Jurusan akuntansi



Yüklə 127,71 Kb.
səhifə2/3
tarix29.10.2017
ölçüsü127,71 Kb.
#20255
1   2   3

Qalbu

Kata hati memiliki 2 makna :

  • Makna pertama adalah daging kecil yang terletak didalam dada sebelah kiri dan didalamnya ada rongga yang berisi darah hitam. Daging ini menjadi sumber dan tempat bagi roh. Daging seperti ini juga terdapat pada binatang dan orang mati.

  • Makna yang kedua adalah bisikan halus rabbaniyah (ketuhanan) yang berhubungan langsung dengan hati yang berbentuk daging. Bisikan halus rabbaniah inilah yang dapat mengenal Allah SWT dan memahami apa yang tak dapat dijangkau oleh khayalan dan angan-angan.

Inilah hakekat manusia yang dikenai titah hukum, dan penjelasan seperti ini diisyaratkan oleh firman Allah SWT:

qaf 37.gif

Artinya :

“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati”. (QS Qaf ayat 37 )

Jika yang dimaksud denga hati ( al-qalbu ) dalam ayat ini adalah gumpalan daging kecil, maka semua orang memilikinya (namun yang dimaksud disini adalah orang-orang yang mempunyai akal, dengan demikian tidak semua orang memikinya karena tidak semua orang berakal ). Jika kamu telah memahami hal ini, maka ketahuilah bahwa hubungan antara bisikan rabbaniah yang sangat halus dengan hati yang berbentuk daging adalah hubungan yang sangat dalam (samar) yang tidak dapat diketahui dengan penjelasan-penjelasan, jadi tergantung pada persaksian mata hati. Situasi ini dapat diilustrasikan dengan perumpamaan sebagai berikut; bisikan rabbaniah ibarat seorang raja, sedangkan dagingnya laksana istananya. Jika hubungan keduanya seperti halnya hubungan benda-benda, maka tidak benar jika dikatakan bahwa bisikan rabbaniah dapat berpindah dari satu hati ke hati manusia yang lain.

15


  1. NAFSU

Nafsu secara etimologi berarti jiwa. Adapun nafsu secara terminologis ilmu tasawwuf akhlaq, nafsu adalah dorongan-dorongan alamiah manusia yang mendorong pemenuhan kebutuhan hidupnya.

Adapun penertian hawa nafsu adalah sesuatu yang disenangi oleh jiwa kita yang cenderung negatif baik bersifat jasmani maupun nafsu yang bersifat maknawi. Nafsu yang bersifat jasmani yaitu sesuatu yang berkaitan dengan tubuh kita seperti makanan, minum, dan kebutuhan biologis lainnya, Nafsu yang bersifat maknawi yaitu, nafsu yang berkaitan dengan kebutuhan rohani seperti, nafsu ingin diperhatikan orang lain, ingin dianggap sebagai orang yang paling penting, paling pinter, paling berperan, paling hebat, nafsu ingin disanjung dan lain-lain.Hawa nafsu inilah yang mengakibatkan pengaruh buruk / negatif bagi manusia.

Dari segi tahapan nafsu terbagi menjadi tiga bagian yaitu :


  1. Nafsu amarah

Yaitu jiwa yang masih cenderung kepada kesenangan-kesenangan yang rendah, yaitu kesenangan yang bersifat duniawi. Nafsu ini berada pada tahap pertama yang tergolong sangat rendah, karena yang memiliki nafsu ini masih cenderung kepada perbuatan-perbuatan yang maksiat. Secara alami nafsu amarah cenderung kepada hal-hal yang tidak baik. Bahkan, karena kebiasaan berbuat keburukan tersebut, bila mana dia tidak melakukannya, maka dia akan merasa gelisah, sakau dan gundah gulana. 
Allah SWT berfirman dalam al-qur’an 

Artinya: Sesungguhnya nafsu itu suka mengajak ke jalan kejelekan, kecuali (nafsu) seseorang yang mendapatkan rahmat Tuhanku (QS. Yusuf : 53).



  1. Nafsu Lawwamah

Yaitu jiwa yang sudah sadar dan mampu melihat kekurangan-kekurangan diri sendiri, dengan kesadaran itu ia terdorong untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan rendah dan selalu berupaya melakukan sesuatu yang mengantarkan kebahagian yang bernilai tinggi. 

Ustadz Arifin ilham pernah mengatakan , bahwa orang yang masih memiliki nafsu lawammah ini biasanya disaat ia melakukan maksiat/dosa maka akan timbul penyesalan dalam dirinya, namun dalam kesempatan lain ia akan mengulangi maksiat tersebut yang juga akan diiringi dengan penyesalan-penyesalan kembali.



  1. Nafsu Mutmainnah

Yakni jiwa tenang, tentram, karena nafsu ini tergolong tahap tertinggi, nafsu yang sempurna berada dalam kebenaran dan kebajikan, itulah nafsu yang dipanggil dan dirahmati oleh Allah SWT, Sebagaimana firman-Nya:

Artinya : Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhaiNya. (QS. Al - Fajr : 27-28).

Dalam ayat lain Allah menghiburnya yaitu :

Artinya : Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. (QS. Asy Syams :9).


16

  1. Karakteristik Manusia

Dalam kehidupan ini manusia dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu:

  1. Manusia yang Berperilaku dengan Akhlak Islamiah

Ia adalah orang yan rajin beribadah dan rajin ke mesjid. Orang seperti ini harus di nomor satukan, karena mereka lebih dekat dengan dakwah kita, sehingga tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan untuk mengajak mereka pun tidak banyak kesulitan, Insya Allah.

  1. Manusia yang Berperilaku dengan Akhlak Asasiyah

Ia adalah orang yang tidak taat beragama, tetapi tidak mau terang-terangan dalam berbuat maksiat karena ia masih menghormati harga dirinya. Orang-orang semacam ini menempati urutan kedua.

  1. Manusia yang Berperilaku dengan Akhlak Jahiliah

Ia adalah orang yang bukan dari golongan pertama dan kedua. Dialah orang yang tidak peduli terhadap orang lain, sedang orang lain mencibirnya karena perbuatan dan perangainya yang jelek. Rasullullah saw bersabda, “sesungguhnya sejelek-jelek tempat manusia di sisi Allah pada hari kiamat adalah orang yang ditinggalkan (dijauhi) masyarakatnya karena takut dengan kejelekannya”. (HR. Bukhari dan Muslim). Golongan inilah yang disebut dalam sabda Raullullah saw sebagai “”sejelek-jeleknya tempat bergaul”. (HR Muslim).

17

BAB II



KEBERADAAN MANUSIA DI MUKA BUMI


  1. Misi Penciptaan dan Tugas Hidup Manusia

Misi adalah alasan keberadaan, amanah yaitu sudah ada dalam diri manusia sendiri. Sedangkan visi adalah keadaan dimasa mendatang yang ingin dicapai seperti hal nya cita-cita (belum ada dalam diri manusia) proses mendapatkannya  dengan menciptakan visi itu sendiri.

Misi manusia hidup didunia sudah jelas untuk beribadah ,sedangkan visi setiap manusia mungkin belum semuanya jelas dan berbeda-beda untuk masing-masing manusia itu sendiri, jadi visi sebagai tujuan sedangkan misi sebagai aksi-aksi untuk mencapai suatu tujuan.  

Tujuan penciptaan manusia yaitu konsep tentang desain penciptaan. Manusia didesain atau dirancang sebagai mahluk yang mengabdi dan beribadah kepada allah. Karena manusia didesain untuk beribadah dan bersujud kepada allah maka tentu saja eksistensinya atau keberadaan manusia akan tergantung kepada seberapa jauh dia menyesuaikan diri dengan rancangan awal penciptaannya.

Ayat alqur’an yang berhubungan dengan visi dan misi penciptaan manusia adalah surat adz-dzariyat ayat 56 : 

وَما خَلَقْتُ الْجِنَّ وَ الْإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ

Artinya:

” Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah Ku.(Q.S adz-zariyat ayat 56).

Pada surat adz-dzaryat ayat 56 ini allah menjelaskan bahwa visi,misi,dan tugas manusia adalah untuk menyembah dan beribadah kepada allah baik ibadah secara hablumminnas maupun hablumminnallah. Hal ini juga memberi pengertian bahwa tujuan penciptaan manusia hanyalah untuk menyembah allah swt. Penyembahan manusia kepada Allah lebih mencerminkan kebutuhan manusia terhadap terwujudnya sebuah kehidupan tatanan yang baik dan adil. Penyembahan tersebut harus dilakukan dengan secara suka rela tanpa paksaan. karena itulah dapat kita lihat bahwa dakwa rasulullah SAW di mekah adalah mengajak manusia kepada kebenaran menyembah allah.


18

         Ibadah adalah tujuan penciptaan manusia dan kesempurnaan yang kembali kepada penciptaan allah swt menciptakan manusia untuk memberinya ganjaran. Maksudnya manusia yang diberi ganjaran oleh allah yang mempperoleh ganjaran adalah manusia sedangkan allah tidak membutuhkannya adapaun tujuan allah. Maka itu berkaitan dengan Zat Yang Maha Agung. Dia menciptakan manusia dan jin karena Dialah Zat yang Maha Agung.



Pada ayat itu juga dijelaskan bahwa  misi penciptaan manusia yaitu sebagai hamba allah yang menyembah–Nya sesuai yang diprintakan,sebagai khalifa dimuka bumi yang bertugas memakmurkannya dan berusaha menegakkan keadilan Allah. Kesuksesan dan kegagalan inilah yang nantinya menentukan bagaimana balasan yang adil baginya di akhirat nanti.

Sedangkan visi penciptaan manusia adalah manusia agar bersujud kepada allah, bersyukur, berdoa, dan bersujud kepada allah. Rasa syukur itu harus tetap ada pada diri manusia. Rasullullah SAW pernah berdoa seperti berikut: “Wajahku bersujud kepada Dzat yang telah menciptakannya, memberinya rupa, pendengaran, dan penglihatan. Maka Maha Suci Allah sebagai pencipta yang paling baik”(HR.Muslim).

Selain surat  Adz-dzariyat ayat 56 yang menjelaskan visi dan misi penciptaan manusia. Surat Al-Bayyinah ayat 5 juga menjelaskan visi dan misi penciptaan manusia.

Al-Bayyinah ayat 5:

Artinya:http://web1hari.com/file/gif/98/98_5.gif

” padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah allah dengan memurnikan ketaatan kepada allah dalam menjalankan agama yang lurus,dan supaya mereka mendirikan shalat,dan menunaikan zakat,dan yang demikian itulah agama yang lurus”. (Q.S Al Bayyinah :5)

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa manusia diciptakan hanya untuk menyembah kepada allah SWT,memurnikan dalam beribadah dan menjauhkan dari syrik,sebagai wujud dari ketaatan kepada allah SWT dengan menjalankan sholat dan zakat atau memberikan sebagian rezekinya kepada orang yang berhak.

19


  1. Status Dan Fungsi Manusia

Manusia terlahir bukan atas kehendak diri sendiri melainkan atas kehendak Tuhan. Manusia mati bukan atas kehendak dirinya sendiri Tuhan yang menentukan saatnya dan caranya. Seluruhnya berada ditangan Tuhan Hukum Tuhan adalah hukum mutlak yang tak dapat dirubah oleh siapapun hukum yang penuh dengan rahasia bagi manusia yang amat terbatas pikirannya.

Kuasa memberi juga kuasa mengambil Betapa piciknya kalau kita hanya tertawa senang sewaktu diberi. Sebaliknya menangis duka dan penasaran Sewaktu Tuhan mengambil sesuatu dari kita. Yang terpenting adalah menjaga sepak terjang kita Melandasi sepak terjang hidup kita dengan kebenaran Kejujuran dan keadilan?Cukuplah Yang lain tidak penting lagi.

Suka duka adalah permainan perasaan. Yang digerakan oleh nafsu iba diri Dan mementingkan diri sendiri. Tuhanlah sutradaranya, Maka manusia manusia adalah pemain sandiwaranya Yang berperan diatas panggung kehidupan Sutradara yang menentukan permainannya Dan ingatlah bukan perannya yang penting Melainkan cara manusia yang memainkan perannya itu.

Dari aspek sosiologi, hidup berkait erat dengan segala perbuatan manusia yang wujud dalam seluruh interaksi yang dilakukannya. Hidup berarti menyangkut seluruh aktivitas manusia dalam berbagai macam interaksinya satu sama lain. Tiada interaksi atau mengasingkan diri adalah ‘mati’.

Ada 3 hal yang bisa terjadi bila kita hidup tanpa tujuan :


  1. Hidup kita stagnan. Kita tetap seperti sekarang.

  2. Kita menghabiskan banyak uang, waktu, tenaga dan pikiran, tapi kita pun tidak ke mana-mana. Kita hidup tetap seperti sekarang,tidak berubah

  3. Kita menghabiskan banyak uang, waktu, tenaga, pikiran dan hidup kita berubah, tapi perubahan yang tidak kita inginkan atau bahkan berubah menjadi lebih buruk. Apa tujuan hidup kita? Segera tentukan tujuan hidup kita sebelum kita menghabiskan banyak uang, waktu, tenaga dan pikiran dengan percuma.

Allah SWT menciptakan alam semesta dan menentukan fungsi-fungsi dari setiap elemen alam ini. Mata hari punya fungsi, bumi punya fungsi, udara punya fungsi, begitulah seterusnya; bintang-bintang, awan, api, air, tumbuh-tumbuhan dan seterusnya hingga makhluk yang paling kecil masing-masing memiliki fungsi dalam kehidupan

20

Bagi seorang atheis, manusia tak lebih dari fenomena alam seperti makhluk yang lain, oleh karena itu manusia menurut mereka hadir di muka bumi secara alamiah dan akan hilang secara alamiah.



Apa yang dialami manusia, seperti peperangan dan bencana alam yang menyebabkan banyak orang mati , adalah tak lebih sebagai peristiwa alam yang tidak perlu diambil pelajaran atau dihubungkan dengan kejahatan dan dosa, karena dibalik kehidupan ini tidak ada apa-apa, tidak ada Tuhan yang mengatur, tidak ada sorga atau neraka , seluruh kehidupan adalah peristiwa alam. Bagi orang atheis fungsi manusia tak berbeda dengan fungsi hewan atau tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagai bagian dari alam.

Bagi orang yang menganut faham sekuler, manusia adalah pemilik alam yang boleh mengunakannya sesuai dengan keperluan. Manusia berhak mengatur tata kehidupan di dunia ini sesuai dengan apa yang dipandang perlu, dipandang baik dan masuk akal karena manusia memiliki akal yang bisa mengatur diri sendiri dan memutuskan apa yang dipandang perlu. Mungkin dunia dan manusia diciptakan oleh Tuhan, tetapi kehidupan dunia adalah urusan manusia, yang tidak perlu dicampuri oleh agama. Agama adalah urusan indifidu setiap orang yang tidak perlu dicampuri oleh orang ain apa lagi oleh negara.

Agama Islam mengajarkan bahwa manusia memiliki dua predikat, yaitu sebagai hamba Allah (`abdullah) dan sebagai wakil Allah (khalifatullah) di muka bumi. Sebagai hamba Alah, manusia adalah kecil dan tak memiliki kekuasaan, oleh karena itu tugasnya hanya menyembah kepada Nya dan berpasrah diri kepada Nya. Tetapi sebagai khalifatullah, manusia diberi fungsi sangat besar, karena Allah Maha besar maka manusia sebagai wakil Nya di muka bumi memiliki tanggungjawab dan otoritas yang sangat besar .

Sebagai khalifah, manusia diberi tangungjawab pengelolaan alam semesta untuk kesejahteraan ummat manusia, karena alam semesta memang diciptakan Tuhan untuk manusia. Sebagai wakil Tuhan manusia juga diberi otoritas ketuhanan; menyebarkan rahmat Tuhan, menegakkan kebenaran, membasmi kebatilan, menegakkan keadilan, dan bahkan diberi otoritas untuk menghukum mati manusia. Sebagai hamba manusia adalah kecil, tetapi sebagai khalifah Allah, manusia memiliki fungsi yang sangat besar dalam menegakkan sendi-sendi kehidupan di muka bumi. Oleh karena itu manusia dilengkapi Tuhan dengan kelengkapan

psikologis yang sangat sempurna, akal, hati, hati nurani, syahwat dan hawa nafsu, yang kesemuanya sangat memadai bagi manusia untuk menjadi makhluk yang sangat terhormat dan mulia, disamping juga sangat potensil untuk terjerumus hingga pada posisi lebih rendah dibanding binatang.

21


  1. Tujuan Dan Program Hidup Manusia

Manusia menurut Nurcholish Madjid memang merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang sangat mengagumkan.  Manusia  tersusun dari perpaduan dua unsur ; segenggam tanah bumi, dan ruh Allah, maka siapa yang hanya mengenal aspek tanahnya dan melalaikan aspek tiupan ruh Allah, maka dia tidak akan mengenal lebih jauh hakikat manusia. Al-Qur’an sendiri juga menyatakan bahwa manusia memang merupakan makhluk paling sempurna yang diciptakan oleh Allah.

Allah tidak menciptakan manusia kecuali untuk mengabdi kepadanya. Mengabdi dalam bentuk apa? Ibadah dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya seperti tercantum dalam Al-qur’an. “Sesungguhnya telah ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah.”

Perintah ataupun tugas yang diberikan oleh Allah kepada manusia dalam beribu-ribu macam bentuk dimulai dari hal yang paling kecil menuju kepada hal yang paling besar dengan berdasarkan dan berpegang kepada Al-qur’an dan hadist didalam menjalankannya.Begitupun sebaliknya dengan larangan-larangannya yang seakan terimajinasi sangat indah dalam pikiran manusia namun sebenarnya balasan dari itu adalah neraka yang sangat menyeramkan,sangat disayangkan bagi mereka yang terjerumus kedalamnya.Na’uudzubillaahi min dzalik

Dalam hadist shohih diungkapkan bahwa jalan menuju surga itu sangatlah susah sedangkan menuju neraka itu sangatlah mudah.Dua itu adalah pilihan bagi setiap manusia dari zaman dahulu hingga sekarang,semua memilih dan berharap akan mendapatkan surga,namun masih banyak sekali orang-orang yang mengingkari dengan perintah Allah bahkan mereka lebih tertarik dan terbuai untuk mendekati,menjalankan larangan-larangannya. Sehingga mereka bertolak belakang dari fitrahnya sebagai manusia hamba Allah yang ditugasi untuk beribadah. Oleh karenanya,mereka tidak akan merasakan hidup bahagia di dunia dan bahagia di akhirat.

Sebelum manusia diciptakan pada al qur’an dijelaskan bahwa ada percakapan antara allah dengan malaikat mengenai penciptaan manusia.pada surat Al-Baqarah ayat 30 telah dijelaskan seperti berikut:


22

http://warok.info/files/al-baqarah-ayat-30.jpg

Artinya :

”Ingatlah ketika tuhanmu berfirman pada para malaikat :”sesungguhnya Aku hendakmenciptakan khalifah dibumi.mereka (malaikat) menjawab berkata :”mengapa engkau hendak menjadikan khalifah dibumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,padahal kami (malaikat) senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan mensucikan  engkau? allah berfirman : sesungguhnya allah mengetahui apa yang sedang kamu ketahui”.

Pada ayat tersebut allah merencanakan menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi didalam ayat tersebut ada sedikit perdebatan antara malaikat dengan allah yaitu menurut malaikat manusia diciptakan di bumi memang sebagai khalifa namun juga bisa membuat pertumpahan darah dan tidak bisa menjaga mandat sebagai khalifa di bumi. Namun allah menjawab dengan tegas bahwa allah mengetahui apa yang tidak diketahui oleh malaikat yaitu rencana allah terhadap penciptaan manusia,kemudihan allah menjelaskan bahwa manusia bisa menjadi khalifa di bumi karena manusia akan diberi akal sehingga manusia dapat memiliki kemampuan dan keterampilan.

Ada banyak sekali kelebihan yang diberikan oleh Allah swt kepada manusia yang tidak diberikan kepada makhluk-makhlukNya yang lain. Ada beberapa kelebihan yang diberikan Allah swt. kepada manusia yang menjadikannya unggul dan terdepan dari para makhluk lainnya seperti; memiliki daya tubuh yang membuat fisiknya kuat daya hidup yang membuatnya mampu mengembangkan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan serta mempertahankan diri menghadapi tantangan; daya akal yang membuatnya memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi; daya kalbu yang memungkinkannya bermoral, merasakan keindahan, kelezatan iman, dan kehadiran allah.

Oleh karena itu, manusia perlu menyadari eksistensi dan tujuan penciptaan dirinya, memahami risalah hidupnya selaku pengemban amanah Allah, melalui arahan dan bimbingan yang berkesinambungan agar kehidupannya menjadi lebih berarti. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya segala sesuatu diciptakan dengan adanya satu tujuan.

23


  1. Teladan Hidup Manusia

Teladan hidup manusia adalah Rasullullah saw. Rasulullah yang memiliki sifat/tauladan sebagai berikut :

  1. Siddiq (benar)

  2. Amanah (tepat janji)

  3. Fatonah (cerdas, cerdik)

  4. Tabligh (menyampaikan)

Kita sebagai umat manusia haruslah mentauladani rasullullah saw. Jangan lah kita menjadi orang yang mufaik. Karena sesungguhnya Allah membenci orang yang munafik.

Ciri-ciri orang munafik, yaitu:



  1. Apabila berkata bohong.

  2. Apabila berjanji diingkari.

  3. Apabila diberi kepercayaan di khianati.

Nabi Muhammad  mengumpamakan hidup manusia seperti tiga hewan yang disebut dalam Alquran yakni semut (An Naml), laba-laba (Al Ankabut), dan lebah (An Nahla).

Semut, meski berbadan kecil tapi ia paling aktif mengumpulkan makanan. Kerjanya hanya menghimpun dan menumpuk makanan, tanpa tahu untuk apa ia mengumpulkan makanan sebanyak-banyaknya. Padahal usia semut paling lama hanya satu tahun.

Laba-laba, adalah binatang berkaki delapan yang bisa membuat jala sutra dari pantatnya. Namun laba-laba betina memiliki kebiasaan memangsa pejantan setelah melakukan perkawinan. Telur-telurnya pun ditempatkan berdesakan, dengan resiko dapat memusnahkan bayi-bayi yang baru ditetaskan baik karena tergencet sesama maupun adanya kanibalisme di sarang yang sangat rapuh.

”Sekarang ini di Indonesia banyak dihasilkan manusia berkarakter semut. Manusia yang hanya mengumpulkan kekayaan, tanpa pernah tahu untuk apa kekayaan itu. Apakah untuk zakat, bersedekah, atau lainnya. Sedang mereka yang menganut filsafat laba-laba tidak mau repot untuk memikirkan apa, di mana, dan kapan dia akan makan. Dia hanya memikirkan siapa yang akan dijadikan mangsa berikutnya,” ujar Muchoyyar.

Pakar Alquran itu menyebut, lebah adalah teladan yang terbaik. Ia sangat disiplin dalam pembagian kerja. Nabi Muhammad sendiri mendeskripsikan sikap lebah dengan tidak makan kecuali yang baik, tidak menghasilkan sesuatu kecuali yang bermanfaat, dan jika terjatuh menimpa sesuatu tidak merusak.
24

Contohnya :

Suatu hari seorang ibu berambut uban dan sedang patah semangat mendatangi seorang ulama. Ia ingin meminta pertolongan dari ulama itu. Ia berkata, “Pak, tolonglah anak saya yang ada di penjara. Sudah sepuluh tahun ia ada di penjara dan belum sekalipun dia membalas surat-surat yang saya kirim kepadanya. Saya ingin sekali mengetahui keadaannya. Tolong juga sampaikan surat dan foto ini kepadanya.”

Ulama itu menyanggupi permohonan ibu itu. Ketika ia pergi ke kota, ia mengunjungi pemuda itu. Ketika bertemu, ulama itu menunjukkan surat dan foto ibu itu kepada pemuda itu.

Dengan dingin pemuda itu berkata, “Benar, ini foto ibu saya. Dulu rambutnya hitam, tetapi sekarang semua sudah putih...” Ulama itu bertanya mengapa selama bertahun-tahun ia tidak membalas surat ibunya.

Dengan geram dan mata melotot, ia berkata, “Pak, maukah bapak pergi ke rumah ibuku dan mengembalikan foto dan surat2 ini? Saya sama sekali tidak menyukai ibu saya. Bagi saya, dia adalah wanita paling jahat di dunia. Pertama kali saya mengenal judi di meja ibu saya yang selalu berjudi setiap hari bersama kawan-kawannya? Saya diajari minum alkohol oleh ibu saya sendiri. Karena itulah akhirnya saya masuk penjara selama sepuluh tahun. Kalau sekarang dia mengatakan mencintai saya, itu hanya omong kosong belaka. Sungguh saya membenci ibu saya dan kebiasaannya.”

Ulama itu hanya terbengong. Ia kembali dengan seribu satu pertanyaan di benaknya.
Teladan hidup ternyata sesuatu yang masih sangat dibutuhkan dalam hidup manusia. Pepatah mengatakan, buah itu jatuh tidak jauh dari pohonnya. Pohon yang baik menghasilkan buah yang baik pula. Karena itu, teladan orangtua sangat penting dalam proses pendidikan seorang anak. Teladan yang baik membawa kebaikan dalam hidup. Teladan yang buruk membawa pengaruh negatif dalam pertumbuhan kejiwaan seorang anak.

Untuk itu, orangtua mesti membangun hidup yang baik. Hidup yang dekat dengan Tuhan. Caranya adalah dengan mendengarkan firman Tuhan dan berdoa kepada Tuhan. Namun berdoa saja tidak cukup. Orangtua mesti membangun kedekatan dengan anak-anak.

Di jaman sekarang banyak anak mengeluhkan orangtua mereka yang terlalu sibuk mencari nafkah. Seolah-olah penghasilan keluarga itu yang utama. Sampai-sampai mereka lupa bahwa kasih sayang dan perhatian kepada anak-anak merupakan tugas utama dari orangtua. Apa gunanya mengumpulkan harta yang banyak, tetapi anak-anak kekurangan cinta kasih dan perhatian.
25

Karena itu, orangtua perlu berefleksi diri akan peranannya dalam konteks tanggungjawabnya terhadap pendidikan anak-anak mereka. Memberi teladan hidup menjadi suatu kesempatan bagi anak-anak untuk belajar tentang cara hidup yang baik. Belajar tentang kehidupan itu mesti dimulai dari keluarga. Orangtualah yang memberi teladan untuk hal ini.


15 Pedoman Hidup Manusia

  1. Musuh terutama manusia adalah Dirinya Sendiri.

  2. Kegagalan terutama manusia adalah Kesombongan.

  3. Kebodohan terutama manusia adalah Sifat Menipu.

  4. Kesedihan terutama manusia adalah Rasa Iri Hati.

  5. Kesalahan terutama manusia adalah Mencampakkan Dirinya.

  6. Dosa terutama manusia adalah Menipu Dirinya Sendiri dan Orang Lain.

  7. Sifat manusia yang terkasihani adalah Rasa Rendah Diri.

  8. Sifat manusia yang paling dapat dipuji adalah Semangat dan Keuletannya.

  9. Kehancuran terutama manusia adalah Rasa Keputusasaan.

  10. Harta terutama manusia adalah Kesehatan.

  11. Hutang terbesar manusia adalah Hutang Budi.

  12. Hadiah terutama manusia adalah Lapang Dada dan Mau Memaafkan.

  13. Kekurangan terbesar manusia adalah Sifat Berkeluh Kesah dan Tidak Memiliki Kebijaksanaan.

  14. Ketentraman dan kedamaian terutama manusia adalah Suka Berdana dan Beramal.

  15. Manusia adalah Apa Yang Dipikirkannya.

26


  1. Yüklə 127,71 Kb.

    Dostları ilə paylaş:
1   2   3




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin