Berkata Imam Ali bin Abi Thalib, semoga Allah meridhoinya: Tidak ada kebaikan dalam ibadah tanpa pengetahuan dan tidak baik pula dalam pengetahuan tanpa memahaminya



Yüklə 3,73 Mb.
səhifə62/107
tarix18.04.2018
ölçüsü3,73 Mb.
#48892
1   ...   58   59   60   61   62   63   64   65   ...   107

316. Dari 'Aisyah r.a., katanya dia meminjam kalung kepada Asma', tetapi malang baginya kalung itu hilang. Lalu Rasulullah saw. menyuruh

beberapa orang sahabat mencarinya. Ketika tiba waktu solat, mereka solat tanpa wudhuk. Setelah mereka bertemu kembali dengan Nabi saw.,

mereka melaporkan kepadanya peristiwa yang mereka alami demikian itu. Lalu Allah swt. menurunkan ayat tayammum (Al Maidah, 5:6). Usaid

bin Hudhair berkata, "Semoga Allah membalasi Anda dengan serba kebaikan. Demi Allah! Tidak ada suatu kesulitan pun yang menimpa diri anda, melainkan Allah selalu memberikan jalan keluar bagi Anda dan menjadi berkat bagi kaum muslimin."

317. Dari Syaqiq r.a., katanya: "Aku duduk bersama-sama dengan 'Abdullah dan Abu Musa. Maka berkata Abu Musa, "Hai, Abu 'Abddurrahman! Bagaimana pendapat Anda jika seorang lelaki junub, tetapi dia tidak mendapat air selama sebulan, bagaimana dia solat?" Jawab 'Abdullah,

"Dia tidak boleh tayammum, walaupun sebulan lamanya:' Kata Abu

Musa, "Nah, bagaimana dengan ayat 'falam tajiduu maa-an fatayammamuu sha'idan thayyibaa' (Al Maidah :6). (lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang bersih.)". Jawab 'Abdullah, "Jikalau mereka dibolehkan memakai ayat ini, dikhuatirkan mereka pada musim dingin aku selalu tayammum dengan tanah." Kata Abu Musa, "Apakah Anda belum mendengar cerita 'Ammar?" Katanya begini, "Aku diutus Rasulullah saw. untuk suatu urusan. Dalam perjalanan aku junub, tetapi

aku tidak mendapatkan air. Kerana itu aku berguling-guling di tanah seperti haiwan. Kemudian, setelah aku bertemu dengan Nabi saw., kuceritakan kepada beliau peristiwa yang ku alami itu." Sabda beliau, "Sesungguhnya sudah cukup kalau engkau melakukan seperti ini. Lalu beliau memukulkan kedua telapak tangannya ke tanah satu kali, sesudah itu disapukannya tangannya yang kiri ke tangan kanan, ke punggung tangan dan mukanya," Kata 'Abdullah, "Tidak tahukah anda, 'Umar tidak menanggapi (meragukan) cerita 'Ammar itu?"

318. Dari Sa'id bin' Abdur Rahman bin Abza dari bapanya,. katanya: "Seorang lelaki datang kepada 'Umar bertanya: "Aku junub, tetapi aku tidak mendapat air. (Bagaimana aku solat?). Jawab 'Umar, "Jangan solat!" Kata 'Ammar, "Ya, Amirul Mukminin! Tidak ingatkah anda, ketika aku dan anda bersama-sama dalam suatu perjalanan? Lalu kita sama-sama

junub dan tidak mendapat air. Adap'im .: anda tidak shalat, tetapi aku berguling-guling di tanah lalu aku solat." Sesudah itu Nabi saw. bersabda, 'Sesungguhnya sudah cukup kalau anda memukulkan kedua telapak tangan anda ke tanah, sesudah itu ditiup, lalu di sapukan keduanya ke muka dan ke tangan." Kata 'Umar, "Takutlah kepada Allah, hai 'Ammar!" Kata 'Ammar, "Jika anda kehendaki, aku tidak akan menceritakan hadis ini."

319. Dari Abul Jahrn bin Harits bin Shimmah Al Anshari, katanya: "Rasulullah saw. datang dari arab telaga Jamal, lalu bertemu dengan seorang lelaki. Orang itu memberi salam kepada Nabi, tetapi beliau belum menyahut, sehingga beliau menghadap ke dinding, lalu menyapu muka dan kedua tangannya. Sesudah itu barulah beliau menjawab salam orang itu."

320. Dari Abu Hurairah r.a., katanya dia bertemu dengan Rasulullah saw. di sebuah jalan di kota Madinah, padahal Abu Hurairah ketika itu sedang junub. Lalu dia menghilang dan pergi mandi; sedangkan Rasulullah saw. mencari-carinya. Tatkala dia bertemu kembali dengan Nabi saw., beliau

bertanya kepadanya, "Kemana saja engkau, hai Abu Hurairah?" Jawab Abu Hurairah, "Aku sedang junub, kerana itu aku segan berdekatan dengan anda sebelum aku mandi." Sabda Nabi saw., "Subhanallah! Sesungguhnya orang-orang mukmin itu tidak najis."

321. Dari 'Aisyah r.a., katanya: "Nabi saw. selalu mengingat Allah pada setiap waktu."

322. Dari Ibnu 'Abbas r.a., katanya: "Pada suatu kali Nabi.saw. keluar dari jamban. Lalu disodorkan orang kepada beliau makanan. Tetapi mereka mengingatkan beliau apakah tidak wudhuk lebih dahulu. Maka jawab Nabi saw., "Aku wudhuk kalau hendak solat."

323. Dari Anas r.a., katanya: "Apabila Rasulullah saw. hendak masuk jamban, biasanya beliau membaca: 'Allahumma inni a'udzubika minal khubutsi wal khabaaits.' (Wahai Allah! Aku berlindung kepada mu dari segala macam kejahatan)."

324. Dari Anas bin Malik r.a., katanya: "Pada suatu ketika solat telah diqamatkan. Waktu itu Nabi saw. berbicara dengan seorang lelaki dan

beliau terus saja bicara dengannya sehingga para sahabat ada yang tertidur. Setelah beberapa lama, barulah Nabi datang mengimami solat berjamaah dengan mereka."

325. Dari Anas r.a., katanya: "Solat 'Isya telah diqamatkan. Sekonyong-konyong seorang lelaki berkata kepada Nabi saw., "Ya,Rasulullah! Aku mempunyai suatu kepentingan untuk bicara dengan anda." Rasulullah saw. berdiri, lalu berbicara lama sekali dengan orang itu, sehingga beberapa jamaah tertidur menunggunya. Setelah beberapa lama barulah mereka solat."

326. Dari 'Abdullah bin 'Umar r.a., katanya: "Tatkala kaum muslimin belum beberapa lama tiba di Madinah, mereka berkumpul bersama-sama untuk solat. Mereka kira-kirakan saja kalau-kalau waktu solat telah tiba, kerana belum ada suatu cara untuk memanggil orang ramai berkumpul ke tempat solat. Maka pada suatu hari mereka bermusyawarah membicarakan hal itu. Setengah mereka mengusulkan, "Bunyikan saja lonceng seperti halnya orang Nasrani!" Yang lain mengatakan, "Tiup seruling tanduk seperti orang Yahudi!" Tetapi 'Umar mengusulkan, "Mengapa iidak kita suruh saja seseorang untuk memanggil orang solat?" Maka bersabda Rasulullah saw., "Hai, Bilal! Berdirilah! Panggil orang untuk solat!"

327. Dari Anas r.a., katanya: "Bilal diperintahkan oleh Nabi saw. supaya azan dua-dua kali, dan qamat sekali."

328. Dari Anas bin Malik r.a., katanya: "Para sahabat mengusulkan untuk memberitahukan bahwa waktu solat telah tiba, supaya dinyalakan api, atau dibunyikan lonceng. Lalu Rasulullah saw. memerintahkan Bilal supaya azan dua kali, dan qamat sekali."

329. Dari Abu Mahdzurah r.a., katanya: "Rasulullah saw. mengajarkan azan kepadanya sebagai beriku: "Allahu Akbar Allahu Akbar.

Asyhadu alla ilaaha illallah. Asyhadu alla ilaaha illallah. Asyahdu anna Muhammadar Rasulullah. Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Hayya 'alash shalah.Hayya 'alash shalah. Hayya 'alal falah. Hayya 'alai falah.Allahu Akbar. Allahu Akbar. Laa ilaaha illallaah " (Allah Maha Besar (2x). Aku mengaku tidak ada Tuhan selain Allah (2x). Aku mengaku Muhammad Rasul Allah (2x). Marilah solat (2x). Marilah merebut

kemenangan (2x). Allah Maha Besar (2x). Tidak ada Tuhan selain Allah (1x).330. Dari Ibnu 'Umar r.a., katanya: "Rasulullah saw mempunyai dua orang muadzin. Yaitu Bilal bin Rabah dan 'Abdullah bin Ummi Maktum yang buta."331. Dari 'Aisyah r.a., katanya: "Ibnu Ummi Maktum biasa azan untuk Rasulullah saw., padahal dia buta."

332. Dari Anas bin Malik r.a., katanya: "Biasanya Rasulullah saw.

menyerang (musuh dalam peperangan) apabila terbit fajar, sambil beliau mendengar-dengarkan azan. Jika terdengar azan beliau berhenti, dan jika tidak kedengaran beliau terus menyerang. Maka pada suatu pagi beliau

mendengar orang mengucapkan "Allahu Akbar, Allahu Akbar" Lalu Rasulullah menjawab, "'Alal fithrah." Kemudian orang itu membaca, "Asyhadu alla ilaaha illallah." Jawab Rasulullah, "Kharajta minan naar." (Engkau bebas dari neraka). Setelah mereka tengok, ternyata yang azan itu seorang gembala kambing.

333. Dari Abu Sa'id al Khudri r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Apabila kamu mendengar azan, maka ucapkan pulalah apa yang dibaca muadzin itu."

334. Dari Abdullah bin 'Amr bin 'Ash r.a., katanya dia Mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Apabila kamu mendengar muadzin menyerukan azan, maka ucapkan pulalah apa yang dibaca muadzin itu. Kemudian bacalah selawat untuk ku, kerana sesungguhnya orang yang berselawat bagi ku, Allah memberi berkat kepadanya sepuluh kali. Sesudah itu mohonkanlah bagi ku kepada Allah 'Alwasilah', iaitu suatu tempat di syurga yang hanya pantas ditempati oleh seorang hamba Allah. Aku berharap, akulah yang akan menempatinya. Maka siapa yang memintakan 'Alwasilah' itu untukku, dia akan beroleh syafa'at (pembelaan) dariku."

335. Dari 'Umar bin Khaththab r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Apabila muadzin menyerukan azan, maka jawablah sebagai berikut:

"Allahu Akbar, Allahu Akbar", jawabnya: "Allahu Akbar, Allahu Akbar."

"Asyhadu alla iillaha illallah", jawabnya: "Asyhadu alla ilaaha illallah." "Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah", jawabnya: "Asyhadu anna Muhhammadar Rasulullah." "Hayya 'aillsh shalah" jawabnya: "La hawla wala quwwala illa billah." "Hayya 'alal falah", jawabnya: "La hawla wala quwwata ilia billah." ''Allahu Akbar, Allahu Akbar", jawabnya: "Allahu Akbar, Allahu Akbar." La iillaha illallah", jawabnya: "La ilaaha illallah." Jika kamu jawab seperti itu dengan sepenuh hatimu, maka kamu masuk syurga."

336. Dari Sa'ad bin Abu Waqqash r.a., dari Rasulullah saw., sabdanya: "Siapa yang mendengar muadzin menyerukan azan, lalu dia mengucapkan: 'Asyhadu alill ilaaha illallah wahdahu la syarikalah, wa anna

Muhammadan 'abduhu wa rasuluhu, radhitu billahi rabban, wa bi Muham

mad in rasulan, wa bil Islami dinan (Aku mengaku tidak ada Tuhan selain

Allah, satu-satuNya, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad hamba-Nya dan Rasul-Nya, aku suka Allah menjadi Tuhan ku, Muhammad sebagai- Rasul dan Islam jadi agamaku), maka diampuni Allah dosa-dosanya."

337. Dari Mu'awiyah bin Abu Sufyan r.a., katanya: "Seorang muadzin datang kepadanya memanggilnya solat. Maka jawab Mu'awiyah, "Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Muadzin itu paling panjang kuduknya (jadi pemimpin) kelak di hari kiamat."

338. Dari Jabir r.a., katanya: "Aku mendengar Nabi saw. bersabda: , "Sesungguhnya apabila syaitan mendengar azan, dia lari hingga sampai ke Rauha'."

339. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Nabi saw. bersabda: "Sesungguhnya, syaitan apabila mendengar azan, dia lari terkentut-kentut, hingga tidak terdengar lagi olehnya. Tetapi apabila azan telah selesai dia kembali lagi untuk mengganggu. Kemudian, apabila dia mendengar qamat, dia pergi pula sehingga tidak terdengar lagi olehnya. Apabila qamat telah selesai pula, dia kembali lagi dan mengganggu pula."

340. Dari Suhail r.a., katanya: "Bapa ku menyuruh ku pergi ke kampung Bani Haritsah. Aku membawa seorang pelayan untuk menemani ku dalam perjalanan itu. Di tengah perjalanan, sekonyong-konyong dia mendengar suara orang memanggil namanya dari balik dinding; Kata suara itu, "Bahagialah orang yang beserta ku di balik dinding." Tetapi ternyata si pelayan tidak melihat apa-apa. Lalu peristiwa itu ku ceritakan kepada bapa ku. Kata bapa ku, "Kalaulah aku tahu engkau akan mengalami peristiwa itu, aku tidak akan menyuruhmu. Tetapi apabila lain kali engkau mendengar suara seperti itu, maka azanlah! Kerana aku mendengar Abu

Hurairah menyampaikan hadis Rasulullah saw., sabdanya: "Sesungguhnya, apabila syaitan mendengar azan, dia lari sampai terkentut-kentut."

341. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Nabi saw. bersabda: "Apabila muadzin menyerukan azan, maka syaitan lari terkentut-kentut, sehingga tidak kedengaran lagi olehnya suara azan itu. Apabila azan telah selesai, dia datang pula kembali. Apabila orang qamat, dia pergi pula. Bila qamat telah selesai, dia datang pula mengganggu orang (solat), katanya: "Ingatlah ini dan itu'. Yaitu soal-soal yang tidak perlu diingat, sehingga orang itu lupa telah berapa raka'at dia solat."

342. Dari Salim r.a., dari bapanya, katanya: "Aku melihat Rasulullah saw. ketika beliau memulai solat; diangkatnya kedua tangannya hingga setentang dengan kedua bahunya. Begitu pula sebelum ruku' dan ketika bangkit dari ruku'. Tetapi beliau tidak mengangkatnya ketika duduk antara dua sujud."

343. Dari Salim bin' Abdullah bin 'Umar r.a., katanya: "Apabila Rasulullah saw. berdiri hendak solat, maka diangkatnya kedua tangannya hingga setentang dengan kedua bahunya sambil membaca takbir. Apabila beliau hendak ruku', dilakukannya pula seperti itu, begitu pula ketika

bangkit dari ruku'. Tetapi beliau tidak melakukannya ketika mengangkat kepala dari sujud."

344. Dari Malik bin Huwairits r.a., katanya: "Bila Rasulullah saw. takbir (untuk solat), beliau mengangkat kedua tangannya hingga setentang dengan kedua telinganya. Dan bila beliau hendak ruku', diangkatnya pula kedua tangannya setentang dengan kedua telinganya. Dan bila beliau mengangkat kepala dari ruku', beliau membaca 'Sami'allahu liman hamidah', sambil mengangkat tangan seperti itu pula."

345. Dari Abu Bakar bin 'Abdur Rahman r.a., katanya dia mendengar Abu Hurairah berkata: "Apabila Rasulullah saw. solat, mula-mula beliau takbir. Ketika hendak ruku', beliau takbir pula. Ketika bangkit dari ruku', beliau membaca 'Sami'allahu liman hamidah '. Ketika telah sempurna berdiri dari ruku', beliau membaca 'Rabbana wa lakal hamd'. Ketika menunduk hendak sujud, beliau takbir pula. Ketika mengangkat kepala dari sujud, takbir pula. Ketika hendak sujud lagi, takbir lagi. Ketika mengangkat kepala hendak berdiri untuk raka'at kedua begitu pula sesudah tasyahhud pertama, membaca takbir pula. Demikianlah seterusnya pada setiap raka'at hingga selesai. Akhirnya Abu Hurairah berkata, "Begitulah cara Rasulullah saw. solat."

346. Dari Abu Salamah r.a., katanya Abu Hurairah r.a. takbir dalam solat setiap dia bangkit dan runduk. Lalu kami tanya, "Ya, Abu Hurairah! Takbir bagaimana pula itu?" Jawab Abu Hurairah, "Begitulah cara Rasulullah saw. solat."

347. Dari Mutharrif r.a., katanya: "Aku dan 'Imran bin Hushain solat di belakang 'Ali bin Abi Thalib. Apabila sujud, dia takbir, dan apabila mengangkat kepala dia takbir. Dan apabila bangun dari rakaat kedua dia takbir pula. Setelah kami selesai solat, 'Imran memegang tangan ku seraya berkata, "Aku ingat benar, begitulah cara Rasulullah saw. solat."

348. Dari 'Ubbadah bin Shamit r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Tidak sah solat seseorang yang tidak membaca surah Al Fatihah. "

349. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Nabi saw. bersabda: "Siapa yang tidak membaca Ummul Qur'an (Fatihah) dalam solat, maka solatnya tidak sempurna (Nabi mengulangnya sampai tiga kali). Lalu ditanyakan

orang kepada Abu Hurairah, "Bagaimana kalau kami solat mengikut Imam?" Jawabnya, "Bacalah perlahan-lahan! Kerana aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, bahwa Allah Ta'ala berfirman: "Solat itu Ku bagi dua antara-Ku dan hamba-Ku. Untuk hamba Ku ialah apa yang dimintanya. Apabila dia mengucapkan 'Alhamdu lillahi rabhil 'alamin', maka Allah Ta'ala menjawab, 'Hamadani 'abdi' (Hamba Ku memuji-Ku). Apabila dia mengucapkan 'Arrahmanirrahim' (yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang), maka Allah Ta'ala menjawab, 'Atsna 'alayya 'abdi' (Hamba-Ku menyanjung Ku). Apabila dia mengucapkan 'Maliki yawmiddin' (Maha Penguasa hari kemudian), maka Allah Ta'ala menjawab, 'Majjadani 'abdi' (Hamba-Ku mengagungkan-Ku), atau 'Fawwadha ilayya 'abdi. (Hamba-Ku berserah diri kepada Ku). Apabila dia mengucapkan 'Iyyaka na'budu wa iyyaka nasla'in' (kepada Engkau saja kami menyembah dan kepada Engkau saja kami meminta tolong), maka Allah ta'ala menjawab, 'Hadza bayni wa bayna 'abdi, wa li 'abdi ma saala' (inilah bagian-Ku dan bagian Hamba-Ku, Untuk hamba-Ku apa yang dimintanya). Apabila dia mengucapkan 'Ihdinash shirathal mustaqim, shirathalladzina an 'amta 'alaihim ghairil maghdhubi 'alaihim waladhdhaallin' (Pimpinlah kami ke jalan yang lurus, yakni jalan orang yang tidak Engkau murkai dan tidak pula jalan orang yang sesat), maka jawab Allah ta'ala, 'Hadza li 'abdi, wa li 'abdi ma saala' (inilah bagian hamba-Ku, untuknya apa yang dimintanya).

350. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda : "Tidak sempurna solat, melainkan dengan membaca bacaan (ayat)." Kata Abu Hurairah, "Kerana itu, apa yang dibacanya nyaring, kami baca pula nyaring kepada mu. Dan apa yang dibacanya perlahan, kami baca pula perlahan kepada mu."

351. Dari 'Atha' r.a., katanya Abu Hurairah berujar: "Dalam setiap solat, Rasulullah saw. selalu membaca bacaan (ayat). Kerana itu, bacaan yang dinyaringkannya kepada kami, kami nyaringkan pula, dan bacaan yang perlahan-lahan dibacanya kami perlahankan pula kepada mu." Lalu seorang lelaki bertanya, "Bagaimana kalau tidak kutambah lagi bacaanku selain membaca Al Fatihah?" Jawabnya, "Jika anda tambah lebih baik, jika tidak, maka Al Fatihah sudah cukup."

352. Dari Abu Hurairah r.a. katanya: "Pada suatu ketika, Rasulullah saw. masuk ke dalam masjid. Tidak lama kemudian, masuk pula seorang lelaki lalu dia solat. Sesudah solat dia datang kepada Rasulullah saw. sambil memberi salam. Rasulullah menjawab salamnya sambil bersabda : "Ulanglah solatmu, kerana sesungguhnya kamu belum solat." Lalu orang

itu mengulang solatnya seperti solat yang mula-mula tadi. Kemudian dia

datang pula kepada Nabi saw. sambil memberi salam. Jawab Rasulullah,

"Wa, 'alaikassalam." Kemudian beliau bersabda pula, "Ulang lagi solatmu!" Sesungguhnya engkau belum solat." Akhirnya orang itu mengulang solatnya sampai tiga kali. Kemudian dia berkata, "Demi Allah yang telah mengutus anda dengan agama ini, sesungguhnya aku belum tahu bagaimana caranya solat yang bagus. Kerana itu ajarilah aku." Sabda Nabi saw., "Apabila engkau berdiri hendak solat, bacalah takbir lebih dahulu. Sesudah itu baca ayat-ayat Qur'an yang mudah bagi mu. Sesudah itu ruku' sehingga ruku'mu itu sempurna sekali. Sesudah itu bangkit dari ruku' sehingga engkau kembali berdiri dengan sempurna. Kemudian sujud dengan sempurna sekali. Kemudian duduk sehingga dudukmu sempurna sekali. Perbuatlah seterusnya seperti itu setiap kamu solat."

353. Dari 'Imran bin Hushain r.a., katanya: "Pada suatu kali Rasulullah saw. mengimami kami solat Zhuhur atau 'Ashar. Setelah selesai solat beliau bersabda; "Siapa tadi di belakangku yang menjaharkan bacaan 'Sabbihisma rabbikal a'la?" Jawab seorang sahahat, "Aku. Maksudku hanya semata-mata untuk kebaikan." Sabda Rasulullah saw., Aku tahu maksudmu baik. Tetapi kamu mengganggu orang lain:'354. Dari Anas r.a. katanya: "Aku biasa solat bersama-sama dengan Rasulullah saw., dengan Abu Bakar, dengan 'Umar dan dengan 'Usman, tetapi aku tidak pernah mendengar mereka membaca 'Bismillahirrahmanirrahim."355. Dari Anas bin Malik r.a., katanya: "Aku biasa solat di belakang Nabi saw., di belakang Abu Bakar, 'Umar dan 'Usman. Mereka hanya memulai bacaan dengan 'Alhamdulillahi rabbil 'alamin', dan tidak pernah kudengar mereka membaca 'Bismillahirrahmanirrahim' pada awal bacaan (Al Fatihah) dan tidak pula penghabisannya."

356. Dari Anas r.a., katanya: "Pada suatu hari, ketika kami bersama-sama dengan Rasulullah saw., tiba-tiba beliau tertidur sebentar. Kemudian beliau mengangkat kepalanya sambil tersenyum. Kerana itu kami bertanya, "Mengapa anda tersenyum, ya, Rasulullah?" Jawab beliau, "Sebentar ini turun kepada ku sebuah surah." Lalu dibacakan oleh beliau: "Bismillahirrahmanirrahim. Inna a'thainakal Kautsar. Fashalli librabbika wanhar. Inna syaniaka huwal abtar." (Al Kautsar: 1-3). (Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepada mu nikmat yang banyak. Maka tegakkanlah solat kerana Tuhan mu, dan berkorbanlah. Sesungguhnya musuh-musuh mu akan

habis binasa). Kemudian beliau bertanya, "Tahukah anda sekalian apakah

Kautsar itu?" Jawab kami, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Sabda

beliau, "Kautsar itu ialah sebuah sungai yang dijanjikan Allah 'Azza wa Jalla bagi ku. Sungai itu melimpahkan banyak kebaikan. Dia merupakan telaga, di mana umat ku akan datang ke situ kelak di hari kiamat. Bejananya sebanyak bintang di langit." Sekonyong-konyong dikucilkan seseorang di antara mereka. Lalu kataku, "Wahai, Tuhan ku! Orang itu adalah umatku." Jawab Allah Ta'ala, "Engkau tidak tahu apa yang telah diperbuatnya sepeninggal mu."

357. Dari Wa-il bin Hujr r.a., katanya dia melihat Nabi saw. mengangkat kedua tangan pada permulaan solat setentang dengan kedua telinganya sambil membaca takbir. Kemudian dilipatkannya bajunya lalu diletakkannya tangan kanan di atas yang kiri. Ketika beliau hendak ruku', dikeluarkannya kedua tangannya dari lipatan bajunya, kemudian diangkatnya sambil membaca takbir, lalu beliau ruku'. Ketika beliau membaca 'sami'allahu liman hamidah', diangkatnya pula kedua tangannya. Ketika sujud, beliau sujud antara kedua telapak tangannya.

358. Dari 'Abdullah u., katanya: "Kami pernah membaca ketika solat di belakang Nabi saw., 'Assalamu 'alallahi, assalamu 'ala fulanin' (Keselamatan bagi Allah dan keselamatan bagi si Fulan)." Maka pada suatu hari Rasulullah saw. bersabda kepada kami, "Allah itu sendiri bernama 'As Salam'. Kerana itu apabila kamu duduk (tasyahhud) dalam solat, maka bacalah : 'Attahiyyatu lillahi, wash shalawatu wath thayyibatu. Assalamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa iahmatullahi wa barakatuhu. Assalamu 'alaina wa 'ala 'ibadillahish shalihin. Ucapan ini meliputi bagi semua orang soleh, baik di langit maupun di bumi. 'Asyhadu alla ilaaha illallah. Wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa

Rasuluhu'. (Segala kehormatan hanya untuk Allah semata-mata, begitu pula segala do'a dan ucapan-ucapan yang baik. Keselamatan untukmu, wahai Nabi, beserta rahmat Allah dan berkat daripadaNya. Keselamatan bagi kami dan bagi semua orang yang soleh. Aku mengaku tidak ada Tuhan selain Allah. Dan aku mengaku bahwa Muhammad itu hambaNya dan RasulNya.) Sesudah itu kamu boleh menyambungnya dengan do'a yang kamu sukai."

359. Dari Ibnu 'Abbas r.a., katanya: "Rasulullah saw. mengajarkan

tasyahhud kepada kami, seperti mengajarkan surah Al Qur'an. Sabda beliau: "Attahiyyatul mubarakatush shalawatut thayyibatu lillahi. Assalamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuhu. Assalamu 'alaina wa 'ala 'ibadillahis shalihin. Asyhadu alla ilaha illallah Wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. " (Segala kehormatan, segala keberkatan, segala do'a dan segala ucapan yang baik-baik hanya teruntuk bagi Allah semata-mata. Keselamatan bagi mu wahai Nabi, berserta rahmat Allah dan berkatnya. Keselamatan bagi kami dan bagi para hamba Allah yang soleh. Aku mengaku bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Dan aku mengaku bahwa Muhammad itu Rasulullah).

360. Dari Hiththan bin Abdullah Al Raqayi La., katanya: "Pada suatu ketika, aku solat bersama Abu Musa Al Asy'ari. Ketika solat telah sampai kepada duduk (tasyahhud), seorang lelaki yang ikut berjamaah membaca 'Uqirratish shalatu bil birri waz zakati' (Solat digabung dengan amal-amal baik dan dengan zakat)." Setelah selesai solat, Abu Musa menghadap ke belakang lalu bertanya, "Siapakah yang membaca kata-kata itu tadi?" Jamaah diam saja. Abu Musa bertanya kembali, "Siapakah di antara kamu yang membaca kata-kata itu tadi?" Jamaah diam juga. Lalu Abu Musa berkata. "Engkau barangkali, ya Hiththan?" Jawab ku, "Tidak! Aku tidak membacanya. Aku takut kalau anda memarahi ku kerananya." Lalu seorang lelaki anggota jamaah berkata, "Akulah yang membacanya. Maksud ku hanya untuk kebaikan semata-mata." Kata Abu Musa, "Apakah kamu belum tahu bacaan-bacaan yang harus dibaca dalam solat?" Sesungguhnya Rasulullah saw. telah berkhuthbah di hadapan kami, di mana

beliau menjelaskan kepada kami perihal agama kita, dan mengajarkan

kepada kami tentang cara kita solat. Beliau bersabda, "Apabila kamu solat (berjamaah), buatlah shaf (barisan). Kemudian pilihlah salah seorang di antara kamu menjadi imam. Apabila imam itu takbir, maka takbir pulalah kamu semua. Dan apabila imam itu membaca 'ghairil maghdhubi 'alaihim waladh dhallin', maka bacalah bersama-sama 'Amin'." Dengan begitu kamu akan dikasihi Allah. Apabila imam itu takbir dan ruku', maka hendaklah kamu takbir dan ruku' pula, dan seharusnya lah imam itu ruku dan mengangkat kepala lebih dahulu dari kamu. Begitulah sabda Rasulullah saw. Kemudian, apabila imam membaca 'Sami'allahu liman hamidah', maka bacalah 'Allahumma rabbana lakal hamdu'. Pasti Allah mendengar pujianmu itu. Begitulah Allah telah berfirman melalui lidah

NabiNya. Apabila imam itu takbir dan sujud, maka takbir dan sujud pulalah kamu. Sesungguhnya imam itu harus sujud dan mengangkat kepala sebelum kamu. Demikianlah Rasulullah saw. bersabda begini dan begitu. Dan ketika duduk (tasyahhud), hendaklah dibaca: "Attahiyyatuth thayyibatush shalawatu lillah. Assalamu alaika ayyuhannabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuhu. Assalamu 'alaina wa 'ala 'ibadillahish shalihin. Asyhadu alla ilaaha illallah. Wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuluhu. (Segala kehormatan, kebaikan dan do'a, hanya tertuju kepada Allah semata-mata. Keselamatan bagi mu wahai Nabi, beserta rahmat dan berkat dari Allah. Keselamatan atas kami dan atas para hamba yang soleh. Aku mengaku tidak ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad itu hamba dan Rasul Allah.'"


Yüklə 3,73 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   58   59   60   61   62   63   64   65   ...   107




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin