KETERANGAN HALAMAN 55
Telur-telur seekor burung kedidi Barat berwarna sama dengan lingkungannya supaya terlindung dari musuh-musuh.
Beberapa serangga menyamarkan diri mereka sendiri sebagai daun-daun mati. Sangat sulit membedakan ngengat Panama dari daun layu.
Bunglon ini dikenal sebagai tokek yang bisa meniru warna sekelilingnya dalam 20 menit.
Ada pemakan semut bersembunyi di antara dedaunan! Bisakah anda melihatnya?
Kepompong yang hidup di hutan basah Panama ini mempunyai bintik-bintik seperti mata ular yang bisa menakut-nakuti predator-predator.
|
KETERANGAN HALAMAN 56
Ulat ini terhindar dari perhatian musuh-musuhnya karena menempatkan tubuhnya tepat di tengah-tengah daun.
Bunglon baja ini tidak mengubah warna menurut lingkungannya karena warnanya sudah tercipta serasi dengan lingkungannya.
Spesies serangga ini terlindung dari semua musuhnya karena penampilannya menyerupai daun.
Belalang sembah di anggrek ini berhasil dalam penyamaran belalang dengan sayapnya yang menyerupai daun bunga.
|
KETERANGAN HALAMAN 57
Serangga yang menyerupai dedaunan sangat umum. Rincian daun pada tubuhnya bisa dilihat.
Ular ini menyamarkan diri dengan berpose di udara seperti semua daun lainnya.
Tiga kutu di sebelah kiri ini dapat meyakinkan musuh-musuhnya dengan penampilan mereka bahwa mereka itu duri pohon.
|
KETERANGAN HALAMAN 58
MATA PALSU MEMBINGUNGKAN!
Bila kupu-kupu membuka sayap, kita dapati sepasang mata. Mata-mata ini meyakinkan musuh-musuhnya bahwa ia bukan kupu-kupu. Terutama, wajah palsu beberapa spesies kupu-kupu seperti kupu-kupu Shonling yang terlihat di atas sangat sempurna dengan sinar mata, corak wajah, alis mata mengerut, mulut dan hidung sehingga gambaran keseluruhannya cukup menggetarkan bagi banyak musuhnya.
Orang yang berkepala batu dengan menyangkal Allah mungkin berusaha menyokong pandangannya yang tak masuk-akal dengan penjelasan evolusionis yang berupa "teori kebetulan yang menarik". Ia mungkin juga menyatakan bahwa 'kupu-kupulah yang menghasilkan pola ini pada tubuhnya dengan memikirkan bahwa ini akan berguna baginya'.
Jika seseorang membuat pernyataan sedemikian ini dan menaksir bahwa pola-pola yang mengungguli keindahan lukisan seniman ini muncul secara kebetulan, maka tidak ada yang tersisa pada bagian 'ulul albab'. Ini karena pernyataan itu tidak sesuai sama sekali dengan nalar dan akal sehat.
|
Mata Palsu
Ada beberapa metode pertahanan menarik yang tak terbayangkan dan luar biasa di dunia hewan. Salah satunya ialah mata palsu. Dengan mata palsu semacam ini, berbagai kupu-kupu, ulat, dan spesies ikan meyakinkan musuh mereka bahwa mereka 'berbahaya'.
Kupu-kupu di gambar kiri membuka sayap mereka segera sesudah merasakan suatu bahaya dan mempertontonkan sepasang mata di setiap sayap mereka yang tampaknya cukup mengancam musuh-musuh mereka.
Mari kita luangkan waktu dan berpikir: mungkinkah mata yang sangat meyakinkan tersebut merupakan hasil dari kebetulan? Bagaimana mungkin kupu-kupu tahu bahwa sepasang mata yang menakutkan akan tampak bila ia membuka sayapnya dan bahwa pandangan ini akan menggetarkan musuhnya? Pernahkah kupu-kupu melihat pola pada sayapnya dan memutuskan bahwa pola ini menakutkan dan bahwa ini bisa berfaedah pada kejadian bahaya?
Pola yang meyakinkan seperti itu hanya mungkin merupakan hasil dari rancangan yang disengaja, bukan dari kebetulan. Lagipula, sama sekali tidak mungkin bahwa kupu-kupu menyadari pola-pola pada sayapnya dan menemukannya sendiri sebagai taktik pembelaan. Jelas bahwa Allah, Yang menciptakan kupu-kupu, melimpahkan pada tubuhnya pola seperti itu dan memberi ilham naluri kepada hewan untuk dipakai pada keadaan bahaya.
KETERANGAN HALAMAN 59
Di sebelah kiri adalah kepala dan mata sejati ikan pari berduri-belakang. Di sebelah kanan, ikan itu berenang menuju sarangnya dengan ekor di belakangnya yang menampakkan sepasang 'mata'. Ikan-ikan lain di sekelilingnya takut mendekatinya karena mengiranya bangun dengan mata palsu di ekornya.
|
Bunga Teratai
Bunga-bunga kecil biasanya dianggap biasa oleh orang-orang, meski sempurna sepenuhnya. Orang-orang tidak mencerap keajaiban penciptaan bunga-bunga ini karena terlihat ada di mana-mana setiap hari. Karena itu, bunga-bunga yang tumbuh di tempat yang sangat berbeda, dalam keadaan yang sangat lain, dan dalam ukuran yang sangat berbeda akan ditaksir tanpa 'kacamata biasa' dan dengan demikian membantu kita mencerap keberadaan Allah.
Teratai-teratai Amazon yang tumbuh di lumpur lengket yang menutupi dasar Sungai Amazon cukup menarik untuk mengganti 'kacamata biasa' orang-orang, karena mereka melangsungkan kehidupan mereka tidak dengan cara yang biasanya kita saksikan setiap hari, tetapi dengan perjuangan yang sangat lain.
Tanaman-tanaman ini mulai tumbuh di lumpur dasar Sungai Amazon, dan kemudian menjangkau permukaan sungai. Tujuannya adalah mencapai sinar matahari yang sangat penting untuk keberadaan mereka. Tatkala akhirnya mencapai permukaan air, mereka berhenti tumbuh dan mengembangkan pucuk bundar berduri. Pucuk-pucuk ini berkembang menjadi daun-daun raksasa dengan jangkauan 2 meter dalam beberapa jam. Dengan 'mengetahui' bahwa semakin banyak menutupi permukaan sungai dengan daun-daun yang berhamparan, semakin mampu mereka memanfaatkan sinar matahari, teratai-teratai ini banyak menggunakan siang hari untuk melakukan fotosintesis. Mereka 'tahu' bahwa kalau tidak, mereka tidak akan dapat bertahan hidup di dasar sungai karena langkanya cahaya. Tentu saja, menjalankan taktik 'cerdik' seperti ini jelas merupakan ilham bagi tanaman.
Dostları ilə paylaş: |