Korean fanfiction all stars



Yüklə 2,58 Mb.
səhifə5/31
tarix07.04.2018
ölçüsü2,58 Mb.
#47417
1   2   3   4   5   6   7   8   9   ...   31

ALL OF JIN YOUNG POV

***


Aku berjalan di sepanjang koridor kampus. Kudengar Aei akan memulai latihannya hari ini di aula. Musikalisasi puisi.

Aku mengulas senyum. Tidak bisa kubayangkan bagaimana pesona Aei begitu bersinar di atas panggung.

”Jebal, Aei-ya! Johahae!”

Langkahku terhenti tepat ketika akan berbelok. Aei?

Aku beringsut. Perlahan mulai mencuri dengar pembicaraan yang sebenarnya bukan untuk kukonsumsi.

”Mianhae, Sandeul-sshi! Aku tidak bisa!”

Sandeul? Cassanova kampus itu?

”Wae?”


”Tidak ada alasan khusus. Aku hanya tidak ingin.”

Syukurlah! Setidaknya, aku bisa tenang. Aei bukan salah satu yeoja yang memuja cassanova itu.

”Kau sudah punya namjachingu?”

Aku menahan nafas. Jawaban yang juga ingin kuketahui dari dulu. Kami saling mengenal, kami pun saling bertegur sapa. Tapi, tak pernah lebih dari itu.

”Ani!”

Singkat, tapi mengguncang seluruh duniaku. Seandainya aku melupakan posisiku saat ini, mungkin aku akan berlonjak girang.



”Lalu? Kau tahu begitu banyak yeoja yang mengejarku? Aku memilihmu. Kenapa?”

***


Aku menatap diriku yang satu lagi. Di dalam cermin.

Kau benar-benar menyedihkan, JinYoung!

Selain pintar, tidak ada lagi yang bisa dibanggakan. Kau bahkan tidak keren. Apapun yang kau pakai tidak akan bisa menubah kenyataan. Kau bukanlah apa-apa!

Aku meringis.

Kembali mengingat kejadian sebelumnya. Saat di mana seorang Sandeul yang notabene adalah pangeran kampus menyatakan ketertarikannya pada seorang yeoja yang juga bisa dikatakan putri kampus.

Tapi kenapa harus Aei?

Meski Aei menolaknya, ini jelas menjadi pikiranku.

Bahkan seorang cassanova tak mampu meraih hatinya, bagaimana aku bisa?

Aku mengacak rambutku!

Frustasi.

Mungkin itu kata yang tepat.

Kulepas jaket jeans yang tadi kukenakan. Kulempr sembarang ke atas ranjang.

Klik!

Secarik kertas menggelinding keluar dari sakunya.



Aku berjongkok meraih gulungan itu dan membukanya.

Puisi itu!

Puisi yang kusalin minggu lalu. Aku kembali membaca puisi tersebut.

Dunia…

Benarkah aku hanya sebongkah batu di antara jutaan mutiara di lautan?

Lalu

Bagaimana aku bisa bersinar dan bercahaya?

Perasaanku, atau isi puisi itu memang menggambarkan isi hatiku saat ini?

***

”Hei!”


Aku menoleh. Tersenyum mendapati pemilik suara.

”Hai.”


Aei mengambil posisi di sampingku.

”Apa yang kau lakukan di sini?” tanyanya lembut.

Aku hampir ingin tertawa. ”Yaa! Menurutmu apa yang dilakukan seseorang di perpustakaan?”

”Ah, mianhe! Aku lupa! Kau jelas sedang membaca. Hehehe….”

Aku tersenyum simpul.

”Kau tidak latihan?” tanyaku. Dan lagi-lagi, mengubah ekspresi lembut yang sebelumnya kau sajikan.

”Ani! Aku libur hari ini.”

”Hindeulji?”

”Paboo! Tentu saja. Apalagi tekanan bahwa aku salah satu dari 10 wakil Korea. Bisa kau bayangkan beratnya?”

Aku hanya mengulam senyum. Lagi-lagi. Hanya itu yang sering kuberikan padanya. Tidak pernah bisa kuberikan hal istimewa lainnya.

”Eo? Mwoya igae?” Aku memandangnya. Mencari tahu apa maksud ucapannya. Ia tampak memegang secarik kertas yang agak kusut. Aku mengernyit. Sepertinya aku mengenalnya.

Tentu saja!

Itu adalah salinan puisi itu!

”Milikmu?” tanyanya sambil menatapku.

”Anya! Milikku, tapi bukan karyaku.” tegasku.

”Maksudmu?”

”Aku menyalinnya seminggu yang lalu. Dari mading kampus.”

”Wae? Kau menyukai pengarangnya?”

”Yaa! Aku hanya tergugah saja dengan isinya. Lagipula aku tidak tahu siapa penulisnya. Puisi ini juga tidak diberi judul.”

Aei manggut-manggut. Matanya kembali menatap kertas lusuh itu. Kemudian ia kembali menatapku, ”Karena kemisteriusannyakah kau menyukai puisi ini?”

Aku kembali mengumbar senyum sebagai jawaban.

Mungkin, Aei-ya. Mungkin saja! Sama seperti aku menyukaimu dalam kemisteriusan.

**THE SECRET FIN**

[EXO in Love] ChanYeol — She’s My Right Hand



She’s My Right Hand

Author : Sasphire

Main cast : Park Chan Yeol EXO, Choi Hye Rin (OC)

Other Cast : Yi Soo as Sehun-Childhood, Shin Bi as Selina-Childhood

Ratting : Teen, General

Genre : Romance

Length : Oneshoot

Contact : FB | Twitter | Wallpaper Gallery

P.S : Bold type berarti Flashback ^^

Inspired from : Midori days : Inoue Kazurou

~*ChanYeol PoV*~

Bukan. Dia bukan orang kepercayaanku. Tapi dia benar-benar tangan kananku. Lihat saja…

“ChanYeol-ah…” ucap tangan kananku manja. Namanya Choi HyeRin. “Ayo.. makan-makan….” Kedua tangan mungilnya memegang sendok yang –bahkan—ukurannya 2 kali lebih besar dari tubuhnya yang menyatu dengan tangan kananku.

“HyeRin… Aku sudah bilang berkali-kali ‘kan? Aku bisa makan pakai tangan kiri…”

Ya. Entahlah. Tiba-tiba dia muncul menjadi tangan kananku sejak setengah tahun lalu.

“AAAAAA!!!!!” aku berteriak keras saat aku bangun tidur di pagi yang cerah hari Minggu itu, saat melihat tangan kananku berubah menjadi seorang gadis berambut panjang.

Ia langsung mengangkat lengan bajuku yang panjang untuk menutupi sebagian tubuhnya.

“S..Si.. Sia.. Siapa.. Kau?” Aku benar-benar gugup.

Sialan!! Dia malah tersenyum sambil tersipu malu.

“Namaku Choi HyeRin.. sudah sejak lama aku menyukai Park Chan Yeol…”

Aku semakin terkejut lagi. Aku langsung melompat dari kasurku dan berlari menuju kotak P3K yang menempel lekat di dinding kamarku. Aku segera melapisi tubuh mungilnya dengan perban.

“Kenapa aku malah di perban?” Tanyanya lugu.

“WOEII!!!” aku membentaknya. “Kalau orang lain tahu kau adalah tangan kananku.. apa kata mereka??!!”

“Hahaha…”

“Malah tertawa!!!!”

Saat itu aku benar-benar bingung mau berbuat apa. Tapi, lama kelamaan, aku mulai terbiasa dengan kehadirannya. Di setiap harinya, dengan penuh kepolosan dan keluguan, ia terus berkata begini padaku, “aku menyukai Chan Yeol… cita-citaku yang terbesar adalah menjadi istri yang baik bagi Chan Yeol…”

Lucu ‘kan? Ya. Dia memang lucu. Awalnya, kukira ia hanya bercanda. Tapi, ternyata tidak.

Yang membuatnya menjadi tangan kananku adalah perasaan cintanya yang dalam sekali dari hatinya. Memang dia tak bilang begitu padaku, bahkan sampai sekarang dia tak tahu apa yang membuatnya menjadi tangan kananku. Tapi, aku merasakannya. Merasakan cinta yang hangat darinya, yang belum pernah kurasakan sebelum kehadirannya.

Aku sudah berusaha mencari tahu penyebabnya menjadi tangan kananku pada mulanya.

“Wah!!! Rumahmu besar banget!!!” ucapku terkagum-kagum ketika berdiri di depan gerbang tinggi.

“A.. Kita pulang aja yukk…” ucapnya.

“HEH!!” Aku membentaknya lagi. “Sudah jauh-jauh datang kesini, sambil jalan kaki karena aku nggak punya ongkos nik angkutan umum… malah ngajak pulang… Nggak Mau!!!”

“Tapi…”


“Kita harus tahu.. apa yang menyebabkan kamu jadi tangan kananku sekarang…”

“Tapi.. aku senang begini.. karena aku bisa terus bersama Chan Yeol yang kucintai…”

“tapi aku kan nggak suka sama situ…” ucapku sewot. “Pokoknya.. akan kukerahkan seluruh kekuatanku untuk melepaskanmu dari tangan kananku!! Victory!!”

Aku segera memencet bel yang ada di tembok di samping gerbang itu.

“Ya?” Aku melihat seorang wanita yang berumur 30-an dari layarnya.

“S..Saya…”

“Oh… ChanYeol?? Ayo masuk….”

Hah? Kok bisa tahu namaku?

Pintu gerbang itu terbuka secara otomatis. Aku melangkahkan kakiku ke pekarangan rumah yang sangat luas itu. Di teras rumah yang megah itu, telah berdiri wanita yang menyambutku tadi.

“mari masuk Chan Yeol…” wajahnya berseri-seri. Aku keheranan. Akupun berbisik pada Hye Rin. “dia siapa sih?”

“ibuku…”

“Oh…” keliatan muda banget. Aku kira, wanita itu tantenya, atau kakaknya.

“Ayo.. mari.. mari…” ucapnya lagi. Perasaanku nggak enak waktu itu. Jangan-jangan, ibunya sudah tahu kalau anaknya jadi tangan kananku, dan menyewa dokter aneh yang akan mengoperasiku?

“ChanYeol… Ini kamar Hye Rin…” Ucapnya. Iapun membuka pintu. Aku terkejut. Hyerin yang sebenarnya berbaring lemas di atas springbed-nya.

“Tante nggak tahu… kenapa dia bisa jadi begini…”

Aku termenung. Aku melihat ibu Hye Rin berjalan menghampiri meja belajar Hye Rin dan mengambil…

Mengambil fotoku?

“Lihat Chan Yeol… Fotomu…” Ucapnya sambil tersenyum memandangi fotoku. “sudah sejak 2 tahun lalu,.. Hyerin menyukaimu.. tapi ia tak berani menyatakan langsung padamu,.. karena ia orang yang sangat pemalu…”

Oh, dia pemalu to. Beda jauh waktu dia jadi tangan kananku.

“Eh… Sebenarnya…”

DUKK!!!!

Sialan!! Hyerin malah sembunyi di saku jaketku. Aku berusaha mengeluarkannya dari sana, tapi nihil. Sekarang, seluruh bagian tangan kananku di kendalikan olehnya, bukan olehku.

Ibunya kebingungan memandangi tingkahku. Aku hanya tersenyum (lebih tepatnya nyengir).

“Oh iya… saya buatkan teh ya..” ibunya meninggalkanku di kamar putrinya. “Kalau bisa, ajak ngobrol dia ya…”

Saat ibunya keluar, Hye Rin langsung keluar dari saku jaketku.

“BBUUOOODDDOOOOHHH!!!” bentakku. “kamu nggak lihat ekspresi khawatir ibumu tadi?? Cepat kembali ke tubuhmu sekarang!!!”

“Aku nggak tahu caranya balik ke tubuhku sendiri…” ia menunduk, sambil menggenggam erat bibir lenganku. “lagipula.. jika ibu lihat aku malah jadi tangan kananmu… ibu malah lebih khawatir lagi…” ia menitikkan air matanya.

Aku iba melihatnya sedih begitu. Aku menghela nafas. “baiklah, lain kali kita pikirkan lagi cara untuk membuatmu kembali ke tubuhmu… sekarang, ayo kita pulang…”

“Trimakasih ChanYeol…”

Saat aku sudah berada di teras…

“Lo… ChanYeol…” Ibu Hye Rin memanggilku lagi. “Mau kemana?”

“Maaf tante.. sudah malam… pulang dulu.. lain kali, Saya jenguk Hye Rin lagi…”

“oh… baiklah… hati-hati di jalan….”

Tapi sekarang, seiring berjalannya waktu, aku mulai menyukainya, dan membiarkannya menjadi tangan kananku. Saat aku susah, saat aku sedih, dia orang pertama yang berusaha menghiburku. Mungkin, dia benar-benar cinta mati padaku.

Tapi, yah, yang paling menyusahkan adalah :


  1. Saat mandi. Dia selalu membersihkan punggungku dengan shower puff tanpa kuminta. Padahal sudah ku bilang padanya, saat aku mandi, tutup matamu. Tapi dia malah bilang begini, “aku akan berusaha membersihkan punggung ChanYeol.. tenang saja.. aku tak akan melihat yang lain.. Punggung Chan Yeol harus terlihat bersih…” Hahaha…

  2. Dia sering sekali membersihkan sesuatu hal yang ‘menurutnya’ tak terlalu baik untukku. Komik-komik bekas, majalah otomotif bekas, yah, pokoknya yang menurut dia itu hanya mengotori rumahku. Padahal aku masih suka membacanya.

  3. Aku harus memakai baju berlengan panjang untuk menutupi tubuh mungilnya.

Walau begitu, bagiku, dia orang yang sangat berarti bagiku. Walau aku masih belum berani mengakui perasaan ini.

Belum berani bilang padanya kalau aku ini cinta padanya.

“Hallo, ChanYeol-ah….”

“WWOOEEYY!!!” aku membentak BaekHyun yang mengagetkanku saat aku melamun memandangi Hye Rin yang sedang memasakkan hamburger untukku. “Hobi banget bikin kaget orang!!”

“Hahaha… Maaf…” ucapnya santai. “lagi masak apa Hye Rin?”

Ya. Awalnya aku merahasiakan ini. Tapi perlahan, rahasia ini terkuak. Tapi yang mengetahuinya hanyalah teman-teman EXO, dan JungSu, serta Selina.

“Aku memasak hamburger cinta untuk ChanYeol…” ucapnya manja. “lihat.. bentuknya hati ‘kan?”

“Wah… Mau dong… A..a..a…”

“Hei!!! Itu buatku!!!” Aku mendorong kasar wajahnya yang mendekati Hye Rin. Dia malah tertawa.

“Bercanda ChanYeol~”

“Dasar!!!”

“Aku senang… ChanYeol cemburu pada Hye Rin…”

“HyeRin!!! Udah kubilang jangan bilang hal yang memalukan kaya’ gitu dengan ekspresi wajah cuek!!”

“Hahaha…”

“Jangan ketawa!!” Bentakku pada BaekHyun. Ekspresinya berubah seperti anak yang kebingungan karena habis dimarahi orang tuanya. Ia menggaruk tengkuknya.

Aku tidak punya pengalaman banyak tentang cinta. Jadi kalau ada yang berusaha menggoda hubunganku dan Hyerin, aku tak segan-segan membentaknya.

“Ngomong-ngomong… apa kalian nggak pa-pa seperti ini?” Tanya BaekHyun tiba-tiba. “Maksudku.. apa selamanya kalian mau begini terus??”

Aku dan HyeRin bertatapan. Lalu aku menjawabnya, “yah.. nggak pa-pa… begini saja…”

“Ya… gimana ya?” ucap BaekHyun.

“Oppa….”


“Wah.. sekarang impas deh, aku sama Hye Rin, BaekHyun sama JungSu…” pas sekali!! JungSu datang kerumahku sambil memeluk lengan BaekHyun manja.

“apa kabar, Hye Rin?” JungSu membelai rambut HyeRin, hanya dengan telapak tangannya.

“Baik~” Hyerin tersenyum. Tiba-tiba, pipinya merah.

“kenapa?” tanyaku.

“AHH!! ADUH!!! SAKIT HYE RIN!!!” ucapku keras ketika ia berusaha memeluk lengan kanan bagian atas. “BISA KESELEO TAHU!!”

“ya udah… kalo gitu, lengan kiri aja deh…” ia segera memeluk lengan kirinya.

“terserah…” ucapku.

Sialan!! BaekHyun dan JungSu malah tertawa keras melihat tingkah HyeRin.

~***~

Kami berkumpul di ruang tengah rumahku sambil menyantap hamburger buatan HyeRin. Ukurannya sebenarnya kecil sih, tapi enak. Dia jago masak.



“Ngomong-ngomong…” JungSu berkata. “apa tidak masalah, kalau kalian terus begini?”

“Barusan BaekHyun-ah bilang begitu…” Sahutku.

“Yah… sebenarnya aku senang dengan kehadiran Hye Rin ke dalam kehidupanmu, walau caranya memasuki duniamu agak aneh…” ucap BaekHyun. “Kamu jadi lebih mendingan…”

Perasaanku nggak enak mendengar kata “mendingan”.

