1292. Dari Jabir r.a., katanya dia mendengar Nabi saw. bersabda: "Tidak halal bagi mu membawa-bawa senjata dalam kota Makkah."
1293. Dari Jabir Ibnu 'Abdullah Al Anshari r.a., katanya: "Bahwasanya Rasulullah saw. masuk kota Makkah Kata Qutaibah beliau masuk kota Makkah pada hari penaklukan, dengan memakai serban hitam tanpa (pakaian) ihram."
1294. Dari Abdullah bin Zaid Ibnu 'Ashim r.a., katanya Rasulullah saw bersabda: "Nabi Ibrahim a.s. membangun kota Makkah menjadi Tanah Haram dan mendoakan bagi kemakmuran penduduknya. Aku membangun kota Madinah menjadi Tanah Haram sebagaimana Nabi Ibrahim mengharamkan kota Makkah, dan mendoakan kemakmuran bagi penduduknya seperti Nabi Ibrahim mendoakan penduduk Makkah."
1295. Dari Jabir r.a., katanya Nabi saw. bersabda: "Bahwasanya Nabi Ibrahim a.s., menjadikan kota Makkah sebagai Tanah Haram, dan aku pun menjadikan kota Madinah sebagai Tanah Haram, iaitu antara kedua bukitnya yang berbatu-batu hitam itu. Kerana itu jangan dipotong pohon-pohonnya dan jangan dibunuh haiwan buruannya."1296. Dari 'Amir bin Sa'ad, dari bapanya, katanya Rasulullah saw. bersabda: "Madinah kujadikan tanah Haram antara kedua bukitnya yang berbatu-batu. Jangan dipotong pohonnya dan jangan dibunuh haiwan buruannya. Sesungguhnya kota Madinah lebih baik bagi mereka jika mereka mengerti. Orang yang meninggalkan kota itu kerana tidak senang kepadanya, maka Allah akan menggantinya dengan orang yang lebih baik daripadanya. Seorang yang betah tinggal di kota itu dalam kesusahan dan kesulitan hidup, maka aku akan memberi syafa'at atau menjadi saksi baginya di hari kiamat nanti."
1297. Dari Anas bin Malik r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda kepada Abu Thalhah: "Hai, Abu Thalhah! Beri aku seorang pemuda di antara pemuda-pemudamu untuk melayani ku!" Akulah yang beruntung dibawanya kepada Rasulullah saw., dengan membonceng di belakang Abu Thalhah, untuk melayani beliau. Demikianlah setiap beliau turun dari kenderaannya aku segera datang melayani. Kemudian, tatkala kami sampai ke bukit Uhud beliau bersabda: "Bukit ini mencintai kita dan kita mencintainya." Tatkala sudah dekat akan sampai ke kota Madinah, beliau mendoa: "Wahai, Allah! Ku jadikan negeri ini, iaitu antara kedua bukitnya yang berbatu-batu hitam sebagai Tanah Haram, seperti Ibrahim menjadikan Makkah sebagai Tanah Haram. Wahai Allah! Berikanlah kemakmuran bagi penduduknya dalam soal pangan dan sandang mereka."
1298. Dari 'Ashim, katanya dia bertanya kepada Anas bin Malik r.a.: "Adakah Rasulullah saw. menjadikan Madinah Tanah Haram?" Jawab Anas, "Ya, ada! Iaitu dalam batas ini sampai ke sana. Siapa yang berbuat dosa di dalamnya - Anas berbicara dengan sungguh-sungguh maka dia mendapat kutuk Allah, kutuk malaikat, dan manusia seluruhnya. Allah tidak akan menerima pembayaran denda daripadanya sampai hari kiamat."
1299. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda : "Madinah adalah Tanah Haram. Maka siapa yang mengada-ada di dalamnya, dia mendapat kutuk Allah, kutuk malaikat dan kutuk manusia seluruhnya, Tidak akan diterima pembayaran denda daripadanya di hari kiamat kelak."1300. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Adalah suatu kebiasaan orang ramai, apabila mereka menampak buah yang pertama-tama keluar, lalu mereka bawa kepada Nabi saw. Buah itu diterima oleh beliau, lalu beliau doakan: "Allaahumma barik lana fi tsamarina wa barik lana fi madinatina, wa barik lana fi shaa'ina, wa barik lana fi muddina. Allaahumma inna Ibrahima 'abduka wa khaliluka, wa nabiyyuka, wa inni 'abduka wa nabiyyuka, wa innahu da'aaka li Makkata, wa inni ad'uuka lil Madinati bi mit sli maa da'aaka li Makkata wa mitslihi ma'ahu." Kata Abu Hurairah, "Kemudian beliau panggil seorang bocah, lalu diberikannya buah itu kepadanya."
1301. Dari Sahal bin Hunaif r.a., katanya: "Rasulullah saw. pernah menunjuk dengan tangannya ke Madinah, sambil beliau bersabda: "Sesungguhnya Madinah itu sebuah Tanah Haram yang aman."
1302. Dari 'Aisyah r.a., katanya : "Ketika kami baru tiba di Madinah, ternyata kota itu sebuah kota banyak penyakit, sehingga Abu Bakar sakit dan Bilal pun sakit. Tatkala Rasulullah saw. melihat sahabat-sahabatnya banyak yang sakit, maka beliau mendoa: "Allaahumma habbib ilainal Madinata kama habbabta Makkata au asyadda, wa shahhihha, wa baarik lana shaa'iha wa muddiha, wa hawwil hummaaha ilal Juhfah."
1303. Dari Yuhannas, maula Zubair r.a., katanya dia pernah duduk dekat 'Abdullah bin 'Umar pada masa
kacau, lalu datang maulanya yang perempuan kepadanya. Setelah memberi salam, perempuan itu berkata: "Aku ingin pergi dari kota ini, hai Abu 'Abdurrahman, kerana keadaan terasa semakin sulit." Jawab 'Abdullah, "Bodoh kamu! Sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Siapa yang sabar menahan kesusahan dan kesulitan yang dideritanya di kota ini, maka aku akan menjadi saksi atau pembelanya nanti di hari kiamat."1304. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Di jalan-jalan masuk ke kota Madinah ada malaikat pengawal, sehingga bahaya wabah dan bahaya Dajjal tidak dapat masuk ke kota itu."
1305. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda : "Dajjal Al Masih datang dari arah Timur menuju ke Madinah dan berhenti di belakang bukit Uhud. Kemudian malaikat memalingkan mukanya ke arah Syam dan di sana dia binasa."1306. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Akan datang suatu masa, di mana seseorang memanggil anak pamannya atau kerabatnya, katanya: "Marilah ke sini - keluar dari Madinah - menuju kemakmuran. Marilah ke sini - keluar dari Madinah - menuju kemakmuran. Sedangkan kota Madinah sesungguhnya lebih baik bagi mereka, sayang mereka tidak tahu. Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, tidak seorang pun yang keluar dari Madinah itu kerana benci, melainkan Allah menukar mereka dengan orang-orang yang lebih baik daripadanya. Ketahuilah! Sesungguhnya Madinah itu bagaikan dapur tukang besi, iaitu tempat membuang kotoran-kotoran besi. Belum akan terjadi kiamat, sebelum Madinah mengeluarkan penjahat-penjahat yang ada di dalamnya, seperti dapur tukang besi membuang kotoran-kotoran besi."
1307. Dari Jabir bin Samurah r.a., katanya dia mendengar Rasulullah saw. bersabda : "Sesungguhnya Allah Ta'ala menamai kota Madinah dengan Thabah (baik)."
1308. Dari Sa'ad bin Abu Waqqash r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Siapa mempunyai rencana jahat terhadap penduduk Madinah, Allah akan menghancurkannya seperti garam dalam air."
1309. Dari Sufyan bin Abu Zuhair r.a., katanya dia mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Ketika negeri Yaman ditaklukkan, berbondong-bondonglah penduduk Madinah datang ke sana membawa keluarga dan anak buah mereka. Padahal Madinah lebih baik bagi mereka; sayang mereka tidak tahu. Kemudian ditaklukkan pula negeri Syam, maka berbondong-bondong pula orang Madinah datang ke sana membawa keluarga dan anak buah mereka. Padahal kota Madinah lebih baik bagi mereka, sayang mereka tidak tahu. Kemudian ditaklukkan pula Iraq, maka berbondong-bondong pulalah orang datang ke sana membawa keluarga dan anak buah mereka. Padahal Madinah lebih baik bagi mereka, sayang mereka tidak mengerti."
1310. Dari Abu Hurairah r.a., katanya dia mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Nanti mereka bakal
meninggalkan Madinah dalam keadaan baik sebagaimana adanya; kemudian kota itu akan penuh dengan binatang liar dan burung-burung pencari makanan (burung bangkai). Kemudian datang ke Madinah dua orang gembala dari Muzainah mencari kambingnya yang hilang. Didapatinya Madinah telah menjadi kota liar. Ketika kedua gembala itu sampai di Tsaniyatul Wada', keduanya jatuh tersungkur di atas muka mereka."
1311. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda : "Tempat antara mimbarku dan rumahku adalah satu taman dari taman-taman syurga. Dan mimbarku berada di atas telagaku."
1312. Dari Abu Humaid r.a., katanya: "Kami pergi berperang bersama-sama Rasulullah saw. dalam peperangan Tabuk. Ketika kami sampai di Wadil Qura. Rasulullah saw. bersabda: "Aku ingin cepat-cepat. Siapa yang ingin cepat ikutlah bersama ku,
dan siapa yang mahu lambat boleh tinggal. Lalu kami pergi lebih dahulu. Tatkala kami telah dekat akan sampai ke Madinah, beliau bersabda: "Itulah kota Thabah dan ini bukit Uhud. Iaitu sebuah bukit yang mencintai kita dan kita mencintainya."
1313. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Solat di masjidku ini, lebih baik daripada seribu solat di masjid lain, kecuali Masjidil Haram."
1314. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Nabi saw. bersabda: "Jangan susah-susah melakukan perjalanan jauh melainkan untuk mengunjungi tiga masjid, iaitu: Masjidku ini (masjid Madinah), Masjidil Haram (di Makkah), dan Masjidil Aqsha (di Yerusalem -Palestina)."
1315. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Ziarah boleh dilakukan untuk mengunjungi tiga masjid, iaitu: pertama, Masjid Ka'bah, kedua, Masjidku (masjid Madinah); dan ketiga, masjid Iliya (Masjidil Aqaba di Yerusalem)."
1316. Dari Abu Salamah bin 'Abdurrahman r.a., katanya dia bertemu 'Abdurrahman bin Abu Sa'id Al Khudri r.a., lalu dia bertanya: "Apa yang kamu dengar dari bapamu tentang masjid yang dibangun atas dasar taqwa?" Jawab: "Bapa ku menceritakan bahwa dia pergi menemui Rasulullah saw. di rumah seorang isteri beliau, lalu dia bertanya: "Ya, Rasulullah! Masjid manakah di antara dua masjid (Makkah dan Madinah) yang dibangun atas dasar taqwa?" Beliau mengambil segenggam pasir lalu dibuangnya kembali ke tanah, dan kemudian beliau bersabda: "Masjid kamu ini (masjid Madinah)!"
1317. Dari Ibnu 'Umar r.a., katanya: "Rasulullah saw. sering mengunjungi masjid Quba dengan berkenderaan atau berjalan kaki. Sampai di situ beliau solat dua raka'at."
1318. Dari 'Abdullah bin Dinar r.a., katanya: "Bahwasanya Ibnu 'Umar r.a. sering mengunjungi masjid
Quba tiap-tiap hari Sabtu." Dia berujar, "Aku melihat Nabi saw. sering mengunjunginya tiap hari Sabtu."1319. Dari 'Abdullah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Hai, para pemuda! Siapa-siapa di antara kamu yang telah sanggup memikul tanggung jawab berumah tangga, maka kahwinlah! Kerana perkahwinan itu dapat menundukkan mata dan kemaluan (dari dosa). Siapa yang belum sanggup, hendaklah dia puasa, kerana puasa itu dapat menundukkan nafsu birahi."
1320. Dari Anas r.a., katanya: "Beberapa orang sahabat Nabi saw. bertanya kepada para isteri beliau tentang amal ibadah beliau ketika sedang bersunyi diri. Setelah mendapat jawapan, maka di antara para sahabat itu ada yang berkata, "Aku tidak akan pernah kahwin!" Sebagian lagi berkata, "Aku tidak akan makan daging." Yang lain berkata pula, "Aku tidak akan tidur di atas kasur." Mendengar ucapan-ucapan para sahabat itu, Nabi saw. serta-merta memuji dan menyanjung Allah swt. lalu beliau bersabda: "Bagaimanalah cara berfikir mereka, sehingga mereka berujar begini dan begitu. Padahal aku sendiri solat, tidur, puasa, berbuka, dan bahkan aku menikah. Siapa yang benci kepada cara hidup (sunnah)ku maka dia tidak termasuk golonganku."1321. Dari Sa'ad bin Abi Waqash r.a., katanya: "Rasulullah saw. pernah melarang 'Usman bin Mazh'un untuk membujang selamanya, kerana semata-mata hendak melakukan ibadah kepada Allah. Andaikan Rasulullah saw, mengizinkannya, tentulah kami sudah mengebiri diri kami."
1322. Dari Jabir r.a., katanya: "Rasulullah saw. pernah terlihat kepada seorang wanita, lalu beliau segera mendatangi isteri beliau Zainab yang sedang menyamak kulit, guna melepaskan rasa rindunya. Sesudah itu beliau pergi menemui para sahabatnya, lalu beliau bersabda, "Sesungguhnya wanita itu datang dan pergi bagaikan syaitan. Maka bila kamu terlihat kepada wanita, datangilah isteri mu, kerana yang demikian itu dapat menenteramkan gejolak hatimu."
1323. Dari Jabir r.a., katanya dia mendengar Nabi saw. bersabda: "Apabila ada di antara kamu yang tergoda hatinya kepada seorang wanita, maka hendaklah dia pulang kepada isterinya untuk melepaskan rasa rindunya. Sesungguhnya yang demikian itu dapat menenteramkan gejolak hatinya."
1324. Dari 'Abdullah r.a., katanya: "Kami pergi berperang bersama-sama dengan Rasulullah saw. tanpa wanita menyertai kami. Lalu kami bertanya kepada beliau, "Bolehkah kami melakukan pengebirian?" Beliau melarang kami melakukannya, tetapi membolehkan kami menikahi perempuan untuk masa tertentu dengan mahar sehelai baju. Kemudian 'Abdullah membaca ayat: "Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu haramkan sesuatu yang baik yang telah dihalalkan Allah bagi mu, dan jangan pula kamu melampaui batas; sesungguhnya Allah tiada menyukai orang-orang yang melampaui batas." (Al Maidah: 87)
1325. Dari Jabir bin 'Abdullah dan Salamah bin Akwa' r.a., keduanya berkata: "Suruhan Rasulullah saw. datang kepada kami, lalu dia berkata: "Rasulullah saw. telah membolehkan kamu nikah mut'ah."
1326. Dari Abu Salamah r.a., katanya: "Rasulullah saw. membolehkan nikah mut'ah pada tahun Authas (tahun penaklukan Makkah) selama tiga hari. Kemudian beliau melarangnya."
1327. Dari Rabi' bin Sabrah r.a., katanya bapanya pergi berperang bersama Rasulullah saw., menaklukkan Makkah. Katanya: "Kami tinggal di sana selama lima belas hari. Rasulullah saw. memberi izin kepada kami melakukan nikah mut'ah. Lalu aku dan seorang sepupuku pergi mencari wanita untuk kami nikahi secara mut'ah. Aku lebih tampan dari sepupuku yang memang agak lebih jelek daripada ku. Masing-masing kami membawa sehelai baju untuk mas kawin; tetapi bajuku telah usang, sedangkan baju sepupuku masih baru dan halus. Setelah kami sampai di bawah atau di atas kota Makkah, kami bertemu dengan seorang wanita muda, cantik dan berleher jenjang. Lalu kami bertanya kepadanya, "Sudikah anda menerima salah seorang dari kami berdua kahwin mut'ah denganmu?" Jawab wanita itu, "Apa mas kawin yang bakal anda berikan?" Lalu masing-masing kami memperlihatkan baju yang telah kami sediakan untuk itu. Sementara wanita itu sedang memperhatikan kami, sepupuku melihat kepadanya sambil berkata, "Baju ini sudah usang, sedangkan bajuku masih baru dan halus." Jawab wanita itu, "Baju usang ini juga tak apa-apa." Dia mengatakannya sampai tiga atau dua kali. Kemudian aku nikah mut'ah dengannya, dan hampir saja aku tidak pulang, seandainya setelah berlangsung tiga hari, Rasulullah saw. tidak mengharamkannya."
1328. Dari Rabi' bin Sabrah Al Juhani r.a., bapanya mengabarkan kepadanya, bahwa dia pernah pergi bersama-sama Rasulullah saw. (dalam peperangan menaklukkan Makkah). Rasulullah saw. bersabda: "Aku telah membolehkan kamu nikah mut'ah. Sesungguhnya (mulai saat ini) Allah telah mengharamkannya sampai hari kiamat nanti. Maka siapa yang masih punya isteri mut'ah, ceraikanlah dia dan jangan kamu ambil kembali daripadanya apa-apa yang telah kamu berikan kepadanya."1329. Dari Khalid bin Muhajir bin Saifullah r.a., katanya: "Ketika dia sedang duduk dengan seorang lelaki, tiba-tiba datang seorang lelaki minta fatwa kepadanya tentang nikah mut'ah. Lalu Khalid membolehkannya. Maka berkata Ibnu Abi 'Amrah Al Anshari, "Tunggu dulu. Tidak begitu!" Kata Khalid, "Kenapa? Demi Allah, hal itu pernah dilakukan pada masa Rasulullah saw." Kata Ibnu Abi 'Amrah, "Memang, nikah mut'ah pernah dibolehkan pada masa permulaan Islam kerana terpaksa, seperti halnya boleh memakan bangkai, darah, dan daging babi. Sesungguhnya Allah telah menetapkan hukumnya dalam agama, dan melarang melakukannya."
1330. Dari Rabi' bin Sabrah AI Juhani r.a., dari bapanya, katanya: "Rasulullah saw. telah melarang melakukan nikah mut'ah." Sabdanya : "Ketahuilah! Nikah mut'ah haram mulai hari ini sampai hari kiamat. Siapa yang telah memberi sesuatu kepada perempuan yang dinikahinya secara mut'ah, janganlah mengambilnya kembali."1331. Dari Ali bin Abi Thalib r.a., katanya: "Ketika terjadi peperangan Khaibar, Rasulullah saw. melarang melakukan nikah mut'ah dan memakan daging keldai jinak."1332. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Jangan menikahi perempuan sekaligus dengan bibinya (saudara bapa atau saudara ibu)."1333. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Nabi saw. bersabda: "Jangan meminang wanita yang sedang
dipinang orang lain, jangan menawar barang yang sedang ditawar orang, jangan menikahi seorang wanita sekaligus dengan bibinya (saudara ibu atau saudara bapaknya), dan janganlah seorang wanita menuntut suaminya supaya menceraikan madunya agar segala kebutuhannya terpenuhi; tetapi biarkanlah sang suami menikah (sesuai dengan kemampuannya), kerana sesungguhnya bahagian seorang isteri adalah apa yang telah ditentukan Allah jua."
1334. Dari 'Usman bin 'Affan r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Orang yang sedang ihram tidak boleh menikahkan, dinikahkan dan meminang."
1335. Dari Ibnu 'Umar r.a., katanya Nabi saw. bersabda: "Jangan kamu beli barang yang sedang ditawar
saudaramu; jangan kamu pinang wanita yang sedang dipinang saudara mu, melainkan apabila telah diizinkannya."
1336. Dari 'Abdurrahman bin Syumamah r.a., katanya dia mendengar 'Uqbah bin 'Amir berpidato di mimbar, mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Seorang mu'min adalah saudara bagi seorang mu'min. Kerana itu tidaklah halal bagi seorang mu'min membeli pesanan saudaranya, dan tidak halal pula meminang pinang saudaranya sebelum ditinggalkannya."
1337. Dari Ibnu 'Umar r.a., katanya: "Rasulullah saw. telah melarang melakukan nikah syighar. Iaitu
seorang ayah mengahwinkan anak perempuannya dengan seorang lelaki, dengan ketentuan si ayah itu akan dikahwinkan pula dengan anak perempuan si lelaki tersebut, kedua-duanya tanpa mas kawin."
1338. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah saw. telah melarang melakukan nikah syighar: Kemudian Ibnu Numair menambahkan, Syighar ialah: Seorang lelaki mengatakan kepada lelaki lain, kahwinkanlah anak gadismu dengan ku, kukahwinkan pula anak gadisku dengan kamu; atau kahwinkanlah saudara perempuanmu dengan ku, kukahwinkan pula saudara perempuanku denganmu."
1339. Dari 'Uqbah bin 'Amir r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya syarat yang paling penting dipenuhi, ialah syarat untuk menghalalkan kamu bersanggama."
1340. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda : "Seorang wanita janda tidak boleh dikahwinkan begitu saja sebelum diminta persetujuannya; dan seorang gadis tidak boleh dikahwinkan sebelum diminta izinnya." Para sahabat bertanya, , "Ya Rasulullah! Bagaimana caranya kami memperoleh izinnya?" Jawab Rasulullah, "Izinnya ialah jika ia diam."
1341. Dari 'Aisyah r.a., katanya: "Aku bertanya kepada Rasulullah saw. tentang seorang sahaya perempuan yang hendak dikawinkan oleh keluarganya. Perlukah diminta persetujuannya atau tidak?" Jawab Rasulullah saw., "Ya, perlu!" Tanya 'Aisyah r.a., "Dia pemalu, bagaimana itu?" Jawab Rasulullah saw., "Itulah tandanya setuju, iaitu apabila dia diam."
1342. Dari Ibnu 'Abbas r.a., katanya Nabi saw. bersabda: "Seorang janda lebih berhak atas dirinya daripada walinya. Dan seorang gadis harus diminta persetujuan daripadanya, persetujuannya itu ialah jika ia diam." 1343. Dari 'Aisyah r.a., katanya: "Rasulullah saw. mengawini ku ketika aku berusia enam tahun. Mulai serumah tangga ketika aku berusia sembilan tahun. Lalu kami hijrah ke Madinah. Sampai di Madinah aku sakit
sebulan lamanya sehingga rambut ku rontok kerananya. Setelah rambut ku tumbuh dan panjang kembali, Ummu
Ruman mendatangi ku ketika aku sedang bermain-main jungkat-jungkit dengan kawan-kawan ku. Ummu Ruman memanggil ku, lalu aku datang kepadanya, sedangkan aku tidak tahu apa maksudnya. Dia memegang tangan ku dan membawa ku sampai ke pintu rumah. Aku terengah-engah sambil menarik nafas, "Hah, hah," sehingga nafas ku lega kembali. Kemudian aku dibawanya masuk ke dalam rumah. Ku dapati di sana telah menunggu beberapa wanita Anshar. Mereka sama berujar, "Selamat dan berkat! Serba nasib baik." Ummu Ruman menyerahkan ku kepada mereka, lalu mereka bersihkan kepala ku dan mendandani ku. Setelah dhuha, alangkah terkejutnya aku ketika kulihat Rasulullah saw. muncul di tempat kami, dan kemudian aku diserahkan mereka kepada beliau."
1344. Dari 'Aisyah r.a., katanya Rasulullah saw. mengawininya ketika dia berusia enam tahun; dan serumah tangga dengan beliau ketika berusia sembilan tahun. Kemudian Rasulullah saw. wafat ketika 'Aisyah berusia lapan belas tahun.
1345. Dari 'Aisyah r.a., katanya: "Rasulullah saw. mengawini ku pada bulan Syawal; dan serumah tangga dengan ku pada bulan Syawal. Maka isteri Rasulullah saw. mana yang lebih dicintainya daripada ku?"
1346. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Pada suatu waktu, ketika aku sedang berada dekat Nabi saw., tiba-tiba datang kepada beliau seorang lelaki minta nasihat, lalu dia berkata: "Aku akan mengahwini seorang wanita Anshar. Bagaimana pendapat anda?" Rasulullah saw. balik bertanya kepadanya, "Sudahkah anda lihat wanita itu?" Jawabnya, "Belum." Sabda beliau, "Lihatlah dia dahulu, kerana dalam mata orang Anshar ada sesuatu. "
1347. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Ada seorang lelaki datang kepada Nabi saw., lalu dia bertanya: "Aku akan mengahwini seorang wanita Anshar; bagaimana nasihat anda?" Jawab Rasulullah saw., "Sudah engkau lihatkah wanita itu? Kerana dalam mata orang Anshar ada sesuatu." Jawab lelaki itu, "Sudah! Aku sudah melihatnya." Tanya Nabi saw., "Berapa mas kahwinnya?" Jawab: "Empat auqiyah." Tanya: "Empat auqiyah? Seakan-akan engkau memungut saja perak di punggung bukit ini. Sedangkan kami tidak punya apa-apa yang dapat kami sumbangkan kepada mu. Tetapi engkau akan kami hantar dalam suatu rombongan yang akan menyertai mu. Kemudian Nabi saw. mengirim suatu pasukan kepada Bani Absi, di mana lelaki itu termasuk di dalamnya."
1348. Dari Sahal bin Sa'ad As Sa'idi r.a., katanya: "Seorang perempuan datang kepada Rasulullah saw. lalu dia berkata: "Aku datang untuk menyerahkan diri ku kepada anda." Kerana itu Rasulullah saw. lihat kepada perempuan itu sejak dari atas sampai ke bawah. Kemudian beliau diam sambil menundukkan kepalanya.
Tatkala dilihat oleh perempuan itu Rasulullah saw. tidak memberikan tanggapan apa-apa, lalu dia duduk. Maka berdirilah seorang sahabat sambil berkata: "Ya, Rasulullah! Jika anda tidak membutuhkan wanita itu, kahwinkanlah dia dengan ku. Rasulullah saw. bertanya, "Adakah engkau punya sesuatu untuk mas kahwinnya?" Jawab orang itu, "Tidak! Demi Allah, ya Rasulullah!" Sabda beliau, "Pergilah kepada keluarga mu, lalu cari-cari, mungkin engkau bisa mendapatkan sesuatu." Maka pergilah orang itu. Setelah kembali, dia berkata, "Demi Allah! Tiada satu pun yang ku peroleh untuk mas kahwinnya." Maka bersabda pula Rasulullah saw., "Cubalah engkau cari-cari, walaupun hanya sebentuk cincin besi." Lalu pergilah orang itu, dan setelah kembali dia berkata pula, "Tidak ada yang Rasulullah. Tidak ada walaupun hanya sebentuk cincin besi. Yang ada hanya sarungku ini. Kata Sahal, dia tidak punya sarung selain yang dipakainya.
Kuberikan untuknya separuh." Jawab Rasulullah saw., "Apa yang dapat engkau perbuat dengan sarungmu itu: jika engkau pakai, dia tak dapat memakainya, dan jika dia yang memakai, engkau tak punya apa-apa." Kerananya, maka duduklah si lelaki. Setelah agak lama dia duduk, lalu dia berdiri. Rasulullah saw. melihat dia pergi, lalu disuruh panggil oleh beliau.
Setelah dia datang, beliau bersabda : "Surah apa sajakah yang dapat engkau hafal di antara surah-surah Al Qur'an?" Jawabnya, "Aku hafal surah ini dan surah itu dia menghitung. Tanya Rasulullah saw., "Dapatkah engkau hafal di luar kepala?" Jawab: "Ya!" Sabda Rasulullah saw., "Engkau bawalah dia! Aku kahwinkan engkau dengannya, dengan mahar mengajarkan Al Qur'an yang engkau hafal kepadanya."
1349. Dari Abu Salamah bin 'Abdurrahman r.a., katanya: "Aku bertanya kepada 'Aisyah r.a., isteri Nabi saw., "Berapakah mahar Rasulullah saw.?" Jawabnya, "Mahar Rasulullah saw. untuk para isteri beliau dua belah uqiyah dan satu nasy. Tahukah anda berapa satu nasy itu?" Jawab ku, "Tidak!" Kata beliau, "Setengah uqiyah. Maka jumlahnya sama dengan lima ratus dirham. Sekianlah mahar Rasulullah saw. bagi masing-masing isteri beliau."
1350. Dari Anas bin Malik r.a., katanya: "Nabi saw. melihat bekas kuning pada 'Abdur Rahman bin 'Auf. Lalu beliau tanya, "Apa ini?" Jawabnya, "Ya, Rasulullah. Aku baru mengahwini seorang wanita dengan maharnya emas seberat biji kurma." Sabda beliau, "Semoga Allah memberkati perkahwinanmu. Adakanlah jamuan bagi perkahwinanmu itu, walaupun hanya dengan seekor kambing."
Dostları ilə paylaş: |