Fenomena Lemahnya Iman


Adapun cara terapinya adalah dengan tafakur dan “tadabur” (merenunginya)



Yüklə 0,56 Mb.
səhifə16/31
tarix07.01.2022
ölçüsü0,56 Mb.
#91450
1   ...   12   13   14   15   16   17   18   19   ...   31
Adapun cara terapinya adalah dengan tafakur dan “tadabur” (merenunginya).

Rasulullah -shalallahu alaihi wasalam- senantiasa menadaburi kitab Allah dan mengulang-ulangi bacaannya ketika shalat di malam hari. Sampai-sampai pada suatu malam hanya mengulang-ulang bacaan satu ayat dalam shalatnya hingga subuh. Beliau membaca firman Allah -ta'âla-:

قال تعالى: ﴿إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ١١٨[المائدة: 118]

"Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkau-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS.al-Maidah:118)58

Rasulullah -shalallahu alaihi wasalam- menadaburi al-Quran hingga sampai pada tahap yang agung. Ibnu Hibbân meriwayatkan dalam sahihnya dengan sanad yang baik dari Itharah, katanya:

"Aku dan Ubaidullah Ibn Amr mendatangi Aisyah -radiallahu'anha-. Ubaidullah berkata, 'Ceritakan kepada kami sesuatu yang menakjubkan yang engkau lihat dari Rasulullah -shalallahu alaihi wasalam-!'

(Aisyah menangis) seraya berkata,

'Pada suatu malam Rasulullah shalat malam dan berkata, 'Wahai Aisyah, biarkan aku beribadah kepada Tuhan-ku.'

Aku jawab, 'Demi Allah, aku suka berada dekat denganmu dan suka apa pun yang menyenangkanmu.’

Nabi pun pergi bersuci kemudian melaksanakan shalat. Rasulullah terus saja menangis dalam shalatnya hingga pangkuannya basah dan terus saja menangis hingga lantai pun basah. Ketika Bilal datang untuk mengumandangkan azan, dia melihat Rasulullah menangis dan bertanya,

'Wahai Rasulullah, engkau menangis padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang terdahulu dan yang akan datang?!'

Rasulullah menjawab,

'Tidakkah semestinya aku menjadi hamba yang bersyukur?!' Telah turun kepadaku tadi malam ayat-ayat yang celakalah bagi yang membacanya tetapi tidak mentafakuri isinya:

قال تعالى: ﴿إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ١٩٠ الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ[آل عمران: 190-191]

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi ...." (QS. Ali Imraân:190)"59

Hal ini menunjukkan akan wajibnya menadaburi ayat-ayat-Nya.

Pada al-Quran terkandung: “tauhid” (pengesaan), janji, harapan, hukum-hukum, berita dan kisah-kisah, adab, akhlak maupun berbagai macam pengaruh pada jiwa. Terdapat juga surat-surat tertentu yang membuat hati bergetar melebihi surat-surat yang lain, sebagaimana yang ditunjukkan oleh sabda Nabi:

«شيبتني هود وأخواتها قبل المشيب» (السلسلة الصحيحة 2/679)



"Kisah Hud dan kaumnya telah membuatku beruban sebelum waktunya." 60

Dalam riwayat lain (disebutkan beberapa ayat):

«هود والواقعة والمرسلات وعم يتساءلون وإذا الشمس كورت» (رواه الترمذي 3297 وهو في السلسلة الصحيحة برقم 955)

"(yaitu) Surat Hud, al-Waqiah, al-Mursalât, Amma yatasa'alun dan Idzas Syamsu Kuwwirot."61

Rasulullah -shalallahu alaihi wasalam- menjadi beruban karena apa yang terkandung dari hakikat iman dan pembebanan yang besar yang memenuhi dan memberatkan batin Rasulullah -shalallahu alaihi wasalam- sehingga terlihat pengaruhnya pada rambut dan jasadnya.

قال تعالى: ﴿فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ[هود: 112]



"Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah bertaubat bersamamu .... (QS.al-Hûd:112)

Para sahabat Rasulullah -shalallahu alaihi wasalam- membaca al-Quran, menadaburinya dan mendapati pengaruhnya. Abu Bakar -radiallahu'anhu- adalah seorang lelaki yang suka menyesali diri lagi lembut hatinya. Jika mengimami shalat dan membaca Kalamullah, tidak kuasa menahan diri dari tangisnya. Umar pun pernah sakit setelah membaca firman Allah -ta'âla- :

قال تعالى: ﴿إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ لَوَاقِعٌ٧[الطور: 7]


Yüklə 0,56 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   12   13   14   15   16   17   18   19   ...   31




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin