60. Dari Anas r.a., dari Nabi saw. sabdanya: "Mencintai kaum Anshar termasuk tanda iman, dan membenci mereka tanda munafik."
61. Dari 'Abdullah bin 'Umar r.a., dari Rasulullah saw., sabdanya:
"Wahai kaum wanita! Bersedekahlah kamu dan banyak-banyaklah istighfar
(mohon ampun). Kerana aku melihat kebanyakan isi neraka ialah kaum wanita." Seorang wanita yang cerdas lantas bertanya: "Apa kesalahan kami, ya Rasulullah, makanya kami kebanyakan penghuni neraka?" Jawab Rasulullah saw., "Kaum wanita suka memaki dan memungkiri jasa suami. Aku tidak melihat orang yang kurang akal dan kurang agamanya, yang melebihi daripada kamu sekalian (kaum wanita)." Wanita tadi bertanya pula, "Kurang bagaimanakah akal dan agama kami, ya Rasulullah?" Jawab Rasulullah saw., "Adapun kurang akal, kerana kesaksian dua orang wanita sama dengan kesaksian seorang pria. Nah, ini bukti kurang akal. Tidak dapat solat beberapa malam dan tidak puasa (beberapa hari) bulan Ramadhan, bukti kurang agama."62. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda:
"Apabila anak Adam membaca ayat sajdah, lalu dia sujud; maka syaitan jatuh sambil menangis. Katanya, "Celaka aku! Anak Adam disuruh sujud, maka dia sujud, lalu mendapat syurga. Aku disuruh sujud, tetapi aku menolak, maka untukku neraka."
63. Dari Jabir r.a., katanya dia mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya tali penghubung antara seseorang dengan syirik dan kafir, ialah meninggalkan solat."
64. Dari Abu Hurairah r.a., katanya seseorang bertanya kepada Rasulullah saw.: "Amal yang bagaimanakah yang paling utama?" Jawab
Nabi saw., "Iman dengan Allah." Tanyanya pula, "Kemudian apa?" Jawab Rasulullah saw., "Jihad fi-Sabilillah." Tanyanya pula, "Kemudian apa lagi?" Jawab Rasulullah saw., "Haji yang mabrur."
65. Dari Abu Dzar r.a., katanya: "Aku bertanya kepada Rasulullah saw., "Amal yang bagaimanakah yang paling utama?" Jawab beliau: "Iman dengan Allah dan jihad di jalanNya." Tanya ku, "Budak yang bagaimanakah yang paling utama?" Jawab Rasulullah saw., "Yang disenangi majikannya, dan yang paling mahal harganya." Tanya ku, "Jika aku tidak sanggup?" Jawab Rasulullah saw., "Menolong orang bertukang, atau menyudahkan bengkalai orang yang tak sanggup menyelesaikannya." Tanya ku, "Bagaimana pendapat Anda, jika aku tak sanggup melakukan sesuatu?" Jawab Nabi saw., "Jagalah jangan sampai engkau berbuat jahat kepada orang lain. Maka yang demikian itu merupakan sedekah darimu untuk diri mu sendiri."
66. Dari 'Abdullah bin Mas'ud r.a., katanya dia bertanya kepada
Rasulullah saw.: "Amal yang bagaimanakah yang paling utama?" Jawabnya, "Solat pada waktunya." "Kemudian itu apa?" tanyaku. Jawab beliau, "Berbuat kebajikan pada ibu-bapa." "Kemudian itu apa?" tanyaku lagi. Jawab beliau, "Jihad fi-Sabilillah!" Aku sebenarnya hendak bertanya lagi, tetapi aku cukupkan sedemikian. "
67. Dari 'Abdullah r.a., Katanya dia bertanya kepada Rasulullah saw.: "Dosa apakah yang paling besar di sisi Allah?" Jawab Rasulullah saw., "Menyekutukan Allah, padahal Dia sendiri yang menjadikanmu." "Yang demikian itu sangat besar dosanya," kataku. "Kemudian apa lagi?" Jawab
Rasulullah saw., "Membunuh anakmu sendiri kerana takut melarat." "Kemudian apa lagi" tanyaku pula. Jawab beliau, "Berzina dengan isteri tetanggamu."
68. Dari 'Abdurrahman bin Abu Bakrah r.a., dari bapanya,
katanya: "Kami berada di sisi Rasulullah saw., lalu beliau bersabda: Perhatikanlah! Kuberitahukan kepada kamu sekalian tentang dosa-dosa besar yang paling besar: (Rasulullah mengucapkannya tiga kali) (1) Mempersekutukan Allah; (2) Durhaka kepada ibu-bapa; (3) Sumpah palsu."
69. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah Saw. bersabda: "Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan: (1) Mempersekutukan Allah; (2) Sihir; (3) Membunuh orang yang telah dilarang membunuhnya; kecuali kerana alasan yang dibenarkan Allah (seperti kisas); (4) Memakan harta anak yatim; (5) Memakan riba; (6) Lari dari medan pertempuran; dan (7) Menuduh wanita mu'minah yang baik dan tahu memelihara diri, berbuat jahat (zina)."
70. Dari 'Abdullah bin 'Amru bin 'Ash r.a., katanya Rasulullah
saw. bersabda: "Mencaci ibu-bapa, termasuk dosa besar." Para sahabat bertanya, "Adakah orang yang mencaci ibu-bapanya?" Jawab Rasulullah
saw., "Ya,ada! Dicacinya bapa orang lain, lantas orang itu mencaci bapanya pula. Dicacinya ibu orang lain, lalu orang itu mencaci ibunya pula."
71. Dari 'Abdullah bin Mas'ud r.a., dari Nabi saw., sabdanya:
"Tidak dapat masuk syurga orang yang dalam hatinya terdapat rasa sombong walaupun hanya seberat debu." Seorang laki-laki bertanya, "Bagaimana kalau seseorang suka memakai baju dan sepatu bagus?" Jawab Rasulullah saW., "Allah itu indah (jamil). Dia menyukai yang indah. Sedangkan sombong itu menolak kebenaran dan menganggap remeh orang lain."
72. Dari 'Abdullah r.a., katanya Rasulullah saW. bersabda:
"Tidak dapat masuk neraka seseorang yang terdapat iman di dalam hatinya walaupun hanya seberat biji bayam; dan tidak akan masuk syurga seorang yang terdapat di dalam hatinya kesombongan walaupun hanya seberat biji bayam."
73. Dari Jabir r.a., katanya seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw. lalu bertanya: "Ya, Rasulullah! Apakah itu dua masalah wajib?" Jawab Rasulullah saw., "Siapa yang mati tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun, dia masuk syurga. Dan siapa yang mati menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain, dia masuk neraka."
74. Dari Abu Dzar r.a, dari Nabi saw. sabdanya: "Jibril 'alaihissalam datang kepada ku, lalu dia menyampaikan berita gembira kepada ku: "Siapa saja dari umatmu yang mati, sedangkan dia tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun, dia masuk syurga." Tanya ku, "Sekalipun dia berzina dan mencuri?" Jawabnya, "Ya, sekalipun dia berzina dan mencuri. "
75. Dari Abul Aswad Addili, dari Abu Dzar r.a., katanya: "Aku datang kepada Nabi saw., ku dapati beliau sedang tidur memakai baju putih. Kemudian aku datang lagi, beliau masih tidur. Kemudian aku datang lagi, ku dapati beliau telah bangun. Lalu aku duduk ke dekatnya, dan beliau bersabda: "Tidak seorang pun orang yang telah mengucapkan kalimah La ilaha illallah, kemudian dia mati dalam pengakuannya itu, melainkan dia masuk syurga." Aku bertanya, "Sekalipun dia berzina dan mencuri?" Jawab Rasulullah, "Ya, sekalipun dia berzina dan mencuri." Pertanyaan itu kutanyakan sampai tiga kali. Kali yang keempat beliau menjawab, "Tidak
dapat tidak, hai, Abu Dzar!" Kata Abul Aswad melanjutkan, "Sesudah itu Abu Dzar keluar sambil mengulang-ulang perkataan Nabi saw. itu, "Tidak dapat tidak, hai Abu Dzar!"
76. Dari Miqdad bin Aswad r.a., katanya: "Ya, Rasulullah, bagaimanakah pendapat Anda, jika aku bertemu dengan seorang kafir yang hendak membunuh ku, dia dapat memukul sebelah tangan ku dengan pedang sehingga putus. Kemudian dia dapat melindungkan diri dari kejaranku pada sebatang pohon, lalu dia berkata: "Aku Islam kepada Allah". Apakah boleh aku membunuhnya setelah ia mengucapkan kata-katanya itu?"
Jawab Rasulullah saw., "Tidak! Jangan engkau bunuh lagi dia!" Tanya ku, "Ya, Rasulullah! Dia telah memotong tangan ku. Sesudah itu barulah dia mengucapkan kata-katanya itu. Bolehkah aku membunuhnya?" Jawab Rasulullah saw., "Jangan engkau bunuh dia. Kalau engkau membunuhnya, maka kedudukannya sama dengan kedudukanmu sebelum engkau membunuhnya; dan kedudukanmu sama dengan kedudukannya sebelum dia mengucapkan kalimahnya itu."
77. Dari Usamah bin Zaid bin Haritsah r.a., katanya: "Rasulullah saw. memerintahkan kami pergi berperang ke Huraqah, termasuk perkampungan Juhainah. Kami menyerang mereka pada waktu Subuh dan dapat memukul mundur mereka. Aku dan seorang sahabat dari golongan Anshar dapat mengejar seorang prajurit mereka. Ketika prajurit itu kami todong, tiba-tiba dia mengucapkan kalimah "La ilaha illallah." Sahabatku orang Anshar serta-merta menarik senjatanya, sedangkan aku terus menikamkan panahku kepada prajurit itu sehingga dia tewas. Kata Usamah melanjutkan, "Ketika kami tiba kembali di Madinah, berita mengenai peristiwa itu telah sampai kepada Nabi saw." Rasulullah saw. bersabda kepada ku, "Hai, Usamah! Kenapa engkau bunuh prajurit itu padahal dia telah mengucapkan "La ilaha illallah?" Jawab ku, "Dia mengucapkannya karena hendak melindungkan diri dari senjataku." Tanya Nabi, "Kenapa engkau bunuh dia setelah dia mengucapkan kalimah "La ilaha illallah?" Rasulullah saw. sentiasa mengulang-ulang pertanyaannya itu sehingga aku merasa bahwa aku belum masuk Islam sebelum hari itu."
78. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Siapa yang menodongkan senjata kepada kita, mereka itu tidak termasuk golongan kita. Dan siapa yang menipu kita, tidak termasuk golongan kita juga."
79. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Pada suatu ketika Rasulullah saw. melewati setumpuk makanan (di pasar), lalu beliau memasukkan tangannya ke dalam tumpukan itu. Setelah diangkatnya kembali, ternyata jari-jari beliau basah. Lalu beliau bertanya, "Kenapa begini, hai penjual makanan?" Jawabnya, "Kena hujan, ya Rasulullah!" Sabda beliau, "Mengapa tidak ditaruh sebelah atas (yang basah) supaya dilihat orang! Siapa yang menipu tidak termasuk golonganku."80. Dari 'Abdullah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Tidak termasuk golongan kami, orang yang suka memukul-mukul pipi, atau merobek-robek baju atau meratap dengan ratapan jahiliyah (melulung histeris)."
81. Dari 'Abdurrahman bin Yazid dan Abu Burdah bin Abu Musa, keduanya berkata: "Abu Musa sakit keras sehingga dia pengsan. Isterinya, Ummu 'Abdullah menangis melolong-lolong. Kemudian, setelah Abu Musa sedar kembali, dia berkata kepada isterinya, "Tidak tahukah kamu bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda: "Aku berlepas diri (tidak bertanggung jawab) terhadap orang yang meratap mencukur rambut, meratap melolong-lolong, dan meratap merobek-robek baju."
82. Dari Hudzaifah r.a., katanya, Rasulullah saw., bersabda: "Tidak dapat masuk syurga, orang-orang yang menyiar-nyiarkan berita
untuk mengacau."
83. Dari Abu Dzar r.a., dari Nabi saw., sabdanya: "Ada tiga golongan, di mana Allah tidak akan bercakap dengan mereka pada hari kiamat. Mereka itu ialah: (1) Orang yang suka memberi, tetapi suka menyebut-nyebut pemberiannya itu. (2) Orang yang menawar-nawarkan dagangannya dengan sumpah palsu. (3) Orang yang suka berpakaian berjela-jela kerana sangat luasnya.
84. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Ada tiga golongan, di mana Allah tidak akan bercakap kepada mereka, tidak membersihkan mereka daripada dosa, Kata Mu'awiyah, juga tidak akan menengok kepada mereka, bahkan mereka mendapat siksa yang pedih: (1) Orang tua pezina; (2) Raja (penguasa) pembohong; (3) Si miskin yang sombong."
85. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda:
"Ada tiga golongan, di mana Allah tidak akan bercakap dengan mereka di hari kiamat, tidak menengok kepada mereka dan tidak membersihkan mereka daripada dosa, bahkan mereka mendapat siksa yang pedih: (1) Orang yang mempunyai kelebihan air di tengah padang pasir, tetapi dia tidak mahu memberi orang yang kehausan dalam perjalanan; (2) Orang yang menawarkan barang dagangannya dengan sumpah palsu sesudah 'Ashar, dengan mengatakan modalnya sebegini atau sebegitu. Pembelinya percaya saja, padahal yang sebenarnya tidak begitu. (3) Orang yang bersumpah setia kepada pemimpin untuk mengharapkan keuntungan dunia. Apabila dia beroleh keuntungan dipenuhinya janjinya, tetapi apabila tidak, tidak dipenuhinya.
86. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda:
"Siapa yang bunuh diri dengan senjata tajam, maka senjata itu akan ditusuk-tusukkannya sendiri dengan tangannya ke perutnya di neraka untuk selama-lamanya; dan siapa yang bunuh diri dengan racun, maka dia akan meminumnya pula sedikit demi sedikit nanti di neraka, untuk selama-lamanya; dan siapa yang bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari gunung, maka dia akan menjatuhkan dirinya pula nanti (berulang-ulang) ke neraka, untuk selama-lamanya."87. Dari Tsabit bin Dhahhak r.a., dari Nabi saw., sabdanya: "Tidak wajib bagi seseorang melaksanakan nazar apabila dia tidak sanggup melaksanakannya." "Mengutuk orang mu'min sama halnya dengan membunuhnya." "Mengadakan tuduhan bohong atau sumpah palsu untuk menambah kekayaannya dengan menguasai harta orang lain, maka Allah tidak akan menambah baginya, bahkan akan mengurangi hartanya."
88. Dari Tsabit bin Dhahhak r.a., katanya Nabi saw. bersabda: "Siapa yang bersumpah menurut cara suatu agama selain Islam, baik sumpahnya itu dusta maupun sengaja, maka orang itu akan mengalami sumpahnya sendiri. "Siapa yang bunuh diri dengan suatu cara, Allah akan menyiksanya di neraka jahanam dengan cara itu pula."
89. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Kami ikut perang bersama-sama Rasulullah saw. dalam perang Hunain. Rasulullah berkata kepada seorang laki-laki yang mengaku Islam, "Orang ini penghuni neraka.",
Ketika kami berperang, orang itu pun ikut berperang dengan gagah berani, sehingga dia terluka. Maka dilaporkan orang hal itu kepada Rasulullah saw., katanya: "Orang yang tadi Anda katakan penghuni neraka, ternyata dia berperang dengan gagah berani, dan sekarang dia tewas." Jawab Nabi saw., "Dia ke nereka." Hampir saja sebahagian kaum muslimin menjadi ragu-ragu. Ketika mereka sedang dalam keadaan demikian, tiba-tiba diterima berita bahwa dia belum mati, tetapi luka parah. Apabila malam telah tiba, orang itu tidak sabar menahan sakit
karena lukanya itu. Lalu dia bunuh diri. Peristiwa itu dilaporkan orang pula kepada Nabi saw. Nabi saw. bersabda, "Allahu Akbar! Aku mengaku bahwa aku hamba Allah dan Rasul-Nya." Kemudian beliau memerintahkan Bilal supaya menyiarkan kepada orang ramai, bahwa tidak akan dapat masuk syurga melainkan orang muslim (orang yang tunduk patuh). Sesungguhnya Allah menguatkan agama ini dengan orang jahat."
90. Dari Syaiban r.a., katanya dia mendengar Hasan r.a. bercerita: "Masa dulu, ada seorang laki-laki keluar bisul. Ketika ia tidak dapat lagi menahan sakit, ditusuknya bisulnya itu dengan anak panah, menyebabkan darah banyak keluar sehingga ia meninggal. Lalu Tuhan mu berfirman: Aku haramkan baginya syurga. Kemudian Hasan menunjuk ke masjid sambil berkata, "Demi Allah! Jundab menyampaikan hadis itu kepada ku dari Rasulullah saw. di dalam masjid ini. "
91. Dari Umar bin Khaththab r.a., katanya: "Ketika perang Khaibar sedang berkecamuk, sekelompok sahabat datang kepada Rasulullah saw. Kata mereka, "Si Fulan syahid. Si Fulan syahid! Ketika mereka melewati mayat seorang laki-laki mereka berkata pula, "Si Fulan syahid." Jawab Rasulullah saw., "Sesungguhnya aku melihatnya berada dalam nereka,
memakai pakaian yang dicurinya dari harta rampasan yang belum dibagi." Kemudian Rasulullah bersabda, "Hai, anak Khaththab! Beritahukan kepada orang banyak: "Tidak dapat masuk syurga melainkan orang-orang yang
beriman." Kata Umar, "Aku keluar, lalu kuserukan kepada orang banyak: "Ketahuilah! Sesungguhnya tidak dapat masuk syurga melainkan orang-orang yang beriman."
92. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Kami ikut perang Khaibar bersama-sama Rasulullah saw., dan Allah swt. memenangkan kami. Kami tidak merampas emas dan perak. Yang kami rampas ialah harta benda yang
lain, seperti barang-barang rumah-tangga, makanan dan pakaian. Kemudian kami pergi ke sebuah lembah. Rasulullah saw. membawa serta seorang hamba-sahaya pemberian seorang laki-laki dari Judzam, bernama Rifa'ah bin Zaid, berasal dari suku Dhubaib. Ketika kami berhenti di lembah itu, hamba sahaya itu berdiri membuka pelana. Tiba-tiba ia dipanah musuh dan mati seketika. Kami berujar, "Alangkah bahagianya dia mati syahid!" Sabda Rasulullah saw., "Tidak! Sekali-kali tidak! Demi Allah, yang diri Muhammad berada di tanganNya, sesungguhnya api menyala pada baju yang dipakainya, yang dicurinya dari harta rampasan yang belum dibagi." Kata Abu Hurairah melanjutkan, "Kami semua terperanjat mendengar sabda Rasulullah itu. Sementara itu, seorang perajurit datang
membawa sepotong tali (yang diambilnya dari harta rampasan yang belum
dibagi, lalu menyerahkannya kepada Nabi saw.)" Sabda Nabi saw., '"Tali
dari neraka!"
93. Dari Jabir r.a., katanya: "Thufail bin 'Amar Ad Dausi datang kepada Nabi saw., lalu katanya: "Berkenankah Anda tinggal di benteng kami yang kuat tangguh, iaitu benteng suku Dausi masa Jahiliyah" Rasulullah saw. tidak berkenan memenuhi permintaan itu, kerana beliau yakin
terhadap ketangguhan yang telah ditanamkan Allah di hati kaum Anshar di Madinah. Ketika RasuluUah saw. hijrah ke Madinah, Thufail bin 'Amar
ikut pula hijrah. Dia membawa serta seorang laki-laki warganya. Tetapi
hawa Madinah tidak cocok bagi mereka, sehingga teman Thufail sakit
dan tak sabar menahan derita itu. Kerana itu diambilnya senjatanya, lalu dipotongnya tangannya sehingga darah mengucur dengan derasnya dan
menyebabkan kematiannya. Pada suatu malam Thufail bin 'Amru bermimpi melihat temannya itu segar bugar dengan tangan terbungkus. Thufail bertanya kepadanya, "Apakah yang diperbuat Tuhan terhadapmu?"
Jawabnya, "Allah mengampuni dosa-dosaku, kerana aku telah ikut hijrah mengikuti Nabi saw." Tanya Thufail, "Kulihat tanganmu dibungkus, kenapa?" Jawabnya, "Dikatakan (Tuhan) kepada ku, Kami tidak akan memperbaiki apa yang telah kamu rosakkan sendiri." Mimpi Thufail itu diceritakannya kepada Nabi saw., lalu beliau mendo'a, "Ampunilah dia ya Allah, kerana dia telah memotong tangannya."
94. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda:
"Sesungguhnya Allah akan meniupkan angin dari Yaman, lebih lembut daripada sutera. Namun tidak seorang pun yang tertinggal (iman) di dalam hatinya." Abu 'Alqamah mengatakan; "Walaupun agak seberat biji bayam?" Kata Abdul 'Aziz, "Iman yang seberat debu pun akan tercabut olehnya."
95. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda:
"Segerakanlah berbuat amal kebajikan, sebelum datang bencana yang bagaikan malam gelap gelita. Pagi-pagi seseorang masih mukmin, tetapi bila hari petang dia kafir. Atau petang hari dia masih mukmin, pagi hari dia kafir. Dijualnya agamanya kerana mengharapkan keuntungan dunia."
96. Dari Anas bin Malik r.a., katanya: "Setelah turun ayat:
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, maka Tsabit bin Qais tinggal diam di rumah beberapa lamanya, dan ia berkata: "Aku ini penghuni neraka." Kerana itu ia takut bertemu dengan Nabi saw. Nabi saw. bertanya kepada Sa'ad bin
Mu'adz, katanya: "Hai, Abu 'Amar! Kenapa Tsabit tidak pernah kelihatan, bagaimanakah dia, apakah dia sakit?" Jawab Sa'ad, "Tsabit itu tetanggaku, setahuku dia tidak sakit!" Kata Anas, "Kerana itu Sa'ad mendatangi Tsabit, lalu mengabarkan bahwa Rasulullah saw. menanyakannya." Kata Tsabit kepada Sa'ad, "Ayat itu turun. Anda semua tahu bahwa aku orang yang paling tinggi suaranya di hadapan Nabi. Kerana itu aku merasa diri ku ini penghuni neraka." Sa'ad menyampaikan ucapan Tsabit itu kepada Nabi saw., lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya dia penghuni syurga!"
97. Dari 'Abdullah r.a., katanya: "Orang banyak bertanya kepada Rasulullah saw.: "Ya, Rasulullah! Apakah kami akan disiksa kerana perbuatan kami pada masa jahiliyah?" Jawab Nabi saw.: "Siapa yang baik Islamnya, dia tidak akan disiksa kerana amalnya masa jahiliyah. Akan tetapi siapa yang buruk Islamnya, maka dia akan disiksa kerana amalnya pada masa jahiliyah dan masa Islam."
98. Dari Ibnu Syumamah Al Mahri r.a., katanya: "Kami menyaksikan 'Amru bin 'Ash ketika dia hendak meninggal. "Dia lama menangis sambil
menghadapkan mukanya ke dinding. Kerana itu anaknya berujar, "Wahai Ayahku! Bukankah Rasulullah saw. telah menyampaikan berita gembira
bagi Ayah, begini dan begitu. (Kenapa Ayah masih menangis?)" Lalu 'Amru bin 'Ash menengok kepada anaknya seraya berkata, "Sesungguhnya perbekalan kita yang paling utama ialah syahadat: Tidak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad Rasulullah. Aku ini telah mengalami tiga zaman. Pertama, aku menyedari, tidak ada orang yang paling benci kepada Rasulullah saw. melebihi benci ku. Ketika itu tidak ada yang lebih ku inginkan kecuali menangkapnya lalu membunuhnya. Kalaulah aku meninggal ketika itu, tentu aku masuk neraka. Kedua, tatkala Allah menanamkan Islam ke dalam dada ku, aku datangi Nabi saw., lalu aku berujar, "Hulurkanlah tangan Anda, aku hendak berjanji setia (bai'at) dengan Anda." Beliau mengulurkan tangannya dan menjabat tangan ku sambil berkata, "Apa maksud mu hai 'Amru?" Jawab ku, "Aku hendak masuk Islam dengan syarat." Tanya beliau, "Apa syarat yang engkau minta?" Jawab ku, "Supaya segala dosa ku diampuni." Kata beliau, "Apakah engkau belum tahu, bahwa Islam menghapus segala dosa yang sebelumnya? Hijrah dan Haji juga menghapus dosa-dosa yang sebelumnya?" Semenjak itu aku merasakan, tidak ada orang paling cinta kepada ku melebihi cinta Rasulullah saw. Dan tidak ada orang yang paling terhormat
di mata ku melebihi beliau. Sebab itu, aku tak kuasa menatapnya demi untuk memuliakannya. Sehingga andaikan aku diminta orang untuk menggambarkan bentuk beliau, aku tak sanggup, kerana aku tak pernah mengangkat pandanganku kepada beliau. Kalaulah aku mati ketika itu, sungguh besar harapan ku bahwa aku masuk syurga. Ketiga, Kemudian aku menjabat berbagai jabatan pemerintahan, di mana aku sendiri tidak tahu bagaimana sesungguhnya keadaan ku selama dalam jabatan-jabatan itu. Kerana itu jika aku mati, janganlah jenazah ku dihantar para wanita peratap dan jangan pula membawa api. Apabila aku telah dikubur, timbunlah jenazahku dengan tanah sampai rata, kemudian tunggulah kira-kira selama orang menyembelih korban dan membagi-bagikan
dagingnya, supaya aku tidak kesepian bersama mu, tatkala aku memikirkan jawapan terhadap malaikat yang dikirim Tuhan mu untuk menanyai ku."
99. Hakim bin Hizam r.a. bertanya kepada Rasulullah saw., katanya: "Bagaimanakah pendapat Anda tentang perbuatan-perbuatan baik yang pernah kulakukan pada masa Jahiliyah, seperti sedekah, memerdekakan budak dan menghubungkan silaturrahim, apakah semuanya itu mendapat pahala atau tidak?" Jawab Rasulullah saw., "Anda masuk Islam
berkat kebajikan-kebajikan yang telah Anda lakukan sebelumnya."
100. Dari Abdullah r.a., katanya: "Setelah turun ayat: Orang
orang yang beriman, dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan penganiayaan (hingga akhir ayat) maka para sahabat merasa sukar
memahami maksud ayat itu. Kerana itu mereka bertanya kepada Rasulullah saw., "Siapakah di antara kami yang tidak pernah menganiaya dirinya?"
Jawab Rasulullah saw., "Bukan begitu! Maksudnya ialah sebagaimana diajarkan Luqman kepada anaknya, katanya: Hai, anakku! Janganlah kamu syirik (menyekutukan Allah), kerana syirik itu adalah aniaya besar.
101. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak akan ambil peduli terhadap umat ku, selama yang berbicara hanya hatinya, tetapi belum diucapkannya atau belum dilaksanakannya."
102. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Allah 'Azza wa Jalla berfirman (kepada malaikat-Nya): Apabila hambaku berniat hendak melakukan kejahatan, janganlah kamu tuliskan. Apabila telah dilakukannya, tulislah baginya satu kejahatan. Apabila dia berniat hendak berbuat kebajikan, tetapi belum dilaksanakannya, tulislah baginya satu kebajikan. Apabila dilaksanakannya tulislah untuknya sepuluh kebajikan."103. Dari Abu Hurairah r.a., dari Rasulullah saw. sabdanya: "Allah 'Azza wa Jalla berfirman: "Apabila hamba-Ku berniat hendak
melakukan suatu kebajikan tetapi belum dilaksanakannya, Aku tulis untuknya sepuluh sampai tujuh ratus ganda kebajikan. Apabila dia berniat hendak melakukan suatu kejahatan tetapi belum dilaksanakannya, tidak Ku-tulis apa-apa baginya. Jika dilaksanakannya, Ku-tulis untuknya satu kejahatan."
104. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda "Allah Azza wa Jalla berfirman: Apabila hamba-Ku berkata akan berbuat kebajikan, Aku tulis baginya (pahala) satu kebajikan, sekalipun belum dilaksanakannya. Tetapi apabila dilaksanakannya, Aku tulis untuknya (pahala) sepuluh kebajikan. Apabila dia berujar akan berbuat kejahatan,
Dostları ilə paylaş: |