Dakwah Riang bersama Sanguinis
Sanguinis membawa karakter menyenangkan, kesenangan permainan, periang, dan penuh rasa ingin tahu. Ia laksana sang pangeran yang setiap kali merasa bahagia saat akan mendapatkan kekuatannya dan merasa kehilangan kekuatannya saat kesedihan menerpa. Di dalam forum yang besar, sosok sanguinis adalah orang yang bisa membuat tertawa, aktif bertanya, menyapa, dan berkawan. (Littaeur)
Florence Littaeur dalam bukunya menuliskan bahwa tipe sanguinis ini memiliki beberapa kekhasan, antara lain:
Kepribadian menyenangkan; Suka bicara dan bercerita; Menghidupkan suasana pesta; Ingatan yang kuat akan warna; Memukau pendengar; Baik di panggung; Lugu dan polos; Antusias dan ekspresif; Penuh rasa ingin tahu; Selamanya menjadi kanak-kanak; Sukarelawan untuk tugas; Kreatif dan inovatif; Mempersona orang lain; dan mudah berteman.
Pendekatan dakwah untuk objek dakwah dengan tipe ini adalah dengan menjadi bagian dari lingkaran pertemanan objek dakwah. Buatlah dia merasa nyaman untuk tertawa lepas atau menyampaikan humor jenaka kepada diri Anda. Langkah awal ini sangat diperlukan, karena orang sanguinis sangat gemar berteman dan menyukai suasana yang menyenangkan. Setelah itu cobalah untuk banyak mendengar apa yang ia sampaikan. Buat ia percaya pada diri Anda dan meyakini bahwa Anda adalah sosok yang juga menyenangkan dan bersedia menjadi pendengar yang baik bagi dirinya.
Tipe sanguinis biasanya senang akan hal baru, hadiah baru, petualangan baru, dan tantangan baru. Mereka memandang semua hal baru ini sebagai suatu kebahagiaan tersendiri. Cobalah sesekali membawakannya sebuah kejutan kecil yang berkesan atau hadiah saat ia berulang tahun. Selain itu cobalah juga memberikannya pengalaman baru seperti mengajaknya mengerjakan sesuatu yang baru.
Sangat menyenangkan bila berdakwah dengan orang sanguinis karena suasana menyenangkan akan sangat Anda rasakan meski Anda harus siap dijahili atau sedikit dibuat malu, karena orang sanguinis mendapat kesenangan dengan menjahili dan memalukan orang lain.
Karakter sanguinis umumnya juga senang dipuji dan diberi kebebasan. Cobalah memberikannya pujian kecil saat ia menggapai sebuah keberhasilan. Sedangkan dalam memberikan tanggung jawab kepadanya, cobalah memberikan ia kebebasan dalam berekspresi, karena dengan itu ia akan merasa nyaman beraktivitas.
Setelah menjadi bagian dari lingkaran pertemanan dari objek dakwah yang sanguinis dan Anda dipercaya olehnya dengan baik, langkah selanjutnya adalah mengajaknya bergabung dengan aktivitas dakwah dengan cara yang menyenangkan. Berikan peran yang membuatnya bisa berekspresi seperti MC kegiatan atau bagian syiar yang sarat akan inovasi. Fasilitasi pula dirinya dengan mentor yang bisa memahami dirinya sebagai seseorang yang periang.
Dakwah Serius bersama Koleris
Orang koleris adalah sosok yang kuat dan dinamis, mampu memimpikan hal-hal mustahil dan bertujuan meraih bintang yang ada di luar jangkauannya. Koleris kuat selalu mengincar, meraih, dan berhasil. Dia punya karakter yang paling mudah dipahami dan mudah diajak bergaul selama Anda hidup dengan mengikuti peraturan emasnya, ‘Lakukan dengan cara saya, SEKARANG!’. (Littaeur)
Tipikal koleris sangat cocok untuk menjadi pemimpin dengan kemampuannya dalam berkomunikasi secara terbuka dan keingintahuannya bahwa segala selalu akan selesai dan beres selama ia memegang kepemimpinan. Orang koleris yang kuat berorientasi pada tujuan dan mempunyai kualitas kepemimpinan bawaan. Dia biasanya menanjak ke puncak pada karir apa pun yang ia pilih. Mayoritas pemimpin dunia berasal dari karakter koleris kuat.
Florence Littaeur dalam bukunya menuliskan bahwa tipe koleris ini memiliki beberapa kekhasan, antara lain:
Dilahirkan sebagai pemimpin; Sangat memerlukan perubahan; Berkemauan kuat dan tegas; Bisa menjalankan apa saja; Berorientasi tujuan; Mengorganisasi dengan baik; Mendelegasikan pekerjaan; Berkembang karena tantangan; Tidak terlalu perlu teman; Biasanya selalu benar; dan unggul dalam keadaan darurat.
Pendekatan dakwah yang dilakukan untuk tipe koleris adalah dengan mengakui bahwa memang dia sosok yang memiliki bakat untuk menjadi pemimpin. Pengakuan kepada dirinya bahwa dia adalah orang yang memiliki kapasitas menjadi sebuah kebanggaan tersendiri.
Berkomunikasi dengan koleris perlu kesabaran yang ekstra. Perlu diyakini walau kebanyakan koleris merasa selalu benar, mereka sebenarnya juga adalah pendengar yang baik. Buatlah dirinya terbawa pada komunikasi dua arah yang kita bangun. Dari sinilah proses dakwah bisa dimulai. Koleris yang cenderung rasional bisa kita dekati dengan rasionalisasi yang masuk akal dan cenderung menguntungkan karena mereka melihat segala sesuatu dari sisi untung-rugi.
Selain itu seorang koleris cenderung selalu menjadi pribadi yang terbaik. Maka berikan keyakinan kepada dirinya bahwa dengan memahami Islam lebih mendalam, ia tidak hanya akan mendapatkan kebaikan, tetapi juga menjadi lebih komprehensif.
Dalam pemberian tanggung jawab, berilah seorang koleris tantangan terberat karena baginya itu merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Dia cenderung siap pada tantangan tanggung jawab yang lebih besar di waktu lain. Pendekatan ini bisa juga sekaligus digunakan untuk mempersiapkan kader yang militan dalam bergerak.
Dakwah dengan Hati kepada Melankolis
Melankolis adalah seorang pemikir sempurna, mereka adalah orang-orang yang serius terhadap tujuan, mengabdi kepada ketertiban dan keteraturan, serta sangat menghargai kecerdasan dan keindahan. Melakolis yang sempurna adalah jiwa dari kemanusiaan, mereka benar-benar menjalani kegiatan kemanusiaan dengan tulus dan keikhlasan penuh, kecenderungan ini terjadi karena perasaan sensitif yang melekat pada diri seorang melankolis. (Littaeur)
Aristoteles pernah mengatakan, “Semua orang jenius punya watak melankolis”. Penulis, pelukis, dan musikus biasanya adalah seorang melankolis karena mereka dilahirkan dengan potensi jenius yang jika dimotivasi dan dikembangkan secara semestinya, mereka dapat menghasilkan karya-karya yang hebat.
Florence Littaeur dalam bukunya menuliskan bahwa tipe melankolis ini memiliki beberapa kekhasan, antara lain:
Serius dan tekun; Jenius dan intelek; Berbakat dan kreatif; Sadar perincian; Tertib dan terorganisir; Teratur dan rapi; Perfeksionis; Ekonomis; Perhatian dan belas kasih yang mendalam; dan mencari teman hidup yang ideal.
Pendekatan dakwah dengan seorang melankolis membutuhkan hati yang bersih dan harus penuh perasaan. Seorang melankolis sangat mudah tersentuh. Biasanya muhasabah atau kontemplasi bisa menjadi metode yang tepat untuknya. Bawalah pembicaraan pada sisi kemanusiaan, atau sosial sehingga dirinya merasa butuh menjadi bagian dari dakwah untuk bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat. Dengan membawa seorang melankolis pada titik emosional yang membuat hatinya tersentuh dan tergerak, ia akan meyakinkan dirinya sendiri untuk mendalami Islam dengan lebih baik lagi.
Melankolis terkadang cenderung pesimis. Cobalah berikan ia semangat dan motivasi untuk terus bergerak dan berkontribusi secara konsisten. Ciptakan pula rasa optimis pada diri melankolis untuk bisa meyakini bahwa dakwahnya bisa berkembang.
Setelah menyentuh hati seorang melankolis, cobalah berikan ia waktu untuk berpikir karena seorang melankolis sangat membutuhkan perenungan dan kesunyian sebelum mengambil keputusan. Pendekatan secara Qur’ani dengan tahsin misalnya, akan sangat cocok untuk melankolis karena memberikannya suasana untuk merenung.
Dakwah Tenang bersama Phlegmatis
Allah menciptakan karakter phlegmatis yang damai sebagai orang istimewa untuk menjadi bantal bagi emosi ketiga watak lainnya, untuk memberikan kestabilan dan keseimbangan. Seorang phlegmatis meredakan rencana gila sanguinis, tidak terlalu terkesan dengan keputusan cemerlang koleris, dan tidak terlalu menanggapi serius rencana rumit melankolis. (Littaeur)
Florence Littaeur dalam bukunya menuliskan bahwa tipe phlegmatis ini memiliki beberapa kekhasan, antara lain:
Serba guna; Kepribadian yang rendah hati; Selalu santai; Sabar; Baik keseimbangannya; Berbahagia menerima kehidupan; Punya kemampuan administrasi; Menengahi masalah; Mudah diajak bergaul; dan menjadi pendengar yang baik.
Dalam berdakwah kepada seorang phlegmatis, kita tidak perlu memberikan janji atau angan-angan yang berlebihan. Cukuplah berikan ia pendekatan sederhana namun logis dan menyentuh.
Phlegmatis suka sesuatu yang konsisten, sehingga sebagai da’i kita diharapkan bisa mendekati seorang phlegmatis dengan konsisten hingga ia merasa nyaman dan bersedia menjadi bagian dari dakwah kampus.
Seorang phlegmatis juga membutuhkan motivasi langsung dari aktivis dakwah. Maka berilah dia semangat untuk mempelajari Islam dengan baik.
Seorang phlegmatis terkadang memberikan respon yang seadanya. Jadi jangan mengharapkan antusias lebih dari dirinya. Meski begitu kita tetap harus bisa bersabar dalam melakukan pendekatan kepada seseorang yang phlegmatis.
Ia juga sulit mengambil keputusan, sehingga kita diharapkan bisa memberikan dukungan kepadanya dalam pengambilan keputusan. Demikian pula dalam pemberikan tanggung jawab. Seorang phlegmatis perlu didorong untuk berani mengambil sebuah tanggung jawab.
Pendekatan dakwah berdasarkan karakter ini bisa diaplikasikan ketika anda menjadi mentor bagi sebuah kelompok mentoring. Setiap binaan memiliki karakter tersendiri yang membutuhkan pendekatan khusus sehingga ia merasa nyaman dan mau mengembangkan kapasitasnya dalam dakwah kampus. Walau tak bisa dipungkiri bahwa untuk memahami karakter seseorang tidaklah mudah. Meski begitu bukan tidak mungkin untuk dipahami. Dengan pengalaman yang cukup Anda akan bisa memahami karakter seseorang dan memberikannya metode dakwah personal yang tepat.
Glosarium
A:
-
Asholah: keaslian, kemurnian
D:
-
Dakwah fardiyah: dakwah personal
F:
-
Fikroh: pemikiran, gagasan
H:
-
Hujjah: alasan kuat, bargain position
I:
-
Izzah: harga diri, kehormatan
K:
-
Kafaah: kemampuan, kapasitas, pemahaman
-
Khitah: keaslian, kemurnian
M:
-
Mad'u: objek dakwah
-
Muhasabah: kontemplasi, perenungan, evaluasi
S:
-
Samawi: langit, dari Allah
-
Sirah nabawiyah: sejarah para nabi
-
Syumul: komprehensif
T:
-
Ta'lim: diskusi agama kecil
-
Tabligh: diskusi agama besar
-
Tadhrib amal: latihan beramal
-
Tasyakuran akbar: syukuran bersama
-
Tausiyah: nasehat
Epilog
Seretas Mimpi
Kampus Madani
Semua insan manusia mempunyai mimpi dan mimpi pula yang membuat perbedaan di antara manusia. Mimpi untuk menjadi pribadi yang lebih baik, mimpi meraih keberhasilan, dan mimpi tentang keadaan di masa depan. Dari mimpi pula manusia mendapatkan kekuatan untuk terus memperjuangkan yang terbaik bagi kehidupan dan penghidupannya. Mimpi mimpi dan mimpi, alangkah indahnya mimpi.
Saya punya mimpi tentang kampus hijau yang menjadi hijau bukan karena pohon-pohon atau rumput yang bertebaran. Tetapi menjadi hijau karena rasa nyaman dan tenang yang terasa pada setiap langkah yang dipijakkan pada setiap jengkal kampus tersebut. Kampus yang nyaman dengan alunan Qur’an dan senyuman ikhlas. Kampus yang menjadi tenang karena nilai Islam sudah menjadi jiwa bagi setiap insan manusia. Kampus di mana toleransi menjadi benang untuk merajut persaudaraan, nilai profesionalitas menjadi katalis setiap kegiatan, dan semangat saling memberi menjadi ornamen yang membuat kampus hijau itu semakin indah.
Kampus Madani, sebuah pilihan diksi yang sangat tepat untuk mengekspresikan tentang keberadaan kampus di masa yang akan datang. Sebagaimana konsep madaniyah yang telah dibangun oleh Rasulullah ketika perkembangan dakwah Islam. Saat itu nilai Islam bisa dirasakan oleh semua penduduk Madinah yang terdiri dari berbagai agama. Saat itu kepemimpinan Rasul menjadi idola bagi setiap penduduk Madinah, tidak peduli ia berasal dari suku atau agama tertentu. Saat itu Islam menjadi sebuah tata nilai yang telah meresap di hati setiap orang yang telah mengenalnya.
Keberadaan dakwah kampus adalah solusi atas berbagai problematika umat, bukan menjadi sumber masalah. Dakwah kampus hadir sebagai bagian dari jawaban kegelisahan masyarakat, bukan menjadi beban baginya. Dakwah kampus haruslah menghasilkan pemimpin besar yang mampu menginspirasi dunia, bukan menghasilkan pribadi yang bahkan tidak bisa bersosialisasi dengan orang lain. Dakwah kampus kini, esok, dan seterusnya adalah kesinambungan yang tiada henti meretaskan mimpi-mimpi indah tentang dunia yang lebih baik dan tiada bosan meninggalkan jenak-jenak karya besar yang bisa merangkai senyum dunia.
Karena kita berada di dunia bukan sebagai penonton, tetapi kita adalah katalis peradaban yang akan mengubah dunia dengan inspirasi Islam.
Referensi
Achmad, Ridwansyah Yusuf. 2008. Rekayasa Lembaga Dakwah Kampus. Bandung: Gamais Press
Achmad, Ridwansyah Yusuf. 2009. Analisis Instan Problematik Dakwah Kampus. Bandung: Gamais Press
Achmad, Ridwansyah Yusuf.,dkk. 2008. Pedoman Lembaga Dakwah Kampus GAMAIS ITB. Bandung: Gamais Press
Al-Bilali, Abdul Hamid. 2005. Profil Murabbi Ideal. Jakarta: Penerbit An Nadwah
Aminuddin, Hilmi. 2003. Strategi Dakwah Gerakan Islam. Jakarta: Pustaka Tarbiatuna
As-Siisiy, Abbas. 2005. Bagaimana Menyentuh Hati. Solo: Era Intermedia
Chaskin,Robert J..2001. Building Community Capacity. New York: Walter de Gruyter,Inc.
Kertajaya,Hermawan. 2004. Marketing in Venus. Jakarta: Penerbit Gramedia
Kurnia, Kafi. 2007. Anti Marketing. Jakarta: AKOER
Lajnah Ilmiyyah bi Ma’had al Aimmah wa al Khuthaba. 1998. Al Sirah Al Nabawiyah Al Da’wah. Jakarta: WAMY
Littauer, Florence. 1994. Personality Plus. Jakarta: Binarupa Aksara
Lubis, Satria Hadi. 2002. 77 Problematika Halaqoh. Jakarta: Kreasi Cerdas Utama
Lubis, Satria Hadi. 2006. Buku Pintar Mengelola Halaqoh. Jakarta: Fatahillah Bina Alfikri
Mahmud, Ali Abdul Halim. 1999. Perangkat-perangkat Tarbiyah Ikhwanul Muslimin. Solo: Era Intermedia
Michelli, Joseph A. The Starbucks Experience. Jakarta: Penerbit Erlangga
Okviasanti, Fanni, dkk. 2008. Menjadi Muslimah Pembangun Peradaban. Bandung: Gamais Press
Qutb, Sayyid. 1986. Fiqh Dakwah. Jakarta: Pustaka Amani
Sandhiyudha, Arya. 2006. Renovasi Dakwah Kampus. Jakarta: KAF
Siddiq, Mahfudz. 2001. Risalah Dakwah Thulabiyah. Jakarta: Pustaka Tarbiatuna
Tim SPMN FSLDK. 2007. Risalah Manajemen Dakwah Kampus edisi Revisi. Bandung: Gamais Press
Yasmin, Ummu. 2003. Materi Tarbiyah. Solo: Media Insani Press
Tentang Penulis
Ridwansyah Yusuf Achmad, yang biasa disapa Yusuf, ialah seorang mahasiswa tingkat akhir di Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Bandung. Ia berkecimpung di dunia dakwah pelajar sejak SMP, dengan turut mendirikan ROHIS SMP 85 Jakarta. Pada tingkat SMU ia pun aktif di ROHIS SMU 34 Jakarta, dan diamanahkan pula sebagai Ketua MPK di SMU tersebut.
Kiprahnya di dunia Dakwah Kampus dimulai saat ia mulai beraktivitas di LDK GAMAIS ITB. Ia menerima amanah sebagai Kepala GAMAIS ITB selama 1,5 tahun pada periode 2007-2008. Bersamaan pula dengan amanahnya sebagai Koordinator PUSKOMDA FSLDK Bandung Raya dan Direktur Pelatihan Manajemen LDK Nasional.
Setelah selesai amanah di dunia LDK, Yusuf dicalonkan sebagai Presiden Keluarga Mahasiswa ITB dan terpilih sebagai Presiden KM ITB untuk periode 2009-2010. Selama hampir 5 tahun perjalanan dakwahnya di dunia kampus, ia telah menuliskan beberapa buku, antara lain:
-
Risalah Manajemen Dakwah Kampus (edisi revisi), 2007
-
Pedoman LDK GAMAIS ITB, 2008
-
Rekayasa LDK, 2008
-
Analisis Instan Problematika Dakwah Kampus, 2009
Selain sebagai pemilik Penerbit Ideasphere books, saat ini Yusuf banyak berperan sebagai penulis lepas dengan berbagai tema, serta pemateri dalam berbagai pelatihan manajemen dakwah kampus di Indonesia. Yusuf juga kini sedang menjadi asisten peneliti di Lab. Perencanaan Wilayah dan Perdesaan di ITB.
Untuk berdiskusi lebih lanjut tentang dunia dakwah kampus, silahkan kunjungi blog penulis di http://ridwansyahyusufachmad.wordpress.com atau bisa juga dengan mengirimkan email ke ridwansyahyusuf@gmail.com.
Dostları ilə paylaş: |