Ku menempuh sedalam lautan
Ku mencari arti kehidupan
Mendaki gunung kekecewaan
Melelahkan
Kau menjelma seperti khayalan
Kau impian dalam kenyataan
Perjalanan yang penuh likunya
Kini tlah tiba
Disisimu selamanya
Engkau bukan yang pertama
Tapi pasti yang terakhir
Dicintamu
Kutemui hidupku
Aryati
Aryati…
Dikau mawar asuhan rembulan
Aryati…
Dikau gemilang seni pujaan
Dosakah hamba
Mimpi berkasih dengan tuan
Ujung jarimu Kucium mesra
Tadi malam
Dosakah hamba
Memuja dikau dalam mimpi
Hanya dalam mimpi
Aryati…
Dikau mawar ditaman khayalku
Tak mungkin…
Dikau terpetik daku
Walaupun demikian nasibku
Namun aku bahagia
Seribu satu malam
Biru
Tiada pernah aku bahagia
Sebahagia kini oh kasihku
Sepertinya ku bermimpi
Dan hampir tak percaya
Hadapi kenyataan ini
Belai manja serta kuncup sayang
Kau curahkan penuh kepastian
Hingga mampu menghapus
Luka goresan cinta
Yang s’makin lama sudah menyakitkan
Kau terangkan gelap mataku
Kau hilangkan resah hatiku
Kau hidupkan lagi cintaku
Yang telah beku dan membiru
Kini tetes air mata haru
Menghiasi janji terpadu
Tuhan janji yang terpadu
Tuhan jangan kau pisahkan
Apapun yang terjadi Ku ingin selalu dekat kekasihku
Bukit Berbunga - Dina Mariana
Di bukit indah berbunga
Kau mengajak aku kesana
Memandang alam sekitarnya
Kar’na senja telah tiba
Mentari tenggelam di bukit yang biru
Langit merah berwarna sendu
Kita pun turun bersama,
Melintasi jalan setapak
Tanganmu kau peluk di pundak
Membawa aku melangkah
Tak lupa kau petik bunga warna ungu
Lalu kau selipkan di rambutku
Bukit berbunga, Bukit yang indah
Disana kita s’lalu datang berdua
Memadu cinta
Bukit berkunga Tempat yang indah
Di sana kita selalu datang berdua
Di bukit berbunga
Bunga Flamboyan – Laily Dimiati
Seindah cinta yang pernah ku rasakan
Begitu juga kemesraan wajahnya
Bunga flamboyan ganti dirimu
Yang kini tiada lagi
Bunga flamboyan kau pujaan hatiku
Terjalin indah menemani hidupku
Tak ingin lagi aku berpisah
Walau hanya sekejap saja
Bila kau ingin datang kembali
Seperti pertama bertemu
Tak juga aku melepaskan
Bunga flamboyan yang tumbuh dihalaman
Terjalin indah menemani hidupku
Biarpun layu kan kusayangi
Seperti cintaku padamu
Benci Tapi Rindu – Diana Nasution
Bukan hanya sekedar penghibur
Diri ku ini sayang
Bukan pula sekedar pelepas
Rinduku oh sayang
Sakit hatiku
Kau buat begitu
Kau datang dan pergi
Sesuka hatimu
Oh kejamnya dikau
Teganya dikau padaku
Kau pergi dan datang
Sesuka hatimu
Oh sakitnya hati ini
Bencinya hati padamu
Sakitnya hati ini namun aku rindu
Bencinya hati ini tapi aku rindu
Cinta Pertama – Pati Bersaudara
Bulan indah berkilauan
Namun lebih indah wajahmu
Dikau teruna pujaan
Aku cinta padamu
Engkau sangat kukagumi
Laksana raja nirwana
Sekarang semua punah
Oh terlalu
Tapi kini apa daya
Semua menjadi nyata
Cintamu bukan untukku
Hingga daku menanggung rindu
Cukup sudah kurasakan
Namun lebih indah wajahmu
Namun kini hanya kenangan
Cintaku yang pertama
Duri Cinta – The Crab
Bila duri berkembang dalam hati
Takan lama esok pun
Kan menghilang
Semua, semua kan berakhir
Bila cinta berkembang dalam hati
Akan bersemi
Bertahun-tahun lagi
Semua, semua kan abadi
Hanyalah cinta,
Kasih sayang
Layu berkembang dalam hati
Duri Penghalang – Paramor
Sedih kurasakan penderitaan
Selama ku menjalin
Kasih mesra denganmu
Telah diucapkan janji setia
Akan cinta suci
Yang telah lama terjalin
Namun, Namun duri
Slalu menghalangi
Namun duri selalu menghalangi
Semoga ayah bundamu
Sadarlah sadar
Akan cinta suci
Yang telah lama terjalin
Esok Kan Masih Ada – Uta Likumahuwa
Wajahmu kupandang dengan gemas
Mengapa air mata selalu ada di pipimu
Hai nona manis biarkanlah bumi berputar
Menurut kehendak yang kuasa
Apalah artinya sebuah derita
Bila kau yakin itu pasti berlalu
Hai nona manis biarkanlah bumi berputar
Menurut kehendak yang kuasa
Tuhan pun tau hidup ini sangatlah berat
Tapi takdirpun tak mungkin selalu sama
Coba-cobalah tinggalkan sejenak
Anganmu esok kan masih ada oh
Esok kan masih ada
Fatwa Pujangga
Tlah kuterima suratmu yang lalu
Penuh sanjungan kata merayu
Syair dan pantun
Tersusun indah, sayang
Bagaikan sabda fatwa Pujangga
Kan ku simpan suratmu yang itu
Bak’ pusaka yang sangat bermutu
Walau kita tak pernah bersua, sayang
Cukup sudah tandamu setia
Tapi sayang, sayang, sayang
Sribu kali sayang
Kemanakah risalahku kan ku alamatkan
Terimalah balasanku ini
Hanyalah doa restu ilahi
Semoga kita takan berpisah, sayang
Pasti kelak kita kan berjumpa
Gubahanku – Dedi Damhudi
Ku tuliskan lagu ini
Kupersembahkan padamu
Walaupun tiada indah
Syair lagu ini yang ku gubah
Kuingatkan kepadamu
Akan janjimu padaku
Hanyalah satu pintaku
Jangan kau tinggalkan daku
Walau apa yang terjadi
Tabahkan hatimu selalu
Jangan sampai tergoda
Mulut manis yang berbisa
Setahun kita berpisah
Sewindu terasa sudah
Duhai gadis pujaanku
Cintaku hanya padamu
Hati Selembut Salju
Lembayung sutra, di ufuk mulai bercahya
Hatiku pun ingin bertanya
Bila engkau tiba jangan hanya berita
Datanglah dengan cinta
Beribu kali bumi mengitari mentari
Adapun tiada berganti
Betapa abadi bagai cintaku ini
Setia dalam cinta
*)Kau berjanji, Kau berjanji
Sampai kini
Aku menanti Kumenanti,
Kau kembali
Jangan lagi kau cewakan hati ini
Biar seribu tahun memutih rambutku
Hatiku tetap selembut salju
Burung bangau terbang
Ke kandang setahun sekali
Menemui cintanya lagi
Memang ku harapkan dan selalu kuimpikan
Kau datang dengan cinta….*)
Dostları ilə paylaş: |