Berkata Imam Ali bin Abi Thalib, semoga Allah meridhoinya: Tidak ada kebaikan dalam ibadah tanpa pengetahuan dan tidak baik pula dalam pengetahuan tanpa memahaminya



Yüklə 3,73 Mb.
səhifə5/107
tarix18.04.2018
ölçüsü3,73 Mb.
#48892
1   2   3   4   5   6   7   8   9   ...   107

"Allah memerintahkan solat wajib 50 kali." Kata Musa, "Kembalilah kepada Tuhanmu! Sesungguhnya umatmu tidak akan sanggup melakukan sebanyak itu." Kerana itu aku kembali kepada Tuhan ku, lalu Tuhan mengurangi sebahagian. Sesudah itu aku kembali kepada Musa dan ku ceritakan kepadanya bahwa Tuhan mengurangi sebahagian. Kata Musa, "Kembalilah kepada Tuhan mu, sesungguhnya umatmu tidak akan sanggup melakukan sebanyak itu." Kata Nabi saw., "Aku kembali kepada Tuhan ku (sampai berulang kali) sehingga akhirnya Allah berfirman: "Hanya lima, namun nilainya sama dengan lima puluh; dan putusan ini tidak dapat diubah lagi." Sesudah itu aku kembali pula kepada Musa. Dia menyuruh ku lagi supaya aku kembali kepada Tuhan ku, lantas ku jawab, "Aku malu terhadap Tuhan ku." Kata Nabi saw. selanjutnya, "Kemudian aku meneruskan perjalanan bersama Jibril, hingga sampai ke Sidratul Muntaha. Tempat itu dipulas dengan aneka warna yang aku tak tahu warna apa namanya. Sesudah itu aku dimasukkan ke syurga, yang di dalamnya terdapat kubah-kubah dari permata dan tanahnya dari kasturi."

138. Dari Malik bin Sha'sha'ah r.a., seorang pemimpin dalam kaumnya, katanya Nabi saw. bersabda: "Ketika aku sedang berbaring di tempat tidur dalam keadaan antara tidur dan bangun, tiba-tiba aku mendengar seseorang berbicara, lalu dia mendatangi dan membawa ku pergi. Kemudian aku dibawakannya sebuah bejana emas berisi air zamzam, lalu dibelahnya dadaku dari sini hingga ke sini. Tanya Qatadah, "Hingga mana dibelahnya?" Jawabnya, "Hingga bawah perutnya." Lalu dikeluarkannya hatiku, dan dibersihkannya dengan air zamzam. Sesudah itu diisinya dengan iman dan hikmah. Kemudian aku dibawakannya seekor binatang berwarna putih yang disebut Buraq', lebih besar dari keldai tetapi lebih kecil dari baghal. Apabila binatang itu melompat, maka lompatannya sejauh mata memandang. Lalu aku dinaikkannya ke punggung binatang itu, dan sesudah itu kami pergi hingga sampai ke langit dunia. Lalu Jibril a.s. minta supaya dibukakan pintu. Dia ditanya, "Siapa itu?" Jawab Jibril, "Aku Jibril!" Tanya: "Siapa bersama Anda?" Jawab: "Muhammad saw.!" Tanya: "Apakah dia sudah diutus?" Jawab : "Ya, sudah!" Sesudah itu barulah penjaga membukakan pintu untuk kami seraya berkata, "Selamat datang tamu agung!" Kata Nabi saw. selanjutnya, "Kemudian kami bertemu dengan Adam a.s., sesudah itu di langit kedua dengan Isa dan Yahya a.s., di langit ketiga dengan Yusuf, keempat dengan Idris, dan di langit kelima dengan Harun a.s. Kami terus juga pergi, hingga sampai ke langit keenam. Di sana kami bertemu dengan Musa a.s. Aku memberi salam kepadanya, dan dia menjawab salamku pula. "Selamat datang saudara yang saleh dan Nabi yang saleh," ujarnya. Ketika aku telah berlalu daripadanya, dia menangis. Lalu dia ditanya oleh suara yang didengar, "Kenapa Anda menangis?" Jawab Musa a.s., "Ya Allah, Engkau mengutus anak ini menjadi Rasul sesudahku. Tetapi umatnya lebih banyak yang masuk syurga daripada umatku." Kemudian kami pergi pula, hingga sampai ke langit ketujuh. Di sana aku bertemu dengan Ibrahim a.s., dan melihat empat buah sungai yang dua sumbernya kelihatan dan yang dua lagi tidak kelihatan. Aku bertanya, "Ya, Jibril! Sungai apakah ini?" Jawab Jibril, "Dua sungai yang tidak kelihatan sumbernya ialah dari syurga, sedangkan dua lagi yang kelihatan sumbernya, ialah sungai Nil dan sungai Furat." Kemudian aku dibawa naik ke Baitul Ma'mur. Aku bertanya kepada Jibril, "Apa ini?" Jawab Jibril, "Ini Baitul Ma'mur. Setiap hari tujuh puluh ribu malaikat masuk ke dalam, dan apabila mereka keluar mereka tidak akan kembali lagi ke dalam untuk selama-lamanya." Kemudian aku diberi dua buah bejana, yang satu berisi khamar dan satu lagi berisi susu. Tetapi aku justeru memilih susu. Katanya, "Pilihan anda sungguh tepat!" Kemudian diwajibkan kepada ku solat 50 kali sehari semalam sebagaimana telah diceritakan.

139. Dari Ibnu Abbas r.a., katanya: "Kami berjalan bersama-sama dengan Rasulullah saw. antara Makkah dan Madinah, melewati sebuah lembah. Nabi saw. bertanya, "Lembah apa ini?" Jawab para sahabat, "Lembah Azraq." Sabda Nabi saw., "Aku seperti menampak Musa a.s. (Nabi menyebutkan warna kulit Nabi Musa, rambutnya, yang kesemuanya tidak hafal

oleh Dawud yang menyampaikan hadis ini). Dia meletakkan dua buah anak jarinya di kedua telinganya, sedang meninggikan suara membaca talbiyah,

ketika dia melalui lembah ini. Kata Ibnu 'Abbas selanjutnya, "Kami terus berjalan hingga sampai ke suatu puncak, lalu Nabi saw. bertanya: "Puncak apa ini?" Jawab para sahabat, "Puncak Harsya' atau puncak Laft'." Kata Nabi saw., "Aku seolah-olah menampak Yunus sedang mengenderai unta merah. Dia memakai jubah bulu, tali kekang untanya dari serat-serat serabut. Dia melalui lembah sambil membaca talbiyah. 140. Dari Jabir r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Allah memperlihatkan kepada ku para Nabi-nabi. Musa kelihatan olehku seorang

yang berperawakan mirip dengan kebanyakan lelaki suku Syanuah. Dan Isa Ibnu Maryam a.s. kulihat mirip dengan 'Urwah bin Mas'ud, dan Ibrahim a.s. mirip dengan sahabatmu ini, yakni diri Nabi saw. sendiri- Kepadaku diperlihatkan juga Jibril a.s. Ketika itu dia kulihat mirip dengan Dihyah (Ibnu Khalifah)."

141. Dari Abdullah bin 'Umar r.a., katanya: "Pada suatu hari Rasulullah saw. menceritakan tentang ciri-ciri Al Masih Dajjal. Sabda beliau, "Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta'ala tidak picek. Yang picek itu ialah Al Masih Dajjal; matanya yang sebelah kanan picek seperti anggur kering." Sabda beliau selanjutnya, "Tadi malam aku bermipi dalam tidurku seolah-olah aku berada dekat Ka'bah. Sekonyong-konyong aku melihat seorang lelaki berkulit putih kemerah-merahan, lebih cantik dari orang-orang cantik yang pernah kulihat. Rambutnya terurai mencapai kedua bahunya, licin bagai meneteskan air layaknya. Dia letakkan dua tangannya di atas bahu dua orang lelaki yang mengiringnya, padahal dia sedang melakukan thawaf di Ka'bah. Lalu aku bertanya, "Siapa ini?" Jawab mereka, "Al Masih Ibnu Maryam!" Kemudian, kulihat pula dibelakangnya seorang lelaki berambut keriting. Matanya yang sebelah kanan picek seperti Ibnu Qathan yang pernah anda lihat. Dua orang lelaki meletakkan tangan di kedua bahunya, dan dia sedang thawaf. Aku bertanya, "Siapa itu?" Jawab mereka, " Al Masih Dajjal!"

142.Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Ketika aku sedang berada di Hijir, orang-orang Quraisy bertanya kepada ku tentang peristiwa Isra'dan Mikraj. Antara lain mereka menanyakan data-data tentang Baitul Makdis. Aku sangat merasa kesulitan, kerana aku tidak dapat menerangkannya dengan baik. Lalu Allah memperlihatkan masjid itu kepada ku dengan jelas, sehingga aku dapat menjawab segala pertanyaan mereka dengan tepat. Aku teringat pula ketika aku berada diantara para nabi. Ketika itu Nabi Musa a.s. sedang solat. Dia seorang lelaki yang gagah perkasa, bagai kebanyakan lelaki Syanuah. Begitu pula Isa Ibnu Maryam sedang solat. Dia kelihatan mirip dengan Urwah bin Mas'ud Ats Tsaqafi. Ibrahim juga solat. Dia lebih mirip dengan sahabatmu ini-yakni diri dari Nabi saw. sendiri. Ketika waktu solat tiba, akulah yang mengimami mereka. Setelah selesai solat, lantas ada yang berkata, "Ya, Muhammad! Ini adalah malaikat penjaga neraka. Ucapkanlah salam kepadanya." Aku menoleh kepadanya. Tetapi dia telah mendahului ku mengucapkan salam."

143. Dari Masruq r.a., katanya: "Pada suatu waktu, ketika aku duduk dekat 'Aisyah r.a., dia berkata kepada ku, "Hai, Abu 'Aisyah! Ada tiga perkara, barangsiapa mengatakan salah satu di antaranya, maka bererti orang itu mengatakan suatu kebohongan besar terhadap Allah." Aku bertanya, "Apakah itu?" Jawabnya, (1) Siapa yang mengatakan bahwa Muhammad saw. pernah melihat Tuhannya, maka dia itu sesungguhnya

telah mengadakan kebohongan besar terhadap Allah. Kata Masruq, "Ketika itu aku sedang bersandar, lalu aku duduk seraya berkata: "Ya, Ummul

Mukminin! Tunggu sebentar, dan jangan tergesa-gesa. Bukankah Allah 'Azza wa Jalla telah berfirman: "Sesungguhnya dia telah melihatnya ditepi langit yang terang". (Takwir: 23) "Sesungguhnya dia telah melihatnya di waktu yang lain". (An Najm:13) Jawab 'Aisyah, "Akulah orang yang pertama-tama dari umat ini yang menanyakan masalah itu kepada Rasulullah saw." Beliau bersabda, "Sesungguhnya yang terlihat itu ialah Jibril. Aku belum pernah melihatnya dalam bentuknya yang asli selain dua kali itu. Ketika ia turun dari langit, sebahagian tubuhnya tertutup antara langit dan bumi." Kata 'Aisyah selanjutnya, "Belum Anda dengarkah firman Allah yang mengatakan: "Penglihatan tidak sampai kepada-Nya, tetapi Dia mengetahui segala penglihatan. Dia itu lemah-lembut dan Maha Tahu". (An'am: 103) "Dan Tiada seorang pun akan dapat berkata-kata dengan Allah, melainkan dengan wahyu, atau di balik tabir, atau dikirim-Nya utusan, lalu dengan izin-Nya diwahyukan-Nya apa yang dikehendaki-Nya: sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana". (Syura:51) Kata 'Aisyah melanjutkan : (2) Orang yang mengatakan bahwa Rasulullah saw. menyembunyikan sesuatu ayat dari Kitab Allah (tidak disampaikannya). Maka orang itu sesungguhnya telah berbuat kebohongan besar terhadap Allah. Firman Allah: "Hai, Rasul! Sampaikanlah apa yang diwahyukan kepada mu dari Tuhanmu! Apabila itu tidak engkau lakukan, bererti engkau tidak menyampaikan risalah-Nya (tidak menjalankan tugas daripada-Nya".) (Al Maidah:67) (3) Orang yang mengatakan bahwa Rasulullah saw. tahu apa yang akan terjadi esok. Orang itu sungguh-sungguh telah mengadakan suatu kebohongan besar terhadap Allah. Firman Allah: "Katakan: Tidak seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui apa yang tersembunyi, melainkan Allah." (Naml:65)

144. Dari Masruq r.a., katanya: "Aku bertanya kepada 'Aisyah r.a., "Bagaimana pendapat Anda tentang firman Allah: Kemudian dia mendekat dan bertambah dekat. Maka jaraknya kini hanya antara dua anak panah, atau lebih dekat. Lalu Dia mewahyukan kepada hamba-Nya apa yang hendak diwahyukan-Nya." (An Najm: 8:10) Jawab 'Aisyah, "Itu adalah Jibril 'alaihis salam. Dia biasanya datang dalam bentuk seorang lelaki, tetapi kali ini dalam bentuknya yang asli, sehingga menutupi ufuk langit."145. Dari Abu Dzar r.a., katanya: "Aku bertanya kepada Rasulullah saw.,"Adakah anda melihat Allah?" Jawab beliau, "Dia Maha Cahaya, bagaimana aku bisa melihat-Nya?"

146. Dari Abu Musa r.a., katanya: "Pada suatu ketika Rasulullah saw. mengajarkan kepada kami empat perkara: (1) Allah 'azza wa jalla tidak pernah tidur, dan mustahil Dia tidur. (2) Allah yang menentukan tinggi atau rendahnya nilai amal seseorang. (3) Allah menerima amal yang diperbuat seseorang di waktu malam pada siang hari, dan menerima amal siang di waktu malam. (4) Tirai-Nya ialah cahaya. (Didalam riwayat Abu Bakar perawi lain - disebutkannya api). Jikalau tirai itu dibuka, maka terbakarlah segala yang ada, di mana penglihatan Allah sampai kepada-Nya.

147. Dari Qais r.a., dari Nabi saw., sabdanya: "Ada dua syurga, bejana dan perabot-perabot di dalamnya terbuat dari perak, dan dua syurga,

bejana dan perabot-perabot di dalamnya terbuat dari emas. Penghalang

pandangan antara orang banyak dengan Tuhan mereka adalah tabir kebesaran yang menutup pemandangan memandang ke wajahNya di syurga 'Adan."

148. Dari Shuhaib r.a., dari Nabi saw., sabdanya: "Apabila penduduk syurga telah masuk ke dalam syurga, Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman kepada mereka: "Apakah kamu semua memerlukan sesuatu yang perlu

Aku tambah untukmu?" Jawab mereka, "Bukankah muka kami telah putih gilang-gemilang? Bukankah kami telah Engkau masukkan ke syurga dan Engkau bebaskan dari neraka?" Kata Rasulullah saw. selanjutnya, "Lalu Allah membukakan tabir yang menutupNya. Sekonyong-konyong penduduk syurga merasakan nikmat yang tiada taranya, selain memandang Allah 'azza wa jalla."



149. Dari 'Atha' bin Yazid Al Laytsi r.a., katanya Abu Hurairah r.a.,

mengabarkan kepadanya, bahwa orang ramai bertanya kepada Rasulullah saw., "Dapatkah kami melihat Tuhan kami nanti di hari kiamat?" Jawab Rasullullah saw., "Apakah kamu mendapat kesulitan melihat bulan purnama di malam empat belas?" Jawab mereka "Tidak, ya Rasulullah!" Tanya, "Apakah kamu merasa sulit melihat matahari di langit tak berawan?" Jawab mereka, "Tidak, ya Rasulullah!" Sabda Rasulullah saw., "Sesungguhnya anda semua akan melihatNya nanti seperti itu. Di hari kiamat kelak, Allah akan mengumpulkan seluruh umat manusia, lalu Dia berfirman: "Siapa yang menyembah selain Aku, hendaklah dia mengikutinya!' Maka siapa yang menyembah matahari, diikutinya matahari, siapa yang menyembah bulan diikutinya bulan, dan siapa yang menyembah berbagai berhala, diikutinya pula berhala-berhala itu. Maka tinggallah umat ini (orang-orang mukmin), yang di dalamnya termasuk pula orang-orang munafik. Allah Tabaraka wa Ta'ala mendatangi mereka dalam bentuk lain yang tidak mereka kenal. Lalu Allah berfirman, "Akulah Tuhanmu! (Ikutilah aku!)" Jawab mereka, "Kami berlindung dengan Allah dari tipu-dayamu. Kami akan tetap di tempat kami ini sampai Tuhan kami datang menjemput kami. Apabila Tuhan kami telah datang, kami akan mengenal-Nya." Maka datanglah Allah Ta'ala dalam bentuk yang mereka kenal, seraya berfirman, "Akulah Tuhanmu!" Jawab mereka, "Ya, Engkaulah Tuhan kami!" Kata Nabi saw. melanjutkan, "Lalu dibentangkan titian pada kedua sisi neraka jahanam. Aku dan umatkulah yang pertama-tama melewati titian itu. Pada hari itu tidak ada yang diperkenankan berbicara kecuali para Rasul. Do'a mereka itu, "Wahai, Allah! Selamatkanlah! Selamatkanlah!" Di dalam neraka jahanam ada semacam kaitan seperti pancing, runcing bagaikan duri sa'dan. Pernahkah Anda semua melihat duri Sa'dan? Jawab mereka, "Pernah, ya Rasulullah!" Sabda Nabi saw., "Nah! Seperti duri Sa'dan itu tetapi tidak terkira-kirakan besarnya, selain hanya Allah yang dapat mengetahuinya. Kaitan itu akan mengait setiap umat man usia yang lewat di titian itu tersebab amal perbuatan mereka. Orang-orang yang beriman akan terlepas dari bahaya itu sesuai dengan amal mereka, dan ada pula yang dihukum beberapa lama, sampai ia bebas dari hukuman itu. Setelah Allah selesai mengadili perkara para hamba-Nya, Ia ingin mengeluarkan dengan rahmat-Nya penduduk neraka yang dikehendaki-Nya, lalu Dia memerintahkan para malaikat supaya mengeluarkan orang-orang yang tidak mempersekutukan-Nya dengan yang lain-lain. Yaitu orang yang mengakui tidak ada Tuhan selain Allah. Para malaikat mengenal mereka yang di neraka itu dengan tanda-tanda bekas sujud. Sesungguhnya api memakan tubuh anak Adam di neraka, selain bekas sujud. Kerana Allah mengharamkan bagi api memakan tanda bekas sujud itu. Lalu mereka dikeluarkan dari neraka dalam keadaan hangus. Kemudian mereka disiram dengan air kehidupan, dan mereka dapat hidup bagaikan bibit tanaman yang tumbuh di atas lumpur yang dibawa banjir. Setelah semuanya selesai dikeluarkan, ternyata masih ada ketinggalan seorang lelaki yang menghadapkan mukanya ke neraka. Itulah penduduk syurga yang

terakhir sekali masuk syurga. Orang itu berkata, "Wahai Tuhan! Palingkanlah muka ku dari neraka ini, kerana anginnya terasa bagaikan racun dan nyalanya serasa membakar diriku." Dia sentiasa mendo'a kepada Allah. Kemudian Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman: "Jika Aku kabulkan permintaanmu itu, apakah kamu akan meminta pula yang lain-lain?" "Tidak! Aku tidak akan meminta lagi yang lain-lain," katanya berjanji. Lalu dengan kehendak Allah, mukanya terpaling dari neraka. Setelah dia menghadap dan melihat ke syurga, dia terdiam beberapa lamanya, lalu berkata, "Wahai Tuhanku!Bawalah aku ke pintu syurga. Maka berfirman Allah kepadanya, "Bukankah engkau telah berjanji tidak akan meminta lagi pada-Ku selain apa yang telah Kuberi? Celaka engkau, hai anak Adam. Engkau betul-betul penipu." Tetapi orang itu terus mendoa dan mendoa, sehingga akhirnya Allah berfirman kepadanya, "Berjanjilah, jika permintaanmu itu Aku kabulkan, kamu tidak akan meminta lagi yang lain-lain." "Tidak! Demi kebesaran-Mu," kata orang itu berjanji. Lalu dia dibawa ke pintu syurga. Setelah ia sampai di sana, pintu itu terbuka lebar baginya, sehingga ia dapat melihat dengan jelas segala isinya berupa kenikmatan dan kebahagiaan. Kerana itu dia terdiam pula seketika, kemudian dia mendoa pula, "Wahai, Tuhan ku! Masukkanlah aku ke syurga!" Firman Allah Tabaraka wa Ta'ala, "Bukankah engkau sudah berjanji tidak akan meminta lagi selain apa yang telah Kuberikan?

Celaka engkau hai anak Adam! Alangkah penipunya kamu!" Jawab orang itu,

"Wahai, Tuhan ku! Janganlah aku dijadikan makhluk-Mu yang celaka!" Dia

sentiasa mendo'a dan mendo'a seperti itu, sehingga Allah tertawa kerana gembira-Nya. Maka berfirman Allah, "Masuklah kamu ke syurga!". Setelah dia berada di syurga, Allah berfirman pula kepadanya, "Mintalah apa yang kau inginkan!" Lalu dia memohon segala yang diinginkannya, sehingga Allah mengingatkannya (membatasi) ini dan itu. Setelah permintaannya terkabul semuanya, Allah Ta'ala berfirman pula kepadanya, "Semua permintaanmu telah Kukabulkan, bahkan akan Ku-tambah sebanyak itu lagi (menurut hadis Abu Sa'id r.a. bahkan Allah menambah sepuluh kali lipat permintaannya)."

150. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Sekurang-kurang kedudukan seseorang di syurga, ialah firman Allah

kepadanya: Mintalah apa yang kamu inginkan!" Maka dimintanya apa yang diinginkannya. Kemudian Allah berfirman pula, "Adakah permintaan mu yang lain?" "Ya, ada!" jawabnya. Maka berfirman Allah kepadanya, "Untuk mu segala yang kamu inginkan dan ku tambah sebanyak itu pula."

151. Dari Abdullah bin Mas'ud r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Aku tahu penduduk neraka yang terakhir keluar dari neraka, dan penduduk syurga yang terakhir masuk syurga. Yaitu orang yang keluar dari neraka sambil merangkak. Allah Ta'ala berfirman kepadanya, "Pergilah dan masuklah ke syurga!" Lalu dia pergi ke syurga. Tetapi terbayang kepadanya syurga telah penuh. Kerana itu dia kembali kepada Tuhan dan berkata, "Ya, Tuhan ku! Kudapati syurga telah penuh." Firman Allah swt., "Pergilah dan masuklah ke syurga!" Dia pun pergi ke syurga. Sementara itu terbayang pula kepadanya syurga telah penuh. Kerana itu dia kembali pula kepada Tuhannya seraya berkata, "Ya, Tuhan ku. Kudapati syurga telah penuh." Allah berfirman pula kepadanya, "Pergilah, dan masuklah ke syurga!" Kemudian dia pergi. Tetapi tetap terbayang olehnya

syurga telah penuh. Maka dia kembali lagi seraya berkata, "Ya, Tuhan ku!

Kudapati syurga telah penuh." Allah berfirman kembali, "Pergilah, dan masuklah ke syurga. Untukmu tersedia tempat sepuluh kali luas dunia." Kata orang itu, "Apakah Engkau tidak mengolok-olokku? Engkau adalah Maha Raja." Kata Abdullah menambahkan, "Aku melihat Rasulullah saw. tertawa, sehingga kelihatan gigi beliau." Beliau bersabda, "Dikatakan kepada ku, itulah tempat penduduk syurga yang paling rendah,"

152. Jabir bin Abdullah r.a. mengabarkan bahawa Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya Allah akan mengeluarkan suatu kaum dari neraka kerana syafa'at (pembelaan)."

153. Dari Anas bin Malik r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Nanti pada hari kiamat, Allah akan mengumpulkan seluruh umat manusia. Ketika itu mereka saling berkata satu sama lain. "Bagaimana kalau kita mohon syafa'at kepada Tuhan kita, semoga Dia membebaskan kita dari tempat ini?" Lalu mereka pergi kepada Adam a.s. dan berkata, "Anda adalah Adam, bapa seluruh umat manusia. Anda diciptakan Allah dengan tanganNya sendiri, kemudian ditiupkan-Nya ruh ke tubuh Anda, dan disuruhNya malaikat sujud kepada Anda, lalu mereka sujud. Tolonglah kami memohonkan kelapangan kepada Allah, semoga kami dibebaskan dari kesengsaraan yang kami derita ini." Jawab Adam a.s., "Aku tidak sanggup menolong kamu semua." Lalu Adam menceritakan kesalahannya, yang menyebabkan dia malu kepada Allah. "Namun begitu," kata Adam, "Cubalah datang kepada Nuh a.s., Rasul pertama yang pernah diutus Allah." Mereka pergi kepada Nuh a.s., tetapi Nuh juga mengatakan tidak sanggup membela mereka kerana dia malu kepada Tuhannya sehubungan dengan kesalahannya. Namun dia menganjurkan supaya mereka datang kepada Ibrahim a.s., yang dijuluki dengan 'Khalilullah' (Kekasih Allah). Mereka pergi kepada Ibrahim a.s., tetapi Ibrahim juga mengatakan, "Aku tidak sanggup menolong mu, kerana aku malu kepada Tuhan ku karena kesalahan ku.

Cubalah datang kepada Musa a.s." Nabi Musa juga menyesal tidak sanggup menolong mereka, kerana dia malu kepada Tuhannya sehubungan dengan kesalahannya. Dia menganjurkan supaya mereka datang kepada 'Isa

Ruhullah wa kalimatuhu (ruh Allah dan kalimahNya). Lalu mereka pergi kepada Nabi 'Isa a.s., tetapi beliau berkata pula, "Aku tidak berwenang menolong kamu semua. Pergilah kepada Muhammad saw., seorang hamba Allah yang telah diampuni dosa-dosanya baik yang lama maupun yang baru." Kata Nabi saw. selanjutnya, "Kerana itu mereka mendatangi ku. Lalu aku mohon izin kepada Allah, dan Allah memberi izin kepada ku. Kerana itu aku langsung sujud kepadaNya, sedangkan Allah membiarkan ku sujud sampai lama sekali. Kemudian Dia berfirman, "Hai, Muhammad! Angkatlah kepala mu! Berbicaralah! Bicara mu akan didengar. Mintalah! Permintaan mu akan dikabulkan. Belalah! Pembelaan mu akan diterima." Maka ku angkat kepala ku, seraya memuji Tuhan ku dengan puji-pujian yang diajarkanNya kepada ku. Kemudian ku mohonkan pembelaan bagi umat manusia, sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan Allah bagi ku. Sesudah itu aku keluarkan mereka dari neraka lalu ku masukkan ke syurga. Sesudah itu aku sujud kembali, dan Allah membiarkan ku sujud sampai lama. Setelah itu Dia berfirman, "Hai, Muhammad! Angkatlah kepala mu! Berbicaralah! Bicara mu akan didengar. Mintalah! Permintaan mu akan dikabulkan. Belalah! Pembelaan mu akan diterima," Lalu ku angkat kepala ku seraya memuji Tuhan ku dengan puji-pujian yang diajarkan Allah kepada ku. Sesudah itu barulah ku mohonkan pembelaan bagi umat manusia, sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan Allah bagi ku. Lalu aku keluarkan mereka dari neraka dan ku masukkan ke syurga. Kata Nabi saw.

melanjutkan, "Aku lupa, apakah kali yang ketiga atau yang keempat, di mana sesudah itu aku berkata: "Ya, Allah! Tidak ada lagi yang tinggal dalam neraka, kecuali orang-orang yang memang ditentukan Al Qur'an harus kekal tinggal di dalamnya."

154. Dari Anas bin Malik r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda :

"Akan dikeluarkan dari neraka, orang yang mengucapkan 'La ilaaha illallah', sedangkan dalam hatinya terdapat iman seberat biji gandum. Kemudian orang yang mengucapkan 'La ilaaha illallah', dan di dalam hatinya terdapat iman seberat beras. Kemudian yang mengucapkan 'La ilaaha illallah' dan di dalam hatinya terdapat iman seberat debu."

155. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Pada suatu hari dibawa orang kepada Rasulullah saw. masakan daging kesukaan beliau, lalu dimakannya. Sesudah makan beliau bersabda, "Aku adalah pemimpin umat manusia di hari kiamat. Tahukah anda, mengapa Allah mengumpulkan semua umat sejak yang pertama-tama sampai yang terakhir di dalam satu lapangan? Di sana diperdengarkan kepada mereka teriak orang memanggil-manggil, yang menyebabkan segala pemandangan tertuju kepada mereka; matahari dekat sekali kepada mereka, sehingga mereka keluh-kesah kerana tak sanggup menanggung derita. Mereka berkata sesamanya, "Tidakkah kamu fikirkan derita yang kamu alami, mengapa tidak kamu cari orang yang dapat membelamu di hadapan Tuhanmu?" Berkata yang lain, "Datanglah kepada Adam!" Mereka pergi kepada Adam, lalu kata mereka, "Wahai, Adam! Anda adalah Bapa manusia yang diciptakan Allah dengan tangan-Nya sendiri. Kemudian ditiupkan-Nya ruhNya di tubuh Anda, dan diperintahkan-Nya malaikat supaya sujud kepada Anda, lalu mereka sujud. Belalah kami di hadapan Tuhan mu. Bukankah Anda telah menyaksikan bagaimana pedihnya penderitaan yang kami alami ini." Jawab Adam, "Sesungguhnya pada hari ini Tuhan sangat marah kepada ku. Tidak pernah Dia marah semarah ini. Dia melarang ku mendekati sebatang pohon, tetapi aku mendurhakai-Nya. Wahai, aku salah! Aku salah! Kerana itu pergilah kepada yang lain. Pergilah kepada Nuh!" Mereka pergi kepada Nuh, seraya berkata, "Anda adalah Rasul yang pertama-tama dikirim ke bumi. Dan Allah menjuluki anda dengan 'Abdan Syakuran' (hamba yang bersyukur). Belalah kami di hadapan Tuhan anda. Bukankah anda telah melihat bagaimana pedihnya derita kami?" Jawab Nuh kepada mereka, "Sesungguhnya Tuhan ku sangat marah hari ini. Tidak pernah Dia semarah ini sebelum dan sesudahnya. Aku mengemban tugas memanggil umat ku (ke dalam agama Allah). Tetapi apalah daya ku, aku berdoa agar umat ku dimusnahkan. Kerana itu pergilah kepada Ibrahim a.s.!" Kerana itu mereka datang kepada Ibrahim, lalu berkata, "Anda adalah 'Nabiyullah wa Khaliluhu' (Nabi Allah dan kekasih-Nya) dari penduduk bumi. Kerana itu belalah kami di hadapan Tuhan Anda. Bukankah anda telah melihat penderitaan kami sudah sampai di puncaknya?" Ibrahim menjawab kepada mereka, "Sesungguhnya Tuhan ku sangat marah pada ku hari ini. Tidak pernah Dia semarah ini sebelum dan sesudahnya." Lalu dia menyebutkan beberapa kebohongannya dan sesudah


Yüklə 3,73 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5   6   7   8   9   ...   107




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin