12. Para Ulama berbeda pendapat tentang membaca Al Qur'an dengan melihat langsung pada Mushaf dan membacanya dengan hafalan. Manakah yang lebih utama?
Perkembangan tafsir
Tafsir pada masa Nabi saw dan Sahabat:
Para sahabat dalam menafsirkan Al-Qur'an pada masa ini berpegang pada:
1. Al-Qur'an karim
2. Nabi saw beliaulah yang bertugas sebagai penjelas tentang Al-Qur'an.
3. Pemahaman dan ijtihat.
Penafsiran pada masa tabiin
Pada masa ini berberpegang pada:
a. Al Qur'an
b. Keterangan sahabat yang bersumber dari nabi
c. Penafsiran sahabat yang berupa penafsiran mereka sendiri
d. Keterangan tabiin dari ahli kitab yang bersumber dari isi kitab mereka
e. Ijtihad dan pertimbangan nalar mereka
Syekh Muhammad Husain Adz-Dzahabi berkata: "Dalam memahami kitabullah para tabi'in berpegang pada apa yang ada dalam Al-Qur'an itu sendiri, keterangan yang mereka riwayatkan dari para sahabat yang berasal dari Rasulullah saw, penafsiran yang mereka terima dari parasahabat yang berupa penafsirang mereka sendiri, keterangan yang diterima dari para tabi'in dari ahli kitabyang bersumber dari isi kitab mereka dan ijtihad seerta pertimbangan nalar mereka terhadap kitabbullah sebagaimana yang telah di anugrahkan Allah kepada mereka."
Tafsir pada masa perubahan
a. Penulisan tafsir belum dipisahka secara khusus dan hanya memuat tafsir Qur'an, sunah dari sunah, ayat demi ayat dari awal Qur'an sampai akhir.
b. Penulisan tafsir secara khusus dan idepanden serta menjadaikanya terpisah dari hadist. Qur'an mereka tafsirkan secara sistimatis sesuai tertibmushaf. Dan terkadang disebutkan pentarjihnya, penyimpulan suatu hukum dan penjelasan I'rab yang dibutuhkan.
c. Muncul sejumlah mufasir yang aktifitasnya tidak lebih dari batas-batas tafsir bil ma'sur. Tetapi dengan meringkas sanad dan menghimpun bebagai pendapat tanpa menyebutkan pemiliknya.
d. Masing-masing mufasir memenuhi tafsirnya hanya dengan ilmu yang paling mereka kuasai tanpa memperhatikan ilmu-ilmu yang lain.
e. Penulisan tafsir dengan cara meringkasnya di suatu saat dan memberikan komentar disaat yang lain. Keadaan demikian terus berlanjut hingga lahirnya metode tafsir modern yang memperhatikan kebutuhan-kebutuhan kontemporer disamping berupaya menyingkap asas-asas kehidupa, prinsip-prinsip tasyri dan pengetahuan ilmiyah.
Tafsir tematik
Yaitu tafsir yang mengkaji masalah-masalah kehusus berjalan beriringan dengannya. Seperti Tibyan Fi Aqsamil Qur'an karya Ibnu Qayim dll.
Tabaqat mufasirin
1. Mufasir dari kalangan sahabat.
2. Mufasir dari kalangan tabiin.
3. Generasi berikutnya yang menghimpun pendapat para sahabat dan tabiin.
4. Generasi berikutnya yang memuat dalam tafsir-tafsir mereka riwayat yang disandarkan pada tiga generasi.
5. Generasi berikutnya yang menyusun kitab-kitab tafsir dengan keterangan-keterangan berguna yang di nukil dari para pendahulu nya.
6. Mufasir mutakhirin mereka meringkas sanad-sanad riwayat dan mengutip pendapat secara khusus
7. Setiap mufasir memasukan begitu saja kedalam tafsir pendapat yang diterima dan apa saja yang terlintas dalam pikiran yang dipercayainya.
8. Banyak para mufasir yang mempunyai berbagai keahlian dalam berbagai disiplin ilmu . mereka memenuhinya dengan cabang ilmu tertentu dan hanya membatasi pada ilmu yang dikuasainya.
9. Mufasir menempuh cara-cara modern dengan memperhatikan uslub dan kehalusan ungkapan serta dengan menitik beratkan kepada aspek-aspek sosial, pemikiran kontemporer dan aliran-aliran modern, sehingga lahirlah tafsir bercorak sosial sastra.
Tafsir Bil Ma’tsur Dan Bir Ro’yi
Tafsir bil ma'tsur adalah tafsir yang berdasarkan pada kutipan-kutipan yang shahih yaitu menafsirkan Al-Qur'an dengan Al-Qur'an, Al-Qur'an dengan sunnah, al-Qur'an dengan perkataan para sahabat, dan penafsiran Al-Qur'an dengan perkataan para tabi'in.
Status tafsir bil ma'tsur adalah tafsir yang harus diikuti dan dipedomani karena ia adalah jalan pengetahuan yang benar dan merupakan jalan yang paling aman untuk menjaga diri dari ketergelinciran dan kesesatan dalam memahami kitabullah.
Tafsir bil Ra'yi adalah tafsir yang di dalamnya menjelaskan maknanya mufasir hanya berpegang pada pemahaman sendiri dan penyimpulan yang di dasarkan pada ra'yu saja.
Status tafsir ini adalah haram dan tidak boleh dilakukan.
Tafsir isyari adalah tafsir yang setiap ayat mempunyai makna dhahir dan bathin. Tafsir yang dilakukan kelompok sufi yang mendakwakan bahwa riyadhah (latihan) rohani yang dilakukan seorang sufi bagi dirinya akan menyampaikannya ke suatu tingkatan dimana dia dapat menyingkapkan isyarat-isyarat kudus yang terletak di balik ungkapan-ungkapan Al-Qur'an dan akan tercurah pula ke dalam hatinya dari limpahan ghaib.
Ibnu Qayyim berkata: "Penafsiran yang gdilakukan orang-orang berkisar pada tiga hal pokok:
1. Tafsir mengenai lafadz, yaitu yang diakukan para mutaakhirin
2. Tafsir tentang makna, yaitu yang di kemukakan kaum salaf
3. Tafsir tentang isyarah, yaitu yang ditempuh oleh ahli sufi dan lain-lainnya. Tafsir terakhir ini tidak dilarang asalkan memenuhi empat syarat:
a. Tidak bertentangan dengan dhahir ayat
b. Maknanya shahih
c. Pada lafadz yang ditafsirkan terdapat indikasi bagi (makan isyari) tersebut
d. Antara makna isyari dengan makna ayat terdapat hubungan yang eraat.
Apabila keempat syarat ini terpenuhi maka tafsir mengenai isyarat itu merupakan istinbat yang baik.
Gharaibu Tafsir (tafsir yang janggal).
Para mufasir macam ini mereka tampil dengan membawa kesesatan yang dipandang hina oleh akal. Berikut ini sejumlah keanehan tersebut:
1. Pendapat tentang alif lam min. Alif (ialah Allah sangat menyayangi) lam (Muhamad dicela ) dan lam di ingkari oleh orang-orang yang menentang.
2. Pendapat tentang ha mim 'ain shad. Ha adalah pertempuran antara Ali dan Muawiyah, mim kekuasaan Marwan bin Umayah. “ain” kekuasan Abasiyah “Sin” kekuasaan golongan sufyaniyah dan Qaf adalah kepemimpinan Al Mahdi. Dll
Kitab-Kitab Tafsir Yang Terkenal
Kitab tafsir bil ma'tsur
a) Tafsir Ibnu Abbas
b) Tafsir Ibnu Uyainah
c) Tafsir Abu Syaih bin hibban
d) Tafsir Ibnu Atiyah
e) Tafsir Abu Lais As-Samarqandi (bahrul ulum)
f) Tafsir Abu Ishaq ((al-Kasfu wal bayan an tafsiril qur'an)
g) Tafsir Ibnu jarir at-Tahbari (jamiul bayan fie tafsiril qur'an)
h) Tafsir Ibnu Abi Syaibah
i) Tafsir Al-Baaghawi (ma'alimul tanzil)
j) Tafsir Abil fida' Al-Hafidz Ibnu katsir (tafsir qur'an adzim)
k) Tafsir As-Sya'labi (al-Jawahirul hisan fi tafsiril qur'an)
l) Tafsir Jalaluddin asy-Syuyuti ( ad-Durrul mansur fi tafsiril bil mantsur)
m) Tafsir Asy-Syaukani (fathul qadir)
Kitab tafsir bil ra'yi
a) Tafsir Abdurrahman bin Kisan Al-aslam.
b) Tafsir Abu Ali Al-Juba'i.
c) Tafsir Abdul Jabbar.
d) Tafsir Az-Zamakhsyari.
e) Tafsir Fakhruddin Ar-Razi (mafatihul ghaib).
f) Tafsir Ibnu Furaq.
g) Tafsir An-nasafi (madarikut tanzil wa haqa'iqut ta'wil).
h) Tafsir Al-Khazin (lubabut ta;wil fi ma'ani tanzil).
i) Tafsir Abu Hayyan (al-Bahrul muhid).
j) Tafsir Al-Baidhawi (anwarul tanzil wa asrarut takwil).
k) Tafsir Al-Qurtubi (al-jami li ahkamil qur'an).
l) Tafsir Abus su'ud (irsyadul aqlis salim ila mazayal kitabil karim).
m) Tafsir Al-Alusi (ruhul ma'ani fi tafsiril qur'anil adzim was sab'ii matsni).
Kitab-kitab yang terkenal di abad modern:
1. Al Jawahir fi tafsiril Qur'an, oleh syaikh At Thantawi Jauhari.
2. Tafsir Al Manar, oleh Sayid Muhamad Rasid Ridha.
3. Fi zilalil Qur'an.
4. Tafsir al bayani lil Qur'anil karim, oleh a'isyah Abdurrahman binti Asy syati'.
Tafsri Fuqaha
1. Ahkamul qur'an oleh al jasas
2. Ahkamul qur'an oleh al kaya al haris (manuskrip)
3. Ahkamul qur'an oleh ibnu a'rabi
4. Al jamil li ahkamil qur'an
5. Al iklil fi istinbati tanzil oleh al qurtubi
6. At tafsiraratul ahmadiyah fi bayanil ayatisi syariyah oleh maula geon
7. Tafsiru ayatil ahkam oleh syaikh mana al aqathan
8. Adwul bayan, oleh syaikh muhammad asy syanqiti
Dostları ilə paylaş: |