Oh manakala,
Mentari tua lelah berpijar
Oh manakala,
Bulan nan genit enggan tersenyum
Berkerut – kerut tiada berseri
Tersendat sendat merayap
Dalam kegelapan
Hitam kini hitam nanti
Gelap kini akankah berganti
Dan kau lilin - lilin kecil
Sanggupkah kau mengganti
Sanggupkah kau memberi
Seberkas cahaya
Dan kau lilin lilin kecil
Sanggupkah kau berpijar
Sanggupkah kau menyengat
Se isi dunia
Merpati Putih
Mengering sudah bunga dipelukan
Merpati putih berarak pulang
Terbang menerjang badai
Tinggi di awan menghilang
Dilangit yang hitam
Slamat berpisah kenangan Bercinta
Sampai kepankah jadinya
Aku harus menunggu
Hari bahagia seperti dulu
Bersama kasih Kembali, mesra
Bercumbu lagi
Memadu satu
Janji berjuta bintang
Dalam pelukan
Sehangat pagi yang cerah
Widuri --Bob Tutupoli
Di suatu senja dimusim yang lalu
Ketika itu hujan rintik
Terpukau aku menatap wajahmu
Diremang cahaya sinar pelangi
Lalu Engkau tersenyum
Ku menyesali diri
Tak tahu apakah arti senyummu
Dengan mengusap Titik air mata
Kau bisikan deritamu
Tersentuh hati dalam keharuan
Setelah tahu apa yang terjadi
Sekian lamanya Engkau
Hidup seorang diri
Ku ingin membalut luka hatimu
Widuri elok bagai rembulan oh sayang
Widuri indah bagai lukisan oh sayang
Widuri bukalah pintu hati untukku
Widuri ku akan menyayangmu
Mengapa Tiada Maaf--Bob Tutupoli
Katakan salahku padamu
Hingga dikau pergi
Hanyalah ku ingin dikau sadar
Sampai hari ini kutetap menunggu
Misalkan kau telah bahagia
Daku turut gembira
Tetapi bila kau setiap hari
Slalu teringat akan diriku
Mengapa tidak kau maafkan
Mengapa ku bertanya
Mengapa tiada maaf darimu
Ku tahu pasti hatimu padaku
Katakan salahkan padamu
Hingga dikau pergi
Hanyalah kuingin dikau sadar
Mengapa tiada maaf darimu
Kerinduan--Bob Tutupoli
Di dalam hatiku menangis
Bila ku mengenang dirimu sayang
Kini jauh sudah harapan hati
Selama ini kurindu oh
Tiada belai kasih sayangmu
Tiada senyummu yang manis lagi
Berat rasanya hatiku kini
Tanpa dirimu disisiku oh
Kini ku mengenang dirimu
Aku gelisah selalu
Jangan lupakan diriku
Berita ku harap darimu
Tinggi Gunung Seribu Janji--Bob Tutupoli
Memang lidah tak bertulang
Tak terbatas kata-kata
Tinggi gunung seribu janji
Lain di bibir lain hati
Aku pergi takan lama
Hanya satu hari saja
Seribu tahun tak lama
Hanya sekejap saja
Kita kan berjumpa pula
Hatimu Hatiku – Titiek Sandhora
Betapa sayangku engkau pun tahu
Kukira kau pun begitu
- Namun sayang adalah sesuatu
Antara engkau dan aku
Reff:
Diantara hatiku hatimu
Terbentang dinding yang tinggi
Tak satu pun jua
Jendela di sana
Agar kumemandangmu
Ada suatu antara kita
Yang tak dapat kumengerti
- Hanya senyummu selalu membayang
Membuat ingin bertemu.
Saling Percaya –T.Sandhora & Muchsin
Selama kita saling mencinta
Tak mungkin lepas dari goda
Hanyalah satu saling percaya
Cinta kasih takan goyah selamanya
*)Cinta kasihmu padaku
Kuharapkan abadi selalu
Setulus hati Aku meminta
Dan kesadaranmu
Cinta kasihku padamu
Tak sedetik pun akan terhenti
Sampai mati pun aku jalani
Asal kau setia
Apa gunanya sumpah dan janji
Bila tak pernah ditepati
Lebih mulia saling menjaga
Agar kasih tetap tabah dari goda….*)
Surat Undangan-Titiek Sandhora
Sunyi sepi sendiri
Sejak kau tinggal pergi
Tiada kabar berita, Hidupku merana
Berdebar hatiku
T’rima sepucuk suratmu
Kumembacanya Dan kecewa
Hampa kini harapan
Kekasih tak kembali
Yang kuterima undangan
Esok akan mengikat janji
Sahabat karibku
Tlah menawan hatiku
Ku doa s’lamat
Dan bahagia
Ingin Marah Silahkan - Favourite Group
Memang salahku, Tak menepati janji
Memang salahku, itu pun ku akui
Janganlah sakit hati
Tiada ku sengaja
Maafkanlah sayangku
Ingin marah silahkan
Ingin diam silahkan
Asal jangan kau putuskan cintamu Oh . . Ya
Aku sabar menunggu sampai
Hilang marahmu
Ingin aku bermesraan kembali
Dirimu tahu aku sayang padamu
Diriku tahu engkau sayang padaku
Renungkan dalam hati
Mungkin di suatu hari
Engkau kan mengalami
Mawar Berduri – Favourite Group
Tertulislah kisah, tentang bunga mawar
Di tengah belukar, Yang penuh dengan duri
Semerbak harumnya, Yang tiada tara
Siapapun ingin memetik bunga itu
Banyaklah kumbang datang
Ingin mengisap madunya, Aduh sayang
Banyak kumbang yang mati
Karena tertusuk duri aduh sayang
Kau memberi hati, Kepada diriku
Seluruh hidupku, Kudambakan padamu
Tak kusangka-sangka, bukan hanya daku
Mendapat kasihmu, membuat hati luka
Mawar berduri, kini kupergi
Dengan membawa luka dihati
Mawar berduri, cukup sekali
Kau melukai hatiku hatiku
Tetes hujan di bulan April - Favourite Group
Bila hujan turun ke bumi
Rasa sangat pilu di hati
Pada saat sunyi begini kuteringat padamu
Waktu itu di bulan April
Pertama kukenal dirimu
Saling mengisahkan derita
Saling mengalami pilu
Hujan turun tiada berhenti
Membasahi rumput hijau yang kini layu
Engkau kisahkan derita hatimu
Tetesan hujan membasahi dirimu, o..o sayang
Hatiku sedang menderita pula
Kita berdua senasib dan serupa
Penderitaan
Kurasakan apa yang kau rasa
Tiada berbeda
Di saat itu hujan mulai reda
Cuaca terang
Tetesan hujan kuusapkannya di pipimu
Du..du..
Kumerasa mendapatkan ganti
Walau sejenak terasa cukup mesra
Tapi sayang setelah hujan berhenti
Kita saling mengucapkan kata berpisah
Oh …sayang sampai kini tak berjumpa lagi
Cinta Monyet ---- Arianto Favorit Group
Yang satu lempar pandangan
Yang lain balas Senyuman
Terjadi dalam Remaja Tetapi belum cukup umurnya
Malu-malu untuk bertegur sapa
Ragu-ragu saling bertanya nama
Namun masing jantung hati mulai berdebar
Seolah cinta terasa mulai mekar
Mulailah surat-suratan Berisi penuh pujaan
Anehnya tuk menyampaikan
Minta tolong pada seorang teman
Siang malam tidak dapat tidur
Tunggu-tunggu balasan suratnya
Tapi bila tak kunjung datang balasannya
Besoknya tak bertegur sapa
Cinta monyet cinta anak ingusan
Cinta umur belasan
Seakan mati bila tak jumpa sehari
Bila putus cinta ingin bunuh diri
Wowo….wo…..awas jangan kepencet
Wowo….wo…..awas jangan gampang di gaet
Dostları ilə paylaş: |