yang saya kuatirkan salah. Semoga FK sukses.
> makasih atas peringatannya. Waktu saya menulis angka-angka tersebut,
> ada di depan saya koq. Jadi angka tersebut tidak keluar on top of my head.
Subject: Re: Ketemu didarat ..
kalau yang berbicara data/angka saja. Misalnya, data yang saya peroleh
atau teman lain menunjukkan angka yang dia miliki. Kalau ternyata cocok,
khan semua rumor terbantah dengan sendirinya. Sudah barang tentu saya
mengharap angka-angka tersebut sama. Lha kalau ngga, kan gawat..!?!
berkembang berbagai rumor, entahlah. Saya senang karena bu Triyatni
mengambil-alih 'mikrofon'. Beliau ini memiliki kemampuan komunikasi yang
ribut dengan suara 'klakson'... hehehe.
Wassalam,
Subject: [unhas-ml] Ketemu didarat ..
> Mungkin bukan usulan baru .....
> diskusi didarat aja...
> hanya ...
Printer at MyInks.com. Free s/h on orders $50 or more to the US & Canada.
2. Re: VOLTASE NAIK 400 VOLT!!!
3. Re: Re: KLARIFIKASI
4. Re: VOLTASE NAIK 400 VOLT!!!
5. Re: Re: KLARIFIKASI
6. Re: Re: VOLTASE NAIK 400 VOLT!!!
wrote:
> Saya mengklarifikasi soal setoran 30% yang bapak ungkap
> di email sebelumnya yang seolah-olah diminta PRIV.
> Karena tak jelas proyek atau hal lain, maka saya menjelaskan
> dua-duanya, proyek dan sistem anggaran anggaran Unhas,
> serta siapa yang punya kewenangan membelanjakan uang Unhas.
> Saya menjelaskan ini semua, karena saya kebetulan terlibat
> di dalamnya.
>
> Saya tidak punya kompetensi untuk menilai baik buruknya
> seseorang, apalagi sekedar berdasarkan gunjingan.
> Sekali lagi saya tidak dalam kepentingan membuat
> klarifikasi berdasarkan suka atau tidak suka,
> karena saya tidak terbiasa dengan budaya itu.
> Saya membuat klarifikasi berdasarkan fakta bukan
> sekedar pembelaan karena PRIV bos atau teman saya.
> Yang lain, saya bukan penganut faham suara mayoritas
> adalah suara kebenaran. Bukan cuma di Unhas,
> melainkan dimanapun saya berada.
>
Terimakasih bu, saya sangat memahami posisi dan
persepsi ibu Tri dalam menyikapi pergunjingan
orang (di mana-mana) tentang perilaku buruk
PR IV, yang kelihatannya berbeda dengan posisi
dan persepsi saya. Ada juga persamaannya, yaitu
saya juga bukan penganut faham suara mayoritas
adalah suara kebenaran.
By the way, saya berterimakasih juga pada ibu
Triyatni yang telah berhasil menggeser diskusi
ke masalah "program kemitraan" yang terus-terang
saya sangat awam. Jadi banyak hal yang sebelumnya
saya tidak tahu menjadi tahu dengan penjelasan
dari ibu dan juga pak Mahmud. Hanya ada satu
tanda-tanya yang mengganjal dalam hati saya
mengenai program kemitraan ini. Seingat saya,
ketika program seperti ini pertama-kali di-uji-
coba di FKG beberapa tahun yang lalu, semangatnya
adalah untuk memperbaiki Access and Equity sebagai
bagian dari RAISE++. Diharapkan agar calon mahasiswa
yang secara ekonomis dan geografis "disadvantageous"
dapat juga menikmati fasilitas pendidikan tinggi.
Kalo' nggak salah ingat waktu itu daerah yang
dijadikan target salah satunya NTT (saya ingat ada
mahasiswa FKG yang yang diutus PEMDA NTT).
Tapi...... kalo' saya lihat-lihat sekarang
sepertinya sudah bukan itu lagi semangatnya,
malahan dijadikan sumber penghasilan dari PT,
bahkan dilelang-lelang segala.....Apakah
Program Kemitraan sekarang ini masih dijiwai
oleh perbaikan Access and Equity dari RAISE++
atau sudah lain sama sekali memang???
Sekali lagi terimakasih sebelumnya, bu.....atas
penjelasannya.
Wassalam, Rhiza
rhiza@unhas.ac.id
http://www.unhas.ac.id/~rhiza/
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
Message: 2
Date: Date header was inserted by imsmta2.indosat.net.id
From: "Didi R."
Subject: Re: VOLTASE NAIK 400 VOLT!!!
Aduh mak! Ternyata mesin faxnya juga ikut 'mbledos' alias terbakar. Hik...
hik... hik.... (ceritanya lagi nangis nih!)
Didi
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
Message: 3
Date: Wed, 22 Oct 2003 11:10:52 +0800
From: TRIYATNI
Subject: Re: Re: KLARIFIKASI
Semangatnya tetap sama. Kan calon mahasiswanya direkomendasi oleh Pemda melalui MOU Unhas-Pemda, dan tidak mendaftar langsung. Papua, NTB, NTT, Kaltim, bahkan membiayai calon mahasiswanya. Bahwa ada peserta yang bukan asli daerah setempat, urusan sepenuhnya dari pemberi rekomendasi. Sulit kita mencampuri urusan rumah tangga Pemda setempat. Walaupun demikian, dalam komunikasi dengan contact person Pemda, kami selalu menghimbau untuk memprioritaskan penduduk asli. Papua misalnya juga punya pertimbangan lain. Bila dipaksakan putra daerah yang angkanya minus, mereka juga khawatir kalau nanti dipulangkan karena DO.
Program meningkatkan kualitas SDM daerah terpencil memang tak bisa dilakukan sendiri oleh PT dan Pemda saja. Jaringannya harus dibentuk sejak dari pendidikan dasar, Sosialisasi tahun ini sudah dicoba dengan mengundang Kepalah Sekolah dan Dinas Pendidikan dari seluruh wilayah Sulsel. Mungkin tahun depan kalau Kemitraan masih diperlukan, konsep ini lebih dikembangkan lagi.
Lelang? Itu bahasa bisik-bisik. Faktanya, tak ada itu. Lulus dan sumbangan tak ada kaitannya. Yang ada misalnya, calon mahasiswa yang diterima di Kemitraan dan SPMB, minta jatahnya (menurut mereka) bisa diserahkan ke keluarga mereka, karena tak ingin uangnya hangus. Panitia tidak melayani itu, bahkan ketika ada calon yang gagal mau membeli tempat tersebut dengan harga mahal, tidak dilayani.
Wass,
Triyatni
----- Original Message -----
From: rhiza_sadjad
To: unhas-ml@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, October 22, 2003 10:03 AM
Subject: [unhas-ml] Re: KLARIFIKASI
--- In unhas-ml@yahoogroups.com, TRIYATNI wrote:
> Saya mengklarifikasi soal setoran 30% yang bapak ungkap
> di email sebelumnya yang seolah-olah diminta PRIV.
> Karena tak jelas proyek atau hal lain, maka saya menjelaskan
> dua-duanya, proyek dan sistem anggaran anggaran Unhas,
> serta siapa yang punya kewenangan membelanjakan uang Unhas.
> Saya menjelaskan ini semua, karena saya kebetulan terlibat
> di dalamnya.
>
> Saya tidak punya kompetensi untuk menilai baik buruknya
> seseorang, apalagi sekedar berdasarkan gunjingan.
> Sekali lagi saya tidak dalam kepentingan membuat
> klarifikasi berdasarkan suka atau tidak suka,
> karena saya tidak terbiasa dengan budaya itu.
> Saya membuat klarifikasi berdasarkan fakta bukan
> sekedar pembelaan karena PRIV bos atau teman saya.
> Yang lain, saya bukan penganut faham suara mayoritas
> adalah suara kebenaran. Bukan cuma di Unhas,
> melainkan dimanapun saya berada.
>
Terimakasih bu, saya sangat memahami posisi dan
persepsi ibu Tri dalam menyikapi pergunjingan
orang (di mana-mana) tentang perilaku buruk
PR IV, yang kelihatannya berbeda dengan posisi
dan persepsi saya. Ada juga persamaannya, yaitu
saya juga bukan penganut faham suara mayoritas
adalah suara kebenaran.
By the way, saya berterimakasih juga pada ibu
Triyatni yang telah berhasil menggeser diskusi
ke masalah "program kemitraan" yang terus-terang
saya sangat awam. Jadi banyak hal yang sebelumnya
saya tidak tahu menjadi tahu dengan penjelasan
dari ibu dan juga pak Mahmud. Hanya ada satu
tanda-tanya yang mengganjal dalam hati saya
mengenai program kemitraan ini. Seingat saya,
ketika program seperti ini pertama-kali di-uji-
coba di FKG beberapa tahun yang lalu, semangatnya
adalah untuk memperbaiki Access and Equity sebagai
bagian dari RAISE++. Diharapkan agar calon mahasiswa
yang secara ekonomis dan geografis "disadvantageous"
dapat juga menikmati fasilitas pendidikan tinggi.
Kalo' nggak salah ingat waktu itu daerah yang
dijadikan target salah satunya NTT (saya ingat ada
mahasiswa FKG yang yang diutus PEMDA NTT).
Tapi...... kalo' saya lihat-lihat sekarang
sepertinya sudah bukan itu lagi semangatnya,
malahan dijadikan sumber penghasilan dari PT,
bahkan dilelang-lelang segala.....Apakah
Program Kemitraan sekarang ini masih dijiwai
oleh perbaikan Access and Equity dari RAISE++
atau sudah lain sama sekali memang???
Sekali lagi terimakasih sebelumnya, bu.....atas
penjelasannya.
Wassalam, Rhiza
rhiza@unhas.ac.id
http://www.unhas.ac.id/~rhiza/
Yahoo! Groups Sponsor
ADVERTISEMENT
Mau stop berlangganan? Mudah saja:
Kirim e-mail kosong ke alamat:
unhas-ml-unsubscribe@yahoogroups.com
Klik:
http://groups.yahoogroups.com/group/unhas-ml/messages/
Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[Non-text portions of this message have been removed]
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
Message: 4
Date: Wed, 22 Oct 2003 04:49:30 -0000
From: "tahir-unhas"
Subject: Re: VOLTASE NAIK 400 VOLT!!!
--- In unhas-ml@yahoogroups.com, "Didi R." wrote:
> Aduh mak! Ternyata mesin faxnya juga ikut 'mbledos' alias
terbakar. Hik...
> hik... hik.... (ceritanya lagi nangis nih!)
>
> Didi
Kerugian di PIU & Sisdiksat
2 PC + 2 AC + lancard server + repeater 4 port + hub 24 port.....
jebol
Yang paling sedih repeater .. termasuk barang discontinue product dan
harga nya 600 dollar (tidak ada gantinya ) ... siapa yang mau
tanggung jawab ???
wass.
tahir
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
Message: 5
Date: Wed, 22 Oct 2003 17:04:51 +0800
From: "Mahmud Ghaznawie"
Subject: Re: Re: KLARIFIKASI
----- Original Message -----
From: "TRIYATNI"
To:
> Semangatnya tetap sama. Kan calon mahasiswanya direkomendasi oleh Pemda
melalui MOU Unhas-Pemda, dan tidak mendaftar langsung. Papua, NTB, NTT,
Kaltim, bahkan membiayai calon mahasiswanya. Bahwa ada peserta yang bukan
asli daerah setempat, urusan sepenuhnya dari pemberi rekomendasi. Sulit kita
mencampuri urusan rumah tangga Pemda setempat. Walaupun demikian, dalam
komunikasi dengan contact person Pemda, kami selalu menghimbau untuk
memprioritaskan penduduk asli. Papua misalnya juga punya pertimbangan lain.
Bila dipaksakan putra daerah yang angkanya minus, mereka juga khawatir kalau
nanti dipulangkan karena DO.
Bu Tri, alangkah bagusnya kalau untuk mendukung pernyataan di atas,
ditunjukkan data jumlah pendaftar dari masing-masing daerah (kabupaten) dan
berapa yang diterima dari masing-masing daerah tersebut.
> Program meningkatkan kualitas SDM daerah terpencil memang tak bisa
dilakukan sendiri oleh PT dan Pemda saja. Jaringannya harus dibentuk sejak
dari pendidikan dasar, Sosialisasi tahun ini sudah dicoba dengan mengundang
Kepalah Sekolah dan Dinas Pendidikan dari seluruh wilayah Sulsel. Mungkin
tahun depan kalau Kemitraan masih diperlukan, konsep ini lebih dikembangkan
lagi.
Maaf, daerah terpencil pada kalimat pertama maksudnya terpencil di Sulsel?
Boleh tahu nih, konsep pengembangan kemitraan tahun depan seperti apa sih?
Saya yakin kalau masih wacana, justru wacana itulah yang barangkali enak
kita bicarakan bersama disini.
> Lelang? Itu bahasa bisik-bisik. Faktanya, tak ada itu. Lulus dan sumbangan
tak ada kaitannya. Yang ada misalnya, calon mahasiswa yang diterima di
Kemitraan dan SPMB, minta jatahnya (menurut mereka) bisa diserahkan ke
keluarga mereka, karena tak ingin uangnya hangus. Panitia tidak melayani
itu, bahkan ketika ada calon yang gagal mau membeli tempat tersebut dengan
harga mahal, tidak dilayani.
Bu Tri, yang saya 'penasaran' pengin tahu tuh bagaimana cara pembobotan
nilai masing-masing komponen yang dievaluasi. Kan nilai akhir yang
disampaikan kepada semua pimpinan; trus cara mendapatkan nilai akhir itu
bagaimana? Bu Tri bilang "Lulus dan sumbangan tak ada kaitannya". Jadi kalau
nilai calon A kebetulan sama dengan calon B, keduanya diterima? Bagaimana
kalau lowongannya tinggal satu? Maaf, saya cuma pengin tahu aja koq.
Wassalam,
Mahmud Ghaznawie
NB. Omong-omong, data yang sampaikan (yang saya peroleh dari PD II) ada yang
keliru?
> ----- Original Message -----
> From: rhiza_sadjad
> To: unhas-ml@yahoogroups.com
> Sent: Wednesday, October 22, 2003 10:03 AM
> Subject: [unhas-ml] Re: KLARIFIKASI
>
>
> --- In unhas-ml@yahoogroups.com, TRIYATNI wrote:
> > Saya mengklarifikasi soal setoran 30% yang bapak ungkap
> > di email sebelumnya yang seolah-olah diminta PRIV.
> > Karena tak jelas proyek atau hal lain, maka saya menjelaskan
> > dua-duanya, proyek dan sistem anggaran anggaran Unhas,
> > serta siapa yang punya kewenangan membelanjakan uang Unhas.
> > Saya menjelaskan ini semua, karena saya kebetulan terlibat
> > di dalamnya.
> >
> > Saya tidak punya kompetensi untuk menilai baik buruknya
> > seseorang, apalagi sekedar berdasarkan gunjingan.
> > Sekali lagi saya tidak dalam kepentingan membuat
> > klarifikasi berdasarkan suka atau tidak suka,
> > karena saya tidak terbiasa dengan budaya itu.
> > Saya membuat klarifikasi berdasarkan fakta bukan
> > sekedar pembelaan karena PRIV bos atau teman saya.
> > Yang lain, saya bukan penganut faham suara mayoritas
> > adalah suara kebenaran. Bukan cuma di Unhas,
> > melainkan dimanapun saya berada.
> >
> Terimakasih bu, saya sangat memahami posisi dan
> persepsi ibu Tri dalam menyikapi pergunjingan
> orang (di mana-mana) tentang perilaku buruk
> PR IV, yang kelihatannya berbeda dengan posisi
> dan persepsi saya. Ada juga persamaannya, yaitu
> saya juga bukan penganut faham suara mayoritas
> adalah suara kebenaran.
> By the way, saya berterimakasih juga pada ibu
> Triyatni yang telah berhasil menggeser diskusi
> ke masalah "program kemitraan" yang terus-terang
> saya sangat awam. Jadi banyak hal yang sebelumnya
> saya tidak tahu menjadi tahu dengan penjelasan
> dari ibu dan juga pak Mahmud. Hanya ada satu
> tanda-tanya yang mengganjal dalam hati saya
> mengenai program kemitraan ini. Seingat saya,
> ketika program seperti ini pertama-kali di-uji-
> coba di FKG beberapa tahun yang lalu, semangatnya
> adalah untuk memperbaiki Access and Equity sebagai
> bagian dari RAISE++. Diharapkan agar calon mahasiswa
> yang secara ekonomis dan geografis "disadvantageous"
> dapat juga menikmati fasilitas pendidikan tinggi.
> Kalo' nggak salah ingat waktu itu daerah yang
> dijadikan target salah satunya NTT (saya ingat ada
> mahasiswa FKG yang yang diutus PEMDA NTT).
> Tapi...... kalo' saya lihat-lihat sekarang
> sepertinya sudah bukan itu lagi semangatnya,
> malahan dijadikan sumber penghasilan dari PT,
> bahkan dilelang-lelang segala.....Apakah
> Program Kemitraan sekarang ini masih dijiwai
> oleh perbaikan Access and Equity dari RAISE++
> atau sudah lain sama sekali memang???
> Sekali lagi terimakasih sebelumnya, bu.....atas
> penjelasannya.
> Wassalam, Rhiza
> rhiza@unhas.ac.id
> http://www.unhas.ac.id/~rhiza/
>
>
>
> Yahoo! Groups Sponsor
> ADVERTISEMENT
>
>
>
>
> Mau stop berlangganan? Mudah saja:
> Kirim e-mail kosong ke alamat:
> unhas-ml-unsubscribe@yahoogroups.com
> Klik:
> http://groups.yahoogroups.com/group/unhas-ml/messages/
>
> Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> Mau stop berlangganan? Mudah saja:
> Kirim e-mail kosong ke alamat:
> unhas-ml-unsubscribe@yahoogroups.com
> Klik:
> http://groups.yahoogroups.com/group/unhas-ml/messages/
>
> Your use of Yahoo! Groups is subject to http://docs.yahoo.com/info/terms/
>
>
>
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
Message: 6
Date: Wed, 22 Oct 2003 11:07:40 +0200
From: "LH-TUDelft"
Subject: Re: Re: VOLTASE NAIK 400 VOLT!!!
Memang di sini satu kelemahan kita. Akibat fatal karena kelalaian dan
kesalahan pemerintah bukan tanggungan pemerintah. Misalnya ada orang jatuh
di got yang terbuka dan akibatnya cacat seumur hidup, ia tidak akan tahu mau
menuntut ke mana, karena memang UU atau Perda-nya tidak ada. Jadi menuntut
secara hukum ke pemerintah pun akan kalah. UU atai Perda yang ada (dibuat
oleh bapak-bapak di atas) biasanya tidak kita perlukan karena tujuan utama
UU dan Perda tersebut adalah MENGONTROL dan MEMERINTAH rakyat secara
OTORITER, bukan MELAYANI rakyat.
Saya pernah kutipkan konstitusi Jepang yang secara ekplisit menyebut
pemerintah adalah pelayan rakyat sedangkan di Indonesia, rasanya rakyatlah
yang melayani pemerintah.
Salam dari Loeky Haryanto
PS:
Nurdin Halid ketua PSSI, mengalahkan Jacob Nuwaewa (kalau tak salah nama
menteri ini). Hebat ya. Ternyata kunci untuk bisa sukses seperti Nurdin
Halid, Aburizal Bakri dan Suryo Paloh (di konvensi Golkar) haruslah memiliki
HAM (HArta Milik) yang cukup. Ibu presiden pun saya baca di koran takut
melanggar HAM para tersangka koruptor.
----- Original Message -----
From: "tahir-unhas"
To:
Sent: Wednesday, October 22, 2003 6:49 AM
Subject: [unhas-ml] Re: VOLTASE NAIK 400 VOLT!!!
> --- In unhas-ml@yahoogroups.com, "Didi R." wrote:
> > Aduh mak! Ternyata mesin faxnya juga ikut 'mbledos' alias
> terbakar. Hik...
> > hik... hik.... (ceritanya lagi nangis nih!)
> >
> > Didi
> Kerugian di PIU & Sisdiksat
>
> 2 PC + 2 AC + lancard server + repeater 4 port + hub 24 port.....
> jebol
> Yang paling sedih repeater .. termasuk barang discontinue product dan
> harga nya 600 dollar (tidak ada gantinya ) ... siapa yang mau
> tanggung jawab ???
> wass.
> tahir
To: unhas-ml@yahoogroups.com
Subject: [unhas-ml] Digest Number 1173
------------------------ Yahoo! Groups Sponsor ---------------------~-->
Rent DVDs Online - Over 14,500 titles.
No Late Fees & Free Shipping.
Try Netflix for FREE!
http://us.click.yahoo.com/Tq9otC/XP.FAA/3jkFAA/IYOolB/TM
---------------------------------------------------------------------~->
Mau stop berlangganan? Mudah saja:
Kirim e-mail kosong ke alamat:
unhas-ml-unsubscribe@yahoogroups.com
Klik:
http://groups.yahoogroups.com/group/unhas-ml/messages/
------------------------------------------------------------------------
There are 16 messages in this issue.
Topics in this digest:
1. Bahasa Inggris
From: Mahmud Ghaznawie
2. DATA EMAIL HILANG
From: TRIYATNI
Dostları ilə paylaş: