Korean fanfiction all stars



Yüklə 2,58 Mb.
səhifə2/31
tarix07.04.2018
ölçüsü2,58 Mb.
#47417
1   2   3   4   5   6   7   8   9   ...   31
“Ne, cheonmaneyo. Permisi.” Beliau pergi.

Setelah masuk, aku melihat Min Young berbaring lemah tak berdaya. Wajahnya penuh memar dan pelipisnya dibalut oleh kain kasa putih. Kasiahan sekali dia. Baru saja 2 hari bertemu denganku sudah mengalami kecelakaan seperti ini. Aku yang bodoh—pikiranku tentang Ji Young membuahkan kecelakaan ini. Aku sangat bodoh! Hampir saja aku menghilangkan nyawa seseorang.

“Min Young-ah, mianhae. Karena aku kau menjadi seperti ini. Aku berjanji akan menjagamu.” kuelus pipi lembutnya yang lebam dan memar.
***

Sekitar dua minggu aku berada disini. Untung pemilik rumah ini berbaik hati memberikan tumpangan. Aku jadi merasa tidak enak. Lambat-laun kesehatan Min Young memulih. Aku senang melihatnya. Semoga dia cepat sembuh, jadi kita bisa pulang kembali ke rumah.

“Min Young-ah, sudah sehatan?”
“Iya, tinggal pusingnya saja. Kakiku juga masih sedikit sakit. Tapi aku sudah ingin cepat pulang. Tidak enak terus menumpang di rumah Halmeoni.” Terangnya. Aku tersenyum sambil membelai rambut panjangnya.
“Syukulah.. mianhae telah membuatmu seperti ini.”
“Gweanchana.”
“Jadi kapan kita pulang? Besok?”
“Hem.. boleh.”
“Tapi nanti kita pulang bagaimana?”
“Tinggal bertanya pada Halmeoni. Hehe..” Aku mengacak rambutnya.
***

“Halmeoni, gomaseumnida telah menampung kami berdua disini. Kami sangat berterimakasih.” Kataku sambil memeluk Halmeoni. Berikutnya Jong Hoon, dan aku berterima kasih kepada Haraboji. “Haraboji, gomaseuminda.”


“Ne, cheonmanae.. semoga kau cepat sehat dan sembuh. Hati-hati di jalan.” Haraboji mengelus rambutku.
“Ye..”
“Halmeoni, Haraboji.. Terima kasih banyak. Aku pasti akan merindukan kalian.” Lambaian tanganku dibalas oleh mereka.
“Seringlah datang kesini.” Teriak Haraboji.
“Ye, kami akan sering mengunjungi kalian.” Teriak Jong Hoon. Mereka tersenyum bahagia. Sedih sekali harus meninggalkan mereka.

Langit sudah mulai kemerahan, burung-burung berterbangan untuk kembali ke sarangnya masing-masing. Aku masih bersama Jong Hoon di dalam bus. Matanya terpejam.

“Jong Hoon-ah, kau sudah tidur ya?” Tanyaku mengelus lembut pipinya.
“Heem.. wae?” Ucapnya malas.
“Ah, aniyo. Tidurlah, kau sudah lelah.” Jong Hoon langsung menyandarkan kepalanya ke bahuku.
“Eh..”
“Aku pinjam bahumu ya..”
“Silahkan.”

Semakin malam—jam 10. Satu persatu penumpang bus turun di tempat yang dituju. Sekarang hanya tertinggal kami berdua. Jong Hoon sekarang sudah bangun. Dan sekarang giliran kami.

“Jong Hoon-ah, sudah sampai. Ayo turun. Kkaja!” Aku bangkit dari duduk panjangku. Semuanya terasa pegal.
“Kau bisa berjalan?”
“Bisa. Kkaja!”

Jong Hoon menuntunku masuk ke dalam rumah. Rumah ini memang kosong, karena kedua orang tuaku sedang berada di Jepang. Menengok Halmeoni yang sedang sakit.

“Istirahatlah dulu, aku akan ambilkan minum untukmu.” Jong Hoon membaringkanku di kasur kamarku.

Aku mengambil I-Podku di atas meja di samping tempat tidurku. Kupakai earphone dan menyalakan I-Pod kesayanganku ini. Sudah lama aku tidak memakainya. Kubuka playlistku, Always be Mine by FT Island. Ingin sekali aku mendengarkan orang yang kucintai menyanyikan lagu ini untukku.

“Hem.. sedang melamun?” Jong Hoon mengagetkanku.
“Ah, aniyo.. mau dengar? Ini lagu kesukaanku.” Jong Hoon duduk di sampingku. Kuberikan salah satu earphoneku.
“Always be Mine. Nice song.”
“Yup. This my favorite song. Haha.” Jong Hoon menatapku penuh makna.
“Jangan melihatku seperti itu.”
“Biar saja. Aku suka melihatmu seperti ini. Kau cantik.”
“Gombal. Haha..”
“Aku serius.” Jong Hoon mendekatkan wajahnya padaku. Aku menutup mata. “Saranghae..”

Jong Hoon mencium bibirku lembut. Mataku masih terpejam. Jong Hoon mengelus pipiku lembut. Aku tidak bisa menolak perlakuannya ini. Kami melepaskan ciumannya. Ia tersenyum penuh kemenangan.

“Jong Hoon-ah, Jinja?”
“Iya, maukah kau menjadi milikku selamaya?”
“Emm.. kita ‘kan belum lama bertemu.”
“Memang kenapa? Kau tidak menyukaiku?”
“Bukan begitu. Geundae, aku tidak mau menjadi pelampiasanmu karena kau ditinggalkan oleh Ji young. Aku mau cintamu tulus.”
“Aku tulus.”

Malam itu Jong Hoon mengatakan cinta padaku. Tapi aku belum sepenuhnya percaya, karena itu—aku tidak mau menjadi pelampiasannya karena Ji Young. Walaupun wajahnya sedikit kecewa, tapi ia tetap tersenyum.

“Mianhae, untuk sekarang ini aku tidak bisa.”
“Ah, tak apa. Berarti lain kali bisa. Hehe.” Jong Hoon mengacak rambutku.
***

3 bulan berlalu, aku tidak henti-hentinya mengutarakan cintaku. Min Young tetap saja menolaknya. Katanya belum siap. Jadi kapan siapnya kalau begitu?

Hari ini tepat di hari ulang tahunnya 13 September, aku ingin memberikan sesuatu yang special—memberikan sebuah kejutan. Yang pertama, aku memberikan sebuah dress cantik berwarna putih beserta aksesoris dan high heels berwarna senada. Aku ingin melihat Min Young memakainya. Pasti sangat cantik. Kedua, aku menyuruhnya untuk datang ke sebuah café di daerah Gwangmyeong. Aku benar-benar mengharapkan dia datang. Karena malam ini sangat penting bagiku. Kau harus datang Min Young!
***

Tiba-tiba ada orang yang datang memberikan sebuah paket untukku. Tapi ketika aku Tanya dari siapa, lelaki itu tidak mau menjawab. Aku membukanya dengan penasaran. Sebuah dress berwarna putih lengkap dengan aksesoris beserta high heelsnya. Sungguh cantik. Dan ada sebuah notes kecil, aku segera membuka dan membacanya.

Pakailah dress ini. Aku tunggu kau jam 7 malam di Café Late di daerah Gwangmyeong. Aku sangat berharap kau datang.

Dengan heran aku membacanya. Orang yang menulis surat ini menyuruhku datang jam 7 malam ini. Siapa dia? Membuatku penasaran saja.

Sekitar setengah jam aku menunggu, mana orang itu? Membuatku penasaran saja. Tiba-tiba ada seseorang yang menyebut namaku.

“Aku persembahkan lagu ini untuk orang yang aku cintai, Park Min Young. Aku berharap kau menyukainya.”

Suara itu, aku mencari suara itu. Ternyata itu suara Jong Hoon yang sedang terduduk manis sambil memegang gitar dia atas panggung. Aku tersipu malu, wajahku pasti sudah merah sekarang. Jong Hoon melirik ke arahku. Aku tersenyum—tersipu malu.

Petikan gitarnya membuatku terenyuh. Nada yang tidak asing lagi di telingaku. Jong Hoon mulai menyanyikannya. Always be Mine by FT Island.



I hear you breathe your lying close to me
the shadow’s gone I enfold my peace
You make me calm with you I’m safe and warm
Enlight by yourside are strength to the night till eternity that’s the way it will be
And I wonder what you’re dreaming of
You’re so peaceful when you sleep
Everything I want everything I need
Is lying here, in front of me
Oh yeah
And if I ever lose my power to fly
Then your love takes me high
I always fiddle to you
Sometimes I think I might lose that all
Cause the chances so small
Cause ypu hold me close
I feel you near don’t let go say you always be here
Just hold me tight and I’ll be fine dreaming
You will always be mine…

Merdu suaranya membuatku ingin sekali segera memeluknya. Ya Tuhan, kau memberikan hadiah ulang tahun yang sangat special untukku. Terima kasih.

“Saengil Chukhae Park Min Young..” Semua orang bertepuk tangan untukku. Aku tersipu malu, sungguh tersanjung. Ia berjalan ke arahku.
“Jong Hoon-ah, gomawo..” Aku langsung memeluknya.
“Jadi, apa kau mau menjadi milikku selamanya?” Jong Hoon melepaskan pelukannya dan berlutut di hadapanku—menyodorkan sebuah kotak beludru berwarna merah marun. “Bukalah.”
“Untukku?” Jong Hoon mengangguk dan tersenyum. Aku langsung membukanya. Sebuah kalung berliontin bulan sabit berwarna perak. Cantik sekali. “Yeopeoda. Jeongmal gomawo..” Aku memeluknya lagi.
“Jadi? Apa jawabanmu?”
“Aku mau.”

Jong Hoon mengecup keningku lembut. Aku bahagia sekali hari ini—di hari ulang tahunku. Aku tidak akan melupakannya. Tidak akan pernah.

THE END

Babo Couple


Cast                : Cho kyuhyun,Choi sooyoung,Kim kibum aka Key,Shin chae yeon
Length           : One shoot
Genre             : Romance.Friendship
Rating            : G
Author           : Shin chae yeon
Tags               : Super junior,SNSD,Shinee
Categories    : FF Indo,Shin chae yeon
Akhirnya bisa ngepost ff lagi. Mian banget kalo selama ini jarang post ff karena aku lagi sibuk belajar buat UN. Semoga saya lulus dengan nilai terbaik. amien….

Mereka berempat bersahabat,sama-sama mengalami kegagalan dalam cinta.Namun suatu hari persahabatan itu harus terusik oleh suatu hal.


“Apa?Aku nggak kedengaran!”teriak key sambil terus menembakki musuhnya.
“Kami berdua sudah pacaran lho”kata kyuhyun dan sooyoung sambil tersenyum.
“Stage clear”suara terdengar dari mesin game pasangan kyuyoung.
“A..apa?”kata key dan chae yeon terperangah.
“Game over”permainan pasangan keyyeon berakhir sudah.
“Kami pulang ya”kyuhyun merangkul sooyoung dan pergi dari sana.

1 menit
2 menit


10 menit chae yeon terdiam meratapi nasibnya.
“Pleeetak!!”key melemparnya dengan kaleng minuman.
“Apa sih key?!Sakit tau!”chae yeon meringis kesakitan.
“Kau ini jangan bersikap seperti itu.Nanti mereka berdua tahu perasaanmu”kata key.
“Jangan banyak omong.Kau juga sebenarnya sama denganku kan?Kau itu suka sama sooyoung”
“Be..benarkah begitu?Kau juga sebenarnya mengharapkan kyuhyun kan?”
“Kupikir aku nggak akan bisa menang dari sooyoung.Sooyoung itu cantik dan pintar.Dia juga selalu tersenyum dan baik.Aku nggak akan bisa menang dari sooyoung yang penuh daya tarik itu”chae yeon meremas kaleng minumannya.
“Kau ini terlalu cepat mengakui kekalahan”
“Emang apa yang bisa kumenangkan dari sooyoung?Gaya,kepribadian,atau wajah?”tanya chae yeon frustasi.
“Kalau itu sih nggak mungkin”kata key dengan santai.
“Kurang ajar kau key”
“Dengarkan dulu.Kalau berdua mungkin bisa menang.Perhitungannya jadi dobel gitu.Kita harus mencari hal yang dapat dimenangkan dari mereka!”ajak key penuh semangat.
“Haaaah”chae yeon memasang tampang lelah.
“Dasar tidak sopan!Memasang tampang seperti itu didepan orang lain.Ayo semangat”
“Ne.Baiklah”

Saat disekolah menjelang ujian digelar…


“Key,kau harus belajar dengan keras!Jangan sampai nilai kita kalah dari mereka”kata chae yeon dengan mata berapi-api.
“Ne,aku sih tenang-tenang saja.Otakku lebih baik daripada otakmu”key dengan santainya memutar-mutarkan bukunya.Chae yeon yang memang duduk sebangku dengan key langsung menginjak kaki namja itu.
“Awww”ringis key.Kemudian Kwon seonsaengnim masuk dan mulai membagikan soal.

Keesokkan harinya hasil ujian dibagikan…


“Kau dapat berapa key?”tanya kyuhyun sambil membawa kertas ulangannya.
“62”jawab key singkat *coolman
“Oh,aku dapat 97,kalau sooyoung dapat 92”.Key langsung ngacir mencari chae yeon.
“Woi!Kamu dapet berapa?”tanya key pada chae yeon yang lagi ngobrol sama nana.
“38”
“Dasar bodoh!!Kita itu kalah sama mereka!!”key nunjuk-nunjuk ke kyuyoung couple.
“Apa?Kalah?Bagaimana ini bisa terjadi?!Seharusnya kau lebih belajar dasar key bego!!”teriak chae yeon frustasi.
“Kau ini kenapa sih?Padahal nilaimu lebih rendah dari nilaiku!Dasar cewek bodoh!”
“Sudah,jangan bertengkar”kyuhyun menengahi mereka.
“Tapi katanya yang nilainya dibawah 40 harus tetap dikelas mengerjakan soalnya ulang”kata sooyoung otomatis membuat chae yeon kelabakan.
“Tenang saja.Kita bantu kok”kata sooyoung lagi.
“Apa yang kalian bicarakan sih?Lebih baik kalian berdua pergi kencan sana.Biar aku yang ajari cewek bodoh ini!”usir key.

“Kenapa kau melihatku seperti itu?”tanya key yang tak enak dilihati oleh chae yeon.


“Nggak,aneh saja.Kau bilang akan mengajariku?Apa tidak salah?”chae yeon tak percaya.
“Tidak sopan.Kalau nggak begini,kau akan dimanjakan terus sama sooyoung.Tujuan kita kan bukan untuk mengganggu hubungan mereka kan?”key mengambil kertas ulangan chae yeon dan mulai mempelajarinya.
“Iya,kita akan mencari hal yang dapat dimenangkan dari mereka.Aku nggak butuh belas kasihan musuh!Key,ajarkan aku!”pinta chae yeon.
“Nah,gitu dong.Akhirnya kau dapat diandalkan juga”.

Chae yeon membawa kantong-kantong berisi sampah itu kebelakang sekolah.


“Sialan!Masak hompimpah untuk buang sampah juga kalah sih?Nasibku memang nggak pernah bagus!”gerutu chae yeon.
“Jangan mengeluh”kata key yang terpaksa menemani partnernya itu.Ia membantu chae yeon memasukkan kantong-kantong itu ke tong sampah.
“Selesai sudah!Ayo pergi!”ajak key sambil menggandeng tangan chae yeon.Chae yeon merasa wajahnya memanas.
“Sudah lepaskan”pinta chae yeon.
“Shiruh.Kita jangan mau kalah mesra dengan mereka”key tetap menggandeng tangan chae yeon.
“Kita ini cuma partner,bukan kekasih”tolak chae yeon.Namun tiba-tiba scraf yang dipakainya terbang terbawa angin dan nyangkut dipohon.
“Akh,scraf ku”chae yeon berusaha menggapainya.
“Susah ya jadi orang pendek.Sini aku ambilkan”key mengambil scraf itu dan memberikannya kepada chae yeon.
“Tunggu key,berapa tinggimu?”tanya chae yeon.
“177”
“Apa?!Key!!Kau kalah tinggi 3 centimeter dari kyuhyun!!”chae yeon kelabakan.
“Kau juga!Tinggimu juga kalah dari sooyoung!”sambung key.
“Bahkan tinggi kita juga kalah dari mereka!”ucap mereka bersamaan
“Hhhaaa..kita ini memang selalu kalah ya”chae yeon tertawa.
“Tapi pasti ada sesuatu yang dapat kita menangkan jika kita berdua bersatu.Kau tenang saja”key menepuk pundak chae yeon.Saat itu chae yeon mulai merasakan sesuatu yang mengganjal dihatinya.Sooyoung pasti tidak tahu bahwa key yang babo ini dapat berubah menjadi namja dewasa dalam sekejap,pikir chae yeon.

Drrrttt…handphone chae yeon bergetar.1 panggilan masuk ‘Key Babo’.


“Yeoboseyo”katanya malas.
“Ya!Kenapa kau nggak semangat begitu sih!Kalau begitu mana ada namja yang mau denganmu!”serbu key.
“Iya iya!Dasar cerewet!Ada apa sih?”chae yeon pengen banget ngebanting tuh hp.
“Besok jadi partnerku melawan kyuyoung couple di game center ya!”key langsung mematikan teleponnya.
“Ini anak niat gak sih ngajaknya?”geram chae yeon.

Malamnya chae yeon tak dapat tidur memikirkan pakaian apa yang akan dipakainya besok.Chae yeon sudah membongkar lemarinya untuk mencari pakaian yang tepat untuknya.Namun semuanya sama,hanya jeans dan kaos.Ia ingin terlihat berbeda didepan key ralat didepan kyuhyun.Akhirnya ia tahu apa yang harus ia pakai.

“Partnermu mana key?”tanya kyuhyun dan sooyoung saat mereka berada di game center.
“Molla,bentar lagi palingan dateng”jawab key dengan santai memutar-mutar hapenya.

Hampir setengah jam kemudian.Dengan kesal key menelpon chae yeon.


“Yeoboseyo!Ya!Chae yeon ah!Kau ini kemana?Kau mau mati ya?Cepat datang!”klik key menutup hapenya.

Dengan tergesa chae yeon memasuki game center.Pake dress plus high hells itu menyiksa.


“Kau ini kemana saja”suara key tertahan melihat chae yeon dihadapannya.
“Key,aku telat ya?Mana kyuyoung couple?”tanya chae yeon celingukan.
“K..kau.Kenapa pake dress?”tanya key gelagapan.
“Kenapa?Biar aku terlihat cantik didepan kyuhyun dan aku juga pake high hells biar bisa nyaingin tingginya sooyoung.Kenapa?Jelek ya?”jelas chae yeon.Belum sempat key menjawab kyuyoung sudah keburu dateng.
“Key!Kau ini,jangan pake jaket terus dong”kata sooyoung.
“Sini aku bisikin sesuatu”lanjut sooyoung.Bisikan sooyoung membuat wajah key memerah.Kemudian mereka tertawa,chae yeon merasa sangat diabaikan.Entah kenapa hatinya panas melihat key dan sooyoung.
“Aku pulang!”chae yeon berlari keluar dari game center.
“Lho,chae yeon!Kamu mau kemana?”tanya key kaget.
“Kamu budeg ya?Aku bilang aku pulang!”katanya sebelum menghilang.

Besoknya pelajaran olahraga.Para siswi membentuk dua kelompok.Mereka akan bertanding voli.Sebagian siswi masuk kelompoknya sooyoung sebagian lagi kelompoknya chae yeon.


“Aku harus menang!Agar aku tidak merasa lebih rendah dari sooyoung”batin chae yeon.Saat bola menuju dirinya chae yeon melompat dan mensmash bola itu dengan kuat.
“Serangan pelepas stress!!”teriaknya dan berhasil.Bola itu jatuh dibidang permainan lawan.Chae yeon melompat kegirangan,namun tiba-tiba muncul key.
“Hei!Tadi itu hebat sekali chae yeon!Teruslah seperti itu!Kau pasti nggak bakalan kalah!”puji key membuat pipi chae yeon memerah.Kali ini sooyoung yang akan memulai serangan.Ia memberikan jump servis.Chae yeon menoleh kepada key,entah kenapa key malah seperti terpanah melihat servis yang dilakukan oleh sooyoung.
“Chae yeon awas bolanya!”teriak soyeon melihat chae yeon yang terdiam.Dan bruukkk.Kepala chae yeon terkena bola.

Tubuh chae yeon linglung.Ia terjatuh.Semua menjadi panik termasuk key.


“Mana pak guru?”teriak sooyoung.
“Kau harus dikompres dengan handuk dingin”katanya lagi.
“Chae yeon!Mana yang sakit!”tanya key.
“Disini”chae yeon menunjuk kedadanya.
“Kok disitu?Padahal kan kepalamu yang kena bola?”key bingung.
“Sudahlah,aku akan membawamu keruang kesehatan”ajak key.Namun chae yeon segera pergi dan berlari dari sana.

“Chae yeon!Hei!Kenapa kau lari?!Cepat berhenti dasar bodoh!”teriak key.Chae yeon ambruk.Ia menangis.


“Chae yeon?Kamu nangis?”tanya key panik.
“Kenapa?Kenapa tadi key melihat ke sooyoung?”
“I..itu”
“Aku nggak mau.Kalau jadi menyakitkan seperti ini lebih baik aku nggak pernah dekat dengan key!”
“Tunggu dulu”
“Wajah key memerah saat dibisiki oleh sooyoung.Itu benar-benar menyebalkan tahu!Sampai kapan key terus menyukai sooyoung?”
“Hei dengarkan aku bicara”key memeluk chae yeon.
“K..kau?”
“Sudah jangan bicara!Kalau nggak kucium nih”
“Ihh,kenapa kau jadi begini key?”
“Makanya diamlah.Dengarkan aku yang bicara.Waktu itu wajah ku memerah saat dibisiki sooyoung karena dia bilang kamu cantik kan kalo pake dress.Trus tadi itu aku cuma lihat servisnya sooyoung yang katanya kyuhyun profesional!Seharusnya kau itu bilang kau pake dress demi aku bukan demi kyuhyun!Padahal kau ini berisik,cerewet,dan tergesa-gesa.Tapi kenapa aku tertarik dengan cewek sepertimu ya?”
“Key?Kau?”
“Iya,aku menyukaimu.Kalau dengan chae yeon kita pasti bisa mengalahkan kyuyoung couple!”kata key dengan malu-malu.
“Bohong.I..itu”
“Kita ini adalah pasangan bodoh!Soalnya kalo ada chae yeon nggak bakalan ada yang menandingi kebodohan chae yeon!”
“Tunggu dulu!Berarti kita menang dong!Kita lebih bodoh dari mereka!”chae yeon berbinar.
“Fffuuu hhhha!!!Dasar bodoh!”tawa key meledak.
“Tapi kau beneran suka denganku?Nggak bohong?”tanya chae yeon memastikan.
“Iya beneran suka kok!Makanya besok-besok jangan bilang kau berbuat sesuatu demi kyuhyun lagi”wajah key memerah.
Ya itulah akhir dari persahabatn yang diawali dari kegagalan cinta.Ada yang merasa lebih bodoh dari pasangan ini?

END


Because of you

—————————————————————————–

Malam ini, berbeda dari malam sebelumnya.Tak ada lagi  yang menemaniku, sekarang aku hanya terduduk sendiri. Mengingat-ngingat ucapan terakhirnya padaku

***


Mianhe jonghyun-ah,aku tidak bisa bersamamu lagi” ucapnya tertunduk, entah ia tengah bersedih atau tersenyum bahagia, aku hanya bisa terdiam kaku menatapnya.

waeyo?” tanyaku terbata

aku sudah tak menyukaimu lagi, jeongmal mianhaeyo jonghyun-ah, kau tidak perlu menelfonku lagi..” ujarnya datar, tak seprti hatiku yang terasa panas dan perih

Aku tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan untuk berucap saja aku tak sanggup. Aku hanya bisa terpaku menatap wajahnya yang tertekuk menatap lantai apartemenku. Aku terlalu sakit untuk mengucapkan sepatah kata. Aku takut kalau aku berucap maka airmataku akan terjatuh.

aku pergi, annyeong..” ucapnya tanpa menatapku ataupun sekedar tersenyum walau sesaat. Ia pergi meninggalkan pintu apartemenku yang kini terasa neraka bagiku.



Dan sejak itulah, aku tak bisa mendengar suara indahnya yang biasa membangunkanku disaat aku terjatuh, yang biasa menemaniku disaat aku merasa senang.

***

Sudah sebulan sejak kejadian itu, aku berusaha untuk tegar dan berusaha kuat, hanya untuknya. Tapi kini aku sudah tak tahan lagi, tak ada orang disekelilingku yang mampu membuatku bertahan. Aku hanya bisa menundukkan kepalaku dan menangis tanpa ada seorangpun tau,aku hanya bisa menangisi wanita itu, wanita yang pernah mengisi hatiku.

Balkon  apartemen menjadi tempat terbaikku untuk menangis, meluapkan perasaan sakitku tanpa perlu diketahui siapapun. Hanya ditemani dengan sebuah radio yang sudah cacat dibeberapa bagian akibat bantinganku. Ya, memang aneh, aku selalu membantingnya ketika radio itu memutarkan lagu cinta, tapi aku tidak pernah bisa mematikan radio itu.

Itu semua karna dirinya, aku sangat merasa sakit akan lagu cinta karna dirinya, dan kini aku menjadi lemah karna dirinya. Setiap lagu yang diputar diradio itu, semuanya menceritakan tentang dirinya, mengingatkanku akan senyumannya.

Aku tidak ingin mengingatnya yang telah menyakitiku, menyayat perasaanku yang sudah mencintainya sepenuh hati, bahkan aku sudah berfikir untuk melamarnya menjadi pendamping hidupku, tapi semuanya kandas begitu saja.

Kulihat kalender yang tersimpan disamping radio cacat itu, terlihat sebuah tanda berbentuk lingkaran merah pada tanggal 15 Juli, saat dimana rasa cintaku pada dirinya tersampaikan. Tapi kini tak ada lagi perayaan, tak ada lagi kejutan istimewa. Hanya bisa teringat memori akan kenangan saat bersama dirinya,

“dasar laki-laki cengeng, bisanya hanya menangis saja..” ujar seseorang tiba-tiba, kutatap orang yang sudah menggangu malamku. Seorang wanita..

“kau itu laki-laki tapi kerjaanmu hanya menangis saja tiap malam, memangnya tidak cape?” tanyanya dari seberang balkon.

“bukan urusanmu!” jawabku ketus, kubuang tatapanku dari dirinya

“aku hyunwon, Song hyunwon, tetangga barumu! Sebenarnya sudah seminggu yang lalu.” Jelasnya tiba-tiba, aku tak menghiraukannya, aku hanya menatap langit malam yang gelap.

“kau jonghyun kan?annyeong oppa..” ujarnya lagi tersenyum, aku tau ia tersenyum walau aku tak melihatnya, suaranya yang mengisyaratkannya padaku.

Aku beranjak dari posisiku, dan berjalan kedalam apartemen, terdengar suaranya berteriak padaku

“besok aku datang kesana ya oppa..” teriaknya dari luar, aku tak memperdulikannya dan berjalan gontai kekamarku, mencoba menutup mataku yang lelah menangis terlalu lama.

***


“oppa!jonghyun oppa!” teriak seseorang dari luar, kulangkahkan kakiku dengan malas kearah pintu sembari mengacak-acak rambutku yang berantakan.

“kenapa lama sekali..” ucap perempuan itu mendorongku dan masuk kedalam apartemenku.

“ya! Kau mau apa?” bentakku saat melihatnya melangkah sembari membawa sekeresek makanan

“oppa mandi saja, biar kubuatkan sarapan untukmu, cepat sana!” ujarnya mendorong tubuhku,

***

Kucium wangi masakan yang sudah lama tak kurasakan, kulangkahkan kakiku menuju dapur, kulihat perempuan itu tengah menyiapkan meja makan dengan rapi dan semangat.



“kau sedang apa?” tanyaku mendekatinya

“main tenis! Tentu saja menyiapkan untuk sarapan, ayo duduk oppa!” ujarnya menarikku dan mendudukan ku disalah satu kursinya.

“ayo dimakan, ini buatanku sendiri lho! Khusus untuk oppa!” ujarnya tersenyum sembari memberikan sepiring nasi goreng yang memang terlihat enak padaku.

“ayo dimakan..” ujarnya saat melihatku hanya menatapi nasi goreng yang ada dihadapanku. Kuambil sendok dan garpu yang terletak disamping piringnya dan menyuapi nasi itu kemulutku, dan ternyata benar, rasanya memang enak, tanpa sadar dalam waktu singkat aku sudah menghabiskan sepiring nasi goreng itu.

“haha.. sudah kuduga oppa akan suka! Pasti oppa sangat lapar, sampai-sampai tak bersisa,hha..” ujarnya tertawa melihatku.


Yüklə 2,58 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5   6   7   8   9   ...   31




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin