Eksistensi pasukan as



Yüklə 3,86 Mb.
səhifə4/30
tarix27.12.2018
ölçüsü3,86 Mb.
#87683
1   2   3   4   5   6   7   8   9   ...   30

Bukti-Bukti Umum
Dalil-dalil syar'i dan realita sejarah menjadi bukti umum bahwa perang melawan terorisme yang saat ini dilancarkan oleh aliansi kekuatan salibis-zionis-paganis-kamunis internasional, sejatinya adalah perang melawan Islam dan kaum muslimin.
[1]. Dalil-dalil Syar'i

Allah Ta'ala telah menegaskan bahwa orang-orang kafir akan senantiasa memusuhi dan memerangi kaum muslimin, sehingga mereka mampu memurtadkan kaum muslimin. Mereka tidak akan pernah puas, sampai kaum muslimin mengikuti ideologi kekafiran mereka, baik "ideologi samawi" (Yahudi dan Nasrani), maupun "ideologi ardhi" (demokrasi, sekulerisme, kapitalisme, sosialisme, komunisme, liberalisme, pluralisme, nasionalisme, humanisme, Hindhu, Budha, dan seterusnya). Allah Ta'ala berfirman :


) وَلا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا).

Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. (QS. Al-Baqarah :217).


)وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ).

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu sehingga kamu mengikuti agama mereka. (QS. Al-Baqarah :120).


)وَدُّوا لَوْ تَكْفُرُونَ كَمَا كَفَرُوا فَتَكُونُونَ سَوَاءً).

Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). (QS. An-Nisa' :89).


)إِنْ يَثْقَفُوكُمْ يَكُونُوا لَكُمْ أَعْدَاءً وَيَبْسُطُوا إِلَيْكُمْ أَيْدِيَهُمْ وَأَلْسِنَتَهُمْ بِالسُّوءِ وَوَدُّوا لَوْ تَكْفُرُونَ).

Jika mereka menangkap kamu, niscaya mereka bertindak sebagai musuh bagimu dan melepaskan tangan dan lidah mereka kepadamu dengan menyakiti (mu); dan mereka ingin supaya kamu (kembali) kafir. (QS. Al-Mumtahanah :2).

)وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّاراً حَسَداً مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقّ).

Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. (QS. Al-baqarah :109).


)يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تُطِيعُوا فَرِيقاً مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ يَرُدُّوكُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ كَافِرِينَ).

Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Ahli Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman. (QS. Ali Imran :100).


)يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تُطِيعُوا الَّذِينَ كَفَرُوا يَرُدُّوكُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ فَتَنْقَلِبُوا خَاسِرِينَ).

Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menta'ati orang-orang yang kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu kebelakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi. (QS Ali Imran :149).


وقال تعالى ) قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ).

Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. (QS. Ali Imran ;118).


[2]. Realita Sejarah

Sejarah telah membuktikan permusuhan dan peperangan kaum Nasrani, Yahudi dan musyrikin kepada umat Islam. Dalam beberapa abad yang lalu, kaum Nasrani telah melancarkan tujuh kali perang salib terhadap dunia Islam. Beberapa abad kemudian, mereka datang ke dunia Islam dengan format baru "imperialisme dan kolonialisme moden". Sebagian besar dunia Islam mereka jajah, kekayaan alamnya dirampas, kemerdekaan agama dicabuli dan sekulerisme mereka paksakan kepada umat Islam.

Setelah menghadapi berbagai perlawanan jihad sengit kaum muslimin, mereka hengkang dari dunia Islam dengan menanam anak didik bangsa pribumi yang telah ter-Baratkan. Tidak puas dengan penjajahan secara tidak langsung ini, mereka bekerja lewat payung PBB untuk memerangi umat Islam. Dengan mengeluarkan berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB, mereka melakukan invasi militer, embargo ekonomi dan tekanan politis kepada kaum muslimin.

Embargo ekonomi kepada kaum muslimin Iraq selama lebih dari sepuluh tahun telah menghancurkan kehidupan rakyat muslim Iraq. Begitu juga embargo terhadap Afghanistan, Sudan, Libia dan lainnya, telah menimpakan kesengsaraan luar biasa kepada umat Islam. Penanaman negara "haram" Israel di Palestina, telah berjalan lebih dari setengah abad. Pembantaian terhadap kaum muslimin baik secara langsung maupun tidak langsung, mereka lakukan di Sudan. Libia, Lebanon, Somalia, Afghanistan, Bosnia Herzegovina, Kosovo, Macedonia, Chechnya, Kashmir, Patani, Timor Timur, Poso, Ambon, Maluku Utara, dan lain-lain. Jutaan kaum muslimin mereka bunuh, jutaan lainnya mereka paksa menjadi pengungsi yang terkatung-katung.



Seluruh kejahatan salibis ini, masih ditambah dengan pemurtadan lewat gerakan orientalis, kristenisasi dan misionaris. Jutaan umat Islam mereka murtadkan. Alhasil, mereka memaksakan kekafiran kepada umat Islam lewat semua cara yang mereka bisa. Di bawah ini dikutip sedikit bukti makar mereka kepada umat Islam, yang disampaikan oleh tokoh-tokoh agama, politik, militer dan pemerintahan mereka sejak dahulu.

Perang Salib Terus Berlangsung


  1. Wiliam Cohen, mantan mentri pertahanan AS dalam kunjungannya ke salah satu pangkalan militer AS di Saudi Arabia, 9/2/1418 H, mengatakan di hadapan pasukan AS,"Saya yakin banyak di antara kalian yang selalu bertanya-tanya tentang alasan keberadaannya di sini, benarkah sebuah kepentingan yang mendesak ? Jawabannya, ya. Timur Tengah adalah kawasan yang sangat penting (bagi ekonomi kita) dan bagi negara-negara lain. Negara kita harus menjaga sumber-sumber minyak bumi di Teluk, oleh karenanya stabilitas kawasan ini tetap menjadi prioritas untuk jangka waktu yang lama."

  2. Graham Flord, seorang penasehat politik senior di Institut Rant Washington, dan wakil ketua dewan intelijen nasional di CIA dalam artikelnya yang berjudul "Krisis dalam Hubungan AS-Arab Saudi", tanggal 9/11/1422 H, menulis," Untuk pertama kalinya, media massa AS menyerang Wahabi sebagai sebuah gerakan keagamaan anti toleransi dan sumber geakan-gerakan jihad di dunia. Sebagian pengamat menilai, ideologi Arab Saudi melahirkan banyak orang seperti Bin Laden."

  3. Eugene Rostew, ketua bagian perencanaan departemen luar negeri AS, asisten mentri luar negeri AS dan penasehat mantan presiden AS Lyndon B. Johnson untuk urusan Timur Tengah sampai periode 1967 M, mengatakan,"Kita harus menyadari, bahwa perselisihan kita dengan bangsa-bangsa Arab bukanlah perselisihan antar negara. Ia adalah perselisihan antara peradaban Islam dan peradaban Masehi. Benturan antara Masehi dan Islam sudah berlangsung sejak abad-abad pertengahan, dan terus berlangsung sampai saat ini, dengan beraneka ragam bentuk. Sejak satu setengah abad yang lalu, Islam telah tunduk kepada hegemoni Barat. Literatur Islam telah tunduk kepada literatur Masehi." Ia melanjutkan," Fakta-fakta sejarah menegaskan bahwa AS adalah bagian yang melengkapi dunia Barat, baik filsafat, ideologi maupun sistem kehidupannya. Hal ini menjadikan AS dalam pihak yang berlawanan dengan dunia Timur Islam, dengan filsafat dan ideologi yang diperankan oleh agama Islam. Tidak ada sikap lain, AS harus berada di pihak yang berlawanan dengan Islam, berada di pihak dunia Barat dan negara Zionis. Karena bila AS berada di pihak sebaliknya, AS telah mengingkari bahasa, filsafat, kebudayaan dan pemerintahannya sendiri." Rostew menyebutkan, tujuan penjajahan Barat adalah menghancurkan peradaban Islam, dan tegaknya Israel hanyalah satu bagian dari rencana Barat, sebagai tindak lanjut dari perang salib sebelumnya.

  4. Peterson Smith dalam bukunya "Kehidupan Kebangsaan Al-Masih" menulis : Perang-perang salib terdahulu telah gagal, namun sebuah peristiwa penting terjadi setelah itu, yaitu ketika Inggris mengirim pasukan salib kedelapan, dan pasukan ini meraih kemenangan. Serangan jendral Allenby ke kota Al-Quds selama Perang Dunia Pertama, merupakan perang salib kedelapan, dan terakhir." Koran-koran Inggris menampilkan foto jendral Edmunt Allenby, lengkap dengan statemennya yang mendunia "Kini, Perang Salib Baru Telah Usai". Sikap Allenby ini juga menjadi cerminan sikap pemerintahan Inggris, karena koran-koran Inggris juga menulis "Mentri Luar Negeri Inggris, Lewit George, menyambut hangat jendral Allenby di Parlemen Inggris, atas keberhasilannya meraih kemenangan dalam perang salib yang terakhir, yang disebut oleh Lewit George sebagai perang salib kedelapan."

  5. Pasukan Perancis juga menganggap perang dunia I sebagai perang salib. Setelah mengalahkan pasukan Islam di luar kota Damaskus, komandan pasukan Perancis Jendral Joffre segera mendatangi makam Shalahudien Al-Ayubi di Masjid Jami' Al-Umawi. Diinjaknya makam Shalahudien, sembari mengejek,"Lihatlah ! Ini kami sudah datang, hai Shalahudin !"

  6. Mentri Luar Negeri Perancis, Moshe Vido, saat menerima kunjungan konfirmasi anggota parlemen Perancis sehubungan perang yang meletus di Marakisy, Maroko, mengatakan," Ini adalah perang antara bulan sabit dan salib."

  7. Saat kota Al-Quds jatuh ke tangan tentara Israel tahun 1967 M, Randolf Churchil mengatakan," Sejak dahulu, pembebasan Al-Quds dari kekuasaan Islam merupakan mimpi kaum Masehi dan Yahudi. Sukacita kaum Masehi, tidak kalah dengan sukacita kaum Yahudi, karena Al-Quds telah dilepaskan dari tangan orang-orang Islam. Kneset Yahudi telah menetapkan tiga ketetapan yang memasukkan Al-Quds ke dalam Yahudi. Ia tidak akan pernah kembali kepada orang-orang Islam, dalam perundingan apapun antara orang-orang Islam dan Yahudi di masa mendatang."

  8. Setelah memasuki kota Al-Quds di tahun 1967 M tersebut, pasukan Israel dipimpin Mosye Dayan berkumpul di tembok ratapan dan bersorak-sorak," Hari ini adalah pembalasan hari Khaibar…Khaibar telah terbayarkan", "Muhammad telah mati…meninggalkan anak-anak perempuan."

  9. Israel juga memancing dan menggugah kembali semangat perang salib Barat. Orang-orang Yahudi di Paris mengadakan demonstrasi sebelum perang 1967 M. Dipimpin para tokoh pro Israel, di antaranya Jean Paul Sartre, mereka membawa spanduk-spanduk bertuliskan tiga kata "Perangi Orang Islam". Kotak-kotak sumbangan untuk perang Israel juga ditulisi semboyan yang sama. Hasilnya luar biasa ! Hanya dalam masa empat hari saja, warga Perancis menyumbangkan 10 juta Frank ! Kaum Yahudi juga mencetak jutaan selebaran bertuliskan "Kekalahan Bulan Sabit"…sebagai dukungan kepada kaum zionis yang melanjutkan misi tentara salib di Timur Tengah, yaitu memerangi Islam dan menghancurkan kaum muslimin."



Islam, Satu-satunya Tembok Penghalang
Kaum Nasrani dan Yahudi senantiasa meyakini kesinambungan perang salib, karena meyakini Islam sebagai satu-satunya tembok penghalang keinginan mereka untuk mendominasi dan memegang hegemoni dunia.

  • Islam adalah satu-satunya tembok penghalang imperialisme salibis Barat.

    1. Laurence Brown berkata," Sesungguhnya Islam adalah satu-satunya tembok yang menghalangi imperialisme Eropa."

    2. William Ewart Gladstone, mantan perdana menteri Inggris selama empat periode, mengatakan," Selama Al-Qur'an masih berada di tangan kaum muslimin, Eropa tidak akan sanggup menguasai Timur."

    3. Gubernur Jendral Perancis di Aljazair, dalam peringatan seratus tahun pendudukan Perancis atas Aljazair, mengatakan," Kita tidak akan bisa mengalahkan orang-orang Aljazair selama mereka masih membaca Al-Qur'an dan berbicara dnegan Bahasa Arab. Mak, kita wajib menghilangkan Al-Qur'an Arab dari keberadaan mereka, juga mencabut sampai ke akar-akarnya Bahasa Arab dari lidah mereka."

  • Islam adalah satu-satunya tembok penghalang komunisme.

Dalam pembukaan edisi 22 tahun 1952 harian Keizel Uzbekistan, koran milik partai komunis Uzbekistan, dewan redaksi menulis,"Mustahil mensosialisasikan komunisme sebelum Islam diberantas tuntas."

  • Islam adalah tembok penghalang kristenisasi dan penjajahan Barat di dunia Islam

    1. Seorang misionaris mengatakan," Sesungguhnya kekuatan yang dikandung oleh Islam telah menjadi batu penghalang penyebaran agama masehi, kekuatan inilah yang telah menundukkan negeri-negeri yang semula tundauk kepada Nasrani."

    2. Esiac Pouman, dalam artikelnya di majalah misionaris "Dunia Islam" menulis," Belum pernah terjadi, sebuah bangsa masehi yang masuk Islam, kemudian kembali masuk Nasrani."

  • Islam adalah batu penghalang terbesar keberadaan negara Israel :

      1. Ben Gurion, mantan perdana mentri Israel, mengatakan," Hal yang paling kita takutkan adalah bila di dunia Arab muncul Muhammad baru."

      2. Seorang penulis Yahudi, April Boger dalam bukunya "Perjanjian dan Pedang", menulis: Prinsip yang menjadi asas tegaknya negara Irael sejak awal adalah bangsa Arab harus bekerja sama dengan Israel pada suatu hari nanti. Supaya kerjasama ini bisa dilaksanakan, seluruh unsur yang mendorong munculnya kebencian kepada Israel di dunia Arab harus diberangus. Itulah unsur-unsur primitif yang terwujud dalam diri para tokoh agama dan masyayikh."

      3. Sehari setelah Jimmy Carter terpilih sebagai presiden AS, dalam pernyataan yang diliput seluruh kantor berita dunia, Ben Gurion (perdana mentri Israel) mengatakan," Problem bangsa Yahudi adalah bahwa agama Islam masih senantiasa memusuhi dan memperluas diri. Hal ini tidak bisa dicarikan solusi, sekalipun dalam jangka waktu yang panjang, selama Islam belum menanggalkan pedangnya."



Islam, satu-satunya musuh
Mereka tidak hanya meyakini Islam sebagai tembok penghalang keinginan mereka untuk menjajah dunia semata. Mereka juga meyakini, Islam adalah musuh besar mereka dalam negeri.

  1. Laurence Brown berkata : Dahulu para pemimpin kita menakut-nakuti kita dengan banyak bangsa, namun pengalaman kita membuktikan ketakutan tersebut sama sekali tidak beralasan. Mereka menakut-nakuti kita dengan bahaya Yahudi, bahaya bangsa "kuning" Jepang dan bahaya Bolsevick. Namun setelah itu terbukti, bangsa Yahudi adalah sahabat-sahabat kita, bangsa komunis Bolsevick aalah sekutu-sekutu kita. Sementara bangsa Jepang, telah ada banyak negara demokratis besar yang sudah menghadapinya. Kita justru mendapati musuh sebenarnya adalah Islam ; kemampuannya untuk meluas, menundukkan dan mobilitasnya yang menakjubkan.

  2. Gladstone berkata," Selama Al-Qur'an ini masih berada di tangan kaum muslimin, Eropa tidak akan bisa menguasai Timur, pun tak akan bisa merasakan keamanan."

  3. Orientalis Gardener mengatakan," Kekuatan yang dikandung Islamlah yang menggentarkan Eropa."

  4. Dalam sebuah jumpa pers, Salazar berkata," Bahaya yang sebenarnya mengancam peradaban kita adalah bahaya yang mungkin akan ditimbulkan oleh kaum muslimin saat mereka merubah tatanan dunia." Seorang wartawan menyela," Bukankah kaum muslimin disibukkan dengan perselisihan intern mereka ?" Salazar menjawab," Saya khawatir, ada di antara mereka yang mengarahkan konflik intern mereka kepada kita."

  5. Moro Berger, dalam bukunya " Dunia Arab Kontemporer" menulis," Sesungguhnya kekhawatiran terhadap bangsa Arab dan perhatian kita dengan dunia Arab, bukan disebabkan oleh banyaknya minyak bumi di tengah bangsa Arab, melainkan karena Islam. Kita harus memerangi Islam, untuk mencegah bersatunya bangsa Arab. Bila Arab bersatu, bangsa Arab akan kuat. Perlu diingat, kekuatan bangsa Arab selalu seiring dengan kekuatan, kejayaan dan penyebaran Islam. Islam mengejutkan kita ketika bisa menyebar dengan mudah di benua Afrika."



Tujuan Mereka, Mengancurkan Islam


  1. Gardener berkata : Perang salib bukan bertujuan untuk menyelamatkan Al-Quds, melainkan untuk menghancurkan Islam.

  2. Semboyan "Perangi Orang-orang Islam" yang menjadi semboyan demonstrasi orang-orang Yahudi di Paris sebelum perang 1967 M, mendapat sambutan positif di seantero Eropa.

  3. Philip Fondacy mengatakan," Sudah menjadi sebuah kebutuhan darurat bagi Perancis, untuk melawan Islam di dunia ini dan menempuh politik permusuhan terhadap Islam. Minimal, Perancis harus berusaha menghentikan perkembangan Islam.

  4. Orientalis Perancis, Keymond, dalam bukunya "Patologi Islam" menulis : Agama Muhammad adalah penyakit kusta yang menyebar di tengah masyarakat, dan melanda mereka dengan parah. Ia adalah penyakit yang membuat payah dan kelumpuhan masal. Ia adalah kegilaan fikiran yang mendorong mnausia untuk melarat dan malas. Ia tidak menyadarkan manusia dari kemelaratan dan kemalasan, kecuali untuk menumpahkan darah, menenggak minuman keras dan melakukan semua bentuk kemesuman. Karenanya, kuburan Muhammad adalah tiang listrik yang membuat kepala orang-orng Islam menjadi gila. Mereka menampakkan gejala-gejala kerasukan setan dan kegilaan fikiran yang tiada ujungnya. Mereka terbiasa untuk berbalik dari tabiat asli kemanusiaan, seperti membenci daging babi, minuman keras dan musik. Seluruh ajaran Islam tegak di atas kekerasan dan kemesuman dalam meraih kepuasan !" Ia melanjutkan," saya yakin, kita harus membinasakan seperlima umat Islam, menghukum sisanya dengan kerja paksa yang berat, menghancurkan Ka'bah dan menempatkan mayat Muhammad di museum Lofer."

  5. Raja Louis IX yang tertawan dalam perang salib di Manshurah, Mesir menulis," Tidak mungkin meraih kemenangan atas umat Islam melalui peperangan. Kita hanya akan bisa mengalahkan mereka, dengan cara sebagai berikut : (a) menimbulkan perpecahan di kalangan pemimpin umat Islam. Jika sudah terjadi, perluaslah ruangnya sehingga perselisihan ini menjadi faktor yang melemahkan umat Islam. (b) Tidak memberi peluang berkuasanya seorang penguasa yang shalih di negeri-negeri Islam dan Arab. (c) merusak pemerintahan di negara-negara Islam dengan suap, kerusakan dan wanita sehingga fondasi bangunan terpisah dengan puncak bangunan. (d) mencegah munculnya tentara yang meyakini hak atas tanah airnya, rela berkorban demi membela prinsip tanah airnya. (e) mencegah terbentuknya persatuan bangsa Arab di kawasan Arab. (f) Membuat sebuah negara Barat di tengah kawasan Arab, mulai dari Ghaza di sebelah selatan, sampai Antokia di sebelah utara, kemudian ke arah timur, terus memanjang sampai ke Barat.

  6. Samuel Zwemer mengatakan," Kristenisasi bagi peradaban Barat mempunyai dua keuntungan, keuntungan destruktif dan keuntungan produktif. Keuntungan destruktif, maknanya mencabut seorang muslim dari (keterikatan kepada ajaran-ajaran) agamanya, sekalipun dengan mendorongnya kepada atheisme…Keuntungan produktif, maksudnya adalah mengkristenkan orang Islam jika memungkinkan, agar ia bersama peradaban Barat menlawan kaumnya sendiri.25



[4].

Komparasi Sebab Perang Salib Lama dan Modern26


Faktor Komparasi


Catatan

Perang Salib Lama

Perang Salib Modern

1. Faktor Agama

Faktor penyebab Perang Salib I (1095 M) ; daulah Islam bani Saljuk mempersulit para peziarah Kristen ke Baitul Maqdis

Gereja khawatir dengan perkembangan Islam yang sangat cepat di dunia Barat. Sekalipun saat ini kaum muslimin sangat lemah dan tertinggal dalam segala bidang kehidupan, namun keagungan Islam dan kekuatan kebenaran yang dibawanya senantiasa memancarkan sinar dan pesona yang menarik jutaan umat manusia untuk memeluknya. Islam adalah agama yang paling cepat penyebarannya di seluruh dunia. Menurut catatan PBB tahun 1994/1995, tingkat perkembangan Islam di seluruh dunia mencapai 6,4 % pertahun, sementara Nasrani hanya 1.46 % pertahun, padahal kristenisasi begitu gencar dilakukan.

Sebagian pihak mungkin menyangkal motif agama dalam perang salib modern (perang melawan teroris) saat ini, mengingat sebagian besar bangsa Barat saat ini tidak menaruh perhatian terhadap ajaran agama. Perlu juga diingat, bahwa perang salib I juga dikenal dengan istilah peperangan kaum preman, perampok dan pencuri. Dalam perjalanan menuju Palestina, mereka melakukan perusakan, perampokan, pembunuhan, pemerkosaan dan kebrutalan lainnya di setiap daerah yang mereka lalui sepanjang perjalanan. Perang Salib IV tahun 1190 M juga hanya sekedar alat untuk memuaskan keinginan Paus dan kepentingan ekonomi para raja Barat. Pasukan Salib justru menjadikan kaum Nasrani Hongaria dan Konstantinopel sebagai lawan. Disebutkan, mereka malah memperkosa para biarawati di kedua negara tersebut. Dominasi ekstrim kanan dalam pemerintahan AS saat ini, menunjukkan puncak fundamentalisme keagamaan yang melebihi fundamentalisme perang Salib I. George W. Bush menjadikan perang melawan terorisme (Islam) dan as-sunah sebagai prioritas programnya. Cita-cita terbesarnya adalah mematikan dakwah, kegiatan sosial Islam dan pengajaran agama Islam.

2. Faktor Strategi

Penaklukan Islam yang membentang luas, mulai dari India Utara sampai Perancis Selatan telah mencekik kepentingan strategis Barat. Akibat penaklukan ini, perimbangan kekuatan condong kepada kepentingan Islam, terlebih dengan dukungan sumber daya alam dan kemajuan peradaban umat Islam saat itu. Mulai tahun 750 M, berbagai konflik dan perpecahan politik mendera Daulah Abbasiyah, sehingga posisinya dalam percaturan politik dunia melemah. Perimbangan kekuatan kembali memihak kepada Barat, ditandai dengan dominasi Barat di Laut Tengah dan Spanyol. Dalam masa ini, Angkatan Laut Barat mencapai banyak kemenangan atas angkatan laut Islam di Thulaitila dan Sicilia. Pasukan imperium Bizantium juga beberapa kali berhasil melakukan serangan surprise ke Suriah Utara, dan menguasai beberapa kota Islam dalam jangka waktu relatif pendek.Dari faktor strategi, nampak bahwa Perang Salib Lama bertujuan untuk mengembalikan kejayaan lama bangsa Nasrani Eropa, dan membalas penaklukan-penaklukan spektakuler Islam.

Seluruh negara di kawasan Dunia Islam saat ini telah mengekor dan tunduk kepada Barat. Maka, tujuan perang salib modern ini bukan untuk mengembalikan perimbangan kekuatan kepada kepentingan Barat, melainkan untuk menjaga agar dominasi politik, ekonomi, militer dan budaya Barat di panggung percaturan dunia tetap lestari. Pada tahun 1980 M, presiden AS Jimmy Charter mengajukan "Charter Doctrine" kepada Kongres. Isinya adalah langkah-langkah strategis yang harus diambil oleh AS untuk tetap menjaga dominasi di dunia, paca invasi Soviet ke Afghanistan. Kunci langkah tersebut adalah mengembalikan dominasi dan menjaga kepentingan AS dan kapitalisme di kawasan Timur Tengah, Teluk Persia dan Asia Selatan. Ketiga kawasan ini memiliki sumber daya alam raksasa, jumlah populasi yang besar dan letak geografi yang strategis. Tanpa mendominasi ketiga kawasan ini, mustahil AS bisa menguasai percaturan dunia. Selat Hurmuz, misalnya, merupakan sebuah tempat strategis di kawasan Teluk. Dalam tahun 1980 M, sebuah kapal pengangkut minyak bumi melewati selat ini setiap 8 menit sekali. Diperkirakan total minyak bumi yang diangkut lewat selat ini sebesar 19 juta barel / hari, atau sekitar 40 % total perdagangan minyak bumi dunia. 12 %nya adalah total minyak bumi yang dihabiskan oleh AS. Kini, angka produksi minyak bumi yang diangkut lewat selat ini meningkat sekian ratus persen, dan peran strategis selat inipun semakin bertambah penting bagi AS.

Ini diperparah dengan kegagalan AS membangun cadangan minyak bumi raksasa. Cadangan minyak bumi AS yang mencapai 22 milyar barel, tak lebih dari 2 % dari total cadangan minyak bumi dunia. Cadangan minyak bumi AS ini semakin berkurang, sekalipun AS mempunyai teknologi dan peralatan paling modern untuk melakukan eksplorasi, eksploitasi dan investasi. Faktor ini, mendorong AS untuk segera melakukan invasi ke kawasan Teluk, kawasan penghasil 63 % minyak bumi dunia.



Perang Salib modern saat ini merupakan tindak lanjut dari planing AS sejak pertengahan era 70-an untuk menguasai kawasan Teluk. Berzinki, penasehat Charter dan konseptor program penguasaan AS atas Asia Tengah sejak awal 90-an, menyarankan AS untuk menguasai kawasan Eurasia (perbatasan Rusia, China dan Iran) dan Teluk Arab. Dengan menguasai kedua kawasan tersebut, AS bisa mengalahkan seluruh kekuatan yang mungkin menjadi saingan AS dalam menguasai dunia pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Saat ini, investasi AS untuk minyak bumi dan gas di Laut Qazwin dan Asia Tengah sebesar $ 50 Miliar. Ia juga menyarankan AS agar menjadikan investasi tersebut sebagai alat untuk menguasai sumber daya alam di kawasan tersebut ; minyak bumi sebesar 200 Miliar barel dan gas alam sebesar 600 Triliun M3.

Invasi AS ke Iraq tahun 2003 M, juga merupakan pelengkap dari seluruh planing AS untuk merampok kekayaan alam dunia Islam. Iraq adalah negara terbesar kedua penghasil minyak bumi dunia, setelah Arab Saudi. Cadangan minyak buminya mencapai 115 Miliar barel, sekitar 11 % cadangan minyak bumi dunia. Sejak lama, Iraq adalah sekutu dan anak didik AS. Dengan saran dan dukungan AS, Iraq dijebak untuk melakukan perang melawan Iran (Perang Teluk I, September 1980 s/d Agustus 1989 M), perang yang melemahkan dan menguras kekuatan Iraq. Pada dekade 80-an ini, AS telah mendapatkan beberapa "kemudahan militer" di kawasan Teluk. AS kembali menjebak Iraq untuk menginvasi Kuwait, sehingga timbul perang Teluk II (1991 M). Lewat perang ini, AS berhasil mendapat izin membangun lebih dari 63 pangkalan militer permanen di 11 negara-negara kawasan tersebut (negara-negara Arab, tanduk Afrika, Asia Tengah dan Asia Selatan, yaitu sekitar dan di dalam Afghanistan). Inilah yang dikenal dengan sebutan wilayah kerja Markas Komando AS atas Timur Dekat mencakup 25 negara, mulai dari Pakistan di kawasan Timur sampai Maroko di kawasan Barat. Keberadaan militer AS secara raksasa ini bertujuan untuk menghancurkan keinginan "perlawanan" bangsa-bangsa kawasan tersebut, dan menundukkannya kepada kepentingan AS, dengan baju demokrasi sekuler, kapitalisme, pasar bebas dan tatanan dunia baru.



3. Faktor Politik

- Pasukan Salib lama memanfaatkan konflik politik di kawasan dunia Islam, untuk memberikan bantuan militer kepada salah satu pihak yang loyal kepadanya, sebagai langkah awal untuk melakukan invasi dan menanamkan dominasi politik.

  • Tahun 1099 M, gubernur Tarablus meminta bantuan militer raja Kristen Raimond, untuk mempertahankan kekuasaan di Tarablus. Tahun 1099 M, gubernur Syizar dan Tarablus memberikan loyalitasnya kepada raja-raja Salibis, dan menyerahkan Palestina kepada pasukan Salib.

  • Tahun 1164 M, sultan Syawar meminta bantuan pasukan salib demi menyelamatkan kekuasaannya dari serangan mujahidin Nurudien Zanki.

  • Pada masa itu dunia Islam mengalami berkali-kali kudeta militer yang melemahkan umat dan menciptakan ketidak stabilan politik. Dalam waktu 3 tahun sebelum jatuhnya Palestina (1096-1099 M), terjadi delapan kali kudeta militer dalam Daulah Abbasiyah.

  • Jatuhnya Palestina tahun 1099 M diawali dari penentangan rakyat terhadap pemerintahan militer Bani Saljuk tahun 1076, yang diberangus dengan kekerasan senjata oleh penguasa. Akibatnya, sebagian besar rakyat Palestina meninggalkan Palestina, dan hanya sedikit rakyat yang tersisa untuk menghadapi serbuan tentara salib.

- Kepentingan AS di kawasan dunia Islam, bisa langgeng karena adanya pemerintahan boneka yang loyal kepada AS. Pemerintahan yang monarkis absolut, diktatoris, rela melakukan kebengisan apapun kepada rakyat, selama AS mempertahankan singgasana kekuasaannya.

- Tahun 2000, Yasir Arafat mengemis kepada Madeline Albright demi langgengnya kekuasaan atas pemerintahan Otoritas Palestina. Tahun 1967 M, raja Husain menyerahkan Al-Quds kepada Zionis.

- Para pemimpin Arab (Saudi Arabia, Kuwait, Uni Emirat Arab, Yordania, Yaman, Qatar, Kesultanan Oman) selama beberapa dekade terakhir ini mengabdi dan loyal kepada kepentingan AS. Para pemimpin Arab meminta bantuan pasukan AS agar menyelamatkan kekuasaan mereka dari ancaman Al-Qaedah dan gerakan Al-Ishlah (reformasi).

- Selama 50-an tahun terakhir, dunia Arab juga didominasi oleh pemerintahan diktator, monarkis absolut dan kudeta militer berulang-ulang. Pemerintahan yang memerintah rakyat dengan tangan besi ini telah menimbulkan kebencian dan perlawanan rakyat. Setiap kali rakyat melakukan perlawanan, AS dan Barat turut campur ---dengan permintaan pemerintahan Arab maupun tidak---untuk mengamankan kekuasaan pemerintahan diktator sekutu AS tersebut, dengan imbalan penambahan loyalitas, hak ekonomi, politik, militer dan budaya. Sedikit demi sedikit kepentingan para penguasa tersebut direlakan dan diserahkan kepada AS dan sekutunya, sampai akhirnya tidak mempunyai apapun. Saat itulah, tiba masanya AS menggusur mereka dan menggantikannya dengan pemerintahan Zionis-Salibis.

- Tekanan rezim militer dan monarkis absolut kepada rakyat Iraq, Suriah, Mesir, dan negara-negara Afrika Utara telah menyebabkan kelemahan umat Islam. Ini menimbulkan kekosongan kekuatan, dan memberi kesempatan kepada AS dan sekutunya untuk mengisinya.





4. Faktor Ekonomi

Pada masa Perang Salib Lama, dunia Islam berada dalam kemakmuran. Baghdad, misalnya, dipandang sebagai kota paling maju di dunia. Rumah sakit gratis, kamar mandi umum, sistem kantor pos dan keuangan yang sehat, bank-bank dengan cabang sampai di China, dan seterusnya. Roda perekonomian lancar dan berkembang pesat. Sebaliknya, Dunia Nasrani Barat dalam keterpurukan ekonomi dan keterbelakangan ilmu pengetahuan. Hal ini memaksa mereka menempuh berbagai cara untuk merubah peta percaturan ekonomi dunia untuk kepentingan mereka. Dan perang salib adalah salah satu jawabannya.

Dunia Islam dalam keterpurukan di segala bidang kehidupan. Krisis rendahnya sumber daya manusia, buruknya kwalitas pendidian, kemiskinan menerpa sebagian besar rakyat, sulitnya lapangan kerja, hutang luar negeri menggunung, KKN menjadi budaya birokrat. Sebaliknya, negara-negara Nasrani Barat mengalami kemajuan industri dan ekonomi yang tidak tertandingi. Lantas, motiv ekonomi apa yang mendorong Perang Salib Modern ini?

Dunia Islam adalah kawasan paling kaya dan sekaligus paling miskin di dunia. Paling kaya dengan sumber daya alamnya, dan paling miskin akibat loyalitas para penguasanya kepada Barat. Kemunculan gerakan kebangkitan Islam di dunia Islam telah mengancam eksistensi para penguasa antek Barat, dan otomatis mengancam seluruh kemudahan ekonomi yang selama ini dinikmati Dunia Nasrani Barat. Bila kekhawatiran ini terbukti, akan terjadi krisis politik dan ekonomi dalam skala makro, harga minyak bumi akan naik dan runtuhlah ekonomi negara-negara Barat. Krisis harga minyak pasca perang Arab-Israel Oktober 1973 M belum hilang dari benak mereka.

Lebih dari itu, saat ini AS sedang mengalami krisis ekonomi paling parah sejak krisis ekonomi tahun 1929 M. Sepanjang tahun 2002 M, Bursa efek AS mengalami penurunan ---bahkan keruntuhan---drastis, sehingga mengalami kerugian lebih dari $ 5 triliun. Tim ekonomi Bush Jr juga telah gagal memperbaiki krisis.

Maka tiada pilihan lain, harus diadakan langkah radikal. Penaklukan dunia Islam. Dan penguasaan minyak bumi dunia, adalah jawabannya. Itulah motif ekonomi Perang Salib Modern.






Yüklə 3,86 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5   6   7   8   9   ...   30




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin