Duhai Ukhti Duhai Istri Sholehah Aku Ingin Sepertimu



Yüklə 364,27 Kb.
səhifə7/7
tarix26.07.2018
ölçüsü364,27 Kb.
#58424
1   2   3   4   5   6   7


Waktu kecil Ibu berkali-kali mengungsikan kucing rumah dengan alasan karena si kakak sudah sempat terkena penyakit asma. Satu atau dua kucing mungkin masih mudah dipelihara, tetapi saat itu kita memiliki kurang lebih sembilan jenis kucing anggora.
Sekalipun demikian, aku tetap mencintai binatang yang satu ini. Sampai pada akhirnya teman berkata “Pelihara kucing ya? hati-hati kena tokso…”

===============================


Toxoplasmosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit toxoplasma gondii. Pada umumnya, parasit ini menyerang mahluk hidup yang berdarah hangat termasuk manusia, kucing, domba dan babi.

Penyebab tokso:

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terserang tokso, diantaranya:
1. Tangan yang menyentuh mulut setelah berkebun, membersihkan tempat kucing termasuk kontak dengan feses/tinja kucing.
2. Mengkonsumsi daging mentah atau setengah matang, diantaranya daging babi,domba dan rusa.
3. Tangan yang menyentuh mulut setelah kontak langsung dengan daging mentah atau setengah matang.
4. Transplantasi atau transfusi organ (walaupun ini termasuk kasus yang jarang


http://1.1.1.3/bmi/sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs442.snc3/25404_110220995681520_103134439723509_74617_6872780_n.jpg


Tanda-tanda terinfeksi tokso

Pada umumnya orang tidak mengetahui jika dirinya telah terinfeksi tokso. Namun biasanya gejalanya mirip dengan sakit flu, mulai dari pembengkakan kelenjar, hingga otot badan yang terasa pegal atau nyeri dalam hitungan hari ataupun beberapa minggu. Namun jika anda memiliki imunitas tubuh yang normal, anda tidak akan terinfeksi kembali.

Tosko dan Ibu hamil

Walaupun dampaknya tidak langsung kepada sang Ibu, namun calon bayi berada dalam resiko yang besar jika terdeteksi positif tokso.

NIH (U.S National Institute of Health) memaparkan bahwa Ibu hamil yang baru terinfeksi tokso memiliki 40% kemungkinan untuk meneruskan parasit tersebut kepada calon bayi. Sebaliknya, wanita yang terinfeksi tokso lebih dari 6 bulan sebelum hamil, kemungkinan besar anak mereka tidak akan terinfeksi.

Bayi yang baru lahir dan terdeteksi tokso biasanya tidak akan langsung menunjukkan kelainan walaupun sebagian kecil lahir dengan kerusakan pada bagian penglihatan dan otak.

Menghindari Tokso

Penyakit ini memang terdengar sangat menyeramkan, namun jangan kuatir. Berikut ada beberapa langkah yang bisa anda ikuti guna hidup lebih sehat dan tanpa harus menyingkirkan kucing anda dari rumah.

1. Jika anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, sebaiknya anda tes tokso melalui tes darah di laboratorium. Jika hasil tes ternyata positif, dokter anda dapat memberi bantuan termasuk obat-obatan yang sekiranya dapat mencegah agar infeksi tidak kembali aktif.
2. Jika anda memiliki rencana untuk hamil, sebaiknya anda tes tokso. Jika hasilnya positif, jangan kuatir akan meneruskan penyakit tersebut ke bayi anda karena seharusnya anda sudah memiliki kekebalan tubuh terhadap parasit tersebut.
3. Jika anda sedang mengandung, sebaiknya anda mengkonsultasikan bahaya toksoplasma dengan dokter anda yang kemudian dilanjutkan dengan pengambilan darah untuk di tes.
4. Gunakan sarung tangan saat berkebun, memegang tanah atau membersihkan box kucing.
5. Cuci tangan anda dengan baik dan bersih menggunakan sabun setelah beraktifitas diluar sebelum makan ataupun memegang makanan.
6. Jika tidak ada orang lain yang dapat kontak langsung dengan daging mentah, sebaikanya anda menggunakan sarung tangan dan cuci bersih seluruh peralatan dapur yang menyentuh daging mentah termasuk pisau dan talenan. Setelah itu, cuci tangan anda dengan sabun dan air hangat.
7. Masak daging hingga matang, terutama daging sapi dan babi.

Perhatikan kesehatan kucing anda

Ada beberapa langkah yang dapat anda ikuti jika tetap ingin memelihara kucing, diantaranya:

1. Memberikan makanan kaleng kucing atau makanan kering dan biarkan kucing berada di dalam ruangan.


2. Kucing yang berada diluar rumah dan mengkonsumsi daging mentah, seperti binatang mengunggis (tikus, kelinci dsb) ataupun burung dapat terinfeksi parasit tersebut. Oleh sebab itu, jangan biarkan kucing anda tersebut masuk ke dalam ruang tidur atau bersentuhan dengan bantal maupun furniture lainnya.
3. Sebaiknya orang yang sehat dan tidak hamil membersihkan box kucing (litter tray) tempat buang air kecil ataupun besar, membersihkan/menggantinya setiap hari, gunakan sarung tangan dan setelah itu cuci tangan anda dengan sabun dan air hangat hingga bersih.
4. Dokter hewan anda dapat menjalakan sebuah tes yang menunjukkan apabila kucing anda terinfeksi parasit tersebut.

Pengobatan terhadap tokso

Anda dan dokter anda dapat berdiskusi lebih jauh jika telah terbukti adanya penyakit tokso. Bagi orang yang sehat dan tidak hamil, perawatan tidak diperlukan karena biasanya gejala tokso akan hilang dalam beberapa minggu.

Bagi wanita hamil atau orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, tersedia obat-obatan yang dapat mengobati parasit penyebab penyakit tokso.


satu hal lagi yang pernah saya dengar, supaya kita mencuci buah-buahan atau sayuran dengan air matang terlebih dahulu sebelum di konsumsi.

semoga bermanfaat bagi kita semua.



Top of Form

Bottom of Form

surga di telapak kaki ibu….

http://1.1.1.2/bmi/sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash1/hs459.ash1/25244_110031782367108_103134439723509_73921_8322863_n.jpg


Suatu ketika,istri al-Qamah menghadap Rasulullah saw,dan menceritakan keadaan suaminya,yang masih koma.Beberapa hari mengalami naza’ tapi tal kunjung sembuh.Mendengar pengaduan wanita itu,Rasulullah merasa iba hati dan langsung mengutus sahabat Hilal,Shuaib,dan Ammar untuk menjenguk al-Qamah.
Ternyata sesampainya disana,mereka terkejut bahwa al-Qamah tidak dapat mengucapkan kalimat Allah.Mulut al-Qamah terbungkam rapat.Akhirnya mereka segera menceritakan hal ini kepada Rasulullah.Kemudian Rasulullah datang menengok al-Qamah.Dan ternyata keadaannya benar-benar memprihatinkan.
“Apakah ia masih mempunyai orang tua?”tanya Rasulullah kepada istri al-Qamah.
“Masih ya Rasul.Tapi hanya ibunya yang sudah tua renta.”jawab istrinya.
“Kalau begitu antarkan saya kesana.”pinta Rasulullah.
“Baik ya Rasul.”jawab istrinya.
Sesampainya disana Rasulullah meminta ibu al-Qamah untuk melihat keadaan al-Qamah.Namun ternyata ibunya menolak lantaran ia sangat marah dengan perbuatan al-Qamah yang pernah menyakitinya dulu.Mendengar jawaban ibu tersebut,Rasulullah lantas menyuruh Bilal untuk menyediakan kayu bakar untuk membakar al-Qamah agar dapat segera mati,dan tidak tersiksa dengan penyaitnya.
“Jangan ya Rasul,kasihan ia.Kalau begitu mari antarkan saya kesana.”jawab ibu al-Qamah.
Ternyata setelah ibunya memaafkan segala kesalahan yang pernah diperbuat oleh al-Qamah,akhirnya al-Qamah dapat menutup mata dengan tenang.


Top of Form

Bottom of Form

batasan perempuan dalam berpakaian

Rasulullah saw bersabda:
“tidak halal bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir mengeluarkan tangannya sampai di sini.Rasulullah berkata demikian sambil menggenggam seperdua hastanya.
(h.r Ibnu Jarir Ath Thabri)
Rasulullah saw bersabda:
“apabila anak wanita telah melihat(darah haidnya),maka dia tidak boleh tampak tubuhnya kecuali mukanya dan kecuali selain ini.Seraya Rasulullah saw menggenggam hastanya,beliau meninggalkan anatara genggaman dan tapak tangan sepanjang genggaman lain”
(h.r thabarani)
Rasulullah saw bersabda:
“hai asma,sesunggunya anak wanita itu kalau sudah sampai datang bulan,tidak pantas terlihat tubuhnya,kecuali ini dan ini,beliau berkata demikian sambil menunjuk muka dan telapak tangan”
(h.r Abu daud)


http://1.1.1.5/bmi/sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs419.snc3/25244_110031082367178_103134439723509_73919_4678175_n.jpg

Top of Form

Bottom of Form

HuMorNews : Ini Budi, Ini Ibu Budi, Nggak Ada Matinya^^

Kakek Untung adalah salah satu kakek di antara sejuta kakek yang jadi idola cucu-cucunya. Aco adalah salah satu cucu di antara dua jutaan cucu yang sangat mencintai kakeknya. Nah, ini dia cerita yang menarik antara kakek dan cucunya.

Satu hari saat jam pulang sekolah, Aco begitu semangat pingin cepat-cepat menemui kakek Untung tercinta, yang saban hari menghabiskan waktunya dengan bergoyang-goyang dikursi goyang.

Begitu sampai di depan pintu rumah, sepatu adidas klasik mungilnya langsung dicopot dan dilempar Aco begitu saja. Kemudian dia buka pintu dan langsung berlari kepangkuan kakek Untung.

Setelah bermanja sejenak di pangkuan kakek, Aco pun bercerita, "Kek, kek, Aco mau cerita nih. Tadi aco diajarin membaca sama ibu guru Oneng."

"Wah, cucuku hebat! Kalo udah lancar membaca, nanti kakek kasih hadiah baju batman ya," kata kakek sambil mengelus-elus kepala plontosnya Aco.

"Kek..Kek..Tadi Aco diajarin begini sama ibu guru Oneng: Ini Budi, Ini Bapak Budi, Ini Ibu Budi, Ini Kakek Budi. Kek, kakak Budi rumahnya dimana sih?" Uhh Aco ngocor terus, tak berhenti ngomong.

"Gila! Si Budi, ibu Budi dan bapak Budi, masih hidup sampe sekarang? Co! Kakek dulu di sekolah rakyat diajari juga membaca: Ini Budi, Ini Ibu Budi, Ini Bapak Budi... He, He, Budi nggak ada matinya," ujar kakek sambil terus bergoyang bareng cucunya Aco yang nggak capek-capeknya ngomong. (

http://1.1.1.4/bmi/sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash1/hs459.ash1/25244_110024902367796_103134439723509_73880_2895135_n.jpg

Top of Form

Bottom of Form

Membawa Kekasih ke Surga

http://1.1.1.1/bmi/sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs419.snc3/25244_110018882368398_103134439723509_73855_1745127_n.jpg


“Ukhty,
aku punya harapan, kelak anak-anakku penggenggam dunia. Namun hati
mereka tetap hanya milik Allah dan rasul-Nya, karena itu aku butuh
seorang ustadzah yang membimbing anak-anak dan menjadikan rumahku
sebagai madrasah peradaban. Apakah anty siap menjadi ustadzah di
rumahku dan menjadi ibu dari anak-anakku kelak?”

Ini sepenggal ungkapan tatkala seoarang ikhwan mengkhitbah seorang akhwat.

Tatkala ingin menggenapkan sayapnya yang cuma sebelah agar bisa terbang.

Sekarang, saat kita sudah punya sayap yang lengkap, masihkah kita ingin


mengajaknya terbang? Begitulah seharusnya. Kita harus konsisten dengan
harapan besar tatkala menikahinya. Menggapai ridha Allah, mengantarkan
dan membawanya terbang hingga di surga. Ya, kita harus membawanya. Ini
bukti kesungguhan dan cinta kita pada bidadari hati kita itu.

Ini bukan romantisme. Tapi harapan. Ya, harapan. Harapan dan tekad


kesungguhan setelah mengambil keputusan besar dalam hidup, menikah.
Harapan untuk membawa orang-orang yang kita cintai hidup bersama di
surga. Bersama, reuni di sana. Benar, setelah ikrar nikah kita ucapkan,
kita punya harapan dan kewajiban, dan sebesar-besar harapan itu adalah
menjadikan bidadari hati kita sebagai kekasih dunia akhirat. Tidak
sebatas menjadikannya istri di dunia semata. Lebih dari itu, kita
berharap akan menjadikannya bidadari tercantik di antara
bidadari-bidadari surga, yang karenanya bidadari surga cemburu melihat
istri kita.

Ini juga bukan romantisme. Tapi harapan. Tekad yang kuat. Tekad untuk


mempersembahkan rumah indah di surga untuk istri dan keluarga kita. Dan
sekarang kita harus mulai men'desain’ rumah kita itu. Rumah di surga.
Ya, sekarang. Selagi kita masih diberi kesempatan beramal di muka bumi
ini.

Qiyamul Lail Satu Pintunya

“Allah merahmati seorang suami yang bangun malam lalu
menunaian shalat. Dia bangunkan istrinya, jika istrinya enggan, maka ia
percikkan air ke wajahnya. Dan Allah merahmati seorang istri yang
bangun malam untuk menunaikan shalat. Dia bangunkan suaminya dan
apabila suaminya enggan, maka ia percikan air ke wajahnya.”

(H.R Abu Dawud, Nasa’i Ibnu Majah)

Ini bukan romantisme. Tapi, harapan. betapa indahnya jika hadits itu
benar-benar kita amalkan. Ketika suami terbangun, ia bangunkan sang
istri dengan mengatakan,

“Bidadariku, apakah engkau ingin tertinggal sementara


aku ingin mengajakmu ke surga dengan qiyamullail ini. Bangun
bidadariku, aku ingin engkau turus membersamaiku selamanya. Bersamaku,
tidak hanya di dunia ini, tapi juga di sana, di negeri abadi itu.
Bangun dinda, mari sholat.”

Atau sebaliknya, jika istri terbangun dia berkata,

“Kekasihku, tidakkah kau ingin membawaku ke surga dengan
qiyamul lailmu. Bukankah engkau ingin menjadikanku sebagai bidadari
dunia akhirat, bangun suamiku. Aku rindu bertemu denganmu di surga
kelak.”

Ehm... Ini bukan romantisme saudaraku. Bukan. Sungguh, ini harapan. Indah. Bahagia.


Ini juga sebuah harapan. Tentang anak-anak kita kelak. Kita punya
mimpi. Mimpi menjadikan mereka menjadi mutiara-mutiara hati yang kelak
menggetarkan dunia. Bertebaran di berbagai belahan bumi dengan
menggemakan takbir, tahmid, tasbih dan tahlil. Ya, itu artinya kita
punya dua tanggungjawab besar; menjadikan istri sebagai bidadari; dan
'melahirkan' jundi-jundi penegak tauhid.

Sungguh, kita berharap dari rahim mulia istri kita terlahir


pejuang-pejuang dakwah, yang karena sentuhan lembut tangan bidadari
hati kita, mereka menjadi kuat dan kokoh. Dan rumah kita menjadi
madrasah peradaban.

Ini bukan romatisme. Tapi harapan. . .



Top of Form

Bottom of Form

baca & ReNungKaN...

http://1.1.1.5/bmi/sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash1/hs459.ash1/25244_110016202368666_103134439723509_73847_5979162_n.jpg


Dikisahkan, seorang kakek tua sedang meyusuri jalanan hingga akhirnya sampailah dia di sebuah sungai. Betapa terkejutnya sang kakek tatkala mendapati seorang anak kecil tengah berwudhu sambil menangis terisak-isak.

Kakek tua tersebut merasa heran dan menghampiri sang anak seraya bertanya, “anakku, kenapa kau menangis ?”

Anak kecil itu menjawab, “ kek….saya sedang membaca al-qur`an , lalu sampailah saya pada ayat yang berbunyi, “wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu sekalian dari api neraka.”

Anak kecil tersebut melanjutkan, “karena itulah saya menangis. Saya takut akan dimasukkan ke dalam api neraka.” Lalu sang kakek menghiburnya seraya mengatakan, “anakku, jangan takut, sesungguhnya kamu terpelihara dan tidak akan dimasukkan ke dalam api neraka.”

Namun berbekal logika sederhana, anak kecil tersebut menggapai pernyataan sang kakek. “tidakkah kakek mengamati orang yang sedang menyalakan api ? Yang pertama kali mereka bakar adalah ranting-ranting kayu kecil, kemudian setelah itu, barulah mereka membakar kayu yang besar. Jadi saya yang kecil ini akan di bakar terlebih dahulu sebelum orang dewasa.” Tutur anak tersebut..

Mendengar hal tersebut sang kakek tersentak dan badannya gemetaran. Sambil menangis kakek tua bergumam, “anak kecil itu lebih takut api neraka daripada orang dewasa. Pantaskah kami melupakan api neraka
Semoga dapat kita jadikan bahan renungan…………..


MAdRasaH CiNta




Apa yang paling dinanti seorang wanita yang baru saja
menikah? Sudah pasti jawabannya adalah kehamilan.
Seberapa jauh pun jalan yang harus ditempuh, seberat
apa pun langkah yang mesti diayun, seberapa lama pun
waktu yang kan dijalani, tak kenal menyerah demi
mendapatkan satu kepastian dari seorang bidan;
?positifkah?.

Meski berat, tak ada yang membuatnya mampu bertahan


hidup kecuali benih dalam kandungannya. Menangis,
tertawa, sedih dan bahagia tak berbeda baginya, karena
ia lebih mementingkan apa yang dirasa si kecil di
perutnya. Seringkali ia bertanya; menangiskah bayiku?
Tertawakah ia? Sedih atau bahagiakah ia di dalam sana?

Bahkan ketika waktunya tiba, tak ada yang mampu


menandingi cinta yang pernah diberikannya, ketika mati
pun akan dipertaruhkannya asalkan generasi penerusnya
itu bisa terlahir ke dunia. Rasa sakit pun sirna
sekejap mendengar tangisan pertama si buah hati, tak
peduli darah dan keringat yang terus bercucuran. Detik
itu, sebuah episode cinta baru saja berputar.

Tak ada yang lebih membanggakan untuk diperbincangkan


selain anak-anak. Tak satu pun tema yang paling
menarik untuk didiskusikan bersama rekan sekerja,
teman sejawat, kerabat maupun keluarga, kecuali
anak-anak. Si kecil baru saja berucap ?Ma?? segera ia
mengangkat telepon untuk mengabarkan ke semua yang ada
di daftar telepon. Saat baru pertama berdiri, ia pun
berteriak histeris, antara haru, bangga dan sedikit
takut si kecil terjatuh dan luka.

Hari pertama sekolah


adalah saat pertama kali matanya menyaksikan langkah
awal kesuksesannya. Meskipun di saat yang sama,
pikirannya terus menerawang dan bibirnya tak lepas
berdoa, berharap sang suami tak terhenti rezekinya.
Agar langkah kaki kecil itu pun tak terhenti di tengah
jalan.

Demi anak?, ?Untuk anak?, menjadi alasan utama ketika


ia berada di pasar berbelanja keperluan si kecil. Saat
ia berada di pesta seorang kerabat atau keluarga dan
membungkus beberapa potong makanan dalam tissue. Ia
selalu mengingat anaknya dalam setiap suapan nasinya,
setiap gigitan kuenya.

Setiap kali hendak berbelanja baju untuknya.


Tak jarang, ia urung membeli baju
untuknya dan berganti mengambil baju untuk anak.
Padahal, baru kemarin sore ia membeli baju si kecil.
Meski pun, terkadang ia harus berhutang. Lagi-lagi
atas satu alasan, demi anak.

Di saat pusing pikirannya mengatur keuangan yang serba


terbatas, periksalah catatannya. Di kertas kecil itu
tertulis: 1. Uang sekolah anak, 2. Beli susu anak,
Nomor urut selanjutnya baru kebutuhan yang lain. Tapi
jelas di situ, kebutuhan anak senantiasa menjadi
prioritasnya.

Bahkan, tak ada beras di rumah pun tak


mengapa, asalkan susu si kecil tetap terbeli. Takkan
dibiarkan si kecil menangis, apa pun akan dilakukan
agar senyum dan tawa riangnya tetap terdengar.

Ia menjadi guru yang tak pernah digaji, menjadi


pembantu yang tak pernah dibayar, menjadi pelayan yang
sering terlupa dihargai, dan menjadi babby sitter yang
paling setia. Sesekali ia menjelma menjadi puteri
salju yang bernyanyi merdu menunggu suntingan sang
pangeran.

Keesokannya ia rela menjadi kuda yang


meringkik, berlari mengejar dan menghalau musuh agar
tak mengganggu. Atau ketika ia dengan lihainya menjadi
seekor kelinci yang melompat-lompat mengelilingi
kebun, mencari wortel untuk makan sehari-hari. Hanya
tawa dan jerit lucu yang ingin didengarnya dari
kisah-kisah yang tak pernah absen didongengkannya.

Kantuk dan lelah tak lagi dihiraukan, walau harus


menyamarkan suara menguapnya dengan auman harimau.
Atau berpura-pura si nenek sihir terjatuh dan mati
sekadar untuk bisa memejamkan mata barang sedetik.
Namun, si kecil belum juga terpejam dan memintanya
menceritakan dongeng ke sekian. Dalam kantuknya, ia
terus pun mendongeng.

Tak ada yang dilakukannya di setiap pagi sebelum


menyiapkan sarapan anak-anak yang akan berangkat ke
kampus. Tak satu pun yang paling ditunggu
kepulangannya selain suami dan anak-anak tercinta.
Serta merta kalimat, “Sudah makan belum??” Tak lupa
terlontar saat baru saja memasuki rumah.

Tak peduli


meski si kecil yang dulu kerap ia timang dalam
dekapannya itu sudah menjadi orang dewasa yang bisa
membeli makan siangnya sendiri di kampus.

Hari ketika si anak yang telah dewasa itu mampu


mengambil keputusan terpenting dalam hidupnya, untuk
menentukan jalan hidup bersama pasangannya, siapa yang
paling menangis? Siapa yang lebih dulu menitikkan air
mata? Lihatlah sudut matanya, telah menjadi samudera
air mata dalam sekejap.

Langkah beratnya ikhlas


mengantar buah hatinya ke kursi pelaminan. Ia menangis
melihat anaknya tersenyum bahagia dibalut gaun
pengantin. Di saat itu, ia pun sadar buah hati yang
bertahun-tahun menjadi kubangan curahan cintanya itu
tak lagi hanya miliknya. Ada satu hati lagi yang
tertambat, yang dalam harapnya ia berlirih? “Masihkah
kau anakku??”

*Salam kangen dan sayang selalu buat ibunda tercinta yang kasih dan sayangnya tak tertandingi oleh apapun di dunia ini.

I love you mom…..

http://1.1.1.1/bmi/sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs419.snc3/25244_110012582369028_103134439723509_73845_6332123_n.jpg

Top of Form

Bottom of Form

Surat Terbuka Jurnalis Wanita Kristen Untuk Wanita Muslim

http://1.1.1.5/bmi/sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs419.snc3/25244_109988989038054_103134439723509_73777_6772121_n.jpg


Banyak perempuan barat berharap dapat menyelamatkan diri mereka dari belenggu kebudayaan barat, yang telah merendahkan martabat dan mengeksploitasi diri mereka.

Menurut mereka, Islam adalah satu-satunya alternatif untuk menyelamatkan diri. Tidak mengherankan kalau banyak perempuan barat berpindah ke agama Islam, setelah menyadari bahwa cara Islam menjaga kehormatan perempuan, meninggikan martabat dan penghormatan terhadap kemanusiaan mereka.

Kisah berpindahnya wanita barat ke dalam agama Islam sangat banyak. Dalam artikel ini adalah cuplikan dari surat penulis Kristen terkenal Joanna Francis, di mana ia bercerita tentang situasi dan keadaan tragis perempuan di barat, juga ungkapan terima kasihnya kepada perempuan Muslim. Kesaksian tersebut ia tuliskan dalam surat yang dikirimkan kepada orang-orang yang ia sebut sebagai “saudara Muslim”.

Surat tersebut diterjemahkan dari situs: tribes.tribe.net, dan diterbitkan oleh beberapa situs Arab.

Joanna Francis menulis :

Surat kepada seorang perempuan muslim yang berpindah dari agama Kristen

Sejak awal ketika Zionis mendeklarasikan “perang melawan teror”, dunia Islam adalah tema utama yang dibahas oleh setiap rumah di Amerika. Saya melihat pembantaian, kematian dan kehancuran yang terjadi di Lebanon. Selain itu, saya juga melihat sesuatu yang lain: Saya melihat kalian.

Saya tidak bisa tidak memperhatikan bahwa hampir setiap wanita yang saya lihat tersebut dalam keadaan menunggu kelahiran bayi atau selalu dikelilingi oleh anak-anak. Saya bisa melihat bahwa meskipun perempuan ini berpakaian sederhana, kecantikan mereka masih bersinar melalui pakaian yang mereka pakai. Tapi saya tidak hanya melihat keindahan tersebut dari luar. Saya juga merasakan sesuatu yang aneh dari cara berpakaian mereka, yaitu rasa iri dari dalam diri saya.

Saya tidak bisa tidak mengagumi martabat kalian, keindahan, kesopanan, dan semua itu memancarkan kebahagiaan dari diri kalian. Ya, ini aneh, tapi saya sadar, bahkan di bawah pemboman yang terus menerus, kalian masih tampak lebih bahagia daripada kami, karena kalian masih hidup di alam kehidupan perempuan. Perempuan yang hidup dari zaman dahulu kala, dari awal alam semesta. Di Barat, perempuan juga mengikuti pola hidup seperti ini pada tahun 60-an, ketika kita juga berada dalam peperangan. Tapi saat kami terlibat peperangan dengan amunisi yang tidak nyata, dengan penipuan yang licik dan pembusukan moral.

Orang-orang Amerika, bukan saja berperang dengan jet atau tank, tetapi juga dengan keberadaan Hollywood. Mereka ingin menembak kalian seperti saat dengan “amunisi yang sesungguhnya”, setelah mereka menghancurkan infrastruktur lengkap negara kalian. Saya tidak ingin ini terjadi pada kalian. Kalian akan merasa terhina, sama seperti yang kami rasakan. Kalian dapat menghindari hal ini, jika kalian mendengarkan orang-orang dari kami yang telah menderita kerugian serius dari pengaruh merusak mereka.

Karena semua produksi di Hollywood, yang kalian lihat, adalah dusta, distorsi realitas, perdukunan. Mereka menyuarakan bahwa seks bebas tidak berbahaya karena mereka berusaha menghancurkan tatanan moral masyarakat, yang kemudian menyiarkan program-program beracun mereka.

Mereka akan mencoba merayu kalian dengan film dan klip yang menarik, yang salah satunya menggambarkan kami, orang Amerika, bahagia dan puas, bangga dengan pakaian yang nampak seperti perempuan murahan dan puas bahwa kita tidak memiliki keluarga. Sebagian besar dari kami tidak bahagia, percayalah.

Jutaan orang dari masyarakat kami sedang diobati dengan antidepresan, membenci pekerjaan mereka, dan menangis pada malam hari karena orang-orang yang mengatakan bahwa mereka mencintai kami, kemudian setelah mengeksploitasi kami kemudian membuang kami. Mereka ingin menghancurkan keluarga kalian dan meyakinkan kalian untuk memiliki lebih sedikit anak-anak. Mereka menyuarakan itu semua dengan menyajikan tipu muslihat yang menunjukkan bahwa perkawinan adalah suatu bentuk perbudakan, kutukan, terlalu sederhana dan kuno. Mereka ingin kalian mempermalukan diri kalian sendiri dan kehilangan iman. Mereka terdengar seperti Iblis dan kisah tipu muslihatnya kepada Hawa (istri Adam).

Saya percaya bahwa kalian seperti batu mulia, seperti emas murni. Beberapa dari kami telah ditipu dan diajak bertanya tentang nilai kemurnian kalian. Kesucian wanita yang sangat berharga mereka tanamkan pada pikiran kami bahwa itu semua murahan. Tapi percayalah, tidak ada yang dapat menggantikan kesempatan untuk melihat dalam cermin dan melihat kemurnian, keluguan dan harga diri, kecuali ketika melihat kalian.

Gaya ala barat dirancang untuk meyakinkan kalian bahwa hal yang paling berharga dari kalian adalah seksualitas. Tapi, anehnya, gaun kalian indah dan kerudung lebih seksi daripada mode-mode ala barat, karena pakaian kalian membungkus aura misteri dan menunjukkan kesadaran dan kepercayaan diri.

Seksualitas perempuan dilindungi dari mata yang tidak layak, karena itu semua hanya boleh untuk orang yang begitu mencintai dan menghormati kalian, yang menikahi kalian. Dan karena laki-laki kalian adalah orang-orang jantan, mereka layak mendapatkan wanita yang lebih, tidak ada kekurangan dan terbaik, yaitu kalian.

Orang-orang diantara kami kini tidak lagi ingin bersih. Mereka tidak mengenali mutiara yang sangat berharga dalam diri mereka. Bukannya memilih tampilan yang anggun, mereka justru memilih mutiara yang palsu yang akan mereka campakkan pada suatu saat nanti.

Hal yang paling berharga bagi kalian adalah inner beauty (kecantikan dari dalam), Namun, saya melihat bahwa beberapa perempuan muslim bertindak secara gegabah dan mencoba segala cara untuk meniru barat, bahkan itu terjadi pada mereka yang memakai jilbab. Mengapa mereka meniru wanita-wanita yang menyesal karena martabat mereka yang hilang, atau mereka yang akan segera kehilangan itu semua? Yang tidak ada kompensasi atas semua penyesalan tersebut.

Kalian adalah berlian yang sempurna, jangan biarkan mereka menipu kalian dan mengubah kalian menjadi batu-batu. Semua yang kalian lihat di majalah mode Barat dan saluran TV, adalah dusta. Jaringan mereka adalah jaringan setan.

Saya akan membuka rahasia, kalau-kalau kalian penasaran: seks sebelum nikah begitu lumrah buat kami . Kami telah mempercayakan tubuh kami untuk laki-laki, di mana kami saling mencintai, percaya bahwa itu akan memaksa mereka untuk mencintai dan menikah dengan kami, sama seperti yang kami lihat di TV. Tetapi keyakinan keyakinan kami itu menjadi hal yang tidak menyenangkan! Ironis memang, kami hanya bisa membuang emosi kami. Hal tersebut membuat kami menangis.

Berbicara sebagai seorang wanita seorang wanita, saya pikir Kalian mengerti saya. Sebagai seorang wanita yang dapat benar-benar memahami apa yang ada dalam hati wanita lain.

Kami rasa semua benar-benar sama. Ras, agama atau kebangsaan tidak penting bagi kami. Hati wanita akan tetap sama di mana-mana. Kita semua ingin dicintai. Ini adalah yang kita rasakan sebagai hal terbaik. Kita dapat menghargai keluarga kita, menciptakan kenyamanan dan memberikan kekuatan kepada manusia-manusia yang kita cintai. Tapi kami perempuan Amerika telah tertipu, percaya bahwa kami akan bahagia, mempunyai karier, rumah sendiri, di mana seperti kalian dapat hidup sendiri, dan kebebasan untuk memberikan cinta kepada orang yang kami pilih.

Tapi ternyata apa yang kami dapat bukan kebebasan. Dan bukan pula cinta. Hanya di atas perkawinanlah, perempuan dapat damai penuh kasih sayang.

Kami diam-diam mengagumi dan iri hati pada kalian, walaupun beberapa dari kami tidak menyadari hal ini. Tolong, jangan kalian merendahkan kami dan tidak berpikir bahwa kami menikmati keadaan seperti itu. Ini bukan kesalahan kami. Sebagian besar dari kami tidak memiliki ayah yang seharusnya melindungi kami ketika kami masih muda karena keluarga kami sudah hancur. Kalian tahu siapa yang ada di balik konspirasi ini?

Jangan tertipu, saudara perempuanku. Jangan biarkan mereka memperlakukan hal itu pada Kalian. Tetaplah lugu dan murni. Kami wanita Kristen perlu melihat apa yang benar dalam kehidupan seorang wanita. Kami membutuhkan kalian untuk membantu sebagai tauladan buat kami, karena kami telah tersesat. Kami ingin kembali ke kemurnian yang kalian miliki.

Ingat: Kalian tidak dapat menekan pasta gigi untuk kembali ke dalam tabung. Jadi lindungilah kehormatan kalian! Dan saya berharap bahwa Kalian akan menerima saran ini, yang saya beritahukan kepada kalian, dalam semangat persahabatan, rasa hormat dan kagum.





Bottom of Form

Kepompong, Lilin, apapun perumpamaannya….

http://1.1.1.4/bmi/sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash1/hs459.ash1/25244_109982059038747_103134439723509_73767_1832224_n.jpg


“Ditengah silang sengkurat waktu, jangan beri aku pernyataan dulu pagi ini. Aku hanya ingin diam dan merenungi perjalanan usiaku dalam menapaki arti persahabatan.”

Berharap.


Mungkin hal itu yang kini tengah kita rasakan pada sebagian orang diluar sana. Ada kalanya harapan yang kita miliki pada seseorang terwujud dalam aplikasi nyata dari sebuah keinginan diri. Namun terkadang, kenyataannya tak sedikit pula harapan yang kita miliki berujung pada sebuah kekecewaaan. Berharap disini memiliki arti luas. Tak hanya sekedar berharap atas sebuah perasaan dari lawan jenis, tapi juga sebuah balasan sikap dari seseorang bernama kawan atau teman.

Mungkin banyak dari kita yang sering salah paham dan pada akhirnya menimbulkan jarak pada temannya sendiri dikarenakan apa yang diharapkan padanya tak terbalasakan. Misal, disaat teman kita sedang dalam kesusahan, kita datang padanya bak seorang pahlawan yang hendak menawarkan bantuan padanya. Namun sebaliknya, disaat kita sedang dalam posisi yang sangat rapuh, kita berharap ada teman yang mau menawarkan bahunya untuk dapat kita jadikan sandaran untuk menangis. Dan pada akhirnya, harapan hanya tinggal harapan. Sampai pada klimaksnya, tak ada satu teman pun yang berempati untuk mengerti atas kondisi yang kita alami, sekalipun ia yang dulu pernah kita bantu dalam kerapuhan dan kelemahannya.

Lalu apa yang harus kita lakukan? Sabar. Itulah kuncinya. Meskipun terkadang tak bisa dipungkiri juga rasa kecewa itu pasti ada, namun bersabarlah. Sebab pernah kujumpai dalam sebuah syair seorang penulis:

Jikalah luka kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya


Maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa
Sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama

Dan untuk lebih menguatkan hati dan jiwa yang kita miliki, tanamkanlah dalam diri kita sebuah kalimat, “Ketika kita berniat untuk membantu teman kita yang tengah dalam kerapuhan, tak ada perjanjian hitam diatas putih bahwa ketika kita dalam kesusahan kelak, dia juga wajib memberikan bantuannya pada kita”. Ikhlaskanlah semuanya karena Allah. Karena saling tolong menolong dengan sesama umat manusia adalah wajib hukumnya. Terlepas dari apakah seseorang yang kita bantu, kelak akan balik membantu kita atau tidak. Sebab seorang sahabat tak pernah mengenal kata pamrih atau balasan. Ia tersenyum dan bahagia ketika melihat temannya bahagia, dan akan tetap tersenyum meski teman yang ada seolah acuh terhadap keadaannya.

Ya, itu hanya segelintir kisah dalam perjalanan panjang usiaku setelah sekian lama menapaki arti persahabatan. Kesimpulannya, ketika kita berharap pada manusia, maka hanya kekecewaan yang akan kita dapatkan. Sebab manusia itu gudangnya ketidak sempurnaan. Berharaplah hanya pada Sang Pemilik hati, pada Sang Pencipta aku dan kamu. Sehingga harapan itu takkan pernah berujung pada kekecewaan, sebab Dia akan selalu ada dimanapun kita butuhkan.

Sahabat, mungkin bisa diartikan sebagai sebatang lilin. Dia dapat menerangi jika diperlukan, dan akan padam tatkala ada yang meniupnya. Jika bisa bicara, lilin itu mungkin akan mengatakan kalau ia tak mau hanya dipakai jika diperlukan saja. Tapi sejatinya ia tak bisa melakukan hal itu. Ia hanya bisa melaksanakan tugasnya sebagai sebuah lilin, yaitu berpijar dan menerangi sekelilingnya, dengan konsekuensi tubuhnya yang habis terbakar. Mungkin arti sahabat tak mesti harus seperti itu, mengorbankan apa yang kita punya untuk kebahagiaan orang lain. Tapi paling tidak, cara kerja lilin itu bisa kita jadikan contoh, bahwa seorang sahabat adalah ia yang bisa memberikan kekuatan pada temannya yang dalam kerapuhan, bisa menawarkan bantuan disaat yang lain membutuhkan, dan satu yang perlu diingat, sahabat tak pernah mengharapkan balasan disaat yang lain menjauhkan.



Dan kini, aku menemukan arti baru. Bahwa arti dari seorang sahabat sejati adalah:
Menguatkan disaat yang lain rapuh
Menawarkan disaat yang lain butuh
Dan tak berharap balasan disaat yang lain menjauh


http://1.1.1.1/bmi/sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs439.snc3/25244_109982525705367_103134439723509_73769_7837222_n.jpg




Izzati Jannah


Yüklə 364,27 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5   6   7




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin