PERAN FREEMASONRY
Dengan berakar di dunia Barat, yang kemudian menyebar ke mana-mana, organisasi rahasia ini selalu menjadi sumber pemikiran dan kegiatan yang anti-agama di setiap negara yang disusupinya.
Suatu penyelidikan yang mendalami sejarah peperangan terhadap agama di segala negara di dunia selama beberapa abad terakhir ini mengungkapkan bahwa freemasonry selalu berada di pusat pergerakan semacam ini. Dalam hal ini, sejarah Eropa sungguh jelas sekali. Karena itulah pemimpin umat Katolik, Paus Leo XIII, menuding freemasonry dalam ensiklik terkenalnya, Humanum Genus (1884), yang memaparkan tujuan organisasi itu sebagai berikut:
Pada masa kita, dengan bantuan dan dukungan dari perhimpunan yang disebut freemasonry, yang memiliki organisasi yang luas dan kuat, usaha-usaha dari mereka yang mengabdi kepada kekuatan hitam telah disatukan. Mereka tidak merasa perlu lagi menyembunyikan niat jahat dan perlawanan terhadap Tuhan Yang Mahasuci. Semua tujuan dan usaha para freemason mengarah ke satu maksud: menghapus semua tatanan sosial dan keagamaan Kristiani dan menegakkan suatu sistem aturan baru yang didasarkan pada prinsip-prinsip naturalisme dan pemikiran-pemikiran mereka sendiri.20
Analisis Paus yang dibuat pada akhir abad ke-19 ini mutlak benar. Bila kita perhatikan terbitan masonik mutakhir, kita lihat bahwa tujuan dasar organisasi ini adalah menghapus semua agama di masyarakat. Seorang pengikut freemasonry dalam pamfletnya menyatakan bagaimana agama bisa diberantas melalui “penyebaran ilmu-ilmu positivis ke masyarakat.”
Akhirnya, saya ingin berkata sebagai berikut: Misi Masonik dan paling humanistik yang merupakan tugas kita adalah mencegah peralihan dari nalar dan ilmu positivis, menyebarkannya dengan pengakuan bahwa inilah cara evolusi terbaik dan satu-satunya, dan mangajari publik dengan ilmu-ilmu positivis. Kata-kata berikut ini dari Ernest Renan sangat berharga: “Jika publik diajari dan dicerahkan dengan nalar dan ilmu-ilmu positivis, maka kepercayaan yang sia-sia terhadap agama akan lenyap.”21
Di sini, yang dimaksud dengan “ilmu positivis” pada dasarnya adalah filsafat materialisme yang menolak segala hal yang tidak diperoleh dengan eksperimen dan observasi. Di sisi lain, misi freemasonry adalah memaksakan falsafah ini kepada orang-orang atas nama “ilmu” dan dengan demikian membinasakan kepercayaan agama semuanya. Teori evolusi sangat berperan penting dalam kampanye indoktrinasi ini, sebagaimana yang jelas dibuat di kutipan di atas. Freemasonry berpandangan bahwa mendorong kepercayaan masyarakat terhadap teori evolusi merupakan tugas terbesarnya.
Hubungan keorganisasian ini merupakan faktor yang amat penting yang melandasi alasan mengapa teori evolusi maupun filsafat materialisme dan cabang-cabangnya dikembangkan dengan gigih di seluruh penjuru bumi. Organisasi freemasonry dan cabang-cabangnya berperan penting dalam propaganda sistematis para pendiri sistem filosofis yang beraneka ragam—kadang-kadang bahkan bertolak belakang—yang mengingkari keberadaan Allah itu semuanya orang-orang mason.
Dostları ilə paylaş: |