Berkata Imam Ali bin Abi Thalib, semoga Allah meridhoinya: Tidak ada kebaikan dalam ibadah tanpa pengetahuan dan tidak baik pula dalam pengetahuan tanpa memahaminya



Yüklə 3,73 Mb.
səhifə22/107
tarix18.04.2018
ölçüsü3,73 Mb.
#48892
1   ...   18   19   20   21   22   23   24   25   ...   107

1015. Dari 'Abdullah bin 'Amru bin 'Ash r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Sungguh amat beruntunglah orang yang Islam (berserah diri) dan merasa cukup dengan apa yang direzekikan Allah serta memadakan apa yang diberikanNya."

1016. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. pernah berkata dalam do'anya: "Allahumaj'al rizqa ala Muhammad qutan." (Wahai, Allah! Jadikanlah rezeki keluarga Muhammad menguatkan).

1017. Dari 'Umar bin Khaththab r.a., katanya: "Pada suatu ketika Rasulullah saw. membagi-bagikan sedekah. Lalu aku menyarankan kepada beliau, kata ku: "Demi Allah, ya Rasulullah! Bukan mereka ini yang lebih berhak diberi sedekah, tetapi adalah mereka itu." Jawab Nabi saw;, "Mereka ini seolah-olah memaksakan kepada ku untuk mengambil salah satu antara dua pilihan, iaitu apakah mereka akan meminta kepada ku dengan cara kasar, ataukah mereka akan menuduh ku orang bakhil. Padahal aku tidak bakhil."

1018. Dari Anas bin Malik r.a., katanya: "Pada suatu ketika aku berjalan bersama-sama dengan Rasulullah saw. Ketika itu beliau memakai selendang buatan Najran yang tebal pinggirnya. Sekonyong-konyong seorang Arab dusun mendapatkan beliau, lalu ditariknya selendang Nabi itu sekuat-kuatnya, sehingga kulihat pinggir selendang itu membekas di leher Rasulullah saW., kerana kuatnya tarikat orang itu. Kemudian orang itu berkata, "Hai, Muhammad! Perintahkanlah (kepada bendahara anda) supaya aku diberinya harta yang ada dalam pengawasanmu!" Rasulullah menoleh kepada orang itu sambil tertawa. Kemudian diperintahkan oleh beliau supaya orang itu diberi (sedekah)."

1019. Dari Miswar bin Makhramah r.a., katanya: "Pada suatu ketika Rasulullah saw. membagi-bagikan beberapa baju jaket kepada beberapa orang sahabat. Tetapi beliau tidak memberi apa-apa kepada Makhramah. Kerana itu Makhramah berkata, "Hai, anakku! Marilah kita pergi kepada Rasulullah saw." Lalu aku pergi bersama ayahku menemui beliau. Kata ayahku, "Masuklah kamu lebih dahulu, dan sampaikan kepada beliau bahwa aku berada di sini mohon bertemu dengan beliau." Kata Miswar, "Aku pun masuk, dan menyampaikan kepada beliau bahwa ayahku berada di luar mohon bertemu dengan Rasulullah. Rasulullah keluar sambil membawa sehelai baju jaket untuk Makhramah. Kata beliau, "Ini kusediakan untuk anda," sambil Nabi saw. melihat kepadanya dan berkata: "Semoga Makhramah merasa puas."

1020. Dari Miswar bin Makhramah r.a., katanya: "Rasulullah menerima beberapa helai jaket, lalu kata

ayahku (Makhramah) kepada ku, "Marilah kita pergi kepada beliau, mudah-mudahan ada pembagian untuk kita." Setibanya kami di rumah Rasulullah saw., ayahku berdiri di pintu seraya berbicara, Rasulullah saw. kenal suaranya, lalu beliau keluar membawa sebuah baju jaket dengan memperlihatkan keindahannya kepada ayahku seraya bersabda: "Ini kusediakan untuk anda, ini kusediakan untuk anda."

1021. Dari 'Amir bin Sa'ad r.a., dari bapanya Sa'ad r.a., katanya: "Rasulullah saw. membagi-bagikan sedekah kepada suatu kaum, dan aku duduk di antara mereka menyaksikannya, Kata Sa'ad, "Rasulullah saw, meninggalkan seorang lelaki, tidak memberinya pembagian itu. Oleh kerana itu, orang tersebut sangat menjadi perhatian bagi ku, sehingga kerananya aku datangi Rasulullah saw. seraya bertanya kepada beliau, "Ya, Rasulullah! Apakah sebabnya si Fulan tidak anda beri pembagian sedekah itu? Aku tahu benar bahwa dia seorang mukmin," Jawab Rasulullah saw., "Ataukah dia itu seorang muslim?" "Aku diam sebentar." kata Sa'ad, "Kemudian apa yang ku ketahui mengenai orang itu sangat mempengaruhi ku. Lalu aku bertanya pula kepada Rasulullah saw. "Ya, Rasulullah! Apa sebabnya si Fulan itu tidak anda beri pembagian itu? Kenapa? Demi Allah! Aku tahu benar bahwa dia itu mukmin." Jawab Nabi saW., "Ataukah dia itu muslim?" Kemudian Nabi saw. melanjutkan sabdanya, "Sesungguhnya aku memberi seseorang, padahal yang lain sebenarnya lebih aku cintai; ku lakukan yang demikian, kerana aku khawatir muka orang (yang ku beri) itu akan ditengkurapkan Allah kelak di neraka."

1022. Dari Anas bin Malik r.a., katanya: "Ketika perang Hunain, Allah memberikan harta rampasan kepada Rasulullah saw. dari harta kaum Hawazin. Lalu Rasulullah saw. membagikannya kepada kaum Quraisy berupa seratus ekor unta. Oleh kerana itu beberapa kaum Anshar berujar, "Semoga Allah mengampuni Rasulullah saw. yang telah memberi kaum Quraisy. Sedangkan kita dibiarkan saja oleh beliau, padahal pedang kita masih basah oleh darah musuh." Kata Anas, "Ucapan mereka itu disampaikan orang kepada Rasulullah saw. Kerana itu Nabi memerintahkan kaum Anshar supaya berkumpul di khemah kulit. Setelah mereka berkumpul, Rasulullah mendatangi mereka, lalu bertanya:

"Benarkah berita yang sampai kepada ku tentang ucapan anda itu?" Cerdik pandai kaum Anshar menjawab, "Kami tidak pernah mengatakan yang demikian, ya Rasulullah! Tetapi pemuda-pemuda kamilah yang mengatakan: "Semoga Allah mengampuni Rasulullah yang telah memberi orang Quraisy. Sedangkan kita dibiarkannya saja. Padahal pedang kita masih basah oleh darah musuh." Sabda Rasulullah saw., "Sebenarnya aku hanya memberi orang-orang yang belum lama masuk Islam, sekadar untuk menghibur hati mereka. Apakah anda semua tidak rela kalau mereka pergi dengan harta benda dunia, sedangkan anda semua pulang ke rumah mu masing-masing bersama-sama dengan Rasulullah? Demi Allah! Apa yang anda bawa pulang sesungguhnya lebih berharga daripada apa yang mereka bawa." Jawab mereka: "Benar, ya Rasulullah! Kami rela, ya Rasulullah!" Sabda beliau, Anda semua bakal mendapatkan orang-orang yang sangat mementingkan peribadinya masing-masing; kerana itu sabarlah, sehingga anda berjumpa dengan Allah dan Rasul-Nya. Aku akan menunggu anda kelak di sebuah telaga." Jawab mereka, "Kami akan sabar, ya Rasulullah!"

1023. Dari Anas bin Malik r.a., katanya: "Pada suatu ketika Rasulullah saw. mengumpulkan kaum Anshar, lalu beliau bertanya: "Apakah ada orang lain di antara kamu sekalian?" Jawab mereka, "Tidak, ya Rasulullah! Kecuali hanya seorang anak saudara perempuan kami." Sabda Rasulullah saw., "Anak saudara perempuan suatu kaum, termasuk kaum itu sendiri." Kemudian beliau melanjutkan sabdanya, "Orang Quraisy itu belum lama keluar dari jahiliyah dan mushibah. Kerana itu aku bermaksud hendak mendekati dan menghibur mereka. Apakah kamu tidak rela mereka pulang dengan harta benda dunia, sedangkan kamu pulang bersama-sama Rasulullah ke rumah mu masing-masing? Kalaulah mereka melewati sebuah lembah, dan orang Anshar melewati jalan bukit, nescaya aku akan melewati jalan bukit bersama-sama dengan orang Anshar."

1024. Dari Anas bin Malik r.a., katanya: "Ketika Makkah telah ditaklukkan, Rasulullah saw. membagi

bagikan harta rampasan kepada orang-orang Quraisy. Lalu orang-orang Anshar berujar, "Ini sungguh-sungguh membingungkan. Pedang kita masih basah oleh darah musuh, tetapi harta rampasan kita diberikan kepada mereka (orang-orang Quraisy)." Ucapan demikian sampai kepada Rasulullah saw. Lalu mereka dikumpulkan oleh beliau. Tanya beliau, "Benarkah berita yang sampai kepada ku tentang ucapan kamu sekalian?" Jawab mereka, "Apa yang mereka sampaikan itu benar, ya Rasulullah! Mereka tidak berdusta. Sabda Nabi saw., "Apakah kamu sekalian tidak rela kalau mereka (orang-orang Quraisy) pulang ke rumah mereka dengan harta benda dunia, sedangkan kamu sekalian pulang ke rumah mu masing-masing dengan Rasulullah? Andai kata mereka melewati jalan lembah dan jalan bukit, sedangkan orang Anshar melewati jalan lembah dan jalan bukit pula, akan kutempuh lembah dan bukit yang dilewati kaum Anshar."

1025. Dari Abu Sa'id Al Khudri r.a., katanya: "Ketika Ali bin Abi Thalib berada di Yaman, dia pernah mengirimkan emas yang masih kotor kepada Rasulullah saw. Lalu emas itu dibagi-bagikan oleh Rasulullah saw. kepada empat kelompok, iaitu: kelompok Aqra' bin Habis Al Hanzhali, 'Uyainah bin Badar Al Fazari, 'Alqamah bin 'Ulatsah Al 'Amiri, termasuk Bani Kilab dan Zaid Al Khair Ath Thai, dan salah satu Bani Nabhan. Kata Abu Sa'id, "Orang Quraisy marah dengan adanya pembagian itu." Kata mereka, "Mengapa pemimpin-pemimpin Nejed yang diberi pembagian oleh Rasulullah, dan kita tidak dibagi nya?" Jawab Rasulullah saw., "Sesungguhnya aku lakukan yang demikian itu, untuk membujuk hati mereka."

Sementara itu datang seorang lelaki berjanggut tebal, pelipis menonjol, mata cekung, dahi menjorok dan kepalanya digundul. Dia berkata, "Ya, Muhammad! Takutlah engkau kepada Allah!" Jawab Rasulullah saw., "Siapa pulakah lagi yang akan mentaati Allah, jika aku sendiri telah mendurhakaiNya? Allah memberikan ketenangan bagi ku atas semua penduduk bumi maka apakah kamu tidak mahu memberikan ketenangan bagiku?" Kata Abu Sa'id, "Setelah orang itu berlalu, maka seorang sahabat (iaitu Khalid bin Walid) minta izin kepada Rasulullah saw. untuk membunuh orang itu. Jawab Rasulullah saw., "Dari kelompok orang ini, akan muncul nanti orang-orang yang pandai membaca Qur'an, tetapi tidak sampai melewati kerongkongan mereka, bahkan mereka membunuh orang-orang Islam, dan membiarkan para penyembah berhala - mereka keluar dari Islam seperti anak panah yang keluar dari busurnya. Seandainya aku masih mendapati mereka, akan kemusnahkan mereka seperti musnahnya kaum 'Ad."

1026. Dari Suwaid bin Ghafalah r.a., katanya 'Ali bin Abi Thalib pernah berkata, "Berbicara mengenai hadis Rasulullah saw., aku lebih suka tersungkur dari langit, daripada aku mengucapkan hadis yang tidak pernah diucapkan oleh beliau. Lain halnya

bila aku berbicara denganmu membicarakan persoalanku dengan kamu; maka sesungguhnya perang itu adalah tipu muslihat. Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Nanti bakal muncul di akhir zaman, pemuda-pemuda berfikiran bodoh, pandai mengucapkan kata yang muluk-muluk dan berbicara manis, pandai membaca Qur'an tetapi tidak melewati kerongkongan mereka (hanya sekadar baca-baca saja). Mereka keluar dari agama Islam bagaikan anak panah yang keluar dari busurnya (tidak pernah kembali). Apabila kamu bertemu dengan mereka, bunuhlah mereka! Kerana sesungguhnya membunuh mereka itu dapat pahala di sisi Allah kelak di hari kiamat."

1027. Dari Abu Dzar r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda : "Sepeninggal ku kelak, akan muncul suatu kaum yang pandai membaca Qur'an tetapi tidak melewati kerongkongan mereka (hanya sekadar baca saja). Mereka keluar dari agama, seperti anak panah keluar dari busurnya, di mana mereka tidak pernah lagi kembali ke dalam agama itu. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk dan tingkah laku mereka."

1028. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Pada suatu waktu, ketika Hasan bin Ali masih kecil, dia pernah mengambil kurma dari tumpukan kurma sedekah (zakat), lalu diletakkannya ke mulutnya. Maka bersabda Rasulullah saw., "Jijik, jijik, buang! Tidak tahukah kamu, bahwa kita (keluarga Muhammad) tidak boleh memakan sedekah (zakat)?" 1029. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Pada suatu hari aku pulang ke rumah isteriku, ku dapati sebuah kurma jatuh di lantai. Kurma itu kuambil hendak kumakan. Tetapi tiba.tiba aku ingat kalau-kalau kurma itu kurma sedekah, maka kuletakkan saja kembali."

1030. Dari Anas bin Malik r.a., katanya: "Pada suatu ketika Rasulullah saw. menemukan kurma di jalan. Lalu sabda beliau, "Kalaulah kurma itu bukan kurma sedekah, kumakan dia."

1031. Dari Juwairiyah r.a., isteri Nabi saw., katanya: "Pada suatu hari Rasulullah saw. pulang ke rumahnya

(Juwairiyah), lalu beliau bertanya, "Adakah engkau sedia makanan?" Jawab Juwairiyah, "Tidak! Demi Allah! Kita tidak punya makanan apa-apa, selain tulang kambing yang disedekahkan orang kepada maulaku." Sabda Nabi saw., "Bawalah ke sini! Bukankah sedekah itu sudah sampai ke tujuannya?"1032. Dari Anas bin Malik r.a., katanya: "Barirah menghadiahkan daging kepada Rasulullah saw., yang disedekahkan orang-orang kepada Barirah. Lalu Nabi saw. bersabda: "Untuk Barirah daging itu sedekah, tetapi untuk kita hadiah dari Barirah."

1033. Dari 'Aisyah r.a., katanya: "Nabi saw. dihantar orang daging sapi, seraya berkata: "Daging ini sedekah untuk Barirah." Lalu kata Nabi saw., "Untuk Barirah sedekah, dan untuk kami hadiah."

1034. Dari 'Aisyah r.a., katanya : "Telah terjadi tiga peristiwa yang berhubungan dengan Barirah.

Banyak orang bersedekah kepadanya, dan memberi hadiah kepada kami. Lalu hal itu ku sampaikan kepada Rasulullah saw. Sabda beliau, "Untuk Barirah merupakan sedekah, dan untuk kamu merupakan hadiah. Makanlah!"

1035. Dari Ummu 'Athiyah r.a., katanya: "Rasulullah saw. mengirimi ku daging kambing bagian sedekah. Lalu aku kirimkan kembali sebagiannya kepada 'Aisyah. Ketika Rasulullah saw. pulang ke rumah 'Aisyah, beliau bertanya, "Adakah kamu sedia makanan?" Jawab 'Aisyah, "Tidak! Kecuali daging kambing yang dikirimkan Nusaibah (Ummu 'Athiyah) kepada kita, iaitu sebagian dari daging sedekah yang anda kirimkan kepadanya." Sabda Nabi saw., "Sedekah itu sudah sampai ke tujuannya."

1036.Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Apabila Nabi saw. diantara orang makanan, beliau sentiasa bertanya mengenai hantaran itu. Bila dikatakan orang hadiah, beliau makan, dan bila dikatakan orang sedekah, tidak dimakannya."

1037. Dari 'Abdullah bin Abi Aufa r.a., katanya: "Apabila di antarkan orang kepada Rasulullah saw. sedekah mereka, beliau mendo'a: "Allahumma shalli 'alaihim" (Wahai Allah! Berilah mereka rahmat). Maka pada suatu hari Abu Aufa datang mengantarkan sedekahnya kepada beliau. Lalu beliau mendoa: "Allahumma shalli 'ala ali Abi Aufa. " (Wahai, Allah! Berilah rahmat kepada keluarga Abu Aufa)."

1038. Dari Jarir bin Abdullah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Apabila 'amil zakat mendatangi mu untuk mengumpulkan zakat daripada mu, maka hendaklah dia pulang kembali dengan rasa puas terhadap mu."

1039. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Bila Ramadhan telah datang, maka dibukakan pintu syurga, dikunci pintu neraka, dan dibelenggu semua syaitan."

1040. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda : "Bila Ramadhan telah datang, maka dibukakan pintu rahmat, dikunci neraka jahannam, dan dirantai semua syaitan."

1041. Dari Ibnu 'Umar r.a., katanya Nabi saw. bersabda mengenai Ramadhan, sabdanya: "Janganlah kamu puasa sebelum melihat bulan (terbit) dan janganlah berbuka sebelum melihatnya (terbit kembali). Jika bulan itu tertutup dari pandanganmu, maka hitunglah (jumlah harinya tiga puluh hari)."1042. Dari Ibnu 'Umar r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda mengenai Ramadhan, sambil beliau memberi isyarat dengan kedua tangannya, sabdanya: "Sebulan itu sebegini, sebegini, dan sebegini, - beliau menekuk salah satu jempolnya kali yang ketiga. Jika bulan itu tertutup dari pandanganmu, maka hitunglah tiga puluh hari."

1043. Dari Ibnu 'Umar r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda : "Kita umat yang ummi; tidak pandai menulis dan berhitung. Sebulan adalah sebegini, sebegini dan sebegini. Beliau menekuk sebuah jempolnya kali yang ketiga. Dari sebulan adalah sebegini, sebegini, sebegini. Yakni cukup tiga puluh hari."

1044. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda : "Apabila kamu telah melihat bulan (terbit), maka puasalah, dan bila kamu telah melihatnya (terbit kembali), maka berbukalah. Jika bulan itu tertutup dari pandanganmu, maka puasalah tiga puluh hari."

1045. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Puasalah kamu bila telah melihat bulan (terbit) dan berbukalah bila telah melihatnya (terbit). Jika bulan itu tertutup dari pandanganmu, maka genapkanlah bilangannya."

1046. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda : "Puasalah kamu bila telah melihat bulan (terbit) dan berbukalah bila telah melihatnya (terbit). Jika bulan itu tertutup dari pandanganmu, maka hitunglah tiga puluh hari."

1047. Dari 'Aisyah r.a., katanya: "Tatkala telah lewat dua puluh sembilan malam yang aku menghitungnya sendiri, Rasulullah saw. mulai masuk ke rumahku. Kerana itu aku berkata kepada beliau, "Ya, Rasulullah! Bukankah anda telah bersumpah tidak akan masuk ke rumah kami selama sebulan? Menurut hitunganku, sekarang baru dua puluh sembilan hari." Jawab Nabi saw., "Sesungguhnya sebulan itu adakalanya dua puluh sembilan hari. "1048. Dari Ummu Salamah r.a., katanya: "Pada suatu ketika Nabi saw. bersumpah tidak akan pulang ke rumah isterinya selama sebulan. Setelah berlalu dua puluh sembilan hari, esok pagi-pagi beliau datang ke rumah mereka. Lalu diingatkan mereka kepada beliau, "Ya, Nabi Allah! Bukankah anda telah bersumpah tidak akan masuk ke rumah kami selama sebulan?" Jawab beliau, "Sebulan itu adakalanya dua puluh sembilan hari."

1049. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Janganlah kamu dahului puasa Ramadhan dengan puasa satu atau dua hari sebelumnya. Kecuali bagi orang yang mempuasakan puasa tertentu, maka dia boleh meneruskannya."

1050. Dari Kuraib r.a., katanya dia diutus oleh Ummul Fadhal binti Harits menemui Mu'awiyah di Syam. Kata Kuraib, "Setelah aku tiba di sana dan tugasku telah selesai, bulan Ramadhan pun tiba. Aku melihat bulan terbit pada malam Jum'at. Kemudian aku tiba kembali di Madinah pada akhir bulan. Lalu 'Abdullah bin 'Abbas r.a. bertanya kepada ku: Kapan anda mulai melihat bulan?" Jawab ku, "Kami melihatnya pada malam Jum'at." Tanya, "Apakah anda menyaksikannya sendiri?" Jawab ku, "Ya! Aku menyaksikannya sendiri, bersama-sama orang ramai. Kerana itu mereka mulai puasa, begitu pula Mu'awiyah." Kata Ibnu 'Abbas, "Tetapi kami melihatnya malam Sabtu. Kerana itu kami akan mencukupkan puasa kami tiga puluh, atau kami melihat bulan." Tanya ku, "Apakah tidak cukup dengan penglihatan Mu'awiyah dan mengikut puasanya saja?" Jawab Ibnu 'Abbas. "Tidak! Kerana begitulah perintah Rasulullah saw. kepada kami."

1051. Dari Abu Al Bakhtari r.a., katanya: "Pada suatu ketika kami pergi 'umrah. Ketika berhenti di Nakhlah, kami saling menunjuk bulan. Setengah kami mengatakan, bulan sudah tiga hari. Sedangkan yang lain mengatakan bulan baru dua hari." Tanya Ibnu 'Abbas r.a., "Malam apa kamu melihatnya?" Jawab kami, "Malam anu!" Kata Ibnu 'Abbas, "Bahwasanya Rasulullah saw. pernah bersabda : Sesungguhnya Allah swt. telah membentangkannya untuk dapat dilihat. Kerana itu mulailah pada malam kamu melihatnya."1052. Dari Abu Al Bakhtari r.a., katanya: "Ketika kami berada di Dzat 'Irq, bulan Ramadhan pun tiba. Lalu kami utus seorang lelaki kepada Ibnu 'Abbas untuk menanyakannya. Jawab Ibnu 'Abbas r.a., bahwasanya Rasulullah saw. pernah bersabda : "Sesungguhnya Allah telah membentangkannya untuk dilihat. Jika bulan itu tertutup dari pandanganmu, maka sempurnakanlah bilangannya (tiga puluh)."

1053. Dari 'Adi bin Hatim r.a., katanya: "Setelah turun ayat: "..hingga jelas bagi mu benang putih dari benang hitam, iaitu waktu fajar.. " (Al Baqarah : 187), maka berkata 'Adi bin Hatim kepada Rasulullah saw., "Ya, Rasulullah! Aku meletakkan benang putih dan benang hitam di bawah bantalku untuk membezakan malam

dan siang." Sabda Rasulullah saw., "Bantalmu terlalu lebar. Yang dimaksud (dengan benang hitam) ialah gelap malam, dan (benang putih) ialah cahaya siang."

1054. Dari Sahal bin Sa'ad r.a., katanya: "Ketika turun ayat: ".. dan makan minumlah kamu sehingga nyata bagi mu perbezaan benang putih dari benang hitam (Al Baqarah : 187) maka ada seorang lelaki mengambil benang putih dan benang hitam, lalu dia makan sehingga jelas baginya perbezaan keduanya. Kemudian Allah swt. menurunkan kata "minal fajri" (iaitu ketika fajar). Maka jelaslah apa yang dimaksud dengan benang putih dan benang hitam."

1055. Dari Ibnu 'Umar r.a., katanya:

"Rasulullah saw. mempunyai dua orang muadzin (tukang adzan). Iaitu Bilal dan Ibnu Ummi Maktum yang buta. Maka bersabda Rasulullah saw., "Bilal azan tengah malam kerana itu makanlah dan minumlah sampai Ibnu Ummi Maktum azan."

1056. Dari Ibnu Mas'ud r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Janganlah kamu terhalang makan sahur

kerana azan Bilal; kerana dia azan tengah malam, untuk memanggil pulang orang-orang yang solat, dan membangunkan yang sedang tidur."

1057. Dari Samurah bin Jundub r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Janganlah kamu terperdaya (untuk tidak makan sahur) oleh azan Bilal waktu sahur, dan jangan pula kerana cahaya putih ini (fajar kadzib) sampai dia tersebar."

1058. Dari Samurah bin Jundub r.a., dia berkhutbah menyampaikan hadis Rasulullah saw. yang menyabdakan: "Janganlah kamu terhalang makan sahur oleh azan Bilal, dan jangan pula oleh cahaya putih ini, sehingga terbit fajar (siddik)."

1059. Dari Anas r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Makan sahurlah kamu, kerana makan sahur itu mengandung berkat!"1060. Dari 'Amru bin 'Ash r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Perbedaan puasa kita dengan puasa Ahli Kitab, ialah makan sahur."

1061. Dari Anas r.a., dari Zaid bin Tsabit r.a., katanya: "Kami pernah makan sahur bersama-sama Rasulullah saw. Tidak berapa lama kemudian kami pergi solat. Tanya Anas, "Kira-kira berapa lama jaraknya antara waktu makan sahur dengan solat?" Jawab Zaid, "Kira-kira selama membaca lima puluh ayat."

1062. Dari Sahal bin Sa'ad r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda : "Berbahagialah selalu orang-orang yang menyegerakan berbuka."

1063. Dari Abu 'Athiyah r.a., katanya: "Aku dan Masruq pernah datang menemui 'Aisyah r.a. ke rumahnya, lalu kami bertanya: "Ya, Ummul Mukminin! Ada dua orang sahabat Rasulullah saw. yang satu menyegerakan berbuka dan solat, dan yang satu lagi melambatkannya. Bagaimana itu?" Tanya 'Aisyah r.a., "Siapa yang menyegerakan berbuka dan solat?" Jawab kami, "Abdullah Ibnu Mas'ud." Kata 'Aisyah, "Menyegerakan itulah yang dilakukan Rasulullah saw."1064. Dari 'Umar r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Apabila malam telah datang, siang telah hilang, dan matahari telah terbenam, maka orang yang puasa sudah boleh berbuka."

1065. Dari 'Abdullah bin Abi Aufa r.a., katanya: "Kami bepergian bersama-sama Rasulullah saw. dalam suatu perjalanan di bulan Ramadhan. Ketika matahari telah terbenam beliau bersabda: "Hai, Fulan! Turunlah, dan siapkan makan kita!" Jawab orang itu, "Hari masih siang, ya Rasulullah!" Sabda Rasulullah, "Turunlah dan siapkan makan kita!" Kata 'Abdullah, "Orang itu pun segera turun, lalu dia menyiapkan makanan dan menyajikannya kepada Rasulullah saw., dan beliau langsung minum. Kemudian beliau bersabda sambil menunjuk dengan tangannya: "Apabila matahari telah terbenam di sana, dan malam telah datang di sini, maka orang puasa sudah boleh berbuka." 1066. Dari Ibnu 'Umar r.a., katanya: "Bahwasanya Nabi saw. melarang orang melakukan puasa wishal (yakni puasa berturut-turut dua hari atau lebih tanpa berbuka). Lalu kata para sahabat kepada beliau: "Bukankah anda sendiri melakukannya?" Jawab Nabi saw.: "Aku tidak seperti kamu semua. Aku diberi makan dan minum oleh Tuhan ku."

1067. Dari Abu Hurairah r,a., katanya: "Rasulullah saw. melarang orang melakukan puasa wishal. Maka berkata seorang lelaki muslim kepada beliau: "Bukankah anda sendiri melakukan puasa secara wishal, ya Rasulullah?" Jawab Rasulullah saw.: "Tidak seorang pun di antara kamu yang menyamai ku. Bila hari telah malam, aku diberi makan dan minum oleh Tuhan ku." Ketika ternyata mereka enggan hendak berhenti puasa wishal, Nabi saw. puasa pula secara wishal bersama-sama mereka dua hari berturut-turut. Sesudah itu bulan (Syawal) datang. Lalu beliau bersabda: "Seandainya bulan (Syawal) belum terbit nescaya kuteruskan puasa wishal bersama-sama kamu semua - Rasulullah mengucapkan sabdanya itu dengan nada marah,

kerana mereka enggan dilarangnya puasa wishal."

1068. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Janganlah kamu puasa secara wishal!" Jawab para sahabat, "Bukankah anda sendiri melakukan puasa wishal?" Jawab Rasulullah saw., "Kamu tidak akan sanggup melakukannya seperti aku. Bila hari telah. malam, aku diberi makan dan minum oleh Tuhan ku. Kerana itu beramal-ibadatlah sesuai dengan kemampuanmu."

1069. Dari Anas r.a., katanya: "Pada suatu malam di bulan Ramadhan, Rasulullah saw. solat. Aku datang dan berdiri di samping beliau. Kemudian datang pula sahabat yang lain, lalu dia berdiri pula, sehingga akhirnya kami menjadi satu rombongan. Tatkala Nabi saw. merasa bahwa kami solat di belakang beliau, maka beliau pendekkan solatnya, kemudian beliau masuk ke rumahnya, dan di sana beliau solat sendirian." Kata Anas, "Pagi-pagi kami bertanya kepada beliau: Apakah anda tahu perbuatan kami semalam?" Jawab beliau, "Ya, aku tahu. Itulah yang menyebabkan aku masuk ke rumah dan di sana aku solat sendirian." Kata Anas selanjutnya, "Beberapa hari di akhir bulan (Ramadhan) Rasulullah melakukan puasa wishal. Kerana itu beberapa orang sahabat melakukannya pula. Maka bersabda Rasulullah saw.: Mengapalah orang-orang ini ikut-ikutan berpuasa wishal. Kamu semua tidak seperti aku. Ketahuilah! Demi Allah! Kalaulah bulan ini bertambah panjang, aku akan terus puasa wishal sehingga orang-orang yang memberati dirinya dalam melakukan suatu amal ibadah kewalahan sendiri."


Yüklə 3,73 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   18   19   20   21   22   23   24   25   ...   107




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin