Data dan analisa



Yüklə 157,4 Kb.
səhifə2/2
tarix03.08.2018
ölçüsü157,4 Kb.
#67172
1   2
Konsumsi Kertas Masyarakat Tinggi

Tingkat konsumsi kertas di Indonesia bahkan di dunia terus mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan konsumsi kertas pada tahun 2003 yang mencapai 5,31 juta ton, untuk tahun 2004 kebutuhan konsumsi kertas menjadi 5,40 juta ton, sedangkan pada tahun 2005 konsumsi kertas meningkat lagi ke 5,61 juta ton dan prediksi pada tahun 2009 konsumsi kertas dapat mencapai 6,45 juta ton (pusgrafin.go.id 2009).


Mansur (2008) mengatakan bahwa konsumsi kertas di Indonesia terus meningkat satu kilogram (kg) per kapita atau sekitar 220 ribu ton per tahun. Peningkatan tingkat konsumsi ini memberikan konsekuensi tingginya limbah kertas yang dihasilkan.
Tahun ini (2012) pertumbuhan konsumsi kertas di dalam negeri diperkirakan mencapai 4,2%. Konsumsi kertas Indonesia saat ini baru mencapai 30 kilogram (kg) per kapita per tahun, jauh dibawah rata-rata konsumsi kertas negara ASEAN yang mencapai 55 kg per kapita per tahun. (sumber: Suhendra Wiyadinata, Direktur Sinarmas Pulp and Paper)
Walaupun ada usaha dari berbagai perusahaan Indonesia untuk mengurangi pemakaian kertas yang tidak diperlukan, masih lebih banyak perusahaan yang konsumsi kertasnya meningkat dibandingkan yang menurun. Penggunaan kertas untuk kebutuhan kantor di negeri ini tumbuh pada 40% perusahaan yang disurvei, dengan rata-rata penggunaan 300 lembar kertas per bulan untuk setiap karyawan. Pertumbuhan teknologi komputer dan kepedulian terhadap lingkungan tidak menurunkan penggunaan kertas di sektor bisnis. Lebih dari 50% perusahaan belum mempunyai peraturan perusahaan untuk mengurangi penggunaan kertas.

Industri bubur kertas dan kertas menggunakan 50% hasil produksinya untuk melayani pasar ekspor, sisanya untuk kebutuhan di dalam negeri. Kemampuan produksi bubur kertas saat ini mencapai 7 juta ton per tahun yang dihasilkan oleh 14 pabrik, sedangkan industri kertas memproduksi 10 juta ton per tahun yang dihasilkan oleh 79 pabrik.
Dengan permintaan persediaan Kertas yang terus melonjak kemudian akan mengakibatkan industri kertas terus memproduksi massal produk kertas sehingga hutan pun terkena dampaknya. Dirjen Industri Agro dan Kimia Kementerian Perindustrian, Benny Wahyudi, menekankan, industri bubur kertas dan kertas nasional harus didukung Hutan Tanaman Industri (HTI) sebagai sumber bahan baku kayu yang lestari.

03. Buku Indonesia Vs. Buku Luar Negeri


Perkembangan Buku Indonesia dari masa ke masa mengalami pasang surut, baik secara kualitas maupun secara kuantitas. Perubahan yang dialami seiring dengan selera baca masyarakat dan tren terkini. Ketika masanya demam Korea publikasi Indonesia dihamburi dengan buku-buku tentang artis Pop Korea, biografi artis Korea, buku buku lokal berbau Korea. Ketika tren masyarakat berubah alur ke Jepang, maka akan berhamburan komik-komik lokal bergambar Jepang, tidak sedikit komikus Indonesia menggunakan nama samaran Jepang. Harus diakui bahwa buku-buku Indonesia didominasi oleh buku fiksi, dengan minimnya buku-buku yang berbicara tentang fakta lingkungan.
Di era globalisasi seperti ini, buku-buku Indonesia berhadapan langsung dengan buku-buku impor luar negeri, dari Malaysia, Jepang, Korea, Amerika Serikat, da Eropa. Hal ini agaknya sulit dihindari mengingat dinamika kehidupan yang semakin global dan nyaris tanpa batas (borderless). Tidak dapat dipungkiri pasang surutnya kualitas buku Indonesia, juga menjadi alasan pembaca memilih buku impor. Dalam kondisi demikian, segala sesuatunya akan saling mempengaruhi dan ini sulit untuk dihindarkan.

2.4 Dampak yang Didapatkan


2.4.1 Masalah Sampah Jakarta

Sampah telah menjadi masalah lingkungan kota Jakarta. Sampah di Jakarta sendiri setiap tahunnya mengalami peningkatan rata-rata 5%. Jumlah sampah yang dibuang di tempat pembuangan akhir sekitar 6000 ton per hari. Gunungan sampah-sampah ini dihasilkan dari limbah rumah, industri, pabrik, perkantoran, tempat makan, tempat wisata, kawasan niaga, mal, pemukiman penduduk dan hampir setiap sudut kota menghasilkan sampah.


Timbunan sampah berpotensi melepas gas Methan (CH4) yang dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca dan berkontribusi terhadap peningkatan suhu bumi / pemanasan global. Sampah yang tidak dikelola dengan baik juga dapat mengakibatkan longsor, sumber penyakit, pencemaran lingkungan, banjir.
Masalah sampah Jakarta telah menjadi masalah yang tidak akan berakhir, karena pada dasarnya setiap hari pasti ada sampah yang dihasilkan. Sungguh ironi, banyak material di gundukan sampah TPA sebetulnya masih bisa kita olah. Sudah seharusnya sampah-sampah di TPA hanya sampah yang tidak bisa didaur ulang / dimanfaatkan kembali.

2.4.2 Menggundulnya Hutan Hujan Tropis Indonesia


Kerusakan Hutan Alam Indonesia terus bertambah setiap tahunnya. Industri perkayuan di Indonesia memiliki kapasitas produksi sangat tinggi dibanding ketersediaan kayu. Hal ini bertambah buruk dengan aktifitas pencurian kayu / illegal logging yang semakin marak. Akibatnya, kualitas dan kuantitas hutan Indonesia dari tahun ke tahun semakin menurun.
Luas hutan alam asli Indonesia menyusut dengan kecepatan yang sangat mengkhawatirkan. Hingga saat ini, Indonesia telah kehilangan hutan aslinya sebesar 72% [World Resource Institute, 1997]. Fakta ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu tempat dengan tingkat kerusakan hutan tertinggi di dunia dan sebagai negara dengan laju deforestasi tertinggi di dunia. Padahal Indonesia tercatat sebagai negara yang memiliki areal hutan terluas ke-3 di dunia (setelah Brasil dan Kongo). Walau hanya memiliki luas 1,3% dari seluruh daratan dunia, namun kekayaan hutan Indonesia menempatkan urutan ke-2 negara terkaya dengan kehidupan alamnya.
Pengkampanye Hutan Green Peace Asia Tenggara, Joko Arief menuturkan bahwa ada empat utama deforestasi Hutan di Indonesia secara nasional, yakni industri pabrik kertas, ekspansi industri kelapa sawit, industri tambang khususnya batu bara, dan loging atau penebangan hutan untuk pengambilan kayu.

Industri kertas dibangun pertama kali di Sumatera dengan dana reboisasi pada awal tahun 80-an. 15 tahun kemudian barulah hutan tanaman industrinya dibangun. Selama 15 tahun pula industri kertas mengkonsumsi kayu dari hutan alam Indonesia untuk bahan baku produksinya.


Pada saat ini kurang dari 70% bahan baku untuk industri kertas berasal dari hutan alam. Hal ini dikarenakan banyak industri kertas yang tidak berkomitmen mempertahankan keberlanjutan hutan alam Indonesia dan tidak menjalankan kewajibannya untuk melakukan penanaman kembali.
Hutan semakin rusak, bumi semakin panas. Salah satu fungsi hutan adalah menyerap emisi gas karbondioksida untuk diubah menjadi oksigen. Hutan Indonesia juga merupakan paru-paru dunia, yang menyediakan oksigen bagi kehidupan di muka bumi ini. Tanpa tindakan yang berarti, berkurangnya luas hutan akan menyebabkan rusaknya ekosistem kehidupan di bumi sebagai akibat jangka panjangnya.
Beberapa Fakta Hutan

- Menurut Laporan Bank Dunia, Indonesia telah melepaskan 300 ton emisi karbon untuk setiap 1 hektar lahan hutan yang dibuka menjadi perkebunan

- Laju kehilangan dan kerusakan hutan pada tahun 2000-2005 di Indonesia setara dengan 364 lapangan bola/jam.

- Menurut Data Kementerian Lingkungan Hidup, diperkirakan lahan gambut di Riau saja menyimpan kandungan karbon sebesar 14.605 juta ton.



- Dengan asumsi potensi kayu bulat pada areal hutan konversi rata-rata 80 m3 per hektar, maka untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri bubur kertas harus ditebang sekitar 300.000 hektar hutan alam. Areal hutan alam yang dirusak dengan tebang habis akan semakin bertambah seiring dengan bertambahnya kapasistas industri bubur kertas dan kertas, sementara realisasi tanaman HTI masih sekitar 20%.

2.5 Faktor-Faktor Penyebab


01. Kurangnya kesadaran masyarakat Urban akan lingkungan hidup
Masyarakat Urban masa kini fasih dengan teknologi, kehidupan sosial, & pergaulan, sehingga pengetahuan tentang lingkungan ataupun masalah lingkungan sudah mulai tidak digubris. Tidak dapat dipungkiri bahwa kesibukan bekerja masyarakat perkotaan mengakibatkan kurangnya waktu-waktu untuk sekedar lepas dari kehidupan dan rutinitas sehari-hari. Namun sebetulnya gaya hidup ramah lingkungan tidaklah sulit dijalani dengan segala kesibukan yang ada, misalnya saja dengan mengkonsumsi makanan vegetarian , ataupun menolak plastik dari swalayan saat belanja masih bisa dilakukan oleh masyarakat Urban sebagai bentuk dari kesediaan menjaga alam.

02. Kurangnya buku-buku edukasi tentang lingkungan hidup yang dapat menjadi pedoman gaya hidup ramah lingkungan


Buku-buku yang beredar di masyarakat cenderung lebih banyak bergenre fiksi. Buku yang bertemakan alam & lingkungan kalah banyak dengan komik-komik manga jepang, buku cara berbisnis, novel remaja, dll. Kurangnya buku-buku bertema lingkungan hidup, membuat masyarakat Urban Jakarta pun jadi kurang awas terhadap pengetahuan umum yang seharusnya mereka dapatkan.

2.6 Hal-hal yang Sudah Dilakukan Sekarang


2.6.1 Penanggulangan Sampah dari Pemerintah (Pemrov DKI)


  1. ITF (Intermediate Treatement Facility)

Pengolahan sampah berbasis teknologi yang menggandeng peran swasta.

- ITF akan dikembangkan di Cilincing (sudah beroperasi Agustus 2011), Sunter & Marunda

- Mengurangi sampah yang dibuang ke Bantar Gebang

- Kemampuan rata-rata 500 ton per hari

- Dapat menghasilkan BBG / Listrik, Kompos, dan Breket Sampah

2. Penyuluhan mengenai 3R pada limbah rumah tangga
3R ialah salah satu cara dalam Hierarki pengolahan limbah, yang merupakan Reduce, Reuse dan Recycle. Reduce ialah mengurangi atau membatasi pemakaian produk yang menghasilkan sampah dan merusak lingkungan, Reuse ialah menggunakan kembali produk yang masih bisa dimanfaatkan sebelum akhirnya dibuang menjadi sampah, dan Recycle ialah mendaur ulang sampah menjadi bentuk dan produk yang baru yang kemudian dapat dikomersialkan.
Dalam hierarkinya, Recycle menduduki posisi paling bawah dalam hierarki pengolahan limbah, karena tidak dapat lagi dilakukannya pengurangan pemakaian produk (Reduce) dan penggunaan kembali produk (Reuse).
Gerakan 3R ini sudah mulai diusung masyarakat dalam mengelola limbah rumah tangga. Salah satu contoh konkritnya ialah Bank Sampah Gemah Ripah (Bantul, Jogjakarta), mengumpulkan sampah dari masyarakat wilayah sekitar tempat tinggal / per RT, sebagai upaya untuk membantu mengurangi sampah yang dibawa ke TPA. Seperti Bank pada umumnya, terdapat nomor rekening, bukti setoran, buku tabungan. Sampah-sampah yang dikumpulkan kemudian disalurkan ke berbagai pihak daur ulang. Kertas karton dihargai 2000,-/kg, arsip 1500,-/kg, dan sachet 15,-/buah.

3. Metode Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dengan Penimbunan Darat


Penimbunan darat, menimbun sampah organik di dalam tanah akan membentuk kompos. Kompos merupakan bahan organik, seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, rumput-rumputan, dedak padi, batang jagung, sulur, serta kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah. Kompos mengandung hara-hara mineral yang esensial bagi tanaman.
Saat ini, banyak masyarakat yang sudah mulai mendirikan balai pengelolaan sampah mandiri untuk menghasilkan kompos, di sekitar tempat tinggalnya untuk mengelola sampah RT atau kelurahan.
Contoh konkritnya ialah KDM Project, Pengolahan sampah menjadi energi (Biomas dan Kompos) oleh Unit Pelayanan Kebersihan (UPK) Bogor bekerjasama dengan Bina Lingkungan (Bilik) PT. Indocement, Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat oleh RW 02 Kelurahan Papanggo, Tempat Pengolahan Kompos (TPK) Sarimukti Bandung, dll.
Di lingkungan alam terbuka, proses pengomposan bisa terjadi dengan sendirinya. Lewat proses alami, rumput, daun-daunan dan kotoran hewan serta sampah lainnya lama kelamaan membusuk karena adanya kerja sama antara mikroorganisme dengan cuaca. Selain itu, kompos juga bisa kita lakukan dengan menimbun beberapa macam sampah organik yang ada di sekitar kita. Hasil kompos akan meningkatkan kandungan bahan organik dalam tanah sehingga mempertahankan dan menambah kesuburan tanah.

Hampir semua sampah di pekarangan rumah, sisa makanan, dan beberapa benda lainnya dapat dibuat kompos seperti, daun-daunan kering, potongan rumput, batang pohon, ranting, jerami, alang-alang, campuran tanah bekas tanam, gulma, tanaman hias yang sudah mati/layu, bunga, dan jenis tanaman sulur.


Sampah makanan seperti, cangkang telur, kulit buah, sisa potong sayur2an, kulit kacang, oatmeal, ampas kopi, batang jagung, tepung, kantung teh, daun teh, roti berjamur, nasi basi
Lain-lainnya seperti, rambut, dedak padi, bulu ayam, serangga mati, sampah dari kantong vacuum cleaner, sedikit serbuk kayu, serpihan kayu.
Yang tidak boleh ditimbun karena tidak dapat terdegradasi dengan baik, dapat mengundang serangga dan tikus, dan mungkin mengandung unsur kimia berbahaya yang dapat mengkontaminasi tanah kompos ialah,

daging - dagingan, daging unggas, produk yang terbuat dari susu (keju, yogurt, margarin, mentega, susu, krim, es krim, gelato), mayonaise, lemak dari daging, tanaman yang terjangkit penyakit, makanan laut, feses manusia dan hewan, bumbu salad, selai kacang.


Gas CO2 yang dihasilkan dalam tanah akan dipergunakan untuk fotosintesis dan pertumbuhan tanaman. Amonifikasi, nitrifikasi dan fiksasi nitrogen juga meningkat karena pemberian bahan organik sebagai sumber karbon yang terkandung dalam kompos.

2.6.2 Penanggulangan Sampah Kertas dari Komunitas dan Masyarakat


1. WWF doc.
WWF doc. adalah teknologi canggih yang dikeluarkan oleh World Wildlife Fund untuk mengurangi kerusakan lingkungan (Reduce). A new green file format, WWF doc ini menjadikan file pdf tidak bisa dicetak, sehingga konsumsi kertas pun akan menurun. Format WWF doc ini diluncurkan November 2010 oleh WWF Jerman, dapat diunduh dari www.saveaswwf.com. Latar belakang dimunculkannya produk ini karena konsumsi kertas yang berlebihan sehingga berdampak pada gundulnya hutan. Dengan slogan "Save as WWF, Save a Tree", kampanye WWF doc ini telah diikuti oleh lebih dari 53000 perusahaan-perusahaan di dunia, seperti Suncycle dan Triodos Bank.

2. Konsep 'Paperless Office'


Kantor yang menjalankan operasionalnya dengan informasi yang digitalisasi dan minum kertas, untuk mengurangi konsumsi kertas yang dipakai, demi terciptanya kantor yang ramah lingkungan. Selain untuk lingkungan, juga untuk efisiensi biaya, waktu, ruang, tenaga, dan produktivitas.

Konsep Paperless merupakan salah satu contoh aksi reduce, dengan mengurangi pemakaian kertas bukan meniadakan pemakaian kertas sama sekali, karena idealnya adalah hampir tidak mungkin untuk kantor tidak memakai kertas. Terbentuknya komunitas paperless saat ini masih jauh dari harapan karena sebagian besar orang sudah terbiasa dengan membaca informasi dalam bentuk tertulis yang dicetak di atas sebuah kertas.


Aksi-aksi Paperless seperti,

- Seluruh informasi perusahaan seperti daftar harga, pengumuman internal perusaahaan, kontrak kerja, desain keperluan klien dll ditampung dalam web Intranet perusahaan.

- Menerima dan mengirimkan informasi melalui digital

- Alihkan tagihan kartu kredit dan tagihan telepon yang dikirimkan lewat pos setiap bulannya dengan tagihan lewat email

- Scan dokumen-dokumen, misalnya bukti pembayaran ke bank, jadikan softcopy di komputer, sehingga bentuk fisiknya yang berupa kertas dapat segera didaur ulang.

- Sebisa mungkin ganti komunikasi melalui fax dengan e-mail. Selain cepat biayanya juga lebih hemat. Karena dengan mesin fax, kita akan menerima fax di atas media kertas.

- Melakukan presentasi dengan slide tanpa mencetak, materi berupa softcopy bisa dikopi melalui usb

- Di setiap email kita bisa membuat tulisan seperti "Please don't print this out unless you really need to. Save Trees ! "

3. Usaha Daur Ulang Kertas


Pemanfaatan kembali / daur ulang sampah kertas yang diolah menjadi produk komersial seperti kertas daur ulang sudah menjadi sebuah solusi berbisnis sekaligus untuk mengatasi permasalahan sampah kertas di Jakarta. Beberapa usaha daur ulang sampah kertas seperti,
- Kedai Daur Ulang Pak Salam, yang masih aktif menjalankan usaha daur ulang kertasnya dari tahun 80-an, sehingga memiliki banyak langganan perkantoran di Jakarta yang menyumbangkan sampah-sampah kertasnya untuk diolah.
- Retailer kertas daur ulang Suhuf Art Paper, yang sejak tahun 1995 telah memproduksi dan menjual kertas daur ulang di Jalan Curug Dago No 07 Bandung. Selain kertas daur ulang Suhuf pun menjual kertas seni dan Kerajinan tangan. Produknya kini bisa ditemui di toko-toko buku terkemuka di Jakarta.
- Daur Ulang Kertas / Kerajinan Kertas Bardiju, yang usahanya berada di Jln Letjen S Parman I no 6 Tomang ini, memproduksi dan menjual kertas daur ulangnya beserta hasil produk lanjutan dari kertas daur ulang seperti kantong kertas, kotak kado, kerajinan tangan, amplop, hingga lampion. Usaha yang dibangun oleh Bapak Ambardi Nasution, sejak tahun 2006 ini, berkomitmen menjadi pusat industri pembuatan kertas dan kerajinan kertas yang ramah lingkungan.

4. Paper craft dari Sampah Kertas


Limbah kertas berupa koran bekas, buku bekas, ataupun kertas bekas, bisa dibuat menjadi suatu yang unik. Adapun masyarakat yang telah memanfaatkan sampah kertas untuk dijadikan benda komersial / hasil karya / hobby dengan Papercrafting.
- Komunitas Pecinta Kertas. Ditangan para kreatif muda inilah limbah kertas yang kurang diminati menjadi suatu karya yang bernilai seni tinggi. Terbentuk pada 11 September 2008 oleh Ario Kiswinar Teguh, komunitas ini memiliki jumlah anggota mencapai 1.714 orang. Mereka tidak terdiri dari orang dengan pengalaman atau berlatar belakang desain grafis saja, namun orang - orang yang sangat mencintai kertas. Umumnya komunitas ini mengadakan pertemuan dua kali dalam seminggu untuk membuat karya dan diskusi ide.
- Ario Kiswinar Teguh =aikn=

Ario Kiswinar Teguh, seorang seniman kertas yang menyulap kertas bekas menjadi aneka barang bermanfaat. Hasil karyanya beragam seperti bingkai kacamata, gantungan kunci, gelang, dan hiasan meja, dll. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya kampanye untuk menggalakkan kesadaran lingkungan. Menurut Kiswinar, seni kertas juga bisa menjadi media untuk penyampai pesan, pidato agar cinta lingkungan juga bikin bosan, maka itu dipakai media ini untuk menyampaikan isu lingkungan dengan cara perlahan.

2.6.3 Kasus-kasus lain Pemanfaatan Sampah

1. Wensislaus Makmur (Flores), menyulap karung bekas menjadi tas karung, yang telah di ekspor ke mancanegara, Perancis, Italia, Belanda, Amerika, Australia
2. Dusun Randu Gunting (Sleman, Jogjakarta), Paguyuban Mawar (Wanito Makaryo Randugunting), menyelenggarakan Fashion Show (21 Feb' 2012) dengan pakaian dari sisa bungkus makanan hingga detergen.

2.6.4 Hal-hal yang bisa kita lakukan untuk menangani Sampah Kertas

01 Aksi Pengurangan Sampah Kertas (Reduce)
- Belilah produk-produk dengan kandungan material daur ulang dan dapat didaur ulang

- Beli produk dengan kemasan kardus / kertas paling minim

- Beli barang dalam jumlah yang lebih besar, 1 karton cereal besar menghasilkan sampah kertas lebih sedikit dibanding membeli dalam karton kecil, dan harganya pun akan relatif lebih murah

- Saat membeli pulsa ponsel, pilih yang elektrik, karena voucher cenderung akan langsung dibuang

- Hindari penggunaan alat makan disposable, seperti piring dan cup kertas

- Gunakan Photocopy Recycle Paper jika dibutuhkan untuk mencetak dokumen

- Belilah hanya yang diperlukan, kita bisa meminjam ataupun men-share barang yang jarang kita pakai

- Jual atau berikan kepada orang gulungan karton yang tidak kita pakai daripada dibuang

- Kurangi pemakaian kertas berwarna, glossy, dan tebal yang lebih susah di daur ulang

- Gunakan / cetak kedua sisi kertas dari pada satu sisi karena akan menghemat kertas sampai 50% (print 2 pages per sheet)

- Perkecil marjin dokumen, atau perkecil hurufnya sehingga akan lebih muat banyak huruf dalam satu halaman. Gunakan font Times New Roman atau Arial, font ini menggunakan ruang yang lebih sedikit dibanding font lainnya

- Jika sudah merasa cukup mendapatkan informasi/berita dari media online atau internet, maka tidak perlu lagi membeli koran. Cobalah baca koran di kantor, ataupun meminjam dengan sesama rekan

- Hindari berlangganan majalah bulanan/menerima majalah bulanan gratis, jika tidak terlalu dibaca

- Kurangi pemakaian tisu, dengan kain handuk, serbet atau lap

- Pikirkan sebelum kita membuat & membagikan brosur, apa brosur tsb benar akan menarget sesuai sasaran? karena fakta bahwa 80% orang yang menerima brosur hanya akan membuang brosur tsb.

- Hindari permainan yang menggunakan kertas, seperti paper-fight

- Hindari penggunaan kantong kertas cokelat untuk bekal, bawa bekal dengan kotak makan

- Manfaatkan Reusable Gift Bags daripada kertas kado

- Pada saat berbelanja bawalah selalu tas kanvas untuk berbelanja, sehingga tidak perlu lagi menggunakan kantong kertas dari toko, jika tidak mempunyai lebih baik bawa barang belanjaan sendiri sebisanya

- Membuat Undangan pernikahan/ ulang tahun/dll dengan new media /interaktif/online media

02 Aksi Penggunaan Kembali Sampah Kertas (Reuse)
- Membuat nota dari kertas-kertas bekas, ditaruh di bulletin boards agar bisa dipakai seluruh anggota

- Amplop bekas yang rapi dapat diakali dengan menempel label

- Koran bekas bisa digunakan untuk mengemas barang

- Gunakan ulang kertas untuk drafts, memo, pesan, menghitung, mencetak, dan memfotokopi dokumen

- Membuat pajangan/ornamen dengan sampah kertas

- Buku bekas yang tebal bisa dijadikan wadah untuk menyimpan barang


03 Aksi Daur Ulang Sampah Kertas
- Membuat kertas daur ulang dari sampah kertas

- Membuat bubur kertas, dan menjadikannya kerajinan kertas yang komersial

2.7 Data Khalayak Sasaran Saat Ini (Target Audience)


- Demografis
Gender Wanita & Pria, Usia 20-35 thn, Ses A-B, sudah bekerja / sedang dalam bangku kuliah, institusi, maupun organisasi.
- Psikografis
Urban, aktif beraktivitas, banyak rutinitas, dinamis, sibuk bekerja, dalam pekerjaannya banyak menggunakan kertas, peduli terhadap lingkungan namun tidak ada waktu bertindak, mau bertindak namun tidak tau caranya, merasakan adanya clutter dari tren dan teknologi masa kini, tidak tertutup, berpemikiran positif
- Geografis
Tinggal di urban area kota Jakarta maupun sekitar Jakarta, mobilitasnya di area urban jakarta.
2.8 Kompetitor
Buku-buku di pasaran yang bertemakan edukasi alam dan lingkungan dan buku-buku impor luar negeri yang bertemakan pelestarian alam dan lingkungan dengan sajian visual dan ilustrasi.
Seperti ,

- Illustrated Encyclopedia of The Earth | Penerbit : DK |



Gambar 2.5 Buku Illustrated Encyclopedia of The Earth

- LISTOMANIA -- A World of Fascinating Facts in Graphic Detail | penulis : Harper Design | Penerbit : Harper Collins Publishers | 2011 |



Gambar 2.6 Buku Listomania

- MORE SHOW ME HOW -- Instructions For Life From The Everyday To The Exotic | Penulis : Derek Fragerstorm, Lauren Smith, & The Show Me Team | Penerbit : Harper Collins Publisher | 2010 |



Gambar 2.7 Buku More Show Me How

2.9 Keunggulan


Buku ini menyampaikan permasalahan lingkungan, data, & informasi tentang sampah kertas di Jakarta. Data akan disajikan secara visual berupa infografik, sehingga secara visual dapat menarik perhatian dan menambah ketertarikan pembaca, dan secara informasi lebih mudah tersampaikan dibanding buku-buku yang hanya menyajikan data verbal.

2.10 Analisa Kasus SWOT


S : - Data-data riil dan kompleks disajikan secara visual berupa Infografik, sehingga informasi dapat mudah tersampaikan
- Visualisasi Infografik yang disajikan menarik sehingga pembaca tidak merasa sedang membaca buku edukasi lingkungan yang monoton
- Buku ini selain edukatif & informatif, sekaligus bisa menjadi buku hobi/ buku untuk koleksi

W: - Harga produksi buku yang diperkirakan tinggi karena buku dicetak full-color dan full ilustrasi, dan pemakaian kertas Post-Consumer Recycled yang harganya lebih tinggi dibanding kertas biasa


O : - Menambah daftar pustaka tentang informasi lingkungan Jakarta dan panduan gaya hidup ramah lingkungan
- Menambah daftar pustaka buku-buku yang disajikan secara visual untuk segmen dewasa
- Melalui buku ini dapat membuka pandangan masyarakat Urban Jakarta tentang kronisnya lingkungan hidup agar dapat mewujudkan upaya untuk melestarikan alam dan lingkungan
T : - Clutter dari buku-buku bertema sejenis di pasaran

2.11 Kerangka Buku


Bagian I - (Masalah Sampah Jakarta)
01 - Sampah meningkat selagi tidak tertangani

02 - Komposisi sampah di Jakarta

03 - Sampah berdasarkan sumbernya

04 - Sampahmu bencanamu

05 - Prediksi bumi kita
Bagian II - (Kayu, Kertas dan Hutan)
06 - Kondisi hutan alam Indonesia

07 - Hutan semakin rusak, bumi semakin panas

08 - Industri kertas, peringkat ke-4 dalam melepas emisi gas rumah kaca

09 - Keunggulan hutan Indonesia juga merupakan bencana

10 - Industri kertas dan janji pelestarian lingkungannya

11 - 3000 tahun perjalanan kertas

12 - Kertas, serat kayu, dan pohon Akasia

13 - Konsumsi kertas masyarakat dan dunia

14 - Pagi, siang, malam kertas
Bagian III - (Aksi-aksi Pemanfaatan Sampah)

- Pilah pilih sampah

- Timbun jadi kompos

- Ubah kantormu menjadi Paperless Office

- Aksi-aksi Paperless Office

- Lipat kertas bekas jadi cincin berlian

- Amplop dari brosur

- Sulap koran bekas jadi dompet

- Daur ulang itu mudah



- Gajah dan kotorannya

- Fakta-fakta daur ulang sampah kertas dunia
Yüklə 157,4 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   2




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin