Bentuk Pengelompokkan Mentoring
Dalam pengalaman saya selama mengikuti mentoring di ITB, seringkali ada masalah yang senantiasa berulang-ulang terkait dengan kecocokan antara adik binaan dengan kelompok mentoring yang ia ikuti. Ketidakcocokan ini biasanya berkisar seputar ketidakcocokan jadwal, ketidakcocokan dengan mentor, dan ketidakcocokan dengan teman satu kelompok. Ketiga permasalahan ini seringkali mengakibatkan keberjalanan kegiatan permentoringan tidak optimal. Oleh karena itu diperlukan adanya solusi yang tepat.
Secara mendasar saya melihat ada dua metode yang seringkali dilakukan dalam sistem umum pengelolaan pengelompokkan mentoring, yakni pengelompokkan berbasis program studi atau fakultas, dan pengelompokkan dengan tabulasi jadwal mentor.
Pengelompokkan berbasis program studi atau fakultas
Pengelompokkan ini dilakukan dengan mengelompokkan para peserta mentoring yang berada dalam satu program studi atau fakultas. Biasanya setiap program studi memiliki kesamaan dan kekhasan tersendiri. Mahasiswa Teknik Mesin tentu akan berpikir dengan mechanical way-nya, mahasiswa MIPA biasanya lebih realistis dan matematis, mahasiswa Teknik Planologi biasanya lebih gemar ngomong, mahasiswa Seni Rupa biasanya mempunya fantasi yang tidak bisa diduga. Dengan mengelompokkan peserta mentoring ini dalam satu kelompok dan dibina juga oleh mentor yang berasal dari program studi atau fakultas yang sama, tentunya akan terjadi chemistry dalam kelompok tersebut.
Selain kelebihan dalam hal nyambung dalam berdiskusi, biasanya dalam satu program studi atau fakultas memiliki homogenitas jadwal. Jadi untuk menyesuaikan jadwal pertemuan tentunya akan lebih mudah. Pengelolaan dengan metode ini sangat cocok dilaksanakan oleh lembaga dakwah tingkat fakultas atau program studi, dengan berkoordinasi kepada lembaga dakwah pusat.
Pada beberapa kampus yang secara geografis tidak besar dan belum memiliki lembaga dakwah di tingkat fakultas, maka pengelolaan mentoring biasanya dilakukan oleh lembaga dakwah pusat. Dalam konteks ini tentunya akan ada banyak mahasiswa yang berasal dari berbagai macam program studi dan fakultas. Tentunya juga mereka memiliki keberagaman karakteristik dan jadwal kuliah. Untuk itu, diperlukan metode berbasis tabulasi jadwal untuk menyelesaikan perbedaan-perbedaan ini.
Tabulasi jadwal adalah sebuah konsep pengelolaan mentoring terpusat dengan mengumpulkan jadwal kosong setiap mentor dan merangkumnya ke dalam sebuah tabel. Jadwal ini tidak hanya berisikan jadwal kosong saja, akan tetapi juga menampilkan karakteristik dan kelebihan yang dimiliki oleh mentor. Dengan demikian peserta bisa leluasa memilih kelompok mentoring yang mentornya sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing, serta jadwalnya sesuai dengan waktu yang mereka miliki. Contoh output dari tabulasi jadwal adalah sebagai berikut:
Rooster Jadwal Mentor GAMAIS ITB
Hari/Waktu
|
Senin
|
Selasa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jum’at
|
08.00-09.30
|
Yusuf (koleris/
kepala LDK)
|
Anggit
(IPK 4)
|
Yunus (PPSDMS/
ketua himpunan)
|
Arvi
(ketua unit kesenian)
|
Alfian
(juara lomba mapres)
|
09.30-11.00
|
Aaf (melankolis/hafidz Qur’an)
|
Bobby
(Calon Presiden BEM)
|
Fauzi (sanguinis/
melankolis,
S2 Elektro)
|
Alam
(alumni Wanadri)
|
Luthfi (pemain sepakbola klub lokal)
|
12.30-14.00
|
Gumilar (business-man)
|
Gamma
(sanguinis, empatik)
|
Adhi (koordinator
Lab TI)
|
Albaz
(asisten trainer ESQ)
|
Yuda (designer, seniman)
|
15.30-17.00
|
Abdur-rahman (pengajar tahsin)
|
Iqbal
(pengajar tahfidz
/kaderisasi GAMAIS)
|
Verry
(koleris, business-man)
|
Adit (program-mer)
|
Gesa (Ketua Kaderisasi himpunan mahasiswa)
|
19.30-21.00
|
Rendy Saputra (business-man,
trainer)
|
Aisar
(program-mer)
|
Aji
(mahasiswa berprestasi)
|
Cecep
(santri
Daarut Tauhid)
|
Ilham
(aktivis LSM)
|
Tabel di atas adalah contoh sederhana dari tabulasi jadwal mentor. Idealnya memang setiap jam selalu ada jadwal mentoring dengan pilihan lebih dari satu mentor sehingga peserta dapat memilih mentor sesuai dengan kebutuhan. Agar menarik, bentuk tampilan yang diberikan dapat disesuaikan, apakah hanya nama dan jurusan mentor saja, ataukah beberapa kekhasan dari mentor, seperti karakteristik, minat khusus, serta amanah. Selanjutnya tabulasi mentor ini bisa dijadikan pegangan pengelola mentoring dalam pengelompokkan peserta sehingga ketika ada peserta yang hendak mengikuti mentoring, ia tinggal memilih jadwal dan langsung bisa masuk ke database pengelola.
|