Bab I : bentangan rezeki-mu kusambut dengan ikhtiyar



Yüklə 0,51 Mb.
səhifə2/5
tarix26.10.2017
ölçüsü0,51 Mb.
#14084
1   2   3   4   5

Dari penjelasan di atas dapatlah disimpulkan bahwa inti pokok yang terkandung pada Q.S. Quraisy adalah peringatan Allah swt. kepada orang-orang Quraisy tentang nikmat-nikmat yang telah diberikan Allah kepada mereka. Karena itu mereka diperintahkan untuk menyembah Allah semata dan tidak menyekutukan dengan sesuatupun.




  1. Kandungan Q.S. al- Insyirah

Surat al- Insyirah terdiri dari 8 ayat dan tergolong surah Makkiyah. Surah al-Insyirah ini merupakan tasliyah ( penghibur ) bagi Nabi Muhammad saw. Adapun isi kandungannya sebagai berikut :

Ayat 1, Allah menyatakan kepada nabi Muhammad SAW, dengan peryataan bahwa sesungguhnya Kami telah melapangkan dadamu dan Kami memberikan cahaya sehingga dadamu menjadi lapang dan luas.

Ayat 2-3, Allah telah meringankan beban nabi Muhammad, maksud beban di sini ialah kesusahan-kesusahan yang diderita nabi Muhammad saw

dalam menyampaikan risalah.

Ayat 4, Allah memberikan penghargaan kepada nabi Muhammad atas kesabarannya dalam melaksanakan risalah dakwah.

Ayat 5-6, Allah menyatakan bahwa disetiap kesulitan akan datang kemudahan. Allah menyampaikan hal tersebut untuk memberi motivasi kepada nabi muhammad dan hamba- hamba-Nya bahwa tidak ada kesulitan yang tidak teratasi selama manusia memiliki semangat untuk keluar dari kesulitan dan selalu bertawakkal kepada Allah.

Ayat 7, Allah mengingatkan kepada nabi Muhammad dan umatnya agar tidak cepat puas dengan hasil usahanya dan mengingatkan apabila telah menyelesaikan suatu urusan maka segeralah untuk menyelesaikan urusan yang lain.

Ayat 8, Allah mengingatkan kepada nabi Muhammad dan umatnya agar senantiasa bersandar dan mohon pertolongan hanya kepada Allah.



KEMBANGKAN PIKIRANMU

D


  1. Berdiskusilah

Dengan memahami materi di atas, ada dua hal yang perlu kalian diskusikan dengan temanmu.

  1. Berkelompoklah 5 orang dengan tertib!

  2. Diskusikan hal-hal berikut dengan saling menghargai pendapat teman!

  3. Tuliskan hasil diskusimu dan serahkan ke bapak/ibu guru!

BAHAN DISKUSI

1

Dalam surah al- Jumu’ah ayat 10 tentang spirit Allah dalam mencari rezeki disebutkan “ketika kita telah selesai mengerjakan salat maka bertebaranlah di muka bumi”. Ini memerintahkan kepada kita untuk senantiasa produktif, mampu memanfaatkan waktu dan tidak bermalas-masalasan dalam menggapai rezeki Allah, bagaimana pendapatmu? Agar bisa produktif apa yang harus kamu persiapkan?


BAHAN DISKUSI

2

Allah mengingatkan kepada nabi Muhammad dan umatnya agar tidak cepat puas dengan hasil usahanya dan mengingatkan apabila telah menyelesaikan suatu urusan maka segeralah untuk menyelesaikan urusan yang lain, bagaimana tanggapan Rasulullah dengan pernyataan Allah tersebut? Nilai-nilai karakter apa yang dapat kalian kembangkan dari pernyataan Allah tersebut?





  1. Memperluas Wawasan

Tahukah kalian, bahwa reziki Allah itu tidak terbatas hanya pada materi saja? macam-macam rezeki Allah itu ternyata sangat luas, manusia diperintahkan untuk mencari rezeki tersebut dengan jalan ikhtiyar, galilah macam-macam rezeki yang telah dibentangkan oleh Allah swt kepada makhlukNya, dan segala sesuatu yang diciptakan Allah itu tentulah tidak sia-sia, pasti semua mempunyai daya guna bagi makhluk.


No

Jenis Rezeki Allah

1




2




3




4




5






AKHIRNYA AKU TAHU

E

Begitu besar rezeki Allah yang telah diberikan kepada manusia, ada yang dikaruniai dengan harta yang melimpah, menduduki jabatan yang terhormat, sehat jasmani dan ruhani, namun dari sekian rezeki tersebut ada rezeki paling berharga yang diberikan kepada seseorang yaitu berupa iman dan islam yang melekat kuat di hati. Ayo, tuliskan rezeki Allah yang telah diberikan kepadamu dan kemukakan bagaimana cara kamu mensyukurinya!




NO

Rezeki Allah

Cara mensyukuri

ttd orang tua

1










2










3










4










5










6










7










8










9










10












F




MUTIARA HIKMAH

Rasulullah bersabda: “Kaya yang sesungguhnya itu bukan karena banyak memiliki harta, melainkan kaya diri ( hati)”.


يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Artinya, “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) masjid. Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”


G

RANGKUMAN



  1. Rezeki adalah segala sesuatu yang berdaya guna bagi kehidupan makhluk.

  2. Allah swt memerintahkan kepada manusia untuk selalu bersyukur atas rezeki yang telah diberikan kepadanya

  3. Mata pencaharian suku Quraisy umumnya adalah berdagang. Pada musim dingin mereka dagang ke Yaman, sedangkan pada musim panas berdagang ke Syam ( Suriah).

  4. Allah swt telah melapangkan dada nabi Muhammad dalam menghadapi rintangan dari orang kafir.

  5. Allah swt menjanjikan bahwa setelah kesulitan yang dihadapi Rasulullah Muhammad saw. dan umatnya akan datang kemudahan.

  6. Etos kerja harus ditumbuh kembangkan yaitu jika telah menyelesaikan suatu pekerjaan segeralah untuk mengerjakan yang lain.

  7. Kita harus senantiasa mengharap pertolongan dari Allah swt. karena Dialah sebaik-baik pemberi pertolongan.



H

BERLATIHLAH




  1. Uji Kompetensi

  1. Usaha Rasulullah yang gigih dalam menjalankan risalah dakwah akhirnya membuahkan hasil yang gemilang oleh karena itu Allah memberikan penghargaan berupa pengangkatan nama beliau, sebagaimana pernyataan Allah dalam surah al- Insyirah ayat 4, dan penghargaan itu belum pernah diberikan kepada orang lain, terletak dimana sajakah pengangkatan nama tersebut?

  2. Isi kandungan Surah Quraisy dan surah al- Insyirah mempunyai keterkaitan yang erat, sebutkan bagaimana penerapan isi kandungan kedua surah tersebut dalam kehidupan sehari-hari!


BAB IIhttp://pantiasuhanmiftakhuljannah.files.wordpress.com/2012/06/538550_332645646792961_25251977_n.jpg?w=714
KEBAHAGIAAN si YATIM ADALAH KEBAHAGIAAN KU

http://pantiasuhanmiftakhuljannah.wordpress.com/visi-dan-misi/



Kompetensi Inti (KI)

KI 1

Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2

Menghargai, dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3

Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4

Mengolah, menyaji dan menalar , dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.


Kompetensi Dasar


1.2

Menghayati keutamaan tolong menolong dan menyantuni anak yatim.

2.1

Memiliki sikap peduli sebagai implentasi dari pemahaman Q.S. al- Kautsar (108) dan al- Ma’un (107).

2.2

Memiliki sikap tolong menolong dan mencintai anak yatim.

3.2

Memahami isi kandungan Q.S. al-Kautsar (108) dan Q.S. al-Maa’un (107) tentang kepedulian sosial dan isi kandungan hadis tentang perilaku tolong menolong riwayat Bukhori dari Abdullah ibnu Umar

(المسلم أخو المسلم لايظلمه ولا يسلمه... ) dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah



(من نفس عن مؤمن كربة نفس الله عنه كربة.. ) dan hadis tentang mencintai anak yatim riwayat Bukhori dari Sahl bin saad (أنا وكافل اليتيم...) dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah (خير بيت في المسلمين بيت فيه يتيم..) dalam fenomena kehidupan dan akibatnya.

4.2

Menulis hadis tentang tolong menolong dan mencintai anak yatim.

4.3

Menerjemahkan hadis tentang tolong menolong dan mencintai anak yatim.

4.4

Menghafal hadis tentang perilaku tolong menolong riwayat Bukhori dari Abdullah ibnu Umar (المسلم أخو المسلم لايظلمه ولا يسلمه ) dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah (من نفس عن مؤمن كربة نفس الله عنه كربة) dan hadis tentang mencintai anak yatim riwayat Bukhori dari Sahl bin saad (أنا وكافل اليتيم) dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah (خير بيت في المسلمين بيت فيه يتيم)




Tujuan Pembelajaran
Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan diharapkan peserta didik mampu menjelaskan isi kandungan Q.S. al-Kautsar (108) dan Q.S. al-Maa’un (107) tentang kepedulian sosial, menulis, menerjemah, menghafal dan menjelaskan isi kandungan hadis tentang perilaku tolong menolong riwayat Bukhori dari Abdullah ibnu Umar (المسلم أخو المسلم لايظلمه ولا يسلمه ) dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah (من نفس عن مؤمن كربة نفس الله عنه كربة ) dan hadis tentang mencintai anak yatim riwayat Bukhori dari Sahl bin saad (أنا وكافل اليتيم) dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah (خير بيت في المسلمين بيت فيه يتيم) dalam fenomena kehidupan dan akibatnya.


AMATI GAMBAR

A

https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:and9gcrfgzyyob-vcgx3oqiugate8le8hdsjabo6vox4netdz_tkfarg

https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:and9gcsiztmvac84asyesb1gce-svbwsd3xyoygldk3s3vydbxfcybrj6a https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:and9gcqmvhcyqsoompy910v9fkii53ury-07jpzsb-8lweypxerlrbqm

https://www.google.com/search?q=gambar+orang+memberi+bantuan+untuk+korban+bencana

https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:and9gcqsxw4mtbuxs2mv4zdvtnromx-w5cxijc5axilaw284rhhvd3mi https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:and9gctioijmz7u_utt_k2na4l9y0tithvz5wjmxqpwscnycmahagrpj

https://www.google.com/search?q=menyantuni+anak+yatim&espv=





UNGKAPKAN RASA INGIN TAHU


B

Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang senantiasa mengadakan hubungan dengan sesamanya. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya manusia perlu mengadakan kerjasama dengan pihak lain. Kerjasama dengan orang ain dapat terbina dengan baik apabila masing-masing pihak memiliki kepedulian sosial. Kepedulian sosial dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan tolong menolong dan menyantuni anak yatim. Amati gambar di atas dengan cermat ! Setelah mencermati kedua gambar tersebut , tentu ada banyak hal yang kalian pikirkan, muncul beberapa pertanyaan di benak kalian. Maka cobalah untuk menulis apa yang kalian pikirkan dari kedua gambar tersebut pada kolom berikut ini:





Setelah kamu mengamati gambar di atas buat pertanyaan yang relevan

  1. ………………………………..

  2. ………………………………..

  3. ………………………………..

  4. ………………………………..

  5. ………………………………..




Setelah kamu mengamati gambar di atas buat pertanyaan yang relevan

  1. ………………………………..

  2. ………………………………..

  3. ………………………………..

  4. ………………………………..

  5. ………………………………..





C

BUKALAH WAWASANMU



  1. Konsep Kepedulian Sosial menurut Q.S. Al- Kautsar dan Q.S. Al-

        1. Kepedulian Sosial

Kata kepedulian berasal dari akar kata peduli yang artinya memerhatikan atau menghiraukan. Menaruh peduli berarti menaruh perhatian atau menghiaraukan sesuatu. Kepedulian merupakan suatu sikap memperhatikan atau menghiraukan urusan orang lain ( sesam anggota masyarakat). Kepedulan sosial bukan berarti mencampuri urusan orang lain tetapi lebih pada membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi orang lain dengan tujuan kebaikan. Mengapa manusia perlu memiliki kepedulian sosial? Dikarenakan manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa menjalin hubungan kerjasama dengan orang lain. Kerjasama itu dapat terjalin harmonis manakala masing-masing pihak memiliki kepedulian sosial. Sikap kepedulian sosial sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Karena kepedulian sosial mempunyai dampak positif antara lain terwujudnya sikap tolong menolong sehingga menumbuhkan kerukunan dan dan kebersamaan yang erat. Banyak cara untuk membentuk jiwa social dalam kehidupan masyarakat , antara lain :

  1. Menyadari bahwa rezeki adalah berasal dari Allah dan jika Allah menghendaki dapat di ambil dalam waktu yang relative singkat.

  2. Menyadari bahwa kepedulian social termasuk ibadah yang pasti akan mendapat pahala dari Allah.

  3. Menjauhkan diri dari sifat rakus(Tamak), kikir dan bakhil.

Konsep kepedulian sosial terdapat pada surah al-Kautsar dan al- Maun.


        1. Surah Al Kautsar dan Al-Maun Tentang Kepedulian Sosial

      1. Surah al- Kautsar




            


1) Terjemah surah

1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.

2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah

3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus.



      1. Penjelasan surah

Surah al-Kautsar terdiri dari 3 ayat, termasuk golongan surat-surat makiyyah. Surah ini diturunkan oleh Allah menghibur hati nabi Muhammad. Adapun isi kandungan surah al- Kautsar sebagai berikut:

Ayat 1, menerangkan tentang Allah telah memberikan yang banyak kepada Nabi Muhammad SAW. Nikmat yang banyak tersebut disebut Al-Kautsar.

Ayat 2, menerangkan tentang dua perintah kepada Nabi Muhammad saw., khususnya dan umat Islam pada umumnya, yaitu melaksanakan sholat dan berqurban. Pelaksanaan dua perintah tersebut sebagai bukti rasa syukur atas limpahan nikmat Allah swt. Yang begitu banyak

Ayat 3, menerangkan tentang orang yang membenci Nabi Muhammad saw. Dan risalahnya akan terputus dari rahmat-Nya. Dalam ayat ini terdapat lafal al-abtar. Menurut kebiasaan orang arab, kata ini digunakan untuk menyebut orang yang tidak memiliki anak laki-laki.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bahwa isi kandugan surah al-Kautsar menjelaskan bahwa Allah mengnugerahkan nikmat yang berlimpah kepada nabi muhammad, sehingga Allah memerintahkan untuk bersyukur denga mendirikan salat dan berkurban penuh keikhlasan.Orang-orang yang membenci Nabi Muhammad tidak akan mendapat kebaikan dunia dan akhirat, dia benar-benar orang yang merugi.


  1. Surah al- Ma’un

         

                     






  1. Terjemah surah

1. tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,

3. dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin.

4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,

5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,

6. orang-orang yang berbuat riya

7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna

2) Penjelasan surah

Ayat1-3 menjelaskan tentang pendusta agama yaitu orang yang menghardik ( menyia-nyiakan) anak yatim dan enggan memberi makan kepada orang miskin.

Ayat 4-7 menjelaskan tentang orang-orang yang melaksanakan salat tetapi mendapat celaka. Kecelakan disebabkan karena mereka lalai atau mengabaikan waktu salatnya. Orang yang melalaikan salatnya termasuk pendusta agama.

Juga menjelaskan tentang ria, yaitu orang-orang yang berbuat baik karena ingin memperoleh pujian dan sanjungan dari orang lain bukan ikhlas karena Allah. Al- Ghazali dalam menjelaskan ria terjadi jika seseorang menampilkan amal dalam bentuk ibadah dengan tujuan supaya diperhatikan oleh orang lain, sehingga ia mendapat tempat di dalam hatinya. Orang yang ria termasuk pendusta agama karena pernbuatan itu menyekutukan Allah.

Ayat 7, mnerupakan salah satu ajaran tentang larangan berperilaku bakhil atau kikir yaitu enggan memberi bantuan kepada orang lain. Perilaku ini termasuk pendustaan terhadap agama.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa surah al- Ma’un menjelaskan tentang sifat manusia yang dipandang oleh Allah sebagai pendusta agama, yaitu:



  1. Orang-orang yang menghardik anak yatim

  2. Enggan memberi bantuan kepada orang lain lain yang sangat membutuhkan bantuannya.

  3. Orang yang enggan member makan kepada fakir miskun.

  4. Orang yang lalai dalam salat dan ria.

Pengertian menghardik anak yatim ada dua kategori yaitu menghardik secara verbal dan menghardik secara non verbal. Menghardik secara verbal yaitu menghardik dengan ucapan-ucapan yang kasar, sedangkan menghardik yang bersifat nonverbal misalnya bertutur kata lembut dengan anak yatim , tetapi tidak memberikan makan dan pakaian yang dan pendidikan yang layak bagi mereka Para pelaku kesewenang-wenangan terhadap yatim, akan mendapatkan balasan dari Allah swt. antara lain, ditegaskan di surah an-Nisaa’ ayat 10. Allah mengganjar mereka yang memakan harta yatim secara lalim, sebenarnya menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala neraka.

       



      
Artinya, “ Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).”

Kedua, menghina anak yatim sama saja dengan menempuh jalan ke neraka. Karena, dengan menyakiti hati anak yatim, apa pun doa anak yatim akan dikabulkan oleh Allah swt. “Doa baik dan buruk dari yatim akan dikabulkan oleh Allah.,”



  1. Hadis Tentang Tolong Menolong dan Mencintai Anak Yatim

  1. Hadis Tentang Tolong Menolong

أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يُسْلِمُهُ وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ) رواه البخاري )



مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَابِ الدُّنْياَ نَفْسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَابِ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالْاَخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِى الدُّنْيَا وَالْاَخِرَةِ وَاللهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ اْلعَبْدُ فِى عَوْنِ اَخِيهِ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ.



مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَابِ الدُّنْياَ نَفْسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَابِ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالْاَخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِى الدُّنْيَا وَالْاَخِرَةِ وَاللهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ اْلعَبْدُ فِى عَوْنِ اَخِيهِ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ.



  1. Terjemahan Hadis

Hadis Pertama

"Bahwasanya Abdullah bin Umar r.a. mengabarkan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: ” Muslim yang satu adalah saudara muslim yang lain; oleh karena itu ia tidak boleh menganiaya dan mendiamkannya. Barang siapa memperhatikan kepentingan saudaranya, maka Allah akan memperhatikan kepentingannya. Barang siapa membantu kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membantu kesulitannya dari beberapa kesulitannya nanti pada hari kiamat. Dan barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah akan menutupi (aib)nya pada hari kiamat ” . ( HR Bukhari )
Hadis kedua

Barang siapa melapangkan seorang mukmin dari satu kesusahan dunia, Allah akan melapangkannya dari salah satu kesusahan di hari kiamat. Barang siapa meringankan penderitaan seseorang, Allah akan meringankan penderitaannya di dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba selama hamba itu mau menolong saudaranya. (H>R. Muslim dari Abu Hurairah).




  1. Penjelasan Hadis

Hadis pertama, Rasulullah SAW. mengajarkan kepada kita agar saling tolong-menolong. Tolong menolong atau ta’awun merupakan kebutuhan hidup manusia yang tidak dapat dipungkiri. Kenyataan telah membuktikan, bahwa suatu pekerjaan atau apa saja yang membutuhkan pihak lain, pasti tidak akan dapat dilakukan secara sendirian meskipun dia seorang yang memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang hal itu. Ini menunjukkan, bahwa tolong-menolong dan saling membantu merupakan sebuah keharusan dalam hidup manusia. Allah Subhannahu wa Ta’ala telah berfirman:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (٢)

Artinya” ….Dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya”.


Ta'awun (saling tolong menolong), adalah merupakan salah satu cara menjaga ukhuwah islamiah (persaudaraan dalam islam). Tidak ada arti dan nilainya jika kita menganggap saudara tetapi kita tidak membantu saudara kita ketika memerlukan bantuan, dan menolongnya ketika dia ditimpa cobaan, serta belas kasihan ketika ia dalam keadaan lemah.

Rasulullah SAW. telah mengajarkan tujuan saling tolong menolong dalam bermasyarakat adalah bagaikan bangunan:




الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا وَشَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِه

(صحيح البخاري - ج 8 / ص 315(


Artinya:"Mukmin yang satu dengan yang lainnya bagaikan sebuah bangunan yang saling memperkuat antara sebagian dengan sebagian yang lainnya. (Rasulullah SAW. sambil memasukkan jari-jari tangan ke sela jari- jari lainnya) (HR. Bukhari)

Coba kalian renungkan , Satu batu merah tentu saja lemah, meskipun terlihat kuat. Dan seribu batu bata yang berserakan (tidak teratur), tidak mempunyai nilai karena tidak bisa membentuk bangunan. Tetapi manakala batu bata itu disusun dengan teratur dalam susunan yang rapi dan kokoh sesuai dengan aturan yang berlaku maka akan membentuk suatu bangunan. batu-bata tersebut tidak lagi disebut batu bata tapi berubah menjadi dinding yang kokoh dan dinding-dinding itu akan berubah wajah menjadi rumah yang kuat , yang tidak mudah dirobohkan oleh tangan-tangan yang jahil yang menghendaki kerusakan. Itulah ibarat yang digambarkan Rasulullah berkaitan dengan pentingnya sikap gemar tolong menolong. Allah swt memberikan apresiasi kepada orang yang mau membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan membantunya dalam memenuhi kebutuhannya. Orang yang mau melepaskan kesusahan orang lain maka ia akan dilepaskan dari kesusahannya di hari kiamat. Orang yang suka menutupi aib orang lain, ia akan ditutupi oleh Allah dari aibnya di hari kiamat nanti.


Hadis kedua, menjelaskan tentang sikap hidup yang harus ditumbuh kembangkan dalam kehidupan bermasyarkat sehari-hari. Yaitu, kesediaan melapangkan kesusahan, meringankan beban penderitaan, menjaga atau menutupi aib saudaranya agar tidak diketahui oleh orang banyak, dan kesediaan menolong sesama, jika hal tersebut ditumbuh kembangkan dalam kehidupan sehari dengan ikhlas insya Allah akan mendapat balasan dari Allah, yaitu akan dilapangkan, diringankan, ditutupi aibnya dan mendapat pertolongan Allah dari kesusahan-kesusahan di hari kiamat.


        1. Hadis Tentang Mencintai Anak Yatim

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَنَا وَ عَنْ أَبِي

كَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَأَشَارَ بَيْنَهُمَا

(رواه مسلم )





خَيْرُ بَيْتٍ فِى اْلمُسْلِمِيْنَ بَيْتٌ فِيْهِ يَتِيْمٌ يُحْسَنُ اِلَيْهِ وَشَرُّ بَيْتٍ فِى اْلمُسْلِمِيْنَ بَيْتٌ فِيْهِ

يَتِيْمٌ يُسَاءُ اِلَيْهِ . رَوَاهُ ابْنُ مَاجَهُ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ.





  1. Terjemah hadis

Hadis Pertama

Artinya:” Aku dan orang-orang yang memelihara anak yatim di syurga seperti ini. Beliau menunjukkan telunjuk jari tengah serta beliau merenggangkan antara keduanya”. (H.R. Muslim)



Hadis kedua

Sebaik-baik rumah orang islam adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim dan diasuh dengan baik. Seburuk-buruk rumah orang islam adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim yang diperlakukan dengan jahat. (H.R. Ibnu Majjah dari Abu Hurairah).



  1. Penjelasan Hadis

Hadis di atas memberikan motivasi kepada kita untuk mau peduli terhadap anak yatim. Orang yang mau peduli terhadap anak yatim dengan cara memeliharanya, akan memperoleh kedudukan yang tinggi yaitu berada di surga bersama Nabi Muhammad SAW. Layaknyajari telunjuk dan jari tengah.

Anak yatim ialah anak-anak yang belum balig yang ditinggal mati oleh kedua orang tuanya atau salah satunya. Orang yang pertama yang bertanggung jawab adalah ahli warisnya untuk memelihara, mendidik, dan membesarkannya sehingga ia dapat  menjalani hidup secara mandiri. Yatim piatu (istilah di Indonesia) yang diartikan sebagai anak yang ditinggal mati oleh ayah dan ibunya.

Anak-anak yatim membutuhkan bimbingan dan kasih sayang orang tua untuk perkembangan kepribadiannya. Namun, mereka tidak mendapatkan hal tersebut, karena ayah atau ibunya sudah meninggal. Maka, diperlukan orang lain yang dapat menggantikan peran orang tua untuk menuntun mereka ke jalan yang benar.

Tanpa perhatian dan kasih sayang, anak-anak yang kehilangan orang tua itu, tidak dapat tumbuh secara seimbang antara jasmani dan rohaninya, sehingga memungkinkan anak mengalami perkembangan yang timpang. Oleh karena itu, Rasulullah menganjurkan umat Islam agar mau menggantikan peran ayah dan ibunya dengan jaminan surga yang berdekatan dengan surga nabi.

Selama ini, pengertian menyantuni anak yatim cenderung pada kebutuhan fisiknya saja. Sedang yang bersifat psikologis belum banyak dilakukan. Padahal anak-anak yatim yang tinggal di panti maupun di rumahnya sendiri, mereka merindukan figur ayah/ibu yang menjadi tempat curhat dan bermanja. Oleh karena itu sebaiknya pemberian bantuan untuk kebutuhan fisik, disertai pula dengan komunikasi pribadi yang intens untuk memahami kebutuhan psikologis maupun pengembangan bakat minat anak yang bermanfaat bagi masa depannya.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW. pada Hadis tersebut bahwa orang yang menyantuni anak yatim dengan baik maka ia akan bisa bersama dengan rasulullah SAW. masuk syurga.



Hadis kedua menjelaskan rumah yang paling mulia dalam pandangan nabi Muhammad adalah rumah yang ada anak yatim dan diasuh dengan baik. Sebaliknya sejelek-jelek rumah adalah apabila di dalamnya ada anak yatim dan disia-siakan, jika demikian maka aura keberkahan hidup tidak akan pernah terpancar di rumah tersebut beserta penghuninya.



KEMBANGKAN PIKIRANMU

D



  1. Diskusi

Setelah belajar dan memahami materi di atas, ada dua hal yang perlu kalian diskusikan dengan teman kalian, yaitu :



    1. Menghardik anak yatim termasuk kategori pendusta Agama? Apa saja yang termasuk perilaku “menghardik anak yatim” itu?

    2. Bagaimana sikap kalian terhadap anak yatim yang mempunyai penyimpangan akhlak misalnya bertemperamen emosial sehingga gemar berkelahi?



  1. Memperluas wawasan

Tahukah kalian, jika sikap hidup kepedulian social, tolong menolong dan mencintai anak yatim dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, akan membawa dampak positif? Coba kalian temukan dampak positif tolong menolong dan mencitai anak yatim.

No

Dampak Positif

1




2




3




4




5






AKHIRNYA AKU TAHU

E

1. Islam sangat menganjurkan sikap tolong menolong dan mencintai anak yatim, hal ini memberi kesadaran pada diri saya agar selalu dapat berbuat kebajikan setiap harinya. “ Kebajikan apa yang telah saya perbuat hari ini? Apa tujuan saya berbuat kebajikan?”


No

Kepedulian Sosial

Tujuan

1







2







3







4







5







7







8







9







10


















MUTIARA HIKMAH

F



لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ

“ Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai dan apapun yang kamu infakkan tentang hal itu sungguh Allah maha mengetahui” ( Q.S. Ali Imran : 92)
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ (٢٦١)

“ Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui”.




G

RANGKUMAN



  1. Surat Al-kausar dan Al-Ma’un adalah surat yang mengungkap informasi Allah, bahwa kaum muslimin harus mempunyai dan selalu menumbuh kembangkan sikap kepedulian social kepada orang lain

  2. Kepedulian sosial dalam surat al-kautsar diwujudkan dengan menyembelih kurban dan diniatkan hanya semata – mata karena Allah.

  3. Kepedulian sosial dalam surat Al- Ma’un di wujudkan dalam bentuk

  • Tidak menyia-nyiakan anak yatim ,menyantuni fakir miskin

  • Menganjurkan untuk memberi makan orang miskin dan memberi sesuatu yang dapat berguna bagi orang lain.

  1. Dalam surah al- Maun Allah menjelaskan tentang ciri-ciri orang yang mendustakan agama, yaitu :

  1. Menyia-nyiakan anak yatim

  2. Melalaikan salat

  3. Ria

  4. Enggan memberi pertolongan.

  1. Menyintai anak yatim merupakan perintah agama yang besar pahalanya

  2. Keutamaan orang menyintai anak yatim adalah akan berada di surga bersama rasululullah yang dekatnya bagaikan jari telunjuk dan jari tengah.

  3. Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aubnya di dunia dan di akhirat.



H

BERLATIHLAH

Uji Kompetensi

  1. Setelah kalian memahami isi kandungan hadis tentang mencintai anak yatim, Apa yang harus kamu lakukan agar kamu mampu meraih surga bersama Rasulullah yang diibaratkan dekatnya bagai jari telunjuk dan jari tengah?

  2. Mengapa menghardik anak yatim termasuk kategori pendusta Agama?

Bagaimana sikapmu terhadap anak yatim yang mempunyai penyimpangan akhlak misalnya bertemperamen emosial sehingga gemar berkelahi?
Portofolio

Fenomena kehidupan di masyarakat mengharuskan seseorang mempunyai rasa kepedulian sosial yang tinggi, karena pada dasarnya Islam sangat menganjurkan sikap tolong menolong dan menyantuni anak yatim. Ayo! Amati dan temukan kegiatan di lingkungan sekelilingmu yang merupakan wujud kepedulian sosial, Jangan lupa tulislah hasil pengamatanmu pada kolom berikut:





NO


Hari/Tanggal

Bentuk kepedulian sosial

Pelaku dan sasaran

Dampak positif

1













2













3













4













5
















Tanggal Penilaian

Nilai

Paraf Orang Tua

Paraf Guru













BAB -IIIhttp://factsanddetails.com/media/2/20120509-khataman%20al-quran%20anak-anak.jpg

KUPERINDAH BACAAN

AL-QUR’AN DENGAN TAJWID

(Hukum Bacaan Mad Iwadl, Mad Layyin dan Mad Arid Lis-Sukun)
http://www.carigold.com


Kompetensi Inti
KI-4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

Kompetensi Dasar (KD)

    1. Menerapkan hukum bacaan mad iwadl, mad layyin, dan mad arid lis-sukun dalam al-Quran.


Tujuan Pembelajaran

Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan diharapkan peserta didik mampu menjelaskan ketentuan hukum bacaan mad mad iwadl, mad layyin, dan mad arid lis-sukun dalam al-Qur’an, mampu menunjukkan contoh hukum bacaan mad iwadl, mad layyin, dan mad arid lis-sukun dalam al-Qur’an dan mampu mendemonstrasikan contoh bacaan lafal mad iwadl, mad layyin, dan mad arid lis-sukun dalam al-Qur’an.




CERMATI AYAT

A


NO

LAFAL

HUKUM BACAAN



1

إِذَا رُجَّتِ الأرْضُ رَجًّا

Mad Iwadl

2

هَذَا الْبَيْتِ

Mad Layyin

3

هُدًى لِلْمُتَّقِينَ

Mad Arid Lis-Sukun



B




UNGKAPKAN RASA INGIN TAHU

Setelah mengamati ayat di atas dengan seksama, tentu ada banyak hal yang kalian pikirkan, banyak pertanyaan yang mucul di benak kalian . Buatlah daftar pertanyaan yang relevan dari pencermatanmu terhadap ayat-ayat tersebut pada kolom berikut ini:




No.

Kata tanya

Pertanyaan

1







2







3







4







5







6







7







8







9







10









C

BUKALAH WAWASANMU

Membaca Al-Qur’an dengan benar dan fasih adalah suatu keharusan bagi orang Islam. Tahukah kalian, bahwa panjang atau pendeknya dalam bacaan dalam membaca Al-Qur’an sangat berpengaruh terhadap arti/ makna ayat-ayat Al-Quran? Oleh karena itu dalam membaca Al-Quran kalian harus hati-hati agar tidak terjadi kesalahan. Membaca Al-Qur’an dengan benar tentunya akan menambah kesempurnaan kalian dalam beribadah kepada Allah. Untuk bisa membaca Al-Qur’an dengan benar kalian harus faham ilmu tajwid. Untuk memperbaiki bacan al-Qur’an kalian berikut ini kalian akan mempelajari materi hukum bacaan mad, yaitu mad iwadl, mad layyin dan arid lis-sukun.



  1. Mad Iwadl

Menurut bahasa mad artinya panjang dan Iwadl artinya pengganti. Sedangkan menurut istilah mad iwadl adalah mad yang terjadi apabila ada fathatain yang berada di akhir ayat atau ada tanda waqaf. Bacaan mad di sini menggantikan bunyi fathatain. Cara membacanya dipanjangkan dua harakat atau satu alif. Contoh hukum bacaan mad iwadl terdapat pada surah al- Kahfi ayat 110. Perhatikan lafal yang berwarna merah.


                         






Juga terdapat pada surah an-Nashr ayat 3. Perhatikan lafal yang berwarna merah berikut :

        

Khusus fathatain yang berada pada huruf ta marbutah tidak di baca mad karena huruf tersebut jika di waqafkan berubah bunyi menjadi huruf ha.

Contoh terdapat di surah Ali Imran: 8 perhatikan lafal yang berwarna merah berikut ini.

                



  1. Mad Layyin

Menurut bahasa mad artinya panjang dan layyin artinya lunak. Sedangkan menurut istilah mad layyin adalah mad yang terjadi apabila ada wau sukun atau ya sukun dan didahului oleh huruf yang berharakat fathah dan setelahnya berupa huruf hidup yang dibaca waqaf. Cara membacanya boleh dipanjangkan sebanyak dua harakat, empat harakat atau enam harakat. Contoh mad layin terdapat pada surah Quraisy ayat 1-2, surah Ali Imran ayat 26. Perhatikan lafal yang berwarna merah.
       
                           



  1. Mad ’arid lis-sukun

Menurut bahasa Mad artinya panjang, arid artinya baru/ tiba-tiba ada dan sukun artinya mati. Menurut istilah mad yang terjadi apabila ada huruf mad (wau, alif atau ya) yang berada di akhir ayat atau terdapat tanda waqaf. Cara membaca mad arid lis-sukun ada tiga macam, yaitu boleh dua harakat ( Qashr) empat harakat ( Tawassuth), atau enam harakat (Thul). Yang paling utama adalah membaca dengan panjang bacaan enam harakat. Contoh bacaan mad arid lis-sukun terdapat pada surah al-Ma’un ayat 1, surah Yasin ayat 9, az-Zumar ayat 20. Perhatikan lafal yang berwarna merah.

    

            

             

        


D

KEMBANGKAN PIKIRANMU

1. DISKUSI



Untuk lebih memahami dan mendalami materi tersebut di atas, berdiskusilah dengan teman kalian dengan langkah-langkah berikut :

  1. Berkelompoklah 5 orang setiap kelompok!

  2. Siapkan alat tulis untuk mencatat hasil diskusi!

  3. Hargai pendapat temanmu!

  4. Presentasikan hasil diskusi di depan kelompok lain.



No

Lafal

Hukum Bacaan

Keterangan

1

بِيَدِكَ الْخَيْرُ







2

فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا







3

عَلِيمٌ







4

عَمَّا تَعْمَلُونَ







5

مِنْ عَزْمِ الأمُورِ







6

وَبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّا







7

غَيْرِ الْمَغْضُوبِ







8

وَالصَّيْفِ







9

إِذَا رُجَّتِ الأرْضُ رَجًّا







10

مُحْسِنُونَ









Tanggal Penilaian

Nilai

Paraf Orang Tua

Paraf Guru















2. Memperluas wawasan
Untuk menguji bacaan kalian sudah tartil atau belum maka bacalah al-Qur’an. Surah al-Waqiah kemudian tuliskan bacaan mad iwadl dan bacaan mad arid lis-sukun serta lafalkanlah dihadapan orang tua, atau teman untuk menguji sejauh mana kemampuan membaca kalian apakah sudah tartil atau belum. Jika kalian laksanakan dengan sungguh-sungguh maka semakin luaslah wawasan dan pemahaman kalian tentang “hukum bacaan mad iwadl dan Mad Arid Lis-Sukun”. Semakin bagus dan tartil bacaanmu, insya Allah nilai ibadahmu semakin sempurna di hadapan Allah.


No

Lafal

Hukum bacaan

Ayat ke

pelafalan

Paraf orang tua

benar

salah

1



















2



















3



















4



















5



















6



















7



















8



















9



















10



















11



















12



















13



















14



















15





















AKHIRNYA AKU TAHU

E

Didalam Al Qur’an banyak sekali kalimat yang mengandung hukum bacaan mad iwadl, mad layyin dan mad arid lis-sukun maka saya akan mencari dan akan saya akan saya catat dalam daftar berikut ini:



Hasil pencarian hukum bacaan mad iwadl, mad layyin dan mad arid lis-sukun dalam Al- Qur’an:


No

Lafal

Hukum bacaan

Surat/Ayat ke

1










2










3










4










5










6










7










8










9










10















F

MUTIARA HIKMAH

Abu Hurairah r.a. berkata: Saya telah mendengar Rasullah bersabda: ”Bacalah Qur’an karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pembela pada orang yang mempelajari dan mentaatinya”.
Usman bin Affan r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda:”sebaik-baik kamu yaitu orang yang mempelajari Qur’an dan mengajarkannya”.



G

RANGKUMAN

1. Menurut istilah mad iwadl adalah mad yang terjadi apabila ada fathatain yang berada di akhir ayat atau ada tanda waqaf. Bacaan mad di sini menggantikan bunyi fathatain.

2. Panjang bacaan mad iwadl adalah dua harakat atau satu alif.

3. Mad layin adalah mad yang terjadi apabila ada wau sukun atau ya sukun dan huruf sebelumnya berharakat fathah dan setelahnya berupa huruf hidup kemudian dibaca waqaf.

4. Panjang bacaan mad layin adalah dua harakat, empat harakat atau enam harakat.

5. Mad adrid lis- sukun adalah mad yang terjadi apabila ada huruf mad (wau, alif atau ya) yang berada di akhir ayat atau terdapat tanda waqaf.



6. Panjang bacaan mad arid lis-sukun adalah boleh dua, empat atau enam harakat.


BERLATIHLAH

H



  1. Rasulullah saw bersabda: ” Siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka mendapat kebaikan dan tiap kebaikan mempunyai pahala berlipat sepeluh. Pahala kebajikan apakah yang dimaksud dalam hadis tersebut?

  2. Menurutmu apakah ada perbedaan pahala bagi orang yang membaca Al-Quran dengan tartil dan yang tidak tartil?



BAB -IVhttp://himmatunayat.org/upload/image/image_86_harta-karun.jpg
KURAIH KETENANGAN HIDUP DENGAN MENGHINDARI KETAMAKAN
http://himmatunayat.org.

Kompetensi Inti (KI)


KI 1

Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2

Menghargai, dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3

Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.



Kompetensi Dasar (KD)


1.2

Menyadari akibat sikap buruk sebagaimana kandungan Q.S. al- Humazah (104) dan Q.S. at- Takatsur (102).

2.1

Terbiasa menghindari sikap buruk sesuai isi kandungan Q.S. al- Humazah (104) dan Q.S. at-Takatsur (102) dalam fenomena kehidupan sehari-hari dan akibatnya.

3.1

Memahami isi kandungan Q.S. al- Humazah (104) dan at-Takatsur (102) tentang sifat cinta dunia dan melupakan kebahagiaan hakiki.


Tujuan Pembelajaran
Setelah mengamati, menanya, mengekspolarasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan diharapkan peserta didik mampu menjelaskan isi kandungan Q.S. al-Humazah (104) Q.S. at- Takatsur (102) tentang sifat cinta dunia dan melupakan kebahagiaan hakiki, serta mampu menunjukkan contoh perilaku menghindari sifat-sifat buruk sesuai isi kandungan Q.S. al-Humazah (104) Q.S. at- Takatsur (102) dalam fenomena kehidupan sehari-hari.


A




CERMATI CERITA



Yüklə 0,51 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin