Berkata Imam Ali bin Abi Thalib, semoga Allah meridhoinya: Tidak ada kebaikan dalam ibadah tanpa pengetahuan dan tidak baik pula dalam pengetahuan tanpa memahaminya



Yüklə 3,73 Mb.
səhifə55/107
tarix18.04.2018
ölçüsü3,73 Mb.
#48892
1   ...   51   52   53   54   55   56   57   58   ...   107

Jawab Nabi saw., "Ya, benar!"

9. Dari Jabir r.a., katanya seorang lelaki bertanya kepada

Rasulullah saw., "Apabila aku telah melakukan semua solat wajib, dan berpuasa Ramadhan, aku halalkan yang halal dan aku haramkan yang haram,

dan tidak kutambah yang demikian itu dengan yang lain, dapatkah aku masuk syurga?" Jawab Nabi saw., "Ya, dapat!" Kata orang itu, "Demi Allah! Tidak akan kutambah yang demikian dengan yang lain."

10. Dari Ibnu 'Umar r.a., dari Nabi saw., sabdanya: "Islam dibina

atas lima perkara: Mengesakan Allah, Mendirikan shalat, Membayar zakat, Puasa Ramadhan, dan Haji. Bertanya seorang lelaki, "Bukankah haji dan

puasa Ramadhan?" Jawab Ibnu 'Umar, "Tidak! Tetapi puasa Ramadhan dan Haji. Begitulah yang aku dengar dari Rasulullah saw."

11. Dari Ibnu 'Umar r.a., dari Nabi saw., sabdanya: "Islam dibina

atas lima perkara: Menyembah Allah dan mengkafiri lain-Nya; Mendirikan solat; Membayar zakat; Haji ke Bait; dan Puasa Ramadhan."

12. Dari 'Abdullah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda:

"Islam dibina atas lima perkara: "Pengakuan (syahadat) bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad hamba-Nya dan Rasul-Nya; Mendirikan solat; Membayar zakat; Haji ke Bait; Puasa Ramadhan."

13. 'Ikrimah bin Khalid mengabarkan kepada Thawus, bahwa

seorang lelaki berkata kepada 'Abdullah bin Umar r.a., katanya: "Kenapa Anda tidak pergi berperang?" Jawab 'Abdullah, "Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, bahwa Islam dibina atas lima perkara: Pengakuan (syahadat) tidak ada Tuhan selain Allah; Mendirikan solat; Membayar zakat; Puasa Ramadhan; Haji ke Bait."

14. Dari Ibnu 'Abbas r.a., katanya: "Utusan 'Abdul Qais datang

menghadap kepada Rasulullah saw., lalu mereka berkata: "Ya, Rasulullah! Kami ini utusan suku Rabi'ah. Antara kampung kami dan tempat tinggal Anda (Madinah) terdapat perkampungan suku Mudhar yang masih kafir. Kerana itu kami tidak leluasa menemui Anda kecuali pada bulan haram. Oleh sebab itu berilah kami tugas untuk kami laksanakan, dan supaya warga kami dapat pula kami ajak melaksanakannya." Jawab Nabi saw., "Kuperintahkan kepada Anda sekalian empat perkara, dan kularang empat perkara. Kuperintahkan kepada Anda sekalian supaya Iman dengan Allah." Kemudian Nabi saw. menjelaskan perincian Iman itu kepada mereka. Sabda beliau: Mengakui (syahadat) bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan bahwa Muhammad Rasulullah; Mendirikan solat; Membayar zakat; Menyerahkan seperlima harta rampasan (ke Raitul Mal). Aku larang Anda sekalian dari pembuatan arak di dalam labu, guci dari tanah, pasu kayu, dan di dalam belanga yang dicat dengan plinkut."

15. Dari Abu Jamrah r.a., katanya: "Aku bertugas menjadi penterjemah Ibnu 'Abbas dengan orang ramai. Pada suatu ketika datang kepadanya seorang wanita bertanya perihal "nabidzil jarri" (minuman keras). Jawab Ibnu 'Abbas, "Sesungguhnya para utusan 'Abdul Qais pernah datang kepada Rasulullah saw., lalu beliau bertanya kepada mereka. Dari manakah Anda sekalian?" Jawab mereka, "Kami utusan suku Rabi'ah." "Selamat datang para utusan; jangan merasa malu-malu," ujar Nabi. Kata mereka, "Ya, Rasulullah! Kami datang dari tempat yang jauh. Antara tempat kami dan tempat Anda ini terdapat perkampungan suku Mudhar yang masih kafir. Kami tidak dapat mendatangi Anda kecuali pada bulan-bulan haram. Kerana itu berilah kami suatu tugas nyata yang akan kami sampaikan kepada orang-orang kampung kami supaya kami masuk syurga." Kata Ibnu 'Abbas, "Rasulullah saw. memerintahkan kepada mereka empat perkara, dan melarang mereka dari empat perkara." Katanya, "Rasulullah memerintahkan mereka supaya iman dengan Allah, satu-satu-Nya." Rasulullah saw. bertanya, "Tahukah Anda sekalian, apakah yang dimaksud dengan Iman?" Jawab mereka, "Allah dan Rasul-Nya-lah yang lebih tahu." Sabda Rasulullah saw.: Syahadat (pengakuan) bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan bahwa Muhammad Rasulullah; Mendirikan solat; Puasa Ramadhan; Menyerahkan seperlima harta rampasan (ke Baitul Mal). Rasulullah saw. melarang mereka membuat arak di dalam labu, di dalam guci, di dalam pasu kayu dan di dalam belanga yang dicat dengan plinkut. "Nah, ingatlah dan sampaikan kepada angkatan sesudah Anda!" 16. Dari Mu'adz r.a., katanya: "Rasulullah saw. mengutus ku (ke negeri Yaman Sabda beliau, "Engkau akan mendatangi suatu kaum ahli kitab. Ajaklah mereka mengakui(syahadat) bahwa tidak ada Tuhan selain

Allah, dan bahwa aku Rasulullah. Jika mereka telah mematuhi yang demikian, maka ajarkanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan mereka solat lima kali sehari semalam. Jika mereka telah mematuhi yang demikian, ajarkanlah bahwa Allah mewajibkan kepada mereka membayar zakat, diambil dari orang-orang kaya mereka lalu diberikan kepada orang-orang fakir. Jika mereka telah mematuhi yang demikian, maka hati-hatilah engkau terhadap harta mereka yang terbaik. Dan jagalah diri mu dari doa orang-orang teraniaya, kerana antara dia dengan Allah tidak ada dinding.

17. Dari Ibnu 'Abbas r.a., katanya: "Tatkala Rasulullah saw. mengutus Mu'adz ke negeri Yaman, beliau bersabda: Engkau akan mendatangi suatu kaum ahli kitab. Pertama-tama, ajaklah mereka menyembah Allah 'Azza wa Jalla. Apabila mereka telah mengenal Allah, sampaikanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan kepada mereka solat lima kali sehari semalam. Apabila yang demikian telah mereka lakukan, sampaikanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan mereka membayar zakat, diambil dari orang-orang kaya, lalu diberikan kepada orang-orang fakir. Apabila mereka telah mematuhinya, maka laksanakanlah itu dan jauhilah harta mereka yang paling baik.

18. Dari Abu Hurairah r.a., kata. nya: "Setelah Rasulullah saw.

wafat, dan Abu Bakar r.a. telah diangkat jadi Khalifah (pengganti), sebagian bangsa Arab kafir kembali (murtad). 'Umar bin Khaththab r.a. berkata kepada Abu Bakar r.a., "Kenapa Anda hendak perangi orang-orang itu, padahal Rasulullah saw. telah bersabda: Aku diperintahkan memerangi manusia sehingga mereka mengucapkan "La ilaha illallah ". Kerana itu, siapa yang telah mengucapkan "La ilaha illallah" harus dilindungi harta dan jiwanya, kecuali apabila dia melanggar hukum; dan perhitungannya terserah pada Allah." Jawab Abu Bakar r.a., "Demi Allah! Akan ku perangi orang-orang yang membeza-bezakan perintah solat dan zakat. Sesungguhnya zakat itu adalah kewajiban mengenai harta. "Demi Allah! Sekalipun mereka hanya enggan memberikan tali unta yang pernah mereka berikan kepada Rasulullah saw., akan ku perangi juga mereka." Jawab 'Umar r.a., "Demi Allah! Kini barulah aku tahu, sesungguhnya Allah 'Azza wa lalla memberi petunjuk kepada Abu Bakar untuk berperang. Dan sekarang aku yakin, dialah yang benar."

19. Dari Abu Hurairah r.a., dari Rasulullah saw., sabdanya:

"Aku diperintahkan memerangi manusia, sehingga mereka mengaku tidak ada Tuhan selain Allah, percaya kepada ku, dan dengan agama yang ku bawa. Apabila mereka telah berlaku demikian, darah dan harta mereka harus dilindungi, kecuali apabila mereka melanggar hukum; sedangkan perhitungan mereka terserah pada Allah."

20. Dari 'Abdullah bin 'Umar r.a., katanya: "Rasulullah saw. bersabda: Aku diperintahkan supaya memerangi manusia sehingga mereka mengaku tidak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad Rasulullah, mendirikan solat dan membayar zakat. Apabila yang demikian itu telah mereka

lakukan, terpeliharalah darah dan harta mereka olehku, kecuali kerana alasan-alasan hukum; sedangkan perhitungannya terserah kepada Allah."

21. Dari Abu Malik La., dari bapanya, katanya dia mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Siapa yang mengucapkan La ilaha illallah, dan dia kafir dengan sembahan selain Allah, haram harta dan darahnya; sedangkan perhitungannya terserah kepada Allah."

22. Dari Sa'id bin Musayyab r.a., dari bapanya, katanya: "Ketika Abu Thalib hampir meninggal, Rasulullah saw. datang mengunjunginya. Didapati beliau di sana telah berada Abu Jahl dan Abdullah bin Abi Umayyah bin Mughirah. Sabda Rasulullah saw., "Wahai, Paman! Ucapkanlah La Ilaha Illallah. Yaitu sebuah kalimah, yang aku akan menjadi saksi bagi Paman nanti di hadapan Allah." Kerana itu Abu Jahl dan' Abdullah bin Abi Umayyah berkata, "Hai, Abu Thalib! Bencikah Anda kepada agama 'Abdul Muththalib?" Rasulullah terus saja mengajarkan dan mengulang-ulang ucapannya itu, tetapi akhirnya Abu Thalib mengatakan kepada mereka, bahwa dia tetap memeluk agama Abdul Muththalib, dan enggan mengucapkan La ilaha illallah. Sabda Rasulullah saw., "Demi Allah! Akan kumohonkan ampun bagi Paman selama aku tidak dilarang melakukannya." Lalu Allah' Azza wa Jalla menurunkan ayat, "Tiada layak bagi Nabi dan bagi orang-orang yang beriman, memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu kaum kerabatnya, setelah nyata bagi mereka bahwa orang-orang musyrik itu penghuni neraka." (Taubah : 113) Kemudian Allah 'Azza wa Jalla menurunkan pula ayat yang bertalian dengan peristiwa Abu Thalib. Firman Allah kepada Rasulullah saw., "Sesungguhnya engkau tidak berwenang menunjuki orang yang paling engkau cintai itu, tetapi Allah yang berwenang menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dia lebih tahu siapa yang pantas mendapat petunjuk." (Al Qashah : 56).

23. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda kepada pamannya, "Ucapkanlah La ilaha Illallah, aku menjadi saksi bagi Paman nanti di hari kiamat terhadap ucapan Paman itu." Jawab Abu Thalib, "Kalaulah orang-orang Quraisy tidak akan menghina ku, sesungguhnya ku ucapkan kalimah itu di hadapanmu, agar tercapai apa yang engkau ingin

kan." Lalu Allah swt. menurunkan ayat: "Sesungguhnya engkau tidak berwenang menunjuki orang yang engkau cintai, tetapi Allah-lah yang berwenang menunjuki orang yang dikehendaki-Nya." (Al Qashah : 56).

24. Dari 'Usman r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Barangsiapa mati dalam keadaan dia yakin bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, maka dia masuk syurga."

25. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Ketika terjadi perang

Tabuk, pasukan Rasulullah saw. ditimpa mushibah kekurangan bahan makanan. Kerana itu mereka memohon kepada Rasulullah saw., "Kalaulah Anda izinkan, akan kami sembelih unta-unta pembawa beban, untuk kita makan dan kita manfaatkan lemaknya." Jawab Rasulullah saw., "Lakukanlah!" Kata Abu Hurairah r.a., "Sementara itu 'Umar r.a. datang, lalu katanya: "Ya, Rasulullah! Jika unta-unta itu disembelih, kenderaan kita akan berkurang. Tetapi, bagaimanakah kiranya kalau mereka diperintahkan mengumpulkan sisa perbekalan mereka, kemudian Anda mendo'a kepada Allah, semoga Allah memberikan berkat bagi makanan itu, mudah-mudahan Dia akan mengabulkannya." Jawab Rasulullah s.a.w.: "Baiklah!" Beliau meminta sehelai tikar kulit, lalu dibentangkannya. Kemudian beliau suruh kumpulkan semua sisa perbekalan mereka. Ada yang membawa segenggam kurma, dan ada pula yang membawa sisa-sisa roti; sehingga semua yang terkumpul itu kelihatan hanya amat sedikit di atas tikar itu. Lalu Rasulullah saw. mendoa semoga perbekalan yang ada itu beroleh berkat "Isilah kantong perbekalan Anda masing-masing!" Lalu mereka mengisi semua kantong perbekalan mereka, sehingga tidak ada satu kantong pun yang ketinggalan; bahkan semuanya terisi penuh. Sesudah itu mereka makan bersama-sama sampai kenyang. Ternyata sesudah makan, makanan itu masih bersisa. Maka bersabda Rasulullah saw., "Aku mengaku tidak ada Tuhan selain Allah dan aku Rasulullah. Tidak ada seorang jua pun yang meninggal dengan meyakini kedua pengakuan itu tanpa ragu, yang dihalangi masuk syurga."


26. Dari 'Ubadah bin Shamit r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Siapa yang mengucapkan pengakuan (syahadat): Aku mengaku tidak ada Tuhan selain Allah satu-satunya, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad Rasulullah, dan bahwa 'Isa hamba Allah, anak wanita hamba sahaya-Nya, dan Kalimah-Nya yang ditujukan-Nya kepada Maryam, dan Ruh daripada-Nya, dan bahwa syurga dan neraka itu sebenarnya ada, Allah akan memasukkannya ke syurga melalui salah satu pintu dari lapan

pintu yang dikehendaki-Nya."

27. Dari Mu'adz bin Jabal r.a., katanya: "Aku membonceng

Rasulullah saw. mengendarai seekor keldai yang diberi nama 'UfaiL Rasulullah saw. menanya kepada ku, "Hai, Mu'adz! Tahukah engkau, apakah hak Allah atas hamba, dan apakah hak hamba atas Allah?" Jawabku," Allah

dan Rasul-Nyalah yang lebih tahu." Sabda beliau, "Hak Allah atas hamba ialah supaya mereka menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan

yang lain. Dan hak hamba atas Allah 'Azza wa Jalla ialah, tidak menyiksa orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain." Tanya ku, "Ya, Rasulullah! Apakah aku harus menyampaikannya kepada orang banyak?" Jawab beliau, "Tak usah! Kerana dapat menyebabkan mereka berpangku tangan saja nantinya."

28. Dari Anas bin Malik r.a., katanya: "Pada suatu ketika Nabi

saw. berada dalam suatu perjalanan bersama Mu'adz bin Jabal, sedangkan Mu'adz membonceng di kenderaan beliau. Sabda Rasulullah saw., "Hai, Mu'adz!" Jawab Mu'adz, "Hamba, ya Rasulullah." Sabda Rasulullah saw., "Hai, Mu'adz!" Jawab Mu'adz, "Hamba, ya Rasulullah." Sabda Rasulullah saw., "Hai, Mu'adz!" Jawab Mu'adz, "Hamba, ya Rasulullah!" Sabda Rasulullah saw., "Tidak seorang jua pun hamba yang mengucapkan syahadat, bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad hamba-Nya dan

Rasul-Nya, melainkan Allah mengharamkannya atas neraka," Kata Mu'adz, "Apakah harus ku sampaikan kepada orang ramai, supaya mereka gembira?" Jawab Nabi saw., "Kalau-kalau nanti mereka berpangku tangan saja," Tetapi Mu'adz menyampaikannya juga ketika dia hampir meninggal, karena dia takut berdosa tidak menyampaikan hadis,"

29. Dari 'Itban bin Malik r.a, katanya: "Aku ditimpa musibah,

iaitu mata ku buta. Karena itu aku mengutus seseorang mengundang Rasulullah saw., semoga beliau sudi solat di rumah ku: di mana kemudian tempat solat beliau itu ku jadikan tempat solat ku. Kata 'Itban melanjutkan, "Nabi saw. datang beserta beberapa orang sahabat. Beliau masuk ke rumah ku lalu solat; sedangkan para sahabat bercakap-cakap sesama mereka, yang akhirnya sampai kepada perihal Malik bin Dukhsyum. Kata mereka, "Alangkah besar dosanya Malik bin Dukhsyum." Mereka ingin kiranya Rasulullah saw. mendoakannya supaya dia celaka ditimpa suatu malapetaka." Setelah Rasulullah saw. selesai solat, beliau bertanya, "Bukankah dia telah mengucapkan syahadat, bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan bahwa aku Rasulullah?" Jawab mereka, "Dia mengucapkannya tidak dari hatinya." Sabda Rasulullah saw., "Tidak seorang jua pun yang mengucapkan syahadat, bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan bahwa aku Rasulullah, yang masuk neraka atau dimakan api neraka." Kata Anas, "Hadis ini sangat mengagumkan ku. Kerana itu ku suruh anak ku menuliskannya, lalu dituliskannya."

30. Dari Abu Hurairah r.a.; katanya Rasulullah saw. bersabda:

"Iman mempunyai lebih dari tujuh puluh atau enam puluh cabang. Cabang yang utama mengucapkan "La ilaha illallah", dan yang paling rendah menyingkirkan bahaya dari jalan: dan malu adalah salah satu cabang dari Iman." 31. Dari Sufyan bin 'Abdullah Ats Tsaqafi r,a., katanya dia berkata kepada Rasulullah saw., "Ya, Rasulullah! Ajarkanlah kepada ku

suatu perkataan, yang aku tidak perlu lagi bertanya kepada orang lain." Jawab Nabi saw., "Ucapkanlah: Aku Iman dengan Allah: Kemudian teguhkan pendirianmu itu!"

32. Dari 'Abdullah bin 'Amr r.a., katanya seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah saw., "Islam yang bagaimanakah yang baik?" Jawab Rasulullah saw., "Memberi makanan dan mengucapkan salam kepada orang yang Anda temui, baik yang anda kenal atau tidak anda kenal."

33. Dari 'Abdullah bin 'Amr bin 'Ash r.a., katanya seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah saw., "Orang Islam yang bagaimanakah yang

paling baik?" Jawab Rasulullah saw., "Ialah orang-orang yang menjaga orang-orang Islam lainnya dari bencana lidah dan perbuatannya:'

34. Dari Anas r.a., dari Nabi saw., sabdanya: "Ada tiga perkara, bila terdapat dalam diri seseorang maka dia akan merasakan bagaimana

manisnya Iman: Mencintai Allah dan Rasul-Nya, melebihi daripada yang lain-lain. Mencintai orang lain karena Allah semata-mata. Benci menjadi kafir kembali, setelah Allah melepaskannya dari kekafiran itu, sebagaimana bencinya akan dilemparkan ke neraka."

35. Dari Anas bin Malik r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda:

"Belum sempurna iman seseorang kamu, sebelum ia mencintai ku, melebihi daripada cintanya kepada anaknya, kepada bapanya dan kepada manusia semuanya."

36. Dari Anas bin Malik r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Belum sempurna iman seseorang, sebelum dia mencintai bagi saudaranya

atau bagi tetangganya, apa yang dicintainya untuk dirinya sendiri."

37. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw., bersabda: "Tidak akan dapat masuk syurga, orang yang tidak membuat tetangganya merasa aman dari fi'il-perangainya yang tidak senonoh."

38. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: .

"Siapa yang iman dengan Allah dan hari kiamat, maka janganlah dia menyakiti tetangganya. Dan siapa yang iman dengan Allah dan hari kiamat, hendaklah dia memuliakan tamunya. Dan siapa yang iman dengan Allah dan hari kiamat, maka hendaklah dia berkata yang baik atau diam."

39. Dari Abu Syuraih Al Khuza'iy r.a., katanya Nabi saw. bersabda: "Siapa yang iman dengan Allah, dan hari kiamat, maka hendaklah dia berbuat baik kepada tetangganya. Siapa yang iman dengan Allah dan hari kiamat, hendaklah dia memuliakan tamunya. Dan siapa yang iman dengan Allah dan hari kiamat, hendaklah dia berkata yang baik atau diam."

40. Dari Thariq bin Syihab r.a., dari Abu Dakar r.a., katanya:

"Orang yang mula-mula mendahulukan khutbah daripada solat hari raya, ialah Marwan. Tiba-tiba seorang lelaki berdiri, lalu memprotes. Katanya, "Solat lebih dahulu, sesudah itu baru khuthbah." Jawab Marwan, "Cara seperti itu sudah ditinggalkan, dan tidak dipakai lagi." Kata Abu Sa'id, "Terhadap kasus ini berlaku apa yang kudengar dari Rasulullah saw., sabdanya: "Barangsiapa di antaramu melihat sesuatu yang mungkar, maka hendaklah dia mengubah dengan tangannya; jika dia tidak sanggup, maka dengan lidahnya; jika tidak sanggup juga, maka dengan hatinya. Dan yang demikian itu adalah yang selemah-lemah iman."

41. Dari 'Abdullah bin Mas'ud r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Tidak seorang pun di antara Nabi-nabi yang telah diutus Allah sebelumku, pasti di dalam umatnya terdapat golongan Hawariyun dan para sahabat yang terbina dengan pimpinannya serta patuh pada perintahnya. Setelah berlalu beberapa masa, mereka digantikan oleh angkatan baru

yang pandai berkata tetapi tidak berbuat, bahkan mengerjakan apa yang

tidak diperintahkan kepada mereka. Maka siapa yang berjuang menentang mereka dengan tangannya, itulah orang mukmin. Dan siapa yang berjuang menentang mereka dengan lidahnya, dia juga mukmin, dan siapa yang

menentang mereka dengan hatinya, dia itu orang mukmin. Sesudah itu, tidak ada lagi iman walaupun agak seberat biji bayam."

42. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw., bersabda:

"Kamu tidak dapat masuk syurga, sebelum kamu beriman. Dan kamu belum dapat dikatakan mukmin, sebelum kamu kasih mengasihi satu sama lain. Sukakah kamu aku tunjukkan jalan untuk berkasih-kasihan? Galakkanlah salam antara sesamamu!"

43. Dari Tamim Ad Dariy, katanya Nabi saw. bersabda: "Agama itu ialah nasihat." Tanya kami: "Nasihat bagi siapa, ya Rasulullah?" Jawab beliau, "Bagi Allah, bagi KitabNya, bagi RasulNya, bagi para pemimpin kaum muslimin, dan bagi orang ramai."

44. Dari Jarir r.a., katanya: "Aku berjanji setia kepada Rasulullah saw. akan menegakkan solat, membayar zakat dan memberi nasihat bagi setiap orang muslim."

45. Dari Jarir r.a., katanya: "Aku berjanji kepada Rasulullah saw.

akan setia dan patuh, dan memberi nasihat kepada setiap orang muslim.

Lalu beliau bersabda kepada ku, "Lakukanlah sekuasamu!"

46. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda:

"Tidak sempurna iman seorang penzina di kala ia berzina, dan tidak sempurna pula iman seorang pencuri di kala ia mencuri, dan tidak sempurna pula iman seorang pemabuk di kala ia minum khamar; sedangkan pintu taubat sentiasa terbuka sesudah itu."

47. Dari 'Abdullah bin 'Amr r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Ada empat sifat bila terdapat pada diri seseorang, maka dia adalah munafik, sehingga ditinggalkannya sifat-sifat itu: (1) Apabila berbicara, dia dusta; (2) Apabila bersumpah setia, dia khianat; (3) Apabila berjanji, dia mungkir; (4) Apabila bermusuhan, dia kejam."

48. Dari Abu Hurairhh r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda:

"Tanda-tanda orang munafik ada tiga: (1) Apabila berbicara, dia dusta; (2) Apabila berjanji, dia mungkir; (3) Apabila dipercayai, ia khianat."

49. Dari Ibnu 'Umar r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda:

"Siapa yang berkata kepada saudaranya, "Hai Kafir!", maka ucapan itu kembali kepada salah satu di antara keduanya. Jika apa yang diucapkannya itu benar, maka ucapan itu tertuju kepada orang yang dipanggil. Jika tidak, maka ucapan itu tertuju kepada yang mengucapkan."

50. Dari Abu Dzar r.a., katanya dia mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Siapa yang mendakwa orang lain sebagai bapanya, padahal dia tahu bahwa itu bukan bapaknya, maka dia itu kafir. Dan siapa yang mendakwa sesuatu yang bukan miliknya, maka orang itu tidak termasuk golongan kita (muslim); maka tempatnya ialah di neraka. Dan siapa yang memanggil seseorang dengan panggilan "kafir" atau "musuh Allah", padahal orang yang dipanggilnya itu bukan demikian, maka ucapannya itu kembali kepada dirinya sendiri."

51. Dari Abu Hurairah, katanya Rasulullah saw. bersabda:

"Janganlah kamu membenci bapamu. Siapa yang benci kepada bapanya,

maka dia kafir."

52. Dari Sa'ad bin Abu Waqqash r.a., katanya dia mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Siapa yang mengaku "Bapa" kepada orang lain padahal dia sedar bahwa orang itu bukan bapanya, maka haram syurga baginya." Kata Abu Bakrah r.a., "Aku mendengar pula Rasulullah berkata demikian."

53. Dari 'Abdullah bin Mas'ud r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Mencaci-maki orang muslim hukumnya fasik, dan membunuhnya hukumnya kafir."

54. Dari 'Abdullah bin 'Umar r.a., katanya Nabi saw. bersabda ketika haji wada': "Hati-hatilah kamu! Janganlah kamu kafir kembali sepeninggal ku. Di mana sebahagian kamu membunuh sebahagian yang lain (perang saudara)."

55. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Ada dua perkara pada manusia, yang keduanya dapat menyebabkan mereka kafir: (1) Mencela turunan (orang lain). (2) Meratapi mayat."

56. Dari Jarir r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Apabila seseorang hamba sahaya lari dari majikannya, lepaslah tanggungjawab majikan daripadanya."

57. Dari Jarir bin 'Abdullah r.a., katanya Nabi saw. bersabda: "Apabila seorang hamba sahaya lari dari majikannya, maka solatnya tidak diterima."

58. Dari Zaid bin Khalid Al Juhani r.a., katanya: "Rasulullah saw. mengimami kami solat Subuh di Hudaibiyah, sesudah tadi malam hujan turun. Setelah selesai solat, Nabi saw. menghadap kepada orang ramai, lalu bersabda: "Tahukah Anda sekalian, apa yang telah difirmankan Tuhan

Anda?" Jawab mereka, "Allah dan Rasul-Nyalah yang lebih tahu." Sabda Nabi saw., "Allah berfirman: Ketika hamba-hambaKu bangun pagi-pagi, di

antaranya ada mukmin, dan ada pula yang kafir. Siapa yang berkata, "Hari hujan kerana kurnia dan rahmat Allah, maka dia itu mukmin (iman)

dengan-Ku, kafir dengan bintang-bintang. Dan siapa yang berkata, "Hari

hujan kerana bintang ini dan bintang itu, maka dia kafir dengan-Ku, iman dengan bintang-bintang."

59. Dari Ibnu 'Abbas r.a., katanya: "Pada suatu ketika di masa Nabi saw. pernah turun hujan. Maka bersabda Nabi saw., "Sebahagian manusia ada yang bangun pagi dalam keadaan syukur, iaitu orang-orang yang mengatakan, "Hujan ini rahmat Allah." Dan ada pula yang kafir, iaitu mereka yang berkata, "Hujan ini kerana bintang ini dan itu." Kata Ibnu 'Abbas, "Lalu diturunkan Allah ayat berikut: "Aku bersumpah dengan tempat turunnya bintang-bintang... sampai kepada ayat: "Sedangkan kebohongan kamu jadikan rezeki bagi kamu."(Al Waqi'ah: 75-82)


Yüklə 3,73 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   51   52   53   54   55   56   57   58   ...   107




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin