Bedah Buku BERGURU KEPADA ALLAH
by Setiyo on July 2nd, 2010 at 9:43 am
Posted In: abu sangkan
LASKAR UMAT ISLAM SOLO (LUIS) akan membedah Buku Berguru Kepada Allah yang kontroversial (bagi yang kontroversial..) acara bedah bedahan ini akan mengulas apakah buku ini sesat atau tidak (yang tentunya sesuai dengan persepsi masing masing) pembedah Buku ini akan menghadirkan beberapa pembicara :
1. pak Kyai Najmudin dari pimpinan daerah muhammadiyah (dosen UMS kawan pak Yadi Purwanto yang memberikan komentar di buku berguru kepada ALlah)
2. dari NU (lupa namanya) ini juga dulunya bimbingannya Kyai Abdurrahman Wachid (gus dur) beliau (gus dur) juga memberikan kata pengantar di buku Berguru Kepada Allah
3. lupa institusi dan namanya juga
4 idem no 3
keempat pembicara tersebut akan mengulas buku berguru kepada Allah.
saya juga diberi kesempatan oleh panitia (LUIS) untuk menjadi penanggap (komentator, versi yang tidak menyesatkan begitulah kira kira yang dikehendaki panitia), karena kebetulan sy memberikan ulasan ilmiah psikologi di buku berguru kepada Allah (buka halaman terakhir dengan tajuk “patrap tinjauan psikologi”)
acara ini diselenggarakan hari minggu 4 juli di masjidnya muslim pancasila di daerah solo baru ( tempatnya saya juga kurang tahu pasti)
semoga acara ini tidak ada tendensi macam macam ya.. .. he he
└ Tags: abu sangkan, bedah buku, berguru kepada allah, laskar umat islam solo, LUIS, sholat
Jangan Terjebak Cinta (2)
by Setiyo on July 3rd, 2010 at 7:00 am
Posted In: sholat
kasus kasus sufi pada level “tak ada rasa” seringkali di pahami sepihak oleh orang yang kurang paham dengan “wilayah rasa”, seseorang yang berlum sampai pada rasa “tidak ada rasa” akan tidak mempercayai, menentangnya, dan bahkan menganggap sesat. ya tapi itu wajar karena memang belum merasakan. seorang siti zualekah yang sangat mencintai dan terpesona oleh Nabi Yusuf tidak mengindahkan rasa sakit tangan yang teriris, rasa cintanya kepda yusuf menyebabkan “di atas rasa sakit”, Seorang ibu yang kesakitan saat melahirkan seolah tidak dirasakan lagi karena sangat cintanya kepada anak bayinya yang akan keluar dari rahimnya… bahkan sebagian wanita malah ketagihan untuk dapat hamil dan hamil lagi seolah lupa akan rasa sakitnya…. itulah hakiki cinta dimana rasa sudah tidak terasa lagi ‘ diatas rasa”
demikian pula cinta kepada Allah, jika cinta kepada Allah sudah memuncak maka sensasi rasa dalam diri sudah tidak terasa lagi, Sayyidina Ali RA ketika sholat sudah tidak merasakan lagi sensasi kena panah di kaki beliau. beliau sholat dengan puncak cinta sehingga tidak merasakan lagi…
demikian pula para pejalan seorang salik yang sedang bercinta menuju Tuhannya , para wali dan para sufi melupakan akan dirinya yg dia ingat hanyalah Allah sang Maha Ada. dirinya ZERO dirinya KOSONG dirinya NOl, dirinya FANA yang ada hanyalah Allah sang Maha ADA
tulisan sebelumnya jangan terjebak cinta (1)
└ Tags: hakikat cinta, rasa, sufi, waliyullah
Pelajaran Filosofi Piala Dunia
by Setiyo on July 3rd, 2010 at 11:40 am
Posted In: sholat
1 bola untuk rebutan… tapi mengasikkan, rebutannya sistematis, teratur, penuh strategi dan penuh kecerdasan. ketika saya nonton yang saya baca bukan siapa yang kalah siapa yang menang, belanda atau brazil… uruguay atau spannyol….bukan itu … saya hanya menikmati kebersamaa mereka dalam memperebutkan bola dan saya begitu menikmati bagaimana perjuangan 22 orang berjuang mempertahankan dan memasukkan bola ke gawang lawannya. ada semangat, tak kenal lelah, emosional, dan segudang rasa… ini pelajaran berharga bagi saya yaitu semangat… dan percaya diri… percaya diri ini lah yang akhirnya menjadikan yang kecil menjadi besar, yang tidak diperhitungkan menjadi pemenang (masuk 16 besar).
semangat mereka bisa untuk kita transfer menjadi kekuatan untuk ke Allah, semangat dan penuh percaya diri … ke Allah memerlukan semangat, tidak mudah putus asa… seperti kesebelasan yang terus berjuang maju ke depan untuk memasukkan bola ke gawang lawan. inilah nilai spiritual yang di dapat dari nonton bola…
kalau nonton bola terjebak pada menang menangan atau kalah kalahan maka kita hanya mendapatkan suasana emosi kecewa, marah dan hati yang berdebar debar .. sesuatu yang buang buang energi… apalagi jika di tambah dengan perjudian….
lebih dalam lagi , nonton bola dengan spiritual. kita lihat bagaimana allah menggerakkan kaki kaki mereka yang sedang bermain… lihat Allah yang menggerakkan mereka sangat mengasyikkan … kita dihibur Allah dengan piala dunia . begitu indah tontonan dari Allah yang berupa piala dunia… sekali lagi hal ini tidak ada kaitannya dengan menang atau kalah… karena menang atau kalah sudah kehendak allah. yang namanya kehendak Allah tidak boleh kita campuri … biarkan Allah yang memberi kemenangan atau kekalahan. terserah Allah.
dalam kehidupan, pelajaran piala dunia adalah permainan. seserius apapun bermain di tingkat dunia tetap saja PERMAINAN semua akan usai.. pemainnya serius, wasit serius, media iklan serius, penonton serius dan tak kalah seriusnya para komentator…. ha ha ha……. permainan yang di seriusi… jadi lucu seperti anak anak semua…,
dalam surat al hadid 20 disebutkan bahwa
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي اْلأَمْوَالِ وَاْلأَوْلاَدِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًا وَفِي اْلآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُوْرِ
“Ketahuilah oleh kalian, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan di antara kalian serta berbangga-banggaan dengan banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang karenanya tumbuh tanam-tanaman yang membuat kagum para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning lantas menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan- Nya. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Al- Hadid: 20)
hidup didunia adalah permainan seserius apapu kita dalam hidup ini sampai kita stresss.. tetap saja semua adalah permainan persis seperti piala dunia saat ini. semua harus dijalankan dengan santai, relaks.. dan selesaikan segala sesuatu dengan santai. karena sekali lagi semua adalah permainan.
nah kira kira demikian… salam …
└ Tags: fifa, folosofi, piala dunia, spiritual
Dostları ilə paylaş: |