Imam kepada allah



Yüklə 0,8 Mb.
səhifə2/9
tarix12.09.2018
ölçüsü0,8 Mb.
#81399
1   2   3   4   5   6   7   8   9

TUGAS

Sebutkan minimal dua puluh Asmaul Husna selain yang terdapat dalam pembahasan sub bab ini beserta cara menghayatinya dalam kehidupan sehari-hari! Buatlah dalam bentuk table




  1. Tanda Penghayatan Iman Kepada Allah

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia harus mencontoh dan mengamalkan sifat-sifat Allah yang tertera dalam Asmaul Husna sebagaimana sudah disebutkan. Agar manusia dapat melaksanakan hal tersebut, manusia harus menundukkan dan menjinakkan hawa nafsunya. Mengenai hawa nafsu, Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an.

Artinya: "Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhan-ku. Sesungguhnya Tuhan-ku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Yusuf: 53).
Imam Ghazali juga menyatakan bahwa hawa nafsu lebih berbahaya bagi manusia daripada setan. Jika manusia mampu menundukkan hawa nafsunya, maka is mampu menundukkan setan karena setan menggunakan hawa nafsu manusia untuk menjerumuskan dirinya sendiri.

Orang yang benar-benar menghayati terhadap iman kepada Allah, tentu dia memiliki tanda sebagai cermin penghayatannya tersebut. Ada pun tanda-tandanya, antara lain sebagai berikut :



  1. Rajin beribadah, baik ibadah mahdah maupun gairu mahdah.

  2. Berbudi luhur dan memiliki sopan santun, baik dalam perbuatan maupun perkataannya.

Rasulullah saw. bersabda sebagai berikut.

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَلَ رَسُوْلُ اللهِ صلعم مَنْ كَانَ يُؤْ مِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلاَخِرِ فَلاَ يُؤْذِ جَارَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْلاَخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلاَخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا اَوْلِيَصْمُتْ (رواه البخارى)


Artinya: "Barang siapa beriman kepada Allah maupun hari akhir, janganlah menyakiti tetangganya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan bari akhir, hendaklah memuliakan para tamunya, dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah is berkata baik atau diam saja." (HR Bukhari).


  1. Bersifat sabar, tabah, dan tawakal.

  2. Bersyukur atas nikmat dari Allah SWT.

  3. Tidak cepat putus asa dalam menghadapi cobaan dan ujian dari Allah SWT.

  4. Yakin akan keadilan Allah karena setiap perbuatan pasti akan ada balasannya yang setimpal.


DISKUSI

Menurut pendapatmu, manakah yang lebih penting, ibadah mahdah atau gairu mahdah? Jelaskanlah beserta alasannya!




  1. Hikmah Beriman kepada Allah

Beriman kepada Allah mengandung banyak hikmah, antara lain sebagai berikut.

    1. Akan mengingatkan kita untuk bersikap tawadu atau rendah hati dan tidak sombong. Dirinya akan menyadari bahwa sebagai makhluk yang lemah, is tidak ada artinya di hadapan Allah SWT.

    2. Akan melatih istikamah dalam kebenaran. Berani mengatakan benar jika memang itu benar dan berani mengatakan salah jika itu memang salah.

    3. Memupuk sifat qanaah atau menerima dengan ikhlas semua pemberian Allah setelah berusaha dan berdoa.

    4. Tidak cepat putus asa dalam menghadapi persoalan, dia sadar bahwa putus asa adalah sifat orang yang kafir.

    5. Ia akan mampu menerima kritik atau saran yang konstruktif.

    6. Bersyukur atas nikmat pemberian Allah dan bersabar apabila ia mendapat cobaan.


TUGAS

Sebutkan sikap positif yang dapat muncul dari keimanan terhadap Allah!



Allah memberi balasan sesuai dengan keadilan-Nya. Barang siapa berdosa dan bertobat serta tidak mengulangi keburukannya, ia akan diampuni oleh Allah karena Dia Maha Pengampun. Demikian pula ketika Allah menentukan suatu perintah kepada manusia. Allah memberi perintah sesuai dengan kondisinya. Allah merajai seluruh alam semesta. Artinya, kekuasaan Allah tidak ada batasnya. Dengan kekuasaan itu, Allah mengatur dan memimpin makhluk-Nya yang dilandasi sifat kesempurnaan-Nya. Tidak ada satu pun yang lepas dari kemahakuasaan-Nya. Allah menciptakan alam semesta beserta isinya berdasarkan perhitungan yang teliti dan tepat. Demikian pula perhitungan aural manusia selama di dunia. Baik atau buruk amal tersebut akan dibalas seadil-adilnya di akhirat dan tidak sulit bagi Allah menghitungnya. Beriman kepada Allah swt. dengan sifat dan asma-Nya harus dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

IMTIHAN

  1. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang benar!




    1. Orang beriman kepada Allah dan rukun iman lainnya disebut....

      1. Muttaqin d. Mukhlis

      2. Muhsin e. Mukmin

      3. Muslim

    2. Alah SWT. mustahil bersifat hudus karena Allah bersifat....

      1. Qidam d. Baqa

      2. Qudrat e. Iradat

      3. Wahdaniah

    3. Allah SWT. bersifat baqa dan mustahil Dia bersifat....

      1. Jahlun d. Ta’addud

      2. Fana e. Adam

      3. Ajzu

    4. Mustahil Allah bersifat jahlun karena Dia mempunyai sifat....

      1. Ilmu d. Basar

      2. Hayat e. Kalam

      3. Sama’

    5. Allah SWT. wajib bersifat wahdaniah sehingga mustahil Dia bersifat....

      1. Ajzu d. Maut

      2. Karahah e. Fana

      3. Ta’addud

    6. Ihtiyaju bigairih adalah mustahil bagi Allah berhajat kepada yang lain karena Dia mempunyai sifat wajib....

      1. Wujud d. Qudrat

      2. Qidam e. Mukhalafatuhu lilhawadis

      3. Baqa

    7. قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدُ

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah bersifat ….

      1. Qudrat d. Hayat

      2. Wahdaniah e. Sama'

      3. Ilmu

    1. Karahah adalah mustahil bagi Allah karena Dia mempunyai sifat wajib yaitu....

      1. Wahdaniah d. Ilmu

      2. Qudrat e. Hayat

      3. Iradat

    2. Arti ilmu adalah....

      1. Kuasa d. Hidup

      2. Berkehendak e. Melihat

      3. Mengetahui

    3. Tidak mungkin Allah swt. bersikap maut karena Dia bersifat....

      1. Wahdaniah d. Ilmu

      2. Qudrat e. Hayat

      3. Iradat

    4. Mustahil Allah bersifat ama karena Dia bersifat....

      1. Qudrat d. Hayat

      2. Iradat e. Basar

      3. Ilmu

    5. Maha Berkehendak adalah salah satu sifat wajib bagi Allah yaitu....

      1. Hayyan d. Mutakalliman

      2. Muridan e. Basiran

      3. Sami'an

    6. Allah disebut juga Al Hakim yang artinya....

      1. Mahabijaksana

      2. Maha Menguasai

      3. Maha Pengampun

      4. Maha Merajai

      5. Maha Menghitung

    7. Arti dari Asmaul Husna adalah nama-nama yang....

      1. Terkenal d. Baik

      2. Gagah e. Indah

      3. Suci

    8. Al Bari' adalah salah satu Asmaul Husna yang artinya....

      1. Maha perkasa

      2. Maha Penyantun

      3. Maha Pembuat

      4. Maha mulia

      5. Maha Pemberi

    9. Al Azim artinya....

      1. Maha agung d. Maha Mengetahui

      2. Mahamulia e. Maha Pencipta

      3. Maha Penyayang

    10. QS An Nahl:90 memerintahkan kita untuk berbuat....

      1. Jujur dan ikhlas

      2. Makruf nahi munkar

      3. Baik dan ramah

      4. Kebaikan dan ikhlas

      5. Adil dan baik

    11. Allah swt. Maha Pengampun dan akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang bertobat karena Allah memiliki nama....

      1. Al Hasib d. Al Hadi

      2. Al Malik e. Al Hakim

      3. Al Gaffar

    12. Allah swt. memiliki nama Al Jabbar yang artinya ....

      1. Maha Mendengar d. Maha Merajai

      2. Maha Terpercaya e. Maha suci

      3. Maha kuasa

    13. تِسْعَةً وَتِسْعِيْنَ Artinya....

      1. 100 d. 99,9

      2. 99 e. 9,99

      3. 999

  1. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas!

        1. Apakah yang dimaksud dengan iman?

        2. Sebutkanlah sifat wajib bagi Allah beserta artinya!

        3. Sebutkanlah sifat mustahil bagi Allah beserta artinya!

        4. Jelaskanlah pengertian dari Asmaul Husna!

        5. Apabila seseorang ingin memakai nama Asmaul Husna sebagai namanya, hendaknya ia mengawali dengan kata Abdun. Mengapa? Jelaskan!

        6. Apakah maksud bahwa Allah swt bersifat jaiz?

        7. Tulislah dalil naqli bahwa Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan!

        8. Jelaskan pendapatmu mengapa tidak ada tuhan lain selain Allah swt.!

        9. Apakah yang dimaksud dengan ahkamul hakimin? Jelaskan!

        10. Bagaimana pendapatmu jika Allah swt. tidak bersifat adil? Jelaskan!




KHUSNUDZON
Standar Kompetensi :

  1. Membiasakan perilaku terpuji.


Kompetensi Dasar :

    1. Menyebutkan pengertian perilaku husnudzan

    2. Menyebutkan contoh-contoh perilaku husnudzan terhadap Allah, diri sendiri, dan sesama manusia

    3. Membiasakan perilaku husnudzan dalam kehidupan sehari-hari



TARTILAN
Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Qur’an.

bismi7

  • Q. S. Al Hujarat : 12




  • Q.S. Al Baqarah : 45




  • Q.S. Ali Imran 134 – 135




MEMBIASAKAN PERILAKU TERPUJI

Manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia dibandingkan dengan makhluk lain, bahkan dengan malaikat sekalipun. Kemuliaan manusia nampak ketika Allah SWT berkehendak menciptakan Adam sebagai Khalifah-Nya di muka bumi dengan misi beribadah kepada-Nya. Kehendak Allah tersebut berdasarkan perencanaan yang sangat matang, sehingga ketika para malaikat mempertanyakan rencana Allah tersebut, Allah menjawabnya:



“Sungguh Aku mengetahui apa yang kalian tidak ketahui.” (Q.S. Al-Baqarah (2) : 30)

Namun kemuliaan itu sangat erat kaitannya dengan komitmen manusia itu sendiri dengan menjaga perilakunya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hubungannya dengan Allah, dengan sesama manusia, maupun dengan makhluk Allah yang lain. Karena itu agar kemuliaan tetap terjaga, manusia harus tetap berperilaku yang baik (terpuji) atau ber akhlaqul karimah. Sebagaimana Nabi bersabda

اكمل المؤمنين احسنهم خلقا ﴿رواه الترمذى﴾

Artinya: “Orang-orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR Tirmidzi)


Akhlakul karimah atau akhlaq terpuji adalah perilaku atau perbuatan baik yang tampak dalam kehidupan sehari-hari baik dalam hubungannya dengan sang khaliq (Allah SWT), dengan sesama manusia dan dengan makhluk Allah yang lainnya. Dan diantara akhlak yang terpuji adalah :

1. Husnuzzan kepada Allah SWT

2. Husnuzzan terhadap diri sendiri

3. Husnuzzan kepada sesama manusia





    1. HUSNUZZAN KEPADA ALLAH

          1. Pengertian Husnuzzan kepada Allah

Husnuzzan artinya berprasangka baik atau biasa disebut positive thingking Husnuzzan kepada Allah artinya berprasangka baik kepada Allah SWT. yaitu selalu meyakini bahwa apa saja yang Allah berikan kepada manusia baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan, pasti bermanfaat bagi menusia itu sendiri, Sebagaimana Firman-Nya

Artinya : “ .... Ya Tuhan Kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” (QS. Ali Imran ; 191)
Dan mengakui bahwa apa saja yang baik itu datangnya dari Allah, sedangkan yang buruk adalah dari diri manusia itu sendiri.

Sebagaimana Firman-Nya :

Artinya : “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, Maka dari (kesalahan) dirimu sendiri ... “ (QS.An-Nisa ; 79)
Lawan dari husnuzzan adalah su’uzzan biasa disebut dengan negative thingking artinya berprasangka buruk. Su’uzzan kepada Allah berarti berprasangka buruk kepada Allah SWT, yaitu menganggap bahwa sumber segala bencana atau melapataka adalah Allah, dan manusia yang bersifat seperti ini tidak akan pernak mensyukuri nikmat Allah apapun bentuknya, sehingga tidak akan bisa hidup qana’ah.
Husnuzzan kepada Allah SWT merupakan salah satu dari beberap macam keyakinan. Hal tersebut menurut keadaan manusia yang mengamalkan terbagi menjadi dua golongan, yaitu yang bersifat khusus dan yang bersifat umum. Yang termasuk khusus adalah golongan para ulama, orang-orang yang taat dan dekat kepada Allah SWT. Bagi orang yang khusus mengetahui betapa Allah SWT telah melimpahkan kasih sayang-Nya kepada manusia dan dan makhluk lain dimuka bumi ini. Mreka telah merasakan kenikmatan dari sifat rahman ddan rahimnya Allah SWT, ia mlihat semuanya adalah anugerah dari Allah SWT juga., berprasangka baik (berhusnuzhan) ekpada Allah. Ia tidak berkeluh kesah terhadap apa saja yang menimpanya, seumpama musibah merenggut harta benda dan nyawa diri dan keluarganya. Ia menerima dengan syukur dan penuh harapan kepada Allah, bahkan mengharap ridha Allah atas kejadian dan peristiwa tersebut.

Husnuzhan orang wam kepada Allah SWT, karena mereka telah erasakan dan menikmati pemberian Allah bagi dirinya dan alam semesta. Maka timbullah ras syukur dan terima kasih yang tak terhingga kapada Allah dengan diikuti kedekatan dan ketakwaan dalam ibadah dan amal.


Berprasangka baik kepada Allah merupakan salah satu dasar utama manusia membangun hubungan dengan Allah SWT. Karena Allah SWT terhadap hambanya seperti yang hambanya sangkakan kepada-Nya, kalau seorang hamba berprasangka buruk kepada Allah SWT maka buruklah prasangka Allah kepada orang tersebut, jika baik prasangka hamba kepada-Nya maka baik pulalah prasangka Allah kepada orang tersebut. Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh bukhari mempertegas hal ini,

Artinya : Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Nabi saw. bersabda : “Allah Ta’ala berfirman : “Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya apabila ia ingat kepadaKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam kelompok orang-orang yang lebih baik dari kelompok mereka. Jika ia mendekat kepadaKu sejengkal maka Aku mendekat kepadanya sehasta. jika ia mendekat kepadaKu sehasta maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil“. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).

Orang yang berbaik sangka kepada Allah tentu meiliki akhlak yang baik (sifat terpuji) karena selalu merasa dimana saja berada diawasi oleh Allah SWT.. Akhlak yang baik merupakan modal yang lebih berharga dibanding dengan modal harta kekayaan. Selain itu akhlak yang baik dapat meninggikan derajat dan martabat di hadapan manusia, sekaligus menyempurnakan iman kepada Allah SWT dan mendekatkan hubungan kita kepada-Nya.

Rasulullah SAW dalam sebuah haditsnya mengingatkan kepada kita:

اكمل المؤمنين احسنهم خلقا ﴿رواه الترمذى﴾

Artinya: “Orang-orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR Tirmidzi)

Dengan demikian husnuzzan kepada Allah SWT dapat tumbuh dan berkembang pada diri seseorang apabila dilandasi oleh aqidah atau keyakinan yang kuiat. Diantara sikap yang harus diwujudkan sebagai dasar dalam berhusnuzzhan kepada Allah adalah seperti berikut :

1). Meyakini bahwa allah itu Maha Esa ( Tauhid ) 2). Bertakwa kepada Allah SWT

3). Beribadah dan berdoa kepada Allah 4). Berserah diri kepada Allah (tawakal)

5). Menerima dengan ihlas semua keputusan Allah



          1. Contoh-contoh perilaku husnuzzan kepada Allah SWT.

Diantara sikap perilaku terpuji yang dilaksanakan oleh orang yang berbaik sangka kepada Allah ialah syukur dan sabar.

1). Syukur

Kata syukur berasal dari bahasa Arab, yang artinya terima kasih. Menurut istilah, syukur ialah berterima kasih kepada Allah SWT dan pengakuan yang tulus atas nikmat dan karunia-Nya, melalui ucapan, sikap, dan perbuatan.

Dengan kata lain syukur berarti mempergunakan nikmat Allah menurut yang dikehendaki oleh Allah, dan dalam istilah populernya dinamakan syukur nikmat. Sedangkan mempergunakan nikmat Allah tidak pada tempatnya ; unpama mata untuk melihat hal-hal yang dilarang oleh Allah atau yang haram, mulut untuk berbicara yang kotor, memperoleh rizki untuk berbuat kemaksiatan, bukan dinamakan syukur, tetapi kufur nukmat.

Syukur seorang hamba kepada Allah adalah dengan memuji dan menyebut serta mempergunakan nikmat itu. Kebaikan sesuai dengan maksud Allah memberikan nikmat itu. Kebaikan seorang hamba kepada Tuhannya ialah ketundukan dan kepatuhan terhadap perintah Tuhannya. Sedangkan kebaikan Tuhan terhadap hamba-Nya ialah memberi nikmat itu dan memberikan taufik-Nya. Karena itu dapat dikatakan bahwa syukur hamba yang sebenarnya ialah menuturkan dengan lidahnya, mengakui dengn hatinya akan nikmat Tuhannya, dan mempergunakan nikmat itu sesuai yang dikehendaki Tuhannya.

Dalam Al-Quran Allah SWT. menegaskan bahwa apabila manusia mensyukuri nikmat-Nya, maka Ia akan menambah nikmat itu, dan apabila manusia tidak berterima kasih atas nikmat-Nya, Allah akan mengurangi atau mencabut nikmat itu dari manusia sebagai hukuman kekufurannya. Sebagaimana firma-Nya :

Artinys : “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan : Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” ( QS. Ibrahim ; 7 )

Pada umunya manusia itu lalai dan tidak manyadari nilai nikmat yang telah dianugerahkan Allah kepadanya, dan apabila nikmat itu telah dicabut oleh Allah dari padanya, maka barulah ia merasakan serta menyadarinya. Seperti nikmat kesehatan, sehat jasmani dan sehat rohani, dll dalam hidup dan kehidupannya. Allah berfirman :

Artinya : “Barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". (QS. An-Naml ; 40 )

Cara bersyukur kepad Allah SWT ialah dengan menggunakan segala nikmat karunia Allah SWT utnuk hal-hal yang diridai-Nya yaitu :

1). Bersyukur dengan hati, ialah mengakui dan menyadari bahwa segala nikmat yang diperoleh manusia, merupakan karunia Allah SWT semata.

2). Bersyukur dengan lidah, ialah mengucapkan Alhamdulillah, atau dengan kalimat zikir yang lain

3). Bersyukur dengan amal perbuatan, ialah melaksanakan shalat, beribadah haji, berbakti kepada kedua orang tua.

4). Bersyukur dengan harta benda, ialah membelanjakan hartanya di jalan Allah

2). Sabar

Sabar (ash shabr) dapat diartikan dengan “menahan” (al habs). Dari sini sabar dimaknai sebagai upaya menahan diri dalam melakukan sesuatu atau meninggalkan sesuatu untuk mencapai rida Allah.

Perhatikan firman Allah berikut ini :

Artinya : “Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang Itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), ( QS. Ar-Ra’d ; 22 )

Untuk mengetahui sampai dimana kadar iman seseorang kepada Allah SWT, maka Allah SWT selalu menguji, dan manusia tidak akan lepas dari segala ujian yang menimpanya, baik musibah yang berhubungan dengan pribadi, maupun yang menimpa pada sekelompok manusia atau bangsa. Terhadap semua ujian itu, maka hanya sabarlah yang memancarkan sinar dan memelihara seorang muslim dari jatuh kepada kebinasaan, memberikan hidayah dan menjaga dari putus asa..

Sabar adalah poros sekaligus asas segala macam kemuliaan akhlak. Muhammad Al Khudhairi mengungkapkan bahwa saat kita menelusuri kebaikan serta keutamaan, maka kita akan menemukan bahwa sabar selalu menjadi asas dan landasannya.



  • Iffah [menjaga kesucian diri] misalnya, adalah bentuk kesabaran dalam menahan diri dari memperturutkan syahwat.

  • Syukur adalah bentuk kesabaran untuk tidak mengingkari nikmat yang telah Allah karuniakan.

  • Qana’ah [merasa cukup dengan apa yang ada] adalah sabar dengan menahan diri dari angan-angan dan keserakahan.

  • Hilm [lemah-lembut] adalah kesabaran dalam menahan dan mengendalikan amarah.

  • Pemaaf adalah sabar untuk tidak membalas dendam. Demikian pula akhlak-akhlak mulia lainnya. Semuanya saling berkaitan. Faktor-faktor pengukuh agama semuanya bersumbu pada kesabaran, hanya nama dan jenisnya saja yang berbeda.

Melatih kesabaran bisa melalui beberapa cara, antara lain:

  • Senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, dengan memperbanyak ibadah; salat, puasa, terutama membaca ayat-ayat suci Alquran. Memperbanyak membaca Alquran bisa meredam nafsu marah/emosi. (Ingat kisah masuk Islamnya Umar bin Khatob karena lantunan bacaan ayat suci Alquran oleh saudara perempuannya)

  • Menghindari kebiasaan-kebiasaan yang dilarang agama; bersikap kasar, menyebar fitnah, dan perbuatan-perbuatan mungkar lainnya seperti minum-minuman keras, berjudi, dan lain-lain.

  • Memilih lingkungan pergaulan. Memilih bergaul dengan orang-orang yang mempunyai akhlak yang baik, sabar dan senantiasa beribadah kepada Allah tentu akan lebih memberikan peluang besar untuk mengikuti kebiasaan-kebiasaan baik mereka dibanding bergaul dengan orang-orang yang mempunyai sifat-sifat sebaliknya



          1. Yüklə 0,8 Mb.

            Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5   6   7   8   9




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin