Drawing Therapy Untuk Anak Anak Korban Merapi
by Setiyo on November 11th, 2010 at 5:47 am
Posted In: komunitas, Psikologi, terapi
kemarin siang saya bersama pak Mayor, dan 4 mahasiswa saya mengadakan bakti sosial di tempat pengungsian di kantor bupati klaten, kita sederhana saja mengajak anak anak bermain dengan menggambar tujuan adalah agar ada kesibukan bagi anak anak dan tidak jenuh dengan rutinitas di pengungsian. kita bagikan penghapus , pensil dan kertas karton kemudian kita minta untk menggambar bebas… selama menggambar mereka diajak ngobrol diajak bercanda dan alhamdulillah ada gambar yang cukup berkesan …. ada gambar gunung meletus…. kemudian di atas nya ditulis oleh sipenggambar “terimakasih telah menghibur kami” .
terapi menggambar
anak anak korban merapi
kakak relawan dari fakultas psikologi ums
└ Tags: abkti sosial, disaster, drawing therapy, korban bencana alam, pengungsi, play therapy, relawan, therapy
Menyadarkan Pengungsi Untuk Menjadi Relawan
by Setiyo on November 11th, 2010 at 9:27 am
Posted In: sholat
sewaktu menjadi relawan kemarin sempat terdengar insiden kecil antara relawan dan pengungsi … relawan agak marah kepada pengungsi karena menuntut makan padahal untuk membuat makanan untuk sekian ribu orang tidaklah mudah… saya lihat di pos pos yang memasak saya lihat tidak ada pengungsi yang ikut masak justru yang terlihat adalah tentara, anak anak SMK, dan ada beberapa relawan yang memasak semenjak pagi.
dengan bertambahnya jumlahpengungsi tentunya pihak konsumsi ini kalang kabut dibuatnya… llogistik beras sayur ada tapi yang masak ini yang tidak ada… nah ini pun menjadikan para relawan jadi stress juga karena para pengungsi menuntut untuk dapat makan. saya melihat sendiri sewaktu di klaten makan pagi di mulai jam 13.00 wuah…
untuk itu perlu adanya penyadaran kepada pengungsi untuk dapat memenuhi kebutuhannya sendiri yaitu memasak karena logistik makanan baik beras sayur semua sudah tersedia. jangan memanjakan pengungsi karena hal ini akan menimbulkan permasalahan yang lebih besar . iya kalau ada makanan kalau tidak ada… wah jadi permasalahan besar. tapi alhmdulillah tidak ada pengungsi yang tidak dapat makan. meski ada permasalahn itu menjadi pelajaran kita semua.
Manusia Lebih Pencemas Dari Pada Hewan
by Setiyo on November 13th, 2010 at 8:10 am
Posted In: motivasi
gara gara manusia diberi bekal akal untuk berfikir eh.. malah salah dalam menggunakannya. akal digunakan untuk berfikir tentang “bagaimana besuk”, seperti besuk saya makan apa, besuk bagaimana saya hidup…. bagaimana saya jika besuk ada masalah ini dan itu… dan itu semua menyebabkan kita cemas, cemas karena memikirkan masa depan …
nah coba bandingkan dengan mahluk Allah yang lain , karena tidak dibekali akal mereka malah hidup tentram damai… tidak pernah kucing cemas besuk mau makan apa, semut tidak pernah khawatir …. dan anehnya mereka semua bisa hidup dan bisa makan….
Mengenang Nabi Ibrahim
by Setiyo on November 15th, 2010 at 6:44 pm
Posted In: sholat
ada beberapa hal : 1. kekeukeuhan beliau dalam berTuhan, kecintaan beliau kepada Allah yang teruji dengan menyembelih nabi Ismail dan meninggalkan siti hajar di padang pasir…
Mari Bermakrifat
by Setiyo on November 16th, 2010 at 8:26 am
Posted In: makrifat
makrifat bukanlah ilmu, kalau ilmu namanya “ilmu makrifat”, makrifat adalah sebuah perbuatan jadi ini memerlukan “action”. jika ilmu makrifat baru dalam taraf belajar, membaca, belum mempraktekan. “mari bermakrifat” kata orang malaysia “jom makrifat” … tidak memerlukan ilmu karena memang laku… justru semakin tinggi ilmu makrifat semakin sulit untuk makrifat. Alat untuk makrifat berbeda dengan alat untuk “ilmu makrifat” jika makrifat alat yang digunakan adalah keyakinan (kesadaran) dan ilmu makrifat yang digunakan adalah pikiran (otak) sehingga jika kita bermakrifat menggunakan ilmu makrifat malah menyebabkan kita akan kesulitan. sama saja dengan kita bermakrifat yang kita gunakan adalah ilmu yang berasal bukan dari keyakinan tapi dari hasil olah pikir .. jelas tidak akan ketamu. makrifat itu mudah asal paham dengan yang satu ini. kalau makrifat masih saja menggunakan ilmu makrifat yang dipelajari dari buku atau lainnya maka tidak akan menemui sebuah titik terang justru membuat makrifat ini suatu yang sangat sulit dan tidak mungkin di jangkau. padahal jika makrifat menggunakan keyakinan akan sangat mudah. kita syahadat saja kepada Allah kita sudah makrifat kepada Allah. karena kita benar benar menyaksikan Allah, orang yang jadi saksi kan benar benar menyaksikan.
└ Tags: syahadat
Jangan Memilih Islam … Karena Mengajarkan Kemiskinan..
by Setiyo on November 16th, 2010 at 12:33 pm
Posted In: motivasi
terkesan dengan sepenggal cerita dari Antoni syafei ketika di beri kebebasan memilih agama dari orang tuanya… demikian kisahnya :….
NIO GWAN CHUNG ingat benar. Puluhan tahun silam, di rumah keluarganya di Sukabumi, Jawa Barat, ayahnyalah yang memulai percakapan.
”Nio, kamu boleh masuk agama apa saja. Konghucu atau Kristen, silakan. Buddha, silakan. Bahkan, kalau kamu anggap ateis itu baik, juga silakan!”
Nio terdiam.
”Hanya satu pesanku,” ujar sang ayah, serius. ”Jangan masuk Islam!”
”Kenapa?”
”Orang Islam itu miskin-miskin. Sandal di musala pun dicuri.”
Nio terperangah….!
Belakangan, Nio Gwan Chung justru menjadi seorang ulama. Kita lantas mengenalnya sebagai Syafei Antonio, pakar ekonomi syariah. Setelah memeluk Islam, Syafei memang tak menjadi orang kaya raya.
antonio syafii
ternyata islam tidak mengajarkan kemiskinan bahkan sebaliknya… pemutar balikan bahwa dunia adalah musuh yang harus diperangi, kekayaan yang harus dijauhi dan dibenci, dan kegiatan dunia dapat menyesatkan merupakan propaganda ZIONIS agar muslim tetap miskin dan tetap kerdil….. semoga cerita pak Antonio ini menjadi pelajaran bagi kita umat islam agar semangat mencari kaya banyak harta yang melimpah… yang nantinya tidak hanya korban kambing saja atau korban sapi urunan.. tapi bisa korban sapi secara sendiri.. danini membutuhkan harta dan kekayaan…..
└ Tags: antoni syafei, china, kaya, muslim
Dostları ilə paylaş: |