Belajar Bahasa Arab [3] Program Belajar Kaidah Bahasa Arab 1 Bulan
Macam-Macam Isim [2] Segala puji bagi Allah. Salawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada Rasulullah, para sahabatnya, dan segenap pengikut setia mereka. Amma ba'du.
Telah dibahas pada bagian sebelumnya mengenai isim ditinjau dari jumlah/bilangannya. Yaitu isim terbagi menjadi tiga; isim mufrod, mutsanna, dan jamak. Sudah dijelaskan pula bahwa isim jamak terbagi menjadi tiga; jamak mudzakkar salim, jamak mu'annats salim, dan jamak taksir.
Pada kesempatan ini kita akan mengenal macam-macam isim selanjutnya, yaitu isim maqshur dan isim manqush. Isim maqshur adalah isim yang diakhiri dengan alif dan sebelumnya diharokati dengan fathah. Adapun isim manqush adalah isim yang diakhiri dengan ya' dan sebelumnya diharokati dengan kasroh. Contoh isim maqshur adalah kata yang berbunyi 'al-huda' yang artinya 'petunjuk'. Kata ini diakhiri dengan alif -walaupun bentuknya seperti ya'- dan huruf sebelumnya difathah. Contoh isim manqush adalah kata yang berbunyi 'al-haadi' yang artinya 'pemberi petunjuk'. Kata ini diakhiri dengan ya' dan huruf sebelumnya diharokati dengan kasroh.
Isim maqshur dan manqsuh juga termasuk kelompok isim yang mu'rob; yaitu yang akhirannya bisa mengalami perubahan. Hanya saja pada umumnya pada kedua macam isim ini perubahannya tidak kelihatan atau tidak tampak dengan jelas di akhir kata. Apabila pada isim mufrod perubahan itu berupa perubahan harokat akhir dari dhommah menjadi fathah atau kasroh, maka pada isim maqshur perubahan harokat akhir ini tidak terlihat. Pembahasan tentang hal ini insya Allah akan dijelaskan pada bagian pembahasan tentang tanda-tanda i'rob.
Selain isim-isim di atas masih ada dua isim lagi yang termasuk kelompok isim mu'rob yaitu isim asmaa-ul khomsah dan isim laa yanshorif. Asmaa-ul khomsah adalah lima buah isim yang istimewa karena ia bisa mengalami perubahan akhirannya dari wawu menjadi alif atau ya'. Misalnya adalah kata 'abu thalib'; kata 'abu' disebut sebagai asmaa-ul khomsah. Ia bisa berubah menjadi 'aba' -dengan akhiran alif- dan bisa juga menjadi 'abi' -dengan akhiran ya'-. Asmaa-ul khomsah ini meliputi lima buah kata, yaitu ; abu, akhu, hamu, fu, dan dzu. Kelima kata ini disebut asmaa-'ul khomsah dan harus selalu digandengkan kata sesudahnya misalnya 'abu thalib', 'dzul hijjah', dsb. Arti dari kata 'abu' adalah 'bapak'. Arti kata 'akhu' adalah 'saudara lelaki'. Arti kata 'hamu' adalah 'saudara ipar'. Arti dari kata 'fu' adalah 'mulut'. Dan arti dari kata 'dzu' adalah 'pemilik'. Kelima kata ini bisa berubah akhirannya dari wawu menjadi alif dan bisa juga menjadi ya'.
Adapun isim laa yanshorif adalah isim-isim yang tidak bisa diakhiri dengan tanwin dan juga tidak bisa dikasroh akhirannya. Ada beberapa macam kata yang termasuk di dalam kelompok isim laa yanshorif, diantaranya adalah nama-nama wanita semacam 'fathimah' 'khadijah', dst. Nama-nama ini tidak bisa diakhiri dengan tanwin dan juga tidak boleh diakhiri dengan kasroh. Selain itu ada juga kelompok isim laa yanshorif yang lain semisal nama bukan arab seperti 'isma'il' 'ishaq' 'ibrahim' ini adalah contoh nama-nama bukan arab atau nama 'ajam. Nama-nama yang bukan berasal dari bahasa arab maka tidak boleh ditanwin dan tidak boleh dikasroh akhirannya. Selain itu ada juga yang berupa kata sifat semacam 'akbar' -paling besar- atau 'akmal' paling sempurna; ini adalah termasuk isim yang tidak boleh diakhiri dengan tanwin dan tidak boleh dikasroh.
Demikian materi yang bisa kita bahas pada kesempatan yang singkat ini. Semoga bermanfaat bagi kita dan bagi kaum muslimin dimana pun berada.