“Dulu, sebelum ada Hye Rin, ketika patah hati, kamu langsung melampiaskannya pada marka jalan, ato kalo nggak, tiang lampu lalu lintas. Bukan hanya itu, setelah itu kamu terpuruk berhar-hari…”

“He’em!!” JungSu mengangguk tegas.

“Apalagi.. dulu kau itu suka jadi preman sekolah.. suka pukul juniornya.. tapi semenjak ada HyeRin.. kamu jadi lebih pengertian dan penuh kasih sayang sama orang lain…”

“Ya.. Cowok memang berubah kalo udah punya pacar ya…” Ucap JungSu sambil menatap mesra BaekHyun. Ah, lagi-lagi, BaekHyun mengecup mesra kening JungSu.

Benar dugaanku. Mereka dengan jelas membeberkan aib di masa laluku pada Hye Rin.

HyeRin tersenyum padaku. “Aku senang.,.. kalo ChanYeol jadi baik begitu ada aku…”

Aku benar-benar malu.

“Wah.. pipinya memerah!!!” Ucap BaekHyun, berusaha menggodaku lagi. Aku mendelik padanya, namun malah membuatnya tertawa.

“Aku cuma mau menasihati sih…” ucap JungSu kemudian. “sebenarnya… yang membuat HyeRin tak juga pergi dari tangan kanan ChanYeol adalah sifat tak menentu dari ChanYeol…”

“jangan~”

“apa kau pernah menyatakan perasaanmu secara langsung pada HyeRin?” desak JungSu.

HyeRin menatapku penuh harap.

“Ah.. Aku nggak suka kok sama dia…”

“Lo.. berarti kamu benci ke dia?” BaekHyun malah ikut mendesakku.

“Ya… nggak benci juga…”

“Makanya.. konsistenlah dengan perasaanmu…”

“Kalian ini bagaimana?” tanyaku, berusaha menenangkan diriku yang kelabakan oleh pertanyaan yang mereka lontarkan. “Dia hadir menjadi tangan kananku ‘kan, karena dia suka padaku… kenapa jadi aku yang salah?”

JungSu dan BaekHyun bertatapan, lalu menghela nafas. “yah… kami hanya berusaha membantu… supaya hubungan kalian jadi lebih baik…” ucap BaekHyun kemudian.

~*HyeRin PoV*~

BaekHyun dan JungSu sudah pulang. ChanYeol juga sudah terlelap di atas kasurnya. Aku memandangi wajahnya yang begitu besar bagiku.

Aku masih ingat perkataan JungSu Eonnie tadi.

“sebenarnya… yang membuat HyeRin tak juga pergi dari tangan kanan ChanYeol adalah sifat tak menentu dari ChanYeol…”

Bukan!! Ini bukan salah ChanYeol-ah. Tapi ini salahku yang tak mau berpisah darinya.

Tangan kecilku ini meraba pipinya, lalu menempelkan tubuhku ke pipinya. Aku benar-benar kecil.

Aku memang lemah.

Dulu, aku hanya bisa memandangi ChanYeol secara diam-diam, di belakang SMU Sakura. Aku hanya bisa mengaguminya dari jauh. Walaupun ada hasrat ingin menyapanya, tapi percuma. Rasa maluku lebih besar dari apapun.

Kini, saat aku menjadi tangan kanannya, aku berubah 360 derajat. Aku yang tak punya keberanian untuk menyatakan perasaanku, kini berani mengungkapkannya terang-terangan, tanpa ada rasa ragu ataupun malu. Bahkan aku lebih agresif dalam memperlihatkan rasa cintaku padanya.

Tapi, diriku yang sebenarnya tak berubah sama sekali.

Berbaring lemah di dalam kamarku yang megah.

Aku sangat senang berada di dekat ChanYeol.. tapi aku merindukan ibu dan pelayanku.

Aku ingin kembali ke tubuhku, tapi aku takut kehilangan ChanYeol.

Karena, ketika nanti aku kembali ke tubuhku semula, semua ingatan akan kenanganku bersama Chanyeol…

Susah…

Senang…


Gembira…

Sedih…


Tawa…

Air mata…

Semuanya yang kulakukan saat menjadi tangan kanan ChanYeol akan hilang begitu saja.

Aku tak mau itu terjadi.

~*Normal PoV*~

Esoknya…

“Apa’an sih??” ucap ChanYeol, sepulangnya menemani HyeRin berbelanja bahan makanan. “Emang aku habis gajian, tapi jangan beli bahan makanan sebanyak ini dong~”

“Haha…” HyeRin tersenyum. Ia membawa sekantung plastik belanjaannya dengan kedua tangannya yang mungil. “nanti aku masakkan makanan kesukaan ChanYeol deh.. jadi nggak boleh ngeluh…”

“iya.. iya….”

“ChanYeol…”

ChanYeol dan HyeRin melihat seorang gadis cantik yang rambutnya berkepang dua tengah berdiri di depannya.

“Namaku Lee Hyo Ri…” ucapnya manis. “Aku sudah lama menyukai ChanYeol.. maukah ChanYeol menjadi pacarku??”

ChanYeol dan HyeRin terkejut.

“AAAAA!!!!” batin HyeRin.

“Ehm.. a.. anu… aduh.. gimana ya bilangnya?” ChanYeol gugup.

“akhirnya… keberuntungan menghampiriku!!! Mustahil banget, cewek secantik dia suka ke aku!!!” Batin ChanYeol sambil terkekeh-kekeh. “Aduh… Ee…”

Tanpa sengaja, ChanYeol melihat HyeRin. Mata HyeRin berkaca-kaca.

“Aduh.. iya.. aku kan udah punya Hye Rin!! Tapi, kesempatan ini kan jarang banget datang lagi!!” batinnya lagi.

“M..Ma..Maaf yah…”

“Hufth…” Hyerin menepuk-nepuk dadanya sambil tersenyum lega.

“G.. gi.. gimana.. kalo.. kita mulai.. dari berteman??!!”

GUBRAKK!!

“ChanYeol jahat!!! Kan udah ada aku!!!” HyeRin berbisik pada ChanYeol.

“Ya abis… nggak tega kalo nolak mentah-mentah…” Chanyeol balas berbisik.

“berteman??” gumam Hyo Ri. “nggak!! Nggak boleh berteman!! Kalau berteman, aku nggak akan menang dari Hye Rin!!”

Sebenarnya, Hyo Ri bukanlah gadis. Dia adalah laki-laki, bernama Song Jung Woon.

Mau tahu ceritanya?

~*Flashback*~

“Tolong.. bantu aku jadi gadis!!” ucapnya tegas pada genk perempuan yang terkenal di SMU Sakura.

“Akhirnya… Kamu tobat juga!!!” Ucap Leader genk itu, lalu seluruh anggota genk memeluknya.

“HEI!!! HENTIKAN!!! TIDAKK!!!” Jung Woon berteriak. Para gadis yang sedari dulu mengincar Jung Woon untuk bergabung di genk-nya itu akhirnya melepaskan pelukannya.

Jung Woon memang laki-laki, tapi wajahnya terlihat cantik, imut, menggemaskan.

“Padahal, dulu kamu menolak ajakan kami…” Ucap Leader itu sambil memberikannya teh.

“Aku mau jadi cewek.. bukan karena aku ingin..” ucapnya. “ini demi teman mainku waktu kecil…”

“Kenapa?”

“yah.. intinya.. temanku itu harus berpisah dengan kekasih yang di cintainya itu.. supaya hidupnya lebih baik lagi daripada dulu… saat ia bersama pacarnya…”

“tapi kan, nggak perlu melakukan hal sejauh ini…”

“iya sih…” ucap Jung Woon. “tapi… aku hanya ingin yang terbaik baginya…”

Leader genk itu menangis terharu. Begitu pula anak buahnya.

“eh? Kok nangis?” tanya Jung  Woon.

“baiklah Jung Woon…” ucap leader itu, tanpa menghiraukan pertanyaan Jung Woon. “kami akan membuatmu menjadi cewek yang cantik, hingga dunia kagum padamu!!”

“firasatku nggak enak….” Batin Jung Woon.

~*Flashback : End*~

“ChanYeol….” Ucapnya. Ia langsung merengkuh lengan kanan ChanYeol.

“Aku kan mencintaimu dengan tulus…”

“AAAAA!!!!” sekali lagi, Hye Rin berteriak dalam hati.

“Aku belum bisa terima, kalau kau menolakku.,..”

“A..a..aduh.. gimana yah… susah deh mau bilang apa… hahaha…”

“ChanYeol~” HyoRi a.k.a Jung Woon kembali menyerang. “Cium aku…”

“AAAAA!!!!”

Tanpa sengaja, Hye Rin terjatuh ke lantai karena HyoRi merengkuh lengan kanan ChanYeol terlalu erat. Ia melihat dengan jelas bulu kaki yang sedikit menyembul dari kaos kaki HyoRi.

“bulu kaki itu…” gumamnya. “dia laki-laki…..”

“tapi…” batinnya lagi. “bagaimana bisa??”

Ia langsung teringatkan sahabatnya, Beautiful Boy, Song Jung Woon.

“HENTIKKAAAANNNN!!!” HyeRin langsung menatap mata HyoRi dengan jelas, hingga kepala kecilnya meninju kepala ChanYeol yang hampir berciuman dengan HyoRi.

“Kau… Song Jung Woon ‘kan?” ucap Hye Rin tegas.

“bukan.. bukan.. ini bukan aku… Hye Rin…”

Mereka terdiam bberapa saat. ChanYeol langsung marah mengetahuinya.

“SONG JUNG WOOONNNN!!!” terdengar gemeletuk giginya.

“A.. a.. anu.. aku cuma memikirkan kalian…” ucap Jung Woon pada akhirnya.

“Apa yang kau pikirkan??!!”

“apa kalian masih mau hidup seperti ini? Apa kalian bahagia seperti ini?”

“Apa urusanmu?? Kau orang luar, tak perlu ikut campur urusan kami!! Toh, aku dan HyeRin bisa menjalaninya dengan bahagia!!”

“T..Ta.. tapi…”

“Ayo pulang.. Hye Rin…” ChanYeol segera meneruskan langkahnya. “Dasar!! Yang nggak-nggak aja tuh orang!!” gerutunya.

“ChanYeol.. Hye Rin…” gumam Jung Woon sambil menatap nanar kepergian ChanYeol. “jika suatu saat nanti Hye Rin kembali ke tubuh aslinya, dan lupa akan semua kenangan antara kalian.. bukankah ini berarti, hubungan kalian hanya ilusi?? Bukankah hubungan kalian hanya sebatas mimpi jika seperti ini?? Sadarlah.. kembalilah ke diri kalian…”

~***~


Malamnya….

TOK!! TOK!!

ChanYeol membuka pintu rumahnya. YooRa, salah satu kru EXO menyambangi rumahnya.

“Ayo masuk…” ucap ChanYeol.

“Tak usah.. aku hanya butuh waktu sebentar…”

“Oh…” ChanYeol keluar dari rumahnya, berdiri di teras.

“Ehm.. ChanYeol…” ucapnya pelan.

“Apa?”


“S..Se..benarnya…”

ChanYeol menunggu kalimat selanjutnya.

“Aku sudah lama menyukaimu…”

ChanYeol terkejut. Namun kali ini, HyeRin tak terkejut sama sekali. Ia sudah tahu sejak lama kalau YooRa telah menyukainya. Sudah kelihatan dari tingkah lakunya, dan cara menatapnya pada ChanYeol, sudah menjelaskan semuanya.

“Aku tak bisa memendam perasaan ini terlalu lama…” ucapnya lagi.

“Ehm…” ucap ChanYeol. “Maaf… aku…”

“Ah.. iya.. aku kan cewek egois.. jadi.. aku bukan tipemu kan?? Hahaha…” ucapnya sambil tertawa.

“B.. Bu.. Bukan.. Bukan begitu…” ucap ChanYeol.

Tangan kirinya memeluk Hyerin dengan lembut, seolah ingin melindungi Hye Rin.

“Aku suka, gadis baik sepertimu mau menyukaimu.. tapi untuk saat ini.. ada seseorang yang ingin aku lindungi…”

HyeRin terkejut akan pernyataan Chanyeol. “ChanYeol-ah…” batinnya.

“Orangnya cerewet, merepotkan, suka bersih-bersih di tempat yang nggak penting…” terlintas di benak ChanYeol saat HyeRin menggosok punggungnya saat mandi, juga saat HyeRin membuang seluruh komik doraemonnya. “mana dia muncul tiba-tiba…”

“Awalnya mengganggu sih.. tapi.. lama-kelamaan.. dia yang penuh cinta untukku.. malah membuatku nyaman berada di dekatnya… hingga tanpa kusadari… aku membutuhkannya…”


Yüklə 2,58 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5   6   7   8   9   ...   31




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin