Tirai – Andi Mariem Matalata
Kita telah bersama
Sekian lama dalam gita cinta
Namun tiada jua rasa saling itu
Se ia sekata
Selayaknya kau coba
Menyibakan tirai kasih kita
Begitu jauh kurengkuh hatimu
Di seberang jalanku
Lelah, Lelah hati ini
Menggapai hatimu
Tak jua menyatu
Lelah, Lelah hati ini
Bagaimana kelak ku akan
Melangkah bersamamu
Bimbang - Andi Mariem Matalata
Seribu pesona yang kau taburkan
Sejuta mesra yang tlah kurasakan
Bagai embun pagi
Berlalu kala mentari tiba
Ingin kusingkapkan tirai dihatimu
Penghalang pandang tatap mata hatiku
Adakah disana
Bintang harapan dambaan kalbu
Masihkah kini masihku kini
nada-nada cinta berlagu
Dihatimu dihatimu dihatimu
Adakah kini adakah kini
Kata-kata mesra berbisik
Dihatimu dihatimu
Dihatimu
Asmaraku Asmaramu - Andi Mariem Matalata
Di hatiku ada dirimu
Entah kapan ku tak tahu
Asmaraku asmaramu tlah menyatu di hatiku
Sampai kapan sampai kapan ku tak tahu ......
Duhai kasih pujaan hatiku
Dengar jua di jantungku
suara cinta yang bersemi,langkah kita yang menyatu
Terimalah dengan tulus di hatimu
Reff:
Asmaraku asmaramu
Bagai telaga yang biru
Ingin memancarkan sinar di dirimu
Asmaraku asmaramu
Bagai ceria rembulan
Kuingin engkau peluk cintaku.
Bintang Kehidupan – Niki Ardila
Jenuh aku mendengar
Manisnya kata cinta lebih baik sendiri
Bukannya sekali sering kumencoba
Namun ku gagal lagi
Mungkin nasib ini
Suratan tanganmu harus tabah menjalani
Jauh sudah langkahku
Menyusuri hidupku
Yang penuh tanda tanya
Kadang hati bimbang menentukan sikapku
Tiada tempat mengadu
Hanya iman didada yang membuatku mampu
Selalu tabah menjalani
Malam malam aku sendiri
Tanpa cintamu lagi
Hanya satu keyakinanku, Bintang kan bersinar
Menerpa hidupku bahagia kan datang oh…oh
Seberkas Sinar– Niki Ardila
Kala ku seorang diri
Hanya Berteman sepi dan angin malam
Kucoba merenungi tentang jalan hidupku Oh.
Kulangkahkan kakiku
Dan menyimak sebuah arti kehidupan
Hati selalu bertanya adakah kasih suci
Dalam cinta ha . .
Adakah cintamu ha . . ..ha . . . .ha
Seberkas cahaya terang, Menyinari hidupku
Sesejuk embun embun, Di pagi hari
Dambaan insan di dunia ini
Ha . . .ha . . . ha . . .ha
Jauh kudengar lagu
Dikeheningan malam aku sendiri
Kucoba merenungi tentang jalan hidupku
Dalam cinta ha. . .ha
Adakah cintamu ha.. .ha . .ha
Nyalakan Api– Niki Ardila
Api cintaku yang membara
Nyaris hilang dihempas badai prasangka
Haruskah pasrah dan slalu mengalah
Dari keinginan yang berbeda
Cintaku putih hanyalah untukmu
Takan berubah sampai akhir dunia
Namun kau tak pernah mengerti aku
Menang sendiri
Haruskah hidupku
Menurut mengalah mendengar Apa katamu
Sampai kapankah kuharus begini
Mentari berikan sinarmu
Biaskan terang hidup ini,
Nyalakan api kehidupan
Hangatkan cinta yang membara
Oh .. . mata hatiku
Ayunkan langkah pasti dalam cinta
Burung Camar – Vina Panduwinata
Burung camar, tinggi melayang
Bersahutan di balik awan
Membawa angan-anganku jauh menitih bumi
Lalu diam jauh di lautan
Oh bahagia tiada terperi
Indah nian gerak jiwaku
Tak kenal duka derita tak kenal nestapa
Ceria penuh pesona
Tiba-tiba kutertegun lugu,
Hatiku Tersentuh
Perahu kecil berayun lelah munculah di sana
Hingga malam bulan t’lah menghilang
Langit sepi laut tak beriak
*)Tiba-tiba kusadari lagu burung camar tadi
Cuma kisah sedih nada duka
Hati yang terluka
Tiada teman berbagi derita
Bahkan untuk berbagi cerita
**)Burung camar, tinggi melayang
Bersahutan di balik awan
Kini membawa anganku yang tadi melayang
Jatuh dia dekat di kakiku….*)….**)
Di Dadaku Ada Kamu – Vina Panduwinata
Di dadaku, ada senyummu
Ada cintamu, ada hasratmu
Ada kumismu, ada kupingmu
Di dalam dadaku, ada kamu
Di hatiku, simpan wajahmu
Tersimpan marahmu, Dan juga tangismu
*)Semakin kutunggu, semakin menggebu
Ingin kumiliki, semua yang ada, di dirimu
Oh kekasihku, bimbinglah daku
Menuju cinta yang bahagia
Peluklah diriku, hadirkan cinta
Wujudkan hasratmu hasratku…
(….Cinta kita berdua)
Di dadaku ada senyummu
Ada cintamu, ada hasratmu
Ada kumismu, ada kupingmu
Di dalam dadaku, ada kamu…*)
September Ceria – Vina P
Di ujung kemarau panjang
Yang gersang dan menyakitkan
Kau datang menghantar sejuta kesejukan
Kasih, kau beri udara untuk napasku
Kau beri warna bagi kelabu jiwaku
Tatkala butiran hujan,
Mengusik hati yang semu
Kau hadir disini di batas kerinduanku
Kasih, kau singkap tirai kabut di hatiku
Kau isi harapan untuk menyongsong
Masa depan bersama
September ceria (4x)
Milik kita bersama
Ketika rembulan tersenyum
Di untara mega biru, kutangkap sebersit
Isyarat di matamu
Kasih, kau sibak sepi di sanubariku
Kau bawa daku meraih dalam asmara
Menjelma bahagia
Surat Cinta – Vina Panduwinata
Cu..cu..cu..
Hari ini ku gembira
Melangkah di udara
Pak Pos membawa berita
Dari yang kudamba
Sepucuk surat yang wangi
Warnanya pun merah hati
Bagai segi serba sama
Tak sabar kubuka
*)Satu dua dan tiga
Kumulai membaca
Surat cintaku yang pertama
Membikin hatiku berlomba
Seperti melodi yang indah
Kata-kata cintanya…..(…padaku)
Cu..cu..cu
Hari ini ku gembira
Melangkah di udara
Pak Pos membawa berita
Dari yang kudamba
Ucapan semanis madu
Tiga lembar rayuannya
Rasanya tak puas hati, Kuulangi lagi
Kumpul Bocah – Vina Panduwinata
Kaki kecil berlari kesana kemari
Sambil tertawa riang
Kedua tangannya diayun Kiri kanan
Hari ini bahagia, Terbias di wajahnya
Selamat hari ulang tahun nanti
S’moga kamu panjang umur
Cepat, undang semua teman
*)Bocah centil yang tidak dapat duduk tenang
Pinggulnya slalu goyang
Dia berjanji nanti malam akan datang
Bersama teman-teman
Menari jaipongan
Ting plak ting plung
Ting plak ting plak ting plung…bletak
Ting pluk ceplak gebyar
La..la..la..la u..uu..uu
Pandanglah awan, Di atas bintang-bintang
Di sana, semua bidadari, Turut bernyanyi riang
Inginkah kau pergi kesana,terbang bersama kupu-kupu
Bermain pelangi, bersama dewa dewi
Petiklah, sebuah bintang dan bawalah pulang …*)
Petiklah bintang dan bawalah pulang
Berikan kepada guru tersayang
Dostları ilə paylaş: |