2508. Dari Usamah bin Zaid r.a. katanya dia ditanya orang: "Mengapa Anda tidak menghadap kepada Usman supaya Anda dapat berbicara dengannya?" Jawab Usamah, "Apakah kamu mengira bahwa aku tidak berani berbicara dengannya kecuali bila kamu dengar? Demi Allah, aku telah berbicara empat mata dengannya tanpa menyebut-nyebut perkara yang tidak kusukai, iaitu supaya aku sebagai orang pertama yang memulainya, dan aku tidak pernah berkata kepada seseorang bahwa dia sebagai Amir (penguasa). Sesungguhnya dia adalah orang yang terbaik. Iaitu setelah aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Kelak di hari kiamat seseorang akan dihadapkan, lalu dia dilemparkan ke neraka. Maka bertaburan isi perutnya keluar, lalu diputar-putar seperti keldai memutar kilangan. Maka berkumpul ke dekatnya penduduk neraka, lalu mereka bertanya, "Hai Fulan! Apa dosamu? Tidakkah engkau menyuruh dengan yang ma'ruf (baik) dan mencegah yang mungkar?" Jawabnya, "Ada! Aku menyuruh yang ma'ruf tetapi aku sendiri tidak melaksanakan. Dan aku melarang yang mungkar tetapi aku sendiri melanggarnya."
2509. Dari Anas bin Malik r.a. katanya: "Dua orang lelaki bersin dekat Nabi saw. lalu yang satu ditasymitkan oleh beliau sedangkan yang satu lagi tidak. Maka bertanya orang yang tidak ditasymitkan beliau, "Si Fulan bersin Anda tasymitkan, tetapi aku bersin tidak Anda tasymitkan. Mengapa begitu, ya Rasulullah?" Jawab beliau, "Yang ini sesudah bersin dia memuji Allah, sedangkan kamu tidak."2510. Dari Abu Sa'id Al Khudri, dari bapanya r.a. katanya Rasulullah saw. bersabda: "Apabila seseorang kamu menguap, maka hendaklah dia menutup mulutnya kerana syaitan dapat masuk."
2511. Dari Abu Sa'id Al Khudri r.a. katanya Rasulullah saw. bersabda: "Apabila seseorang kamu menguap dalam solat, maka hendaklah ditahannya sedapat mungkin, kerana syaitan dapat masuk."
2512. Dari 'Aisyah r.a. katanya Rasulullah saw. bersabda: "Malaikat dijadikan dari nur (cahaya). Jin dijadikan dari marij (api). Dan Adam telah diterangkan kepada mu (iaitu dari tanah)."
2513. Dari Abu Hurailah r.a katanya Rasulullah saw. bersabda: "Suatu ummat dari Bani Israil lenyap. Tidak diketahui apa yang terjadi dan tidak kelihatan bekas yang ketinggalan selain tikus. Tahukah kamu, jika diberikan kepadanya susu unta tidak diminumnya. Dan apabila diberikan kepadanya susu kambing diminumnya."
2514.Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi saw. sabdanya: "Seorang mukmin tidak digigit ular dua kali dari satu lubang. "
2515. Dari Shubaib r.a. katanya Rasulullah saw. bersabda: "Sungguh mengagumkan orang-orang mukmin , kerana pekerjaannya semuanya baik. Yang demikian tidak akan terdapat pada orang lain kecuali hanya pada orang mukmin. Kerana apabila dia berhasil (sukses) dia bersyukur. Dan apabila dia ditimpa kesulitan dia sabar. Itulah (rahsia) kebaikannya."2516. Dui . Abdurrahman bin Abu Bakrah dan bapaknya r.a.. katanya seorang laki-Iaki memuji orang lain dekat Nabi saw., lalu Nabi saw. berkata kepadanya, "Celaka kamu. Berarti kamu memenggal leher saudaramu. Kata-kata itu diucapkan beliau berulang kali. Apabila seseorang kamu memuji saudaranya, seharusnya dia berkata, 'Cukuplah bagi si Fulan Allah saja yang menilainya. Tidak ada yang lebih pantas menilainya selain Allah Taala, sekalipun temannya tahu dia begini dan begitu."2517. Dari Hammam bin Harits r.a. katanya ada seorang laki-Iaki memuji 'Usman. Lalu berdiri Miqdad ke dekat orang itu. Sedangkan orang tersebut tinggi besar. Maka diserakkannya tanah ke muka orang itu. Kata 'Usman, "Mengapa engkau lakukan itu,hai Miqdad?" Jawab Miqdad, "Rasulullah saw. telah bersabda: "Apabila kamu melihat sese orang memuji-muji temannya, serakkan tanah ke mukanya."
2518. Dari Abu Sa'id Al Khudri r.a. katanya Rasulullah saw. bersabda: "Jangan ditulis kata-kataku. Siapa yang menulis kata-kataku selain Al Qur'an, hendaklah dihapusnya. Sampaikanlah ucapan-ucapanku, tidak mengapa- Tetapi siapa yang sengaja berdusta atas kata-kataku, dia telah memilih tempatnya di neraka."
2519. Dari Shuhaib r.a. katanya Rasulullah saw. bercerita: "Pada zaman dahulu ada seorang raja mempunyai seorang tukang sihir. Ketika usia tukang sihir itu bertambah lanjut, dia berkata kepada raja, "Aku sudah tua. Kerana itu kirimlah kepada ku seorang pemuda supaya ku ajari dia ilmu sihir." Maka dikirimlah kepadanya oleh raja seorang pemuda untuk belajar ilmu sihir. Di jalan yang dilalui si pemuda setiap hari hendak pergi belajar sihir ada seorang pendeta. Si pemuda selalu singah ke tempat pendeta tersebut dan menyimak ajaran-ajarannya. Ternyata ajaran pendeta tersebut sangat dikagumi si pemuda. Apabila dia terlambat sampai ke tempat tukang sihir, dia dipukul oleh tukang sihir. Hal itu diadukannya kepada pendeta. Kata pendeta, "Jika engkau takut dimarahi tukang sihir katakan kepadanya bahwa engkau terlambat kerana halangan keluarga. Dan jika engkau takut dimarahi keluargamu, katakan bahwa engkau terlambat pulang kerana tukang sihir." Sementara keadaan berjalan demikian rupa, pada suatu hari muncul seekor binatang besar menghambat orang ramai lalu lintas di jalan raya. Kata si pemuda, "Hari ini aku harus tahu, mana yang lebih ampuh ilmu tukang sihir dengan ilmu pendeta." Maka diambilnya batu lalu dia mendoa, "Wahai Allah! Jika ilmu pendeta yang lebih Engkau sukai dari ilmu tukang sihir, maka bunuhlah binatang ini supaya orang ramai dapat lalu." Lalu dilemparnya binatang itu dan mati seketika itu juga, sehingga orang ramai dapat lalu. Si pemuda datang kepada pendeta menceritakan peristiwa yang baru dialaminya. Kata pendeta, "Hai anak ku! Mulai hari ini ternyata engkau lebih unggul daripada ku. Engkau telah mencapai sasaran yang ku duga. Tetapi engkau akan mendapat ujian. Jika engkau diuji, janganlah engkau mengatakan bahwa aku gurumu. Si pemuda sudah pandai mengubati orang bisu, mengubati penyakit kusta, dan mengubati berbagai penyakit orang banyak. Hal itu terdengar oleh seorang Menteri Raja yang buta matanya. Maka didatanginya si pemuda dengan membawa berbagai hadiah yang banyak. Katanya, "Jika engkau dapat menyembuhkan dari kebutaan, maka hadiah-hadiah ini ku berikan kepada mu." Jawab pemuda, Aku tidak dapat menyembuhkan seseorang. Yang menyembuhkan sesungguhnya hanya Allah. Anda mahu iman kepada Allah, aku akan mendoa semoga Dia berkenan menyembuhkan Anda." Maka imanlah dia kepada Allah, lalu Allah Ta'ala menyembuhkannya. Kemudian Menteri Raja datang ke majlis raja sebagaimana biasa. Sang Raja bertanya kepadanya, "Siapa yang mengembalikan penglihatanmu?" Jawab Menteri, "Tuhan ku!" Titah Raja, "Engkau punya Tuhan selain aku?" Jawab Menteri, "Tuhan ku dan Tuhan Anda ialah Allah!" Maka disiksanya Menteri tersebut, sehingga dia terpaksa menunjukkan pemuda yang mengubatinya. Maka digiringlah si pemuda ke hadapan raja. Titah Raja, "Hai anak ku! Sungguh hebat ilmu sihirmu. Engkau dapat menyembuhkan orang buta, menyembuhkan penderita kusta, dan engkau telah berjasa begini dan begitu." Jawab pemuda "Aku tidak dapat menyembuhkan siapa pun. Sesungguhnya yang menyembuhkan hanya Allah Ta'ala semata-mata." Maka disiksanya lah si pemuda sehingga dia terpaksa menunjukkan pendeta. Maka digiring pula pendeta ke hadapan raja. Titah Raja, "Keluarlah (murtadlah) dari agamamu. Pendeta menolak perintah raja tersebut. Raja memerintahkan supaya mengambil gergaji dan diletakkan di tengah-tengah kepala pendeta. Lalu dibelah kepalanya sehingga kedua belahannya jatuh. Kemudian dihadapkan pula Menteri Raja. Maka diperintahkan kepadanya, "Keluarlah (murtadlah) kamu dari agamamu!" Menteri Raja menolak. Maka diletakkan gergaji di tengah-tengah kepalanya, lalu dibelah sehingga kepalanya jatuh. Kemudian dihadapkan si pemuda. Maka diperintahkan pula kepadanya, "Keluarlah kamu dari agamamu!" Tetapi si pemuda menolak lalu dia diserahkan kepada para pengawal raja. Titah Raja, "Bawa dia ke puncak-puncak gunung. Sampai di sana, jika dia mahu keluar dari agamanya, jangan diapa-apakan. Tetapi jika dia menolak, lemparkan ke jurang yang dalam. Maka berangkatlah mereka membawa si pemuda ke puncak gunung. Sementara itu si pemuda mendoa, "Wahai Allah, selamatkanlah aku dari kejahatan mereka dengan cara apa saja yang Engkau kehendaki." Maka bergoncanglah (gempa) gunung, sehingga para pengawal raja jatuh semuanya ke jurang. Dan si pemuda pulang kembali ke istana raja dengan berjalan kaki. Raja bertanya, "Mana para pengawal, apa yang terjadi dengan mereka?" Jawab pemuda, "Allah menyelamatkan dari kejahatan mereka." Maka diserahkannya si pemuda kepada para pengawal yang lain dengan titahnya, "Bawa dia dengan perahu ke tengah-tengah lautan. Jika dia mahu keluar dari agamanya, biarkan dia. Tetapi jika dia menolak, lemparkan dia ke laut. Maka berangkatlah mereka membawa si pemuda. Si Pemuda mendoa, "Wahai Allah! Selamatkanlah aku dari kejahatan mereka dengan cara bagaimanapun Engkau kehendaki." Maka terbaliklah perahu mereka sehingga para pengawal tenggelam semuanya. Si pemuda pulang kembali ke istana raja dengan berjalan kaki. Tanya Raja, "Ke mana para pengawal, apa yang terjadi?" Jawab pemuda, "Allah melindungi ku dari kejahatan mereka." Kata pemuda kepada raja, "Anda tidak akan dapat membunuh ku sebelum Anda lakukan perintah ku." Tanya Raja, "Apa itu?" Jawab pemuda, "Kumpulkan seluruh rakyat di suatu lapangan. Lalu salib aku di situ pada sebatang pohon. Kemudian ambil anak panah dari tempat panah ku dan letakkan di busur dengan membaca : Bismillahi rabbil ghulam (Dengan nama Allah, Tuhan Pemuda ini). Sesudah itu panahlah aku. Bila Anda lakukan seperti itu maka Anda akan berhasil membunuh ku." Maka dikumpulkannya lah seluruh rakyat di suatu lapangan. Lalu disalibnya si pemuda pada sebatang pohon. Kemudian di ambilnya panah lalu dipasangnya pada busur dengan membaca: Bismillahi rabbil ghulam. Maka dipanahnya lah si pemuda, kena pelipisnya. Si pemuda meletakkan tangannya di tempat yang kena panah lalu dia tewas. Maka berkata orang banyak, "Kami iman dengan Tuhan si pemuda! Kami iman dengan Tuhan si pemuda! Kami iman dengan Tuhan si pemuda!" Pernyataan rakyat tersebut dikhabarkan orang kepada raja. Kata mereka, "Tahukah Anda, bahwa apa yang Anda takutkan selama ini sungguh telah terjadi. Rakyat telah menyatakan iman kepada Allah." Maka diperintahkan oleh raja supaya membuat parit di pintu-pintu jalan utama, lalu dibuat orang parit yang di dalamnya dinyalakan api. Titah raja, "Siapa tidak keluar dari agamanya, lemparkan dan bakar mereka dalam parit." Maka dilaksanakanlah perintah raja tersebut. Pada giliran seorang wanita yang sedang menggendong bayi, wanita itu mundur maju akan masuk ke dalam parit. Maka berkata bayinya, "Wahai ibu! Tabahkanlah hati ibu kerana ibu berada dalam kebenaran. "
2520. Dari Thariq bin Syihab r.a. katanya seorang lelaki Yahudi datang kepada Khalifah 'Umar seraya berkata, "Ada sebuah ayat dalam Kitab Anda (Al Quran) yang selalu Anda baca, seandainya ayat itu turun kepada kami kaum Yahudi, nescaya kami jadikan hari turun ayat itu sebagai hari besar kami." Tanya 'Umar, "Ayat apa itu?" Jawabnya, "Hari ini Ku-sempurnakan bagi mu agamamu dan Ku-sempurnakan atasmu nikmatKu dan Aku rela Islam menjadi agamamu." (Al Maidah, 5 :3). Kata 'Umar, "Aku tahu hari dan tempat ayat itu diturunkan. Ayat itu diturunkan kepada Raaulullah saw. di 'Arafah pada hari Jumaat."
2521. Dari Ubaidillah bin 'Abdullah bin 'Utbah r.a. katanya Ibnu 'Abbas bertanya kepadanya, "Tahukah kamu sebuah surah dalam Al Quran yang di turunkan seutuhnya satu surah dan terakhir sekali?" Jawab 'Ubaid, "Tahu! Iaitu surat Idza jaa anashrullahi wal fath (Surat An Nashr)." Kata Ibnu 'Abbas, "Engkau betul."
2521. Dari Ubaidillah bin 'Abdullah bin 'Utbah r.a. katanya Ibnu 'Abbas bertanya kepadanya, "Tahukah kamu sebuah surat dalam Al Quran yang di turunkan seutuhnya satu surat dan terakhir sekali?" Jawab 'Ubaid, "Tahu! Iaitu surat Idza jaa anashrullahi wal fath (Surat An Nashr)." Kata Ibnu 'Abbas, "Engkau betul."
1. Dari Yahya bin Ya'mar r.a., katanya: "Orang yang mula-mula bicara di Bashrah menentang adanya 'Qadar, ialah Ma'bad Al Juhani. Maka pada suatu ketika, aku dan Humaid bin Abdurrahman Al Hamairi, sama-sama pergi haji atau 'umrah. Kami berdua sepakat, jikalau bertemu dengan salah seorang sahabat Rasulullah saw., kami akan menanyakan kepada mereka masalah 'Qadar' itu. Justeru kami bertemu di dalam masjid, dengan 'Abdullah bin 'Umar bin Khaththab. Kami langsung mendekati dan mengapitnya di kanan-kiri beliau. Dalam pada itu aku telah menduga, bahwa sahabatku Humaid akan menyerahkan pembicaraan kepada ku. Kataku kepada Abu 'Abdurrahman, "Telah muncul di hadapan kita para pembaca Al Qur'an dan para ilmuwan. Mereka mendakwakan bahwa 'Qadar itu tidak ada. Segala sesuatu terjadi menurut kudratnya, tanpa didahului Qadar' dan Ilmu Allah." Jawab 'Abdullah bin 'Umar, "Apabila engkau bertemu dengan mereka, katakan bahwa aku tidak sependapat dengan mereka. Demi Allah! Kalaulah mereka mempunyai sebungkal emas, kemudian emas itu dinafkahkannya, maka Allah swt. tidak akan menerima nafkah mereka itu sehingga mereka iman dengan 'Qadar'." Kemudian dilanjutkannya,
"Ayahku 'Umar bin Khaththab,menceritakan kepada ku sebagai berikut :
Pada suatu hari ketika kami sedang berada di sisi Rasulullah saw., sekonyong-konyong muncul di hadapan kami seorang lelaki berpakaian sangat putih dan berambut sangat hitam. Tidak terlihat padanya bekas perjalanan dan tidak seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Dia langsung duduk ke dekat Nabi saw., lalu disandarkannya lututnya ke lutut Nabi, dan diletakkannya kedua telapak tangannya ke pahanya." Dia berujar, "Ya, Muhammad! Terangkanlah kepada ku tentang Islam." Jawab Nabi saw., "Islam ialah:(1) Mengakui tidak ada Tuhan selain Allah, dan bahwa Muhammad Rasulullah; (2) Mendirikan shalat; (3) Membayar zakat; (4) Puasa Ramadhan; dan (5) Haji ke Baitullah, jika engkau sanggup melaksanakannya." "Engkau benar!" kata orang itu. Kata ayahku, "Kami heran terhadap orang itu; dia yang bertanya tetapi dia pula yang mengatakan benar." Kemudian orang itu berkata pula, "Terangkanlah kepada ku tentang Iman!" Jawab Nabi saw., "Iman ialah: (1) Iman dengan Allah; (2) Iman dengan para malaikat-Nya; (3) Iman dengan
Kitab-kitab-Nya; (4) Iman dengan para Rasul-Nya; (5) Iman dengan
qadar baik maupun buruk." Kata orang itu, "Engkau benar!" Kemudian dia berkata pula, "Terangkanlah kepada ku tentang Ihsan!". Jawab Nabi saw., "Ihsan ialah: menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Sekalipun engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu." Katanya pula, "Terangkanlah kepada ku tentang Kiamat!" Jawab Nabi saw., "Orang yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang menanya." Katanya, "Terangkanlah kepada ku tanda-tandanya!" Jawab Nabi saw., "Apabila hamba-sahaya perempuan telah melahirkan majikannya, dan apabila orang-orang dusun yang melarat telah bermewah-mewah di gedung-gedung nan indah." Kata ayahku, "Kemudian orang itu berlalu. Tetapi tidak berapa lama antaranya, Rasulullah saw. bertanya kepada ku, "Tahukah engkau, siapakah gerangan yang bertanya itu?" Jawab ku, "Allah dan Rasul-Nyalah yang lebih tahu." Sabda Rasulullah saw., "Dia adalah Jibril. Dia datang kepada mu mengajarkan agamamu."
2. Dari Abu Hurairah r.a., kata nya: "Pada suatu hari Rasulullah saw. tampak sedang berkumpul dengan orang banyak. Sekonyong-konyong datang kepadanya seorang laki-laki, lalu dia bertanya: Ya, Rasulullah! Apakah yang dikatakan Iman?" Jawab Nabi saw., "Iman ialah: (1) Iman dengan Allah; (2) Iman dengan para malaikat-Nya; (3) Iman dengan Kitab-kitab-Nya; (4) Iman akan menemui-Nya; (5) Iman dengan para Rasul-Nya; dan (6) Iman dengan berbangkit di akhirat." Dia bertanya pula, "Apakah yang dikatakan Islam?" Jawab Rasulullah saw., "Islam ialah: (1) Menyembah Allah, dan tidak mempersekutukan-Nya dengan yang lain-lain; (2) Menegakkan solat fardhu; (3) Membayar zakat wajib; (4) Puasa Ramadhan." Tanyanya pula, "Ya, Rasulullah ! Apakah yang dikatakan Ihsan?" Jawab Nabi saw., "Menyembah Allah seolah-olah engkau melihatNya. Sekalipun engkau tidak melihatNya, maka sesungguhnya Dia melihatmu." Tanyanya pula, "Bilakah terjadi hari Kiamat?" Jawab Nabi saw., "Orang yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang menanya. Tetapi akan kuterangkan kepada mu tanda-tandanya: (1) Apabila hamba-sahaya perempuan telah melahirkan majikannya, itu adalah salah satu tandanya; (2) Apabila orang miskin yang hina-dina telah menjadi pemimpin, itu juga termasuk tanda-tandanya. (3) Apabila gembala ternak yang hina, telah bermewah-mewah di gedung nan indah, itu pun termasuk tanda-tandanya. Selanjutnya, ada lima perkara yang tidak seorang pun dapat mengetahuinya selain Allah. Kemudian Rasulullah saw. membaca ayat: "Sesungguhnya Allah, hanya Dia sajalah yang mengetahui tentang hari kiamat; dan Dialah yang menurunkan hujan, dan yang mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok; dan tiada seorang pun pula yang dapat mengetahui di bumi mana ia akan mati; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (Luqman : 34) Kemudian orang itu berlalu. Maka bersabda Rasulullah saw., "Panggil orang itu kembali!" Para sahabat berusaha mencari orang itu untuk memanggilnya kembali, tetapi mereka tidak melihatnya lagi. Maka bersabda Rasulullah saw., "Itulah Jibril. Dia datang mengajarkan agama kepada orang banyak."
3. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw, bersabda: "Bertanyalah kepadaku!" Karena itu para sahabat berebut hendak bertanya. Tetapi sekonyong.konyong muncul seorang laki-laki, lalu dia duduk dekat lutut Nabi saw. dan bertanya, "Apakah yang dikatakan Islam?" Jawab Nabi saw., "(1) Jangan mempersekutukan Allah dengan sesuatu; (2) Tegakkan shalat; (3) Bayarkan zakat; dan (4) Puasa bulan Ramadhan," Kata orang itu, "Engkau benar!" Lalu dia bertanya pula, "Ya, Rasulullah! Apakah yang dikatakan Iman?" Jawab Nabi saw., "(1) Iman dengan Allah; (2) Iman dengan para malaikat-Nya; (3) Iman dengan kitab-kitab-Nya; (4) Iman hendak bertemu dengan-Nya; (5) Iman dengan para Rasul-Nya; (6) Iman dengan berbangkit; dan (7) Iman dengan kadar semuanya." "Engkau benar!" ujar orang itu. Tanyanya pula, "Ya, Rasulullah! Apakah yang dikatakan Ihsan?" Jawab Rasulullah saw., "Hendaklah engkau takut kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Sekalipun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu." "Engkau benar!" katanya. Tanyanya pula, "Ya, Rasulullah! Bilakah terjadi Kiamat?" Jawab Rasulullah saw., "Orang yang ditanya tentang hal itu, tidak lebih tahu daripada yang menanya. Tetapi akan kuterangkan kepada mu tanda-tandanya: (1) Apabila engkau lihat budak perempuan,
melahirkan majikannya, itu salah satu daripada tanda-tandanya; (2) Apabila engkau lihat orang-orang bodoh yang miskin menjadi raja di bumi, itu pun termasuk tanda-tandanya; (3) Apabila engkau lihat gembala-gembala ternak telah bermewah-mewah di gedung-gedung nan indah, yang demikian itu juga termasuk tanda-tandanya." Kemudian, ada lima perkara ghaib yang tidak dapat diketahui orang selain Allah. Lalu Rasulullah membaca ayat: "Sesungguhnya Allah, hanya Dia sajalah yang mengetahui tentang hari kiamat; Dialah yang menurunkan hujan, dan yang mengetahui apa yang dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok; dan tiada seorang pun pula yang dapat mengetahui di bumi mana ia akan mati; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (Luqman:34) Kemudian orang itu pergi. Maka bersabda Rasulullah saw.,"Panggillah orang itu kembali!" Para sahabat berusaha mencarinya, tetapi mereka tidak mendapatkannya lagi. Maka bersabda Rasulullah saw., "Itulah Jibril! Dia sengaja datang hendak mengajarkan agama kepada Anda sekalian, karena Anda tidak menanyakannya. "
4. Dari Thalhah bin Ubaidillah r.a., katanya: "Seorang lelaki penduduk Nejed datang kepada Rasulullah saw. dengan rambut kusut. Kami mendengar suaranya, tetapi tidak jelas bagi kami apa yang dikatakannya. Akhirnya dia mendekat kepada Rasulullah saw., kiranya dia menanyakan perihal Islam. Jawab Rasulullah saw., "Solat lima kali sehari semalam." Tanya orang itu, "Adakah kewajiban kami selain itu?" Jawab Nabi saw., "Tidak! Kecuali jika engkau mahu mengerjakan solat sunat." Kata beliau selanjutnya, "Puasa bulan Ramadhan." Tanya orang itu, "Adakah kewajipan kami selain itu?" Jawab Nabi saw., "Tidak! Kecuali jika engkau mahu puasa sunat." Nabi saw. melanjutkan pula, "Zakat." Tanya orang itu, "Adakah kewajiban kami selain itu?" jawab Nabi saw., "Tidak! Kecuali jika engkau mahu bersedekah sunat." Kata Thalhah, "Kemudian orang itu berlalu sambil berkata: "Demi Allah! Apa yang diajarkan Rasulullah itu tidak akan kutambah dan tidak akan ku kurangi." Sabda Rasulullah saw., "Beruntunglah dia, jika apa yang diucapkannya itu benar-benar ditepatinya."
5. Dari Anas bin Malik r.a., katanya: "Kami dilarang Rasulullah
saw. bertanya sesuatu kepadanya. Kerana itu kami mengharapkan kedatangan orang dusun yang cerdas yang hendak bertanya kepada beliau, sehingga kami dapat mendengarkannya. Lantas, pada suatu ketika datang
seorang lelaki penduduk dusun. Dia berujar, "Ya, Muhammad telah datang kepada kami utusan Anda. Dia mengatakan kepada kami, bahwa Anda utusan Allah." Jawab Nabi saw., "Ya, benar!" Tanya orang itu, "Siapa yang menjadikan langit?" Jawab Nabi saw.,"Allah!" Dia bertanya pula, "Siapa yang menjadikan bumi?" Jawab Nabi saw., "Allah!" Tanyanya lagi, "Siapakah yang menancapkan gunung-gunung ini, dan yang menjadikan segala isinya?" Jawab Nabi saw., "Allah!" Ujar orang itu, "Demi Yang menjadikan langit dan bumi, dan Yang menancapkan gunung-gunung ini, sungguhkah Allah yang mengutus Anda?" Jawab Nabi saw., "Ya, benar!" Kata orang itu pula, "Utusan Anda mengatakan, kami wajib solat lima kali sehari semalam." Jawab Nabi saw., "Ya, benar!" Ujar orang
itu, "Demi Yang telah mengutus Anda, sungguhkah Allah yang memerintahkan kepada Anda?" Jawab Nabi saw., "Ya, benar!" Kata orang itu pula, "Utusan Anda mengatakan, bahwa kami wajib membayar Zakat harta kami." Jawab Nabi saw., "Ya, benar!" Kata orang itu, "Demi Yang telah mengutus Anda, sungguhkah Allah yang memerintahkan kepada Anda?" Jawab Nabi saw., "Ya, benar!" Ujar orang itu pula, "Utusan Anda mengatakan, bahwa kami wajib puasa sebulan Ramadhan setiap tahun."
Jawab Nabi saw. "Ya, benar!" Kata orang itu, "Demi Yang mengutus Anda, sungguhkah Allah yang memerintahkannya kepada Anda?" Jawab Nabi saw., "Ya, benar" Kata orang itu pula, "Utusan Anda juga mengatakan, bahawa kami wajib Haji ke Baitullah, apabila kami sanggup melaksanakannya." Jawab Nabi saw., "Ya,benar!" Kata Anas, "Sesudah itu, orang itu pun berlalu sambil berujar: Demi Allah yang telah mengutus Anda dengan kebenaran, aku tidak akan menambah dan tidak akan mengurangi semuanya." Maka bersabda Nabi saw., "Jika apa yang dikatakannya itu benar-benar ditepatinya, nescaya dia masuk syurga."
6. Dari Abu Ayyub r.a., katanya: "Seorang Arab dari pedalaman datang kepada Rasulullah saw., ketika beliau sedang dalam perjalanan; lalu orang itu memegang tali kekang unta yang dikendarai Nabi saw. Kata
nya, "Ya,Rasulullah! Ajarkanlah kepada ku suatu amal yang dapat mendekatkan ku ke syurga, dan menjauhkan ku dari neraka." Kata Abu Ayyub,
"Kerana itu Nabi saw. berhenti, kemudian beliau memandang kepada para sahabatnya dan berkata: "Sesungguhnya dia telah diberi taufik.' Kemudian Nabi saw. berkata kepada orang itu, "Apa kata Anda?" Orang itu pun mengulang permintaannya. Maka sabda Nabi saw., "Sembahlah Allah dan
jangan mempersekutukan-Nya dengan sesuatu; tegakkan solat, bayar zakat dan hubungkan silaturrahim. Nah, sekarang lepaskanlah unta ku!"
7. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Seorang Arab dusun datang kepada Rasulullah saw., lalu berujar: "Ajarkanlah kepada ku suatu amal yang apabila kuamalkan maka aku masuk syurga kerananya." Jawab Nabi saw., "Sembahlah Allah, jangan dipersekutukan dengan-Nya sesuatu. Dirikan solat wajib, bayar zakat fardhu dan puasalah bulan Ramadhan." Kata orang itu, "Demi Allah, yang diri ku di tangan-Nya, tidak akan kutambah dan tidak akan ku kurangi." Ketika orang itu telah pergi, Nabi saw. bersabda, "Siapa yang ingin melihat penduduk syurga, maka lihatlah orang itu."
8. Dari Jabir r.a., katanya Nu'man bin Qawqal datang bertanya
kepada Rasulullah saw., katanya: "Ya, Rasulullah! Bagaimanakah pendapat Anda, apabila aku telah melakukan solat wajib, telah mengharamkan yang haram serta menghalalkan yang halal, dapatkah aku masuk syurga?"
Dostları ilə paylaş: |