembimbing mereka, akan memperoleh siksaan yang paling pedih dari sekian macam siksaan yang ada.
Hanya Allah semata yang, untuk kepentingan kalian, menundukkan lautan agar kapal dapat berlayar membawa kalian dan keperluan-keperluan kalian dengan izin dan kekuasaan-Nya. Juga agar kalian mencari karunia Allah berupa hasil laut dengan mendayagunakan ilmu pengetahuan, perniagaan, peperangan, penunjuk, memburu ikan dan mengeluarkan bejana. Selain itu, juga agar kalian dapat mensyukuri karunia Allah dengan memurnikan sikap beragama hanya kepada-Nya.
Hanya Dia pula yang, untuk maslahat kalian, menundukkan seluruh benda langit yang berupa bintang- bintang yang gemerlapan dan bermacam plenet, dan semua yang ada di bumi berupa tanaman, susu yang banyak, tanah yang subur, air, api, udara, dan padang pasir. Semua itu ditundukkan oleh Allah Swt. untuk menjamin kebutuhan hidup. Nikmat-nikmat yang disebutkan itu merupakan tanda-tanda yang menunjukkan kemahakuasaan Allah bagi orang-orang yang mau merenungkan ayat-ayat itu.
Sampaikanlah, wahai Rasulullah, kepada orang-orang yang beriman kepada Allah dan mereka yang mengikutimu, agar mereka memaafkan orang-orang yang tidak mempercayai adanya hari pembalasan Allah, ketika Dia membalas setiap kaum dengan kebaikan dan yang lain dengan keburukan, sesuai dengan apa yang diperbuat masing-masing.
Barangsiapa yang beramal saleh, maka ia sendiri yang akan memperoleh ganjaran dan pahalanya. Begitu pula, barangsiapa yang berbuat buruk, maka dirinyalah yang akan menanggung dosanya. Setelah itu, kepada Sang Penciptalah kalian akan dikembalikan untuk menerima balasan.
Kami bersumpah, bahwa Kami telah memberikan kitab Tawrât, dengan cakupan hukum yang dikandungnya, dan karunia kenabian yang diilhamkan dari sisi Allah kepada Banû Isrâ'îl. Kami juga telah menganugerahkan mereka berbagai macam kebaikan, dan melebihkan mereka dengan banyak karunia di atas semua makhluk.
Kami pun telah memberi mereka berbagai bukti yang jelas, yaitu ajaran agama mereka. Tetapi, tidak pernah terjadi perselisihan di antara mereka, kecuali setelah mereka diberi pengetahuan tentang hakikat agama dan hukum-hukumnya, karena sikap permusuhan dan dengki di antara sesama mereka. Sesungguhnya Tuhan akan memutuskan pengadilan di antara orang-orang yang berselisih itu kelak di hari kiamat mengenai perkara yang dahulu mereka perselisihkan.
Kemudian, setelah terjadi perselisihan di antara Ahl al-Kitâb itu, Kami menjadikanmu, Muhammad, sebagai seorang utusan yang berada di atas ajaran syariat agama yang jelas yang telah Kami syariatkan kepadamu dan kepada rasul-rasul sebelummu. Maka dari itu, ikutilah syariatmu yang benar dan diperkuat dengan hujah-hujah dan bukti-bukti itu. Janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui jalan yang benar.
Orang-orang yang berbuat kebatilan dan sangat mengharapkan agar kamu mau mengikuti mereka, tidak akan dapat melindungimu sedikit pun dari siksa Allah jika kamu benar-benar mengikuti mereka. Orang-orang yang melampaui batas-batas Allah, masing-masing sungguh menjadi penolong bagi yang lain dalam melakukan kebatilan. Dan Allah akan menjadi penolong bagi orang-orang yang takut kepada-Nya, sehingga mereka tidak akan terpengaruh oleh kejahatan orang-orang zalim.
Al-Qur'ân yang diturunkan kepadamu ini, merupakan bukti yang memperlihatkan kepada manusia agama yang benar, sebagai petunjuk yang membimbing mereka kepada jalan yang baik, dan sebagai karunia bagi kaum yang meyakini adanya pahala dan hukuman Allah.
Apakah orang-orang yang melakukan kejahatan berupa sikap ingkar dan kemaksiatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman kepada Allah dan melakukan amal saleh, sehingga Kami menyamakan mereka dalam hidup dan mati? Alangkah buruknya keputusan mereka itu, jika mereka merasa bahwa mereka sama seperti orang-orang yang Mukmin.
Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan penuh hikmah dan aturan, supaya bukti-bukti mengenai ketuhanan dan kemahakuasaan Allah menjadi tampak jelas. Selain itu, juga supaya setiap jiwa diberi balasan atas kebaikan dan kejahatan yang dilakukannya. Balasan mereka tidak akan dikurangi sedikit pun.
Tidakkah kamu memperhatikan, wahai Rasulullah, orang yang menyembah hawa nafsunya, tunduk dan patuh kepadanya, dan ia sesat dari jalan kebenaran, padahal ia mengatahui jalan kebenaran itu, dan Allah telah menutup pendengarannya, sehingga tidak dapat menerima nasihat, dan menutup hatinya, sehingga tidak mau meyakini kebenaran, serta menutup penglihatannya, sehingga tidak dapat melihat suatu peringatan? Siapakah yang dapat memberinya petunjuk setelah Allah berpaling darinya? Apakah kalian tidak memperhatikan sehingga tidak dapat mengambil pelajaran?
Orang-orang yang mengingkari hari kebangkitan berkata, "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita hidup dan mati. Tidak ada kehidupan lain setelah kematian dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa." Perkataan mereka itu tidak berdasar pada ilmu dan keyakinan, tetapi hanya berdasarkan dugaan dan sangkaan belaka.
Dan jika dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah sebagai bukti nyata akan kekuasaan-Nya terhadap hari kebangkitan, maka--untuk lari dari kebenaran--mereka hanya bisa mengatakan, "Hidupkanlah kembali nenek moyang kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar dalam mendakwakan terjadinya hari kebangkitan!"
Katakanlah kepada mereka, wahai Muhammad, "Allah telah menghidupkan kalian di dunia dari ketiadaan, kemudian mematikan kalian ketika ajal menjemput, setelah itu akan mengumpulkan kalian pada hari kiamat nanti. Pengumpulan itu tidak diragukan lagi. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui kekuasaan Allah terhadap hari kebangkitan, karena mereka telah berpaling dan tidak mau memikirkan bukti- bukti akan terjadinya hari itu. Dan Tuhan yang mampu melakukan hal itu, tentu juga mampu menghadirkan nenek moyang kalian.
Hanya Allahlah yang memiliki, menciptakan, menguasai dan mengatur langit dan bumi. Dan pada hari kiamat nanti, orang-orang yang mengikuti kebatilan akan merugi.
Pada hari kiamat nanti kamu akan melihat penganut tiap-tiap agama duduk berlutut karena dahsyatnya suasana dan bersiap-siap memenuhi panggilan. Tiap-tiap umat akan dipanggil untuk menerima catatan amal perbuatannya masing-masing, dan dikatakan kepada mereka, "Hari ini kalian akan mendapatkan balasan apa yang telah kalian lakukan di dunia."
Dan dikatakan kepada mereka, "Inilah kitab Kami yang berisi catatan semua amal perbuatanmu dan yang telah kalian ambil dengan tangan kalian, akan menuturkan kepada kalian dengan benar apa yang telah kalian lakukan. Sesungguhnya Kami telah menyuruh malaikat mencatat, supaya Kami dapat membuat perhitungan terhadap apa yang kalian lakukan.
Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, akan dimasukkan oleh Tuhan ke dalam surga- Nya. Balasan itu adalah keberuntungan yang nyata.
Sedangkan orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasul-Nya, maka, dengan nada mencela, akan dikatakan kepada mereka, "Apakah belum ada rasul-rasul Kami yang datang dan ayat-ayat Kami yang dibacakan kepada kalian, sehingga kalian enggan menerima kebenaran, dan kalian menjadi kaum yang kafir?"
Ketika Rasulullah berkata, "Sesungguhnya janji Allah untuk memberi balasan adalah benar, dan hari kiamat pasti datang," kepada kalian, wahai orang-orang yang mengingkari hari kebangkitan, kalian menjawabnya dengan mengatakan, "Kami tidak tahu apakah hari kiamat itu? Kami hanya menduga-duga dan tidak yakin bahwa hari itu akan datang."
Dan tampaklah keburukan amal perbuatan orang-orang kafir itu. Lalu diturunkan kepada mereka balasan memperolok-olok ayat-ayat Allah.
Dengan nada mencela, hari itu akan dikatakan kepada orang-orang musyrik, "Hari ini Kami membiarkan kalian di dalam siksa sebagaimana kalian dahulu lupa membekali diri dengan ketaatan dan amal saleh untuk bertemu dengan Tuhanmu pada hari ini. Dan neraka adalah tempat kalian dan kalian sekali-kali tidak memperoleh penolong yang dapat menyelamatkan kalian dari siksaan api neraka.
Itulah azab yang menimpa diri kalian, karena kalian ingkar dan mengolok-olok ayat-ayat Allah dan tertipu oleh kehidupan dunia." Hari ini tidak ada seorang pun yang dapat mengeluarkan mereka dari siksa api neraka, dan mereka pun tidak diminta untuk memohon perkenan Tuhan dengan meminta maaf.
Dari itu, hanya bagi Allahlah, Pencipta langit dan bumi serta semua makhluk segala puji. Sebab sifat- sifat ketuhanan inilah yang membuat Allah berhak dipuji atas segala nikmat.
Dan hanya bagi-Nya pulalah keagungan dan kekuasaan di langit dan bumi. Dia Maha Perkasa yang tidak terkalahkan dan Maha Bijaksana yang tidak pernah salah dalam menetapkan hukum-hukum-Nya.
[[46 ~ AL-AHQAF (BUKIT-BUKIT PASIR) Pendahuluan: Makkiyyah, 35 ayat ~ Surat ini berbicara tentang turunnya al-Qurân dari sisi Allah, kewajiban beriman kepada al-Qur'ân, Nabi Muhammad saw. dan kepada hari kiamat. Selain itu, surat ini juga menggugah kita untuk dapat mengambil pelajaran dari musibah yang menimpa orang-orang terdahulu yang tidak mematuhi Allah dan rasul-Nya, berbakti kepada kedua orangtua dan menjaga hak-haknya. Pada bagian selanjutnya, surat ini memaparkan kisah sekelompok jin yang mendengar ketika al-Qur'ân dibaca dan saling menasihati satu sama lain untuk diam mendengarkannya, lalu mereka mendapatkan bahwa al-Qur'ân membenarkan apa yang dibawa oleh rasul-rasul sebelum Muhammad, memberi petunjuk kepada kebenaran dan jalan yang lurus, maka mereka beriman kepadanya dan menyeru kaumnya untuk beriman pula. Akhirnya surat ini ditutup dengan seruan kepada Nabi Muhammad saw. untuk selalu sabar atas sikap orang-orang yang mendustakannya, karena hal itu juga dialami oleh rasul-rasul ulul azmi (ulû al-'azm) sebelumnya.]] Surat ini diawali dengan menyebut dua fonem Arab, hâ dan mîm, seperti beberapa surat lain dalam al-Qur'ân yang juga diawali dengan sejumlah fonem seperti ini.
Dostları ilə paylaş: |