1006. Dari Ibnu Sa'idi Al Maliki r.a., katanya: "Umar bin Khaththab pernah menugaskan ku sebagai 'amil zakat. Setelah tugas itu selesai ku laksanakan dan hasil zakat yang ku kumpulkan telah ku serahkan kepadanya, maka 'Umar menyuruh ku mengambil bagian 'amil untuk ku. Lalu jawab ku, "Aku bekerja kerana Allah, kerana itu upah ku pun ku serahkan kepada Allah." Kata 'Umar, "Ambillah apa yang diberikan kepada mu itu. Sesungguhnya aku pernah pula bertugas pada masa Rasulullah saw. sebagai 'amil zakat. Lalu aku diberi oleh beliau bagian 'amil zakat. Aku menolak pemberian itu seraya berujar seperti kamu itu pula. Maka bersabda Rasulullah saw., "Apabila kamu diberi orang suatu pemberian (zakat, sedekah, wakaf, infak dan sebagainya) tanpa kamu minta, makanlah dan atau sedekahkan."
1007. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Nabi saw. bersabda: "Hati seorang orang tua tetap muda dalam hal mencintai dua perkara. Iaitu: dalam hal mencintai hidup dan harta benda."
1008. Dari Anas r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Setiap manusia pasti akan menjadi tua. Namun jiwanya tetap muda mengenai dua perkara. Iaitu: Tamak akan harta benda dan selalu ingin panjang umur."
1009. Dari Anas r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Andai kata manusia itu telah mempunyai harta benda sebanyak dua lembah, mereka masih ingin untuk mendapatkan satu lembah lagi. Tidak ada yang dapat mengisi perutnya sampai penuh melainkan hanya tanah (maut). Dan Allah menerima taubat orang yang taubat kepada-Nya."
1010. Dari Anas bin Malik r.a., dari Rasulullah saw., sabdanya:
"Andai kata anak Adam itu memiliki emas satu lembah, nescaya dia ingin memiliki satu lembah lagi. Tidak ada yang dapat mengisi penuh mulut (hawa nafsu)nya melainkan tanah (maut). Dan Allah menerima taubat siapa yang taubat kepada-Nya."
1011. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Yang disebut 'kaya', bukanlah kaya harta-benda duniawi, tetapi yang dikatakan 'kaya' ialah kaya jiwa."
1012. Dari Abu Sa'id Al Khudri r.a. katanya Rasulullah saw. berdiri, lalu beliau berpidato kepada orang banyak. Sabda beliau: "Demi Allah! Tidak ada yang aku khuatirkan terhadap anda sekalian, melainkan harta benda yang telah dikurniakan Allah kepada mu sebagai perhiasan dunia." Lalu seorang lelaki bertanya: "Ya, Rasulullah! Adakah mungkin sesuatu yang baik mendatangkan bencana?" Mendengar pertanyaan itu, Rasulullah Saw. diam seketika, kemudian beliau balik bertanya, "Apa yang anda tanyakan?" Orang itu mengulang pertanyaannya: "Adakah mungkin sesuatu yang baik mendatangkan bencana?" Jawab Rasulullah saw., "Sesungguhnya sesuatu yang baik itu memang mendatangkan kebaikan. Tetapi, apa yang kelihatan baik, belum tentu selamanya baik. Rumput yang tumbuh di musim hujan, tempo-tempo dapat membunuh binatang ternak atau membinasakannya. Melainkan bagi yang memakannya hanya sampai kenyang, sesudah itu dia berhenti, lalu menghadap ke matahari, buang air besar atau buang air kecil, sesudah itu baru dia makan kembali. Siapa yang beroleh harta dengan jalan halal, dia akan mendapat berkat dengan harta itu. Tetapi siapa yang memperolehnya dengan jalan yang tak halal, maka contohnya seperti orang makan yang tidak pernah merasa kenyang."
1013. Dari Abu Sa'id Al Khudri r.a., katanya: "Pada suatu ketika,
Nabi saw. duduk di atas mimbar, sedangkan kami duduk sekeliling beliau." Sabda beliau, "Yang aku takutkan terhadap kamu semua sepeninggal ku kelak, ialah kurnia Allah terhadap kamu semua berupa harta benda perhiasan dunia." Lalu seorang lelaki
bertanya, "Mungkinkah sesuatu yang baik mendatangkan bencana, ya Rasulullah?" Mendengar pertanyaan itu Rasulullah saw. terdiam. Lalu dikatakan orang kepada sahabat yang bertanya itu, "Bagaimana pendapatmu, anda bertanya kepada Rasulullah saw., tetapi beliau tidak menjawab." Jawab orang itu, "Aku kira beliau sedang kedatangan wahyu." Setelah sedar kembali, beliau hapus keringat beliau, lalu beliau bertanya, "Apa gerangan pertanyaan orang yang bertanya tadi?" - dengan sikap seperti memuji. Sabda beliau, "Kebaikan yang sungguh-sungguh baik tidak akan mendatangkan bencana. Tetapi apa-apa yang ditumbuhkan di musim hujan, kadang
kadang dapat membunuh atau menyakitkan. Kecuali bagi pemakan hijau-hijauan yang memakan hanya sampai kenyang, kemudian dia menghadap ke matahari, lalu buang air besar atau kecil, sesudah itu barulah dia makan kembali. Sesungguhnya harta benda dunia itu kelihatannya hijau dan manis tetapi sebaik-baik harta seorang muslim, ialah yang disedekahkannya kepada orang miskin, atau kepada anak yatim, dan atau kepada pejuang-pejuang yang berjuang menegakkan agama Allah." Atau seperti yang disabdakan Rasulullah saw., "Siapa yang memperoleh harta dengan tidak halal, maka dia seperti orang yang makan, tidak pernah merasa kenyang (puas). Sedangkan harta itu akan menjadi saksi bagi keserakahannya kelak di hari kiamat."
1014. Dari Abu Sa'id Al Khudri r.a., katanya: "Beberapa orang kaum Anshar sering meminta-minta sedekah kepada Rasulullah saw., dan selalu diberi oleh beliau, sehingga pada suatu ketika Rasulullah kehabisan apa yang mereka minta. Lalu beliau bersabda: "Selama sesuatu yang baik masih ada pada ku, sekali-kali tidaklah akan kusembunyikan terhadap mu. Tetapi siapa yang 'afif (dapat memelihara diri dari meminta-minta), maka Allah akan memeliharanya pula. Dan siapa yang merasa cukup dengan apa yang ada, Allah akan mencukupinya pula. Dan siapa yang sabar, Allah akan menambah kesabarannya. Tidak ada suatu pemberian yang diberikan orang, yang lebih baik dan lebih melapangi selain daripada sabar."
1015. Dari 'Abdullah bin 'Amru bin 'Ash r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Sungguh amat beruntunglah orang yang Islam (berserah diri) dan merasa cukup dengan apa yang direzekikan Allah serta memadakan apa yang diberikanNya."
1016. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. pernah berkata dalam do'anya: "Allahumaj'al rizqa ala Muhammad qutan." (Wahai, Allah! Jadikanlah rezeki keluarga Muhammad menguatkan).
1017. Dari 'Umar bin Khaththab r.a., katanya: "Pada suatu ketika Rasulullah saw. membagi-bagikan sedekah. Lalu aku menyarankan kepada beliau, kata ku: "Demi Allah, ya Rasulullah! Bukan mereka ini yang lebih berhak diberi sedekah, tetapi adalah mereka itu." Jawab Nabi saw;, "Mereka ini seolah-olah memaksakan kepada ku untuk mengambil salah satu antara dua pilihan, iaitu apakah mereka akan meminta kepada ku dengan cara kasar, ataukah mereka akan menuduh ku orang bakhil. Padahal aku tidak bakhil."
1018. Dari Anas bin Malik r.a., katanya: "Pada suatu ketika aku berjalan bersama-sama dengan Rasulullah saw. Ketika itu beliau memakai selendang buatan Najran yang tebal pinggirnya. Sekonyong-konyong seorang Arab dusun mendapatkan beliau, lalu ditariknya selendang Nabi itu sekuat-kuatnya, sehingga kulihat pinggir selendang itu membekas di leher Rasulullah saW., kerana kuatnya tarikat orang itu. Kemudian orang itu berkata, "Hai, Muhammad! Perintahkanlah (kepada bendahara anda) supaya aku diberinya harta yang ada dalam pengawasanmu!" Rasulullah menoleh kepada orang itu sambil tertawa. Kemudian diperintahkan oleh beliau supaya orang itu diberi (sedekah)."
1019. Dari Miswar bin Makhramah r.a., katanya: "Pada suatu ketika Rasulullah saw. membagi-bagikan beberapa baju jaket kepada beberapa orang sahabat. Tetapi beliau tidak memberi apa-apa kepada Makhramah. Kerana itu Makhramah berkata, "Hai, anakku! Marilah kita pergi kepada Rasulullah saw." Lalu aku pergi bersama ayahku menemui beliau. Kata ayahku, "Masuklah kamu lebih dahulu, dan sampaikan kepada beliau bahwa aku berada di sini mohon bertemu dengan beliau." Kata Miswar, "Aku pun masuk, dan menyampaikan kepada beliau bahwa ayahku berada di luar mohon bertemu dengan Rasulullah. Rasulullah keluar sambil membawa sehelai baju jaket untuk Makhramah. Kata beliau, "Ini kusediakan untuk anda," sambil Nabi saw. melihat kepadanya dan berkata: "Semoga Makhramah merasa puas."
1020. Dari Miswar bin Makhramah r.a., katanya: "Rasulullah menerima beberapa helai jaket, lalu kata
ayahku (Makhramah) kepada ku, "Marilah kita pergi kepada beliau, mudah-mudahan ada pembagian untuk kita." Setibanya kami di rumah Rasulullah saw., ayahku berdiri di pintu seraya berbicara, Rasulullah saw. kenal suaranya, lalu beliau keluar membawa sebuah baju jaket dengan memperlihatkan keindahannya kepada ayahku seraya bersabda: "Ini kusediakan untuk anda, ini kusediakan untuk anda."
1021. Dari 'Amir bin Sa'ad r.a., dari bapanya Sa'ad r.a., katanya: "Rasulullah saw. membagi-bagikan sedekah kepada suatu kaum, dan aku duduk di antara mereka menyaksikannya, Kata Sa'ad, "Rasulullah saw, meninggalkan seorang lelaki, tidak memberinya pembagian itu. Oleh kerana itu, orang tersebut sangat menjadi perhatian bagi ku, sehingga kerananya aku datangi Rasulullah saw. seraya bertanya kepada beliau, "Ya, Rasulullah! Apakah sebabnya si Fulan tidak anda beri pembagian sedekah itu? Aku tahu benar bahwa dia seorang mukmin," Jawab Rasulullah saw., "Ataukah dia itu seorang muslim?" "Aku diam sebentar." kata Sa'ad, "Kemudian apa yang ku ketahui mengenai orang itu sangat mempengaruhi ku. Lalu aku bertanya pula kepada Rasulullah saw. "Ya, Rasulullah! Apa sebabnya si Fulan itu tidak anda beri pembagian itu? Kenapa? Demi Allah! Aku tahu benar bahwa dia itu mukmin." Jawab Nabi saW., "Ataukah dia itu muslim?" Kemudian Nabi saw. melanjutkan sabdanya, "Sesungguhnya aku memberi seseorang, padahal yang lain sebenarnya lebih aku cintai; ku lakukan yang demikian, kerana aku khawatir muka orang (yang ku beri) itu akan ditengkurapkan Allah kelak di neraka."
1022. Dari Anas bin Malik r.a., katanya: "Ketika perang Hunain, Allah memberikan harta rampasan kepada Rasulullah saw. dari harta kaum Hawazin. Lalu Rasulullah saw. membagikannya kepada kaum Quraisy berupa seratus ekor unta. Oleh kerana itu beberapa kaum Anshar berujar, "Semoga Allah mengampuni Rasulullah saw. yang telah memberi kaum Quraisy. Sedangkan kita dibiarkan saja oleh beliau, padahal pedang kita masih basah oleh darah musuh." Kata Anas, "Ucapan mereka itu disampaikan orang kepada Rasulullah saw. Kerana itu Nabi memerintahkan kaum Anshar supaya berkumpul di khemah kulit. Setelah mereka berkumpul, Rasulullah mendatangi mereka, lalu bertanya:
"Benarkah berita yang sampai kepada ku tentang ucapan anda itu?" Cerdik pandai kaum Anshar menjawab, "Kami tidak pernah mengatakan yang demikian, ya Rasulullah! Tetapi pemuda-pemuda kamilah yang mengatakan: "Semoga Allah mengampuni Rasulullah yang telah memberi orang Quraisy. Sedangkan kita dibiarkannya saja. Padahal pedang kita masih basah oleh darah musuh." Sabda Rasulullah saw., "Sebenarnya aku hanya memberi orang-orang yang belum lama masuk Islam, sekadar untuk menghibur hati mereka. Apakah anda semua tidak rela kalau mereka pergi dengan harta benda dunia, sedangkan anda semua pulang ke rumah mu masing-masing bersama-sama dengan Rasulullah? Demi Allah! Apa yang anda bawa pulang sesungguhnya lebih berharga daripada apa yang mereka bawa." Jawab mereka: "Benar, ya Rasulullah! Kami rela, ya Rasulullah!" Sabda beliau, Anda semua bakal mendapatkan orang-orang yang sangat mementingkan peribadinya masing-masing; kerana itu sabarlah, sehingga anda berjumpa dengan Allah dan Rasul-Nya. Aku akan menunggu anda kelak di sebuah telaga." Jawab mereka, "Kami akan sabar, ya Rasulullah!"
1023. Dari Anas bin Malik r.a., katanya: "Pada suatu ketika Rasulullah saw. mengumpulkan kaum Anshar, lalu beliau bertanya: "Apakah ada orang lain di antara kamu sekalian?" Jawab mereka, "Tidak, ya Rasulullah! Kecuali hanya seorang anak saudara perempuan kami." Sabda Rasulullah saw., "Anak saudara perempuan suatu kaum, termasuk kaum itu sendiri." Kemudian beliau melanjutkan sabdanya, "Orang Quraisy itu belum lama keluar dari jahiliyah dan mushibah. Kerana itu aku bermaksud hendak mendekati dan menghibur mereka. Apakah kamu tidak rela mereka pulang dengan harta benda dunia, sedangkan kamu pulang bersama-sama Rasulullah ke rumah mu masing-masing? Kalaulah mereka melewati sebuah lembah, dan orang Anshar melewati jalan bukit, nescaya aku akan melewati jalan bukit bersama-sama dengan orang Anshar."
1024. Dari Anas bin Malik r.a., katanya: "Ketika Makkah telah ditaklukkan, Rasulullah saw. membagi
bagikan harta rampasan kepada orang-orang Quraisy. Lalu orang-orang Anshar berujar, "Ini sungguh-sungguh membingungkan. Pedang kita masih basah oleh darah musuh, tetapi harta rampasan kita diberikan kepada mereka (orang-orang Quraisy)." Ucapan demikian sampai kepada Rasulullah saw. Lalu mereka dikumpulkan oleh beliau. Tanya beliau, "Benarkah berita yang sampai kepada ku tentang ucapan kamu sekalian?" Jawab mereka, "Apa yang mereka sampaikan itu benar, ya Rasulullah! Mereka tidak berdusta. Sabda Nabi saw., "Apakah kamu sekalian tidak rela kalau mereka (orang-orang Quraisy) pulang ke rumah mereka dengan harta benda dunia, sedangkan kamu sekalian pulang ke rumah mu masing-masing dengan Rasulullah? Andai kata mereka melewati jalan lembah dan jalan bukit, sedangkan orang Anshar melewati jalan lembah dan jalan bukit pula, akan kutempuh lembah dan bukit yang dilewati kaum Anshar."
1025. Dari Abu Sa'id Al Khudri r.a., katanya: "Ketika Ali bin Abi Thalib berada di Yaman, dia pernah mengirimkan emas yang masih kotor kepada Rasulullah saw. Lalu emas itu dibagi-bagikan oleh Rasulullah saw. kepada empat kelompok, iaitu: kelompok Aqra' bin Habis Al Hanzhali, 'Uyainah bin Badar Al Fazari, 'Alqamah bin 'Ulatsah Al 'Amiri, termasuk Bani Kilab dan Zaid Al Khair Ath Thai, dan salah satu Bani Nabhan. Kata Abu Sa'id, "Orang Quraisy marah dengan adanya pembagian itu." Kata mereka, "Mengapa pemimpin-pemimpin Nejed yang diberi pembagian oleh Rasulullah, dan kita tidak dibagi nya?" Jawab Rasulullah saw., "Sesungguhnya aku lakukan yang demikian itu, untuk membujuk hati mereka."
Sementara itu datang seorang lelaki berjanggut tebal, pelipis menonjol, mata cekung, dahi menjorok dan kepalanya digundul. Dia berkata, "Ya, Muhammad! Takutlah engkau kepada Allah!" Jawab Rasulullah saw., "Siapa pulakah lagi yang akan mentaati Allah, jika aku sendiri telah mendurhakaiNya? Allah memberikan ketenangan bagi ku atas semua penduduk bumi maka apakah kamu tidak mahu memberikan ketenangan bagiku?" Kata Abu Sa'id, "Setelah orang itu berlalu, maka seorang sahabat (iaitu Khalid bin Walid) minta izin kepada Rasulullah saw. untuk membunuh orang itu. Jawab Rasulullah saw., "Dari kelompok orang ini, akan muncul nanti orang-orang yang pandai membaca Qur'an, tetapi tidak sampai melewati kerongkongan mereka, bahkan mereka membunuh orang-orang Islam, dan membiarkan para penyembah berhala - mereka keluar dari Islam seperti anak panah yang keluar dari busurnya. Seandainya aku masih mendapati mereka, akan kemusnahkan mereka seperti musnahnya kaum 'Ad."
1026. Dari Suwaid bin Ghafalah r.a., katanya 'Ali bin Abi Thalib pernah berkata, "Berbicara mengenai hadis Rasulullah saw., aku lebih suka tersungkur dari langit, daripada aku mengucapkan hadis yang tidak pernah diucapkan oleh beliau. Lain halnya
bila aku berbicara denganmu membicarakan persoalanku dengan kamu; maka sesungguhnya perang itu adalah tipu muslihat. Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Nanti bakal muncul di akhir zaman, pemuda-pemuda berfikiran bodoh, pandai mengucapkan kata yang muluk-muluk dan berbicara manis, pandai membaca Qur'an tetapi tidak melewati kerongkongan mereka (hanya sekadar baca-baca saja). Mereka keluar dari agama Islam bagaikan anak panah yang keluar dari busurnya (tidak pernah kembali). Apabila kamu bertemu dengan mereka, bunuhlah mereka! Kerana sesungguhnya membunuh mereka itu dapat pahala di sisi Allah kelak di hari kiamat."
1027. Dari Abu Dzar r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda : "Sepeninggal ku kelak, akan muncul suatu kaum yang pandai membaca Qur'an tetapi tidak melewati kerongkongan mereka (hanya sekadar baca saja). Mereka keluar dari agama, seperti anak panah keluar dari busurnya, di mana mereka tidak pernah lagi kembali ke dalam agama itu. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk dan tingkah laku mereka."
1028. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Pada suatu waktu, ketika Hasan bin Ali masih kecil, dia pernah mengambil kurma dari tumpukan kurma sedekah (zakat), lalu diletakkannya ke mulutnya. Maka bersabda Rasulullah saw., "Jijik, jijik, buang! Tidak tahukah kamu, bahwa kita (keluarga Muhammad) tidak boleh memakan sedekah (zakat)?" 1029. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Pada suatu hari aku pulang ke rumah isteriku, ku dapati sebuah kurma jatuh di lantai. Kurma itu kuambil hendak kumakan. Tetapi tiba.tiba aku ingat kalau-kalau kurma itu kurma sedekah, maka kuletakkan saja kembali."
1030. Dari Anas bin Malik r.a., katanya: "Pada suatu ketika Rasulullah saw. menemukan kurma di jalan. Lalu sabda beliau, "Kalaulah kurma itu bukan kurma sedekah, kumakan dia."
1031. Dari Juwairiyah r.a., isteri Nabi saw., katanya: "Pada suatu hari Rasulullah saw. pulang ke rumahnya
(Juwairiyah), lalu beliau bertanya, "Adakah engkau sedia makanan?" Jawab Juwairiyah, "Tidak! Demi Allah! Kita tidak punya makanan apa-apa, selain tulang kambing yang disedekahkan orang kepada maulaku." Sabda Nabi saw., "Bawalah ke sini! Bukankah sedekah itu sudah sampai ke tujuannya?"1032. Dari Anas bin Malik r.a., katanya: "Barirah menghadiahkan daging kepada Rasulullah saw., yang disedekahkan orang-orang kepada Barirah. Lalu Nabi saw. bersabda: "Untuk Barirah daging itu sedekah, tetapi untuk kita hadiah dari Barirah."
1033. Dari 'Aisyah r.a., katanya: "Nabi saw. dihantar orang daging sapi, seraya berkata: "Daging ini sedekah untuk Barirah." Lalu kata Nabi saw., "Untuk Barirah sedekah, dan untuk kami hadiah."
1034. Dari 'Aisyah r.a., katanya : "Telah terjadi tiga peristiwa yang berhubungan dengan Barirah.
Banyak orang bersedekah kepadanya, dan memberi hadiah kepada kami. Lalu hal itu ku sampaikan kepada Rasulullah saw. Sabda beliau, "Untuk Barirah merupakan sedekah, dan untuk kamu merupakan hadiah. Makanlah!"
1035. Dari Ummu 'Athiyah r.a., katanya: "Rasulullah saw. mengirimi ku daging kambing bagian sedekah. Lalu aku kirimkan kembali sebagiannya kepada 'Aisyah. Ketika Rasulullah saw. pulang ke rumah 'Aisyah, beliau bertanya, "Adakah kamu sedia makanan?" Jawab 'Aisyah, "Tidak! Kecuali daging kambing yang dikirimkan Nusaibah (Ummu 'Athiyah) kepada kita, iaitu sebagian dari daging sedekah yang anda kirimkan kepadanya." Sabda Nabi saw., "Sedekah itu sudah sampai ke tujuannya."
1036.Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Apabila Nabi saw. diantara orang makanan, beliau sentiasa bertanya mengenai hantaran itu. Bila dikatakan orang hadiah, beliau makan, dan bila dikatakan orang sedekah, tidak dimakannya."
1037. Dari 'Abdullah bin Abi Aufa r.a., katanya: "Apabila di antarkan orang kepada Rasulullah saw. sedekah mereka, beliau mendo'a: "Allahumma shalli 'alaihim" (Wahai Allah! Berilah mereka rahmat). Maka pada suatu hari Abu Aufa datang mengantarkan sedekahnya kepada beliau. Lalu beliau mendoa: "Allahumma shalli 'ala ali Abi Aufa. " (Wahai, Allah! Berilah rahmat kepada keluarga Abu Aufa)."
1038. Dari Jarir bin Abdullah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Apabila 'amil zakat mendatangi mu untuk mengumpulkan zakat daripada mu, maka hendaklah dia pulang kembali dengan rasa puas terhadap mu."
1039. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Bila Ramadhan telah datang, maka dibukakan pintu syurga, dikunci pintu neraka, dan dibelenggu semua syaitan."
1040. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda : "Bila Ramadhan telah datang, maka dibukakan pintu rahmat, dikunci neraka jahannam, dan dirantai semua syaitan."
1041. Dari Ibnu 'Umar r.a., katanya Nabi saw. bersabda mengenai Ramadhan, sabdanya: "Janganlah kamu puasa sebelum melihat bulan (terbit) dan janganlah berbuka sebelum melihatnya (terbit kembali). Jika bulan itu tertutup dari pandanganmu, maka hitunglah (jumlah harinya tiga puluh hari)."1042. Dari Ibnu 'Umar r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda mengenai Ramadhan, sambil beliau memberi isyarat dengan kedua tangannya, sabdanya: "Sebulan itu sebegini, sebegini, dan sebegini, - beliau menekuk salah satu jempolnya kali yang ketiga. Jika bulan itu tertutup dari pandanganmu, maka hitunglah tiga puluh hari."
1043. Dari Ibnu 'Umar r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda : "Kita umat yang ummi; tidak pandai menulis dan berhitung. Sebulan adalah sebegini, sebegini dan sebegini. Beliau menekuk sebuah jempolnya kali yang ketiga. Dari sebulan adalah sebegini, sebegini, sebegini. Yakni cukup tiga puluh hari."
1044. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda : "Apabila kamu telah melihat bulan (terbit), maka puasalah, dan bila kamu telah melihatnya (terbit kembali), maka berbukalah. Jika bulan itu tertutup dari pandanganmu, maka puasalah tiga puluh hari."
1045. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Puasalah kamu bila telah melihat bulan (terbit) dan berbukalah bila telah melihatnya (terbit). Jika bulan itu tertutup dari pandanganmu, maka genapkanlah bilangannya."
1046. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda : "Puasalah kamu bila telah melihat bulan (terbit) dan berbukalah bila telah melihatnya (terbit). Jika bulan itu tertutup dari pandanganmu, maka hitunglah tiga puluh hari."
1047. Dari 'Aisyah r.a., katanya: "Tatkala telah lewat dua puluh sembilan malam yang aku menghitungnya sendiri, Rasulullah saw. mulai masuk ke rumahku. Kerana itu aku berkata kepada beliau, "Ya, Rasulullah! Bukankah anda telah bersumpah tidak akan masuk ke rumah kami selama sebulan? Menurut hitunganku, sekarang baru dua puluh sembilan hari." Jawab Nabi saw., "Sesungguhnya sebulan itu adakalanya dua puluh sembilan hari. "1048. Dari Ummu Salamah r.a., katanya: "Pada suatu ketika Nabi saw. bersumpah tidak akan pulang ke rumah isterinya selama sebulan. Setelah berlalu dua puluh sembilan hari, esok pagi-pagi beliau datang ke rumah mereka. Lalu diingatkan mereka kepada beliau, "Ya, Nabi Allah! Bukankah anda telah bersumpah tidak akan masuk ke rumah kami selama sebulan?" Jawab beliau, "Sebulan itu adakalanya dua puluh sembilan hari."
1049. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Janganlah kamu dahului puasa Ramadhan dengan puasa satu atau dua hari sebelumnya. Kecuali bagi orang yang mempuasakan puasa tertentu, maka dia boleh meneruskannya."
1050. Dari Kuraib r.a., katanya dia diutus oleh Ummul Fadhal binti Harits menemui Mu'awiyah di Syam. Kata Kuraib, "Setelah aku tiba di sana dan tugasku telah selesai, bulan Ramadhan pun tiba. Aku melihat bulan terbit pada malam Jum'at. Kemudian aku tiba kembali di Madinah pada akhir bulan. Lalu 'Abdullah bin 'Abbas r.a. bertanya kepada ku: Kapan anda mulai melihat bulan?" Jawab ku, "Kami melihatnya pada malam Jum'at." Tanya, "Apakah anda menyaksikannya sendiri?" Jawab ku, "Ya! Aku menyaksikannya sendiri, bersama-sama orang ramai. Kerana itu mereka mulai puasa, begitu pula Mu'awiyah." Kata Ibnu 'Abbas, "Tetapi kami melihatnya malam Sabtu. Kerana itu kami akan mencukupkan puasa kami tiga puluh, atau kami melihat bulan." Tanya ku, "Apakah tidak cukup dengan penglihatan Mu'awiyah dan mengikut puasanya saja?" Jawab Ibnu 'Abbas. "Tidak! Kerana begitulah perintah Rasulullah saw. kepada kami."
1051. Dari Abu Al Bakhtari r.a., katanya: "Pada suatu ketika kami pergi 'umrah. Ketika berhenti di Nakhlah, kami saling menunjuk bulan. Setengah kami mengatakan, bulan sudah tiga hari. Sedangkan yang lain mengatakan bulan baru dua hari." Tanya Ibnu 'Abbas r.a., "Malam apa kamu melihatnya?" Jawab kami, "Malam anu!" Kata Ibnu 'Abbas, "Bahwasanya Rasulullah saw. pernah bersabda : Sesungguhnya Allah swt. telah membentangkannya untuk dapat dilihat. Kerana itu mulailah pada malam kamu melihatnya."1052. Dari Abu Al Bakhtari r.a., katanya: "Ketika kami berada di Dzat 'Irq, bulan Ramadhan pun tiba. Lalu kami utus seorang lelaki kepada Ibnu 'Abbas untuk menanyakannya. Jawab Ibnu 'Abbas r.a., bahwasanya Rasulullah saw. pernah bersabda : "Sesungguhnya Allah telah membentangkannya untuk dilihat. Jika bulan itu tertutup dari pandanganmu, maka sempurnakanlah bilangannya (tiga puluh)."
1053. Dari 'Adi bin Hatim r.a., katanya: "Setelah turun ayat: "..hingga jelas bagi mu benang putih dari benang hitam, iaitu waktu fajar.. " (Al Baqarah : 187), maka berkata 'Adi bin Hatim kepada Rasulullah saw., "Ya, Rasulullah! Aku meletakkan benang putih dan benang hitam di bawah bantalku untuk membezakan malam
Dostları ilə paylaş: |