KETERANGAN HALAMAN 164
Akibat dari rangsangan semu, alam luar seakan-akan benar dan nyata seperti yang nyata terbentuk di dalam otak kita tanpa keberadaan alam luar.
Akibat dari rangsangan semu, orang mungkin mengira bahwa ia sedang mengendarai mobilnya, padahal sebenarnya ia sedang duduk di rumah.
Demikian juga dengan bau yang anda isap; tak satu pun bau sampai ke anda dari jarak yang jauh. Anda menganggap bahwa pengaruh akhir yang terbentuk di pusat bau anda ialah bau dari obyek alam luar. Akan tetapi, seperti kesan bunga mawar dalam pusat penglihatan anda, demikian pula bau mawar di pusat bau anda; tidak ada bunga atau bau yang ada hubungannya dengan bau di alam luar.
“Dunia luar” yang tersaji untuk kita melalui penginderaan kita hanya merupakan kumpulan sinyal listrik yang sampai ke otak kita. Sepanjang hidup kita, otak kita memproses sinyal-sinyal ini dan kita hidup tanpa mengakui bahwa kita salah dalam mengasumsikan bahwa hal ini merupakan versi asli benda-benda yang ada di “alam luar”. Kita tersesat karena kita tidak pernah dapat mencapai zat-zat itu sendiri dengan perantara indera kita.
Lagipula, otak kita menafsirkan dan mengartikan sinyal-sinyal yang, pada anggapan kita, ada di “alam luar”. Contohnya, mari kita perhatikan indera pendengaran. Otak kita mengubah bentuk gelombang suara yang ada di alam luar ke dalam suatu simfoni. Katakanlah, musik juga merupakan suatu persepsi yang dibuat oleh otak kita. Dengan cara yang sama, ketika kita melihat warna, yang sampai ke mata kita hanyalah sinyal-sinyal listrik dari panjang-gelombang yang berlainan. Otak kita mengubah bentuk sinyal-sinyal ini ke dalam warna. Tidak ada warna di “alam luar”. Juga tidak ada apel yang berwarna merah, atau pun langit yang berwarna biru, atau pun pohon yang berwarna hijau. Benda-benda itu begitu karena kita mencerapnya demikian. “Dunia luar” sepenuhnya tergantung pada pihak penerima.
Bahkan kerusakan yang paling ringan di retina mata menyebabkan buta warna. Sebagian orang mencerap biru sebagai warna hijau, merah sebagai warna biru dan sebagian mencerap semua warna sebagai sifat abu-abu yang berbeda. Dalam hal ini, tidak perduli apakah obyek yang ada di alam luar berwarna ataukah tidak.
Dostları ilə paylaş: |