itu dia berkata, "Wahai, malang diri ku! Malang diri ku! pergilah kamu sekalian kepada Musa a.s.!" Mereka pun pergi mendatangi Musa a.s. dan berkata kepadanya, "Hai, Musa! Anda adalah Rasulullah wa Kalimatuhu (Rasul Allah dan kawan-Nya berbicara). Belalah kami di hadapan Tuhan mu. Bukankah anda telah menyaksikan derita kami sudah sampai dipuncaknya?"Jawab Musa a.s., "Sesungguhnya Tuhan ku sedang marah hari ini. Belum pernah Dia semarah ini sebelum dan sesudahnya. Aku pernah membunuh orang yang tidak diperintahkan membunuhnya. Wahai, malang kiranya aku, malang kiranya aku! Kerana itu temuilah 'Isa a.s." Mereka pergi kepada 'Isa lalu berkata, "Hai, 'Isa! Anda adalah Rasulullah. Dan Anda sanggup berbicara dengan manusia selagi Anda masih dalam ayunan. Dan Anda Kalimah Allah yang ditujukan-Nya kepada Maryam serta setiup ruh daripada-Nya. Belalah kami di hadapan Tuhan anda. Bukankah anda telah melihat penderitaan kami sudah sampai di puncaknya?" Jawab 'Isa kepada mereka, "Sesungguhnya Tuhan ku sedang marah hari ini. Tidak pernah Dia semarah ini sebelum dan sesudahnya." Tetapi 'Isa tidak menyebutkan dosanya. Dia berkata, "Wahai, malang kiranya aku. Kerana itu pergilah kepada yang lain. Pergilah kepada Muhammad saw." Lantas mereka datang kepada ku, lalu berkata, "Ya, Muhammad! Anda adalah Rasulullah dan penutup segala Nabi. Allah telah mengampuni dosa anda yang lama dan yang baru. Kerana itu belalah kami di hadapan Tuhan anda.Bukankah anda telah melihat penderitaan kami sudah sampai di puncaknya?" Mendengar permintaan mereka itu, maka aku pergi sehingga tiba di bawah 'Arasy. Di sana aku sujud kepada Tuhan ku. Lalu Allah membukakan hijab bagi ku serta mengilhamkan kepada ku kalimah-kalimah pujian dan sanjungan-sanjungan yang indah terhadap-Nya, yang belum pernah diajarkan-Nya kepada orang lain sebelum ku. Kemudian Allah berfirman, "Ya, Muhammad! Angkatlah kepalamu! Mintalah! Permintaanmu akan dikabulkan. Belalah! Pembelaanmu akan diterima." Maka ku angkat kepala ku seraya berkata, "Wahai, Tuhan ku! Umat ku! Umat ku!" Lalu difirmankan Allah kepada ku, "Ya, Muhammad! Masukkanlah ke syurga umatmu yang tidak perlu lagi dihisab (diadili), melalui pintu-pintu sebelah kanan, sedangkan yang lain, secara bersama-sama dari pintu-pintu yang lain." Demi Allah, yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, sesungguhnya jarak antara dua daun pintu dari pintu-pintu syurga itu adalah kira-kira sejauh antara Makkah dengan Hajar atau antara Makkah dengan Bushra."
156. Dari Anas bin Malik r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda:
"Aku adalah orang yang pertama-tama jadi pembela di syurga kelak. Dan aku adalah Nabi yang paling banyak pengikutnya dari sekalian Nabi-nabi."
157. Dari Anas bin Malik r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda :
"Aku adalah orang yang pertama-tama menjadi pembela di syurga. Tidak seorang pun di antara para Nabi yang mempunyai pengikut sebanyak umat ku. Bahkan ada Nabi yang pengikutnya hanya seorang."
158. Dari Anas bin Malik r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda : "Aku akan datang nanti ke syurga, lalu kuminta supaya pintu dibukakan. Penjaga bertanya, "Siapa anda?" Jawab ku, "Muhammad!" Lalu kata penjaga, "Aku diperintahkan supaya tidak membuka pintu ini sebelum anda datang."
159. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda :
"Setiap Nabi mempunyai do'a mustajab (do'a yang pasti diperkenankan).
Kerana itu, para Nabi segera memanfaatkan doanya itu, tetapi aku akan
kumanfaatkan nanti untuk membela umat ku di hari kiamat. Insya Allah doaku itu akan mencapai setiap umat ku yang mati dengan tidak menyekutukan Allah."
160. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda:
"Setiap Nabi mempunyai doa yang segera didoakannya untuk menolong
umatnya, lalu doanya itu diperkenankan Allah. Tetapi aku, Insya Allah akan mengundurkan doaku itu untuk membela umat ku kelak di hari kiamat."
161. Dari Abdullah bin 'Amru bin 'Ash r.a., katanya: "Nabi saw. membaca firman Allah yang menyebutkan doa Ibrahim a.s.: "Ya, Tuhan ku! Sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan manusia maka siapa yang mengikuti ku, sesungguhnya orang itu termasuk golongan ku" (Ibrahim: 36) Dan doa Isa a.s. "Jika Engkau seksa
mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hambaMu, dan jika Engkau ampuni mereka, maka sesungguhnya Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Maidah : 118). Lalu Rasulullah saw. mengangkat kedua tangannya seraya berkata, "Allahuma, ummati, ummati!" (Wahai Allah! umat ku! umat ku!) Dan sesudah itu Nabi saw. menangis. Maka berfirman Allah Azza wa Jalla kepada Jibril a.s., "Hai, Jibril! Pergilah kepada Muhammad! dan sesungguhnya Tuhan mu Maha Tahu, Tanyalah kepadanya
kenapa dia menangis." Maka pergilah Jibril kepada Nabi saw. menanyakan kenapa dia menangis. Rasulullah saw. lalu menceritakan kepada Jibril kenapa beliau menangis dan mengatakan: Padahal Allah Maha Tahu. Maka firman Allah, "Hai, Jibril! Pergilah kepada Muhammad, katakan kepadanya: "Aku akan membolehkan mu membela umatmu dan tidak akan mengecewakanmu. "
162. Dari Anas r.a., katanya: "Seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah saw., "Ya, Rasulullah! Di mana tempat bapaku?" Jawab Nabi saw., "Di neraka!" Ketika orang itu berlalu, Nabi saw. memanggilnya kembali seraya bersabda, "Sesungguhnya bapaku dan bapamu di neraka!"
163. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Ketika Allah menurunkan ayat: "Dan peringatkanlah keluargamu yang terdekat" (Syu'ara : 214)
Kerana itu Rasulullah saw. memanggil orang-orang Quraisy. Setelah mereka berkumpul, ternyata mereka ada dua kelompok, iaitu umum dan khusus. Kerana itu Nabi saw. bersabda: "Hai, Bani Ka'ab bin Luay! Selamatkanlah diri mu dari neraka! Hai, Bani Murrah bin Ka'ab! Selamatkanlah diri mu dari neraka! Hai, Bani 'Abdu Syams! Selamatkanlah diri mu dari neraka! Hai Bani 'Abdu Manaf! Selamatkanlah diri mu dari neraka! Hai, Bani Hasyim! Selamatkanlah diri mu dari neraka! Hai, Bani Abdul Muththalib! Selamatkanlah diri mu dari neraka! Hai, Fathimah! Selamatkanlah diri mu dari neraka!" Sesungguhnya aku tidak kuasa
apa-apa untuk membelamu di hadapan Allah kelak, selain hubungan keluarga yang hanya dapat ku penuhi sebaik-baiknya di dunia ini saja."
164. Dari 'Aisyah r.a., katanya: "Tatkala ayat: Wa andzir 'asyiratakal aqrabin' (Syu'ara : 214) diturunkan Allah swt., Rasulullah saw. berdiri di atas bukit Shafa, lalu beliau bersabda: "Hai, Fathimah binti Muhammad! Hai Shafiyah binti Abdul Muththalib! Hai, Bani 'Abdul Muththalib! Aku tidak kuasa apa-apa untuk membelamu sekalian di hadapan Allah kelak. Kerana itu, kecuali sedikit harta yang ku miliki mintalah kepada ku jika kamu membutuhkan!"
165. Dari Ibnu 'Abbas r.a.., katanya: "Ketika diturunkan Allah ayat: 'Wa andzir 'asyiratakal aqrabin' (Dan berilah peringatan keluargamu yang terdekat), maka Rasulullah saw. naik ke puncak bukit Shafa, lalu di sana beliau berteriak, "Hai, kemarilah segera!" Kata mereka, "Siapa yang berteriak memanggil-manggil itu?" Jawab mereka, "Muhammad!" Lalu mereka berkumpul ke dekatnya. Setelah mereka berkumpul di dekat Nabi saw., beliau berpidato: "Hai, Bani Fulan! Hai, Bani Fulan! Hai, Bani Fulan! Hai, Bani 'Abdu Manaf! Hai, Bani Abdul Muththalib! Bagaimana pendapat anda semua, kalau aku memberitahukan pada anda semua sekarang ini, bahwa seekor kuda bakal muncul dari kaki bukit itu. Apakah anda semua percaya atau tidak?" Jawab mereka, "Setahu kami, anda tidak pernah dusta!" Sabda Nabi saw., "Maka sekarang aku hendak mengingatkan anda semua, bahwa di hadapan kita menunggu siksa-derita yang amat dahsyat." Kata AbuLahab, "Biar celaka kamu, hai Muhammad! Apakah untuk ini kamu mengumpulkan kami?" Sesudah itu dia pergi. Lalu turun ayat Al Lahab: "Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta-bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) isterinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut." (Lahab : 1 - 5)
166. Dari 'Abbas bin 'Abdul Muthalib r.a., katanya dia bertanya kepada Rasulullah saw.: "Ya, Rasulullah! Adakah bermanfaat kepada Abu Thalib kasih-sayang dan pembelaannya terhadap anda?" Jawab Rasulullah saw., "Ada! Dia berada dalam neraka dengan kedalaman sebatas mata kail. Kalaulah bukan kerana pembelaanku kepadanya, dia berada di tingkat yang paling bawah dalam neraka."
167. Dari Ibnu 'Abbas r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda : "Sekurang-kurang siksa penduduk neraka ialah siksa yang diderita Abu Thalib. Dia memakai sepasang terompah yang membuat otaknya menggelegak."
168. Dari 'Aisyah r.a., katanya:"Aku bertanya kepada Rasulullah saw. "Ya. Rasulullah! Ibnu Jud'ad di masa jahiliyah gemar menghubungkan silaturrahim dan memberi makan orang-orang miskin. Dapatkah amalnya itu bermanfaat kepadanya?" Jawab beliau, "Tidak! Kerana dia tidak pernah mengucapkan selama hidupnya: 'Wahai, Allah! Ampunilah segala dosaku di hari kiamat kelak." 169. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Ada tujuh puluh ribu orang umat ku yang akan masuk syurga tanpa dihisab (diadili)." Mendengar sabda Nabi itu, lalu seorang lelaki berkata, "Ya, Rasulullah! Doakanlah kepada Allah semoga aku termasuk di antara mereka." Maka Nabi saw. lalu mendoakannya, "Wahai, Allah! Masukkanlah dia diantara mereka!" Lelaki yang lain meminta pula, "Ya, Rasulullah! Doakanlah kepada Allah, semoga aku termasuk di antara mereka." Jawab Rasulullah saw.,"Engkau telah didahului 'Ukasyah."
170. Dari Sa'id bin Musayyab, Abu Hurairah r .a. mengatakan bahwa dia mendengar Rasulullah saw. bersabda : "Nanti akan masuk syurga satu rombongan umat ku, terdiri dari tujuh puluh ribu orang. Muka mereka bersinar-sinar bagaikan cahaya bulan purnama. Kata Abu Hurairah selanjutnya, "Mendengar sabda Nabi itu, 'Ukasyah bin Mihshan Al Asadi serta-merta berdiri sambil mengacungkan tangannya dan berkata: "Ya, Rasulullah! Doakanlah kepada Allah, semoga aku termasuk dalam rombongan mereka." Lalu Rasulullah saw. mendoakannya, "Wahai, Allah! Masukkan dia di antara mereka." Kemudian berdiri pula seorang lelaki Anshar, katanya, "Ya, Rasulullah! Doakan pulalah kepada Allah, semoga aku termasuk di antara mereka." Sabda Rasulullah saw., "Ukasyah telah mendahului anda."
171. Dari 'Imran Ibnu Hushain r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Kelak, akan masuk syurga tujuh puluh ribu orang umat ku tanpa diperiksa. Para sahabat bertanya, "Siapa mereka itu ya, Rasulullah?" Jawab Rasulullah saw.,"Mereka ialah orang-orang yang tidak berubat memakai jampi-jampi, tidak mempercayai suara burung (tathayyur), tidak berubat dengan tusukan besi panas (Kai) tetapi mereka tawakal kepada Tuhan mereka."
172. Dari Abu Hazim, dari Sahal bin Sa'ad r.a., katanya Rasulullah
saw. bersabda: "Kelak, akan masuk syurga tujuh puluh ribu orang umat ku,
sambil berpegang-pegangan tangan satu sama lain. Mereka masuk bersamaan, tidak dahulu mendahului; muka mereka bercahaya-cahaya bagaikan bulan purnama."
173. Dari 'Abdullah r.a., katanya: "Rasulullah saw. bersabda
kepada kami, "Sukakah anda semua menjadi seperempat penduduk syurga?" Kami menjawab dengan takbir, "Allahu akbar!" Nabi saw. bersabda, "Aku berharap supaya anda menjadi seperdua penduduk syurga. Perlukah aku terangkan sebabnya? Sebabnya ialah, kerana orang muslim dibandingkan dengan orang kafir ialah bagaikan bulu hitam di tubuh sapi putih."
.
174. Dari Abu Malik Al Asy'ari r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Kebersihan itu sebahagian dari iman. Membaca 'Alhamdulillah' pahalanya sepenuh timbangan. Membaca 'Subhanallah wal hamdulillah', pahalanya sepenuh ruang antara langit dan bumi. Solat itu cahaya, sedekah
itu adalah bukti sabar itu adalah sinar Qur'an akan menjadi hujah (alasan) bagi mu atau alasan yang ditujukan kepada mu. Setiap orang pagi-pagi menjual dirinya, ada yang menyelamatkannya dan ada pula yang membinasakannya."
175. Dari Ibnu 'Umar r.a., katanya: "Aku mendengar Rasulullah
saw. bersabda: "Tidak diterima solat seseorang tanpa suci, dan tidak diterima sedekah yang berasal dari kejahatan (seperti mencuri, menipu, menggelapkan atau korupsi, rompak, judi dan sebagainya).
176. Dari Abu Hurairah r.a., katanya, Rasulullah saw, bersabda: "Tidak diterima solat seseorang kamu, bila berhadas, sebelum dia berwudhuk lebih dahulu."
177. Humran, hamba sahaya 'Usman bin Affan r.a. menceritakan, bahwa 'Usman minta air untuk berwudhuk. Mula-mula dicucinya kedua telapak tangannya tiga kali. Sesudah itu dia berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung. Kemudian dia mencuci muka tiga kali. Sesudah itu mencuci tangan kanan hingga siku tiga kali. Sesudah itu mencuci tangan kiri seperti yang kanan. Kemudian menyapu kepala. Kemudian mencuci kaki
kanan hingga dua mata kaki tiga kali. Kemudian mencuci kaki kiri seperti yang kanan. Sesudah itu dia berkata, "Seperti itulah ku lihat Rasulullah saw. berwudhuk. Sesudah itu Rasulullah saw. bersabda: "Siapa berwudhuk seperti wudhuk ku ini, dan kemudian dia solat dua raka'at tanpa bercakap dengan dirinya sendiri (tanpa berangan-angan), diampuni Allah dosa-dosanya yang terdahulu."
178. Dari 'Usman bin 'Affan r.a., ketika itu dia sedang berada di
halaman masjid, maka terdengar azan 'Ashar, lalu dia berwudhuk.
Sesudah wudhuk dia berkata: "Demi Allah Akan ku sampaikan kepada anda
sebuah hadis; yang kalau bukanlah kerana suatu ayat dalam Al Qur'an
yang memerintahkan supaya menyampaikannya, tidak akan ku sampaikan
kepada anda. Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Tidak ada seorang pun lelaki muslim yang berwudhuk, lalu dibagus-baguskannya wudhuknya itu, sesudah itu dia solat, nescaya di ampuni Allah dosa-dosanya yang terjadi antara solatnya itu dengan solat berikutnya."
179. Dari 'Usman r.a., katanya, mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Setiap orang muslim, apabila tiba waktu solat wajib, lalu dia wudhuk sesempurna mungkin, sesudah itu dia solat sekhusyu' mungkin, nescaya Allah menghapus dosa-dosanya yang telah lalu selama dia tidak berbuat dosa besar. Demikianlah halnya sepanjang masa."
180. Dari Humran, maula 'Usman bin 'Affan r.a. katanya: "Pada
suatu hari 'Usman bin 'Affan berwudhuk dengan sempurna. Kemudian dia berkata, "Aku melihat Rasulullah saw. berwudhuk, maka disempurnakannya wudhuknya itu sebagus-bagusnya, kemudian beliau bersabda: "Siapa yang berwudhuk seperti itu, kemudian dia pergi ke masjid tanpa ada yang mendorongnya selain solat, nescaya diampuni Allah dosanya yang telah lalu."
181. Dari 'Usman bin 'Affan r.a., katanya dia mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Siapa yang berwudhuk untuk solat, dan disempurnakannya wudhuknya itu sebagus-bagusnya, sesudah itu dia pergi menunaikan solat wajib berjama'ah dengan orang ramai di masjid, nescaya Allah mengampuni dosa-dosanya."
182. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Solat yang lima, begitu pula solat Juma'at ke Juma'at berikutnya, dapat menghapus dosa-dosa yang terjadi antara semuanya selama tidak diperbuat dosa-dosa besar!"
183. Dari 'Uqbah Ibnu 'Amir r.a., katanya: "Pada suatu ketika kami bertugas menggembalakan unta. Ketika giliranku jaga, senja hari unta-unta ku halau pulang ke kandang. Kudapati Rasulullah saw. sedang berbicara dengan orang ramai. Di antara kata-kata beliau yang dapat ku tangkap ketika itu, ialah: "Setiap orang muslim yang berwudhuk, lalu disempurnakannya wudhuknya sebagus mungkin, sesudah itu dia solat dua raka'at sekhusyu' mungkin, maka orang itu pasti masuk syurga." Kata 'Uqbah, "Alangkah bagusnya itu. Sekonyong-konyong ada orang menyahut di dekatku, "Yang sebelumnya lebih bagus lagi." Setelah kutengok, kiranya dia 'Umar bin Khaththab. Katanya, "Kulihat anda baru datang. Tadi Rasulullah saw. bersabda "Siapa yang berwudhuk, lalu disempurnakannya wudhuknya itu sebagus-bagusnya, sesudah itu dia berucap: 'Asyhadu an la ilaha illallah, waanna Muhammadan 'abdullahi wa rasuluhu', pasti dibukakan baginya delapan pintu syurga yang dapat dimasukinya mana saja menurut kehendaknya."
184. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda :
"Apabila kamu istinja' (cebok dengan batu), maka intinja'lah dengan bilangan ganjil. Dan apabila kamu wudhuk, whudukkanlah air ke hidungmu kemudian taburkan kembali."
185. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Nabi saw. bersabda: "Apabila kamu bangun dari tidurmu, hendaklah kamu istintsar (membersihkan lubang hidungmu) tiga kali, kerana syaitan tidur di dalamnya."
186. Dari Jabir bin 'Abdullah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Apabila kamu istinja', maka intinja'lah dengan bilangan ganjil."
187. Dari Salim, hamba sahaya Syaddad, katanya: "Aku datang ke rumah 'Aisyah, isteri Nabi saw., pada hari Sa'ad bin Abu Waqqash wafat. Tiba-tiba 'Abdur Rahman bin Abu Bakar datang, dan dia berwudhuk dekat 'Aisyah. Kata 'Aisyah r.a., "Hai, 'Abdur Rahman. Sempurnakanlah wudhuk mu sebagus-bagusnya, kerana aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Celakalah tumit-tumit (yang tidak basah) itu dimakan api neraka."
188. Dari 'Abdullah bin 'Amar r.a., katanya: "Kami kembali dari Makkah ke Madinah bersama-sama dengan Rasulullah saw. Ketika kami sampai di suatu tempat yang berair, rombongan yang dahulu dari kami segera mengambil wudhuk untuk 'Ashar. Dan mereka berwudhuk dengan tergesa-gesa. Tatkala kami dapat menyusul dan sampai ke dekat mereka, ternyata tumit-tumit mereka tidak basah kena air. Kerana itu Rasulullah saw. bersabda, "Celakalah tumit-tumit (yang tidak basah) itu dimakan api neraka. Sempurnakan wudhuk mu sebagus-bagusnya."
189. Dari 'Umar bin Khaththab r.a., katanya "Ada seorang lelaki
berwudhuk, tetapi ada kakinya yang tidak kena air selebar kuku. Dan hal itu kelihatan oleh Nabi saw. Kerana itu beliau bersabda, "Ulang kembali
wudhuk anda dengan sempurna dan bagus-sebagusnya!'" Orang itu berwudhuk kembali dan sesudah itu dia solat. "190. Dari Abu Hurairah r.a., katanya, Rasulullah saw., bersabda: "Apabila seseorang muslim atau mu'min berwudhuk, maka ketika dia mencuci muka hilanglah segala dosa matanya hanyut bersama air hingga titis yang penghabisan. Apabila dia mencuci tangan, maka hilang pulalah segala dosa yang diperbuat tangannya, hanyut bersama air hingga titis yang terakhir. Apabila dia mencuci kaki, hapus pulalah dosa-dosa yang dilakukan kakinya, hanyut bersama air hingga titis yang terakhir. Sehingga akhirnya dia bersih dari segala dosa."
191. Dari 'Usman bin 'Affan r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Siapa yang berwudhuk dengan sempurna, maka keluarlah segala dosa dari tubuhnya, sehingga dari bawah kukunya juga."
192. Dari Nu'aim bin 'Abdullah Al Mujmir r.a., katanya: "Aku melihat Abu Hurairah mengambil wudhuk. Mula-mula dicucinya mukanya melebihi batas wajib dengan sempurna bagus. Kemudian dicucinya tangannya yang kanan hingga masuk ke lengan, kemudian tangannya yang kiri hingga masuk lengan juga. Sesudah itu disapunya kepalanya. Kemudian dicucinya kaki kanannya hingga masuk ke betis. Setelah itu dia berkata, "Begitulah kulihat Rasulullah saw. berwudhuk." Lalu disampaikannya sabda Rasulullah saw., "Pada hari kiamat kelak, anda semua akan tampak bercahaya-cahaya gilang-gemilang kerana anda menyempurnakan wudhuk anda
sebagus-bagusnya. Kerana itu lebihilah batas-batas tertentu yang diwajibkan mencucinya ketika berwudhuk."
193. Dari Nu'aim bin Abdullah r.a., katanya dia melihat Abu Hurairah berwudhuk. Dia mencuci muka dan tangannya hingga sampai ke batas bahu. Kemudian dicucinya kedua kakinya hingga setinggi betis. Sesudah itu dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya umat ku akan datang kelak di hari kiamat bercahaya-cahaya gilang-gemilang kerana bekas wudhuknya. Maka siapa yang dapat melebihi batas-batas yang wajib, lebihkanlah."
194. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda:"Kelak di hari kemudian, telagaku lebih luas dari jarak antara Ailah dan Aden. Airnya lebih jernih daripada salju, lebih manis daripada madu
dicampur susu. Bejana-bejananya lebih banyak daripada bintang-bintang di langit. Aku melarang orang mendekat ke telagaku itu, sebagaimana orang menghalau unta orang lain apabila datang ke telaganya." Tanya mereka, "Ya, Rasulullah! Apakah anda mengenali kami ketika itu?" Jawab Rasulullah saw., "Ya! Ketika itu anda mempunyai tanda yang tidak dipunyai umat-umat lain. Anda akan datang kepada ku bercahaya-cahaya gilang-gemilang kerana bekas wudhuk."
195. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Pada suatu ketika Rasulullah saw. berkunjung ke suatu pekuburan, lalu beliau mengucapkan salam: 'Assalamu'alaikum daara qaumi" mu'minin. Wa inna insya Allahu bikum
laahiquun." (Selamatlah kamu wahai penduduk kampung orang-orang
mu'min. Insya Allah kami akan menyusul kamu sekalian). Setelah itu beliau bersabda, "Aku ingin benar, kalaulah kita dapat melihat saudara-saudara kita." Jawab para sahabat, "Bukankah kami ini saudara-saudara Anda, ya Rasulullah?" Jawab Nabi saw., "Anda semua adalah para sahabatku. Saudara-saudara kita yang kumaksudkan ialah orang-orang yang belum datang, tetapi akan datang kelak di hari kiamat." Tanya mereka, "Bagaimana Anda dapat mengenal umat Anda yang belum datang tetapi akan datang di hari kemudian, ya Rasulullah?" Jawab Rasulullah saw., "Bagaimana pendapat Anda, jika seseorang mempunyai kuda putih kening, putih kaki dan putih tangannya, kemudian kuda itu berada di tengah-tengah kuda banyak tetapi hitam semuanya, dapatkah orang mengenali kudanya?" Jawab mereka, "Tentu, ya Rasulullah. Tentu dapat!" Sabda Nabi saw., "Nah! Mereka itu akan datang nanti dalam keadaan putih bercahaya-cahaya mukanya, tangan dan kakinya,
kerana dari bekas wudhuk. Dan aku mendahului mereka datang ke telagaku. Ketahuilah! Ada orang-orang yang kularang mendekat ke telagaku itu, seperti halnya seekor unta sesat. Lalu kupanggil mereka, "Hai, kemarilah!" Tetapi nanti ada yang mengatakan "Mereka itu telah bertukar agama sepeninggal Anda!" Kerana itu kuusir mereka, "Pergilah jauh-jauh!" kataku.
196. Dari Abu Hazim r.a., katanya: "Aku berdiri di belakang Abu Hurairah ketika dia sedang berwudhuk untuk solat. Aku melihatnya mencuci tangan sampai ketiak, kerana itu aku bertanya kepadanya, "Wudhuk cara bagaimana itu, hai Abu Hurairah?" Jawab Abu Hurairah, "Ya, Bani Farruh! Andakah itu? Kalau aku tahu Anda berada di situ, aku tidak akan berwudhuk seperti ini. Aku mendengar sahabatku Rasulullah saw. bersabda: "Orang mukmin akan beroleh cahaya sesuai dengan cara dia berwudhuk."
197. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw., bersabda:
"Sukakah Anda aku ajarkan suatu amal yang dapat menghapuskan segala dosa dan sekaligus mengangkat darjat?" Jawab mereka, "Tentu, ya
Rasulullah!" Sabda Beliau, "Menyempurnakan wudhuk di saat-saat segan, membanyakkan langkah ke masjid, dan menunggu waktu solat. Itulah cara menguasai diri yang efektif."
198. Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi saw., sabdanya: "Jikalau tidaklah akan menyulitkan bagi umat ku, sungguh aku perintahkan mereka menggosok gigi setiap akan solat."
199. Dari Miqdam bin Syuraih r.a., dari bapanya, katanya dia bertanya kepada 'Aisyah r.a.: "Pekerjaan apakah yang pertama-tama dilakukan Nabi saw. kalau beliau masuk rumah?" Jawab 'Aisyah r.a., "Pertama-tama beliau menggosok gigi."200. Dari Hudzaifah r.a., katanya: "Apabila Rasulullah saw. bangun untuk solat tahajjud tengah malam, beliau menggosok gigi dengan siwak."
201. Dari Ibnu 'Abbas r.a., katanya pada suatu malam dia bermalam di rumah Nabi saw. Tengah malam beliau bangun dan pergi ke luar rumah. Beliau memandang ke langit, lalu beliau baca ayat dalam surat Ali 'Imran: 'Inna fi khalqis samawati wal ardhi wakhtilafil laili wan nahari' hingga sampai 'faqina adzaaban naar' (Ali 'Imran: 190 - 191). Kemudian beliau kembali ke rumah, lalu menggosok gigi, mengambil wudhuk, dan sesudah itu beliau solat: Sesudah solat beliau berbaring, kemudian bangun, keluar rumah, menengok ke langit sambil membaca ayat, kemudian masuk kembali, menggosok gigi, wudhuk lalu solat."
202. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Fithrah ada lima macam: 1. Khitan. 2. Mencukur bulu ari-ari. 3. Memotong kuku 4. Mencabut bulu ketiak 5. Memotong kumis."203. Dari Ibnu 'Umar r.a., dari Nabi saw., sabdanya: "Potonglah kumis anda dan rawatlah jenggotnya."
Dostları ilə paylaş: |