Bab I pendahuluan analisis Situasi



Yüklə 157,54 Kb.
tarix26.10.2017
ölçüsü157,54 Kb.
#14188


BAB I

PENDAHULUAN


  1. Analisis Situasi

Dalam melaksanakan KKN- PPL, mahasiswa harus menyusun berbagai program yang nantinya akan dilaksanakan pada saat KKN- PPL, tetapi sebelum melaksanakan program tersebut, terlebih dahulu melakukan beberapa rangkaian kegiatan observasi, baik itu melalui pengamatan terhadap situasi dan lingkungan sekolah yang bersangkutan maupun pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung.

SMP N 2 Patuk merupakan salah satu sekolah model dalam penerapan kurikulum 2013 di wilayah GunungKidul. Dalam pelaksanaan penerapan kurikulum terbaru ini, SMP N 2 Patuk masih memerlukan usaha untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas di berbagai bidang, sehingga mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lainnya dan dapat menghasilkan insan berkependidikan yang berguna bagi bangsa dan Negara.

Semua kegiatan observasi ini bertujuan untuk mengenal, mengetahui, serta mengidentifikasi kondisi lingkungan sekolah yang ada, manajerial serta hal lain yan menunjang kegiatan akademik yang dapat dijadikan sebagai bahan acuan mahasiswa dalam mempersiapkan rancangan program kegiatan KKN-PPL yang akan dijalani selama periode 2 Juli 2013 sampai dengan 16 September 2013.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, adapun kegiatan tersebut menghasilkan analisis situasi sebagai berikut:



        1. Sejarah Singkat Sekolah

SMP 2 Patuk berdiri tahun1961, mula pertama bernama ST Geologi, kemudian pada tahun 1975, beralih nama menjadi SMP Putat. Keadaan, sekolahan nya sangat sederhana, bangunan yang non permanen. Hari berganti tahun dan beberapa tahun berikutnya, menjadi dua bagian seperti saat ini, yaitu berubah menjadi SMP 2 dan SMP 3 Negeri GK, dengan kepala sekolah, guru serta siswa yang berbeda. Pada saat, penulis mulai aktif mengajar kira-kira tahun 2002, SMP 2 PATUK dipimpin oleh Ibu Dra.Wiwik, satu tahun kemudian digantikan Bapak Drs.Suryo Kardono, kemudian digantikan Bapak Drs. Suparto selain menjadi kepala sekolah, beliau juga mengajar pendidikan agama Islam, namun sayang belum lama ini di tahun 2010 beliau harus pindah tugas di SMP 2 Wonosari. Sekarang tahun ajaran 2011/2012 awal 1 juni 2011, Alhamdulillah, pucuk pimpinan berada ditangan bapak Drs. Gunawan. Mudah-mudahan dengan kepemimpinan beliau Allah juga senantiasa tetap selalu memberikan taufiq dan hidayah sehingga SMP 2 Patuk tetap maju bahkan lebih bagus lagi mencerdaskan anak bangsa serta menjadikan sekolahan yang agamis taat ibadah. amin.

Kabar Lain , baru saja pada tanggal 7 dan 8 September yang lalu, SMP 2 Patuk telah maju Akreditasi Sekolah, dengan dua asessor Pengawas Depag dan Diknas dari Kulonprogoi , Alhamdulillah pula atas izin

dan rahmat Allah SWT, kita mudah melaksanakan dengan persiapan dan dukungan semua pihak. Mudah-mudahan mendapatkan hasil yang sangat memuaskan dengan nilai A.


        1. Deskripsi Singkat Sekolah

Nama Sekolah : Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Patuk

Status : Negeri

Alamat : Jl. Yogya-wonosari, Km 24, Putat Patuk,

Gunungkidul, Yogyakarta.

Telp (0274) 7478763

Nama Kepala Sekolah : Drs. Gunawan

Jam Pelajaran : 40 menit


  1. Kondisi Fisik Sekolah

Kondisi Fisik Sekolah dapat dikatakan baik, ini terlihat dari tata letak ruang, bangunan dan kebersihan lingkungan yang sangat terjaga serta penghijauan taman yang ada disekolah SMP N 2 Patuk.

Adapun gedung dan fasilitas sekolah adalah sebagai berikut :



          1. Ruang Kepala Sekolah

Ruang kepala sekolah berukuran sedang dan terletak di antara ruang tata usaha dan ruang BP. Di dalamnya terdapat meja dan kursi untuk penerima tamu yang dibatasi oleh almari sebagai pemisah antara ruang tamu dan ruang kerja.

          1. Ruang Tata Usaha

Ruang Tata Usaha terletak di samping ruang kepala sekolah. Di dalamnya terdapat fasilitas yang memadai untuk menunjang kegiatan-kegiatan yang berknaan dengan sekolah.

          1. Ruang Guru

Ruang guu terletak didekat lapangan upacara. Terdapat meja dan kursi tertata melingkar untuk tamu. Fasilitas yang terdapat sudah memadai dan membantu guru dalam melaksanakan tugas ketika selesai mengajar seperti menganalisis nilai dan lain-lain.

          1. Ruang OSIS

Ruang OSIS merupakan kantor resmi untuk kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh OSIS. Ruang OSIS juga digunakan untuk rapat perencanaan kegiatan OSIS dalam jangka waktu tertentu. Ruang OSIS menjadi satu ruangan dengan ruang UKS, sehingga perlu adanya pemisahan (penyekatan).

          1. Ruang Teori (kelas)

SMP Negeri 2 Patuk memiliki 10 ruang kelas yang terdiri dari :

Kelas IX terdiri dari 3 kelas parallel (A,B, dan C), kelas VIII terdiri dari 3 kelas (A,B, dan C), dan kelas VII 4 kelas (A,B,C, dan D).



          1. Ruang Penunjang

  1. Ruang Pertemuan

Ruangan ini digunakan untuk menyelenggarakan pertemuan, rapat dan seminar.

  1. Cafetaria

SMP Negeri 2 Patuk mempunyai 1 cafetaria yang terdapat didalam lingkungan sekolah.

  1. Perpustakaan

Perpustakaan yang dilengkapi dengan koleksi buku yang cukup memadai seperti buku-buku pelajaran, buku cerita fiksi dan non fiksi, buku paket, majalah dan koran. Di dalamnya juga terdapat papan catur untuk menyalurkan hobi siswa yang bermain catur dan meningkatkan semangat berkunjung ke perpustakaan.

  1. UKS

UKS memiliki 2 tempat tidur untuk putrid an putra. Kotak P3K dan lemari penyimpanan. Perlu adanya pembenahan dan pemisahan ruangan dengan ruang OSIS.

  1. Bimbingan dan Penyuluhan (BP)

SMP Negeri 2 Patuk mempunyai ruang BP yang dilengkapi dengan instrument bmbingan seperti alat penyimpanan data, mekanisme penanganan klien yang akan mempermudah kerja-kerja yang dilakukan oleh guru pembimbing.

  1. KM/ WC siswa

Keseluruhan jumlah toilet untuk siswa terdapat 8 yang terletak dibelakang kelas 8 dan di belakang cafeteria.

  1. KM/ WC guru

Terdapat 2 toilet untuk guru yang terletak dibelakang perpustakaan.

  1. Ruang Ibadah ( Mushola )

Fasilitas yang terdapat dalam mushola sudah lengkap antara lain mukenah, Al-Quran, sajadah, tempat wudlu, mimbar, dan waktu penunjuk atau jadwal sholat dan imsakiyah.

  1. Gudang

Gudang digunakan untuk menyimpan mesin fotocopy dan alat-alat seni musik seperti gitar dan keyboard.

  1. Koperasi Siswa

Koperasi siswa terdapat dalam perpustakaan. Koperasi siswa menyediakan barang-barang perlengkapan yang bersifat musiman seperti kain seragam, perlengkapan seragam (topi, dan lain-lain). Koperasi siswa juga menyediakan makanan ringan.

  1. Lapangan basket/ futsal

Kondisi lapangan basket dan futsal sangat baik hanya kurang pembenahan pada sebagian lantainya. Terdapat dua ring basket yang permanen dan 2 gawang futsal yang dapat dipindah.

  1. Tempat sepeda guru

Terdapat tempat parker sepeda motor untuk guru yang berbentuk lorong memanjang disebelah ruang pertemuan. Di depan juga terdapat tempat parker motor/mobil untuk tamu.

          1. Ruang Lab. Komputer

Ruang lab. Computer dilengkapi dengan 13 unit computer dan sudah memakai jaringan wi-fi.

          1. Ruang Lab. IPA

Ruang lab. IPA terdapat di bagian utara. Laboratorium tersebut merpakan gabungan dari Lab. Fisika dan Biologi. Fasilitas penunjang kegiatan dalam Lab sudah memadai.



          1. Menara Air

Terdapat satu menara air di sebelah selatan mushola.

          1. Luas Tanah Seluruhnya (6189 m2)

      • Luas bangunan (1.989 m2)

Secara keseluruhan, sarana dan prasarana diatas kondisinya cukup baik dan menunjang terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang kondusif. Walaupun ada beberapa fasilitas yang perlu sedikit dilakukan perbaikan, baik pengecatan dan penataan Ruang.


        1. Guru dan Pegawai

Pada Saat ini SMP N 2 Patuk dipimpin oleh Drs. Gunawan. Dengan jumlah guru dan karyawan yang ada dalam rincian sebagai berikut :

a. Jumlah guru di SMP N 2 Patuk 28 (27 guru tetap dan 1 guru tidak tetap)

b. Jumlah tenaga administrasi di SMP N 2 Patuk sejumlah 16 orang (pegawai tetap 7 orang dan pegawai tidak tetap 9 orang).


        1. Visi dan Misi Sekolah

          1. Visi

“mengukir prestasi menuju insan mandiri berlandaskan iman dan taqwa”

Indikator:

  1. Peningkatan Perolehan Nilai UAN/UNAS

  2. Peningkatan keterampilan dibidang computer, menjahit, dan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris

  3. Peningkatan Kegiatan dan Pengalaman Keagamaan

  4. Mampu bersaing dalam melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi

  5. Mampu bersaing dalam kompetensi bidang olah raga dan seni

  6. Meningkatkan kemampuan diri dalam memanfaatkan IPTEK.



    1. Misi

        1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan prestasi Akademik

        2. Mengintensifkan kegiatan pembekalan keterampilan computer, menjahit dan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris.

        3. Mengintensifkan kegatan Keagamaan

        4. Meningkatkan kemampuan dalam bidang olahraga dan seni.

  1. Siswa

Keseluruhan jumlah siswa di SMPN 2 Patuk 280 siswa yang meliputi :

1. Siswa kelas 7 sejumlah 94 meliputi :



  1. Kelas 7 A sejumlah 24 siswa

  2. Kelas 7 B sejumlah 24 siswa

  3. Kelas 7 C sejumlah 23 siswa

  4. Kelas 7 D sejumlah 23 siswa

  1. Siswa kelas 8 sejumlah 94 siswa meliputi :

  1. Kelas 8 A sejumlah 32 siswa

  2. Kelas 8 B sejumlah 30 siswa

  3. Kelas 8 C sejumlah 32 siswa

  1. Siswa tingkat 9 sejumlah 92 siswa meliputi :

  1. Kelas 9 A sejumlah 30 siswa

  2. Kelas 9 B sejumlah 32 siswa

  3. Kelas 9 C sejumlah 30 siswa




  1. Kondisi Non-Fisik Sekolah

  1. Potensi guru

Sekolah memiliki guru yang sudah professional dan memiliki pengalaman praktek mengajar untuk menunjang kelancaran dalam kegiatan di sekolah. Mayoritas guru adalah PNS dan telah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan KTSP, kecuali guru-guru mata pelajaran yang menggunakan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013. Semua guru menjunjung tinggi kesopanan, keakraban dan kekeluargaan dengan menerapkan prinsip senyum, salam, dan sapa. Keaktifan guru ditunjukan dengan adanya beberapa kegiatan seperti: pengajian bulanan, apel pagi bersama seluruh warga sekolah SMP N 2 Patuk, dll. Potensi akademik sebanyak 90% S1, 2 orang S2, 90% telah memenuhi kualifikasi, 86% bersertifikasi, kemampuan guru sudah memenuhi standar, kemampuan TI masih dikembangkan.

  1. Potensi Karyawan

Sekolah memiliki Sembilan karyawan. Semua karyawan ditempatkan pada bidang yang dikuasai masing-masing. Penempatan pada bidang yang dikuasai didasarkan pada jenjang pendidikan yang telah ditempuh.

  1. Bimbingan Belajar

Terdapat program bimbingan belajar yakni berupa bimbingan belajar untuk kelas IX sesuai pelajaran sekolah. Bimbingan belajar ini bertujan untuk mempersiapkan siswa menghadapi ujian nasional.

  1. Organisasi Siswa

Terdapat organisasi OSIS dan pramuka yang kepengurusannya mengalami pergantian atau re-organisasi setiap tahun sekali.


  1. RUMUSAN PROGRAM KEGIATAN KKN-PPL (Individu)

Program Kuliah kerja Nyata – Praktik Pengalaman Mengajar (KKN-PPL) merupakan program yang terintegrasi satu dengan yang lainnya untuk mengembangkan profesionalisme mahasiswa sebagai calon pendidik. KKN-PPL difokuskan pada perwujudan pengabdian terhadap sekolah dan masyarakat dalam lingkungan sekolah. Program ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas perkuliahan, terutama mata kuliah KKN-PPL baik sebagai pengelola, pendanaan, maupun waktu.

Kegiatan KKN-PPL dapat dipilah menjadi dua, yaitu KKN dan PPL. Program KKN atau Kuliah Kerja Nyata terfokuskan pada hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan pengelolaan komunitas sekolah, sedangkan PPL atau Praktik Pengalaman Mengajar lebih difokuskan pada kegiatan pembelajaran di kelas beserta evaluasinya. Dengan kegiatan ini mahasiswa diharapkan dapat memberikan bantuan, pemikiran, tenaga, dan ilmu pengetahuan, perencanaan serta pelaksanaan program pengembangan dan pembangunan sekolah. dari uraian diatas maka dapat dirumuskan masalah pokok yang diperoleh dari hasil observasi yaitu sebagai berikut:



          1. Bagaimana mahasiswa peserta KKN-PPL dapat meningkatkan pengelolaan sekolah dan prestasi belajar peserta didik dan menciptakan suasana baru dalam proses belajar tanpa meningggalkan hakekat dan tujuan belajar yang dilakukan.?

          2. Bagaimana agar media pembelajaran dapat digunakan secara efektif dan optimal oleh warga sekolah khususnya para peserta didik?

              1. Program PPL umum (Kelompok)

Program PPL dilaksanakan oleh tiap-tiap mahasiswa KKN-PPL sesuai dengan bidang studinya masing-masing. Program ini berkaitan dangan proses pembelajaran sesuai program studi dan pelajaran yang relevan, sehingga dalam pelaksanaannya kami merencanakan program sebagai berikut:

          1. Pengadaan media belajar scrabble

Tujuan : membantu siswa untuk merangkai kata dan menghafal kata dengan acak sesuai konteks

Sasaran : Siswa SMP Negeri 2 Patuk

Bentuk Kegiatan : pengadaan media belajar scrabble

Waktu : Agustus minggu ke-3

Tempat : Perpustakaan

Dana : Rp. 100.000,-

Penanggung Jawab : Purbo Dwi Siswanto


          1. Pengadaan poster high frequency words

Tujuan : memperkaya media pembelajaran Bahasa Inggris

Sasaran : SMP Negeri 2 Patuk

Bentuk Kegiatan : pengadaan media pembelajaran

Waktu : September minggu ke-2

Dana : Rp 34.000,-

Penanggung Jawab : Purbo Dwi S dan Nur Azizah



          1. Survey

Survey bertujuan untuk memberikan prediksi anggaran dana yang diperlukan selama kegiatan. Survey ini dapat berupa survey tempat yang menyediakan bahan-bahan yang dibuthkan untuk program beserta harga-harganya.

    1. Pelaksanaan Kegiatan KKN Individu

Kegiatan KKN indvidu berupa pembelian media dari kertas dan pengadaan program buku. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil pelaksanaannya akan dijabarkan dalam table berikut:

No

Jenis Program

Rencana

Hasil

Kenyataan Kegiatan di Lapangan

Waktu

Dana




Waktu

Dana

1

Pengadaan media belajar Scrabble

Bulan Agustus minggu ke-3




Terlaksana

21-25 Agustus 2013

100.000

2

Pengadaan poster High Frequency Words

Bulan September minggu ke-2




Terlaksana

12 September 2013

34.000



    1. Analisis Hasil

          1. Pengadaan media belajar Scrabble

Program ini berhasil dilaksanakan pada pertengahan bulan Agustus , alokas waktu 2 minggu baru dapat diselesaikan. Dana yang dibutuhkan cukup, akan tetapi terdapat sedikit hambatan pada saat pembelian media belajar scrabble dikarenakan persediaan media scrabble yang berbahasa Inggris sudah habis, sehingga menggunakan media scrabble yang berbahasa Indonesia. Perbedaannya adalah dalam media scrabble berbahasa Inggris terdapat 26 huruf, sedangkan dalam bahasa Indonesia hanya terdapat 24 huruf karena huruf “q” dan “x” tidak ada.

          1. Pengadaan poster High Frequency Words

Program ini bertjuan untuk membantu dan mempermudah siswa dalam menghafal daily vocabularies yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bemtuk dari poster ini adalah kertas bertuliskan 300 High Frequency Words. Program ini selesai pada minggu terakhir KKN.
BAB II

PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan, mulai tanggal 2 Juli sampai 16 September 2013. Selain itu juga terdapat alokasi waktu untuk observasi sekolah dan observasi kelas yang dilaksanakan sebelum kegiatan PPL dimulai.

A. Persiapan PPL

Keberhasilan dari kegiatan PPL sangat ditentukan oleh kesiapan mahasiswa baik persiapan secara akademis, mental, maupun ketrampilan lain. Agar dapat terwujud hal tersebut mahasiswa telah diberi bekal sebagai pedoman dasar dalam menjalankan aktivitas PPL.

Kegiatan pelaksanaan pembekalan dilakukan kepada setiap mahasiswa dengan memberikan materi pembekalan baik secara umum maupun secara khusus. Waktu pelaksanaan pembekalan tergantung dari waktu yang diberikan oleh dosen pembimbing PPL masing-masing kelompok.

Sebelum mahasiswa diterjunkan dalam pelaksanaan PPL, UNY membuat berbagai program persiapan sebagai bekal mahasiswa dalam melaksanakan PPL. Persiapan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Pengajaran Mikro

Dalam pelaksanaan pengajaran mikro, mahasiswa diberikan materi tentang bagaimana mengajar yang baik dengan disertai praktik untuk mengajar teman satu kelompok. Ketrampilan yang diajarkan dan dituntut untuk dimiliki dalam pelaksanaan pengajaran mikro ini berupa ketrampilan- ketrampilan yang berhubungan dengan persiapan menjadi seorang calon pendidik, baik mengenai cara membuka kelas, cara berkomunikasi dalam kelas, menguasai kelas dan cara menutup kelas.

2. Pembekalan PPL

Pembekalan PPL diadakan oleh pihak universitas yang bertujuan untuk memberikan bekal bagi mahasiswa agar dapat melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai peserta PPL dengan baik. Melalui pembekalan ini mahasiswa mendapatkan informasi mengenai kemungkinan-kemungkinan yang akan dihadapi di sekolah sehingga program yang direncanakan dapat disesuaikan dengan pengalaman pada bidang yang ditekuni.

3. Observasi Pembelajaran di Kelas

Observasi dilaksanakan dengan tujuan agar mahasiswa memiliki pengetahuan serta pengalaman sebelum melaksanakan tugas mengajar yaitu kompetensi-kompetensi profesional yang dicontohkan oleh guru pembimbing di dalam kelas, seperti mengetahui lebih jauh administrasi apa saja yang dipesiapkan oleh seorang guru untuk kelancaran mengajar (RPP, presensi, daftar nilai, penugasan ulangan, dll), kelengkapan administrasi guru seperti silabus, RPP, program semester, program tahunan, jumlah jam efekttif, pemetaan silabus, penentuan KKM dan lain sebagainya. Dalam hal ini mahasiswa harus dapat memahami beberapa hal mengenai kegiatan pembelajaran di kelas, seperti membuka dan menutup materi pelajaran, mengelola kelas, merencanakan pengajaran, menyusun program semester, menyusun satuan materi pelajaran, mengetahui metode mengajar yang baik, karakteristik peserta didik, media yang dapat digunakan dan lain-lain. Observasi lingkungan sekolah atau lapangan juga bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang aspek-aspek karakteristik komponen kependidikan dan norma yang berlaku di tempat PPL. Hal yang diobservasi antar lain:

a. Perangkat Pembelajaran

1. Silabus

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

3. Program Tahunan

4. Program Semester

5. Hari dan Jam Efektif KBM

6. Modul


b. Proses Pembelajaran

1. Teknik membuka pelajaran

2. Metode pembelajaran

3. Penggunaan waktu

4. Penggunaan bahasa

5. Penyajian materi

6. Gerak

7. Cara memotivasi siswa

8. Teknik bertanya

9. Penguasaan kelas

10. Penggunaan media

11. Bentuk dan cara evaluasi

12. Menutup pelajaran

c. Perilaku Siswa

1. Perilaku siswa di dalam kelas

2. Perilaku siswa di luar kelas

Berikut adalah beberapa hal penting hasil kegiatan observasi pra PPL yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar:

a. Observasi yang dilakukan di kelas saat guru menyampaikan materi ada sebagian siswa yang ramai sendiri, tapi masih wajar.

b. Saat disuruh menulis ada beberapa siswa yang tidak mau menulis, ketika ditanyai mereka menjawab bahwa akan meminjam catatan temannya. Hal ini membuktikan bahwa mereka mempunyai semangat untuk belajar.

c. Kondisi ruangan kelas kurang luas sehingga proses belajar mengajar menjadi kurang efektif dan efisien, selain itu terdapat banyak meja dan kursi yang kondisinya tidak layak pakai.

Dari observasi diatas didapatkan suatu kesimpulan bahwa kegiatan belajar mengajar sebagian besar sudah berlangsung cukup baik, sehingga peserta PPL membuat persiapan mengajar seperti:

a. Satuan pelajaran

b. Silabus

c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

d. Lembar kerja

e. Media pembelajaran (wall chart)

f. Rekapitulasi nilai

g. Alokasi waktu

h. Daftar buku pegangan

i. Program tahunan dan program semester

j. Jumlah jam efektif

Dalam pelaksanaan KBM, terbagi atas dua bagian, yaitu praktik belajar terbimbing dan praktik belajar mandiri. Dalam praktik mengajar terbimbing, mahasiswa dibimbing dalam persiapan dan pembuatan materi, sedangkan praktik mengajar mandiri mahasiswa diberi kesempatan untuk mengelola proses belajar di kelas secara penuh. Namun demikian bimbingan dan pemantauan guru tetap dilakukan.

4. Persiapan Mengajar (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Persiapan pembelajaran lain yang perlu dipersiapkan sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai adalah rencana pembelajaran yang berisi materi, metode, media dan teknik pembelajaran yang akan dilakukan dalam proses belajar mengajar. Pembuatan rencana pelaksanaa pembelajaran (RPP) dapat membantu guru untuk dapat melakukan proses pembelajaran dengan efektif dan efisien.


B. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa. Materi kegiatan PPL mencakup materi mengajar terbimbing dan praktik mengajar mandiri sebagai lanjutan dari micro teaching. Oleh karena itu agar pelaksanaan PPL dapat berlangsung sesuai dengan rancangan program, maka perlu dipersiapkan matang yang menyangkut mahasiswa, dosen pembimbing, sekolah maupun instansi tempat praktik, guru pembimbing/ istruktur, serta komponen lain yang terkait didalamnya.



Tabel Jadwal Mengajar

Hari

Jam

Kelas

Selasa

11.00-12.20

7A

Jumat

07.00-08.20

9C




08.20-10.00

7A

Pelaksanaan praktik mengajar

NO

Hari & Tanggal

Kelas

Materi

Hambatan

Solusi

1

Selasa, 23 Juli 2013

7 A

Greeting

Siswa masih belum berani berkomunikasi dengan baik dan masih belum percaya diri. Materi ajar sangat sedikit, sehingga perlu mencari dari sumber-sumber lainnya.

Melakukan role-play untuk memancing siswa agar terbiasa menampilkan hasil kerjanya di depan kelas.

2

Jumat, 26 Juli 2013

7 A

Introduce myself

Kosa kata siswa masih sangat kurang, disamping itu siswa tidak membawa kamus, sehingga guru yang harus menjelaskan lebih detail tentang kosa kata yang akan digunakan.

Menyuruh siswa untuk guessing word agar dapat mengerti arti dari kalimat yang digunakan dalam percakapan.

3

Sabtu, 27 Juli 2013

7 B

Greeting

Kondisi kelas tidak kondusif. Siswa-siswa berisik sendiri. Penyampaian materi kurang optimal karena disamping kondisi kelas yang gaudh, waktu pelajaran juga terpotong 10 menit karena Ramadhan.

Meminta siswa untuk menyanyikan lagu tentang greeting yang terdapat dalam buku ajar kelas 7, kemudian mengondisikan kelas dengan memberikan tugas.

4

Selasa, 20 Agustus 2013

7 A

Introduce myself

Siswa masih malu-malu untuk mempresentasikan atau menunjukan hasil pekerjaan mereka ke depan kelas.

Memotivasi siswa-siswa agar berani mempresentasikan hasil pekerjaan mereka.

5

Jumat, 24 Agustus 2013

7 A

Identity card

Materi ajar sangat terbatas. Karena LCD proyektor hanya 1, sehingga harus bergantian dengan guru yang lain.

Mencari sumber-sumber ajar yang lain.

6

Selasa, 27 Agustus 2013

7 A

Leave taking

Banyak siswa yang tidak mengerti akspresi-ekspresi leave taking, sehingga guru harus menjelaskan secara detail dan dengan 2 bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Melakukan drilling dengan bahasa Inggris kemudian menjelaskan setiap kata dengan bahasa Indonesia.

7

Jumat, 30 Agustus 2013

7 A

Days

Murid sudah mulai terlihat aktif, tetapi waktu ajar kurang mendukung karena menggunakan kurikulum 2013 yang dalam penilaiannya harus setiap individu.

Membagi kelas menjadi 6 kelompok besar dan mengambil nilai dari setiap anggota kelompok dengan bantuan guru lainnya.

8

Jumat, 30 Agustus 2013

9 C

Procedure text

Siswa-siswa tidak aktif, sehingga guru harus berusaha untuk memancing siswa mengemukakan pendapat mereka.

Memanggil siswa secara acak untuk mengemukakan pendapat mereka tentang procedure text.

9

Selasa, 3 September 2013

7 A

Ulangan harian

Banyak urid yang tidak mengerti tentang soal ulangan.

Menjelaskan secara detail kepada siswa.

10

Jumat, 6 September 2013

7 A

Thanking and sorry

Banyak siswa yang bercanda pada saat pelajaran. Siswa masih belum mengerti tentang ekspresi-ekspresi thanking dan sorry.

Memberi perhatian lebih kepada siswa yang bermain sendiri pada saat pelajaran. Menjelaskan ekspresi-ekspresi thanking dan sorry dengan menggunakan bahasa Indonesia.

2. Umpan Balik dari Pembimbing

Selama kegiatan praktik mengajar sampai tanggal 16 September 2013, mahasiswa mendapat bimbingan dari guru pembimbing dan dosen pembimbing PPL. Dalam praktik pengalaman, guru pembimbing dan dosen pembimbing PPL sangat berperan dalam kelancaran penyampaian materi. Guru pembimbing di sekolah memberikan saran kepada mahasiswa pasa saat bimbingan, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.


3. Metode dan Media

Dalam pelaksanaan pembelajaran penggunaan metode dan media pembelajaran yang tepat sangat penting guna keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Pada proses pembelajaran pengukuran teknik, metode yang digunakan yaitu dengan menerapkan metode ceramah, diskusi, dan demonstrasi serta praktik langsung. Dan media yang dipakai adalah papan tulis dan kapur tulis, laptop, dan speaker. Selanjutnya dalam penyampaian materi diupayakan kondisi peserta didik dalam keadaan tenang dan kondusif agar memudahkan semua peserta didik dalam menerima pelajaran yang disampaikan. Dalam penyampaian materi diberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk menyampaikan pertanyaan bila dalam penjelasan masih terdapat hal yang kurang jelas, setelah itu diberikan penjelasan yang sejelas mungkin.

4. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran dilakukan pada akhir pertemuan yang dilaksanakan ketika setiap satu kompetensi dasar telah tuntas dipelajari.

5. Ketrampilan Mengajar lainnya

Dalam praktik mengajar, seorang pendidik harus memiliki beberapa cara (langkah) pembelajaran lain sebagai pendukung dalam menerapkan metode pembelajarannya. Hal ini dikarenakan tidak setiap metode pembelajaran cocok diterapkan di kelas. Sering kali muncul hal-hal di luar dugaan sebagai masalah baru yang biasanya menghambat proses pembelajaran. Cara yang digunakan untuk mengatasinya adalah diperlukan adanya pengetahuan tentang berbagai metode pembelajaran dan pendekatan lain yang akan sangat berguna dalam menunjang pemberian materi pelajaran yang diajarkan, misalnya dengan memberikan perhatian penuh dengan cara selalu mendatangi peserta dan memberikan reward (penghargaan) berupa tambahan nilai bagi peserta didik yang mampu menjawab pertanyaan seputar materi yang telah diberikan, atau dengan cara memberikan pengalaman-pengalaman berharga yang pernah dialami pendidik yang berkaitan dengan materi pelajaran yang disampaikan dengan penuh perhatian dan mudah diterima agar kompetensi dan sub bab kompetensi yang diinginkan dapat tercapai.

C. Analisis Kegiatan PPL

Berdasarkan pelaksanaan praktik mengajar di kelas dapat disampaikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Konsultasi secara berkesinambungan dengan guru pembimbing sangat diperlukan demi lancarnya pelaksanaan mengajar. Banyak hal yang dapat dikonsultasikan dengan guru pembimbing, baik materi, metode maupun media pembelajaran yang paling sesuai dan efektif dilakukan dalam pembelajaran kelas

2. Metode yang disampaikan kepada peserta diklat harus bervariasi sesuai dengan tingkat pemahaman siswa.

3. Memberikan motivasi pada tiap siswa yang merasa kurang mampu dalam praktik.

4. Memberikan evaluasi baik secara lisan maupun tertulis dapat menjadi umpan balik dari peserta diklat untuk mengetahui seberapa banyak materi yang telah disampaikan dapat diserap oleh peserta diklat.

5. Memberikan catatan-catatan khusus pada siswa yang kurang aktif pada setiap kegiatan pembelajaran.

Secara umum mahasiswa PPL dalam melaksanakan PPL tidak banyak mengalami hambatan yang berarti, justru mendapat pengalaman dan dapat belajar untuk menjadi guru yang baik dibawah bimbingan guru pembimbing masing-masing di sekolah.

Adapun hambatan-hambatan yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan PPL dan usaha untuk mengatasinya adalah sebagai berikut:

a. Hambatan Secara Umum

1. Sikap siswa kurang mendukung pelaksanaan KBM secara optimal. Siswa yang masih dalam masa remaja kebanyakan masih labil dan suka mencari perhatian dengan melakukan hal-hal yang menganggu seperti ramai sendiri, bermain handphone, dan jalan-jalan di kelas. Dalam melaksanakan praktikum siswa cenderung kurang focus.

2. Kesiapan siswa dalam menerima materi kurang, yaitu siswa lebih senang untuk bercanda dan berbicara pada teman.

b. Hambatan Khusus Proses Belajar Mengajar

1. Terbatasnya peralatan (media pembelajaran)

Terbatasnya media pembelajaran yang tersedia menjadikan pendidik tidak bisa membimbing peserta didik secara maksimal. Media sudah tersedia, tetapi jumlahnya kurang mencukupi. LCD viewer juga tidak dapat digunakan karena sekolah hanya memiliki 2 buah dan yang dapat dioperasikan hanya 1 buah, dan sarana penunjang lain. Media yang digunakan adalah papan tulis dan kapur tulis.

2. Suasana yang kurang kondusif

Suasana belajar yang kurang kondusif karena kondisi sekolah yang gersang, sehingga udara sekitar sekolah terasa sangat panas. Apabila jam terakhir, siswa sudah tidak berkonsentrasi karena panas. Sementara kipas angin di setiap kelasnya hanya ada satu yang terletak di dekat meja guru. Hal tersebut yang membuat suasana belajar mengajar di kelas kurang kondusif.

c. Usaha Mengatasinya

1. Praktikan melakukan kosultasi dengan guru pembimbing mengenai teknik pengelolaan kelas yang sesuai untuk mata pelajaran yang akan diajarkannya.

2. Berkreasi dan berimprovisasi untuk menghindari rasa jenuh atau bosan dalam proses pembelajaran maka praktikan melakukan kreasi dan improvisasi dengan memanfaatkan fasilitas dengan baik dan semaksimal mungkin agar siswa lebih tertarik untuk belajar. Selain itu improvisasi juga bisa dilakukan dengan menyampaikan materi dengan diselipkan diskusi topik yang menarik dan humor. Berbagai kreasi cara penyampaian dilakukan agar hasil yang dicapai lebih maksikmal.

3. Diciptakan suasana belajar yang serius tapi santai untuk mengatasi situasi yang kurang kondusif akibat keadaan lingkungan, diterapkan suasana pembelajaran yang sedikit santai yaitu diselingi sedikit humor tapi tidak perlu berlebihan.

4. Memberikan motivasi kepada peserta didik

Agar lebih semangat dalam belajar, di sela-sela proses belajar mengajar diberikan motivasi untuk belajar giat demi mencapai cita-cita dan keinginan mereka. Motivasi untuk menjadi yang terbaik, agar sesuatu yag diharapkan dapat tercapai.

5. Pembuatan media pendidikan yang mendukung Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).


BAB III

PENUTUP


A. Kesimpulan

Setelah dilaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 2 Patuk maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Praktik pengalaman lapangan adalah suatu sarana bagi mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta untuk dapat menerapkan langsung ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah dengan program studi atau konsentrasi masing-masing.

2. Praktik pengalaman lapangan adalah sarana untuk menimba ilmu dan pengalaman yang tidak diperoleh di bangku kuliah. Dengan terjun ke lapangan maka kita akan berhadapan langsung kepada masalah yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di sekolah, baik mengenai manajemen pendidikan, administrasi pendidikan, dan lain sebagainya. Pengalaman tersebut merupakan proses pencarian jati diri mahasiswa yang melaksanakan PPL tersebut.

3. Praktik pengalaman lapangan membantu mahasiswa mendalami proses belajar mengajar secara langsung, menumbuhkan rasa tanggung jawab, dan profesionalisme yang tinggi sebagai calon pendidik dan pengajar.

4. Melalui praktik pengalaman lapangan, mahasiswa dapat mengetahui kedudukan, fungsi, peran, tugas, dan tanggung jawab sekolah secara nyata. Semua itu mempunyai tujuan yang sama meskipun mempunyai bidang kerja yang berbeda. Tujuan yang dimaksud adalah berhasilnya proses belajar mengajar yang ditentukan sebelumnya.

5. Keberhasilan proses belajar mengajar bergantung pada unsur utama yaitu guru dan murid yang ditunjang dengan sarana dan prasarana pendukung.

B. Saran


Demi menunjang keberhasilan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) pada masa yang akan datang, ada beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti:

1. Bagi Pihak SMP Negeri 2 Patuk

a. Agar lebih meningkatkan hubungan baik dengan pihak Universitas Negeri Yogyakara (UNY) yang telah terjalin selama ini sehingga akan timbul hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.

b. Agar mempersiapkan jauh-jauh hari tentang program diklat yang akan dibebankan kepada mahasiswa praktikan sehingga persiapan proses pengajaran akan lebih maksimal dan fasilitas sekolah perlu lebih diperlengkap guna menunjang kelancaran dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

c. Hendaknya proses pengajaran guru program diklat di kelas lebih dioptimalkan dan dimaksimalkan sehingga peserta diklat benar-benar memiliki kompetensi yang diharapkan.

2. Bagi Pihak Universitas Negeri Yogyakarta

a. Agar lebih mempertahankan dan meningkatkan hubungan baik dengan sekolah-sekolah yang djadikan sebagai lokasi PPL, agar mahasiswa yang melaksanakan PPL pada lokasi tersebut tidak mengalami kesulitan baik mengenai urusan administrasi pendidikan maupun mengenai pelaksanaan teknis di lokasi.

b. Program pembekalan PPL hendaknya lebih diefisienkan, dioptimalkan dan lebih ditekankkan pada permasalahan yang sebenarnya yang ada di lapangan agar hasil pelaksanaan PPL lebih maksimal.

c. Agar bimbingan dan dukungan moril dari dosen pembmbing tetap dipertahankan dan lebih ditingkaatkan agar mahasiswa praktikan dapat menjalankan tugas mengajarnya dengan percaya diri yang besar.

d. Hendaknya permasalahan teknik di lapangan yang dihadapi oleh mahasiswa praktikan yang melaksanakan PPL saat ini maupun sebelumnya dikaji dan dicari solusinya untuk diinformasikan kepada mahasiswa PPL yang akan datang agar mereka tidak mengalami permasalahan yang sama.

e. Hendaknya waktu pelaksanaan PPL dimulai dari hari pertama masuk sekolah pada sekolah yang bersangkutan. karena hasil yang diperoleh praktikan tidak bisa maksimal. Paling tidak minimal 8 kali pertemuan dalam menyampaikan materi kepada peserta diklat.

3. Bagi Mahasiswa

a. Hendaknya mahasiswa praktikan telah mempersiapkan diri sebaik mungkin dari segi kompetensi pembelajaran, pendalaman ilmu pengetahun dalam bidangnya, dan profesionalisme kerja sebelum terjun langsung ke lapangan. Dengan demikian mahasiswa dapat melaksanakan PPL dengan baik dan tanpa hambatan yang berarti.

b. Mempersiapkan diri dari segi fisik ataupun segi mental sebelum pelaksanaan PPL.

c. Hendaknya mahasiswa praktikan senantiasa menjaga nama baik lembaga atau almamater, khususnya nama baik diri sendiri selama melaksanakan PPL dan mematuhi segala tata tertib yang berlaku pada sekolah tempat pelaksanaan PPL dengan memiliki disiplin dan rasa tanggung jawab yang tinggi.

d. Hendaknya mahasiswa praktikan senantiasa dapat memanfaatkan waktu selama melaksanakan PPL dengan maksimal untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang sebanyak-banyaknya baik dalam bidang pengajaran maupun bidang manajemen pendidikan.

e. Mahasiswa praktikan harus mampu memiliki jiwa untuk menerima masukan dan memberikan masukan, sehingga mahasiswa dapat melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh pihak sekolah.

f. Senantiasa menjaga hubungan baik antara mahasiswa dengan pihak sekolah baik itu dengan para guru dan staf karyawan.

DAFTAR PUSTAKA

TIM UPPL. 2010. Panduan KKN-PPL Universitas Negeri Yogyakarta. UNY PRESS, Yogyakarta.

TIM UPPL.2010. Panduan Pengajaran Mikro Universitas Negeri Yogyakarta 2010. UNY PRESS, Yogyakarta.

http://smp2patukgk.blogspot.com/2011/09/menengok-kembali-sejarah-smp-2-patuk-gk.html



(10 sept 2013, 9:40)
Yüklə 157,54 Kb.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin