Dll. Catatan :
Ayah dan Ibu Wajib menjadi suri-tauladan yang baik bagi anak-anak-nya. Suritau - ladan yang baik ( contoh – contoh perbuatan baik ) adalah Nasehat yang terbaik , dan salah satu Cara yang paling efektif dan efisien dalam mendidik anak -anak , khususnya dalam hal Akhlaq & perbuatan-perbuatan baik , tapi tidak semua orang Tua Muslim mampu melakukan-nya , bagaimana dengan saudara ku ?
-
“ Dan Allah melebihkan sebahagian kamu atas sebahagian yang lain pada rejeki. Maka bukanlah orang-orang yang dilebihkan itu yang memberikan rejeki mereka kepada hamba - hamba-nya , maka mereka didalam rejeki itu sama. Apakah mereka ingkar akan nikmat Allah ? , Dan Allah menjadikan bagi kamu istri – istri dari jenismu , dan Dia menjadikan dari istri – istri mu itu anak –anak dan cucu – cucu dan DIA memberikan kamu rejeki yang baik baik. Maka apakah mereka percaya kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ? ( An Nahl , 16 : 71 – 72 ) ,
-
“ Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang Allah lebihkan sebagian kamu dari pada yang lain. Bagi laki – laki ada bahagian dari apa yang mereka usahakan dan bagi perempuan – perempuan ada bahagian dari apa yang mereka usahakan dan mohonlah kepada Allah dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” ( An Nisaa’ , 4 : 32 )
-
“ laki – laki adalah pepimpin atas perempuan – perempuan karena Allah telah melebihkan sebagian mereka ( laki-laki ) atas sebagian yang lain ( perempuan – perempuan ) dan dengan sebab sesuatu yang telah mereka ( laki-laki) nafkahkan dari harta – harta-nya. Maka perempuan – perempuan yang saleh ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri dibalik belakang suami-nya sebagai - mana Allah telah memeliharanya.” ( An Nisaa’ , 4 : 34 ) , Dan perempuan ( istri ) ada hak seimbang dengan hak laki – laki ( suami ) atas mereka secara patut dan laki – laki ( suami ) mempunyai satu derajat lebih tinggi dari perempuan (Istri). Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.“ ( Al Baqarah , 2 : 228 ) , “ Itulah hukum – hukum Allah , maka janganlah kamu melanggarnya. Dan barang siapa yang melanggar hukum – hukum Allah , mereka itulah orang – orang yang Zalim. “ ( Al Baqarah , 2 : 229 , Ath Thalaaq , 65 : 1 , Az Zumar , 39 : 32 , Yuunus, 10 : 17 , Al Maa-idah , 5 : 39 ) , Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada-mu supaya kamu memahami-nya.” ( Al Baqarah , 2 : 242 ) , ( Baca Al Baqarah , 2 : 226 – 242 )
4. Catatan Pen. :
-
Lelaki dan wanita didalam urusan dunia-nya ( diluar rumahnya ) memiliki hak – hak yang sama , mereka bisa bersaing dengan sehat dalam hal pendidikan , pekerjaan , status dan lain sebagainya , dipersilahkan wanita bersaing dalam hal pendidikan sampai batas mereka mampu , sampai Profesor Dokter ? , silahkan ! , juga dalam karier pekerjaan , ingin jadi big boss ? , President Director atau Mentri ? , Silahkan ! , meskipun demikian mereka tetap diatur oleh aturan yang baku - baik aturan Peme - rintahnya atau agamanya dan mereka terikat didalamnya ( tidak bisa seenaknya ) dan aturan – aturannya ini mengikat dirinya sesuai status yang dicandangkan. Sebagai Murid , Sebagai Guru , Sebagai Karyawan , sebagai Pimpinan dll sebagainya. Masing – masing status wajib tunduk dan taat kepada pimpinannya sebatas hukum dan ketentuan yang berlaku , baik hukum Pemerintahan maupun hukum agamanya. Diluar Rumahnya wanita bisa menjadi Pepimpin apa saja , bisa ditaati bawahannya , tapi bila wanita tersebut ada didalam rumahnya ( keluarganya ) , betapapun tingginya statusnya diluar rumah , maka ketika didalam rumahnya ia terikat oleh hukum agamanya , disini Al Islam. Bila dia adalah seorang istri maka suaminya-lah yang wajib ditaati bagaimanapun kondisi suaminya diluar rumah ( dalam status pekerjaannya , mungkin hanya karyawan biasa , sementara istri Director , misalnya ) , bila dia seorang anak perempuan singgle , lelaki single maka maka ia wajib tunduk dan taat kepada kedua orang tuanya.
-
Jangan sampai seorang istri yang bekerja , taat kepada pimpinannya , meskipun kelihatannya pimpinannya kurang bijaksana tetapi ketika dia didalam rumahnya dia berani melawan suaminya dan tidak taat , bahkan berani dan tega memarahi ( marah – marah – berkata keras dan menyakitkan ) suaminya , sungguh ini perbuatan yang tidak adil , secara tidak langsung sang istri lebih takut kepada urusan dunianya ( takut dipecat Boss ) dari pada urusan Akhirat-nya. ( tidak taat kepada suami - tidak takut kepada azab-Nya )
-
Wanita Muslimah bersuami , Siapapun dia diluar rumahnya ( Director , Mentri , Kabag , Dirjen dll sbg nya ) , statusnya tetap seorang istri yang terikat kepada hukum dan peraturan agamanya ( Al Islam ) dan harus pandai menempatkan statusnya itu sesuai yang Allah SWT. mau , baik didalam rumah , terlebih lagi diluar rumah. Dan pandai menempatkan suami pada tempat yang sudah Allah SWT. tetapkan. Tidak sedikit muslimin dan muslimah yang kurang memahami Islam , menuntut persamaan haq antara suami dan istri. Sementara Al Islam sudah sangat jelas menetapkan hukum-Nya. Memang benar semulia – mulianya hamba Allah disisi-Nya adalah yang paling bertaqwa tidak pandang lelaki dan perempuan , dan bicara bertaqwa adalah bicara mentaati Hukum- hukum-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Hukum dan larangan-Nya sudah sangat jelas berkaitan dengan kehidupan suami – Istri dan juga yang dicontohkan Rasululloh SAW. lewat sunnah-nya. Yang Allah SWT. minta/kehendaki dalam hukum-Nya adalah jangan protes dan Iri atas ketentuan Allah SWT. yang Maha Adil dan Bijaksana , sesuai kekendak dan kekuasaan-Nya , Allah SWT. menciptakan lelaki dan wanita dengan segala ketentuan-NYA , dan kewajiban lelaki dan perempuan hanya tunduk dan taat kepada ketentuan-NYA.
-
“ Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah : orang yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal “( Al Hujuraat , 49 : 13 ) , Laksanakanlah segala apa yang diwajibkan Allah , niscaya kamu menjadi orang yang paling bertaqwa. ( HR. Atthabrani ) Taqwa adalah , “ Melaksanakan perintah-perintah Allah Azza wa Jalla dan menjauhi larangan-Nya secara sembunyi maupun terang-terangan.” ( Al Hadits )
-
“ Dan diantara tanda – tanda kekuasaan-Nya DIA menciptakan untuk kamu istri dari jenis-mu supaya kamu tentram bersama-nya. Dan DIA menjadikan cinta dan kasih-sayang diantara kamu . Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda-tanda bagi orang – orang yang berfikir “ ( Ar Ruum , 30 : 21 ) - ( Al Furqaan , 25 : 74 )
-
Hendaknya PASUTRI mau menggunakan pikiran dan hatinya = akalnya , ilmu dan amalnya dalam membina kehidupan rumah tangga yang Sakinah , Mawadah warohmah , masing – masing status telah diatur hak dan kewajibannya didalam Al Qur’an & As Sunnah , hanya tinggal mengamalkannya saja dan bukan semata-mata untuk menyenangkan pasangannya saja tapi mengutamakan menjalankan perintah-Nya / amanah-Nya dengan Ikhlas demi mengharapkan Ridho dan Rahmat-Nya.,
-
Dalam mengamalkan Hukum Allah SWT. dan sunah Rasululloh saw Jangan pernah mau diajak berkompromi dengan hawa nafsu dan sifat ego karena ia akan mengajak - mu kepada hal – hal yang sepertinya manis ( menurut ego , nafsu dan perasaan ) tapi kenyataannya penuh kepahitan dan kedustaan – kedustaan agama yang akan menyesatkan-mu , yang membawa-mu kepada kemunafikan dan kefasikan ! , mengikuti Hukum dan dalil selama hukum dan dalil itu sesuai dengan ego diri dan nafsunya , bila tidak sesuai dengan keinginan – keinginan ego dan nafsunya maka ia banyak berdalih yang berujung kepada pelanggaran kepada Hukum dan Dalil yang ada. ( mencari pembenaran – pembenaran demi membele ego dan hawa nafsunya. )
-
“ Dan jika kamu mendustakan , maka sungguh telah mendustakan umat umat sebelum kamu . Dan tiada kewajiban seorang rasul melainkan menyampaikan dengan terang.” ( Al ‘Ankabuuy , 29 : 18 )
-
Kalau seorang Istri/ suami telah memenuhi kewajibannya , yang karena itu Allah SWT menyayangi-nya , atau seorang istri/suami mengamalkan kewajiban – kewajiban atau prasyarat agar disayangi Allah SWT, maka wajib seorang suami/istri juga menyayangi pasangannya itu, demikian pula sebaliknya , prinsip dasarnya adalah Mukmin sejati adalah mukmin yang menyukai apa yang Allah Sukai , dan tidak menyukai apa yang Allah tidak sukai , menyayangi apa yang Allah sayangi , dan membenci apa yang Allah benci. ( dalam segala hal )
-
“ Sesungguhnya orang – orang yang beriman hanyalah orang – orang yang beriman kepada Allah dan rasul – Nya kemudian mereka tidak ragu – ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah , mereka itulah orang orang yang benar. “( Al Hujurat , 49 : 15 ) (An Nisaa, 4 : 146)
-
Bila Ikhtiar telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku ( Nasehat Al Qur’an dan as sunnah , Saran – saran dari Ulama dll , A n - Nisaa’ , 4 : 34-35 ) tapi cinta dan kasih sayang tetap tidak juga dapat menghiasai kehidupan Rumah Tangga Keluarga Muslim , & sebaliknya ada salah satu pihak atau kedua – duanya ( pasutri ) merasa tidak bahagia dan terdzolimi maka carilah Kebenaran dan letakkan ( bermusyawarah melibatkan orang ke tiga / keempat => kedua orang tua masing – masing pasangan dan jika diperlukan orang kelima = Al Ustad /ahlinya ), Kebenaran itu pada tempatnya dengan menemukan kesalahan setelah kesalahan ditemukan , letakkan kesalahan itu pada tempatnya , bila pasangan salah satu diantaranya ditemukan kesalahan dalam bersikap dan beramal , kesalahan disebabkan karena dalam peri kehidupan menyimpang dari tuntunan Hukum dan dalil , kemudian tidak mau memperbaiki kesalahan dan melakukan kebenaran , tidak mau mendengar , tunduk dan taat kepada Allah SWT. dan Rosul-Nya maka pasangannya boleh mengambil sikap tegas. = > Yang Haq tidak dapat bercampur dengan yang bathil , atau tidak boleh dicampurkan antara yang haq dengan yang bathil.
-
Riwayat Nabi Nuh dan Nabi Luth ( An Naml , 27 : 57 , At Tahrim , 66 ; 10 ) , masing – masing dipisahkan dengan istri mereka oleh Allah SWT. karena ketidak taatan istrinya. Demikian juga halnya antara Firaun dan istrinya ( At Tahrim 66 : 11 ) , dipisahkan dengan kematian , dan ada juga pasangan anak manusia yang dipisahkan oleh Allah SWT.dengan perceraian.)
-
“ Dan perempuan – perempuan yang baik adalah bagi laki – laki yang baik , Dan laki – laki yang baik adalah bagi perempuan – perempuan yang baik. Mereka itu terlepas ( bersih ) dari apa yang diperkatakan orang. Bagi mereka ampunan dan rejeki yang mulia. “ ( An Nuur , 24 : 26 , baca ayat 3 nya )
-
Wal ladziina yaquuluuna - rabbanaa hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaa - tinaa qurrata a’yuniw waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa. = Dan orang – orang ang berkata ( berdoa ) , “ Ya Tuhan kami anugerahilah kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati , dan jadikanlah kami pepimpin bagi orang – orang yang bertaqwa. “ ( Al Furqaan , 25 : 74 ) , Rabbij ‘alnii muqimash shalaati wa min dzurriyyatii rabbanaa wa taqabbal du’aa’. Rabbanagh fir lii wa li waalidayya wa lil mu’miniina yauma yaquumul hisaab. = Ya Tuhanku , jadikanlah aku dan anak cucu-ku orang – orang yang mendirikan shalat , Ya Tuhan kami perkenankanlah doa-ku. Ya Tuhan kami , ampunilah aku , ibu bapak-ku serta orang – orang mukmin pada hari terjadinya hisab ( akhirat) ( Ibraahiim , 14 : 40-41 )
-
“ Hai orang-orang yang ber-iman , janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul ( Muhammad ) dan ( juga) janganlah kamu menghianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu , sedang kamu mengetahui “( An Anfaal , 8 : 27 ) , “ Ada tiga perkara , barang siapa berada dalam perkara tsb , maka dia akan munafik , sekalipun dia berpuasa , sembahyang , sudah haji dan umrah , bahkan mengatakan , “ Sesungguhnya aku orang islam “. Orang tsb. yaitu : (1.) Apabila ia berbicara ia berdusta , apabila (2.) berjanji mungkir , dan apabila (3.) diberi amanat berhianat. ( H.R.Muslim & HR.Bukhari) , “ . . . dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janji “ ( HR.Adailami ),“ Hai orang yang beriman , tepatilah janji-mu !( Al Maa-idah , 5 : 1 ) , “ . . . dan tepatilah janji-mu. Sesungguhnya janji itu akan dimintakan pertanggung jawabannya. “ ( Al Israa’ , 17 : 34 ) “ ( Bahwa ) . “ Siapa menepati janjinya dan takut kepada Allah , maka sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang taqwa.” (QS. Ali Imran , 3 : 76) , “ Sesungguhnya berjanji dengan baik itu termasuk dari iman ( HR. Hakim ) , “ Tidak beriman orang yang tidak memegangkan amanat , ( HR. Adailami ) , “ Sama sekali tak ada iman bagi orang yang tak ada amanat bagi-nya dan tak ada shalat ( yang syah ) bagi orang yang tidak ada kesucian baginya.” ( HR. Thabrani )
-
Dll.
5. “ Dan diantara orang-orang yang Kami ciptakan terdapat umat yang memimpin (manusia ) dengan kebenaran dan dengan itu (pula ) mereka berlaku adil . “ ( Al A’Raaf , 7 : 181 , Al Maa-idah , 5 : 55 - 58 ). “ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya , dan menyuruh kamu ) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil .” ( An Nisaa’ , 4 : 58 , At Taubah , 9 : 67-69 , An Nisaa , 4 : 147 ) , “ Hai orang – orang-orang yang beriman hendak-lah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan( kebenaran ) karena Allah , menjadi saksi dengan adil , Dan janganlah sekali-kali kebencian-mu terhadap suatu kaum , mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlakulah adil , karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah , sesungguh-nya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan ” ( Al Maa-idah , 5 : 8 ) , “ Orang yang paling dicintai oleh Allah pada hari kiamat dan paling dekat tempat duduk-nya dari pada-Nya adalah : pepimpin yang adil. Dan orang yang paling dibenci oleh Allah dan yang paling jauh tempat duduk-nya dari pada-Nya adalah pepimpin yang menyeleweng “ ( HR. Tirmidzi )
6. ” Istri - istri yang kamu kawatirkan akan berbuat nusyuz ( tidak mematuhi / menentang suaminya , melawan / membantah , durhaka, merasa lebih unggul/lebih pintar) maka nasehatilah ( pada tingkat pertama , bila tidak mempan ) , berpisah tempat tidurlah kamu ( pada tingkat kedua bila itu tidak mempan) pukulah mereka ( dengan pukulan yang tidak berat / menyakitkan ) Jika mereka mentaatimu , janganlah kamu mencari-cari jalan untuk meng - aniaya. Sesungguh-nya Allah Maha tinggi lagi Maha Besar. ( A n Nisaa’ , 4 : 34 ) , “ Tidakkah seseorang dari kalian malu untuk memukul istrinya seperti memukul seorang budak ? Ia memukulnya diawal hari , lalu menyetubuhinya di akhir hari. “ ( HR. Bukhari , Muslim dan Tirmidzi ) ( seorang Suami tidak boleh ringan tangan kepada siapapun terlebih lagi kepada sang istri. Sedikit – sedikit marah , sedikit – sedikit memukul./pen )
7. “ Berkehendaklah yang baik terhadap wanita , karena wanita itu diciptakan dari tulang rusuk. Sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas . Maka jika kamu hendak meluruskan-nya , niscaya engkau akan mematahkannya , dan jika engkau membiarkannya maka dia senatiasa bengkok. Maka dari itu berkehen - dak baiklah terhadap wanita “ (di takhrij Asy-Syaikhany dan at Tirmidzy.)
8. Ada tiga golongan yang tidak dapat masuk surga , : 1. Orang yang sudah tua tetap berzina , 2. Pepimpin yang bohong , 3. Kepala keluarga yang sombong. ( HR. Al Bazzar )
9. “ Bertaqwalah kamu kepada Allah dalam urusan wanita , karena sesung - guhnya kamu jadikan mereka sebagai istri berdasarkan amanat Allah , dan kamu halalkan bergaul dengan mereka berlandaskan kalimat Allah ( Muslim )
10. “ Yang paling baik diantara kamu ialah yang paling baik terhadap istri-istri -nya . Dan aku adalah yang paling baik diantara kalian terhadap istri-istriku “ ( Nasa’ie & Tirmidzi )
11. “ Sesungguhnya Allah membenci setiap orang yang kasar dan selalu bersikap angkuh terhadap istrinya “ ( Bukhari dan Muslim. ) ( untuk diperhati - kan bagi kaum muslimin ! ! ! / pen )
12. “ Allah tidak menyukai pria yang bersuara keras ( tinggi ) tetapi Allah suka kepada yang bersuara lembut. “ ( HR. Al baihaqi ) = > Mengapa ? , ya , karena , “ Sesungguhnya Allah sangat berbelas kasihan dan suka kasih-sayang , lemah lembut dalam segala hal “ ( HR.Bukhari & Muslim ) (At Taubah, 9 : 128 ) , “ Sesungguhnya Allah Maha Lemah – Lembut , mencintai kelemah – lembutan dan memberi orang yang lemah – lembut apa yang tidak diberikan kepada orang yang keras dan apa yang tidak diberikan kepada orang lain. “ ( Al Hadits )
13. Dan pergaulilah mereka ( istri ) dengan sopan kalau kamu benci kepada mereka , hendaklah kamu bersabar. Karena boleh jadi kalian membenci sesuatu , padahal Allah menjadikan dibalik itu sesuatu kebaikan yang banyak. “ ( An Nisaa , 4 : 19 ) , “ Janganlah seorang mukmin laki-laki ( suami ) membenci seorang mukmin perempuan ( istri ) jika ada sesuatu perangainya yang tidak ia sukai , maka diapun akan menyukai pada perangainya yang lain. (HR.Muslim )
14. “ Yang paling sempurna iman - nya diantara kaum mu’min ialah yang paling sempurna Akhlaknya & paling lemah – lembut terhadap istrinya “ ( Nasa’ie dan Tirmidzi )
15.“ Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf/baik. Akan tetapi , para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan dari para istrinya. Dan Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana “ ( Al Baqarah , 2 : 228 ) ( karena secara umum ia lebih kuat & sebagai pencari Nafkah , demikian dari sisi agama seorang laki – laki tidak ada halangan khusus untuk shalat lima waktu dan berpuasa wajib. Dalam kesaksian 2 dua wanita sama dengan satu lelaki , namun demikian kehendak Allah SWT. Atas kelebihan ini , bukan menjadikan lelaki sombong dan sewenang – wenang , melainkan sebaliknya , ia harus mampu melidungi wanita dan menghormati harkat dan martabat kewanitaannya )
Catatan Penulis : ( Berkaitan hubungan Vertikal dengan Allah SWT. manusia baik dia perempuan maupun laki – laki secara pribadi mereka masing – masing adalah sama dihadapan Allah SWT. yang membedakan mereka disisi Allah SWT. adalah kadar Keimanan , Ketaqwaan dan Keikhlasan mereka kepada-Nya , tapi hubungan secara Horizontal dikaitkan dengan hukum Allah SWT. dan dirinya sebagai insan sosial maka Suami memiliki kedudukan disisi Allah SWT./ setingkat diatas istrinya , karena suami adalah Pepimpin / Imam dalam Keluarga yang akan dimintakan pertanggung jawaban - nya sebagai kepala Keluarga / Imam pada hari pengadilan nanti - juga bagi statusnya yang lain , demikian pula Istri dia adalah Pimpinan dalam keluarga disaat suaminya tidak ada di Rumah , dia wajib menjaga harta suami dan anak-anaknya dll nya dan inipun akan dimintakan pertanggung jawaban - nya kelak , baik status sebagai Istri , maupun Ibu bagi anak-anak suaminya )
16. “ Semua kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinan - nya. Seorang imam (pemimpin) dan bertanggung jawab atas rakyatnya. Seorang suami pemimpin dalam keluarga-nya. Seorang istri pemimpin dan bertanggung jawab atas penggunaan harta suaminya. Seorang pelayan (karyawan) bertang - gung jawab atas harta majikannya. Seorang anak bertang - gung jawab atas penggu - naan harta ayah-nya.” ( HR. Bukhari dan Muslim )
17. Dari Aisyah Ra berkata, saya bertanya kepada Rasulullah Saw. , “ Siapa yang paling berhak atas seorang wanita ? , Beliau berkata : “ Suaminya “ , Siapa yang paling berhak atas suami ? “ Beliau menjawab , “ Ibunya “ . ( HR. Hakim/Hasan ) , “ Dari Aisyah ra. Dia berkata , “ Saya bertanya kepada Rasulullah saw. , “ Siapakah orang yang lebih besar haknya bagi seorang istri ? “ Beliau bersabda , “ Suami-nya ! ( HR. Bazzar dan Hakim )
Catatan Penulis : ( Sungguh Ketentuan Allah SWT. lewat as Sunnah dalam dalil ini sangat berat untuk diakui dan diterima oleh para Istri dan atau Orang Tua dari pihak Istri yang Kadar Iman , Ilmu dan Taqwanya masih tipis , mereka hanya mengandalkan Ratio dan ego – hawa nafsunya saja , sehingga masih banyak kita jumpai seorang istri yang tidak akur dengan mertuanya / Ibu dari suaminya atau Ibu dari sang istri ikut menyampuri urusan Keluarga Anak perempuannya terlalu jauh sehingga menginjak – injak hak dari suami anak perempuannya , oleh karena itu wahai para suami jangan engkau menjadi lemah sebagai Imam dalam keluarga-mu terhadap Istri – istri-mu juga anak-anak-mu - perbanyak ilmu agama-mu , perbanyak mengenal Allah dan Rasul-Nya , dan menjadilah taat dengan ilmu-Nya kepada Perintah Allah SWT. dan Rasul-Nya Muhammad SAW. dan jadilah Pepimpin yang Arif , Tegas dan berwibawa dihadapan seluruh anggota keluarga-mu tanpa terkecuali - didalam menegakkan Hukum – Hukum Allah SWT. dan Rasul-Nya yang berlaku , yang mengikat seluruh kehidupan dirimu dan keluarga-mu ! , Jangan pernah biarkan anak – anak dan istrimu didekatkan dan dimasukan kedalam neraka karena menjadi orang – orang yang membangkang kepadamu , yang akhirnya menyeretmu juga bersama mereka kedalamnya , tentukan pilihan kebenaran-mu ( Al qur’an dan as sunnah ) sekarang juga ! , demikian juga engkau - wahai para Istri dan Para Ibu / Bapak Mertua ! )
18. “ Wanita yang saleh , ialah yang memelihara kehormatannya waktu suami -nya keluar rumah sebagai mana Allah telah memeliharanya.” ( An Nisaa’ , 4 : 34 ) “ Dunia itu adalah sebagai suatu hiasan , dan sebaik-baiknya hiasan dunia itu adalah wanita yang baik ( Shalihah ) ( HR. Muslim ) , Dari Ibnu Abbas Ra berkata , Rasulullah Saw berkata klepada umar Ra , “ maukah kamu saya beri tahu sebaik-baiknya simpanan seseorang ? , Ia adalah istri yang shalihah , apabila suaminya melihat ia menyenangkan , apabila ia memerintah -nya ia taat , dan apabila suaminya pergi ia menjaga kehormatannya dan harta suaminya. “ ( HR.Abu Daud , Ibnu Majah. ) , Dari Abu Hurairah Ra berkata, Rasulullah bersabda , “ Para wanita Quraisy adalah wanita terbaik. Mereka naik unta , menyayangi anak ketika kecil dan menjaga suami serta harta yang dimiliki. “ ( HR. Muttafaqun ‘ Alaihi. )
( Wanita yang sebaliknya adalah wanita yang aji mumpung , ketika suaminya keluar rumah , misal tugas kantor , maka iapun diam – diam pergi keluar rumah bersenang – senang dengan teman- teman atau tetangganya dll , misal ke Mal , kafe , atau ngobrol ngalur – ngidul , ber GIBAH ria dll. / pen )
Salah satu bukti Istri soleha yang menyayangi suaminya , suaminya yang disayangi Allah SWT. karena kesolehannya adalah : “ Bagaimana ia dengan amal soleha-nya demi mengharapkan ridho Allah SWT. berperilaku baik kepada kedua mertuanya khususnya Ibu Mertuanya , yang karenanya Ibu mertuanya menjadi sayang kepada-nya , karena Ibu mertua sayang kepadanya , membawa ibu mertua dan suaminya sayang dan ridho kepada anak lelakinya , berlanjut lagi karena keridhoan mertuanya kepada suaminya , membuat juga ridho suaminya kepada dirinya. Subhanallah , pada akhirnya , Insyaalah berujung juga kepada Ridho Allah SWT. bagi dirinya untuk surga-Nya. ( hanya perilaku kasih – sayang istri terhadap mertuanya ini juga harus arief dan cerdas , jangan sampai kebaikannya ini menimbulkan kecemburuan bagi mantu – mantu perempuan yang lain dari ibu mertuanya , juga bagi anak – anak perempuan ibu mertuanya , berupaya-lah bisa menjadi suri tauladan yang baik bagi wanita – wanita dalam keluarga suami maupun keluarga sendiri ( orang tua-nya ) , suritauladan sebagai wanita yang soleha , yang disayangi semua anggota keluarga besar , baik dari keluarga besar suami maupun dari keluarga besar sang istri/dirinya . )
19. Sembahlah Allah dan janganlah kamu menyekutukan Dia dengan apa juapun. Berbuat baiklah kepada ibu-bapak , karib-kerabat, anak-anak yatim , orang-orang miskin , tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh , teman sejawat , orang musafir “.Sesungguhnya Allah tidak mengasihi yang sombong dan memamer - kan diri ( An Nisaa’, 4 : 36 )
20. “ Barang siapa tidak berterima kasih kepada orang , ia tidak bersyukur kepada Allah ” ( HR. Abu Daud ,Tirmidzy ,ahmad. ) , “ Dari Abdullah bin Umar Ra berkata, Rasulullah Saw bersabda , ‘ Allah SWT tidak melihat kepada seorang wanita yang tidak berterima kasih kepada suaminya dan merasa tidak membutuhkannya.“ ( HR. Ibnu Huzaimah , Ibnu Hibban ). , “ Allah SWT kelak tidak akan memandang ( memperhatikan ) seorang wanita yang tidak bersyukur kepada suaminya meskipun selamanya dia membutuhkan suami - nya. ( HR. Al Hakim )
21. “Dari Abu Sa’id Al Khudry Ra berkata, Rasulullah bersabda : “ Tidaklah seseorang dianugerahi pemberian yang lebih baik dan lebih luas ( maknanya ) kecuali sabar. ( HR.Muttafaqun ‘ Alaihi )
22. “ Hai orang-orang yang beriman , janganlah harta-harta-mu , dan anak-anak-mu melalaikan kamu dari mengingat Allah . Barang siapa yang membuat demikian , maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” ( Al Munafiquun , 63 : 9 ) , Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia , tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya disisi Tuhan-mu serta lebih baik untuk menjadi harapan ”. ( Al Kahf , 18 : 46 )
23. Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu kesulitan didalam menjalankan Agama . . . . . . . , Maka dirikanlah salat , bayarlah zakat , dan berpeganglah pada tali Allah. DIA lah Pelindung-mu , Maka Dia-lah pelindung yang terbaik dan Dia lah Penolong yang paling baik ( Al Hajj , 22 : 78 )
24. “ Wahai orang – orang beriman sesungguhnya ada diantara istri-istrimu dan anak-anakmu yang menjadi musuh bagimu , maka hati-hatilah terhadap mereka .“ ( At Taghaabun , 64 : 14 )
25. Dan ( Ingatlah ) takala Tuhan-mu memberitahukan , “ Sungguh jika kamu bersyukur , niscaya Kami akan menambah nikmat kepadamu , dan jika kamu mengingkarinya , sungguh azab-ku sangat keras.” ( Ibrahim , 14 : 7 ) , “ Maka makanlah rezeki yang halal lagi baik yang dikaruniakan Allah kepadamu. Dan syukuri nikmat Allah jika memang kamu hanya kepada Nya saja menyembah “( An Nahl , 16 : 114 , Al Baqarrah , 2 : 172 )
26. SYARAT MEMPEROLEH RIDHO & RAHMAT DARI ALLAH SWT.
Banyak Kaum Muslimin wal Muslimah , berharap memperoleh rahmat dan Ridho dari Allah SWT. , tapi sungguh amat disayangkan tidak semua kaum Muslimin wal muslimah , mengetahui Syarat untuk memperoleh Rahmat & Ridho dari Allah SWT. tersebut dan bila sudah mengetahuinya tidak banyak yang mau menjemput - nya.
a. “ DIA menentukan rahmat-NYA kepada siapa yang dikehendaki-NYA , dan Allah mempunyai karunia yang besar.” ( Aali’Imraan , 3 : 74 ) , “ Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat kebaikan.“ ( Al A’Raaf , 7 : 56 ) , “ Dan kalaulah tidak karena karunia Allah dan Rahmat-Nya atas kamu , niscaya kamu mengikuti setan .” ( An Nisa , 4 : 83 & 113 )
b. “ Barang siapa yang dijauhkan azab daripadanya pada hari itu ( hari kiamat ) , maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya , dan itulah keberuntungan yang nyata.” ( Al An’aam , 6 : 16 ) , “ Seorang masuk surga bukan karena amalnya tetapi karena rahmat Allah Ta’ala. Karena itu bertindaklah yang lurus.” ( HR. Muslim ) ( catatan penulis : Iman dan amal soleh / taqwa yang tidak dihiasi rahmat Allah SWT. dengan ketawaduan , kesabaran dan keikhlasan ( baca hal Keikhlasan di halaman lain ) bisa berhiaskan kesombongan dan keriyaan yang mengakibatkan arahan kepada azab-nya => baca hal janji Allah SWT. kepada orang yang beriman dan ber -taqwa/beramal soleh di halaman lain )
c. “ Dan taatlah kepada Allah dan rasul ( Nya ) agar kamu diberi rahmat.” ( Aali’Imraan , 3 : 132 ) , “ Dan apabila dibacakan Al Qur’an maka dengarkanlah & diamlah supaya kamu mendapat rahmat.” ( Al A’Raaf , 7 : 204 )
d. “ Dan dirikanlah salat , tunaikanlah zakat dan taatlah kepada Rasul supaya kamu mendapat rahmat “ ( An Nuur , 24 : 56 ) , “ Barang siapa taat kepada Rasul , maka sungguh dia telah taat kepada Allah. ” ( An Nisaa , 4 : 80 , An Nisaa , 4 : 64 , An Nuur , 24 : 52 & 63 , Ali Imran, 3 : 31 , Asy Syu’araa’, 26 : 143-144 dll)
e. “ Adapun mereka yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada ( agama ) Nya , maka Allah akan memasukkan mereka kedalam rahmat dan karunia-Nya dan menunjuki mereka jalan yang lurus kepada-Nya.” ( An Nisaa’ , 4 : 175 ) , “ Orang-orang yang beriman dan berhijrah dijalan Allah dengan harta dan jiwa mereka , lebih besar derajatnya disisi Allah , dan mereka itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. Tuhan menggembirakan mereka dengan rahmat dan keridhaan-NYA dan surga-surga , mereka memperoleh didalamnya kesenangan yang abadi, mereka kekal didalamnya selama-lama-nya. Sesungguhnya Allah pada sisi-NYA pahala yang besar.” ( At Taubah , 9 : 20-22)
f. “ Orang – orang mukmin laki-laki dan perempuan , sebahagian mereka menjadi penolong bagi sebahagian yang lain . Mereka menyuruh ( mengerjakan) yang ma’ruh mencegah dari yang mungkar , mendirikan shalat , menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Allah telah menjanjikan kepada orang – orang mukmin laki – laki dan perempuan akan ( mendapat ) surga – surga yang mengalir sungai – sungai dibawahnya , mereka kekal didalamnya dan ( mendapat ) tempat – tempat yang baik di surga ‘Adn. Dan keridhaan daripada Allah adalah lebih besar ; demikian itulah keberuntungan yang besar. ” ( At Taubah , 9 : 71 – 72 )
g. “ Dan katakanlah , “ Ya Tuhan-ku , ampunilah dan rahmatilah ( orang – orang mu’min ) , dan Engkaulah ( Allah SWT. ) sebaik-baik Pemberi Rahmat.” ( Al Mu’minuun , 23 : 118 ) , “ Dan KAMI turunkan dari Al Qur’an itu sebagai penyembuh dan rahmat bagi orang-orang mukmin.” ( Al Israa’ , 17 : 82 ) ” Dan tiadalah Kami Mengutus kamu , melainkan untuk (menjadi) Rahmat bagi semesta alam “( Al Anbiya‘ , 21 : 107 ) , “ Sebenarnya Allah telah mengutus aku untuk menjadi rahmat bagi semesta alam & menjadi hidayah untuk orang-orang yang bertaqwa. “ ( HR. Akhmad dan HR. Thabrani )
h. “ Ya Tuhan-ku , berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni’mat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepada-ku dan kepada dua orang ibu bapak-ku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai ; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu kedalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” (An Naml , 27 : 19 ) , “ Tidak berkumpul suatu kaum disalah satu rumah Allah Ta’ala , sedang mereka membaca kitab-Nya dan mengkajinya sesama mereka , melainkan mereka dilimpahi ketenang - an , dicurahi rahmat , diliputi para malaikat , dan disanjung oleh Allah dihadapan para makhluk yang disisi-Nya.” (HR. Abu Daud )
i. “ Sesungguhnya ada segolongan dari hamba-hamba-KU berkata , “ Ya Tuhan kami , kami telah beriman maka ampunilah kami , rahmatilah kami dan engkau sebaik-baik pemberi rahmat “(Al Mu’minuun, 23 : 109 ) , “ Dan katakanlah , “ Ya Tuhan-ku ampunilah dan rahmatilah (orang-orang mukmin) dan Engkaulah sebaik-baik Pemberi Rahmat.” ( Al Mu’minuun , 23 : 118 ) ,
j. “ Sesungguhnya pada hari ini Aku beri imbalan kepada mereka disebabkan kesabaran mereka, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang.” ( Al mu’minuun , 23 : 111 ) , ( At Taubah , 9 : 71 – 72 )
k. “ Dan diantara manusia ada yang mengorbankan dirinya untuk mencari keridhaan Allah, dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.” ( Al Baqarah, 2 : 207 ) , “ Dan tidaklah kamu nafkahkan sesuatu melainkan karena mengharapkan ridho Allah. ” ( Al Baqarah , 2 : 272 )
l. “ Dan sungguh kamu akan mengetahui ( kebenaran ) berita-nya ( Al Qur’an ) beberapa waktu lagi “ ( Shaad , 38 : 88 )
m. “ Agar Dia ( Allah ) menanyakan kepada orang-orang yang benar ( para rasul dll) tentang kebenaran nya. “ ( Al Ahzab , 33 :7-8 ) , “ Hai orang-orang yang beriman , bertaqwalah kamu kepada Allah dan hendaklah kamu bersama-sama orang – orang yang benar . “ ( At Taubah , 9 : 119 )
n.“ Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh mereka itulah sebaik-baiknya makhluk. Balasan mereka disisi Tuhan-nya adalah surga-surga ‘And yang mengalir sungai-sungai dibawah-nya ; mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah untuk orang-orang yang takut kepada Tuhan-nya.” ( Al Bayyinah , 98 : 7 - 8 , Al Fajr , 89 : 27 – 30) , Allah berfirman , “ Ini adalah suatu hari yang bermanfaat kebenaran bagi orang-orang yang benar. Bagi mereka surga – surga yang mengalir sungai-sungai dibawahnya, mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka ridha kepada-Nya. Itulah keberun - tungan yang paling besar.” ( Al Maa-idah , 5 : 119 , Al Bayyinah , 98 : 7 – 8 , takut kepada Allah SWT. = berilmu/ulama , beriman , beramal soleh / taqwa = sebaik-baiknya makhluk = Surga ‘Adn )
o. “ Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Rasul-Nya mereka itulah orang-orang yang benar dan orang-orang yang menjadi saksi disisi Tuhan mereka. Bagi mereka pahala dan cahaya mereka.” ( Al hadiid , 57 : 19 ) . “ Sesungguhnya orang – orang yang beriman hanyalah orang – orang yang beriman kepada Allah dan rasul – Nya kemudian mereka tidak ragu – ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah , mereka itulah orang orang yang benar. “ ( Al Hujurat , 49 : 15 ) ( An Nisaa , 4 : 146 ) , “ Dan orang yang membawa Kebenaran (Al Qur’an) & membenarkannya , mereka itulah orang-orang yang bertaqwa “ (Az Zuma r, 39 : 33 ) , (membenar kannya = meng-amalkan-nya)
p. “ Barang siapa meninggalkan maksiat terhadap Allah karena takut kepada Allah maka ia akan memperoleh keridhaan Allah.” ( HR. Abu Ya’li )
q. dll . Al Lail , 92 : 1-21 , A Nuur , 24 : 20-21
Allah berfirman , “ Ini adalah suatu hari yang bermanfaat kebenaran bagi orang-orang yang benar. Bagi mereka surga – surga yang mengalir sungai-sungai dibawahnya, mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka ridha kepada-Nya. Itulah keberuntungan yang paling besar.” ( Al Maa-idah , 5 : 119 , Al bayyinah , 98 : 7 – 8 , takut kepada Allah SWT. = berilmu/ulama , beriman , beramal soleh / taqwa = sebaik-baiknya makhluk = Surga ‘Adn )
27. Wanita / Istri dan Surga :
a.“ Siapapun wanita yang meninggal dan suaminya ridho kepadanya , maka dia akan masuk surga ( Ibnu Majah , Ath Tirmidzy , HR. Muttafaqun “Alaihi ,dr Ummu Salamah Ra )
b. Dari Anas bin Malik Ra berkata , Rasulullah Saw bersabda , “ Tidakkah kalian mau saya beri tahu tentang wanita ahli surga ? “ , Kami berkata : “ Tentu ya Rasulullah ! “ , Rasulullah bersabda : “ Setiap istri yang wadud (sayang) dan walud (banyak anak ) , Apabila ia membuat marah suaminya atau menyakiti hatinya atau suaminya marah kepadanya , ia berkata : “ Inilah tanganku berada di tanganmu, saya sungguh tidak dapat menikmati tidur dan istirahat sehingga engkau ridla kembali “( HR.Thabrani )
c. “ . . . . . , Apabila suami merasa teraniaya (sakit hatinya ) datangilah dan upayakan membuatnya ridla . Apabila suami menerima , ia telah mendapatkan anugerah dan nikmat . Semoga Allah menerima permintaan maafnya dan memberikan pertolongan dengan hujjahnya sehingga ia tidak berdosa. Namun apabila suami tidak bisa menerima-nya , maka telah sampai permohonan maaf sang istri disisi Allah Swt ” ( HR. Al Hakim )
d. “ Jika wanita mengerjakan shalatnya yang lima , puasa Ramadhannya , menjaga kehormatannya dan taat kepada suaminya , maka kelak akan dikatakan kepada -nya , “ Masuklah kamu kedalam surga , dari pintu manapun yang kamu kehendaki ! “ ( Hadist Riwayat Akhmad & Thabrani dari Abdurrahman bin Auf ) , , “ Dari Anas Ra berkata , Rasulullah Saw bersabda : “ Apabila seorang wanita menjalankan shalat yang lima , puasa pada bulannya , taat kepada suami nya , serta menjaga kemaluannya , niscaya ia masuk surga “ . ( HR. Ibnu Hibban )
e. “ Rasulullah SAW bersabda : “ Sampaikanlah kepada wanita-wanita yang kamu jumpai , bahwa taat kepada suami dan mengakui hak-haknya adalah sama dengan Jihad atau perang di jalan Allah itu. Tetapi sayang , hanya sedikit saja diantara kamu yang dapat melakukannya . . . . . “ ( Ibnu Abbas )
f. Syarat seorang Istri memperoleh Ridho suami-nya adalah tunduk dan taat kepada perintah Allah SWT. dan Rasululloh SAW . Dan Wajib kepada seorang suami untuk memberikan ridho kepada istrinya bila istri-nya telah tunduk dan taat kepada Allah SWT. dan Rasul-Nya ( satu diantara ketaatan wanita itu adalah taat kepada suaminya./PEN.)
g. Apabila seorang istri telah tunduk dan taat kepada suaminya ( tidak melawan , membantah , tidak membuat suaminya marah dll ) karena ia ingin mentaati hukum Allah SWT. dan takut akan azab-Nya maka ia telah memperoleh Rahmat dari Allah SWT. (PEN.) , Sebenarnya Sungguh lebih mudah seorang Istri masuk surga dibandingkan suaminya ! atau makhluk Allah SWT. yang lain kalau saja ia tahu dalam amal Ikhlas ) , Kemudahan seorang Istri untuk masuk kedalam tempat yang berisikan 1001 macam kenikmatan diimbangi juga dengan kewajibannya dia sebagai penanggung jawab utama dalam rumah tangga dikala suami ada diluar rumah menjemput rejeki keluarga , disamping itu seorang ibu adalah panutan yang akan diikuti dan ditiru oleh anak – anaknya , terutama anak – anak perempuannya. Insyaallah seorang Ibu yang soleha , lemah – lembut tutur katanya , ikhlas menjalan - kan perintah Allah SWT. dan Rosul-Nya akan dapat juga membuat anak – anaknya demikian. Anak – anak yang dihantarnya sampai kepada kebaikan Iman , akhlak , akal pikiran dan kecerdasan dalam ilmu pengetahuan dan agama , yang Insyaallah kelak menjadi seorang pemimpin yang profesional , adil dan bijaksana. Wawasan ilmu pengetahuan dan agama serta Kesehatan mental dan rohani seorang Ibu bisa menjadi tolak ukur dari kecerdasan anak-anaknya juga kesehatan mental dan rohani anak-anaknya.
h. Insyaallah , Istri dari para Pembaca sekalian dan Istri Penulis adalah calon Penghuni Surga Ad’n karena taat kepada Allah SWT. , Rosul-Nya dan suami-nya tidak seperti Istri dari Nabi Nuh dan Luth yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. tidak mendapat rahmat-Nya karena tidak taat kepada suaminya. ( At Tahrim , 66 : 10 )
Dostları ilə paylaş: |