Dakwah dan komunikasi



Yüklə 83,24 Kb.
tarix22.08.2018
ölçüsü83,24 Kb.
#74269

FADHILAH DZIKR

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Tasawuf



Disusun Oleh :

Dwi Daswati Rijki

1134010033

BKI II-A

DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SGD BDG

2013-2014

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT atas selesainya makalah ini serta diberikannya kemudahan dalam penyusunan makalah yang telah penulis susun.

Penulis ucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Tasawuf,Ibu yang telah membimbing penulis dalam mata kuliah tersebut.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak kesalahan dan kekurangan,untuk itu penulis memohon untuk dimaklumi karena penulis masih dalam tahap pembelajaran,masih jauh untuk pada tingkat yang sempurna dalam penyusunan makalah yang telah disusun,tetapi penulis akan terus berusaha kedepannya untuk memperbaiki kekurangan serta kesalahan dalam proses penyusunan makalah.Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

28 Mei 2014

Penulis,


DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN..............................................................................1



    1. Latar belakang..........................................................................................................1

    2. Rumusan Masalah.....................................................................................................1

    3. Tujuan.......................................................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN...................................................................................2

2.1. Pengertian Dzikir......................................................................................................2

2.2. Ayat-ayat yang Berhubungan dengan Fadhilah Dzikir.............................................2

2.3. Hadits yang Berhubungan dengan Fadhilah Dzikir..................................................5

2.4. Fadhilah Dzikir..........................................................................................................9

2.5. Ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengak keutamaan kalimat

Thayibah...................................................................................................................11

BAB III : PENUTUP.............................................................................................15

3.1. Kesimpulan................................................................................................................15

3.2. Saran..........................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16

BAB I


PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

Dzikir adalah salah satu ibadah yang memiliki banyak fadhilah bagi kehidupan umat muslim baik di dunia maupun di akhirat.Namun mengenai hal, ini belum banyak umat muslim yang mengetahui fadhilah-fadhilah (keuntungan) dalam melaksanakan dzikir.Karena tidak ada pernyataan bahwa dzikir adalah ibadah yang bersifat wajib,tidak sedikit umat muslim yang meninggalkan dzikir dan hanya mementingkan ibadah-ibadah yang wajib saja.oleh karena itu,penulis menyusun mengenai fadhilah dzikir ini agar banyak umat muslim yang melaksanakan dan mengamalkannya.

    1. Rumusan Masalah

1.2.1 Apa pengertian dzikir ?

1.2.2 Apa saja ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan fadhilah dzikir?

1.2.3 Hadits apa saja yang berhubungan dengan fadhilah dzikir ?

1.2.4 Apa saja fadhilah (keuntungan) dzikir ?

1.2.5 Apa saja keutamaan kalimat thayibbah dalam Ayat-ayat Al-Qur’an?


    1. Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dzikir.

1.3.2 Untuk mengetahui ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan fadhilah dzikir.

1.3.3 Untuk mengetahui hadits-hadits yang berhubungan dengan fadhilah dzikir.

1.3.4 Untuk mengetahui fadhilah (keuntungan) dzikir.

1.3.5 Untuk mengetahui keutamaan kalimat thayibbah dalam ayat-ayat Al-Qur’an.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dzikir

Secara etimologis dzikir adalah mengingat,sedangkan secara istilah adalah membasahi lidah dengan ucapan-ucapan pujian kepada Allah.Dzikir merupakan metode lain yang paling utama untuk memperoleh ilmu laduni.

Pentingnya dzikir untuk mendapatkan ilmu makrifat didasarkan atas argumentasi tentang peranan dzikir itu sendiri bagi hati.Al Ghazali,dalam Ihya’ menjelaskan bahwa hati manusia tak ubahnya seperti kolam yang ke dalamnya mengalir bermacam-macam air.Pengaruh-pengaruh yang datang ke dalam hati adakalanya berasal dari luar,yaitu pancaindera,dan adakalanya dari dalam,yaitu khayal,syahwat,amarah,dan akhlaq atau tabiat manusia.

Dalam Al-Munqidz,Al Ghazali menjelaskan bahwa dzikir kepada Allah merupakan hiasan bagi para sufi.Syarat utama bagi orang yang menempuh jalan Allah adalah membersihkan hati secara menyeluruh dari selain Allah,sedangkan kuncinya menenggelamkan hati secra keseluruhan dengan dzikir kepada Allah.



2.2 Ayat-ayat tentang Dzikir

  • Q.S. Al Baqarah : 198

                            

Artinya :Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy'arilharam[125]. dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan Sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar Termasuk orang-orang yang sesat.(Al-Baqarah:198)



  • Q.S Al-Baqarah : 203

                             

Artinya :Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang[128]. Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, Maka tiada dosa baginya. dan Barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), Maka tidak ada dosa pula baginya[129], bagi orang yang bertakwa. dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya.(Al-Baqarah:203)



  • Q.S. Al-Imran : 41

                      

Artinya : Berkata Zakariya: "Berilah aku suatu tanda (bahwa isteriku telah mengandung)". Allah berfirman: "Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari".(Al-Imran:41)



  • Q.S. Al-Imran :191

                     

Artinya : (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.(Al-Imran:191)



  • Q.S, Ar-Ra’ad :27-28

                                 

Artinya :

27. Orang-orang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mukjizat) dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya Allah menyesatkan[773] siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya",

28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.(Ar-Rad :27-28)



  • Q.S. Al-Kahfi :24

                  

Artinya : Kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah"[879]. dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan Katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini".(Alkahfi:24)



  • Q.S. At-Thaha : 42

        

Artinya : Pergilah kamu beserta saudaramu dengan membawa ayat-ayat-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku;(At thaha:42)



  • Q.S. Al-Ankabut : 45

                        

Artinya : Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Al-Ankabut:45)



  • Q.S. Al-Muzzamil : 8

      

Artinya: Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.(Al-Muzzamil:8)



  • Q.S. Al-A’la : 14-15

         

Artinya :

14. Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),

15. Dan Dia ingat nama Tuhannya, lalu Dia sembahyang.(Al-‘Ala)



  • Q.S. Al-Jin : !7

           

Artinya: Untuk Kami beri cobaan kepada mereka padanya. dan Barangsiapa yang berpaling dari peringatan Tuhannya, niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang Amat berat.(Al-Jin)



2.3 Hadits-Hadits tentang Fadhilah Dzikir

Hadits Ke-1,yang artinya :



Dari Sayyidina Abu Hurairah r.a. baginda Rasulullah SAW bersabda,”Allah SWT berfirman,’Aku sebagaimana sangkan hamba-Ku kepada-Ku.Aku bersamanya jika ia menyebut-Ku.Jika ia menyebut-Ku sendirian,Aku pun meyebutnya dengan sendirian.Jika ia menyebut-Ku disuatu majelis,Aku pun menyebutnya dalam suatu majelis yang lebih baik (yaitu,majelis malaikat yang ma’sum tanpa dosa).Jika ia medekati-Ku sejengkal,Aku akan mendekatinya sehasta.Jika ia mendekati-Ku sehasta,Aku akan mendekatinya sedepa.Jika ia mendekati-Ku dengan berjalan,Aku akan mendekatinya dengan cepat.” (H.R. Bukhari,Muslim,Ahmad,dari kitab Syu’abul Iman)

Faidah

Hadits diatas mengandung beberapa pelajaran yang penting :



  • Perlakuan AllahSWT kepada hamba-NYA adalah sebagaimana sangkaan hamba tersebut Kepada Allah SWT.Maksudnya agar setiap orang selalu mengharap rahmat Allah SWT dan jangan berputus asa dari rahmat-Nya sekalipun kita adalah orang-orang berdosa.Sebagian ulama berpendapat bahwa Perlakuan Allah SWT sebagaimana sangkaan hamba kepada-Nya berlaku secara umun bukan hanya dalam hal ampunan,tetapi juga dalam segala masalah termasuk doa,kesehatan,kekayaan,keamanan,dsb..Misalnya seorang hamba berdoa dengan yakin bahwa doanya akan dikabulkan Allah SWT,maka dengan keyakinan itu Allah SWT akan mengabulkan doanya.

  • Kalimat “barangsiapa berdzikir kepada-Ku,Aku akan senantiasa bersamanya.”

Hadits lain menyebutkan,”Jika hamba-Ku mengingat-Ku,maka selama ia menggerakan bibirnya,Aku selalu bersamanya.Yakni Aku benar-benar memperhatikannya dan menurunan rahmat khusus baginya”.

  • Kalimat “Aku akan menyebutnya dalam majelis malaikat”,yaitu membangga-banggakannya di majelis malaikat.Hal ini disebabkan :

  • Ketika manusia diciptakan telah ditentukan dalam dirinya unsur ketaatan dan unsur maksiat.Maka ketaatan manusia patut dibanggakan.

  • Ketika manusia diciptakan,para malaikat bertanya kepada Allah SWT,”Apakah Engkau akan menciptakan makhluk yang akan bebrbuat kerusakan dan pertumpahkan darah di bumi ini,padahal kami senantiasa bertasbih kepada-Mu dan memuji-Mu?” Karena didalam diri manusia ada sifat merusak,sedangkan dalam diri malaikat tidak ada unsur tersebut,maka mereka menyatakan,”kami selalu bertasbih dan mensucikan-Mu”. Ketika manusia yang didalam dirinya ada unsur merusak itu taat kepada Allah SWT,maka ketaatannya pantas dibaggakan.

  • Ibadah manusia itu lebih menakjubkan dari pada ibadah para malaikat,sebab manusia beribadah tanpa musyahadah (menyaksikan langsung alam ahirat),sedangkan malaikat beribadah kepada Allah SWT dengan musyahadah.Itulah yang dimaksud dengan firman Allah SWT bahwa jika manusia melihat surga atau neraka mereka akan lebih taat lagi.

Dengan demikian,patutlah Allah SWT sangat memuji dan membanggakan manusia yang taat dan selalu memuji nama-Nya,serta menyebutnya dihadapan para malaikat.

  • Maksud Allah mendekat dan seterusnya adalah sejauh mana hamba berusaha menaati Allah SWT,maka sejauh itu pula rahmat Allah SWT akan datang kepadanya dengan lebih cepat daripada usahanya itu.

  • Disebutkan pada hadits diatas bahwa jamaah malaikat lebih baik daripada orang-orang yang berdzikir.Padahal sudah mahsyur bahwa manusia adalah mahluk yang paling mulia.Hal ini disebabkan beberapa hal :

  • Kalimat “lebih baik” disini,dilihat dari segi kema’suman para malaikat,yaitu terbebas dari dosa.

  • Jumlah malaikat lebih banyak daripada jumlah manusia dan malaikat lebih baik daripada kebanyakan manusia,bahkan lebih baik dari kebanyakan kaum muslimin.Namun,apabila dibandingkan dengan seorang mukmi yang khusus seperti para Nabi a.s.,maka seorang nabi lebih baik daripada seluruh malaikat.

Hadits ke-2,yang artinya :

Dari sayyidina Abdullah bin busr r.a.,ia berkata “Sesungguhnya ada seorang laki-laki yang berkata,’Ya Rasululah sesungguhnya hukum-hukum syariat sagat banyak bagiku,maka beritahukanlah kepadaku sesuatu yang dapat aku jadikan pegangan untuk amalanku’. Beliau bersabda,’Selalu basahilah lidahmu dengan dzikrullah.” (H.R. Ibnu Abi Syaiba,Ahmad,Tirmidzi)

Faidah

Mengenai lidah yang senantiasa basah,kebanyakan para ulama mengartikannya dengan banyak dzikir dan ini sebagai ungkapan yang umum digunakan.Contohnya jika seseorang yang selalu banyak memuji dan membicarakan si fulan,maka akan dikatakan bahwa orang itu basah lidahnya dalam memuji si fulan.Jika seseorang mencintai orang lain,maka dengan menyebut namanya saja ia akan merasakan kenikmatan dan keasyikannya dalam lidahnya.

Atas dasar itulah,maka untuk merasakan kenikmatan dan kelezatan dzikrullah,seseorang harus senantiasa menyebut dan mengingat nama-NYA.Adapun orang-orang yag berdzikir degan suara yang keras,maka kenikmatan dzikir akan diarasakan oleh orang-orang yang ada disekelilingnya.Tetapi hal itu hanya didapatkan ,apabila hati sibuk dengan mencintai dan lidah sibuk dengan menyebut nama-NYA dengan sebanyak-banyaknya.

Sebuah hadits menyebutkan bahwa tanda-tanda mencintai Allah SWT adalah mencintai dzikrullah dan tanda-tanda membenci Allah SWT adalah membenci dzikrullah.Sayyidina Abu darda’ r.a. berkata,’Barangsiapa lidahnya selalu berdzikir kepada Allah SWT,maka ia kan masuk surga dengan tersenyum.

Hadits ke-3,yang artinya :

Dari Sayyidina Abu Darda’ r.a.,baginda Rasulullah SAW bersabda,”Maukah aku beritahukan kepadamu suatu amlan yang paling baik dan paling suci disisi Rabbmu dan yang paling menaikkan derajatmu,dan lebih baik bagimu daripada menginfakkan emas dan perak (dijalan Allah SWT),dan lebih baik bagimu daripada berjuang melawan musuh,kamu membunuh musuhmu atau musuh membunuhmu?” jawab para sahabat r.a.,”ya tentu!” Beliau bersabda,”Dzikrullah”. (H.R. Ahmad,Tirmidzi,Ibnu Majah,dari kitab Durrul Mantsur)

Faidah

Sabda Nabi SAW yang berkenann dengan keutamaan dzikrullah,jika dilihat dari keadaan secara umum.Sebab dalam keadaan-keadaan tertentu,bersedekah,berjihad,dan yang lainnya adalah lebih utama daripada amalan yang lainnya.Oleh karena itu banyak hadits yang menjelaskan tentang keutaman amal-amal tersebut menurut waktu-waktu yang tertentu pula.Sedangkan dzikrullah dapat dilakukan setiap saat,sehingga dzikrullah merupakan amalan yang paling penting dan paling utama.Baginda Rasulullah SAW bersabda,”Setiap sesuatu ada pembersihnya (misalnya pakaian dibersihkan dengan sabun,besi dibersihkan dengan api,dsb.) dan pembersih hati adalah dzikrullah.Tidak ada sesuatu yang melebihi dzikrullah yang menyelamatkan manusia dari azab Allah SWT.

Dzikrullah disebutkan sebagai pembersih hati,dengan demikian terbukti bahwa dzikrullah merupakan amalan yang paling utama.Sebab,semua amalan dapat disebut ibadah jika dilakukan dengan ikhlas.Sedangkan sumber keikhlasan adalah hati yang bersih.Atas dasar itulah para ahli tasawuf berpendapat bahwa maksud dzikir dalam hadits diatas adalah dzikir dengan hati,bukan dzikir dengan lisan.Maksud dzikir dengan hati adalah hati senantiasa berhubungan dengan Allah SWT setiap saat dan keadaan,sehingga tidak ada lagi keraguan bahwa dzikir itu lebih utama daripada amalan yang lain.Oleh karena itu,orang yang telah mencapai tahap seperti ini,maka ia tidak mungkin meninggalkan ibadah.Sebab setiap anggota lahir dan batinnya mengikuti hatinya.Dengan apapun hati berhubungan,seluruh anggota badan akan mengikuti.

Hadits ke-4,yang artinya :



Dari Sayyidina Abu sa’id al-hudri r.a.,baginda Rasulullas saw bersabda,”Sungguh akan ada orang-orang didunia ini yang berdzikir kepada Allah SWT diatas kasur-kasur empuk,yang karenanya Allah SWT akan memasukan mereka ke derajat yang tinggi di syurga.” (H.R. Ibnu Hibban,dari kitab Durrul Mantsur)a

Faidah

Bersabar dan tabah dalam menghadapi penderitaan dan kesulitan di dunia dalam urusan agama kan meninggikan derajat di akhirat.Semakin tabah seseorang dalam menghadapinya,akan semakin tinggi derajatnya di surga.Berbeda dengan dzikrullah yang penuh dengan keberkahan,meskipun dilakukan diatas kasur yang empuk dan dilakukan dengan santai,tetap akan menghasilkan derajat yang tinggi.Baginda Rasulullah SAW bersabda,”Jika setiap saat kamu selalu berdzikir kepada Allah SWT,para malaikat akan menjabat tangan kamu ketika kamu berada di atas kasur dan di jalan-jalan.” Hadits yang lain mengatakan.”Para sahabat r.a. bertanya.”Siapakah orang-orang muffarid itu?’ Beliau menjawab,’Mereka adalah orang-orang yang senantiasa sibuk berdzikir kepada Allah SWT dengan penuh keasyikan”.

Berdasarkan hadits diatas,para ahli tasawuf mengatakan,”Janganlah kamu menghalangi para raja dan pejabat dari menyertai dzikir,sebab dengan berdzikir,mereka bisa mendapat derajat yang tinggi”.Sayyidina Abu Darda’ r.a. berkata,’Berdzikirlah pada saat lapang dan senang.niscaya Allah SWT akan merahmatimu ketika kamu dalam kesulitan dan kesusahan.” Sayyidina Salman Al-Farisi r.a. berkata,”Jika seseorang selalu berdzikir kepada Allah SWT pada saat lapang,senang dan kaya,maka saat ia berdoa dalam keadaan susah,para malaikat akan berkata,”ini adalah suara hamba yang sedang kesulitan yang sudah kami kenal suaranya”,kemudian para malaikat memintakan syafaat untuknya,sehingga Allah SWT memberi syafaat kepadanya.Tetapi seseorang yang tidak berdzikir kepada Allah SWT pada saat lapang,jika ia mengeluh saat kesulitan,para malaikat akan berkata,”Suara hamba ini tidak kami kenal”,dan para malaikat tidak memintakan syafaat untuknya.

Sayyidina Ibnu Abas r.a. berkata,”Ada delapan pintu surga,salah satunya ialah pintu khusus untuk orang-orang yang selalu berdzikir”.Baginda Rasulullah SAW bersabda,”Barangsiapa memperbanyak dzikir,maka ia akan terbebas dari sifat munafik”.Hadits lain menyebutkan bahwa Allah SWT mencintai orang yang selalu berdzikir.

Hadits ke-5,yang artinya :

Dari Sayyidina Abu Musa r.a.,baginda Rasulullah SAW bersabda,”jika ada seseorang yang dalam pangkuannya ada uang-uang dirham yang ia membagi-bagikannya,dan ada orang lain yang menyibukkan diri dengan dzikrullah,maka orang yang berdzikir kepada Allah SWT lebih utama.”(H.R. Thabarani,dari kitab Durrul Mantsur)

Faidah

Bersedekah Fi sabilillah adalah sangat mulia.Namun,jika dibandingkan dengan dzikrullah,maka dzikir lebih utama.Disebutkan dalam hadits bahwa Allah SWT selalu memberikan karunia setiap hari kepada hamba-NYA.Setiap manusia diberikan karunia sesuai dengan derajatnya masing-masing.Tidak ada anugerah yang lebih besar yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-NYA daripada taufik untuk berdzikir.

Baginda Rasulullah SAW bersabda,”Orang yang paling utama disisi Allah SWT ialah orang yang selalu memperhatikan bulan,matahari,bintang,dan bayang-bayang untuk berdzikir Kepada Allah SWT”.Maksudnya,saaat meperhatikan waktu-waktu untuk berdzikir.Meskipun pada masa ini dengan banyaknya alat penunjuk waktu (jam) kita dapat menentukan waktu dengan mudah,kita tetap mengenal waktu melalui matahari dan bulan,sehingga bila terjadi kerusakan atau kesalahan pada alat penunjuk waktu (jam),waktu kita tidak hilang sia-sia.Disebutkan dalam hadits bahwa bumi yang digunakan untuk berdzikir,bumi itu hingga tujuh lapis dibawahnya akan membanggakan diri atas bagian bumi yang lain (yang tidak digunakan untuk berdzikir).

2.4 Fadhilah-Fadhilah Dzikir

Jika sudah ada ayat Al Qur’an atau Hadits Nabi SAW yang menerangkan tentang pentingnya dzikrullah,sudah semestinya seorang hamba tidak melalaikan dzikrullah sekejap pun.Sebab karunia,pemberian,dan kebaikan Allah SWT untuk hambanya sangat banyak dan tidak terbatas.Karena menyebut,mengingat dan mensyukuri Yang Maha Pemberi merupakan fitrah seorang hamba.Sebgaimana disebutkan dalam sebuah syair :



Sesungguhnya ingin ku korbankan diri hamba

Kepada Tuhan pencipta seluruh alam semesta

Yang menganugerahkan kepadaku nikmat-NYA

Yang tak terhitung banyaknya sepanjang masa

Namun,seandainya bersamaan dengan itu terdapat ayat-ayat Al Qur’an,hadits-hadits Nabi SAW,nasihat serta contoh dari para ulama yang tiada henti memberi semangat kepada kita agar selalu berdzikir,maka sudah tidak perlu ditanyakan lagi mengenai keberkahan dan nur dzikrullah.



Seorang muhaddits terkenal,Imam Hafizh Ibnul Qayim Rahmatullah’alaih,menyusun kitab berbahasa arab Al-Wabilu Shayyib,yang didalamnya banyak mengandung fadhilah berdzikir.Ia menulis didalamnya,bahwa dzikir memiliki lebih dari seratus faidah.Dalam kitab tersebut disebutkan 79 faidah,diantaranya akan diuraikan beberapa faidah dzikir,yaitu :

  1. Dzikir mengusir setan sekaligus mematahkan kekuatannya

  2. Dzikir menyebabkan keridhaan Allah SWT

  3. Dzikir menjauhkan kegelisahan dan kesedihan hati

  4. Dzikir melapangkan dan menggembirakan hati

  5. Dzikir menguatkan jasmani dan rohani

  6. Dzkir membuat wajah dan hati bercahaya

  7. Dzikir menarik rejeki

  8. Ahli dzikir akan mendapatkan pakaian kewibawaan dan keanggunan.Dengan melihatnya orang akan merasa gentar dan merasakan kedamaian

  9. Dzikir menimbulkan cinta kepada Allah SWT.Cinta kepada Allah SWT adalah ruh islam,asas agama,juga sumber kebahagiaan dan keselamatan.Membaca dan mengulang-ulang itu pintu ilmu,maka dzikir adalah pintu cahaya kepada Allah SWT.

  10. Dzikir membuahkan muraqabah (merasa dilihat oleh Allah SWT) sehingga mengantarkan kita kepada derajat ihsan.Dengan ihsan seseorang seakan-akan melihat Allah SWT dalam ibadahnya (inilah tujuan terakhir para ahli tasawuf).

  11. Dzikir menuntun seseorang untuk kembali kepada Allah SWT,membawa seseorang berserah diri kepada Allah SWT,sehingga secara bertahap dia akan menjadikan Allah SWT sebagai tempat berlindung dalam segala urusan.

  12. Dzikir mendekatkan diri kepada Allah SWT.Sejauh mana seseorang memperbanyak dzikrullah,sejauh itulah ia dapat dekat dengan Allah SWT.Sebagaimana ia melalaikan dzikrullah,sejauh itulah ia jauh dari Allah SWT.

  13. Dzikir membuka pintu makrifatullah.

  14. Dzikir akan memasukan ke dalam hati rasa kehebatan dan keagungan Allah SWT dan melahirkan gairah untuk mendekatkan diri padanya.

  15. Dzikir menyebabkan seseorang diingat Allah SWT.

  16. Dengan dzikir,lidah seseorang terjauh dari ucapan-ucapan dosa seperti ghibah,memaki,berbohong,berbicara kotor,dan sia-sia.Sesuai denagn kenyataan,orang yang sibuk berdzikir akan selamat dari perilaku tersebut.sebaliknya lidah yang tidak biasa berdzikir akan mudah terjerumus kedalam perilaku tercela.

  17. Ahli dzikir akan mendapat karunia melebihi orang yang berdoa.Sebuah hadits menyatakan “Barangsiapa sibuk berdzikir sehingga tidak sempat berdoa,maka ia diberi sesuatu yang lebih baik daripada orang yang berdoa.

  18. Meskipun dzikir ibadah yang mudah dzikir lebih utama dari seluruh ibadah,karena menggerakkan lidah lebih mudah daripada menggerakan anggota badan yang lain.

  19. Dzikir menyebabkan turunnya sakinah dan rahmat.Para malaikat mengerumuni orang yang berdzikir.

  20. Orang yang selalu menbiasakan dirinya berdzikir akan terhindar dari bahaya lupa diri.Sedangkan lupa diri dapat menjadikan seseorang celaka didunia dan di akhirat.Sebab,melupakan Allah SWT adalah penyebab melupakan diri dan melupakan seluruh kemaslahatannya,seperti firman Allah :

           

Artinya


Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. mereka Itulah orang-orang yang fasik.

Jika seseorang melupakan dirinya,ia akan melalaikan kemaslahatan pribadinya dan ini akan menyebabkan kehancuran dirinya seperti seseorang yang memiliki sawah atau kebun,lalu ia lua dan tidak memperdulikannya.maka tidak heran jika sawah atau kebunnya menjadi rusak dan tidak memberi keuntungan apapun kepadanya.Seseorang akan selamat dari hal itu,jika ia selalu menyibukan lidahnya dengan dzikir.Dzikir akan menjadi kecintaannya seperti air ketika sangat haus,dan makan ketika sangat lapar,serta tempat dan pakaian ketika sangat panas dan dingin.Demikian dzikrullah sangat diperlukan lebih dari hal-hal tersebut.Jika tidak ada keperluan-keperluan tersebut,akan binasalah tubuh seseorang.Begitu juga kalo tidak ada dzkir akan hancurlah ruh dan hati seseorang,kehancuran ruh adalah lebih berbahaya dari kehancuran jasad.



  1. Dzikr adalah akar syukur.Barangsiapa tidak berdzikir kepada Allah niscaya ia tidak akan mampu bersyukur kepda Allah.Sebuah Hadits menyebutkan bahwa Nabi musa berkata kepada Allah,” Ya Allah,Engkau telah banyak memberi kebaikan padaku,maka beritahukanlah kepadaku bgaimanakah cara aku mensyukurinya??? Allah SWT berfirman,”Sebanyak mana kamu mengingatku,maka sebanyak itulah kamu syukurmu kepada-Ku”. Dilain riwayat disebutkan bahwa Nabi Musa berkata “ Ya Allah bagaimana kami dapat bersyukur sesuai dengan keagunganmu?? Allah berfirman,”Hendaknya lidahmu senantiasa basah dengan dzikir”.

  2. Wajah orang yang selau berdzikir akan selau terlihat berseri-seri dan diakhirat wajah itu akan bercahaya.

  3. Pembangunan di surga biayanya adalah dari dzikir.Jika seorang hamba behenti dari berdzikir,para malaikat pun akan berheti membangun.Jika diaktakan pada malaikat itu,”Mengapa kalian berhenti membangun?” Mereka menjawab,”Biaya pembangunannya belum datang”. Disebutkan dalam sebuah hadits,”Barangsiapa membaca tujuh kali “Subhanallahi wa bihamdihi subahanalahil ‘adzim”,maka akan dibangun baginya sebuah kubah disyurga.

  4. Dengan dzikir setiap kesusahan akan menjadi mudah,dan setiap kesulitan akan ada jalan keluarnya.Setiap beban akan menjadi ringan,dan Allah SWT akan menghilangkan setiap musibah.

  5. Dzikir adalah obat bagi penyakit-penyakit hati (iri,dengki,dll.)

2.5 Keutamaan Kalimat Thayibbah

Kalimat Thayibbah juga disebut kalimat tauhid.Banyak ayat Al Qur’an dan hadits Nabi SAW yang menerangkan kalimah ini.Mungkin tidak ada penjelasan yang lebih banyak,baik dalam alqur’an maupun hadits yang melebihi penjelasan mengenai kalimah thayibbah ini.Sebab,maksud utama dari seluruh syariat dan diutusnya para nabi a.s. adalah tauhid.

Didalam Al-Qur’an kalimah ini telah disebut dengan berbagai nama,misalnya kalimah thayibbah (kalimat suci),Qaul Tsabit (perkataan yang tetap,tidak akan berubah),kalimah taqwa,Maqalidussamawati wal ardh (anak kunci langit dan bumi),dll..Imam Ghazali Rahmatullah’alaih didalam kitab ihya’ Ulumuddin menerangkan bahwa kalimat tauhid ialah kalimat ikhlas,kalimah taqwa,kalimah thayibbah,urwatul wutsqa (tali yang kokoh),Da’watul haq (ajakan yang benar) dan Tsamanul Jannah (ahli surga).

Adapun beberpa yat-ayat yang mengandung kalimah thayibbah,yaitu sebagai berikut :

Ayat ke 1

                                           

Artinya

24. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,



25. Pohon itu memberikan buahnya pada Setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.

26. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.

Sayyidina Ibnu Abbas berkata,”kalimah thyaibbah yang dimaksud dalam ayat diatas adalah kalimat syahadat Asyhadualla ilaaha illallah.Akarnya berada dihati orang-orang yang beriman dan cabangnya menjulang ke langit,sehingga amalan seorang mukmin itu sampai ke langit.Sedangkan yang dimaksud kalimah yang buruk adalah syirik.Dengan syirik tidak ada sutu amalan pun yang akan diterima”.Didalam riwayat lain Sayidinna Ibnu Abbas berkata,Maksud memberikan buahnya setiap waktu adalah mengingat Allah SWT setiap waktu,siang dan malam.

Syaikh Qatadah Rahmatullah’alaih meriwayatkan seseorang bertanya pada baginda Rasulullah SAW,”Ya Rasulullah.orang-orang kaya telah memborong pahala (dengan menginfakkan hartanya)”.Beliau bersabda,”Jawablah denagn benar,jika seseorang menumpuk hartanya ke atas,apakah harta itu akan mencapai langit?Aku beritahukan kepada kalian sesuatu yang akarnya menghujam ke bumi dan cabang-cabangnya menjulang ke langit,setiap selesai shalat bacalah sepuluh kali “Lailahaillallah wallahu akbar wasubhanallahi walhamdulillah”.

Ayat ke 2

                    

Artinya

Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.



Faidah

Dari sayiddina Bara’ r.a.,baginda Rasullulah SAW bersabda “Yang dimaksud dengan ucapan yang teguh dalam ayat diatas adalah apabila seorang muslim didalam kuburnya ditanya,kemudian ia menjawab dengan bersaksi Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah.

Sayidatina Aisyah Radhiyalahu anha berkata”Maksud ayat diatas adalah jawaban tehadap pertanyaan didalam kubur”.Sayidinna Ibnu Abbas r.a. berkata ‘Ketika seorang muslim hampir meninggal dunia,para malaikat akan datang dan memberi slam kepadnya.Merea memberi kabar tentang syurga.Ketika ia telah wafat,para malaikat akan menyertainya dalam shalat jenazahnya.Ketika ia sudah dikubur ara malaikat akan mendudukannya dan terjadilah tanya jawab,yang salah satu pertanyaan adalah ‘Apa keyakinanmu?’ Maka ia kan mengucapkan “ Asyahaduanlailaahaillallah wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah”,inilah maksud ayat diatas.

Sayyidina Abu qatadah Radhiyallahu’anhu berkata,”Maksud ucapan yang teguh di dunia adalah laa ilaahaillallah sedangkan maksud ucapan yang teguh diakhirat adalah jawaban-jawaban pertanyaan kubur.

Ayak ke 3

                

Artinya

Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.



Faidah

Baginda Rasulullah SAW telah menjelaskan ayat ini dengan sabdanya,”Amal kebaikan akan menghapus keburukan dari catatan amal”.Sayyidina Abu Dzar r,a, berkata,”suatu ketika aku berkata kepada baginda rasulullah SAW,’Ya Rasulullah nasihatilah aku’.Beliau bersabda,’Takutlah kepada Allah SWT.Apabila engkau melakukan keburukan,bersegeralah melakukan kebaikan,agar menjadi pengimbang dan keburukan itu akan terhapus’.Lalu aku bertanya,’Apakah mengucapkan dan mewiridkan Laa ilaaha illallah termasuk kebaikan? Beliau menjawab,itu adalah kebaikan yang paling utama’.

Syyidina Anas r.a. mengatakan bahwa baginda Rasululah SAW bersabda,”Barangsiapa sibuk membaca Laa ilaaha illallah pada siang atau malam hari,maka akan dihapuskan dosa-dosa dari catatan amalnya.”

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan



Dzikir merupakan ibadah yang memiliki fadhilah yang sangat mulia bagi umat muslim yang senantiasa melaksanakannya.Bahkan fadhilah-fadhilah mengenai dzikir ini sudah banyak dijelaskan dalam ayat-ayat Al-qur’an serta Hadist-hadist Rasulullah SAW.Dikatakan pula bahwa dzikir merupakan amalan yang paling utama karena dalam melaksanakannya sangat mudah dan bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja seperti yang telah dijelaskan dalam pembahasan.

DAFTAR PUSTAKA

  • Maulana Muhammad Zakariya Al-Kandahlawi Rah.a,2011,Kitab Fadhilah Amal,Jakarta,Pustaka Ramadhan.

  • Prof.Dr.M.Solihin M.Ag dan Prof.Dr.Rosihon Anwar M.Ag.2011.Ilmu Tasawuf.Bandung.CV Pustaka Setia.


Yüklə 83,24 Kb.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin